No. Kode :
SPO Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
PUSKESMAS Berlaku
MOJOTENGAH Halaman :
1. Tujuan Tujuan dibuatnya Instruksi Kerja ini adalah sebagai pedoman bagi petugas Klinik
gigi & mulut dalam menangani Gangren Pulpa (K.04.1).
2. Ruang lingkup Instruksi kerja ini berlaku di unit klinik Gigi & mulut UPT Puskesmas Mojotengah
3. Definisi Gangren Pulpa adalah penyakit gigi dimana terjadi nekrosis pulpa yang terinfeksi
akibat karies atau fraktur profunda
4. Prosedur 1. Pada Gangren pulpa yang masih memungkinkan untuk dilakukan restorasi
maka bisa dilakukan perawatan LSTR
2. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau wali pasien
3. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All dan tambalan
sementara
4. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian
5. Apabila ada gejala peradangan dan rasa sakit petugas memberi resep obat
antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ doxycycline/
metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac/
ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis sebagai berikut :
I. Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
Derivatnya
II. Erythromycin
dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi :
- pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin
- pada penderita periodontal hepar
III. Tetrasiklin
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
IV. Doxycycline
dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 2,2 mg/kg BB
dosis dewasa & anak > 8 thn (BB > 8 kg) : 100 mg
waktu pemberian : hari pertama 2x1 selanjutnya 1x1
untuk terapi infeksi streptokoku diberikan≥10 hr
cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +
Kontra Indikasi :
- hipersensitif terhadap golongan tetrasiklin
- kehamilan trimester akhir
V. Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :
- infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
Kontra Indikasi :
- hipersensitif terhadap metronidazole
- wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I
- pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit
“blood discrasia”
VI. Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi :
- gangguan fungsi hati yang berat
- penderita tukak lambung
VII. Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
- hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/ saluran cerna
- anak-anak < 14 tahum, wanita hamil & menyusui
VIII. Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi :
- wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic)
- gangguan fungsi ginjalGangguan pembuluh darah
- asma
- Gagal jantung, hipertensi
- lupus eritematosus sistemik
6. Pada kunjungan selanjutnya (7 hari kemudian) petugas melakukan preparasi
kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan langsung ditambal dengan Glass
Ionomer atau tehnik sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin)
7. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat,
maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan
extirpas pulpa
8. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies besar/luas),
petugas melakukan extraksi, dengan memberikan Informed consent terlebih
dahulu kepada pasien / wali pasien, kemudian petugas memberi resep obat
seperti di atas (6.1.4 )
5. Diagram Alir
Mulai
R/
Memungki tidak
n-kan exo Memb
restora eri
si resep
ya
tidak 7 hari
Rest 3 All + 3 All + Selesai
orasi cavit + tambal
> resep
kuat
ya
rujuk
6. Referensi 1. Pedoman Pengobatan Penyakit Gilut UPT Puskesmas Garung
2. Kliping Etiket Obat Klinik Gilut UPT Puskesmas Garung
7. Dokumen 1. PK Pelayanan Klinik Gigi & mulut
Terkait 2. IK Perawatan gigi dengan metode LSTR
3. IK Penambalan gigi
4. IK Pengisian Informed consent
5. IK Menulis resep
6. IK Pencabutan gigi dengan anestesi injeksi