1. Peserta didik mampu menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik dengan tepat setelah melakukan kegiatan membaca dan diskusi.
2. Peserta didik mampu membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dengan tepat setelah melakukan
kegiatan membaca dan diskusi.
3. Peserta didik mampu menyajikan hasil analisis data untuk menentukan derajat ionisasi senyawa dengan benar setelah
melakukan kegiatan diskusi.
4. Peserta didik mampu membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit berkonsentrasi sama
dengan benar setelah melakukan kegiatan percobaan.
5. Peserta didik mampu menyajikan makalah mengenai penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
setelah melakukan kegiatan studi literatur dan diskusi.
mencakup
Sifat Koligatif dan Satuan Konsentrasi Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan
Larutan Elektrolit
meliputi meliputi
dipengaruhi Jumlah Zat
Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Terlarut
terdiri atas
Satuan Konsentrasi
Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
terdiri atas
Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Konsentrasi Molar atau Molaritas
Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
Konsentrasi Molal atau Kemolalan
Tekanan Osmotik (π)
Fraksi Mol
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
0,013 mol
Massa air = 1 g mL–1 × 90 mL = 100 mL × 1.000 mL L–1
= 90 g
= 0,13 mol L–1 = 0,13 M
Molalitas larutan:
Jadi, konsentrasi larutan vitamin C tersebut adalah
massa 1.000 0,13 M.
m = M × p
r
B . Uraian
9,3 g 1.000
= 62 g mol−1 × kg–1 1. Proses pencairan salju dengan garam menerapkan
90
prinsip sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik
= 1,67 mol kg–1 = 1,67 m beku. Air mempunyai titik beku 0°C. Garam dapur
Jadi, molalitas larutan tersebut sebesar 1,67 molal. yang ditaburkan pada salju dapat menurunkan titik
9. Jawaban: c beku air menjadi di bawah suhu 0°C. Jadi, misalnya
Mr glukosa (C6H12O6) garam ditaburkan pada salju yang menumpuk titik
beku air turun menjadi –2°C. Akibatnya, salju akan
= (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (6 × Ar O) mencair.
= ((6 × 12) + (12 × 1) + (6 × 16))
2. Berapa kadar urea (CO(NH 2) 2) dalam suatu
= 72 + 12 + 96
larutan, jika diketahui fraksi mol urea dalam larutan
= 180 g mol–1 0,2 (Mr urea = 60 g mol–1)?
massa 1.000
M= M × Jawaban:
r V
Xurea + Xair = 1
4,5 g 1.000
= 180 g mol−1 × kg–1 0,2 + Xair = 1
250
Xair = 1 – 0,2 = 0,8
= 0,025 × 4
Fraksi mol berbanding lurus terhadap molnya.
= 0,1 M
Sementara itu, mol totalnya berbanding terbalik.
Jadi, konsentrasi larutan sebesar 0,1 M. Dengan demikian, perbandingan mol urea dan air
10. Jawaban: c adalah 0,2 : 0,8.
massa air = ρair × Vair nurea 0, 2 1
= 1,0 g mL–1 × 100 mL nair
= 0,8 =
4
= 100 g
massa larutan = massa air + massa suplemen Massa urea = 1 mol × 60 g mol–1 = 60 g
= (100 + 1,85) g Massa air = 4 mol × 18 g mol–1 = 72 g
= 101,85 g Massa larutan = massa urea + massa air
= 60 + 72
= 132 g
I H
= 3,84°C m–1 1 atm F
E
Jadi, tetapan titik didih molal kloroform (Kb) Cair
Tekanan (atm)
Larutan
adalah 3,84°C m–1. urea 0,2 M
4. Jawaban: c Padat L
Misal: massa urea = x gram
massa air = (500 – x) gram Gas
K
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut ΔT 1 ΔT 2
Suhu
= 105,2°C – 100°C = 5,2°C 0°C 100°C (°C)
ΔTb = m × Kb Titik beku Titik beku Titik Titik didih
⎛ massa urea 1.000 ⎞ larutan air didih air larutan
5,2 = ⎜ × ⎟ × Kb urea 0,2 M urea 0,2 M
⎝ M r urea p ⎠
⎛ x 1.000 −1 ⎞ Jadi, titik didih larutan urea 0,2 M dinyatakan oleh
5,2 = ⎜⎜ −1 × (500 − x) kg ⎟ × 0,52 titik F.
⎝ 60 g mol ⎠
5, 2 x 1.000 7. Jawaban: b
= 60 g mol−1 × kg–1
0,52 (500 − x) Penerapan sifat koligatif larutan yang berhubungan
1.000 x dengan penurunan titik beku air antara lain peng-
10 = gunaan garam dapur untuk mencairkan salju di
30.000 − 60 x
300.000 – 600x = 1.000x jalan raya 1) dan penggunaan etilen glikol yang
1.600x = 300.000 ditambahkan pada radiator mobil 3). Sementara
300.000 itu, penggunaan obat tetes mata dan penggunaan
x= = 187,5 g garam untuk membasmi keong emas merupakan
1.600
Massa urea = x = 187,5 g penerapan tekanan osmotik. Adapun pengolahan air
massa urea
tawar dari air laut menggunakan prinsip osmosis balik.
Kadar urea= massa larutan × 100% 8. Jawaban: b
187,5 g 1) Etanol (C2H5OH) → larutan nonelektrolit
= 500 g × 100% = 37,5% Mr C2H5OH = 46 g mol–1
Jadi, kadar larutan urea 37,5%. massa C 2 H 5OH 1
m= × p
M r C 2 H 5OH
5. Jawaban: d 10 g 1
ΔTf = 4,65°C = −1 ×
1
kg–1
46 g mol
ΔTf = m × Kf
4,65°C = m × 1,86°C = 0,21 molal
m = 2,5 m ΔTb= 0,21 m × 0,52°C m–1 = 0,11°C
ΔTb = m × Kb 2) Metanol (CH3OH) → larutan nonelektrolit
ΔTb = 2,5 m × 0,52°C m–1 = 1,3°C Mr CH3OH = 32 g mol–1
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
Tekanan Osmotik
Satuan
Konsentrasi Molal atau Kemolalan (m)
Konsentrasi
Penerapan Tekanan
Pengawetan Makanan
Osmotik
Penyerapan Air Oleh Akar Tanaman
3 RT
= (0,0264 mol × ) (nt + 2,78 mol) 0,97 = 2,78 mol
V
0,97nt + 2,69 mol = 2,78 mol
1 1.000 0,97nt = 2,78 mol – 2,69 mol
3 × 0,0264 =
V = 0,09 mol
V = 79,2 mL 0,09
Jadi, volume air yang ditambahkan dari larutan n t = 0,97 = 0,09
induk sebanyak 79,2 mL.
massa senyawa X
12. Jawaban: d nt =
M r senyawa X
Massa pelarut = 250 g 4,14 g
Tb larutan = 101,04°C 0,09 =
M r senyawa X
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut 4,14 g
Mr senyawa X = 0,09 mol = 46 g mol–1
= 101,04°C – 100°C
Jadi, massa molekul relatif senyawa sebanyak
= 1,04°C
46 g mol–1.
Perlindungan
Elektrokimia
2. Jawaban: b reduksi
2NaCl(aq) + 2H2O(A) → Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq) Pada reaksi tersebut H2S merupakan reduktor
+1 –1 +1 –2 0 0 +1 –2 +1
karena mengalami reaksi oksidasi (atom S
oksidasi mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari –2
reduksi menjadi 0). HNO3 merupakan oksidator karena
mengalami reaksi reduksi (atom N mengalami
Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah H2O penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi +2).
karena mengalami reduksi atau mengalami NO merupakan hasil reduksi, sedangkan S
penurunan bilangan oksidasi. Atom H mengalami merupakan hasil oksidasi. Bilangan oksidasi atom
penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. H tidak mengalami perubahan.
Bilangan oksidasi dari zat oksidator sebesar +1.
Zat yang berindak sebagai reduktor adalah NaCl 5. Jawaban: e
karena mengalami oksidasi atau mengalami 3I2(s) + 6KOH(aq) → 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(A)
0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +5 –2 +1 –2
kenaikan bilangan oksidasi. Atom Cl mengalami
kenaikan bilangan oksidasi dari –1 menjadi 0. naik 5
A. Pilihan Ganda besar daripada E° paku besi (Fe) maka paku besi
yang teroksidasi (mengalami korosi). Berdasarkan
1. Jawaban: b
Pada proses perkaratan besi, salah satu bagian deret volta harga E°
Mg < E°
Al < E°
Zn < E°
Fe < E°
Sn < E°
Cu
permukaan besi akan bertindak sebagai anode atau semakin kecil harga E° maka logam semakin
mengalami oksidasi menurut reaksi: mudah teroksidasi (mengalami korosi). Dengan
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– demikian, paku besi yang paling cepat mengalami
korosi terdapat pada percobaan nomor (1).
Elektron yang dihasilkan pada reaksi oksidasi
akan mengalir ke bagian logam yang kurang 3. Jawaban: c
reaktif yaitu katode. Pada proses pelapisan besi dengan seng, besi (Fe)
Di katode, oksigen (O2) akan mengalami reduksi bertindak sebagai katode, sedangkan seng (Zn)
menurut reaksi: bertindak sebagai anode. Zn akan mengalami
O2(g) + 4H+(aq) + 4e– → 2H2O(A) oksidasi terlebih dahulu karena harga E°-nya lebih
O2(g) + 2H2O(A) + 4e– → 4OH–(aq) kecil (lebih reaktif) daripada Fe. Dengan demikian,
korosi dapat dicegah. Jika larutan elektrolitnya
Dengan demikian, H+ (asam) atau H2O diperlukan
berupa ZnCl2, reaksinya sebagai berikut.
dalam perkaratan untuk mereduksi O2 pada katode.
Anode (–) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
Jadi, pada peristiwa korosi yang mengalami
Katode (+) : Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s)
reduksi adalah O2.
Dengan demikian, Fe tidak mengalami oksidasi
2. Jawaban: a karena terlindungi oleh Zn.
Paku besi yang dililit oleh logam lain membentuk
sel elektrokimia. Jika logam yang dililitkan pada 4. Jawaban: b
paku besi mempunyai E° lebih kecil daripada E° Besi akan berkarat jika teroksidasi. Agar besi tidak
teroksidasi, besi dapat dilapisi dengan bahan yang
paku besi (Fe), logam tersebut yang teroksidasi
lebih mudah teroksidasi daripada besi. Bahan
(mengalami korosi) sehingga paku besi tidak yang dimaksud adalah Mg karena Mg memiliki
mengalami korosi. Akan tetapi, jika logam yang potensial reduksi standar yang paling negatif
dililitkan pada paku besi mempunyai E° lebih sehingga paling mudah teroksidasi.
Perlindungan
Elektrokimia
Diagram Sel
Reaksi Elektrolisis
Sel
Elektrolisis Hukum Faraday I
dan II
Pembuatan Zat
Sel Elektrolisis
29
Pemurnian Logam
A. Pilihan Ganda 4) MgCO3 + 2HCl → MgCl2 + CO2 + H2O
+2 +4 –2 +1 –1 +2 –1 +4 –2 +1 –2
1. Jawaban: c
Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena
1) Br– → Br2 (biloks Br naik) tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
–1 0
5) 2HClO + 2KOH → KCl + KClO2 + 2H2O
oksidasi
+1 +1–2 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +3 –2 +1 –2
7 → Cr (biloks Cr turun)
2) Cr2O2– 3+ reduksi
+6 –2 +3 oksidasi
reduksi
Reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks
3) C2H4 → C2H6 (biloks C turun) karena reduktor dan oksidatornya berupa zat
–2 +1 –3 +1 yang sama yaitu HClO.
reduksi
Jadi, persamaan reaksi yang tergolong reaksi
redoks adalah Sn + HNO3 → SnO2 + NO + H2O.
4) FeO → Fe2O3 (biloks Fe naik) 3. Jawaban: e
+2 –2 +3 –2
BrO3– → Br –
oksidasi
Disetarakan jumlah atom dan muatannya sehingga
Jadi, reaksi reduksi ditunjukkan oleh angka 2) dan menjadi:
3). BrO3– + 6H+ + 6e– → Br – + 3H2O
Dengan demikian, jumlah elektron yang
2. Jawaban: c
diperlukan untuk mereduksi ion BrO–3 menjadi ion
Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron
Br– adalah 6 mol.
yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi
atom-atom yang terlibat reaksi. Reaksi redoks 4. Jawaban: c
terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah Reaksi ion:
K+ ClO–4 + 2Bi2O3 + 4K+ OH– → K+ Cl– + 4K+ BiO–3 + 2H2O
reaksi oksidasi.
+7 +3 –1 +5
1) I2 + AgF → Agl + IF5
reduksi
0 +1 –1 +1 –1 +5 –1
oksidasi
reduksi
oksidasi Setengah reaksi reduksi : ClO–4 + 4H2O + 8e– → Cl– + 8OH– (× 1)
Setengah reaksi oksidasi : Bi2O3 + 6OH– → 2BiO–3 + 3H2O + 4e– (× 2)
Reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
: ClO–4 + 4OH– + 2Bi2O3 → Cl– + 4BiO3 + 2H2O
karena reduktor dan oksidatornya berupa zat Reaksi redoks
Menyamakan unsur lain Jadi, reaksi yang memiliki E°sel paling besar
H2SO4 + 8HI → H2S + 4I2 + 4H2O adalah Mg2+ | Mg || Au3+ | Au.
8 8 9. Jawaban: d
nHI = 1 × nH2SO4 = 1 × 1,5 mol = 12 mol
Dalam deret Volta, logam Zn berada di sebelah
Jadi, 1,5 mol asam sulfat dapat mengoksidasi 12 kiri logam Fe sehingga logam Zn lebih mudah
mol hidrogen iodida. teroksidasi daripada logam Fe. Dengan demikian,
logam Zn bertindak sebagai anode (mengalami
7. Jawaban: b
oksidasi) dan logam Fe bertindak sebagai katode
Reaksi: Fe2+ + MnO–4 → Fe3+ + Mn2+
+2 +7 –2 +3 +2
(mengalami reduksi).
(suasana asam) Atau
Menggunakan metode setengah reaksi. Dalam sel Volta tersebut terlihat bahwa elektron
mengalir dari logam Zn menuju logam Fe
Oksidasi: Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e– (× 5)
– + –
(ditunjukkan oleh anak panah). Elektron mengalir
Reduksi : MnO4 (aq) + 8H (aq) + 5e dari anode (kutub negatif) menuju katode (kutub
→ Mn2+(aq) + 4H2O(A) (× 1) positif) sehingga Zn bertindak sebagai anode dan
sehingga menjadi: Fe bertindak sebagai katode.
Oksidasi: 5Fe2+(aq) → 5Fe3+(aq) + 5e– Jadi, notasi selnya adalah Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe.
Reduksi : MnO 4– (aq) + 8H + (aq) + 5e – → 10. Jawaban: a
Mn2+(aq) + 4H2O(A) I2(s) + 2e– → 2I–(aq) E° = +0,54 V (dibalik)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– F2(g) + 2e– → 2F–(aq) E° = +2,87 V (tetap)
Redoks : 5Fe2+(aq) + MnO4–(aq) + 8H+(aq) → Oksidasi: 2I–(aq) → I2(s) + 2e– E° = –0,54 V
5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(A) Reduksi : F2(g) + 2e– → 2F–(aq) E° = +2,87 V
Perbandingan mol = perbandingan koefisien –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Jadi, 5 mol Fe2+ ~ 1 mol MnO4– ~ 8 mol H+ ~ 5 Redoks : F2(g) + 2I–(aq) → 2F–(aq) + I2(s)
mol Fe3+ ~ 1 mol Mn2+ ~ 4 mol H2O. E°sel = +2,33 V
8. Jawaban: a Jadi, besar potensial sel untuk reaksi tersebut
1) Mg | Mg2+ || Au3+ | Au adalah +2,33 V.
Oksidasi : Mg → Mg2+ + 2e– E° = +2,37 V (× 3)
Reduksi : Au3+ + 3e– → Au E° = +1,50 V (× 2)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks : 3Mg + 2Au3+ → 3Mg2+ + 3Au
E°sel = +3,87 V
besar dari 0,96 V agar sel Volta memiliki E°sel Menyamakan jumlah atom yang mengalami
positif (reaksi berlangsung spontan) yaitu Au. perubahan bilangan oksidasi
Katode (reduksi) : Au3+(aq) + 3e– → Au(s) E° = +1,42 V 2Ca3(PO4)2 + SiO2 + C → CaSiO3 + P4 + CO
Anode (oksidasi) : NO(aq) + 2H2O(A) →
+5 × 4 = +20 0 0 +2
NO–3(aq) + 4H+(aq) + 3e– E° = –0,96 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– turun 20 (× 1)
Redoks : Au3+(aq) + NO(aq) + 2H2O(A) naik 2 (× 10)
→ Au(s) + NO–3(aq) + 4H+ E°sel = +0,46 V
Jadi, elektrode positif yang tepat untuk meng- Setelah dikalikan silang menjadi:
hasilkan sel Volta adalah Au. 2Ca3(PO4)2 + SiO2 + 10C → CaSiO3 + P4 + 10CO
18. Jawaban: d Menyetarakan jumlah atom-atom yang lain
Korosi besi dapat dicegah dengan menghubung- kecuali atom H dan O.
kannya dengan logam yang lebih mudah 2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C → 6CaSiO3 + P4 + 10CO
teroksidasi yaitu logam yang mempunyai E° lebih Jadi, koefisien a = 2, b = 6, c = 6, dan d = 10.
kecil daripada E° besi. Logam yang mempunyai 2. Fe2+ + MnO–4 → Fe3+ + Mn2+
E° lebih kecil daripada E° besi adalah Mg dan +2 +7 –2 +3 +2
Zn. Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang
19. Jawaban: b berlangsung dalam suasana asam.
Reaksi reduksi di katode Ag+(aq) + e– → Ag(s) Reduksi : MnO4– + 8H+ + 5e– → Mn2+ + 4H2O (× 1)
F = 0,030 Faraday Oksidasi: Fe2+ → Fe3+ + e– (× 5)
sehingga menjadi:
mol e– = F
Reduksi : MnO4– + 8H+ + 5e– → Mn2+ + 4H2O
mol e– = 0,030 mol Oksidasi: 5Fe2+ → 5Fe3+ + 5e–
massa logam perak = mol × Ar Ag –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 0,030 × 108 Redoks : 5Fe2+ + MnO–4 + 8H+ → Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O
= 3,24 gram
massa Fe 2,8 g
Jadi, massa logam perak yang melapisi sendok nFe2+ = nFe = = 56 g mol −1 = 0,05 mol
Ar Fe
besi adalah 3,24 gram.
