Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan
di segala bidang. Pembangunan merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan
pendayagunaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi. Dalam pola
pembangunan tersebut, perlu memperhatikan fungsi sumber daya alam dan sumber daya
manusia, agar dapat terus-menerus menunjang kegiatan atau proses pembangunan yang
berkelanjutan. Geografi Pembangunan adalah cabang dari disiplin geografi yang
mempelajari/ menkaji mengenai keterkaitan antara proses pembangunan yang dilakukan
sesuatu region dengan keadaan alam serta penduduk region tersebut. Atau dengan kata
lain merupakan bagian dari ilmu geografi yang mempelajari alam semesta dengan segala
isinya (aspek keruangan geografi) yang diperlukan untuk menyusun rancangan atau
perencanaan pembangunan.
Kajian yang fokus pada aspek spasial/ ruang penting dalam menunjang berbagai
macam elemen perencanaan fisik maupun pada struktur yang sangat kompleks suatu
wilayah, sehingga dapat memberi gambaran mengenai kegiatan didalamnya serta melihat
bentuk dan pola ruang yang dapat dijadikan sebagai alternative perencanaan, misalnya
dalam perencanaan tata ruang wilayah. Masalah lain yang sering muncul dalam proses
perencanaan dan pembangunan wilayah yang dilihat dari aspek ekonomi adalah aspek
kesenjangan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun ilmu geografi semakin berperan dalam
pembangunan dari mulai awalnya orang-orang tidak mengetahui dan mengabaikan
keterbelakangan sampai pada akhirnya orang menyadari pentingnya spasial dan
penelitian tentang kebijakan perencanaan pembangunan yang berorientasi pada aspek
geografipun di perhatikan sehingga pada akhirnya geografi merupakan ilmu yang
interdeseplier terhadap masalah-masalah pembangunan dan keterbelakangan. Peranan
geografi sebagai ilmu penelitian dimanfaatkan dalam aspek keruangan dalam suatu
wilayah dalam menyusun rancangan, perncanaan pembangunan wilayah yang
bersangkutan. Contohnya saja dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan
organisasi keruangan (spatial organization). Geografi membantu planologi dalam analisis
faktor-fator geografi untuk menata ruang, misalnya berapa persen untuk pemukiman,
untuk industri, perkantoran, dan lain lain dengan bantuan data geografi. Contohnya saja
dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan organisasi keruangan (spatial
organization). Geografi membantu planologi dalam analisis faktor-fator geografi untuk
menata ruang, misalnya berapa persen untuk pemukiman, untuk industri, perkantoran,
dan lain lain dengan bantuan data geografi.
Di dalam makalah ini akan di bahas mengenai sasaran, aspek dan manfaat dari
geografi pembangunan. Diharapkan makalah ini dapat membantu pembaca mengetahui
lebih lanjut mengenai yang dimaksud dengan geografi pembangunan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sasaran dari geografi pembangunan?
2. Apa saja aspek dari geografi pembangunan?
3. Apa manfaat dari geografi pembangunan?
C. Tujuan
1. Apa saja sasaran dari geografi pembangunan?
2. Apa saja aspek dari geografi pembangunan?
3. Apa manfaat dari geografi pembangunan?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Aspek-Aspek Geografi Pembangunan


