Diajukan Oleh :
Astuti Budiyanti
110.1999.028
Pembimbing
Dr. Aswedi Putra, SpBo
SMF BEDAH
RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
JUNI 2005
0
STATUS PENDERITA
I. IDENTITAS
II. ANAMNESA
Riwayat Penyakit
Keluhan tambahan : -
1
Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak ada
Riwayat Kehamilan
Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan ditolong bidan, bayi lahir cukup bulan, spontan, langsung
menangis, berat badan lahir 2800 gram, panjang badan 48 cm. Pasien
merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
2
Riwayat Makanan
Riwayat Imunisasi
Status Present
Status Generalis
3
◘ Perdarahan : (-)
◘ Oedem umum : (-)
◘ Turgor : Baik
◘ Lemak bawah kulit : Normal
◘ Pembesaran kalenjar getah bening generalisata : (-)
Kepala
◘ Bentuk : Bulat, simetris
◘ Rambut : Hitam, lurus dan tidak mudah dicabut, pertumbuhan
merata
◘ Kulit : Tidak ada kelainan
◘ Mata : Palpebra tidak cekung, konjungtiva ananemis, sklera
anikterik, kornea jernih, lensa jernih, refleks
cahaya (+/+)
◘ Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-)
◘ Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping
hidung (-), sekret (-)
◘ Mulut : Bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, gusi tidak
ada pendarahan, faring tidak hiperemis.
Leher
◘ Bentuk : Simetris
◘ Trachea : Di tengah
◘ KGB : Tidak membesar
Toraks
◘ Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi sela iga (-), tidak ada
kelainan.
4
PARU
Anterior Posterior
Kiri Kanan Kiri Kanan
Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
Inspeksi pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
simetris simetris simetris simetris
Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus taktil
Palpasi
taktil = kanan taktil = kiri taktil = kanan = kiri
JANTUNG
ABDOMEN
EXTREMITAS
5
◘ Superior : Oedem (-/-), sianosis (-/-)
◘ Inferior : Lihat status lokalis
STATUS LOKALIS :
1. Look :
Inversi pada kaki depan
Adduksi atau deviasi interna dari kaki depan terhadap kaki belakang
Ekuinus atau plantar flexi
Pengecilan dari otot – otot betis dan peroneal
2. Feel :
Nyeri tekan (-)
Suhu sama dengan sekitarnya
Atrofi M. gastroknemius, M. soleus, M. Peroneus longus, M. peroneus
brevis
Deformitas (+)
3. Movement :
a. Pergerakan aktif : ◘ Dorso fleksi = 00
◘ Plantar fleksi = 00
b. Pergerakan pasif : ◘ Dorso fleksi = 50
◘ Plantar fleksi = 00
6
Darah (30 April 2005)
◘ HB : 13,6 gr%
◘ Leukosit : 14.900 /ul
◘ Trombo : 484.000 /il
◘ Masa perdarahan : 3 menit
◘ Masa pembekuan : 11 menit
◘ U : 22 mg/dl
◘ C : 0.7 mg/dl
◘ GDS : 116 mg/dl
7
RESUME
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Status Generalis
8
STATUS LOKALIS :
1. Look :
Inversi pada kaki depan
Adduksi atau deviasi internal dari kaki depan terhadap kaki belakang
Ekuinus atau plantar flexi
Pengecilan dari otot – otot betis dan peroneal
2. Feel :
Nyeri tekan (-)
Suhu sama dengan sekitarnya
Atrofi M. gastroknemius, M. soleus, M. peroneus longus, M. peroneus
brevis
Deformitas (+)
3. Movement :
a. Pergerakan aktif : ◘ Dorso fleksi = 00
◘ Plantar fleksi = 00
b. Pergerakan pasif : ◘ Dorso fleksi = 50
◘ Plantar fleksi = 00
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSA KERJA
CTEV bilateral
DIAGNOSA BANDING
(-)
9
PEMERIKSAAN ANJURAN
(-)
PENATALAKSANAAN
- Terapi operatif
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP
10
Movement
Gerak aktif : - Dorso fleksi (-)
- Plantar fleksi (-)
Gerak pasif : - Dorso fleksi (-)
- Plantar fleksi (-)
Penatalaksanaan : - IVFD RL 8 gtt / mnt
- Inj. Cefotaxim 500 mg / 12 jam
- Pronalges supp 2 x 1
11
Tanggal 21 Mei 2005
Post operasi hari 3
S : Kaki kanan sakit
O : Nadi = 118 x / mnt
RR = 26 x / mnt
Suhu = 36,2C
Look : - Warna jari kemerahan
- Edem (-)
Feel : Nyeri tekan (-)
Movement
Gerak aktif : - Dorso fleksi 10
- Plantar fleksi 10
Gerak pasif : - Dorso fleksi 15
- Plantar fleksi 15