1 1
20. Jawaban: b nMnO–4 = 5 × nFe2+ = 5 × 0,05 mol = 0,01 mol
wCu = 19,05
nMnO−
rA Cu 63,5 4 0,01 mol
eCu = valensi = 2 = 31,75 V –
MnO4 = M − = 0, 2 M = 0,05 L = 50 mL
MnO4
A Fe 56
r
eFe = valensi = 3 Jadi, volume KMnO4 yang digunakan sebanyak
50 mL.
wFe e Fe
wCu = e
Cu
= 1 + 0,4(3 – 1) y 1.000
0,465 = × × 1,86
= 1 + 0,4(2) 32 1.500
= 1 + 0,8 = 1,8 1.860 y
0,465 =
ΔTf = Kf × m × i 48.000
2,43 = 1,8 × m × 1,8 1.860y = 22.320
2,43 = m × 3,24 y = 12
m = 0,75 m Jadi, massa zat nonelektrolit yang harus dilarutkan
massa 1.000 dalam 1.500 gram air sebanyak 12 gram.
m= M × p
r
12. Jawaban: a
75,6 1.000
0,75 = M × Massa (H2CO)x = 59 gram
r 800 Volume pelarut = 500 gram
Mr = 126 g mol–1 Tf = –1,83°C
Mr H2C2O4 × xH2O = (2 × Ar H) + (2 × Ar C) ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
+ (4 × Ar O) + (x × Mr H2O) = 0°C – (–1,83°C)
126 g mol = (2 × 1 g mol–1) + (2 × 12 g mol–1)
–1
= 1,83°C
+ (4 × 16 g mol–1) + (x(2 × 1 g mol–1) ΔTf = m × Kf
+ (16 g mol–1))
massa 1.000
126 g mol–1 = 2 g mol–1 + 24 g mol–1 + 64 g mol–1 1,83 = M × × Kf
r p
+ 18x g mol–1
59 1.000
126 g mol = 90 g mol–1 + 18x g mol–1
–1
1,83 = M × × 1,86
18x g mol–1 = 36 g mol–1 r 500
59 × 1.000 × 1,86
x=2
Mr = 1,83 × 500
Jadi, rumus kristal asam oksalat adalah
H2C2O4·2H2O. = 120
Mr(H2CO)x = 120
11. Jawaban: b
(2 · Ar H + Ar C + Ar O)x = 120
Massa zat nonelektrolit = 8 gram
((2 × 1) + 12 + 16)x = 120
Massa air = 500 gram
30x = 120
Mr zat nonelektrolit = 32 g mol–1
x=4
Tf larutan = –0,93°C Jadi, harga x adalah 4.
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan 13. Jawaban: a
= 0 – (–0,93) 1) Larutan C6H12O6 0,1 m
= 0,93°C Larutan C6H12O6 merupakan larutan non-
massa 1.000 elektrolit.
ΔTf = M × p
× Kf
r ΔTb C6H12O6 = m × Kb
8 1.000 = 0,1 Kb
0,93 = × × Kf
32 500
elektron. –3
Reduksi : MnO–4 + 8H+ + 5e– → Mn2+ + 4H2O
(Kiri kelebihan muatan +5 sehingga ditambah Langkah 3:
5e–) HNO3(aq) + H2S(g) → S(s) + NO(g) + H2O(A)
Oksidasi : 2Br– → Br2 + 2e– +5 –2 0 +2
▲ ▲
(Kanan kelebihan muatan +2 sehingga +2(×3)
ditambah 2e–) –3(×2)
sebagai anode dan logam Au bertindak sebagai Reaksi di atas tidak dapat berlangsung karena
katode. Anode mengalami reaksi oksidasi, E°sel bernilai negatif (–).
sedangkan katode mengalami reduksi. 1
Notasi diagram sel dapat ditulis: Anode | ion || ion | 2) Fe3+(aq) + F–(aq) → Fe2+(aq) + F (g)
2 2
katode. Reduksi: Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E° = +0,77V
1
Jadi, notasi sel untuk sel Volta tersebut adalah Oksidasi: F–(aq) → 2 F2(g) + e– E° = –2,87 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Cd | Cd2+ || Au3+ | Au. Redoks: Fe3+(aq) + F–(aq) → Fe2+(aq) +
1
F2(g) E°sel = –2,10 V
2
Elektrode Elektrode 1
Mg Zn nO = × 0,05 = 0,0125 mol
2 4
Mg(NO3)2 Zn(NO3)2
Volume O2 diukur pada saat 1 gram CH4
volumenya 1 liter.
b. Katode (+): Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s) E° = –0,76 V
⎛n⎞ ⎛n⎞
Anode (–) : Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e– E° = +2,37 V
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– ⎜ ⎟ = ⎜⎝ V ⎟⎠
⎝ V ⎠O 2 CH 4
Zn2+(aq) + Mg(s) → Zn(s) + Mg2+(aq)
⎛ 0,0125 ⎞ ⎛1⎞
sel = +1,61 V
E° ⎜ 16 ⎟
⎜ ⎟ = ⎜1⎟
c. Konsentrasi Zn(NO3)2 akan bertambah, se- ⎝ V ⎠O 2 ⎝ ⎠
baliknya konsentrasi Mg(NO3)2 akan menurun. VO = 16 × 0,0125
2
7. Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya = 0,2 L
berarti bahwa logam A dapat mereduksi logam B d. Menentukan mol H+ melalui perbandingan
(potensial reduksi logam A lebih kecil daripada koefisien dengan mol e–.
logam B). Logam C dapat mendesak logam B dari 1
larutannya berarti bahwa logam C dapat mereduksi n = × 0,05 mol = 0,05 mol
H+ 1
logam B (potensial reduksi logam C lebih kecil n 0,05
daripada logam B). Logam C tidak dapat men- [H+] = = 0,5 = 0,1 M
V
desak logam A dari larutannya berarti bahwa pH = –log [H+] = –log 1 × 10–1
logam C tidak dapat mereduksi logam A (potensial =1
reduksi logam C lebih besar daripada logam A).
Dengan demikian, urutan logam berdasarkan 9. s = 2 cm
potensial reduksi dari yang paling besar yaitu B, Luas lempeng besi = s × s = 2 cm × 2 cm = 4 cm2.
C, dan A. i = 9,65 × 10–3 A
t = 1 jam = 3.600 detik
8. a. Larutan kromium(II) sulfat (CrSO4) dielek- Massa jenis seng = 7,32 g mL–1 = 7,32 g cm–3.
trolisis dengan elektrode grafit (C):
Ar Zn
CrSO4(aq) → Cr2+(aq) + SO2– 4 (aq) e = valensi Zn
Katode (–): Cr2+(aq) + 2e– → Cr(s) (× 2)
Anode (+) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + 4e– + O2(g) (× 1)
65,4
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– =
2Cr2+(aq) + 2H2O(A) → 2Cr(s) + 4H+(aq) 2
+ O2(g) = 32,7
e×i×t Massa seng yang digunakan untuk melapisi
b. w= lempeng besi:
96.500
w× 96.500 e×i×t
t = w=
Ar 96.500
×i
n
32,7 × 9,65 ⋅ 10−3 × 3.600
1,3 × 96.500 =
= 96.500
52
× 0,5 = 0,012 gram
2
Volume lapisan seng pada lempeng besi
125.450
= massa seng
13 = massa jenis seng
= 9.650 detik
0,012 gram
=
7,32 g cm −3
= 0,00164 cm3
Kimia Unsur
mencakup
Kelimpahan Unsur-Unsur
Golongan VIIIA (Gas Mulia) Argon (Ar)
Golongan Transisi Periode
mempelajari tentang mempelajari tentang Empat di Alam
• Golongan • Titik Leleh • Logam Transisi • Alkali • Gas Mulia • Ion Kompleks
• Periode • Senyawa • Reduktor • Alkali Tanah • Jari-Jari Atom • Ligan
• Titik Didih • Unsur • Oksidator • Halogen • Elektronegativitas
50 Kimia Unsur
A. Pilihan Ganda karbonat, seperti garam sulfat (CaSO 4 dan
MgSO4) serta garam klorida (CaCl2 dan MgCl2).
1. Jawaban: c Air sadah sementara dapat dihilangkan dengan
Timah ditemukan di alam dalam bentuk pemanasan. Air sadah tetap dapat dihilangkan
senyawanya. Mineral yang mengandung timah dengan natrium karbonat (Na 2CO 3). Reaksi
antara lain kasiterit (SnO2), tinstone, stanite pemanasan untuk menghilangkan kesadahan
(Cu2FeSnS4) dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14). sementara sebagai berikut.
Adapun anglesite (mineral dengan PbSO4) dan Ca(HCO 3 ) 2(aq) → CaCO 3(s) + H 2O(A) +
gelena (PbS) merupakan mineral yang CO2(g)
mengandung unsur timbal. Kriolit (NaF.AlF3) Zat yang terbentuk adalah CaCO 3 (kalsium
merupakan mineral yang mengandung unsur karbonat).
natrium, fluor, dan aluminium. Sementara itu, Mg(HCO3)2(aq) → MgCO3(s) + H2O(A) + CO2(g)
kruksit dan klausthalit merupakan mineral yang Zat yang terbentuk adalah MgCO 3 (kalsium
mengandung unsur selenium. karbonat).
2. Jawaban: b Jadi, zat yang terbentuk jika air sadah sementara
Unsur halogen terletak pada golongan VIIA. dipanaskan adalah kalsium karbonat (CaCO3).
Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia, 5. Jawaban: e
unsur halogen mudah menerima satu elektron Karbon termasuk ke dalam golongan IVA. Sifat-
membentuk anion. Halogen bersifat reaktif yaitu sifat karbon sebagai berikut.
dapat bereaksi dengan logam, nonlogam, metaloid 1) Pembakaran karbon secara sempurna
tertentu, hidrogen, dan air. Selain itu, halogen menghasilkan gas karbon dioksida.
mempunyai sifat berbentuk molekul diatomik, Pembakaran tidak sempurnanya meng-
bereaksi dengan air membentuk asam, dan berupa hasilkan gas karbon monoksida.
oksidator kuat. Adapun berbentuk gas pada suhu 2) Karbon cenderung membentuk ion positif
kamar dan sukar bereaksi dengan unsur lain dengan muatan 4+.
merupakan sifat unsur gas mulia (golongan 3) Karbon tidak dapat menghantarkan panas dan
VIIIA). Sementara itu, senyawa alkali tanah listrik.
(golongan IIA) sukar larut dalam air. Jadi, sifat unsur 4) Mempunyai dua kristal alotrop yaitu grafit dan
halogen ditunjukkan oleh angka 1), 5), dan 6). intan. Alotrop intan lebih kuat daripada grafit.
3. Jawaban: d 5) Karbon dapat berikatan satu sama lain
Sifat-sifat unsur golongan alkali (golongan IA) dari membentuk rantai karbon dengan panjang
atas ke bawah sebagai berikut. tidak terhingga.
a. Sifat kereaktifan bertambah, makin mudah 6. Jawaban: b
bereaksi. Unsur logam alkali tanah yang digunakan sebagai
b. Titik leleh menurun, makin kecil. warna dalam kembang api adalah barium dan
c. Jari-jari atom makin besar sehingga ukuran stronsium. Stronsium memberikan warna merah,
atom makin besar. sedangkan barium memberikan warna hijau. Selain
d. Energi ionisasi menurun, makin kecil. memberikan warna hijau pada kembang api,
e. Keelektronegatifan berkurang, makin kecil. barium dapat digunakan sebagai bahan cat,
4. Jawaban: b penyamakan kulit, dan racun tikus. Kalsium
Air sadah dibedakan menjadi dua yaitu air sadah menghasilkan warna nyala merah. Kalsium
sementara dan air sadah tetap. Air sadah dengan senyawanya digunakan sebagai elektrode
sementara yaitu air yang mengandung garam dalam aki dan pengikat pengotor dalam pengolahan
hidrogen karbonat (Ca(HCO3)2 dan (Mg(HCO3)2). logam. Adapun natrium dan kalium termasuk unsur
Adapun air sadah tetap yaitu air yang golongan alkali. Natrium menghasilkan warna
mengandung garam selain garam hidrogen nyala kuning, sedangkan kalium memberikan
warna nyala ungu.
52 Kimia Unsur
4. Timbal merupakan salah satu logam berat yang 5. a. Reaksi elektrolisis pembuatan logam natrium:
bersifat toksik (racun). Timbal tersebar ke alam NaCl(A) → Na+(A) + Cl–(A)
dalam jumlah kecil melalui proses alami termasuk
Katode : Na+(A) + e– → Na(s)
letusan gunung api dan proses geokimia. Selain
itu, logam timbal dan persenyawaanya juga Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar b. Reaksi di katode:
kendaraan bermotor yang mengandung TEL, emisi A Na
r 23
industri, dan dari penggunaan cat bangunan yang eNa = Valensi = 1 = 23
mengandung timbal (Pb). Logam timbal yang 9.650
mencemari udara terdapat dalam dua bentuk yaitu F = 96.500
dalam bentuk gas dan partikel-partikel. Timbal = 0,1 faraday
masuk dalam tubuh manusia melalui saluran w =e×f
pernapasan. Dampak negatif dari akumulasi timbal = 23 × 0,1
dalam tubuh antara lain kerusakan sumsum tulang = 2,3 gram
belakang, kerusakan sel otak, iritasi saluran
pernapasan, dan gangguan kerja enzim. Jadi, logam Na yang terbentuk sebesar
2,3 g.
54 Kimia Unsur
mengambil belerang cair dari dalam tanah. fosfor, belerang, dan klor merupakan unsur-unsur
Caranya, tanah yang mengandung belerang dibor nonlogam yang sangat mudah menangkap elektron
menggunakan bor khusus yang terdiri atas pipa- membentuk ion negatif sehingga titik didih dan titik
pipa yang mempunyai diameter berbeda dan leburnya rendah.
disusun secara simetris. Pada bor ini dialirkan air
4. a. Bahan peralatan rumah tangga, bingkai
dan udara panas untuk melelehkan belerang. Oleh
jendela, dan kerangka bangunan.
karena adanya gaya tekan ke atas dari udara dan
b. Pelapis kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.
air panas, belerang cair akan terpompa naik ke
c. Campuran logam 90% Al dan 10% Mg
atas permukaan tanah. Sementara itu, Claus
(magnalium) bersifat kuat dan ringan yang
merupakan proses pengolahan belerang
digunakan pada pembuatan badan pesawat
menggunakan bahan baku gas asam sulfida (H2S).
terbang.
Gas H2S dapat diperoleh dari hasil penambangan
d. Campuran 20% Al, 50% Fe, 20% Ni, dan 10%
minyak bumi atau dari hasil pembakaran kokas.
Co dapat digunakan sebagai magnet yang
Prosesnya, gas H2S dioksidasi dengan oksigen
sangat kuat.
agar menghasilkan gas SO 2. Gas SO 2 yang
e. Thermit (campuran Al dan Fe2O3) digunakan
dihasilkan dicampurkan dengan sebagian gas H2S
untuk mengelas logam.
sehingga dihasilkan belerang cair.
f. Aluminium sulfat digunakan pada pewarnaan
3. Titik didih dan titik lebur mulai dari Na naik terus tekstil.
sampai Si, lalu turun secara drastis pada fosfor
5. Urutan senyawa oksida dari yang paling asam yaitu
dan belerang karena perbedaan struktur kristal zat-
ClO, SO3, P2O5, SiO2, Al2O3, MgO, dan Na2O.
zat tersebut. Pada unsur natrium, magnesium, dan
Unsur-unsur penyusun oksida tersebut terletak
aluminium, atom-atom saling berikatan dengan
dalam satu periode yaitu periode ketiga. Dalam
ikatan logam yang makin kuat dengan
satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi
bertambahnya jumlah elektron valensi. Unsur
makin besar. Makin besar energi ionisasi, unsur
silikon tidak tersusun oleh ikatan logam, tetapi
makin kuat menarik elektron sehingga sifat
atom-atom silikon ini saling berikatan
basanya makin berkurang dan sifat asam
menggunakan empat buah ikatan kovalen tunggal
bertambah. Dengan demikian, unsur yang berada
sehingga membentuk suatu struktur yang kukuh.
di paling kiri bersifat paling basa, sedangkan unsur
Untuk memutuskan ikatan ini diperlukan energi
yang berada paling kanan bersifat paling asam.
yang cukup besar sehingga titik didih atau titik lebur Senyawa nonlogam + oksigen = senyawa asam
mulai dari Na naik terus sampai Si. Unsur-unsur Senyawa logam + oksigen = senyawa basa
56 Kimia Unsur
2. Unsur transisi periode empat dapat membentuk b. Paparan nikel dalam jumlah besar pada tubuh
senyawa kompleks karena mempunyai orbital 3d dapat menyebabkan risiko kanker paru-paru,
yang masih kosong. Ion netral atau ligan yang kanker hidung, kanker laring, kanker prostat,
mempunyai pasangan elektron bebas akan sakit kepala, emboli paru, janin lahir cacat,
menyumbangkan pasangan elektronnya untuk asma, bronkitis, ruam kulit, dan gangguan
mengisi orbital 3d yang kosong pada ion logam jantung. Konsentrasi nikel yang tinggi pada
transisi. Ligan tersebut berikatan dengan atom tanah berpasir dapat merusak tanaman. Pada
pusat melalui ikatan kovalen koordinasi. permukaan air, konsentrasi nikel yang tinggi
dapat mengurangi tingkat pertumbuhan alga.
4. a. Manfaat nikel antara lain sebagai penghantar
panas atau listrik yang baik, melapisi logam 5. Ion Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena orbital
agar tahan karat, sebagai campuran logam s dan d-nya kosong atau tidak terisi elektron.
misal monel dan alnico, serta sebagai katalis Konfigurasi ion Sc3+ dan Ti4+ sebagai berikut.
dalam reaksi hidrogenasi misal hidrogenasi Sc3+ : [Ar] 4s0 3d0
lemak pada pembuatan margarin.
Sifat-Sifat Unsur
Golongan Transisi Unsur-Unsur
Sifat-Sifat Unsur
Periode Empat Golongan Unsur-Unsur Golongan Utama
Transisi Golongan
Periode Utama
Empat
Pembuatan,
Pembuatan, Kegunaan, Kegunaan, dan
dan Dampak Dampak
Penggunaan Unsur- Penggunaan Unsur-
Unsur Golongan Unsur Golongan
Transisi Periode Empat Utama
Kimia Unsur
Kelimpahan Unsur-
Unsur Periode Ketiga
di Alam
Sifat-Sifat Unsur
Unsur-Unsur
Periode Ketiga
Periode
Ketiga
Pembuatan,
Kegunaan, dan
Dampak Penggunaan
Unsur-Unsur Periode
Ketiga
58 Kimia Unsur
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: e
Unsur halogen mempunyai elektron valensi ns2np5.
1. Jawaban: b
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sebuah
Hubungan yang tepat antara mineral dan
elektron tidak berpasangan yang menyebabkan
kandungan unsurnya sebagai berikut.
unsur halogen sangat reaktif dan mudah
No. Nama Mineral Kandungan Unsur membentuk ion halida. Energi ionisasi yang tinggi
1) Barit Ba mengakibatkan unsur halogen sukar melepaskan
2) Epsomit Mg elektronnya untuk membentuk ion positif.
3) Kasiterit Sn
4) Stronsianit Sr Sementara itu, afinitas elektron yang tinggi
5) Kriolit Na menyebabkan halogen sangat mudah menangkap
elektron untuk menjadi ion negatif.
2. Jawaban: c
Warna nyala biru menunjukkan adanya kandungan 6. Jawaban: a
kation cesium. Warna nyala merah oranye Sifat halogen sebagai berikut.
menunjukkan adanya kandungan kation kalsium. 1) Daya oksidasi: F2 > Cl2 > Br2 > I2.
– – –
Natrium memberikan warna kuning. Kalium 2) Daya reduksi: I– > Br > Cl > F .
memberikan warna lembayung. Barium memberikan 3) I– merupakan reduktor terkuat.
warna hijau. Stronsium memberikan warna merah 4) F2 merupakan oksidator paling kuat.
tua. 5) F2 dapat mengoksidasi Cl– menjadi Cl2.
