Anda di halaman 1dari 7

Case 1

a. Tim audit dan tugasnya terdiri dari:


 Seorang mitra (partner), yang memiliki tanggung jawab keseluruhan mengenai kualitas
audit dan final untuk perikatan tersebut. Partner memiliki tanggung jawab untuk
menandatangi laporan audit setelah kegiatan audit selesai dilakukan. Bertanggung jawab
atas (i) arahan, pengawasan dan kinerja perikatan audit sesuai dengan standar
profesional dan hukum yang berlaku dan persyaratan peraturan; dan (ii) laporan auditor
sesuai dalam situasi dan kondisi saat itu. Partner juga bertanggungjawab dalam
penagihan fee audit dari klien.
 Satu atau lebih manajer, yang mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan program
audit. Manajer bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program
audit dan waktu audit, mereview kertas kerja, laporan audit, dan management letter.
Biasanya manajer membawahi beberapa auditor senior. Pekerjaan auditor tidak berada
di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor senior.
 Satu atau lebih senior, yang memiliki tanggung jawab untuk bagian dari program audit
dan yang mengawasi dan meninjau pekerjaan asisten staf. Auditor senior sering juga
disebut auditor penanggungjawab (in charge auditor). Auditor senior memikul tanggung
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta penyusunan rancangan laporan
auditor yang akan dikaji ulang dan disetujui oleh manajer dan partner. Auditor senior
biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya
auditor senior juga melakukan audit terhadap satu objek pada saat tertentu.
 Staf asisten (Auditor junior), yang melakukan banyak prosedur yang diperlukan secara
rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang sudah
dilakukan.
 Tim audit juga dapat menggunakan tenaga ahli atau specialist dan konsultan untuk
membantu auditor melaksanakan tugasnya dalam bidang yang auditor kurang kuasai.
Sebelumnya auditor harus memastikan bahwa tenaga ahli tersebut tidak memiliki
hubungan khusus dengan klien (obyektif).
 Consulting partner ditugaskan untuk menasehati dan meninjau hasil akhir tim audit.
b. Struktur jabatan KAP:
Kantor akuntan merupakan bentuk usaha yang dapat berupa partnership, sole
proprietorship, dan public company. Hal tersebut dapat dilihat dari nama kantor akuntan
yang digunakan. Pada umumnya, kantor akuntan merupakan bentuk usaha partnership, yaitu
gabungan dua atau lebih orang yang memiliki ekuitas di perusahaan dan berbagi profit.
Struktur KAP yang paling umum terdiri dari associates, managers, dan partners.
Associates terdiri dari auditor senior dan auditor junior. Auditor junior merupakan titik utama
kontak perusahaan dengan klien karena auditor junior terjun langsung ke perusahaan klien
ketika melakukan audit. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja lulus dari
pendidikan formalnya. Mereka akan ditugaskan untuk melakukan tugas khusus seperti
penilaian risiko, audit, maupun perpajakan. Auditor junior biasanya membutuhkan waktu dua
sampai empat tahun untuk dipromosikan menjadi auditor senior. Mereka
bertangggungjawab untuk melakukan hampir seluruh kegiatan administrative dan penelitian
di dalam kantor. Auditor senior ditugaskan untuk memberi tugas, mengawasi dan
mengarahkan auditor junior, juga mengawasi manajemen data, melakukan penelitian tingkat
lanjut, dan bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan klien.
Manajer adalah mereka yang biasanya sudah bekerja selama lima tahun lebih. Manajer
ditugaskan untuk memberikan arahan pada divisi tertentu di sebuah perusahaan. Contohnya,
manajer audit akan secara langsung mengatur auditor senior dan akan mengarahan kebijakan
perusaahan pada divisi tersebut. Keputusan penting mengenai operasi dan keuangan dibuat
oleh manager.
Hirarki yang paling tinggi pada kantor KAP diduduki oleh partner. Partner biasanya adalah
orang yang memiliki KAP. Partner mempunyai otoritas penuh mengenai keputusan yang
diambil oleh manager dan partner bekerja untuk menentukan strategi perusahaan. Partner
juga mengawasi standar kualitas dan kebijakan kantor. Partner mengadakan seminar
pelatihan untuk orang baru mengenai kebijakan KAP. Partner juga menentukan personil
untuk ditugaskan pada perikatan audit tertentu. Partner bertanggungjawab terhadap seluruh
kegiatan dan pratik-praktik yang dilakukan di KAP, serta memegang peran utama dalam
pengembangan klien.
c. Apa yang harus dipersiapkan KAP setelah penugasan baru diterima?
Setelah penugasan baru diterima, tim audit melakukan perencanaan audit. Perencanaan
audit terdiri dari melakukan prosedur penilaian risiko, menilai risiko salah saji material, dan
mengembangkan strategi untuk menghadapi risiko tersebut. Langkah-langkah dalam
melakukan penilaian risiko yaitu mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang relevan,
memahami industri perusahaan dan lingkungannya, membuat penilaian awal mengenai
materialitas, melakukan prosedur analitis, mempertimbangkan risiko audit termasuk risiko
kecurangan, mengembangkan strategi audit awal untuk asersi yang signifikan, dan
memahami internal control perusahaan klien untuk menentukan nature, timing, dan extent
pengujian selanjutnya.