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 8 gtt / mnt
- Inj. Cefotaxim 500 mg / 12 jam
- Pronalges supp 2 x 1
12
DISKUSI
Dari hasil alloanamnesa dan pemeriksaan fisik. Pada pasien ini dapat
ditegakkan diagnosa penyakit CTEV bilateral. Pada alloanamnesa
didapatkan bahwa kedua kaki pasien bengkok ke dalam sejak lahir. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan status lokalis :
1. Look :
Inversi pada kaki depan
Adduksi atau deviasi internal dari kaki depan terhadap kaki belakang
Ekuinus atau plantar flexi
Pengecilan dari otot – otot betis dan peroneal
2. Feel :
Nyeri tekan (-)
Suhu sama dengan sekitarnya
Atrofi m. gastroknemius
Deformitas (+)
3. Movement :
a. Pergerakan aktif : ◘ Dorso fleksi = 00
◘ Plantar fleksi = 00
b. Pergerakan pasif : ◘ Dorso fleksi = 50
◘ Plantar fleksi = 00
13
CONGENITAL TALIPES EKUINOVARUS
Pendahuluan
Definisi
Congenital Talipes Equnovarus (CTEV) adalah kelainan pada kaki yang ada
sejak lahir, dimana kaki depan dan belakang membengkok ke bawah dan ke
atas serta memutar ke arah dalam. Talipes berarti kelainan bentuk kaki.
Equinovarus menguraikan posisi jari kaki menunjuk turun dan keseluruhan
kaki memutar ke arah dalam. Tungkai bawah yang terkena menggambarkan
deformitas dan kaki tampak lebih kecil dari normal. Betis mungkin lebih kecil
dan kaki lebih pendek.
Etiologi
14
dipertimbangkan, penelitian patologis tidak mendukung teori – teori ini. Telah
diajukan bahwa kondisi ini disebabkan oleh berhentinya perkembangan
embriologi normal dan kaki in utero. Antara minggu keempat dan kedelapan
dari perkembangan janin, kaki secara normal membentuk ekuinus dengan
adduksi hebat dan varus. Selama bulan ketiga, kaki mulai berotasi dan terjadi
resolusi bertahap dari supinasi ekuinus dan adduksi. Tetapi kebanyakan
penulis pada saat ini percaya bahwa talipes ekuinovarus congenital mewakili
cacat benih plasma (tunas ekstremitas kaki yang tidak sempurna), dan ini
didukung oleh anatomi patologi.
Patologi
Penemuan Klinis
Ada spektrum keparahan dari kelainan ini dan posisi kaki akan menunjukkan
derajat yang bervariasi dari (1) equinus, varus dan rotasi interna dari kaki
belakang dan (2) adduksi, suppinasi, serta kavus dari kaki depan. Diagnosa
15
dapat dibuat dengan mudah pada saat lahir dengan observasi deformitas ini.
Tetapi, tunas sejati talipes ekuinovarus tak sempurna harus dibedakan dari
jenis posisional yang berhubungan dengan kondisi seperti distafi spinal,
kelumpukan saraf peroneus congenital primer, dan yang berhubungan
dengan ensefalopati spastik statik.
16
1. Lengkungan pada kaki
3. Kontraktur dari sendi, ini tampaknya lebih mudah terlihat dibanding dua
kriteria sebelumnya.
17
Evaluasi Radiografi
Pada radiograf lateral dengan kaki pada posisi dorsifleksi, hubungan antara
talus dan kalkaneus diamati. Dengan dorsofleksi, aksis dari talus dan
kalkaneus harus konvergen ke anterior. Sudut yang dibentuk oleh garis yang
digambarkan sepanjang aksis panjang dari dua tulang, disebut sudut
taloalkaneal lateral dan harus diukur pada sekurang – kurangnya 30 derajat.
Talipes equinovarus akan menunjukkan paralisme relatif antara dua garis ini.
Dengan keberhasilan terapi, paralisme ini harus membaik secara bertahap
atau berkurang.
18
selama tiga bulan dan pemakaian diteruskan sampai anak dapat berjalan.
Bidai ini harus dipakai pada malam hari sedikitnya sampai usia dua tahun
atau lebih untuk mencegah kambuh. Cara keempat menggunakan sepatu
yang menghadap keluar (sepatu terbalik kiri dan kanan) yang dipakai siang
hari sampai umur tiga tahun, biasanya dengan tambahan sol sepatu
pengganjal berbentuk baji di tepi sebelah luarnya.
Sekitar 60 % dari anak pes ekuinovarus bawaan yang diobati dini dengan
metode non operatif akan memberikan hasil yang memuaskan setelah tiga
bulan. Selebihnya hasilnya tidak memuaskan.
Terapi Bedah
19