Jadi, pernyataan yang benar tentang unsur-unsur
3. Jawaban: b halogen ditunjukkan oleh opsi a.
Senyawa yang digunakan sebagai bahan
pembuatan korek api adalah KClO3, sedangkan 7. Jawaban: a
senyawa yang digunakan untuk pengembang kue Paduan logam yang mengandung unsur nikel
adalah NaHCO3. K2SO4 dapat digunakan sebagai adalah alnico. Alnico dibuat dari paduan besi, alu-
pupuk. Senyawa CaC2 dapat digunakan untuk minium, kobalt, dan nikel. Kuningan dibuat dari
membuat gas asetilen yang dimanfaatkan pada paduan tembaga dan seng. Perunggu dibuat dari
proses pengelasan dan pematangan buah. paduan tembaga dan timah. Duralumin dibuat dari
Mg(OH)2 dimanfaatkan sebagai obat mag. BaSO4 paduan aluminium dan tembaga. Magnalium dibuat
tidak dapat ditembus sinar X, sehingga BaSO4 dari paduan aluminium dan magnesium.
dimampatkan dalam proses rontgen. 8. Jawaban: c
4. Jawaban: c Nitrogen dihasilkan dengan cara distilasi fraksinasi
Sebagai salah satu unsur golongan IIA, barium udara. Manfaat unsur nitrogen antara lain untuk
bersifat reaktif dan mudah bersenyawa dengan membuat pupuk urea dan ZA, bahan pembeku
unsur lain. Oleh karena itu, barium ditemukan di dalam industri pengolahan makanan, dan pengisi
alam dalam bentuk senyawanya. Golongan IIA ruang kosong dalam termometer untuk mengurangi
mempunyai energi ionisasi yang rendah sehingga penguapan raksa. Unsur yang digunakan dalam
mudah melepas elektronnya membentuk kation pembuatan korek api adalah fosfor merah. Bahan
bermuatan +2, termasuk barium. Oleh karena antiseptik luka memanfaatkan unsur iodin yang
bersifat reaktif, barium mudah bereaksi dengan air diperoleh melalui pengolahan air laut (oksidasi ion
menghasilkan larutan basa. Reaksinya dengan larutan iodida dengan oksidator gas klorin). Warna merah
asam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Barium kembang api dibuat dari unsur stronsium yang
terletak paling bawah dalam golongan IIA sehingga diperoleh dari elektrolisis lelehan SrCl2. Badan
mempunyai jari-jari paling besar dibanding unsur yang pesawat dibuat dari paduan logam aluminium yang
lain. Titik didih dan titik leleh golongan alkali tanah diolah melalui proses Hall.
makin menurun dalam satu golongan. Oleh karena
itu, barium mempunyai titik didih paling rendah.
60 Kimia Unsur
karena itu, titik didih dan titik leleh silikon paling 20. Jawaban: e
tinggi. Konfigurasi elektron silikon berakhir pada Beberapa kegunaan unsur periode ketiga sebagai
3p 2 dan memengaruhi kemampuan silikon berikut.
membentuk empat ikatan kovalen. Di antara unsur No. Unsur Kegunaan
periode ketiga, jari-jari paling besar dimiliki oleh 1) Belerang Salep kulit
natrium dan energi ionisasi paling kecil dimiliki oleh 2) Fosfor Bahan pupuk
argon. Sifat metaloid silikon tidak memengaruhi 3) Natrium Bahan sabun dan pengembang
kue
titik didih silikon. 4) Silikon Chip komputer dan telepon
genggam
16. Jawaban: e 5) Magnesium Campuran logam
Sifat-sifat dimiliki oleh unsur magnesium. Mag- dan aluminium
nesium bersifat reduktor kuat. Oksida 6) Argon Bahan pengisi bola lampu pijar
7) Klor Pengelantang dan pemutih
magnesium (MgO) saat dilarutkan membentuk pakaian serta insektisida.
Mg(OH) 2 yang bersifat basa kuat dan dapat
dimanfaatkan sebagai obat mag. 21. Jawaban: e
Sifat paramagnetik dimiliki oleh atom yang
17. Jawaban: b
mempunyai elektron tidak berpasangan pada
1) Unsur A dengan air bereaksi menghasilkan
orbitalnya. Jadi, sifat paramagnetik ditentukan oleh
gas hidrogen. Jadi, kemungkinan unsur A
jumlah elektron yang tidak berpasangan (elektron
adalah Na atau Mg.
tunggal). Makin banyak jumlah elektron tidak
2) Oksida unsur B dalam air mempunyai pH lebih berpasangan, makin kuat sifat magnetiknya.
kecil dari 7 atau bersifat asam sehingga Elektron tidak berpasangan yang dimiliki unsur
kemungkinan unsur B adalah Si, P, S, atau Cl. transisi dapat diketahui pada orbital d-nya.
3) Unsur C dapat bereaksi dengan asam maupun
basa sehingga kemungkinan unsur C adalah Al. 22. Jawaban: d
Jadi, susunan unsur-unsur tersebut dalam sistem Na2CrO4 mengandung ion CrO2– 4 yang memiliki
periodik unsur dari kiri ke kanan adalah A, C, konfigurasi 4s 0 3d 0 dan berwarna kuning.
dan B. Sementara itu, MnO2– 2+
4 dan VO memiliki konfigurasi
4s0 3d1, sedangkan Ti4+ memiliki konfigurasi 4s0 3d0,
18. Jawaban: d tetapi tidak berwarna. Zn2+ mempunyai konfigurasi
Reaksi pembuatan unsur tersebut merupakan 4s0 3d10 sehingga tidak berwarna.
reaksi elektrolisis leburan Al2O3. Pemisahan alu-
23. Jawaban: b
minium dari biji bauksit atau dikenal dengan proses
Reaksi Goldschmidt merupakan reaksi
Hall-Heroult dilakukan dalam dua tahap yaitu
reduksi krom(III) oksida atau Cr 2O3 dengan
pemurnian bijih bauksit dan elektrolisis Al2O3.
logam aluminium. Reaksi yang tepat adalah
Sementara itu, proses Down merupakan proses
Cr2O3(s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s).
pengolahan unsur natrium. Proses Frasch adalah
proses pengolahan belerang. Proses Goldscmidt 24. Jawaban: e
adalah proses pengolahan unsur krom. Proses Senyawa kompleks [Co(H2O)5Cl]Cl2 terdiri atas
Haber-Bosch adalah proses sintesis amonia. ion kompleks [Co(H 2 O) 2 Cl] +2 dan Cl –. Ion
kompleks [Co(H 2O) 5Cl] + merupakan kation
19. Jawaban: b
sehingga atom pusat bernama kobalt. Ligan-
Fosfor merah lebih dipilih digunakan untuk membuat
ligannya yaitu akuo sebanyak lima (penta) dan kloro
korek api dibandingkan fosfor putih karena fosfor
sebanyak satu (mono).
putih sangat beracun. Fosfor putih atau fosfor merah
Muatan ion kompleks = biloks atom pusat + jumlah
sangat mudah terbakar. Fosfor merah tidak reaktif,
muatan ligan
sedangkan fosfor putih sangat reaktif. Fosfor merah
+2 = biloks Co + (5 × 0) + (1 × (–1))
tidak bersinar dalam gelap, sedangkan fosfor putih
biloks Co = +3
bersinar dalam gelap. Fosfor merah stabil terhadap
Jadi, nama senyawa kompleks tersebut adalah
setiap suhu, sedangkan fosfor putih tidak stabil pada
pentaakuo monokloro kobalt(III) klorida.
suhu tertentu.
62 Kimia Unsur
gips. Mangan diperoleh dari reaksi reduksi dan a. CCl4 untuk pelarut.
dimanfaatkan untuk paduan logam dan baterai b. Ca(OCl)2 (kaporit) untuk desinfektan.
kering. Pelapis antikarat besi yang biasa digunakan c. NaClO untuk pemutih pakaian.
adalah krom, nikel, dan timah. Jadi, pasangan data d. NaCl untuk bumbu masak dan bahan
yang berhubungan tepat antara unsur, pembuatan, pembuatan berbagai senyawa.
dan kegunaan ditunjukkan oleh angka 2) dan 3). e. HCl untuk membersihkan permukaan logam
B . Uraian dari karat.
f. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.
1. Unsur-unsur alkali tanah ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa. Senyawa alkali tersebar dalam 4. Proses pembuatan asam sulfat dapat melalui
jumlah besar pada air laut dan mineral (batuan). proses kontak dan bilik timbal.
Batuan dan mineral yang mengandung unsur a. Proses kontak
alkali tanah umumnya sebagai senyawa karbonat, Pembuatan asam sulfat melalui proses kontak
silikat, atau sulfat, sebab kelarutan senyawa menggunakan bahan baku belerang dioksida.
tersebut sangat kecil. Kalsium terdapat dalam Belerang dioksida diperoleh dengan cara
dolomit (CaCO3·MgCO3), magnesium terdapat membakar belerang di udara. Selanjutnya,
dalam mineral magnesit (MgCO3), berilium belerang dioksida dioksidasi hingga diperoleh
terdapat dalam mineral beril (Be3Al2(SiO3)6, belerang trioksida. Proses oksidasi ini
stronsium terdapat dalam mineral selestit (SrSO4) menggunakan katalis vanadium pentaoksida
dan stronsianat (SrCO3), barium terdapat dalam (V2O5). Belerang trioksida yang terbentuk
mineral barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3). kemudian diabsorpsikan ke dalam larutan
2. Unsur logam dapat bersifat konduktor atau dapat asam sulfat (H2SO4) pekat dan menghasilkan
menghantarkan arus listrik karena elektronnya asam pirosulfit (H2S2O7). Asam pirosulfit
terdelokalisasi sehingga bebas bergerak di seluruh dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
bagian struktur atom. Unsur nonlogam tidak asam sulfat.
bersifat konduktor, tetapi bersifat isolator karena
b. Proses bilik timbal
seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang
Pembuatan asam sulfat melalui proses bilik
kuat dengan intinya atau tidak mempunyai elektron
timbal menggunakan bahan baku belerang
bebas sehingga meskipun diberi tegangan listrik
atau pirit (FeS 2 ) yang dibakar agar
tidak akan membuat elektron-elektronnya
menghasilkan SO2. Katalis yang digunakan
bergerak.
pada proses ini NO2. Reaksi yang terjadi
3. Dalam dunia industri, klorin diproduksi melalui sebagai berikut.
proses elektrolisis larutan garam dapur. Reaksi 2S(s) + 2O2(g) → 2SO2(g)
yang terjadi sebagai berikut. SO2(g) + NO2(g) → SO3(g) + NO(g)
Anode (+) : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e– 2SO3(g) + 2H2O(A) → 2H2SO4(aq)
Katode (–) : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
–––––––––––––––––––––––––––– 5. Timbal merupakan salah satu logam berat yang
2Cl–(aq) + 2H2O(A) → Cl2(g) + bersifat toksik bagi makhluk hidup terutama
2OH–(aq) + H2(g) manusia. Masuknya timbal ke dalam tubuh dapat
Di laboratorium klor dibuat dengan cara mengakibatkan penyakit jantung, tekanan darah
mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 tinggi, dan gangguan reproduksi. Pada tahap lebih
pekat. Pada proses reaksi ini, MnO2 berfungsi lanjut dapat menyebabkan kerusakan otak dan
sebagai oksidator. Reaksi yang terjadi sebagai ginjal.
berikut. 6. Jari-jari atom unsur-unsur periode keempat dari
MnO 2(s) + 2Cl –(aq) + 4H +(aq) → Cl 2(g) + kiri ke kanan (Sc–Zn) relatif tidak berubah karena
Mn2+(aq) + 2H2O(A) pengisian elektron Sc sampai Zn masuk pada
Klorin digunakan untuk klorasi hidrokarbon, bahan subkulit 3d (kulit ke tiga). Sementara itu, kulit ke
baku plastik, dan pembuatan senyawa-senyawa empat (4s) sudah terisi penuh. Hal ini
klor lainnya. Kegunaan senyawa-senyawa klor menyebabkan pengaruhnya terhadap perubahan
sebagai berikut. jari-jari atom sangat kecil.
64 Kimia Unsur
A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: a
Massa FeCl2 = 1,27 gram
1. Jawaban: a
Mr FeCl2 = 127 g mol–1
Berdasarkan sifat koligatif larutan, titik beku
FeCl2 (aq) → Fe2+ (aq) + 2Cl– (aq)
larutan dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut.
Ada 3 ion dalam larutan → n = 3, α = 0,30
NaCl, BaCl2, dan KOH merupakan zat elektrolit.
Dalam air, NaCl terionisasi menghasilkan 2 ion massa 1.000
ΔTf = × × Kf × i
yaitu 1 ion Na+ dan 1 ion Cl–, BaCl2 menghasilkan Mr massa pelarut
3 ion yaitu 1 ion Ba2+ dan 2 ion Cl–, dan KOH massa 1.000
menghasilkan 2 ion yaitu 1 ion K+ dan 1 ion OH–. ΔTf = × × Kf × (1 + (n – 1)α)
Mr massa pelarut
Adapun C6H12O6 merupakan zat nonelektrolit.
Dalam air, C 6 H 12 O 6 tidak terionisasi. Pada massa 1.000
ΔTf = × × 1,86 × (1 + (3 – 1)0,3)
konsentrasi yang sama, zat elektrolit lebih sukar Mr massa pelarut
membeku (titik beku lebih rendah) daripada zat 1, 27 1.000
nonelektrolit. Dengan demikian, larutan NaCl 0,1 m ΔTf = 127 × 500 × 1,86 × (1 + (2)0,3)
(larutan elektrolit) mempunyai titik beku lebih ΔTf = 0,059
rendah daripada C6H12O6 0,1 m (larutan nonelektrolit). ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
Pada zat elektrolit, makin besar jumlah zat terlarut 0,059°C = 0°C – Tf FeCl3
dalam suatu larutan, maka titik bekunya makin Tf FeCl3 = –0,059°C
rendah (makin sukar membeku). Oleh karena Jadi, larutan FeCl2 membeku pada suhu –0,059°C.
mempunyai jumlah partikel terlarut lebih banyak
dan konsentrasi lebih besar, BaCl2 mempunyai titik 4. Jawaban: d
beku lebih rendah dibandingkan NaCl dan KOH. ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
Adapun KOH mempunyai titik beku lebih rendah = 101,62°C – 100°C
daripada NaCl. Jadi, urutan larutan berdasarkan = 1,62°C
bertambahnya titik beku adalah BaCl2< KOH < Mr Mg(OH)2 = 58 g mol–1
NaCl < C6H12O6. ΔTb = m × Kb × i
m 1.000
2. Jawaban: e ΔTb = M × P
× 0,52 × (1+(3-1)α)
r
Berdasarkan ilustrasi, jumlah partikel terlarut dalam
larutan X lebih banyak daripada larutan Y. Makin 17, 4 1.000
1,62 = 58 × 250 × 0,52 × (1+(3-1)α)
banyak jumlah partikel zat terlarut, tekanan uap
larutan dan titik beku akan makin turun. Dengan 1,62 = 0,3 × 4 × 0,52 × (1+2α)
demikian, tekanan uap dan titik beku larutan X lebih 1,62 = 0,624 × (1+2α)
rendah daripada larutan Y. Sebaliknya, titik didih 1,62 = 0,624 + 1,248α
dan tekanan osmotik larutan makin tinggi jika jumlah 0,996
partikel zat terlarut semakin banyak. Dengan α = 1, 248 = 0,8
demikian, titik didih dan tekanan osmotik larutan X
% α = 0,8 × 100%
lebih tinggi daripada larutan Y. Kedua larutan
= 80%
bersifat isotonik jika kedua larutan mempunyai
Jadi, derajat ionisasi Mg(OH)2 sebesar 80%.
tekanan osmotik sama.
4,5 1.000
0,13 = M × 100 × 0,52 11. Jawaban: a
r
Bi2O3(s) + ClO–(aq) → BiO3–(aq) + Cl–(aq) (basa)
4,5 +3 –2 +1 –2 +5 –2 –1
0,13 = M × 10 × 0,52
r
Menyamakan jumlah atom yang mengalami
4,5 0,13 perubahan biloks
Mr = 10 × 0,52 Bi2O3(s) + ClO–(aq) → BiO3–(aq) + Cl–(aq)
Mr = 180 g mol–1 +6 –2 +1 –2 +10 –2 –1
Senyawa nonelektrolit yang dilarutkan mempunyai (+4) × 1
massa molekul relatif 180 g mol –1 sehingga (–2) × 2
senyawa tersebut adalah glukosa yang mempunyai
rumus molekul C6H12O6.
X t = 0,02 −
Reduksi : 2NO–3(aq) + 8H+(aq) + 6e → 2NO(g) +
nt
4H 2 O(A)
nt + n p = 0,02 ––––––––––––––––––––––––––––––––
n t = 0,02 (nt + np) 3CuS(s) + 2NO 3– (aq) + 8H + (aq) →
3Cu2+(aq) + 3S(s) + 2NO(g) + 4H2O(A)
n t = 0,02nt + 0,02np
b. Al(s) + NO3–(aq) → A1O–(aq) + NH4+(aq) (suasana basa)
0,98nt = 0,02np 0 5 –2 +3 –2 –3 + 1
m mp Reaksi setengah sel dalam suasana basa (ditambah
0,98( 160t ) = 0,02 ( ) OH–)
18
Oksidasi : Al(s) + 4OH–(aq) → A1O2–(aq) + 2H2O(A)
m 100 − m
0,98( 160t ) = 0,02 ( 18 t ) Reduksi : NO 3 – (aq) + 7H 2 O(A) → NH 4+ (aq) +
10OH – (aq)
Haloalkana Alkohol dan Eter Aldehid dan Keton Asam Karboksilat dan Ester
Isomer Isomer
Pembuatan Isomer
Posisi Posisi Fungsi
Kegunaan
Isomer Isomer
Fungsi Fungsi Pembuatan
Isomer Kegunaan
Optis Pembuatan
Pembuatan Kegunaan
Kegunaan
eter yang bersifat cukup stabil sehingga digunakan Senyawa tersebut adalah eter yang mem-
sebagai cairan starter mesin diesel dan mesin punyai rantai utama berupa 4 atom C dengan
berbahan bakar bensin dalam cuaca dingin. cabang metil pada atom C nomor 2. Gugus
Senyawa yang digunakan untuk meningkatkan alkoksi berupa etoksi. Jadi, nama senyawa
bilangan oktan adalah metiltersierbutil eter tersebut adalah etoksi 2-metilpropana.
(MTBE). Senyawa yang digunakan untuk bahan 2. Sifat-sifat alkohol sebagai berikut.
baku serat sintetis adalah etilen glikol. Senyawa a. Alkohol mempunyai titik didih relatif tinggi dan
yang digunakan untuk bahan antiseptik adalah lebih tinggi daripada eter karena adanya ikatan
etanol. Senyawa yang digunakan untuk bahan hidrogen.
bakar adalah metanol. b. Alkohol bereaksi dengan logam natrium
menghasilkan natrium alkanoat dan gas H2.
B . Uraian c. Alkohol mudah larut dalam air dalam semua
perbandingan.
1. OH
d. Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida,
|
1CH –– 2CH –– 3CH –– 4CH –– 5CH seperti HBr dan menghasilkan senyawa
a. 3 2 3
haloalkana (mengandung halogen, misal
|
CH3
brom) dan air.
e. Pada reaksi oksidasi alkohol primer akan
Senyawa tersebut mempunyai gugus -OH terbentuk aldehid dan oksidasi selanjutnya
sehingga termasuk senyawa alkohol. Rantai terbentuk asam karboksilat.
induk tersusun atas 5 atom C (pentanol)
Tata Nama
Isomer
Asam Karboksilat
Sifat-Sifat
Isomer Isomer Kerangka
Pembuatan
Isomer Posisi
Kegunaan Sifat-Sifat
Pembuatan Kloroform
Kegunaan Iodoform
Kegunaan
Gugus Fungsi Karbon Tetraklorida
Senyawa Karbon Freon
Fosgen
Tata Nama
Tata Nama
Penggolongan
Isomer
Alkohol Isomer
Aldehid
Sifat-Sifat
Sifat-Sifat
Pembuatan
Pembuatan
Kegunaan
Kegunaan
Aldehid dan
Alkohol dan Eter
Keton
Tata Nama
Tata Nama
Isomer
Isomer
Keton
Sifat-Sifat Eter
Sifat-Sifat
Pembuatan
Pembuatan
Kegunaan
Kegunaan
Identifikasi
A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: c
Nama-nama senyawa tersebut sebagai berikut.
