Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD
Maksud penulis menulis laporanPraktek Pengolahan Kelapa Sawit ini
ialah :
1. Untuk mengetahui lebih dalam lagi dan terjun langsung ke lapangan
(pabrik) untuk mengenal proses pengolahan kelapa sawit berdasarkan
stasiun-stasiun produksinya.
2. Untuk lebih mengetahui bagaimana proses pemecahan dan pemisahan
cangkang dan inti kelapa sawit pada stasiun Ripple Mill.
3. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang apa itu stasiun
Ripple Mill dan fungsinya.

1.2. TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :

1. Untuk mengenal lebih jauh lagi alat-alat sertastasiun-stasiun yang ada


pada pabrik kelapa sawit terutama stasiun Ripple Mill.
2. Mengetahui fungsi alat serta perananstasiunRipple Mill dalam
memproduksi minyak kelapa sawit.

BAB II

LANDASAN TEORI

1
2.1. PENGERTIAN RIPPLE MILL

Mesin ripple mill adalah mesin pabrik kelapa sawit yang ada di stasiun
pengolahan inti sawit. Sebelum dipisahkan menjadi nut oleh ripple mill pks (nut
cracker), Buah sawit harus mengalami proses yang cukup panjang. Buah Kelapa
sawit harus melewati beberapa stasiun pengolahan hingga akhirnya dipisahkan
menjadi nut untuk kemudian dipecahkan , sekarang ini demand cangkang sawit di
kalimantan meningkat pesat . Biasanya setiap pabrik pengolahan sawit memiliki
standar kualitas tertentu yang harus dipenuhi sebelum sawit diolah. Tahap
penyeleksian sawit hingga pemisahan buah dari tandan harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum sawit dipisahkan menjadi nut dan dipecahkan, banyak industri di
luar sawit yang memerlukan cangkang sawit mura. Kegunaan cangkang
sawit yang sangat besar membuat pengolahan sawit tidak menimbulkan limbah
yang cukup banyak.Semua bagian sawit yang tidak mengalami pengolahan dapat
dimanfaatkan terutama cangkang nut sawit ini. Selain itu harga cangkang
sawit yang cukup mahal, membuat proses pemecahan nut harus dilakukan dengan
baik.

Salah satu komponen mesin ripple mill yang sangat penting adalah rotor
bar. Bagian ini terdiri dari batang-batang besi yang bergerak mandiri untuk
memecahkan nut dari cangkang . Selain rotor bar, terdapat ripple plate yang
memiliki plat dengan gerigi untuk memastikan proses pemecahan berlangsung
sempurna. Sayangnya tidak semua nut dapat dipecahkan dalam ripple mill. Nut
berukuran kecil akan lebih sulit dipecahkan. Tentunya akan sulit untuk
mendapatkan manfaat cangkang sawitnya.

2
Stasiun Kernel

Saat sawit dilepaskan dari tandannya, sebelum mengalami pemecahan


dengan ripple mill, sawit terlebih dulu harus melewati stasiun pengempaan
(kempa ulir sawit / mesin screw press). Di sini sawit akan diambil minyak
pericarp nya melalui proses pengempaan dan pelumatan (digester) . Proses ini
bertujuan memisahkan pericarp dengan biji sawit yang nanti akan dipecah
dengan ripple mill msb. Sehingga dapat diambil minyak secara maksimal dari
pericarp. Sementara pericarp dilumatkan dan dipress hingga didapatkan minyak
kasar dan dikirim ke stasiun pemurnian, biji akan dikirim ke stasiun karnel untuk
dipecah oleh ripple mill cb dan dimanfaatkan untuk menjadi turunan minyak.

Stasiun kernel pabrik kelapa sawit adalah salah satu stasiun pengolah yang
wajib dimiliki pabrik pengolah kelapa sawit. Dalam stasiun ini, biji atau nut akan
mengalami pemecahan untuk memisahkan inti dan cangkang sawit 2014.
Pemecahan dilakukan dengan ripple mill cb 6t king cracker untuk memastikan
efektifitas pemecahan mencapai 95% sementara kernelnya cukup rendah. Hingga
di stasiun ini, tidak hanya mesin pemecah nut tapi juga banyak mesin lainnya
yang juga sama bermanfaatnya dengan alat pemecah nut sawit.