Geografi Pembangunan merupakan suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek
Geografi dalam menunjang suatu pembangunan dan pengembangan wilayah. Aspek-
aspek dalam pembangunan antara lain : Aspek Fisik, Aspek Manusiawi/Sosial, Aspek
Biotis, Aspek Abstrak, yang semua aspek tersebut ialah kajian dalam ilmu Geografi yang
juga merupakan aspek-aspek yang terkandung dalam kajian Geografi.
Kegiatan pembangunan adalah suatu kegiatan yang memiliki dua sifat yaitu sifat
akademis dan sifat birokratis dalam prosesnya. Dengan demikian, pendekatan geografi
sangat diperlukan dalam kegiatan pembangunan. Dalam pelaksanaanya, pendekatan
geografi tidaklah sederhana. Beberapa cara untuk menetapkan proses pembangunan
dapat disebutkan antara lain dengan menerapkan teori Economic Base, Multiplier Effect
yang berkaitan dengan teori input-output dan penerapan teori lokasi,(Location Theory),
teori pusat (Central Place Theory) dan penerapan teori Kutub Pengembanngan (Growth
Pole Theory). Teori-teori ini telah dipelajari pada pertemuan perkuliahan sebelumnya,
teori-teori ini melahirkan konsep ekonomi seperti konsep Industri Penggerak (leading
industry), konsep Polarisasi dan konsep penularan (trickle atau spread effect).
Namun dalam kenyataannya, beberapa kelemahan penerapan cara-cara di atas
dalam penetapan kegiatan pembangunan di Indonesia dihadapkan pada faktor politis
pengambil kebijakan di tingkat kabupaten/kota utamanya pada era otonomi daerah saat
ini, seperti faktor ketersediaan dana dan bidang tanah tempat dilaksanakannya suatu
pembangunan. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pendekatan geografi menjadi
faktor kunci dalam kegiatan pembangunan berdasarkan penetapan prioritas secara tepat.
Pendekatan geografi dalam pembangunan paling tidak menggabungkan dua hal yang
berbeda dalam substansi analisis yaitu domain akademik dalam kajian berbagai aspek
dan domain birokratik, kaitan denag ranah birokrasi.
Secara sederhana, dapat kita lihat contoh pengembangan wilayah di Indonesia,
usaha untuk memperoleh hasil/manfaat yang lebih baik dari kegiatan pengembangan atau
pembangunan suatu “wilayah” selalu berorientasi pada kehendak pemegang kedaulatan
atas wilayah. Rakyat yang seharusmya diekspresikan dalam perangkat Undang-Undang
dan berbagai program-program pembangunan seperti RPJM (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah) dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), karena pada dasarnya
kegiatan pembangunan diarahkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, lahir dan
batin, pendapat-pendapat dari sudut pandang ekonomi, sosial budaya dan keamanan tidak
dapat diabaikan dalam pembangunan Bangsa.
1. Aspek Geografi terkait Pertimbangan Pembangunan
a. Aspek Geografi
Dalam garis besar, geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, geografi fisik
dan geografi manusia.Fisik geografi studi tentang aspek-aspek fisik, sementara
manusia-sosial-geografi studi tentang aspek-aspek sosial. Kedua aspek memiliki
pengaruh pada lingkungan hidup manusia. Aspek fisik meliputi: bantuan bumi,
mineral dan struktur batuan, air, cuaca dan iklim, flora fauna juga. Sementara itu,
aspek sosial melibatkan aspek sosial, ekonomi politik, dan budaya. Dalam geografi,
aspek fisik dan aspek social selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain.
b. Aspek Fisik
Aspek geografis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah aspek
fisik. Beberapa aspek fisik yang mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya:
iklim, lega, gempa bumi, vulkanisme dan sebagainya. Tentu saja dalam aspek-aspek
geografi fisik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia begitu banyak, tapi
dalam pembahasan ini mereka terbatas pada beberapa aspek.Contoh aspek fisik
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
1) Iklim dan unsur-unsurnya.
Iklim merupakan elemen geografis penting yang dapat mempengaruhi
kegiatan manusia.
Kondisi Iklim di permukaan bumi bervariasi. Faktor-faktor yang membentuk
dari kawasan Asia adalah negara kepulauan yang memiliki empat karakteristik
iklim dasar.
2) Relief Bumi
Relief bumi adalah tinggi rendahnya permukaan bumi. Relief bumi merupakan
aspek fisik geografi yang mempengaruhi kehidupan manusia maupun
tumbuhan. Berikut ini beberapa pengaruh relief bumi terhadap kehidupan
manusia.
3) Gempa bumi
Gempa, baik tektonik maupun vulkanik, sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Jumlah gempa kali terjadi dipengaruhi oleh posisi geologi. Efek yang
dihasilkan oleh gempa pada kehidupan di permukaan bumi sangat luas,
misalnya:
 Kehadiran gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan
isi dari mineral dalam litosfer.
 Kehadiran gempa dapat membantu arsitek dalam menentukan bentuk rumah
dan bahan yang digunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa.
c. Aspek sosial
Aspek sosial geografi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya
adalah penduduk, mobilitas penduduk, dan penyebaran penduduk.
1) Populasi