1. Jawaban: e CH3
CH3 |
| 1) H3C – CH – CH – CH2 – CH2
1CH – 2CH – 3CH – 4C – 5CH – CH
3 3
| | |
| | | | F I I
Br Cl Br 76C2H5 Nama senyawa ini adalah 2-fluoro-3,5-diiodo-
3-metilpentana
Senyawa terssebut merupakan haloalkana dengan CH3
rantai induk tersusun atas 7 atom C (heptana). |
Penomoran dmulai dari kiri. Cabang yang terikat 2) H2C – CH2 – C – CH2 – CH3
senyawa tersebut yaitu: | | |
- 2 gugus bromo (-Br) pada atom C nomor 2 dan 4 I I F
- 1 gugus kloro (-Cl) pada atom C nomor 3 Nama senyawa ini adalah 2-fluoro-3,5-diiodo-
- 2 gugus metil (-CH3) pada atom C nomor 4 dan 5 3-metilpentana
Jadi, nama senyawa tersebut adalah 2,4-dibromo- F I
3-kloro-4,5-dimetilheptana. | |
3) H3C – CH – C – CH2 – CH2 – I
2. Jawaban: a
|
Senyawa 2,2-diklorobutana mempunyai rumus
C2H5
molekul C4H8Cl2 dan struktur:
Nama senyawa ini adalah 3-etil-2-fluoro-3,5-
Cl diiodopentana
| I C2H5
CH3 – C – CH2 – CH3 | |
| 4) H3C – CH2 – CH – CH – CH2 – CH2
Cl
| |
Isomer senyawa tersebut mempunyai rumus F I
molekul yang sama, tetapi struktur berbeda. Nama senyawa ini adalah 3-etil-3-fluoro-1,4-
1) CH3 – CH – CH – CH3 (C4H8Cl2)
diiodoheksana
| |
I
Cl Cl
|
CH3 Cl 5) H2C – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3
| | | | |
2) CH3 – CH – C – CH3 (C5H10Cl2) I C2H5 F
| Nama senyawa ini adalah 4-etil-3-fluoro-4,6-
Cl
diiodoheksana
Cl
| 4. Jawaban: d
3) CH3 – CH2 – C – CH2 (C5H10Cl2) Senyawa 3-bromo-2-kloropropana mempunyai
| | struktur:
CH3 Cl CH3 – CH – CH2
4) CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3 (C5H10Cl2) | |
| | Cl Br
Cl Cl Isomer-isomernya sebagai berikut.
1) 3-bromo-1-kloropropana
5) CH3 – CH – CH – CH – CH3 (C6H12Cl2)
CH2 – CH2 – CH2
| | |
| |
Cl Cl CH3 Cl Br
4. Senyawa karbon mempunyai 5 atom C, gugus b. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam.
O O
B H+
|| CH3 – CH2 – C + H2O R
V
– C – di nomor dua, dan rantainya lurus. O – CH3
O metil propanoat
||
O
a. Rumus struktur: CH3 – CH2 – CH2 – C – CH3 B
CH2 – CH2 – C + CH3OH
Nama senyawa: 2-pentanon V
OH
O asam propanoat metanol
||
c. Reaksi adisi keton oleh HCN.
b. Rumus struktur isomer: H3 – CH – C – CH3
| O OH
CH3 || |
Nama senyawa isomer: 3-metil-2-butanon CH3 – C – CH3 + HCN R CH3 – C – CH3
|
c. Persamaan reaksi adisi hidrogen:
CN
O 2-propanon sianohidral
||
CH3 – CH2 – CH2 – C – CH3 + H2 → 7. Aldehid dapat dioksidasi karena gugus karbonil
2-pentanon pada aldehid mengikat atom H. Atom H tersebut
merupakan agen pereduksi yang sangat kuat.
Sementara itu, keton tidak dapat dioksidasi karena
CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH3 gugus karbonilnya tidak mengikat atom H.
2-pentanol |
akibatnya, keton tidak dapat berperan sebagai
OH
reduktor (mereduksi) atau tidak dapat dioksidasi
lebih lanjut. Keton hanya dapat dioksidasi oleh
agen oksidator kuat yang mampu membuka ikatan
antarkarbon.
Kimia Kelas XII 95
8. Etanol (alkohol) dan metoksi metana (eter) mem- 10. Massa RCOOH = 4,4 gram
punyai rumus molekul yang sama yaitu C2H6O. Volume KOH = 100 mL = 0,1 L
Cara membedakannya yaitu dengan mereaksi-
MKOH = 0,5 M
kannya dengan logam natrium dan fosfor penta-
klorida (PCl5). RCOOH + KOH ⎯→ RCOOK + H2O
a. Reaksi dengan logam natrium nKOH = MKOH × volume KOH
CH3 – CH2 – OH + Na ⎯→ CH3 – CH2 – ONa + H2(g) = 0,5 M × 0,1 L
CH3 – O – CH3 + Na ⎯→/ = 0,05 mol
Jadi, reaksi dengan logam natrium dapat nRCOOH = nKOH
membedakan etanol dengan metoksi metana. = 0,05 mol
Pada etanol terbentuk gelembung gas, massa RCOOH 4, 4
Mr RCOOH = mol RCOOH = 0,05 = 88
sedangkan pada eter tidak terjadi perubahan.
Asam organik tersebut merupakan asam karboksilat
b. Reaksi dengan PCl5 dengan rumus umum CnH2nO2.
CH3 – CH2 – OH + PCl5 ⎯→ menghasilkan HCl Mr CnH2nO2 = 88
CH3 – O – CH3 + PCl5 ⎯→ tidak menghasilkan HCl (12n + 2n + 32) = 88
Jadi, reaksi dengan fosfor pentaklorida dapat 14n + 32 = 88
membedakan etanol dengan metoksi metana. 14n = 56
Pada etanol terbentuk HCl, sedangkan pada n=4
eter tidak terbentuk HCl. Keberadaan HCl Dengan demikian, asam karboksilat tersebut
dapat diidentifikasi menggunakan kertas memiliki rumus molekul C 4 H 8 O 2 . Isomer-
lakmus biru. Dengan demikian, hasil reaksi isomernya sebagai berikut.
etanol dengan PCl5 dapat memerahkan kertas O
lakmus biru, sedangkan hasil reaksi metoksi B
H3C –– CH2 –– CH2 –– C –– OH asam butanoat
metana dengan PCl5 tidak mengubah warna
O
kertas lakmus biru. Selain itu, kelarutan etanol B
H3C –– CH –– C –– OH asam 2-metilpropanoat
dalam air lebih besar daripada metoksi
|
metana.
CH3
9. a. Mengalirkan uap alkohol primer di atas O
tembaga panas ||
Uap alkohol primer teroksidasi menghasilkan CH3 – CH2 – C – O – CH3 metil propanoat
suatu aldehid dengan katalis tembaga panas. O
Contoh: ||
O CH3 – C – O – CH2 – CH3 etil etanoat
Cu B
H3C – CH2 – OH ⎯⎯→ H3C – C + H2 O
125°C V ||
H
b. Memanaskan garam kalsium suatu asam H – C – O – CH2 – CH2 – CH3 propil metanoat
monokarboksilat jenuh dengan kalsium for- O
||
mat. H – C – O – CH – CH3 isopropil metanoat
Pemanasam campuran garam kalsium asam |
monokarboksilat jenuh dengan kalsium for- CH3
mat akan menghasilkan aldehid.
Contoh:
Ca(CH3COO)2 + Ca(HCOO)2 →
O
B
2H3C – C + 2CaCO3
V
H
mencakup
Karakteristik Benzena
meliputi
Tata Nama
berdasarkan
Substituen
terdiri atas
3. Jawaban: b SO
+ H2SO4 3
40 C
+ H2O
Toluena mengikat gugus atom –CH3. Senyawa
turunan benzena yang mengikat gugus atom –OH Asam benzenasulfonat
adalah fenol. Senyawa turunan benzena yang
8. Jawaban: e
mengikat gugus atom –NH 2 adalah anilina.
Urutan prioritas substituen dalam benzena adalah
Senyawa turunan benzena yang mengikat gugus
–OH > alkil > halogen.
atom –NO2 adalah nitrobenzena. Senyawa turunan
benzena yang mengikat gugus atom –COOH
Rantai utama
adalah asam benzoat.
4. Jawaban: b
Senyawa turunan benzena tersebut mempunyai Substituen
nama benzaldehid. Benzaldehid digunakan sebagai
bahan pengawet dan bahan dasar pembuatan
parfum karena memiliki bau yang khas. Senyawa Jadi, nama senyawa tersebut adalah 4-kloro-3,5-
turunan benzena yang digunakan sebagai bahan dimetilfenol.
peledak adalah TNT. Senyawa turunan benzena 9. Jawaban: d
yang digunakan sebagai zat warna diazo adalah Struktur senyawa turunan benzena beserta
anilina. Senyawa turunan benzena yang digunakan kegunaannya disajikan dalam tabel berikut.
untuk meredakan demam adalah parasetamol.
AlCl
+
3 + HCl
Asetil klorida Rumus struktur:
Jadi, senyawa X adalah asetil klorida.
Kegunaan asam benzoat sebagai berikut.
1) Bahan dasar pengawet makanan.
B . Uraian 2) Dalam bidang kesehatan sebagai
1. a. Rumus molekul benzena = C6H6 pembasmi kuman.
Rumus struktur benzena: 3) Digunakan dalam pasta gigi dan parfum.
c. Toluena
atau atau
Rumus struktur:
b. Letak ikatan rangkap pada benzena selalu
berpindah-pindah (beresonansi) sehingga Kegunaan toluena sebagai berikut.
cincin benzena sangat stabil. Akibatnya, 1) Sebagai pelarut senyawa karbon dan
benzena sukar mengalami reaksi adisi. beberapa bahan kimia seperti cat,
pengencer cat, karet, tinta printing, dan
2. a. o-kloroanilina atau 2-kloroanilina
lem.
b. m-bromotoulena atau 3-bromotoluena
2) Sebagai peningkat bilangan oktan bahan
c. Asam m-etilbenzoat atau asam 3-etilbenzoat
bakar pesawat terbang dan mobil balap.
d. Klorobenzena
3) Sebagai bahan baku pembuatan beberapa
e. Stirena atau vinilbenzena
bahan kimia, seperti TNT (bahan
f. Asam 3-sianobenzoat
peledak), fenol, asam benzoat dan
3. a. Reaksi antara benzena dengan asam nitrat turunannya, zat pewarna, sakarin, dan
pekat menggunakan katalis asam sulfat pekat toluena diisosianat.
disebut reaksi nitrasi. Pada reaksi ini satu atom
H dari benzena disubstitusi oleh gugus nitro
(NO2).
Fenol
Senyawa Nitro
9. Jawaban: b
Polibenzena merupakan senyawa turunan benzena
dari gabungan cincin benzena. Berikut rumus
Senyawa a mempunyai nama fenol yang
struktur dari senyawa-senyawa tersebut.
digunakan sebagai zat antiseptik dan desinfektan.
Senyawa b mempunyai nama anilina yang
1) Pirena:
digunakan sebagai zat warna diazo. Senyawa c
mempunyai nama benzaldehid yang digunakan
sebagai pengawet dan bahan baku pembuatan
parfum. Senyawa d mempunyai nama asam
2) Asetilena: CH CH
benzoat yang digunakan sebagai bahan pengawet
makanan.
3) Antrasena:
12. Jawaban: b
Kegunaan fenol dalam kehidupan sehari-hari
4) Fenantrena: sebagai berikut.
1) Desinfektan (pembunuh kuman) pada
pembersih lantai.
2) Sebagai antiseptik dalam tambal gigi, sabun,
dan deodorant.
3) Obat pengelupas kulit, yaitu membersihkan
5) Benzofluorantena: kulit mati.
4) Bahan baku pembuatan obat pembasmi rumput.
Jadi, senyawa yang bukan merupakan polibenzena 5) Bahan pelarut pemurnian minyak pelumas.
dari benzena adalah asetilena. 6) Bahan pembuatan plastik bakelit.
7) Bahan baku pembuatan aspirin.
10. Jawaban: a
8) Bahan pembuat zat warna.
COOH Manfaat analgesik (penghilang rasa sakit) dapat
Asam benzoat ( ) mempunyai sifat- diperoleh dari aspirin.
13. Jawaban: d
sifat berikut.
Reaksi tersebut merupakan reaksi asilasi. Reaksi
1) Berupa padatan kristal tidak berwarna.
asilasi merupakan reaksi substitusi karena terjadi
2) Mudah larut dalam air panas, tetapi tidak larut
satu atom H pada benzena dengan gugus asil
dalam air dingin.
3) Merupakan asam lemah.
4) Digunakan sebagai bahan pengawet makanan. ( ).
5) Terbentuk dari oksidasi toluena dengan
oksidator KMnO4.
+ + HF
1) 1) 2)
25. Jawaban: c
2) Desinfektan
o-klorotoluena
+ HCl
B . Uraian
Oleh karena kloroheptana mempunyai jumlah atom
C lebih banyak daripada benzena, substituen 1. Pembuatan benzena dapat dilakukan dengan cara-
tersebut menjadi rantai utama sedangkan cincin cara berikut.
benzena menjadi cabang. Dengan demikian, nama a. Pemanasan kalsium benzoat dengan kalsium
senyawa hasil reaksi tersebut adalah fenilheptana. hidroksida
Ca(C 6H 5COO) 2 + Ca(OH) 2 2C 6H 6 +
27. Jawaban: e
2CaCO3
Struktur senyawa 1) bernama naftalena. Struktur
b. Pemanasan etuna dalam pipa pijar dengan
senyawa 2) bernama fenantrena. Struktur
katalis nikel
senyawa 3) bernama pirena. Struktur senyawa
Ni
4) bernama antrasena. Jadi, senyawa turunan 3C2H2 C6H6
benzena yang bernama antrasena dan pirena c. Hidrolisis asam benzena sulfonat dengan
secara berturut-turut ditunjukkan oleh angka 4) katalis HCl melalui pemanasan
dan 3).
HCl
28. Jawaban: c + H2O
+ H2SO4
d. Distilasi ter batubara
Reaksi: + 3H2 merupakan reaksi adisi
2. a. Benzilanilina c. m-metilanilina
(reaksi pemutusan ikatan rangkap). b. Nitrobenzena d. 3-fenilheksana
Ni
3.
+ 3H2
150C
Sifat-Sifat yang Dimiliki Alkohol Fenol
AlCl
+
3
+ HCl
X
Y 4. a.
Jadi, gugus X dan Y berturut-turut adalah –CH2–CH3
dan –Cl.
30. Jawaban: b b. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan lebih
Reaksi antara gas klorin dengan toluena mendidih tinggi daripada gula tebu. Akan tetapi, sakarin
akan menghasilkan klorotoluena. Atom H dari tidak mengandung kalori. Oleh karena itu,
cincin benzena akan digantikan oleh atom klor. sakarin aman digunakan sebagai pengganti
Reaksinya sebagai berikut. gula bagi penderita kencing manis (diabetes
melitus).
H2SO 4
+ SO3
40
+ H2O
dari senyawa keton). Senyawa yang digunakan Jadi, nama senyawa tersebut adalah 3,6-dibromo-
sebagai pengawet mayat adalah formalin (berasal 2-fluoro-4,6-dikloro-4-metilheksana.
dari senyawa formaldehid). Senyawa yang
24. Jawaban: c
digunakan sebagai pengasam makanan adalah
Pasangan senyawa haloalkana dan kegunaannya
asam asetat dan asam tartrat (berasal dari senyawa
sebagai berikut.
asam benzoat). Senyawa yang digunakan sebagai
penyembuh luka adalah iodoform (berasal dari Senyawa Kegunaan
senyawa haloalkana). 1) Freon Zat pendingin AC
2) Kloroform Obat bius
22. Jawaban: d 3) Iodoform Obat luka
1) 2-butanal merupakan penamaan yang tidak 4) Tetraklorometana Pelarut senyawa nonpolar
sesuai kaidah IUPAC karena gugus aldehid Jadi, pasangan yang tepat antara senyawa dan
kegunaannya ditunjukkan oleh angka 2) dan 3).
( ) selalu berada di ujung rantai
25. Jawaban: b
penaman yang sesuai kaidah IUPAC adalah
Asam karboksilat yang digunakan sebagai
butanal.
penghilang karat adalah asam oksalat, sedangkan
2) O
|| yang digunakan untuk membuat nilon adalah asam
CH3 – CH2 – CH2 – C – H adipat. Adapun asam asetat digunakan dalam
4-butanon merupakan penamaan tidak sesuai sintesis hasil industri misalnya serat dan plastik.
kaidah IUPAC butanal. Asam tartrat digunakan untuk mengasamkan
minuman, makanan, maupun permen, serta
3) Metil etil eter merupakan penamaan yang dipakai dalam fotografi, keramik, dan penyamakan.
tidak sesuai kaidah IUPAC. Penamaan yang Asam palmitat dan asam stearat digunakan dalam
sesuai kaidah IUPAC adalah etil metil eter pembuatan sabun.
(urut abjad).
4) O 26. Jawaban: e
|| Isomer gugus fungsi terjadi jika senyawa-senyawa
CH3 – CH2 – C – O – C2H5 memiliki rumus molekul sama, namun rumus
Etil propanoat merupakan penamaan sesuai struktrunya berbeda.
IUPAC. 1) 3-pentanol:
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3
O
23. Jawaban: b CH3 – CH2 – CH2 – CH2 –
Penomoran rantai haloalkana dimulai dari ujung H
atom C yang paling dekat dengan halogen paling
(C5H10O)
reaktif. Urutan kereaktifan atom halogen F > Cl isomer
> Br > I. Penamaan disusun secara alfabetis. 4) 2-pentanon: fungsi
O
||
CH3 – C – CH2 – CH2 – CH3
(C5H10O)
O |
CH3 – O – C – CH3
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 –
|
OH
CH3
(C5H10O2) isomer
6) Etil propanoat: fungsi CH3 – O – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 : butil metil eter
CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 : metil propil eter
O
CH3 – O – CH – CH2 – CH3 : metil sekunderbutil eter
CH3 – CH2 –
|
O – CH2 – CH3 CH3
(C5H10O2) CH3 – O – CH – CH3 : metil isopropil eter
Jadi, yang merupakan pasangan isomer adalah |
asam pentanoat dan etil propanoat. CH3
27. Jawaban: b 29. Jawaban: d
Mr = 100 Rumus struktur glukosa:
72 CHO
Mr C = 100 × 100
H –––––– OH
= 72 g mol–1
HO –––––– H
Mr = 100 H –––––– OH
72
H –––––– OH
Mr C = 100 × 100 g mol–1 CH2OH
= 72 g mol–1 Glukosa mengandung gugus aldehid (–CHO)
Mr C sehingga dapat mereduksi Fehling. Reaksinya
Jumlah C = Ar C sebagai berikut.
72 g mol-1 O
= 12 g mol-1 ||
= 6 atom C R – C – H + 4OH– + 2Cu2+ ⎯→
Senyawa yang jika dioksidasi menghasilkan asam O
karboksilat adalah alkohol primer dan aldehid. ||
Dengan demikian, kemungkinan senyawa tersebut R – C – OH + Cu2O(s) + 2H2O
adalah 1-heksanol atau heksanal. 30. Jawaban: d
1) 1-heksanol: Rumus struktur butil etanoat sebagai berikut.