Case 2

a. Jelaskan tanggung jawab auditor dalam suatu penugasan audit seperti yang tersirat dalam
surat perjanjian kerja suatu penugasan!
Jawaban 1:
Auditor bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit. Pekerjaan auditor
yaitu untuk mendapatkan kepercayaan yang memadai tentang laporan keuangan klien yang
diaudit bebas dari salah saji material. Auditor secara umum sama dengan profesi lainnya,
merupakan subjek hukum dan peraturan lainnya. Auditor akan terkena sanksi atas
kelalaiannya, seperti kegagalan untuk mematuhi standar profesional di dalam kinerjanya.
Seorang professional Audit memiliki tanggung jawab hukum untuk: Memenuhi apa yang
telah dicantumkan di dalam kontrak dengan kliennya, melakukan pencarian serta
melaporkannya bila terjadi suatu penggelapan, melakukan pencarian serta melaporkannya
bila terjadi suatu tindakan yang illegal, menilai suatu internal kontrol dan melaporkan hasil
penilaian kepada pemegang saham.
Jawaban 2:
Tanggung jawab untuk mendeteksi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh klien. Auditor
bertanggung jawab atas salah saji yang berasal dari tindakan melanggar hukum yang
memiliki pengaruh langsung dan material pada penentuan jumlah laporan keuangan. Untuk
itu auditor harus merencanakan suatu audit untuk mendeteksi adanya tindakan melanggar
hukum serta mengimplementasikan rencana tersebut dengan kemahiran yang cermat dan
seksama.
Kemudian tanggungjawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum. Apabila suatu
tindakan melanggar hukum berpengaruh material terhadap laporan keuangan, auditor harus
mendesak manajemen untuk melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabila
revisi atas laporan keuangan tersebut kurang tepat, auditor bertanggung jawab untuk
menginformasikannya kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat
wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar bahwa laporan keuangan disajikan
tidak sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Jawaban 3:
Tanggung Jawab hukum auditor dalam pelaksanaan audit apabila adanya tuntutan ke
pengadilan yang menyangkut laporan keuangan adalah kewajiban menurut common law,
kewajiban kepada klien (hukum kontrak dan hukum kerugian), kewajiban kepada pihak
ketiga, kewajiban kriminal.
b. Jelaskan juga tanggung jawab hukum auditor kepada pihak ketiga dalam kaitannya dengan
penugasan audit!
Jawab:
Pihak ketiga dapat didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mengetahui tentang pihak-
pihak yang ada di dalam kontrak. Menurut sudut pandang hukum, terdapat 2 kelompok
pihak ketiga, yaitu :
a. Pemegang hak utama
Seseorang yang namanya telah diketahui oleh seorang auditor sebelum audit
dilaksanakan sebagai penerima utama laporan auditor.
b. Pemegang hak lainnya
Pihak ketiga yang namanya tidak disebutkan, seperti para kreditor, pemegang saham,
dan investor potensial.
Putusan-putusan pengadilan telah mengakui adanya 2 kategori pihak ketiga lain sebagai
pemegang hak sebagai berikut:
a. Golongan yang telah diketahui sebelumnya (foreseen class)
Apabila klien menginformasikan kepada CPA bahwa laporan audit akan digunakan untuk
mendapatkan pinjaman bank, maka semua bank merupakan pihak yang telah diketahui
sebelumnya, namun para kreditor niaga dan pemegang saham potensial tidak tergolong
dalam golongan yang telah diketahui sebelumnya. Konsep golongan yang telah
diketahui sebelumnya tidak meliputi semua investor, pemegang saham, kreditor yang
ada sekarang maupun yang akan datang.
b. Pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya (foreseeable parties)
Perorangan atau entitas yang diketahui ataupun yang akan diketahui auditor akan
mengandalkan laporan audit dalam membuat keputusan bisnis dan investasi
digolongkan sebagai pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya. Pihak yang dapat
diketahui sebelumnya meliputi para kreditor, pemegang saham, dan investor yang ada
sekarang maupun yang akan datang.