3
1. Mesin depericarper. Fungsi dari mesin depericarper adalah memisahkan nut
dengan serabut. Dalam mesin ini terdapat alat hisap yang akan menghisap
serat-serat nut untuk bahan bakar boiler. Sementara nut yang masih kotor dan
tercampur batu justru akan jatuh ke bawah ke dalam nut polishing drum

2. Nut polishing drum. Mesin ini akan memutar batu-batu kecil campuran nut
sehingga batu jatuh ke dalam lubang yang akan dibawa ke nut inclined
conveyor langsung menuju destoner column.

3. Destoner column. Mesin ini akan kembali memisahkan batu dan nut. Batu yang
lebih berat jatuh ke dalam lubang sementara nut akan dibawa ke ripple mill
untuk dipecahkan cangkang sawitnya.

4. Ripple mill. Dalam mesin inilah nut yang telah dipisahkan dari batu dan dibawa
destoner column akan dipisahkan cangkang kelapa sawitnya dengan inti.
Namun sebelum sampai di ripple mill, nut akan lebih dulu berada di nut
hopper. Dalam ripple mill, nut akan dipecahkan dari mengalami banyak proses
melalui beberapa komponen.

2.2. PROSES PENGOLAHAN INTI KELAPA SAWIT


Campuran ampas (fiber) dan biji nut yang keluar dari screw press diproses
kembali di stasiunKernel (inti sawit) untuk menghasilkan :
1.Cangkang (shell) dan fiber yang digunakan sebagai bahan bakar boiler.
2.Kernel (inti sawit) sebagai hail produksi yang siap dipasarkan

Proses Pengolahan KernelPada proses pengolahan di stasiun kernel, biji


dan serabut (fiber) masih menyatu di cakebreaker conveyor, kemudian dengan uap
panas pada conveyor serabut dan biji terpisah. Bijiyang berat tidak mampu dihisap
di depericarper sehingga jatuh ke nut polishing drumsedangkan serabutnya akan
terhisap dan masuk ke fiber cyclone dan diteruskan ke boilersebagai bahan bakar
boiler.

4
Biji yang jatuh di nut polishing drum akan diayak untuk dipisahkan dari
batu-batu kecilyangdapat merusak ripple mill. Setelah terpisah, biji selanjutnya
masuk ke dalam nut hopperdan kemudian masuk ke ripple mill untuk dipecah.
Kemudian cangkang dan kernel akan dipisahdi- LTDS, kemudian kernel yang
sudah bersih dan siap dikirim akan disimpan di Bulk Silo.

2.3. NUT PLANT

Cake Breaker Conveyor (CBC)


Fiber dan cangkang yang berisi inti sawit yang keluar dari press langsung
masuk ke cake breakerconveyor yang terdiri dari satu talang yang mempunyai
dinding rangkap, di tengah talangterdapat As screw yang mempunyai pisau-pisau
pemecah (Screw Blade). Di dalam conveyor,press cake diaduk-aduk sehingga
ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji.

Cara Kerja Cake Breaker Conveyor:

5
Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji akan
terpisah, sambildipanaskan dengan steam pada suhu 90ºC - 95ºC. Steam yang
dipakai sistem Steam Jacket.Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk
mengurangi kadar air dalam biji dan serabut agarpada pemisahan proses
Depricarper lebih mudah. Pemeriksaan dan pembersihan dilakukansetiap pagi
sebelum olah.

Cake breaker conveyor berfungsi untuk :


1.Mengantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper
2.Memecahkan gumpalan cake dari stasiun press

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari cake breaker conveyor (CBC)


adalah :

1.kualitas dan kuantitas umpan


2.clearance pedal sebaiknya 6 mm
3.sudut pedal sebaiknya 15-200C
4.putaran cake breaker conveyor sebaiknya sekitar 75 rpm
5.diameter cake breaker conveyor
6. jumlah pedal

Depericarper

6
Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (blower) yang
digunakan untukmenghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber
untuk menjadi bahan bakarboiler.

Nut Polishing Drum


Nut polishing drum adalah suatu drum yang berputar yang mempunyai
plat-plat pembawa yangdipasang miring pada dinding bagian dalam. Di ujung nut
polishing drum terdapat lubang-lubang penyaring sebagai tempat keluarnya nut
yang kemudian ditransfer melalui nut elevatormasuk ke
bulk silo
.Biji yang telah dipisah dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan
putaran drumtersebut biji-biji akan dipolis untuk melepaskan serat-serat yang
masih tinggal pada biji olehplat-plat yang ada pada dinding dan porosnya.
Kecepatan putaran drum adalah 26-28 rpm.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar berikut.

