Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Men
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Men
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Meningitis” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus
penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi ...................................................................................................... 5
B. Etiologi ...................................................................................................... 6
C. Klasifikasi ..................................................................................................6
D. Patofisiologi ............................................................................................... 7
E. Manifestasi Klinis ...................................................................................... 8
F. Pemeriksaan diagnostik ............................................................................. 9
G. Penatalaksanaan Medis ............................................................................ 10
H. Komplikasi............................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................20
B. Saran ..........................................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini penyakit meningitis merupakan penyakit yang serius karena letaknya
dekat dengan otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali
mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur atau parasit yang menyebar dalam darah
di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta jiwa manusia. Pada 1996 terjadi
wabah meningitis dimana 250.000 orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban
jiwa. Meningitis bacterial terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap tahunnya di
Negara-negara barat. Studi populasi secara luas memperlihatkan bahwa meningitis virus
lebih sering terjadi sekitar 10,9 per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada musim
panas. Di Brasil, angka meningitis bacterial lebih tinggi, yaitu 45,8 per 100.000 orang
setiap tahun.
semakin hari semakin meningkat, kami bermaksud untuk mengulas lebih lanjut
mengenai penyakit Meningitis melalui makalah yang berisi laporan pendahuluan serta
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer,
2001). Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal
column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita,
2001).
Meningitis / Radang selaput otak adalah Infeksi pada cairan serebrospinal (CSS)
disertai radang pada pia dan araknoid; ruang subaraknoid, jaringan superficial otak dan
medulla spinalis, kuman-kuman dapat masuk ke setiap bagian ruang subaraknoid dan
dengan cepat sekali menyebar ke bagian yang lain, sehingga leptomening medulla
spinalis terkena. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meningitis selalu merupakan
5
B. ETIOLOGI
wanita
terakhir kehamilan
C. KLASIFIKASI
1. Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak
6
2. Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan
D. PATOFISIOLOGI
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti dengan
septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.
Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis,
anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala
Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan
saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena meningen, semuanya ini
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam
meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan
eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai
7
Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis
peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi
meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi
sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang
E. MANIFESTASI KLINIS
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan
koma.
lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah
8
pada salah satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita
yang berlawanan.
5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat
kesadaran.
intravaskuler diseminata
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
sel darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip
9
4. Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil
( infeksi bakteri )
kranial.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
menyesuaikan dengan standar pengobatan sesuai tempat bekerja yang berguna sebagai
meningitis meliputi pemberian antibiotic yang mampu melewati barier darah otak ke
atau sesuai dengan hasil uji resistensi antibiotic agar pemberian antimikroba lebih
efektif digunakan.
10
Obat anti-infeksi (meningitis tuberkulosa):
1 setengah tahun.
bulan.
Pengobatan simtomatis:
11
H. KOMPLIKASI
1. Hidrosefalus obstruktif
5. Efusi subdural
6. Kejang
8. Cerebral palsy
9. Gangguan mental
12
BAB III
A. PENGKAJIAN
3. Data bio-psiko-sosial
a. Aktivitas
b. Sirkulasi
tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, taikardi,
disritmia.
c. Eliminasi
d. Makan
kering.
13
e. Higiene
f. Neurosensori
g. Nyeri/keamanan
h. Pernafasan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
14
3. Risiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/fokal,
penurunan kekuatan
C. INTERVENSI
Mandiri :
d. Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang terus
menerus
e. Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan nfas
dalam
Kolaborasi :
gentamisin.
15
2. Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan berhubungan
Mandiri :
d. Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan
haluaran.
Kolaborasi :
c. Pantau BGA.
Mandiri :
nafas buatan
c. Tirah baring selama fase akut kolaborasi berikan obat : venitoin, diaepam,
venobarbital.
16
4. Nyeri (akut ) berhubungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi.
Mandiri :
posisi yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif
Kolaborasi :
d. Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras udsra atau air
17
e. Validasi persepsi pasien dan berikan umpan balik.
D. IMPLEMENTASI
Sasaran utama dapat mencakup eliminasi yang adekuat dari produk sisa tubuh,
pulang dari rumah sakit, pemeliharaan kesehatan dan tidak adanya komplikasi.
18
E. EVALUASI
kekuatan.
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian singkat tentang meningitis diatas dapat diperoleh beberapa poin
antara lain :
(membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh
dan Ricketsia
3. Faktor predisposisi yang berperan antara lain jenis kelamin laki laki lebih
Meningitis purulenta.
20
5. Intervensi yang dapat diberikan kepada pasien dengan meningitis antara lain:
kepala datar.
posisi yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif
B. SARAN
keperawatan dapat memperoleh ilmu yang lebih tentang penyakit meningitis dan
makalah ini dapat dijadikan sumber literature yang layak digunakan untuk mahasiswa.
21
DAFTAR PUSTAKA
Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And
Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998.
22