Case 3

 Prosedur analitik dalam perencanaan membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat,
dan lingkup prosedur audit. Sedangkan prosedur analitik dalam review digunakan sebagai
review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit.
 Perbedaan prosedur analitik pada tahap perencanaan dan review : Prosedur analitik dalam
perencanaan audit adalah untuk membantu dalam perencanaan sifat, saat, dan lingkup
prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti saldo akun atau golongan
transaksi tertentu. Sedangkan prosedur analitik yang diterapkan dalam tahap review
menyeluruh adalah untuk membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang diperoleh dan
dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
 Prosedur analitik yang dilakukan oleh auditor dalam pengujian substantif, yaitu kesesuaian
prosedur analitik subtantif berdasarkan asersi, keandalan data baik internal maupun
eksternal yang mana mengenai jumlah tercatat dan rasio dikembangkan, apakah harapan
tersebut cukup untuk mengidentifikasi salah saji material pada tingkat jaminan (assurance)
yang diinginkan, besarnya perbedaan antara jumlah yang dicatat dari jumlah/nilai yang
diharapkan yang dapat diterima.

Case 5

 Auditor diharuskan untuk mempelajari dan memahami sistem pengendalian intern


perusahaan yang di audit, bagaimanakah caranya auditor melakukan pemahaman
tersebut?
Auditor dapat melakukan pemahaman tentang system pengendalian intern dengan
melakukan beberapa cara, yaitu mereview pengalaman masa lalu dengan klien,
mengajukan pertanyaan kepada manajemen, menginspeksi dokumen dan catatan-catatan,
dan mengobservasi aktivitas dan operasi perusahaan.

 Dan jelaskan kertas kerja yang digunakan?


Kertas kerja yang dapat digunakan ada 4 yaitu, Daftar saldo pemeriksaan daftar yang berisi
saldo berbagai akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan akhir tahun sebelumnya
serta kolom untuk penyesuaian dan pengklasifikasian kembali saldo setelah koreksi auditor.
Daftar dan analisis menunjukkan komposisi saldo pada tanggal neraca dan perubahan pada
satu atau lebih akun yang terkait dalam satu periode laporan keuangan.. Memorandum dan
informasi pedukung merupakan data tertulis yang disiapkan auditor dalam bentuk naratif..
Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi dibuat untuk memastikan pengklasifikasian akun yang
tepat.

 Pemahaman pengendalian sangat diperlukan untuk menentukan nature, timing, dan


extend prosedur audit yang direncanakan, jelaskan? Mengapa hal tersebut mepengaruhi
biaya audit?
Pemahaman pengendalian sangant diperlukan untuk menentukan nature, timing dan
extend pada perencanaan prosedur audit karena setiap perusahaan memiliki nature yang
berbeda2, nature tesebut berhubungan dengan risiko yang di jika suatu perusahaan
memiliki internal control yang baik maka luasnya pemahaman internal control dan
pengujian pengendalian yag diperlukan lebih banyak dan menggunakan pengujian
substantive yang sedikit dengan begitu biaya audit yang digunakan rendah. Selain itu,
timing audit yang digunakan bisa jauh dari tanggal neraca. Sedangkan jika internal control
perusahaan tersebut buruk makan luas pemahaman internal control dan pengujian
pengendalian yang diujikan hanya sedikit namun menggunakan pengujian substantive yang
banyak hal tersebut mengakibatkan biaya audit akan lebih mahal. Timing audit pada
perusahaan yang memiliki internal control buruk juga harus dilaksanakan pada tanggal
neraca.

Anda mungkin juga menyukai