Salah satu aspek sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah


jumlah penduduk. Potensi besar penduduk dapat mendukung atau
menghambat pembangunan.

Potensi penduduk yang dapat mendukung pengembangan antara lain:


 Penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
 Populasi besar dapat digunakan sebagai tenaga kerja perkembangan.
 Kualitas tinggi dari tenaga kerja dapat digunakan sebagai ahli.
2) Mobilitas Penduduk
Aspek sosial geografi yang sesuai dengan mobilisasi penduduk adalah
urbanisasi. Urbanisasi pengaruh penduduk perkotaan dan pedesaan.
Fenomena yang bisa kita lihat di daerah perkotaan sebagai dampak dari
urbanisasi adalah penyebaran dan tingkat kriminalitas kumuh yang tinggi.
Sementara itu, fenomena yang muncul di daerah pedesaan adalah
menurunnya produktivitas pertanian sebagai dampak dari kehilangan
pekerjaan muda.
B. Sasaran Geografi Pembangunan
Definisi pembangunan dalam geografi adalah usaha untuk memperbaiki kondisi
kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh suatu wilayah tertentu yang memperhatikan
segala aspek kehidupan masyarakat. Ada tiga unsur dalam setiap usaha pembangunan
yang saling terkait dan saling mendukung terlaksananya pembangunan, yaitu:
1. Manusia,
2. Sumberdaya alam dan energi,
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan lingkungan.
Setiap tahap pembangunan bertujuan meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tahapan tersebut, pembangunan
memiliki prinsip-prinsip berupa keterkaitan ekologi, keterkaitan budaya, memperhatikan
sumberdaya (potensi) daerah atau wilayah, partisipasi masyarakat, pemerataan (equity),
keterpaduan (interdependency), keseimbangan, keserasian, dan efisiensi. Selain itu,
terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan yaitu:
 Pengaruh lingkungan. setiap lingkungan memiliki karakteristik masing-masing
khususnya mengenai potensi dan kelemahannya. Karena itu, memperhatikan
lingkungan sangat memiliki andil besar dalam pembangunan.
 Orientasi Pembangunan. Idealnya, pembangunan harus berorientasi ke masa depan,
sebab pada dasarnya pembangunan atau pengembangan wilayah adalah proses dimana
lingkungan sebagai sumberdaya dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan
pemanfaatannya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang;
 Cita-cita masayarakat. Pembangunan atau pengembangan wilayah tidak terlepas dari
nilai-nilai kehidupan masyarakat. Karena itu, setiap upaya pembangunan wilayah
idealnya selaras dengan cita-cita masyarakat dan seimbang dengan keadaan atau
kondisi lingkungan.
Sejauh ini ruang lingkup atau skop keterlibatan geografi dalam pembangunan
mencakup kegiatan penelitian perencanaan analisis dan evaluasi. Geografi berusaha
meneliti dan mendeskripsikan semua fenomena geografi menganalisis dampak, dan
mengevaluasi hasil pembangunan. Hal ini wajar karena objek kajian geografi itu sendiri
mencakup objek materil dan formal, artinya geografi harus mempu melakukan tugasnya
meneliti, merencanakan, menganalisis dan mengevaluasi suatu fenomena yang sangat
berguna bagi pembangunan..
Ruang lingkup geografi terbagi tiga yaitu:
1. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia dengan aspek-aspek keruangan
permukiman penduduk.
2. Studi perbedaan area (wilayah), berupa hubungan timbal balik antara masyarakat
dengan lingkungan fisiknya.
3. Analisis wilayah secara spesifik dan kerangka kerja regional.