Nut Polishing DrumFungsi dari nut polishing drum adalah :

7
1.Membersihkan biji dari serabut-serabut yang masih melekat
2.Membawa nut dari depericarper ke nut silo
3.Memisahkan ke nut dari sampah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas nut polishing drum :
1.Kondisi plat pengarah atau pengangkat
2.Kecepatan putaran drum
3.Diameter dan panjang drum
4.Diameter lubang penyaringan
5.Jumlah lubang penyaring
6.Kualitas dan kuantitas feeding

Nut Elevator
Nut elevator berfungsi untuk mengantarkan nut dari nut polishing drum ke
nut silo.Nutelevator dilengkapi dengan timbangan untuk mengangkut nut.

8
Nut Grading Drum
Berfungsi untuk memisahkan nut yang berukuran kecil dan besar agar
diperoleh efisiensipemecahan nut pada ripple mill, nut yang kecil akan masuk
kedalam nut hopper no 1 nut yangmedium akan masuk kedalam nut hopper no 2
dan nut yang besar akan masuk ke nut hopperno 3. Besarnya lubang- lubang oval
pada nut grading drum biasanya untuk ukuran besar(>15mm) medium (13-15
mm) dan ukuran kecil (8-10 mm).

Nut Silo
Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum
diolah pada ripple mill.Kebersihan dari pada nut silo harus sangat diperhatikan
kerana dapat mempengaruhi terhadapoutput nut silo agar nut yang diolah sesuai
dengan aturan FIFO (first in first out), nut silo yangdigunakan pada PKS
rambutan berjumlah 2 buah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

9
Ripple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang dan inti. PKS
Rambutan menggunakan 2buah ripple mill yang terbagi menjadi 2 line. Ripple
mill memecahkan nut dengan cara menjepitnut diantara ripple dan rotor bar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemecahan adalah :


1.Kualitas dan kuantitas umpan
2.Kondisiripple platedanrotor bar
3.Jarak antaraplatdanrotor
4.Kecepatan putaranripplemill

Kualitas umpan dipengaruhi oleh :


1.Kekoplakan nut, kalau nut tidak koplak maka banyak yang lengket pada
cangkang
2.Jenis buah, dura atau tenera
3.Ukuran nut
4.Kadar air yang terkandung dalam inti
5.Umpan yang terlalu banyak (berlebihan)
6.Umpan terlalu kering
7.Persentase nut pecah pada umpan besar

10
Hydro Cylone
Hydro cylone adalah alat yang digunakan memisahkan inti dengan cangkang
yang masihterdapatcracked mixture. Jumlah ada 1 unit, kapsitas tiap unit
60 m3/jam. Alat ini terdiri dari :
1. bak air penampung cracked mixture yang terdiri dari beberapa serat.
2. tabung pemisah yang dilengkapi dengan pompa pengutip dank onus
dibawahnyapompa-pompa
3. dewatering drum utuk inti dan cangkang.

HydrocyloneCracked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk ke


dalam bak air sekat pertama dandihisap dengan pompa dan tekanan ke dalam
tabung pemisah 1 dengan gaya sentrifugal.Benda-benda yang ringan naik ke
bagian atas melalui vortex finder dan masuk ke dalamdewatering drum inti
dimana air tabung melaui konus masuk ke dalam sekat II, dari sekat
IIcangkang yang masih becampur dengan inti yang dipompa dihisap dan
ditekan ke tabungpemisah ke II. Inti yang naik ke atas melalui vortex vinder
dan dikembalikan ke dalam bak airpekat I, sedangkan cangkang melalui konus
masuk dewatering drum cangkang untuk dibuangairnya dengan bantuan
pompa dari sekat III cangkang yang masih mengadung sebagian kecil intihisap.

Dry Kernel (sistem kering).Fungsi dari dry kernel adalah fungsi sistem kering.