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – OH
O
Mr = (6 × Ar C) + (14 + Ar H) + Ar O
= (6 × 12) + (14 × 1) + 16 CH3 –
= 102 g mol–1 OC4H9
2) Heksanal: Mr CH3COOC4H9
O = (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (2 × Ar O)
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – = (6 × 12 g mol–1) + (12 × 1 g mol–1) + (2 × 16 g mol–1)
= 72 g mol–1 + 12 g mol–1 + 32 g mol–1
H
= 116 g mol–1
Mr = (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + Ar O
= (6 × 12) + (12 × 1) + 16 1) Massa butil etanoat
= 100 g mol–1 = mol butil etanoat × Mr butil etanoat
Jadi, senyawa tersebut adalah heksanal. = 0,5 mol × 116 g mol–1
= 58 g
28. Jawaban: d
MTBE atau metil tersierbutil eter mempunyai
rumus struktur berikut.
O O 33. Jawaban: b
CH3 – + C4H9OH → CH3 – + H2O Rumus struktur p-aminabenzaldehid adalah
OH OC4H9
Butil etanoat dibuat dengan mereaksikan
asam etanoat dan butanol.
.
4) Jumlah molekul butil etanoat adalah rumus struktur dari
= mol butil etanoat × L asam o-aminabenzoat.
massa butil etanoat
= M butil etanoat × L
r
adalah rumus struktur dari
2,32 g m-nitrobenzaldehid.
= 116 g mol-1 × 6 × 1023 molekul mol–1
34. Jawaban: c
Senyawa benzaldehid mempunyai gugus fungsi Senyawa turunan benzena yang digunakan
–CHO. Adapun –OH merupakan gugus fungsi pada sebagai bahan dasar parfum adalah benzaldehid
yang mempunyai rumus struktur:
fenol ( ). –NH2 merupakan gugus fungsi
( ).
35. Jawaban: e
32. Jawaban: c Reaksi reduksi nitrobenzena menghasilkan anilina
Rumus struktur xilena : CH3 sesuai reaksi berikut.
CH3
+ 3H2 → + 2H2O
o-xilena
Anilina berguna sebagai bahan pembuatan zat
warna batik.
+ HCl
Senyawa tersebut mempunyai gugus utama asam
benzoat karena gugus atom –COOH lebih prioritas Cincin benzena yang terikat pada rantai alkana
dibanding gugus atom –OH dan –NO2. Penomoran panjang (>6) maka cincin benzena tersebut
dimulai dari gugus –COOH kemudian C yang menjadi gugus fenil. Rantai alkana tersebut terdiri
mengikat cabang paling dekat. Gugus –OH terletak dari 8 atom (oktana). Jadi, senyawa X yang
pada atom C nomor 5. Gugus atom NO2 terletak dimaksud adalah feniloktana.
pada atom C nomor 2 dan 3. Penulisan gugus sesuai
urutan alfabet. Jadi, nama senyawa tersebut adalah
B. Uraian
asam 5-hidroksi-2,3-dinitrobenzoat.
1. Aldehid Keton
38. Jawaban: e
Nama senyawa yang sesuai dengan rumus a. Bereaksi dengan reagen a. Tidak dapat bereaksi
Fehling menghasilkan dengan reagen Fehling.
strukturnya sebagai berikut.
endapan merah bata
No. Rumus Struktur Nama Senyawa Cu2O.
b. Bereaksi dengan b. Tidak dapat bereaksi
1) Nitrobenzena pereaksi Tollens dengan pereaksi Tollens.
menghasilkan cermin
perak.
c. Dapat dioksidasi c. Tidak dapat dioksidasi.
2) Anilina menjadi asam karbok-
silat.
2. a. 2,3-dibromopentana
3) Benzaldehid
b. Isomer 2,3-dibromopentana sebagai berikut.
1) Br – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
|
Br
4) Stirena (1,1-dibromopentana)
2) Br – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3
|
5) Fenol
Br
(1,2-dibromopentana)
3) Br – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3
39. Jawaban: e |
Alkena jika direaksikan dengan bromin akan Br
mengalami reaksi adisi membentuk alkana. (1,3-dibromopentana)
Misal: CH2 = CH2 + Br2 → CH2 – CH2 4) Br – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH3
| | |
Br Br Br
Etena 1,2-dibromoetana (1,4-dibromopentana)
+ HO – CH3 ⎯→ + H2O
Polimer
mencakup
Tata Nama, Penggolongan, Sifat, Reaksi, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Polimer
meliputi Asal
berdasarkan
Penggolongan Polimer Sifat terhadap Pemanasan
atau Sifat Kekenyalan
Sifat Polimer
Bentuk Susunan Rantai
terdiri atas
Sifat Mekanik Penggunaan Polimer
Sifat Fisik
Sifat Termal
Stabilitas Panas
Kelenturan
Ketahanan terhadap Mikroorganisme
120 Polimer
Kevlar merupakan polimer sintetis yang
9. Jawaban: d
digunakan sebagai bahan pembuatan rompi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan
antipeluru. Kevlar memiliki rumus struktur
polimer dari dua atau lebih monomer sejenis atau
berbeda jenis dengan melepaskan molekul kecil,
. Polistirena seperti air. Reaksi pembentukan poliamida termasuk
polimensasi kondensasi karena terbentuk dari dua
termasuk polimer sintetis yang digunakan untuk monomer yang berbeda dengan melepaskan
bahan mainan anak. Polistirena memiliki rumus molekul air (H2O). Dengan demikian, kedua mono-
mer yang dapat membentuk poliamida seperti
struktur . Dakron yang digunakan
gambar tersebut yaitu:
O
//
sebagai pita perekam magnetik memiliki rumus gugus –OH dari – C berikatan dengan 1 atom H
\
O–H
struktur . dari gugus amino –NH2 membentuk 1 molekul
air (H2O) sehingga terjadi reaksi polimerisasi
7. Jawaban: b sebagai berikut.
Hubungan yang tepat antara nama polimer dan O O H H
kegunaannya sebagai berikut. \\ // \ /
C– –C + N– –N →
Polimer Contoh kegunaan / \ / \
Polietilena Pembungkus makanan, kantong H–O O–H H H
plastik, jas hujan, botol plastik, botol
detergen, ember, panci, serta pelapis
kawat dan kabel. + H2O
Protein Sutra, serat alami.
Polistirena Mainan anak, stirofoam.
Polipropilena Botol minuman, tali plastik. 10. Jawaban: a
Polivinil klorida Pipa paralon.
Reaksi
Orlon Jaket, kaus kaki, dan karpet. Polimer Monomer Pembuatan Kegunaan
Karet alam Ban mobil.
(poliisoprena) 1) Teflon Tetrafluoro- Adisi Pelapis panci
etilena
2) Amilum Glukosa Kondensasi Adonan kue
8. Jawaban: d 3) PVC Vinil klorida Adisi Pipa paralon
4) Karet alam Isoprena Adisi Ban
n monomer → polimer + (n – 1) H2O 5) Protein Asam amino Kondensasi Serat sintetis
n glisin → polipeptida + (n – 1) H2O
n × 75 = 930 + {(n – 1) × 18} Jadi, pasangan data yang keempatnya berhubungan
75n = 930 + 18n – 18 dengan tepat ditunjukkan oleh angka 1) dan 2).
75n – 18n = 930 – 18
57n = 912
n = 16
Jadi, jumlah molekul glisin yang mengalami
polimer kondensasi sebanyak 16.
Formaldehid
metil metakrilat
Etilen glikol
Stirena Polistirena
3. Perhatikan rumus struktur polimer berikut!
(Etena)
+ n H2O
dakron Air
Monomer dari polimer (2)
122 Polimer
c. Polimer (2) memiliki ikatan yang lebih kuat Polimer sintetis seperti plastik terbuat dari
daripada polimer (1). Jumlah rantai karbon senyawa polychlorinated biophenyl (PCB)
polimer (2) lebih banyak daripada polimer yang mempunyai struktur sangat stabil
(1) sehingga gaya antarrantai karbon yang sehingga sulit untuk terdegradasi (terurai)
terjadi pada polimer (2) lebih banyak. Jika oleh mikroorganisme tanah. Keadaan ini
gaya antarrantai karbon semakin banyak, mengakibatkan pencemaran lingkungan
polimer yang dihasilkan juga semakin kuat. seperti berikut.
4. Polimer adisi terbentuk melalui reaksi adisi yaitu 1) Tercemarnya tanah dan air tanah.
pemutusan ikatan rangkap monomer menjadi 2) Racun-racun dari partikel plastik yang
ikatan tunggal. Akibatnya, jumlah atom penyusun masuk ke dalam tanah dapat membunuh
monomer tetap sama, tetapi terjadi perubahan jenis organisme dan bakteri pengurai di dalam
ikatan kimia antaratom. Dengan demikian, rumus tanah.
molekul monomer tersebut sama dengan rumus 3) PCB yang tidak terurai dapat ter-
empiris molekul polimernya. Sementara itu, akumulasi dalam tubuh makhluk hidup
polimer kondensasi terbentuk melalui reaksi
mengikuti rantai makanan.
kondensasi yang disertai dengan pelepasan
4) Mengganggu peresapan air ke dalam
molekul sederhana, seperti molekul air. Akibatnya,
jumlah atom yang terikat menjadi berkurang. tanah.
Perubahan jumlah molekul tersebut b. Upaya yang dapat dilakukan untuk me-
mengakibatkan rumus empiris molekul polimer ngurangi dampak negatif dari penggunaan
kondensasi tidak sama dengan rumus molekul polimer sebagai berikut.
monomer penyusunnya. 1) Mengurangi pemakaian polimer plastik.
2) Tidak membuang plastik di sembarang
5. a. Dampak negatif penggunaan polimer sintetis
tempat.
dalam kehidupan berupa pencemaran
3) Mencari alternatif pemakaian bahan-
lingkungan dan gangguan kesehatan.
Secara kesehatan, polimer sintetis dapat bahan yang lebih mudah didegradasi.
mengakibatkan penyakit karena sebagian 4) Mengumpulkan plastik-plastik bekas
gugus atom pada polimer yang terlarut dalam untuk didaur ulang.
makanan dan masuk ke dalam tubuh bersifat 5) Memisahkan sampah organik dan
karsinogenik. Zat-zat tersebut dapat anorganik.
menimbulkan kanker dan berbahaya bagi
kesehatan tubuh.
Polimer
Asal Polimer Semisintetis
Polimer Sintetis
Kopolimer Bergantian
Homopolimer
Jenis Monomer Kopolimer Blok
Kopolimer
Kopolimer Bercabang
Berdasarkan Monomer
Kopolimer Tidak Beraturan
Berdasarkan Taktisitas Termoplastik
Tata Nama Polimer
Berdasarkan Isomer Penggolongan Polimer Sifat terhadap Termosetting
Pemanasan
Berdasarkan Unit Dasar
(IUPAC) Elastomer
Kegunaan Polimer
Kegunaan dan Dampak Polimer Linear
Dampak Negatif Penggunaan Polimer
Bentuk Susunan Polimer Bercabang
Penggunaan Polimer Rantai
Polimer Berikatan Silang
Polimer Serat
Penggunaan
Plastik
Kekuatan
Polimerisasi Adisi Alami Polimerisasi
Adisi Elongation
Polimerisasi Adisi Sintesis Sifat Mekanik
Modulus
Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi Ketangguhan
Kondensasi Alami Sifat Termal
Polimerisasi
Kondensasi
Polimerisasi Stabilitas Panas
Kondensasi Sintesis
Sifat-Sifat Polimer Panjang Rantai
Kelenturan
Susunan Rantai
Bakelit
5. Jawaban: a
Polimer termoplastik adalah polimer yang tidak
2. Jawaban: b mempunyai ikatan silang sehingga dapat
Polimer sintetis adalah polimer yang tidak terdapat dipanaskan berulang-ulang. Jika pecah, polimer
di alam, tetapi disintetis atau dibuat dari monomer- ini dapat disambungkan kembali atau dicetak
monomernya dalam reaktor industri kimia. ulang dengan cara dipanaskan. Contoh polimer
Polimer tersebut terbentuk sebagai hasil reaksi termosplastik adalah nilon dan polistirena. Salah
dari bahan-bahan kimia. Contoh polimer sintetis satu kegunaan nilon adalah sebagai bahan
adalah poliamida (nilon) dan neoprena. Sementara pembuat parasut, sedangkan salah satu kegunaan
itu, isoprena (karet alam), polipeptida, dan polistirena adalah sebagai wadah makanan
polisakarida termasuk polimer alam. Jadi, (stirofoam). Colokan listrik terbuat dari bakelit,
pasangan polimer sintetis ditunjukkan oleh angka ban kendaraan terbuat dari karet sintetis SBR, dan
1) dan 3). kain terbuat dari poliester. Bakelit dan poliester
3. Jawaban: e termasuk polimer termosetiting, sedangkan karet
sintetis SBR termasuk elastomer. Jadi, benda yang
Rumus struktur monomer-monomer tersebut termasuk termoplastik ditunjukkan oleh angka 1)
sebagai berikut. dan 2).
6. Jawaban: b
1) n +n
2)
3)
→ + →
4)
5) + →
+
Kegunaan orlon untuk baju wol, kaus kaki,
dan karpet.
3) Rumus struktur dakron → +
→
Kegunaan dakron untuk serat sintetis.
4) Rumus struktur bakelit 10. Jawaban: c
Pasangan data antara polimer, monomer, dan
kegunaannya sebagai berikut.
No. Polimer Monomer Kegunaan
(vinil klorida)
126 Polimer
11. Jawaban: c punyai ikatan rangkap. Polivinil alkohol terbentuk
Polimer yang digunakan sebagai bahan dari vinil alkohol melalui polimerisasi adisi,
pembuatan karpet adalah polimer poliakrilonitril selulosa terbentuk dari β-D-glukosa melalui
(orlon). Polimer poliakrilonitril tersusun atas polimerisasi kondensasi, asam nukleat terbentuk
monomer akrilonitril. Rumus struktur monomer dari nukleotida melalui polimerisasi kondensasi,
akrilonitril sebagai berikut. karet alam terbentuk dari isoprena melalui
polimerisasi adisi, dan teflon terbentuk dari
tetrafluoroetana melalui polimerisasi adisi.
Jadi, pasangan polimer yang terbentuk melalui
Polimer yang memiliki unit ulang polimerisasi adisi ditunjukkan oleh angka 1), 4),
dan 5).
adalah polietilena. Polietilena dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan densitasnya yaitu 14. Jawaban: a
polietilena dengan densitas rendah dan tinggi. Polimer polivinil klorida (PVC) tersusun atas
Polietilena dengan densitas rendah dapat monomer kloroetena (vinil klorida) yang
digunakan sebagai pembungkus makanan, mempunyai rumus struktur . Peng-
kantong plastik, dan jas hujan, sedangkan
polietilena dengan densitas tinggi digunakan gabungan monomer berlangsung melalui reaksi
untuk membuat botol plastik, botol detergen, dan adisi sehingga ikatan rangkap pada kloroetena
ember plastik. Polimer yang memiliki unit ulang terbuka dan mengikat monomer lainnya. Struktur
polimer polivinil klorida (PVC) sebagai berikut.
adalah polivinil klorida yang dapat
digunakan untuk membuat pipa, slang keras,
lapisan lantai, dan piringan hitam. Polimer yang
Polimer polivinil klorida digunakan sebagai pipa
memiliki unit ulang adalah
paralon. Struktur merupakan
polipropilena yang dapat digunakan untuk
polimer politetrafluoroetilena (teflon) yang
membuat karung, tali plastik, dan botol minuman.
digunakan sebagai pelapis barang tahan panas,
Polimer yang memiliki unit ulang seperti panci dan penggorengan antilengket.
Struktur merupakan polimer
adalah polimetil metakrilat (PMMA) yang dapat
digunakan sebagai alat optik.
polistirena yang digunakan sebagai bahan
12. Jawaban: c pembuat stirofoam dan kemasan minuman gelas.
Kaus kaki terbuat dari orlon (poliakrilonitril).
Orlon tersusun atas monomer akrilonitril melalui Struktur merupakan polimer
reaksi adisi. Metil ketakrilat merupakan mono-
mer dari polimetil metakrilat yang digunakan
poliisoprena yang digunakan sebagai bahan
sebagai bahan pembuatan alat optik. Vinil klorida
pembuatan ban mobil. Struktur
merupakan monomer dari polivinil klorida yang
digunakan sebagai pipa paralon. Propena
merupakan monomer dari polipropena yang merupakan polimer polimetil
digunakan sebagai bahan pembuatan karung
plastik. Stirena merupakan monomer dari
polistirena yang digunakan sebagai bahan
pembuatan stirofoam. metakrilat (PMMA) yang dimanfaatkan sebagai
alat optik dan pelindung lampu kendaraan.
13. Jawaban: c
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang mem-
128 Polimer
19. Jawaban: b 3. Polipropilena tersusun atas monomer propilena
melalui reaksi polimerisasi adisi. Reaksinya
merupakan rumus struktur metil sebagai berikut.
metakrilat. Jika metil metakrilat mengalami reaksi n CH2 = CH – CH3 →
polimerisasi, akan terjadi pembukaan ikatan
rangkap dua pada metil metakrilat. Akibatnya,
monomer tersebut dapat berikatan dengan mono- propilena polipropilena
mer metil metakrilat lainnya membentuk polimer Pada reaksi polimerisasi adisi tidak terjadi
polimetil metakrilat (PMMA) yang dapat pelepasan molekul kecil sehingga:
digunakan untuk membuat jendela pesawat. n × Mr propilena = Mr polipropilena
20. Jawaban: d 500 × 42 = Mr polipropilena
n monomer → polimer + (n – 1) H2O Mr polipropilena = 21.000 g mol–1
n alanin → polipeptida + (n – 1) H2O 4. Berdasarkan densitasnya polietilena dapat dibagi
n × 89 = 1580 + {(n – 1) × 18} menjadi dua yaitu polietilena dengan densitas
89 n = 1580 + 18n – 18 rendah (LDPE) dan polietilena dengan densitas
89 n – 18n = 1580 – 18 tinggi (HDPE). Polimer LDPE mengandung rantai
71 n = 1562 bercabang dengan jumlah yang banyak.
n = 22 Percabangan rantai mencegah polimer saling
Jadi, nilai x adalah 22. merapat dan tidak beraturan. Akibatnya, efisiensi
kepadatan susunan dan densitas polimer LDPE
rendah. Sementara itu, polimer HDPE
B. Uraian
mengandung rantai linear dengan cabang yang
1. a. Nama polimer: polibutadiena-stirena atau sangat sedikit. Akibatnya, rantai polimer tersusun
styrene-butadiena rubber (SBR) sejajar dan rapat. Rantai polimer yang tersusun
b. SBR tersusun atas dua jenis monomer yaitu rapat akan menjadi struktur kristalin yang luas
butadiena dan stirena dengan rumus struktur sehingga densitas polimer HDPE tinggi.
sebagai berikut.
5. Sifat-sifat fisik polimer ditentukan oleh beberapa
faktor berikut.
Butadiena Stirena a. Panjang rantai polimer
c. SBR terbentuk melalui reaksi polimerisasi Makin panjang rantai polimer, titik leleh
adisi. makin tinggi.
b. Percabangan rantai polimer
2. Kevlar tersusun atas dua jenis monomer yaitu Rantai polimer dengan banyak cabang lebih
asam benzena-1,4-dikarboksilat dan 1,4- mudah meleleh karena daya tegangnya
diaminobenzena melalui reaksi polimerisasi rendah.
kondensasi. Pada reaksi polimerisasi tersebut c. Sifat kristalinitas rantai polimer
terjadi pelepasan molekul air. Reaksinya sebagai Polimer dengan struktur tidak teratur akan
berikut. memiliki kristalinitas rendah dan bersifat
amorf.
n +n d. Ikatan silang antarrantai polimer
Adanya ikatan silang antarrantai polimer
Asam benzena- 1,4-diaminobenzena mengakibatkan terbentuknya jaringan yang
1,4-dikarboksilat kaku dan membentuk bahan yang keras.