C. Manfaat geografi Pembangunan
Geografi Pembangunan adalah cabang disiplin ilmu geografi yang mempelajari
ataupun mengkaji keterkaitan antara proses pembangunan suatu wilayah dengan kondisi
alam serta penduduk wilayah tersebut. Geografi pembangunan mempelajari aspek
keruangan geografi (alam semesta dengan segala isinya). Geografi pembangunan
diperlukan untuk menyusun rancangan atau perencanaan pembangunan suatu wilayah.
Memperhatikan aspek geografi dalam pembangunan berarti memperhatikan keselarasan
kebijakan mengelola alam dan hubungannya dengan manusia sehingga tidak terjadi
kerusakan alam yang justru merugikan manusia.
Cabang geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada dekade
1980-an oleh para ilmuwan Eropa, khususnya dari Belanda. Beberapa dekade kemudian
disiplin ilmu ini berkembang di Indonesia. Geografi pembangunan dapat menjelaskan
bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah saling berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial
terutama hal-hal yang berhubungan dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat,
sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep, dan teori-teori sosial yang ada.
Peranan geografi dimanfaatkan dalam aspek keruangan dalam suatu wilayah
dalam menyusun rancangan dan perencanaan pembangunan wilayah yang bersangkutan
seperti dalam tata guna lahan, geografi dapat melakukan organisasi keruangan (spatial
organization). Data geografi membantu perencanaan dalam menganalisis persentasi
pembagian ruang dalam suatu wilayah seperti berapa persen untuk pemukiman, industri,
perkantoran, lahan konservasi, perkebunan, menganalisis daerah rawan bencana, dan
lain-lain. Selain dapat menganalisis persentasi pembagian ruang dalam suatu wilayah,
data geografi juga dapat digunakan untuk menentukan lokasi ideal untuk pembagian
ruang tersebut.
Ilmu geografi pembangunan digunakan untuk mengarahkan pebangunan daerah,
karena melalui informasi kondisi fisik wilayah, dapat dilakukan analisis potensi
unggulan daerah. Misalnya, pemetaan potensi pertanian dalam satu kabupaten, dapat
digunakan untuk mengarahka jenis pemanfaatan lahan yang terbangun disatu bentang
lahan. Apabila suatu lahan ditetapkan berpotensi sebagai kawasan pertanian, maka
pembangunan perumahan dan fungsi public lainnya dapat dipindahkan ke lokasi lain,
sehingga tidak mengorbankan lahan pertanian.
Sumbangan Ilmu Geografi dalam Pertimbangan Pembangunan. Dapat kita lihat
bahwa dari tahun ke tahun ilmu geografi semakin berperan dalam pembangunan dari
mulai awalnya orang-orang tidak mengetahui dan mengabaikan keterbelakangan sampai
pada akhirnya orang menyadari pentingnya spasial dan penelitian tentang kebijakan
perencanaan pembangunan yang berorientasi pada aspek geografi pun di perhatikan
sehingga pada akhirnya geografi merupakan ilmu yang interdeseplier terhadap masalah-
masalah pembangunan dan keterbelakangan. Contoh dari sumbangan ilmu Geografi
dalam pertimbangan pembangunan adalah:
1. Geografi sebagai ilmu penelitian yang meneliti segala aspek keruangan dalam
menyusun rancangan atau perencanaan pembangunan. Tidak hanya bernilai teoritis
bagi kepentingan pembangunan dirinya sebagai suatu ilmu melainkan dapat
dimanfaatkan secara praktis bagi perencana dan pembangunan daerah
(regional).Peranan geografi sebagai ilmu penelitian dimanfaatkan dalam aspek
keruangan dalam suatu wilayah dalam menyusun rancangan, perencanaan
pembangunan wilayah yang bersangkutan.
