Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenakalan remaja adalah salah satu Gejala sosial atau masalah sosial yang
mempengaruhi dan di pengaruhi oleh perilaku manusia di dalam lingkungan
kehidupannya. Gejala sosial merupakan suatu fenomena sosial, yaitu gejala-
gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan
sosial. .
Salah satu fenomena sosial yang terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari
adalah adanya masalah-masalah sosial yang timbul baik dalm kehidupan
keluarga ataupun masyarakat.
Munculnya fenomena sosial di masyarakat berawal dari adanya perubahan
sosial. Perubahan sosial itu tidak dapat dihindari, namun masyarakat masih
dapat mengantisipasinya. Perubahan sosial memang membawa dampak. Baik
itu yang bersifat positif maupun negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam
menghadapi perubahan yang terjadi.
Sumber masalah sosial dapat dilihat dari faktor-faktor yang melekat yang
melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis bisa
ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis
maupun proses sosialisasinya. Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat
menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong
adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis menetapkan rumusan
masalah yaitu:
1. Apa defenisi kenakalan remaja?
2. Apa saja macam-macam jenis kenakalan remaja?
3. Apa saja penyebab kenakalan remaja?
4. Apa dampak kenakalan remaja?

1
5. Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja di masyarakat?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui defenisi kenakalan remaja.
2. Mengetahui macam macam kenakalan remaja.
3. Mengetahui faktor faktor dan sebab kenakalan remaja
4. Mengetahui dampak kenakalan remaja
5. Mengetahui cara mengatasi kenakalan remaja
D. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis dapat mengetahui mengenai kenakalan remaja
2. Bagi pembaca dapat menjadi bahan referensi untuk mengetahui
kenakalan remaja.
E. Definisi konsep
Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan juvenile
delinquency berasal dari kata “juvenile” yang berarti anak-anak dan
“delinquere” yang berarti terabaikan. Oleh karena itu, kenakalan remaja dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang dilakukan oleh para remaja untuk
berbuat onar. Kondisi ini merupakan kondisi patologis, karena para remaja
tersebut berbuat atau bertindak di luar batas norma-norma hukum yang berlaku,
serta merugikan lingkungan sosialnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Kenakalan Remaja

2
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi
masa anak-anak ke dewasa.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari


norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:


1. Kartono, ilmuwan sosiologi
“Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis social pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian social. Akbatnya, mereka
mngembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.”
2. Santrock
“ kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagi perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara social hingga terjadi tindakan kriminal.”
B. Macam Macam Jenis Kenakalan Remaja
Macam macam kenakalan remaja adalah sebagai berikut
 Minum minuman keras
 Perjudian
 Penganiayaan
 Bolos sekolah
 Perkelahian atau tawuran
 Penipuan
 Pemerasan
 Pencurian
 Balapan liar
 Pembunuhan dengan latar belakang geng/kelompok

3
 Seks bebas
 Penyalahgunaan narkoba
 Tawuran antar pelajar
C. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari
remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

a) Faktor Internal

 Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja


memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.

 Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.

b) Faktor Eksternal

a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seseorang
sejak ia lahir. Keluargalah yang seharusnya membentuk control diri yang kuat
sehingga seorang remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan. Keluarga yang
tidak harmonis seperti perceraian kedua orang tua, tidak adanya komunikasi

4
yang baik di dalam keluarga, serta keluarg ayang selalu dirundung perselisihan,
akan memicu perilaku negative pada remaja
Keluarga juga sangat berperan penting dalam melakukan edukasi dan
memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari lahir, sehingga pada
saat mereka beranjak remaja, mereka memiliki kontrol diri yang kuat
b. Lingkungan Sosial
Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan proses sosioligis ke
lingkungan sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal merupakan lingkungan
yang rawan kejahatan, maka potensi seorang anak untuk melakukan tindak
kejahatan juga akan semakin besar
c. Pergaulan
Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib menjadi tanggung jawab
keluarganya dalam memberikan pengatahuan kepada remaja untuk memilih
teman yang baik. Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama bagi seorang
remaja untuk melakukan tindak kejahatan.
d. Pendidikan
Pendidikan sangat berguna dalam mebentuk kepribadian seseorang agar
memiliki pengetahuan akan baik buruknya suatu perbuatan. Pendidikan baik
harus sejak dini diajarkan oleh kedua orang tua, sebelum melanjutkan ke
sekolah.
e. Penggunaan Waktu Luang
Sebaiknya, remaja mempergunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang
bersifat positif, seperti membantu sesama, olahraga, menjalani hobi, dan lain
sebagainya. Hal itu akan menjauhkan remaja untuk mengisi waktu luang untuk
melakukan perbuatan anti normative.
f. Masuknya Kebudayaan Luar
Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat dan norma yang berlaku
di Indonesia seharusnya harus dihindari atau bahkan tidak diikuti. Apalagi