6. Karet alam yang tervulkanisasi berubah menjadi
→ n + nH2O keras karena terbentuk ikatan silang disulfida
(jembatan belerang) antara rantai-rantai polimer.
Kevlar Air
Rumus struktur karet alam sebelum mengalami
proses vulkanisasi.
130 Polimer
1. Peserta didik mampu menjelaskan penggolongan, sifat-sifat, reaksi identifikasi, dan kegunaan karbohidrat secara tepat setelah
melakukan kegiatan diskusi dan studi literatur.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat dengan tepat setelah melakukan kegiatan praktikum.
3. Peserta didik mampu menjelaskan penggolongan dan sifat-sifat asam amino dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi
dan studi literatur.
4. Peserta didik mampu menjelaskan sifat, pengelompokan, identifikasi protein, denaturasi protein, dan kegunaan protein dengan
benar setelah melakukan kegiatan diskusi dan studi literatur.
5. Peserta didik mampu mengidentifikasi kandungan protein dalam bahan makanan dengan tepat setelah melakukan kegiatan praktikum.
6. Peserta didik mampu menjelaskan sifat dan penggolongan lipid dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi.
Lipid Kompleks
O
//
1
2
CH2OH
5
3 H O
H H
4 ⎯→ 4 1
OH H
5
OH 3 2 OH
H OH
D–manosa L–manosa
3. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Amilum merupakan polisakarida yang tersusun Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun
atas molekul-molekul α-D-glukosa. Amilum atas dua monosakarida, contohnya laktosa, maltosa,
dapat dihidrolisis dengan asam encer maupun dan sukrosa. Laktosa tersusun atas satu molekul
enzim amilase menghasilkan glukosa. Saat ditetesi galaktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa tersusun
larutan iodin terbentuk warna biru. Hal ini atas dua molekul glukosa. Adapun sukrosa tersusun
atas satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
disebabkan adanya koordinasi ion iodida di antara
Selulosa dan amilum termasuk polisakarida,
heliks dalam struktur pati. Jadi, sifat amilum sedangkan fruktosa termasuk monosakarida. Jadi,
ditunjukkan oleh angka 1) dan 2). karbohidrat yang merupakan disakarida ditunjukkan
oleh angka 2), 4), dan 5).
(Pereaksi Tollens)
CH2OH CH2OH atas)
HO O H OH OH O
H H //
OH H U OH
C + 2[Ag(NH3)2]+(aq) + 2OH–(aq)
H \
H OH H
H OH H
H OH
→ CH2OH
OH OH
H
COOH + 2Ag(s) + 4NH3(aq) + H2O(A)
OH H
2. H
H OH
2.
Reaksi galaktosa dengan pereaksi Tollens α–L–glukopiranosa
(gugus –OH pada atom C
menghasilkan endapan Ag berwarna putih nomor 1 mengarah ke bawah)
mengilap (cermin perak).
( ).
polipeptida valin
Mr polipeptida + (x × Mr H2O) = (x + 1) Mr valin
Adapun valin; dan 1.305 g mol–1 + (x × 18 g mol–1) = (x + 1)(117 g mol–1)
1.305 g mol–1 + 18x g mol–1 = 117x g mol–1 + 117 g mol–1
1.305 g mol–1 – 117 g mol–1 = 117x g mol–1 – 18x g mol–1
( ) 1.188 g mol–1 = 99x g mol–1
1.188 g mol –1
x= 99 g mol –1
=12
Monosakarida
Disakarida
Oligosakarida
Polisakarida
Sifat-Sifat Karbohidrat
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Pengelompokkan Protein
Sumber Asal
Bentuk
Hasil hidrolisis
Fungsi
Berdasarkan Struktur Gugus R
Identifikasi Protein
Reaksi Biuret
Reaksi Xantoprotein
Reaksi Millon
Reaksi Uji Belerang
Reaksi Sakaguchi
Reaksi Hopkins-Cole
Reaksi Ninhidrin
Denaturasi Protein
Kegunaan Protein
1. Jawaban: b 4. Jawaban: c
Jika suatu karbohidrat direaksikan dengan
Jenis
pereaksi Tollens menghasilkan cermin perak, Karbohidrat Hasil Identifikasi
karbohidrat tersebut mengandung gula pereduksi
a. Maltosa Menghasilkan endapan merah bata
(glukosa, galaktosa, fruktosa, maltosa, dan saat direaksikan dengan pereaksi
laktosa). Jika suatu karbohidrat tidak dapat Fehling.
dihirolisis, karbohidrat tersebut berupa b. Fruktosa Menghasilkan cermin perak saat
monosakarida (glukosa, galaktosa, dan fruktosa). direaksikan dengan pereaksi Tollens.
Jika suatu karbohidrat direaksikan dengan c. Galaktosa Terbentuk cincin berwarna ungu
pereaksi Seliwanoff menghasilkan warna merah, saat direaksikan dengan pereaksi
Molisch.
karbohidrat tersebut berupa fruktosa (glukosa dan
d. Sukrosa Tidak menghasilkan warna merah
galaktosa tidak menghasilkan warna merah saat saat direaksikan dengan pereaksi
direaksikan dengan pereaksi Seliwanoff). Jadi, Seliwanoff.
karbohidrat tersebut berupa fruktosa. e. Glikogen Menghasilkan warna cokelat saat
direaksikan dengan iodin.
2. Jawaban: d
Pernyataan yang benar mengenai glikogen sebagai
5. Jawaban: d
berikut.
Suatu karbohidrat akan menglami dehidrasi jika
1) Mudah larut dalam air panas.
ditetesi dengan asam pekat sehingga terbentuk
2) Memutar bidang polarisasi ke kanan.
karbon (arang) dan uap air.
3) Larutannya dapat mereduksi pereaksi Fehling.
4) Reaksi hidrolisisnya dengan asam encer 6. Jawaban: e
menghasilkan glukosa. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
5) Lebih banyak terdapat pada manusia dan sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh tanpa
hewan daripada tumbuhan. mengalami hidrolisis terlebih dahulu. Senyawa
monosakarida antara lain glukosa, fruktosa, dan
3. Jawaban: a galaktosa. Jadi, karbohidrat yang dapat diserap
Amilopektin tersusun atas molekul-molekul oleh tubuh tanpa mengalami hidrolisis terlebih
glukosa yang sebagian terikat dengan ikatan α-1,4 dahulu ditunjukkan oleh angka 3), 4), dan 5).
glikosidik dan sebagian terikat dengan ikatan α-
1,6 glikosidik sehingga mempunyai rantai 7. Jawaban: e
bercabang. Adapun amilosa tersusun atas molekul- Berdasarkan letak gugus –OH terakhir atau pada
molekul glukosa yang terikat dengan ikatan α-1,4 atom C nomor 3, gugus –OH berada di posisi
glikosidik sehingga mempunyai rantai lurus. kanan. Dengan demikian, senyawa tersebut
α-1,4 glikosidik
berbentuk D dengan nama D-treosa.
1) D-gliseraldehid
H
H H H
H H H
amilosa
α–1,6 glikosidik
2) L-gliseraldehid
α–1,4 glikosidik
amilopektin
6
CH2OH
H 5 O
OH
H
4
OH HO
H
HO 2
3
4) L-eritrosa H H1
11. Jawaban: c
Amilum mengandung dua senyawa yang merupa-
kan polimer dari glukosa yaitu amilosa dan
amilopektin. Amilosa dapat larut dalam air panas,
5) D-treosa
sedangkan amilopektin tidak larut dalam air
panas. Oleh karenanya, tepung yang dicampur
dengan air panas akan membentuk koloid.
12. Jawaban: b
Jika suatu bahan pangan diuji dengan pereaksi
Molish menunjukkan hasil positif, bahan pangan
8. Jawaban: d tersebut mengandung karbohidrat. Jika suatu
Bahan makanan yang menghasilkan warna merah bahan bahan diuji dengan pereaksi Fehling
saat uji Seliwanoff menunjukkan bahwa makanan menunjukkan hasil negatif, bahan pangan tersebut
tersebut mengandung karbohidrat golongan tidak mengandung gula pereduksi. Jika bahan
ketosa. Berdasarkan data hasil percobaan, bahan pangan diuji dengan pereaksi iodin menunjukkan
makanan yang mengandung karbohidrat golongan hasil positif, bahan pangan tersebut mengandung
ketosa adalah sampel A, C, dan E. Uji Biuret dan amilum. Jika bahan pangan diuji dengan pereaksi
Millon merupakan uji protein. Uji Biuret Biuret menunjukkan hasil positif, bahan pangan
digunakan untuk mengetahui adanya ikatan tersebut mengandung protein. Jadi, bahan pangan
peptida, sedangkan uji Millon mengetahui adanya tersebut mengandung amilum dan protein.
gugus fenil dalam protein. Bahan makanan yang 13. Jawaban: a
mengandung protein dengan gugus fenil adalah Asam amino yang bersifat polar antara lain
A dan B. asparagin, sistein, glutamin, serin, treonin, dan
9. Jawaban: d tirosin. Adapun isoleusin dan prolin merupakan asam
Di dalam tubuh, karbohidrat akan dihidrolisis amino yang bersifat nonpolar. Jadi, asam amino yang
menjadi glukosa. Kelebihan glukosa dalam tubuh bersifat polar ditunjukkan oleh angka 1), 2), dan 4).
diubah menjadi glikogen. Hormon insulin sangat 14. Jawaban: b
diperlukan untuk mengubah kelebihan glukosa Protein yang memiliki bentuk memanjang berupa
dalam tubuh menjadi glikogen. Pada penderita serat atau serabut adalah protein fibrous. Contoh
diabetes, jumlah hormon insulin sangatlah kurang protein fibrous adalah kolagen dan keratin.
sehingga kadar glukosa dalam darah akan Sementara itu, histon, albumin, globulin, dan
berlebihan karena tidak diubah menjadi glikogen. mioglobin termasuk protein globular yang
10. Jawaban: b memiliki bentuk menggulung.
Menurut rumus Haworth, struktur karbohidrat 15. Jawaban: a
dituliskan dalam bentuk cincin piran atau furan. Jika Ikatan peptida adalah ikatan kovalen yang
senyawa berbentuk β, posisi gugus –OH pada atom C terbentuk antara dua molekul asam amino ketika
nomor 1 mengarah ke atas. Dengan demikian gugus karboksil asam amino berikatan dengan
struktur Haworth β–D-manosa sebagai berikut. gugus amina dari asam amino lain dengan melepas
molekul air.
HO H CH2OH
+ 2[Ag(NH3)2]+(aq) + 2OH–(aq) →
H OH asam D-galaktonat
H OH
Reaksi dengan Fehling
CH2OH
CHO
D-glukosa
H OH
COOH
HO H
H OH HO H + 2CU2+(aq) + 4OH–(aq)
HO H H OH
+ 2 Ag(s) + 4NH3(aq) + H2O(l)
H OH Cermin perak
H OH CH2OH
D-galatosa
CH2OH
Asam D-glukonat COOH
sebagai berikut.
Reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin akan
membentuk D-glukosa fenilhidrazon dan
pH = 8
berlanjut membentuk D-glukosazon.
(anion)
Jenis
Karbohidrat Hasil Identifikasi
Produk intermediet
↓ a. Dekstrin Menghasilkan warna merah saat
OH OH ⎡ uji iodin.
⎡ b. Fruktosa Menghasilkan endapan merah
⎢ CH2 ⎢ bata saat uji Benedict.
⎢ ⎢ c. Galaktosa Menghasilkan cincin berwarna
⎢ ⎢ ungu saat uji Molisch.
⎢ OH ⎢ d. Sukrosa Tidak menghasilkan cermin perak
⎢ CH2 CH2 ⎢ saat uji Tollens.
⎢ ⎢ e. Glikogen Tidak menghasilkan asam
⎢ ⎢ karboksilat saat uji Fehling.
⎢⎣ ⎢⎣n
32. Jawaban: d
27. Jawaban: e Rumus struktur fenilalanin adalah
Pasangan antara polimer dan kegunaannya yang H
tepat sebagai berikut. |
– C – COOH, sedangkan rumus struktur
Nama Polimer Kegunaan Polimer |
1) Amilum Sumber energi, bahan makanan
NH2
2) Poliisoprena Ban mobil
H
3) Polietilena Kantong plastik
|
4) Dakron Serat sintetis
serin adalah HO – CH2 – C – COOH.
5) Orlon Karpet |
6) Teflon Pelapis panci NH2
Struktur 1) merupakan rumus struktur valin,
28. Jawaban: a struktur 2) merupakan rumus struktur asparagin,
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat dan struktur 4) merupakan rumus struktur
yang tersusun atas unit-unit monosakarida metionin. Jadi, rumus struktur fenilalanin dan
membentuk rantai panjang melalui reaksi serin berturut-turut ditunjukkan oleh struktur 3)
kondensasi. Polisakarida umumnya mempunyai dan 5).
molekul yang besar dan kompleks. Contoh
33. Jawaban: e
polisakarida adalah glikogen, pati, dan selulosa.
Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya
Galaktosa dan glukosa termasuk monosakarida.
ikatan peptida pada bahan makanan. Ikatan
Jadi, polisakarida ditunjukkan oleh angka 1), 2),
peptida menunjukkan adanya protein. Uji positif
dan 4).
terhadap pereaksi Biuret ditandai dengan
29. Jawaban: c terbentuknya warna merah muda atau ungu. Bahan
Dari kelima karbohidrat tersebut yang tidak makanan yang mengandung ikatan peptida adalah
bereaksi dengan pereaksi Tollens adalah amilum Q, S, dan T. Uji Xantoproteat digunakan untuk
dan sukrosa. Adapun karbohidrat yang menghasil- mengetahui adanya cincin benzena pada bahan
kan dua karbohidrat berbeda ketika dihidrolisis makanan. Uji positif terhadap pereaksi
yaitu sukrosa. Hasil hidrolisis sukrosa berupa Xantoproteat ditandai dengan terbentuknya warna
glukosa dan fruktosa. Jadi, karbohidrat yang kuning atau jingga. Bahan makanan yang
dimaksud adalah sukrosa. mengandung cincin benzena adalah R, S, dan T.
30. Jawaban: b Uji timbal(II) asetat digunakan untuk mengetahui
Rumus Fischer senyawa L-glukosa ditunjukkan adanya belerang dalam bahan makanan. Uji positif
oleh opsi b. Struktur a merupakan rumus Fischer terhadap pereaksi timbal(II) asetat ditandai dengan
terbentuknya endapan hitam. Bahan makanan yang
asam benzoat dan cabang –CH3 pada atom C c. Toluena bereaksi dengan asam sulfat berasap
nomor 3 dan 5. Jadi, nama senyawa tersebut akan menghasilkan asam p-toluenasulfonat
adalah asam 3,5-dimetilbenzoat. CH3
Br
4 dengan rumus struktur .
3 5
d. 2 6
1
SO3H
NO2
6. Berdasarkan asalnya polimer dibedakan menjadi
Senyawa tersebut mempunyai rantai utama polimer alam, polimer semisintetis, dan polimer
nitrobenzena dan cabang –Br pada atom C sintetis.
nomor 4. Jadi, nama senyawa tersebut adalah a. Polimer Alam
4-bromonitrobenzena atau p-bromonitro- Polimer alam adalah polimer yang tersedia secara
benzena. alami di alam. Contoh: karet alam dan selulosa.
b. Polimer Semisintetis
5. Reaksi substitusi pada toluena sebagai berikut. Polimer semisintetis adalah polimer yang diper-
a. Reaksi antara gas klorin dan toluena meng- oleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan
gunakan katalis Fe tanpa bantuan sinar matahari kimia. Contoh: celluloid dan guncotton.
menghasilkan senyawa 2,4,6-triklorotoluena c. Polimer Sintetis
CH3 Polimer sintetis adalah polimer yang tidak
Cl Cl terdapat di alam, tetapi disintesis atau dibuat
dengan rumus struktur . . dari monomer-monomernya dalam reaktor di
industri kimia. Contoh: nilon dan poliester.
Cl
7. Polimer Monomer
Apabila reaksi berlangsung dengan bantuan
sinar matahari akan terbentuk senyawa benzo- a. Dakron O O
|| ||
Cl HO – C – – C – OH
klorida dengan rumus struktur . asam benzenat-1,4-dikarboksilat
HO – CH2 – CH2 – OH
etilen glikol
b. Toluena bereaksi dengan HNO3 pekat meng-
gunakan katalis H2SO4 pekat akan menghasil- OH
kan senyawa 2,4,6-trinitrotoluena (TNT)
fenol
CH3 b. Bakelit
NO2 O
NO2 ||
H–C–H
dengan rumus struktur . metanal
Selulosa
enzim
Selobiosa Glukosa
jari atom K > L > M. Unsur M adalah unsur Unsur X dapat membentuk struktur stabil seperti
nonlogam (gas mulia). Adapun K dan L dapat gas mulia dengan menangkap 4 elektron dari atom
membentuk senyawa ion dengan rumus KL.sal Y (aturan oktet). Unsur Y dapat membentuk
struktur stabil seperti gas mulia dengan
26. Jawaban: c
menangkap 1 elektron (aturan oktet) dari atom X.
Konfigurasi elektron unsur-unsur:
Jika kedua unsur tersebut berikatan akan
17P : 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 7
2 2 6 2 5
membentuk senyawa dengan rumus XY4.
8Q : 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2 4
6R : 1s 2s 2p → elektron valensi = 4
2 2 2
Struktur Lewis =
5S : 1s 2s 2p → elektron valensi = 3
2 2 1
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.1 Menganalisis fenomena sifat Sifat Koligatif Larutan • Menyelidiki pengaruh • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 16 JP 1. Buku PR Peminatan
koligatif larutan (penurunan • Sifat Koligatif Larutan etilen glikol terhadap air Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/MA
tekanan uap jenuh, kenaikan dan Satuan Konsentrasi radiator mobil. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas XII, PT Pener-
titik didih, penurunan titik – Sifat Koligatif • Mengamati terjadinya • Keterampilan • Praktik • Laporan Unjuk bit Intan Pariwara
beku, dan tekanan osmotik). Larutan penurunan titik beku Kerja 2. Buku PG Peminatan
3.2 Membedakan sifat koligatif – Satuan Konsentrasi larutan melalui kegiatan • Penugasan • Portofolio IPA Kimia SMA/MA
larutan elektrolit dan larutan • Sifat Koligatif Larutan praktikum. kelas XII, PT Pener-
nonelektrolit. Nonelektrolit dan Elek- • Menganalisis titik beku bit Intan Pariwara
trolit larutan nonelektrolit dan 3. Buku Siswa Kimia
– Sifat Koligatif La- elektrolit. untuk SMA/MA
rutan Nonelektrolit • Membandingkan kenaik- Kelas XII Program
– Sifat Koligatif La- an titik didih larutan Peminatan Matema-
rutan Elektrolit melalui kegiatan perco- tika dan Ilmu-Ilmu
– Penerapan Sifat Koli- baan. Alam, PT Penerbit
483
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
484 Silabus
an dalam kehidupan sehari- Kelas XII Program
hari. Peminatan Matema-
• Membuat es puter melalui tika dan Ilmu-Ilmu
kegiatan berbasis STEM. Alam, Intan Pariwara
5. Internet:
4.1 Menyajikan hasil penelusuran • Mempresentasikan hasil ke- • https://bit.ly/
informasi tentang kegunaan giatan menyelidiki pengaruh 2KMNwMU
prinsip sifat koligatif larutan etilen terhadap air radiator. • https://bit.ly/
dalam kehidupan sehari-hari. • Mempresentasikan hasil ke- 2XoHGmq
4.2 Menganalisis data percobaan giatan menganalisis titik beku • https://bit.ly/
untuk menentukan derajat larutan nonelektrolit dan 2vaKI1h
pengionan. elektrolit. • https://bit.ly/
• Menyanyikan dan mempresen- 2PgMKGq
tasikan laporan praktikum
membandingkan kenaikan
titik didih larutan.