2. Geografi sebagai bidang inkuiri, tidak hanya merangsang untuk berpikir melainkan
dapat mempertajam penghayatan terhadap apa yang terjadi di permukaan bumi.
Dengan kata lain geografi memiliki nilai edukatif bagi yang mempelajarinya
(meningkatkan kognisi, afeksi dan psikomotor). Sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan SDM pelaksana pembangunan.
3. Geografi sebagai ilmu tata guna tanah yang diperlukan dalam menata ruang
permukaan bumi. Contohnya saja dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan
organisasi keruangan (spatial organization). Geografi membantu planologi dalam
analisis faktor-faktor geografi untuk menata ruang, misalnya berapa persen untuk
pemukiman, untuk industri, perkantoran, dan lain lain dengan bantuan data geografi.
Oleh sebab itu geografi tidak hanya menunjang secara pasif terhadap pembangunan
melainkan berperan aktif memberikan data dan informasi tentang aspek-aspek atau
faktor-faktor geografi yang menjadi landasan pembangunan.
4. Geografi sebagai ilmu yang membahas bidang fisik (Ilmu Pengetahuan Alam) dan non
fisik (Ilmu Pengetahuan Sosial). Hakekat studi geografi yang mempelajari dunia nyata
baik yang berkenaan dengan kehidupan manusia maupun lingkungan alamnya.
Dengan demikian geografi tidak bisa dikotomi menempati salah satu bidang ilmu
pengetahuan alam atau ilmu pengetahuan sosial.
5. Sehingga studi geografi tidak hanya mengkhususkan diri mempelajari alam (udara,
air, batuan, gempa dan sebagainya) melainkan untuk mengungkapkan pentingnya
alam bagi kehidupan manusia. Sumbangannya bagi pembangunan adalah dengan
memperhatikan aspek geografi dalam pembangunan menjadi renungan manusia untuk
tidak sembarangan mengolah alam yang pada akhirnya hanya akan merugikan
manusia.
Dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun ilmu geografi semakin berperan dalam
pembangunan dari mulai awalnya orang-orang tidak mengetahui dan mengabaikan
keterbelakangan sampai pada akhirnya orang menyadari pentingnya spasial dan penelitian
tentang kebijakan perencanaan pembangunan yang berorientasi pada aspek geografipun di
perhatikan sehingga pada akhirnya geografi merupakan ilmu yang interdeseplier terhadap
masalah-masalah pembangunan dan keterbelakangan.
Peranan geografi sebagai ilmu penelitian dimanfaatkan dalam aspek keruangan
dalam suatu wilayah dalam menyusun rancangan, perncanaan pembangunan wilayah yang
bersangkutan. Contohnya saja dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan
organisasi keruangan (spatial organization). Geografi membantu planologi dalam analisis
faktor-fator geografi untuk menata ruang, misalnya berapa persen untuk pemukiman,
untuk industri, perkantoran, dan lain lain dengan bantuan data geografi.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

http://chaniago021090.blogspot.com/2013/01/aspek-aspek-geografi-dalam-pembangunan.html.
Diakses pada 15.00 WITA, 09/04/19.

http://indrayanisk.blogspot.com/2016/09/makalah-geografi-pembangunan.html. Diakses pada 15.00


WITA, 09/04/19.

http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/04/tugas-geografi-pembangunan.html. Diakses pada


15.40 WITA, 09/04/19.

https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_pembangunan#Lingkup_Geografi_dalam_Pembangunan.
Diakses pada 15.00 WITA, 09/04/19.

https://jagoanilmu.net/geografi-pembangunan/#super. Diakses pada 15.00 WITA, 09/04/19.

Anda mungkin juga menyukai