Anda di halaman 1dari 1

MEDIA DAN AGRESI

Analisis berita aksi 22 mei pada media massa

Dewasa ini peran media massa sangatlah penting dikehidupan sehari-hari. Proses
penyampaian dan penerimaan pesan menjadi lebih cepat dan juga efektif bila setiap orang,
masyarakat ataupun kelompok menggunakan media masa. Proses penyampaian pesan
menggunakan media massa yang secara menyeluruh membuatnya banyak digunakan oleh
berbagai lapisan masyarakat. Media masa yang menyangkup secara menyeluruh membuatnya
begitu disenangi oleh masyarakat, adapun cakupan media massa terkait sosial, bisnis, edukasi
dan juga sebagai media hiburan yang dimana sebagai corong kebudayaan serta
perkembangannya. Apalagi, saat sekarang, ada begitu banyak kemudahan dalam mengekses
informasi yang kita inginkan melalui media massa. Kemudahan ini menyebabkan begitu
banyak orang makin dekat dengan media massa dan menjadikannya sebagai hal yang penting
untuk mengupdate dan mencari informasi dan juga untuk menambah pengetahuan. Besarnya
dampak media massa tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak
negatif kepada masyarakat. Orang yang menggunakan media massa dan menjadikannya
sebagai candu akan selalu menelan begitu banyak informasi yang didapat dari media massa
dan akan menyebabkan perubahan perilaku pada seseorang.
Dalam beberapa hari ini, media massa di negara kita hampir semua menayangkan dan
menginformasikan berita dari aksi anarkis 22 mei di jakarta. Semua media massa belomba-
lomba untuk terus mengapdate situasi terkini pada aksi 22 mei. Mereka mendokumentasikan
dan merepport kejadian anarkis dan huru-hara yang sedang terjadi akibat kasus pemilu yang
dinilai kurang murni dari kubu salah satu paslon. Dengan adanya tayangan ini, selain
masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terupdate, di sisi lain, masyarakat juga akan
terpengaruh dengan keterpaparan berita yang ditayangkan oleh hampir semua media massa di
negara kita pada saat ini. Pola pikir individu akan mempengaruhi sikap dan perilaku termasuk
di dalamnya adalah agresifitas. Oleh karena itu, pemerintah membuat suatu keputusan untuk
memberikan durasi waktu penayangan serta aturan khusus dalam live rapport. Sebenarnya, apa
tujuan dan pengaruhnya?
Analisis
Myers (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi agresifitas adalah neurobiologis,
genetis, biokimia, serotonim, serta interaksi antara biologis dan perilaku. Berdasarkan
penelitian yang di lakukan oleh (satrio p. 2014) menyebutkan bahwa media massa dan sosial
menyumbang 32,56% terhadap terbentuknya agresifitas. Agresifitas itu sendiri dimaknai
sebagai prilaku yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak
menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Tingkah laku ini mencakup empat faktor, yaitu
tujuan untuk melukai dan mencelakakan, indivisu yang menjadi pelaku, individu yang menjadi
korban dan ketidakinginan korban menerima tingkah laku si pelaku (baron, 2002). Faktor
penceus agresi ini adalah peristiwa yang tidak menyenangkan, penyerangan, dan provokasi
(dalam myers, d. 2010)

Anda mungkin juga menyukai