11
Faktor –faktor yang mempengaruhi kinerjadari dry kernel adalah :
1.Kualitas dan kuantitas umpan
2.Strainer
3.Kondisi blower/fan

Kernel Silo
Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam
inti produksi.Pengeringan dilakukan dengan cara menghembus udara panas ke
steam heater oleh blower kedalam nut silo dengan temperatur kernel silo terbagi 3
tingkatan yaitu 700C, 600C dan 500C.Gambar kernel silo dapat dilhat pada
gambar berikut.Gambar. Kernel SiloPemasakan dilakukan di dalam kernel silo
selama ± 3 jam. Kadar air inti yang terlalu rendahdapat menyebabkan kadar inti
berubah warna. Sebaliknya, jika inti kurang kering maka inti akan
menjamur.Kadar ALB dan minyak inti tinggi. Kadar minyak yang diperoleh lebih
rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari kernel silo, antara lain :
1.Temperatur
2.Waktu pemasakan
3.Kulitas dan kuantitas
4.Kondisi dan kebersihan heater

Bulk Silo

12
Bulk Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum
dikirim keluar untukdiproduksi dan agar uap air yang terkandung di dalam inti
dapat keluar dan tidak menyebabkankondisi dalam storage tidak lembab yang
menyebabkan timbulnya jamur pada inti. Inti darikernel silo diangkut ke bulk silo
dengan menggunakan screw conveyor dan pneumaticconveyor. Gambar dari bulk
silo westel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

2. Nut Hopper

Fungsi dari pada nut silo adalah untuk menampung nut hasil pemisahan di

depericarper. Disini nut ditimbun dan selanjutnya akan diolah melalui cracker.

Adapun Nut Hopper ada 2 jenis:

1.Nut Hopper tanpa steam atau pengeringan

2.Nut Hopper dengan system pengeringan (Nut Silo)

Adapun maksud dan tujuan dari pada pengeringan nut disini agar semasa

pemecahan biji / nut lebih mudah dan agar kulit nut / cangkang tidak lengket

dengan inti / kernelnya.

Sistem pengeringan nut pada nut silo, nut dikeringkan dengan cara

hembusan panas dari steam kering yang di hembuskan oleh fan blower sebagai

penghantar panas.Namun untuk Nut Silo di Terawan Mill Nut Silo tanpa ada

proses pengeringan jadi nut hasil pemisahan tersebut langsung masuk ke nut

13
silo yang mana kemudian akan diolah di nut cracker. Namun Nut tersebut juga

akan dipisahkan oleh Nut Grading Drum hal tersebut berfungsi untuk

memudahkan akan penyetelan masing-masing cracker dan berguna untuk

menjaga effisiensi dan broken sesuai dengan yang diharapkan.

3. Nut Cracker / Ripple Mill

Nut cracker / pemecah biji kegunaannya untuk memecahkan dan

memisahkan antara shell dengan inti sawitnya (kernel). Di Cracker hal sangat

diperhatikan dan mempengaaruhi umur dari rotor bar maupun rotor plate

adalah sebagai berikut:

a. Benda-benda asing (besi-besi) tapi hal tersebut bisa dihindari ataupun

diminimalkan dengan cara magnetic plate yang dipasang di inlet cracker.

Namun hal yang perlu dijaga agar alat tersebut berfungsi dengan maksimal

dengan cara pengecekan apakah benda-benda asing yang tertangkap di

magnetic tersebut sudah cukup untuk dibersihkan atau tidak.


b. Feeding ke cracker karena jika feeding akan cracker tersebut over maka

cracker tersebut akan sangat cepat aus. Namun hal lain yang akan timbul
bukan masalah itu saja melainkan akan mempengaruhi alat-alat yang lain

juga mengalami hal serupa, dan kernel produk pun akan mengalami

penurunan kwalitas .

Dari nut cracker di bagi menjadi dua bagian :

14
1. Shell / cangkang halus di hisap oleh shell cyclone dan dikirim ke boiler

sebagai bahan bakar.


2. Kernel dan shell yang kasar dimasukan kedalam clay bath.

Satelah nut cracker dan sebelum cracker mixture elevator diambil sample

cracker dari masing – masing nomor cracker setiap dua jam yang kemudian

dianalisa dari masing sample – sample tersebut. Dari analisa tersebut

didapatkan persentasi whole nut, half crack nut, dari dua data tersebut maka

didapatkan effesiensi dari pada nut cracker tersebut. Dari analisa tersebut juga

didapat persentasi kernel pecah ( Broken kernel ).

Adapun tujuan dari analisa tersebut adalah untuk mengontrol effesiency

dari pada alat pemecah nut ( nut cracker ) tersebut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada nut cracker :

1. Putaran ( rpm ) dari pada nut cracker

Bila kadar kernel pecah sudah melebihi dari ketentuan maka rpm perlu

diperlambat.