5
dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin dinamis, membuat
seorang remaja makin meninggalkan budaya budaya aslinya
D. Dampak Kenakalan Remaja

 Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila
tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian
buruk.

 Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan


dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut
hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna.

 Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa


mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan
bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai,
merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.

 Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus
menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak
remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari
tentang beban keluarganya.

 Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja
yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang
kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak
akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan
tidak sempat memperbaikinya.

 Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang


terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian

6
untuk melakukan tindak kriminal. Mencuri demi uang atau merampok
untuk mendapatkan barang berharga.

E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat di bagi dalam:

1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat
dilakukan melalui cara berikut:
a) Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.
b) Mengetahui mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami
oleh remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan dalam bentuk:
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etika.
3. Menyediakan sarana-srana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejana secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan social yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dengan
memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan social keluargaa
maupun masyarakat dimana banyak terjadi kenakalan remaja.

7
Sebagaimana disebut diatas, bahwa keluarga juga mempunyai andil
dalam membentuk pribadi seorang remja. Jadi untuk memulai perbaikan dari
sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan,
membaca do’a setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama
yang baik kepada anak masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh kelurga.
Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi
semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi
antara aspek rasio dan aspek amosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan para remaja kepa perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung
jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-
masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para
pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental
disekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama
dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja
dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap
penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah
pengertian remaja mengenai:
a. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan orang lain.
b. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arahpembatasan antara diri
pribadi dan sikap social dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai
social, moral dan etika.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua
pendekatan:

8
a. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi
pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan
remaja dan membantu mengatasinya.
b. Pendekatan melalui kelompok, dimana ia sudah merupakan anggota
kumpulan atau kelompok kecil tersebut.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma social dan morl dapat
dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja terebut, diharapkan agar
nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi.
Oleh karena itu , tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman
secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang
berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang
dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga.
Pelaksnaan tata tertib gharus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran
yang sama harus dikenakan sanksi yang ssama. Sedangkan hak dan kewajiban
anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanaan
hokuman terhadap pelanggaran tata tertib ssekolah. Dalam beberapa hal, guru
juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing
maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru
dan sstaf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan
kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya.
Pada umumnya tindakan represif di berikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada sekolah dan tim guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

9
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan
dan dianggap perlu mengubah tingkah aku pelanggar remaja itu dengan
memberikan pendidikan lagi.pendidikan diulangi melali pembinaan secara
khusus yang sering ditangani oleh suatu lembagakhusus maupun perorangan
yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seoraang remaja dalam mengendalikan kenakalan
remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahya control diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladamam. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figure orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri
setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kepentingan positif, seperti
berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai harapan.

DAFTAR PUSTAKA

10
http://henisafitrihasbur28.blogspot.co.id/2016/04/proposal-masalah-sosial-di-
masyarakat.html

http://www.artikelmateri.com/2017/10/gejala-sosial-pengertian-penyebab-
bentuk-contoh-dampak.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja

https://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Penyebab-Pencegahan-dan-
Contoh-Kenakalan-Remaja-adalah.html

http://belajarpsikologi.com/akibat-kenakalan-remaja/

http://aniyahghalihr.blogspot.co.id/2015/03/proposal-tentang-kenakalan-
remaja.html

11

Anda mungkin juga menyukai