• Menyajikan hasil analisis data
titik beku untuk menentukan
derajat ionsisasi.
• Menyajikan makalah mengenai
penerapan sifat koligatif
larutan dalam kehidupan
sehari-hari.
• Menyajikan dan mempresen-
tasikan laporan dan produk
hasil pembuatan es puter
melalui kegiatan berbasis
STEM.
SILABUS
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 20 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.3 Menyetarakan persamaan reaksi Reaksi Redoks dan Elek- • Mengamati peristiwa • Sikap • Observasi/ • Lembar 20 JP 1. Buku PR Peminatan
redoks. trokimia dalam kehidupan sehari- Pengamatan Pengamatan IPA Kimia SMA/MA
3.4 Menganalisis proses yang • Persamaan Reaksi Reduksi- hari yang melibatkan • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan kelas XII Semester
terjadi dalam sel Volta dan Oksidasi (Redoks) reaksi redoks. • Keterampilan • Praktik • Laporan Unjuk 1, PT Penerbit Intan
menjelaskan kegunaannya. – Penentuan Bilangan • Membuat makalah Kerja Pariwara
3.5 Menganalisis faktor-faktor Oksidasi mengenai reaksi redoks • Penugasan • Portofolio 2. Buku PG Peminatan
yang memengaruhi terjadinya – Penyetaraan Persa- dalam tubuh. • Produk IPA Kimia SMA/MA
korosi dan cara mengatasinya. maan Reaksi Redoks • Mengidentifikasi sel kelas XII Semester
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi • Sel Elektrokimia Volta dan sel elektrolisis. 1, PT Penerbit Intan
redoks dan hukum Faraday – Reaksi Redoks Spontan • Menentukan daya reduksi Pariwara
untuk menghitung besaran- – Sel Volta atau Sel logam melalui kegiatan 3. Buku Siswa Kimia
besaran yang terkait sel Galvani praktikum. untuk SMA/MA
elektrolisis. – Sel Elektrolisis dan • Merancang dan membuat Kelas XII Program
Reaksi-Reaksi di sel Volta dari bahan di P e m i n a t a n
Dalamnya sekitar. Matematika dan
485
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
486 Silabus
yang Memengaruhi kegiatan praktikum. Kelas XII Program
Korosi • Mengamati proses pe- P e m i n a t a n
– Pencegahan nyepuhan logam melalui Matematika dan
terhadap Korosi kegiatan praktikum. Ilmu-Ilmu Alam,
• Mengamati fenomena ko- Intan pariwara
rosi. 5. Buku referensi:
• Menentukan faktor-faktor Elektrokimia dan
yang memengaruhi korosi Aplikasinya, Graha
melalui kegiatan prak- Ilmu
tikum. 6. Internet:
• Melakukan penyepuhan https://bit.ly/
logam melalui kegiatan 2FXRixo
berbasis STEM.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan mengamati feno-
mena korosi.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan prak-
tikum menentukan faktor-
faktor yang memenga-
ruhi korosi.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan dan
produk hasil penyepuhan
logam melalui kegiatan
berbasis STEM.
488 Silabus
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 24 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.7 Menganalisis kelimpahan, Kimia Unsur • Menyelidiki kelimpah- • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 24 JP 1. Buku PR Peminatan
kecenderungan sifat fisika dan • Unsur-Unsur Golongan an unsur mineral di Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/
kimia, manfaat, dan proses Utama Indonesia. • Pengetahuan • Tertulis • Produk MA kelas XII, PT
pembuatan unsur-unsur – Kelimpahan Unsur- • Mengamati reaksi nyala • Keterampilan • Praktik • Ulangan PT Penerbit Intan
golongan utama (gas mulia, Unsur Golongan Utama api unsur alkali dan • Laporan Unjuk Pariwara
halogen, alkali, dan alkali di Alam alkali tanah melalui • Penugasan Kerja 2. Buku PG Peminatan
tanah). – Sifat-Sifat Unsur Go- kegiatan praktikum. • Portofolio IPA Kimia SMA/
3.8 Menganalisis kelimpahan, longan Utama • Mengamati daya oksi- • Produk MA kelas XII, PT
kecenderungan sifat fisika dan – Pembuatan, Kegunaan, dasi halogen dan daya PT Penerbit Intan
kimia, manfaat, dan proses dan Dampak Pengguna- reduksi ion halida me- Pariwara
pembuatan unsur-unsur an Unsur-Unsur Go- lalui kegiatan praktikum.
periode 3 dan golongan longan Utama • Menjelaskan cara mem-
transisi (periode 4). peroleh unsur iodin.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
489
Penilaian
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Alokasi Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
• Menyajikan leaflet
mengenai pemanfaatan
490 Silabus
unsur periode ketiga
dalam produk sehari-
hari.
• Menyajikan dan mem-
presentasikan makalah
mengenai unsur transisi
periode empat yang ber-
sifat racun bagi makhluk
hidup.
• Menyajikan dan mem-
presentasikan hasil ke-
giatan membuat kartu
unsur sebagai media
belajar.
SILABUS
Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.9 Menganalisis struktur, tata Gugus Fungsi Senyawa • Mengenal sifat dan • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 18 JP 1. Buku PR Peminatan
nama, sifat, dan sintesis, dan Karbon kegunaan haloalkana. Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/
kegunaan senyawa karbon. • Haloalkana • Menganalisis sebab • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan MA Kelas XII, PT
– Tata nama senyawa freon dapat • Keterampilan • Praktik • L a p o r a n Penerbit Intan Pari-
– Isomer merusak ozon. Unjuk Kerja wara
– Sifat-Sifat • Mengamati sifat dan • Penugasan • Portofolio 2. Buku PG Peminatan
– Pembuatan manfaat alkohol. • Produk IPA Kimia SMA/
– Kegunaan • Menyusun rancangan MA Kelas XII, PT
• Alkohol dan Eter percobaan untuk menye- Penerbit Intan Pari-
– Alkohol lidiki alkohol primer, wara
– Eter sekunder, dan tersier. 3. Buku Siswa Kimia
• Aldehid dan Keton • Mengidentifikasi untuk SMA/MA
– Aldehid alkohol primer, sekun- Kelas XII Program
– Keton der, dan tersier melalui P e m i n a t a n
• Asam Karboksilat dan Matematikan dan
491
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
492 Silabus
• Menyusun rancangan Pariwara
percobaan untuk mem- 4. Buku Guru Kimia
bedakan alkohol dan untuk SMA/MA
eter. Kelas XII Program
• Mengidentifikasi alko- P e m i n a t a n
hol dan eter melalui Matematikan dan
kegiatan praktikum. Ilmu-Ilmu Alam,
• Membedakan aldehid PT Penerbit Intan
dan keton. Pariwara
• Menyusun rancangan 5. Buku referensi:
percobaan untuk mem- Materi Kimia! Materi
bedakan aldehid dan Organik, Pakar Raya
keton. 6. Internet:
• Mengidentifikasi alko- • https://bit.ly/
hol dan eter melalui 2JcJpaq
kegiatan praktikum. • https://bit.ly/
• Mengidentifikasi senya- 2Lqacmz
wa asam karboksilat • https://bit.ly/
dan ester. 2H1h3x0
• Mencari informasi me-
ngenai kegunaan ester
dalam industri.
• Menyusun rancangan
percobaan untuk mem-
buat senyawa ester.
• Membuat senyawa es-
ter melalui reaksi es-
terifikasi melalui ke-
giatan praktikum.
• Mengidentifikasi gugus
fungsi senyawa berdasar-
kan analisis spektrum
inframerah (IR).
• Membuat Test kit for-
malin.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan mengamati sifat
dan manfaat alkohol.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil rancangan
percobaan untuk menyeli-
diki alkohol primer,
sekunder, dan tersier.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil prak-
tikum mengidentifikasi
alkohol primer, sekunder,
dan tersier.
• Menyajikan makalah me-
ngenai manfaat alkohol.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil rancang-
an percobaan untuk mem-
bedakan alkohol dan
eter.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil prak-
tikum mengidentifikasi
alkohol dan eter.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan membedakan
aldehid dan keton.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil rancang-
an percobaan untuk mem-
bedakan aldehid dan
keton.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil prak-
tikum mengidentifikasi
alkohol dan eter.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan mengidentifi-
kasi senyawa asam kar-
boksilat dan ester.
• Menyajikan laporan me-
ngenai kegunaan ester
dalam industri.
494 Silabus
percobaan untuk mem-
buat senyawa ester.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil percoba-
an pembuatan senyawa
ester melalui reaksi
esterifikasi.
Menyajikan hasil analisis
data spektrum inframerah
(IR) untuk mengidentifi-
kasi gugus fungsi senyawa.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan dan
produk hasil kegiatan
p e m b u a t a n Te s t k i t
formalin.
SILABUS
Benzena dan Senyawa Turunannya
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.10 Menganalisis struktur, tata Benzena dan Senyawa • Mengidentifikasi senyawa • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 12 JP 1. Buku PR Peminatan
nama, sifat, dan kegunaan Turunannya benzena dalam produk Pengamatan amatan IPA Kimia SMA/
benzena dan turunannya. • Karakteristik Benzena sehari-hari. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan MA Kelas XII, PT
– Struktur Benzena • Membuat rangkuman • Keterampilan • Penugasan • Portofolio Penerbit Intan Pari-
– Senyawa Turunan mengenai kegunaan • Produk wara
Benzena benzena dalam kehidupan 2. Buku PG Peminatan
sehari-hari. IPA Kimia SMA/
• Membuat makalah MA Kelas XII, PT
tentang benzena dan Penerbit Intan Pari-
turunannya. wara
• Menganalisis pengaruh 3. Buku Siswa Kimia
penambahan natrium untuk SMA/MA Kelas
benzoat. XII Program Pemi-
natan Matematika
495
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
496 Silabus
4.10 Menyajikan hasil penelusuran
hasil kegiatan mengiden- untuk SMA/MA
informasi beberapa senyawa tifikasi senyawa benzena Kelas XII Program
turunan benzena yang ber- dalam kehidupan sehari- P e m i n a t a n
bahaya dan tidak berbahaya. hari. Matematika dan
• Menyajikan dan mem- Ilmu-Ilmu Alam,
presentasikan Intan Pariwara
rangkuman mengenai 5. Buku referensi:
kegunaan benzena dalam Chemistry Matter!
kehidupan sehari-hari. Organic Chemistry,
• Menyajikan dan mem- Pakar Raya
presentasikan makalah 6. Internet:
mengenai benzena dan • https://bit.ly/
turunannya. 2UVXvQw
• Menyajikan dan mem- • https://bit.ly/
presentasikan laporan 2TBfFWt
dan produk hasil kegiat- • https://bit.ly/
an mengenai pengaruh 2YuhLuN
penambhan natrium
benzoat.
SILABUS
Polimer
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.11 Menganalisis struktur, tata Polimer • Mengidentifikasi • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 8 JP 1. Buku PR Peminatan
nama, sifat, dan penggo- • Tata Nama, Penggolongan, polimer di lingkungan Pengamatan amatan IPA Kimia Kelas
longan makromolekul. Sifat, Reaksi, Kegunaan, sekitar. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan XII, PT Penerbit
dan Dampak Penggunaan • Menelusuri informasi • Keterampilan • Praktik • L a p o r a n Intan Pariwara
Polimer mengenai monomer, Unjuk Kerja 2. Buku PG Peminatan
– Tata Nama Polimer reaksi pembuatan, dan • Penugasan • Portofolio IPA Kimia Kelas
– Penggolongan kegunaan polimer. • Produk XII, PT Penerbit
Polimer • Membuat rangkuman Intan Pariwara
– Sifat-Sifat Polimer mengenai dampak peng- 3. Buku Siswa Kimia
– Reaksi Polimerisasi gunaan polimer sintetis untuk SMA/MA Kelas
– Kegunaan dan Dampak dalam kehidupan. XII Program Pemi-
Penggunaan Polimer • Memanfaatkan sampah natan Matematika
stirofoam. dan Ilmu-Ilmu Alam,
Intan Pariwara
4.11 Menganalisis hasil penelusuran • Mempresentasikan
497
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
498 Silabus
penelurusan informasi Kelas XII Program
mengenai monomer, P e m i n a t a n
reaksi pembuatan, dan Matematika dan
kegunaan polimer. Ilmu-Ilmu Alam,
• Menyajikan dan mempre- Intan Pariwara
sentasikan rangkuman 5. Buku Referensi:
mengenai dampak peng- • Kimia for Dum-
gunaan polimer dalam mies, PT Pakar
kehidupan sehari-hari. Raya
• Menyajikan dan mempre- • Seri Life Skill:
sentasikan laporan dan Plastik dan Ling-
produk hasil kegiatan kungan, PT
pemanfaatan sampah sti- Pakar Raya
rofoam. 6. Internet:
http://bit.ly/
2OkrdfH
SILABUS
Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lipid
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Waktu
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.11 Menganalisis struktur, tata Makromolekul Karbohidrat, • Mengenal karbohidrat. • Sikap • Observasi/ • Lembar Peng- 18 JP 1. Buku PR Peminatan
nama, sifat, dan peng- Protein, dan Lemak • Mengetahui hubungan Pengamatan amatan IPA Kimia Kelas
golongan makromolekul. • Karbohidrat karbohidrat dengan • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan XII, PT Penerbit
– Penggolongan Karbo- penyakit diabetes. • Keterampilan • Praktik • L a p o r a n Intan Pariwara
hidrat • Mengidentifikasi karbo- Unjuk Kerja 2. Buku PG Peminatan
– Sifat-Sifat Karbo- hidrat melalui kegiatan • Penugasan • Portofolio IPA Kimia Kelas
hidrat praktikum. • Produk XII, PT Penerbit
– Reaksi Identifikasi • Mengidentifikasi jenis- Intan Pariwara
Karbohidrat jenis asam amino. 3. Buku Siswa Kimia
– Kegunaan Karbohidrat • Mengidentifikasi untuk SMA/MA Kelas
• Protein protein melalui kegiat- XII Program Pemi-
– Asam Amino an praktikum. natan Matematika
– Protein (Polipeptida) • Mengidentifikasi lemak dan Ilmu-Ilmu Alam,
– Pengelompokan dalam bahan makanan. Intan Pariwara
Protein • Menyebutkan sifat dan
499
Penilaian
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Alokasi Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
4.11 Menganalisis hasil pene- • Lipid • Mempresentasikan hasil 4. Buku Guru Kimia
lusuran informasi mengenai – Asam Lemak kegiatan mengenai untuk SMA/MA
500 Silabus
pembuatan dan dampak suatu – Lemak karbohidrat. Kelas XII Program
produk dari makromolekul. – Fosfolipid • Menyajikan dan mempre- P e m i n a t a n
– Lilin sentasikan hasil kegiatan Matematika dan
– Sfingolipid mengetahui hubungan Ilmu-Ilmu Alam,
– Terpenoid karbohidrat dengan Intan Pariwara
– Steroid penyakit diabetes. 5. Internet:
– Lipid Kompleks • Menyajikan dan mempre- • http://bit.ly/
sentasikan hasil prak- 2CXwSnf
tikum mengidentifikasi • http://bit.ly/
karbohidrat. 2G2kX9T
• Mempresentasikan hasil • http://bit.ly/
kegiatan mengidentifi- 2UxmKfb
kasi jenis-jenis asam
amino.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan hasil prak-
tikum mengidentifikasi
protein.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan mengidentifi-
kasi lemak dalam bahan
makanan.
• Mempresentasikan lapor-
an hasil penelusuran
informasi mengenai sifat
dan kegunaan lemak.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan dan
produk hasil kegiatan
pembuatan bioetanol
dari karbohidrat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 20 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menyetarakan persamaan reaksi redoks. 3.3.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi (ion elektron).
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dalam 3.3.2 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi
sel Volta dan menjelaskan kegunaannya. (PBO).
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang me- 3.4.1 Menggambarkan dan menjelaskan susunan sel Volta atau sel Galvani
mengaruhi terjadinya korosi dan cara beserta fungsi tiap bagiannya.
mengatasinya. 3.4.2 Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks melalui data percobaan.
dan hukum Faraday untuk menghitung 3.4.3 Menjelaskan reaksi redoks dalam sel Volta sehingga menghasilkan energi
besaran-besaran terkait sel elektrolisis. listrik.
3.4.4 Menuliskan lambang/notasi sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.
3.4.5 Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.
3.4.6 Menjelaskan deret keaktifan logam (deret Volta).
3.4.7 Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan.
3.4.8 Menggambarkan dan menjelaskan susunan sel elektrolisis beserta fungsi
tiap bagiannya.
3.4.9 Menuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada larutan atau cairan
dengan elektrode aktif ataupun elektrode inert.
3.5.1 Menjelaskan pengertian korosi dan faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya korosi.
3.6.1 Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrokimia.
4.3 Menentukan urutan kekuatan peng- 4.3.1 Menyajikan laporan data hasil percobaan mengenai urutan kekuatan
oksidasi atau pereduksi berdasarkan pengoksidasi atau pereduksi beberapa logam.
data hasil percobaan. 4.4.1 Menyajikan hasil rancangan percobaan sel Volta sederhana menggunakan
4.4 Merancang sel Volta dengan meng- bahan di sekitar.
gunakan bahan di sekitar. 4.5.1 Membuat leaflet mengenai gagasan untuk mencegah dan mengatasi korosi
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah pada besi.
dan mengatasi korosi. 4.6.1 Menyajikan laporan data hasil percobaan penyepuhan benda dari logam
4.6 Menyajikan rancangan prosedur dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu.
penyepuhan benda dari logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu.
3. Sumber Pembelajaran
a. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XII Semester 1,PT Penerbit Intan Pariwara.
b. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XII Semester 1, PT Penerbit Intan Pariwara.
c. Buku Siswa Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Program Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam, Intan Pariwara.
d. Buku Guru Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Program Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam, Intan Pariwara.
e. Buku referensi: Elektrokimia dan Aplikasinya, Graha Ilmu.
f. Internet: https://bit.ly/2FXRixo.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I: 3 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu mengajak peserta 15 menit
didik berdoa sesuai agama masing-masing. Guru mengingatkan peserta didik
untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter
religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Bagimu
Negeri. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan sehingga dapat mengembangkan karakter nasionalis
kepada peserta didik.
3. Guru menyampaikan bahwa reaksi redoks banyak terlibat dalam kehidupan
sehari-hari. Guru kemudian mengajak peserta didik mencermati wacana yang
terdapat pada apersepsi. Tindakan ini untuk menguatkan literasi peserta
didik yaitu mengetahui salah satu contoh reaksi redoks pada proses pemutihan
pakaian.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik adakah yang masih ingat contoh lain
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan reaksi redoks.
Selanjutnya, guru menjelaskan bahwa reaksi redoks terjadi pada beberapa
peristiwa lain seperti pembusukan makanan, pembakaran bahan bakar minyak,
perkaratan besi, dan penggunaan batu baterai sebagai sumber listrik dan
penyepuhan.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan 105 menit
Tugas: Mengamati Peristiwa dalam Kehidupan Sehari-hari yang
Melibatkan Reaksi Redoks dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah
itu, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, aktif, dan bekerja
sama dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan
kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem
solving, communication, collaboration, serta creativity and innovation.
2. Guru bersama peserta didik membahas reaksi redoks yang terjadi pada proses
perkaratan logam, daur ulang perak, dan pengisian aki.
3. Guru menjelaskan penentuan bilangan oksidasi dan cara penyetaraan reaksi
redoks dengan metode setengah reaksi (ion elektron) dan metode bilangan
oksidasi.
4. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengonsumsi sayur dan buah yang
kaya antioksidan dan menerapkan gaya hidup sehat sesuai yang tercantum
dalam fitur Pembiasaan.
5. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Membuat Makalah
Mengenai Reaksi Redoks dalam Tubuh dan mengerjakan soal-soal
mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 15 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menguji peserta didik untuk mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 1
sebagai latihan di sekolah. Pengerjaan soal-soal ini dapat dilakukan secara
mandiri atau bersama dengan teman sebangku. Kegiatan ini untuk menguji
tingkat pemahaman peserta didik mengenai materi yang dipelajari.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
satu peserta didik memimpin doa sesuai agama masing-masing. Selain itu,
guru mengingatkan peserta didik untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan. Kegiatan ini bertujuan
mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Tanah Airku.
Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan literasi peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Tugas: Membuat 70 menit
Makalah Mengenai Reaksi Redoks dalam Tubuh dan Uji Kompetensi 1.
Guru menanyakan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal pada Uji
Kompetensi 1 tersebut. Selanjutnya, guru membahas soal-soal yang
ditanyakan peserta didik.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Mengidentifikasi
Sel Volta dan Sel Elektrolisis dengan berdiskusi dengan teman sebangkunya.
Setelah itu, guru meminta peserta didik menuliskan jawabannya pada buku
tugasnya masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik. Guru memberi penguatan berupa kesimpulan hasil
diskusi.
3. Guru menjelaskan ciri reaksi redoks spontan dan reaksi redoks tidak spontan.
Selanjutnya, guru menjelaskan reaksi redoks dalam sel Volta atau Sel Galvani
sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
4. Guru menjelaskan cara menuliskan diagram sel atau notasi sel, menghitung
potensial sel berdasarkan potensial standar, dan menjelaskan deret keaktifan
logam (deret Volta).
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 10 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru memberi penjelasan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan kegiatan Praktikum: Menentukan Daya Reduksi
Logam.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu mengajak seluruh 10 menit
peserta didik berdoa sesuai agama masing-masing. Guru mengingatkan
peserta didik untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat yang telah diberikan. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan
karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Halo-Halo
Bandung. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta
didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 115 menit
5–6 peserta didik. Guru meminta setiap kelompok melakukan kegiatan
Praktikum: Menentukan Daya Reduksi Logam. Kegiatan ini untuk memupuk
sikap dan karakter mandiri, gotong royong, dan integritas peserta didik.
Selain itu, kegiatan ini juga mengembangkan kemampuan 4C peserta didik
yang meliputi critical training and problem solving, communication,
collavoration, serta creativity and innivation.
2. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan praktikum.
3. Guru menjelaskan materi mengenai penerapan sel Volta dalam kehidupan.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada 10 menit
pertemuan ini. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas: Membuat Rancangan
Prosedur Percobaan Sel Volta dengan Bahan di Sekitar. Selanjutnya, Guru
memberi penjelasan kepada peserta didik untuk mencari informasi dari
berbagai sumber. Kegiatan tersebut dikerjakan secara berkelompok dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Setelah itu, guru menyampaikan
kepada peserta didik bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
kegiatan Praktikum: Menyelidiki Harga Potensial Sel Volta.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, menyapa peserta 10 menit
didik, lalu mengajak peserta didik untuk berdoa sesuai agama masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan dengan mengajak peserta didik menyanyikan lagu Rayuan Pulau
Kelapa. Kegiatan ini untuk mengembangkan sikap nasionalis peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan laporan Praktikum:
Menentukan Daya Reduksi Logam yang telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Guru meminta perwakilan beberapa kelompok untuk menyampaikan
rancangan percobaannya di kelas sesuai Tugas: Membuat Rancangan
Prosedur Percobaan Sel Volta dengan Bahan di Sekitar. Guru mengajak
seluruh peserta didik menyamakan persepsi mengenai rancangan sel Volta.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik tentang tujuan, manfaat, dan
aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini. Selain itu,
guru juga menjelaskan pentingnya sikap kerja sama dan menghargai
pendapat teman saat berlangsung pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan
mengembangkan karakter gotong royong.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 75 menit
5–6 peserta didik. Guru meminta setiap kelompok melakukan kegiatan
Praktikum: Menyelidiki Harga Potensial Sel Volta.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan 5 menit
pada pertemuan ini.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada
materi yang belum dipahami.
3. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengumpulkan laporan
praktikum pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan
sikap religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas
diberikannya kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan pada
pertemuan ini.
5. Pertemuan V: 3 × 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan memimpin doa bersama. Guru 10 menit
menjelaskan pentingnya berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan berdoa
merupakan salah satu bentuk rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas nikmat yang telah diberikan. Kegiatan ini dapat mengembangkan
sikap religius.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan dengan mengajak peserta didik menyanyikan lagu wajib Syukur.
Kegiatan ini untuk mengembangkan sikap nasionalis peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik mengumpulkan laporan Praktikum: Menyelidiki
Harga Potensial Sel Volta yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta didik bersikap disiplin melalui
pengumpulan tugas tepat waktu.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi mengenai sel elektrolisis dan reaksi yang terjadi di 115 menit
anode dan katode pada larutan atau cairan dengan elektrode aktif ataupun
elektrode inert. Selanjutnya, guru menjelaskan konsep hukum Faraday dalam
perhitungan sel elektrokimia.
2. Guru juga dapat mengajak peserta didik membaca materi tambahan mengenai
reaksi redoks dan elektrokimia dalam rubrik Tautan. Kegiatan ini untuk
mengembangkan kemampuan literasi peserta didik.
3. Selanjutnya, guru dapat memberikan materi Pengayaan: Penerapan Reaksi
Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari. Kegiatan ini dapat menguatkan
literasi peserta didik.
4. Guru mengajak peserta didik mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 2
sebagai latihan di sekolah. Pengerjaan soal-soal ini dapat dilakukan secara
mandiri atau bersama dengan teman sebangku. Kegiatan ini untuk
membangun integritas, mengasah kemampuan berpikir (HOTS), serta
mengembangkan kemampuan 4C peserta didik.
5. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pengerjaannya.
6. Guru membahas soal-soal tersebut bersama peserta didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan 10 menit
pada pertemuan ini.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada
materi yang belum dipahami.
3. Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa akan diadakan Praktikum:
Mengamati Proses Penyepuhan Logam pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan
sikap religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas
diberikannya kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan pada
pertemuan ini.
Pendahuluan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, menyapa peserta 10 menit
didik, dan mengajak peserta didik untuk berdoa sesuai agama masing-masing.
Selain itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan dengan menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Kegiatan ini
untuk mengembangkan sikap nasionalis peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 70 menit
5–6 peserta didik. Guru meminta setiap kelompok melakukan kegiatan
Praktikum: Mengamati Proses Penyepuhan Logam.
2. Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan kegiatan praktikum
tersebut. Guru menekankan kepada peserta didik untuk menerapkan sikap
ilmiah seperti kritis, disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri, jujur, dan gotong
royong. Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan 4C yang meliputi
critical thinking and problem solving, communication, collaboration,
dan creativity and innovation.
3. Selanjutnya, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di kelas. Sementara itu, peserta didik dari
kelompok lain diminta memberi tanggapan dengan sopan dan menghargai
pendapat teman.
4. Guru meminta peserta didik untuk membuat laporan tertulis mengenai hasil
percobaan yang telah dilakukan.
5. Guru bersama peserta didik membahas hasil kegiatan praktikum agar
diperoleh pemahaman yang sama.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan 10 menit
pada pertemuan ini.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada
materi yang belum dipahami.
3. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mengumpulkan laporan
praktikum pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mempelajari materi bab
berikutnya.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan
sikap religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas
diberikannya kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan pada
pertemuan ini.
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan memimpin doa bersama. Guru 10 menit
menjelaskan pentingnya berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan berdoa
merupakan salah satu bentuk rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas nikmat yang telah diberikan. Kegiatan ini dapat mengembangkan
sikap religius.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan dengan menyanyikan lagu wajib Maju Tak Gentar. Kegiatan ini
untuk mengembangkan sikap nasionalis peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan laporan Praktikum:
Mengamati Proses Penyepuhan Logam yang dilakukan pada pertemuan
sebelumnya.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas: Mengamati Fenomena 115 menit
Korosi. Guru memberi penjelasan kepada peserta didik untuk mencari
informasi dari berbagai sumber. Kegiatan tersebut dikerjakan dengan teman
sebangku.
2. Guru menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi korosi dan cara
mencegah korosi.
3. Selanjutnya, guru membagi peserta didik dalam kelompok. Setiap kelompok
terdiri atas 5–6 orang. Selanjutnya, guru meminta setiap kelompok bersiap-
siap melakukan kegiatan Praktikum: Menentukan Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Korosi.
4. Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan kegiatan praktikum
tersebut. Guru menekankan kepada peserta didik untuk menerapkan sikap
ilmiah seperti kritis, disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri, jujur, dan gotong
royong. Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan 4C yang meliputi
critical thinking and problem solving, communication, collaboration, dan
creativity and innovation.
Kegiatan Penutup 1. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 10 menit
3 dan Penilaian Harian di rumah. Pengerjaan soal-soal tersebut dilakukan
secara mandiri atau bersama dengan kelompok belajarnya. Kegiatan ini untuk
membangun integritas dan mengasah kemampuan berpikir peserta didik
(HOTS).
2. Guru mengingatkan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya
akan dilakukan ulangan harian mengenai materi Redoks dan Elektrokimia.
Peserta didik diminta untuk belajar dan mempersiapkan diri.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan memimpin doa bersama. Guru 10 menit
menjelaskan pentingnya berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan berdoa
merupakan salah satu bentuk rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas nikmat yang telah diberikan. Kegiatan ini dapat mengembangkan
sikap religius.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan dengan menyanyikan lagu wajib Tanah Airku. Kegiatan ini untuk
mengembangkan sikap nasionalis peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagikan soal ulangan harian peserta didik. Kegiatan ini untuk 70 menit
menguatkan literasi peserta didik, mandiri, dan mengembangkan
kemampuan 4C peserta didik.
2. Guru mengingatkan bahwa waktu pengerjaan soal ulangan harian selama
70 menit. Pembatasan waktu ini untuk mengembangkan sikap disiplin dan
integritas pada peserta didik.
3. Selama peserta didik mengerjakan ulangan harian, guru mengawasi peserta
didik sembari melakukan penilaian hasil tugas setiap peserta didik yang telah
dikumpulkan.
Kegiatan Penutup 1. Guru sedikit membahas soal-soal ulangan harian peserta didik yang dirasa 10 menit
sulit oleh peserta didik.
2. Guru mengajak peserta didik untuk membaca rubrik Refleksi. Melalui rubrik
tersebut, peserta didik diharapkan bersyukur kepada Tuhan atas keberadaan
reaksi redoks. Guru memotivasi peserta didik untuk menggali lebih dalam
ilmu mengenai reaksi redoks dan sel elektrokimia agar lebih bermanfaat bagi
seluruh umat manusia dan lingkungan sekitar.
3. Selanjutnya, guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan
pada Aktivitas Peserta Didik Berbasis STEM: Merancang Prosedur
Elektroplating. Guru mengingatkan peserta didik untuk melakukan konsultasi
apabila menemui kendala pada saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan
ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan critical thinking
and problem solving, communication, collaboration, dan creativity and
innovation peserta didik yang merupakan bagian dari 4C.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1
1. Mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa atas adanya keteraturan dalam reaksi
redoks sehingga terciptanya berbagai produk
untuk kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi
dalam mempelajari reaksi redoks dan
elektrokimia.
3. Menunjukkan sikap pro-aktif dalam kegiatan
diskusi.
4. Bekerja sama dalam melakukan praktikum
dan diskusi.
5. Menunjukkan sikap disiplin, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, dan komunikatif dalam
praktikum.
6. Bersikap disiplin dalam mengumpulkan
tugas-tugas yang diberikan.
7. Bersikap jujur saat melakukan ulangan.
1. Mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha 3 : Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas adanya reaksi redoks sehingga Esa atas reaksi redoks sehingga dapat dimanfaatkan dalam
dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari.
untuk kehidupan sehari-hari. 2 : Belum secara eksplisit menunjukkan sikap bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas adanya reaksi redoks
yang bermanfaat dalam berbagai produk untuk kehidupan
sehari-hari.
1 : Belum menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas adanya reaksi redoks yang bermanfaat
dalam berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi 3 : Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak
dalam mempelajari reaksi redoks dan bertanya, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok,
elektrokimia. berani mengemukakan pendapat, dan tidak takut salah.
2 : Menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh, dan
masih takut untuk mengemukakan pendapat.
1 : Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, tidak ikut
terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok meskipun sudah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pendapat atau bertanya.
3. Menunjukkan sikap pro-aktif dalam kegiatan 3 : Menunjukkan sikap kritis dan komunikatif dalam diskusi,
diskusi. misal sering bertanya atau menjawab, serta memberikan
penjelasan yang mudah dimengerti.
2 : Berperan aktif dalam diskusi tetapi belum maksimal, misal
memberikan penjelasan yang belum dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguh dalam berdiskusi misal bersikap
pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari pertanyaan.
4. Bekerja sama dalam melakukan praktikum 3 : Berperan aktif dalam mengerjakan tugas dan menyele-
dan diskusi. saikan tugas tepat waktu.
2 : Kurang berperan aktif dalam mengerjakan tugas, kurang
teliti, tetapi dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
1 : Tidak berperan aktif dalam mengerjakan tugas, kurang teliti,
dan tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
5. Menunjukkan sikap disiplin, teliti, bertang- 3 : Menunjukkan sikap teliti dan cermat saat melakukan
gung jawab, kritis, kreatif, dan komunikatif pengamatan misal mengamati dan mencatat hasil
dalam praktikum. percobaan dengan tepat, serta mencatat informasi
tambahan belajar dengan jelas dan ringkas.
2 : Kurang menunjukkan sikap teliti dan cermat saat melakukan
pengamatan misal kurang teliti mengamati dan mencatat
hasil percobaan dengan, serta kurang tepat dalam mencatat
informasi tambahan belajar.
1 : Tidak menunjukkan sikap teliti dan cermat saat melakukan
pengamatan misal hanya mencotoh teman saat mencatat
hasil percobaan dan mencatat informasi tambahan belajar.
6. Bersikap disiplin dalam mengumpulkan 3 : Menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas
tugas-tugas yang diberikan. dengan baik dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
2 : Menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas,
tetapi belum maksimal, misal tugas dikumpulkan tepat
waktu tetapi tugas kurang rapi.
1 : Tidak menunjukkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas,
misal tugas tidak dikumpulkan tepat waktu.
7. Bersikap jujur saat melakukan ulangan. 3 : Menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan ulangan
harian.
2 : Kurang menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan
ulangan harian.
1 : Tidak menunjukkan sikap jujur dalam melaksanakan
ulangan harian.
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan
tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari .
dan tekanan osmosis).
IPK IPK
3.1.1 Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari 4.1.1 Merancang prosedur pembuatan es puter.
yang terkait kegunaan sifat koligatif penurunan titik beku 4.1.2 Merangkai set alat untuk membuat es puter.
larutan. 4.1.3 Menguji coba rancangan proses pembuatan es puter.
3.1.2 Menerapkan konsep sifat koligatif ΔTf pada rancangan 4.1.4 Menganalisis data hasil uji coba pembuatan es puter.
percobaan pembuatan es puter. 4.1.5 Menyimpulkan proses pembuatan es puter berdasarkan
3.1.3 Menganalisis konsep sifat koligatif penurunan titik beku hasil percobaan.
pada proses pembuatan es puter. 4.1.6 Menyempurnakan rancangan berdasarkan hasil uji coba.
4.1.7 Mengalkulasi biaya pembuatan es puter.
4.1.8 Mengomunikasikan hasil percobaan pembuatan es puter.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning STEM dengan didukung berbagai macam
referensi, diharapkan peserta didik dapat menggali informasi dari berbagai sumber belajar dengan teknologi
(memiliki sikap ingin tahu), aktif dan bekerja sama (collaboration, gotong royong) dalam mengolah
informasi, kreatif, dan inovatif (creativities, kemandirian) dalam melakukan rancangan rekayasa sederhana
(engineering), teliti dalam melakukan percobaan, pengamatan, menganalisis data hasil percobaan
(mathematic) dengan jujur dan bertanggung jawab (integritas), serta menyampaikan pendapat
(communication), menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik (critical thinking) untuk menganalisis
penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada topik pembuatan es puter serta dapat menyajikan
(communication) secara kreatif (creativities) hasil penelusuran informasi tentang penerapan sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 5: Communication
5. Guru meminta peserta didik merencanakan dan
menyiapkan laporan proyek pembuatan es puter.
6. Guru meminta peserta didik mempresentasikan
laporan percobaan dan hasil produk yang diperoleh,
serta menerima feedback dari teman dan guru.
7. Guru menilai presentasi laporan tugas, laporan
praktik, dan laporan hasil pembuatan es puter.
J. Penilaian
1. Aspek, Mekanisme, dan Bentuk Instrumen
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
2. Penilaian Sikap
Lihat contoh instrumen penilaian sikap di RPP Sifat Koligatif Larutan.
3. Penilaian Pengetahuan
Ulangan harian yang berupa soal-soal
4. Penilaian Kinerja
a. Lembar Penilaian Kinerja
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1
A. Merancang Prosedur Pembuatan Es Puter
Rumusan judul dan tujuan
Sistematika prosedur kegiatan
Kelengkapan materi
Keakuratan informasi
Kesiapan pelaksanaan
B. Laporan Uji Coba Pembuatan Es Puter
Sistematika laporan
Tata tulis dan bahasa
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan
C. Presentasi Hasil Pembuatan Es Puter
Sistematika penyampaian
Penggunaan bahasa
Komunikasi
D. Praktikum
Kelengkapan alat dan bahan praktikum
Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan
prosedur
Keterampilan menggunakan alat
D. Praktikum
Kelengkapan alat dan bahan praktikum 3 : Seluruh alat dan bahan yang diperlukan lengkap.
2 : Hanya menyiapkan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
1 : Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan 3 : Dapat melaksanakan semua langkah prosedur praktik
prosedur dengan cermat.
2 : Dapat melaksanakan semua langkah prosedur praktik,
tetapi kurang cermat.
1 : Tidak dapat melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur.
Keterampilan menggunakan alat 3 : Dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat.
2 : Dapat menunjukkan penggunaan alat, tetapi masih kurang
tepat.
1 : Tidak dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat.
E. Cara Kerja
1. Diskusikan tantangan bersama dengan kelompok Anda, lalu jawablah pertanyaan berikut.
a. Konsep apa saja yang digunakan dalam membuat rancangan ini?
b. Alat dan bahan yang dipergunakan?
c. Bagaimana komposisi adonan es puter dan komposisi es-garam dapur yang efektif dan
efisien?
2. Buatlah rancangan cara kerja/prosedur/proses pembuatan es puter dengan berdiskusi dalam
kelompok di bawah ini.
3. Diskusikan rancangan yang telah dibuat, lalu presentasikan untuk menyamakan persepsi
seluruh kelas terhadap proyek pembuatan es puter!
4. Catat masukan-masukan dari guru dan teman Anda untuk perbaikan!
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
5. Buatlah rancangan pembuatan es puter sesuai hasil presentasi dan feedback yang diterima di
bawah ini.
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––
NIP: _____________________ NIP: _____________________
Semester 2
1. b 11. a 21. a 31. b
2. e 12. e 22. b 32. d
3. d 13. b 23. b 33. a
4. a 14. d 24. c 34. a
5. c 15. e 25. c 35. e
6. e 16. c 26. c 36. c
7. d 17. b 27. d 37. d
8. a 18. b 28. c 38. c
9. e 19. a 29. c 39. a
10. c 20. c 30. c 40. c