2. Dinding cone dari pada nut cracker.

Bila banyak nut tidak pecah ( whole nut ) kemungkinan disebabkan

adanya dinding cone yang bocor, maka segera periksa .

3. Clay Bath

Kegunaan dari pada clay bath adalah sebagai alat untuk memisahkan

antara kernel dan cangkang kasar. Shell basah setelah vibrating claybath setiap

dua jam diambil sample oleh pihak laboratory, adapun tujuannya adalah untuk

mengontrol kehilangan kernel pada shell basah tersebut, dari persentasi

kehilangan kernel tersebut dapatlah diketahui keefesienan dan keefektifan dari

pada kerja alat tersebut.

15
Agar semasa pengolahan di clay bath mendapat hasil yang baik dengan arti

kehilangan kernel rendah dan kadar kotoran pada kernel produksi rendah pula,

maka perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut ini :

1. Density / konsentrasi dari pada air calsium ( antara 1.10 – 1.20 g / cm3 )
2. Tekanan pompa

Perlu diketahui bahwa kerja clay bath adalah sitem centrifugal dengan

konsentrasi air calsium, dengan ketentuan perbedaan berat jenis antara berat

jenis shell dan berat jenis kernel.

5.Kernel Silo

Fungsi dari pada kernel silo adalah sebagai tempat menampung dan

mengeringkan kernel hasil produksi. Pada kernel silo, Kernel juga dipanaskan

dengan sistim udara panas.Temperature pada kernel silo harus dijaga sesuai

dengan temperature yang telah ditentukan.Bila temperature panas terlalu

tinggi, maka kernel akan menjadi gosong dan kadar air menjadi rendah. Dan

bila temperature panas terlalu rendah maka kadar air menjadi tinggi. Mutu

kernel pada kernel silo sangat menentukan, karena mutu kernel adalah menjadi

satu perhatian yang serius bagi para konsumen / pembeli.

Mutu kernel yang dikehendaki oleh para konsumen adalah :

1. Kadar kotoran yang sesuai dengan standard ( 6 % )


2. Kadar air sesuai dengan standard yang ditentukan ( 7 % )
3. FFA yang sesuai standard ( 3 % )

Sedangkan bersih atau kotornya kernel yang dihasilkan adalah ditentukan dari

hasil baik buruknya semasa pengolahan di nut cracker dan clay bath.

Hal – hal yang menyebabkan kadar kotoran pada kernel produksi tinggi:

16
1. Seting hisapan pada shell cyclone terlalu lemah sehingga banyak shell yang

langsung turun di kernel conveyor tanpa terlebih dahulu diproses pada cly

bath.
2. Effecyensi pada cracker rendah.
3. Density / konsentrasi air calsium terlalu tinggi ( > 1)

Hal – hal yang menyebabkan broken kernel pada kernel produksi tinggi:

1.Broken nut pada press cake tinggi ( > 12 % )

2. Broken nut di press tinggi kemungkinan disebabkan karena tekanan pompa

hidrilic yang berlebihan, atua feeding dari digester ke screw press kurang, atau

disebabkan oleh kondisi buah yang diproses itu sendiri.

3. Effecyensi pada cracker tinggi.Dari tingginya effecyensi dikarenakan oleh

tingginya rpm, sehingga mengakibatkan efek yang kurang baik yaitu dengan

tingginya kadar kernel pecah.

6. Fibre Cyclone

Fibre cyclone berfungsi untuk menghisap fibre setelah polising drum.Pada

fibre cyclone juga harus diperhatikan apakah keadaan hisapan sudah cukup

baik.Bila hisapan pada fibre cyclone sudah kurang baik, ini mungkin disebabkan

pada dinding – dinding trangking dan cyclone ada yang bocor.Pada fibre cyclone

harus diperhatikan masalah kehilangan kernel, kehilangan kernel disini tidak

boleh melebihi 2 % ( terhadap sample ).

Kemungkinan – kemungkinan yang menyebabkan kehilangan kernel

tinggi :

1. Daya hisap pada fibre cyclone berlebihan


2. Broken nut pada press cake tinggi ( > 12 % )
3. Feeding dari digester ke screw press kurang.

17
6. Dry shell ( LTDS
LTDS ( light tenera dust separating ) adalah kehilangan pada shell kering.

Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan kernel, sebab LTDS adalah shell

yang dihasilkan dari cracker tetapi tidak melalui cly bath. Pada LTDS target

kehilanagan kernel dari masing – masing cyclone tidak boleh melebihi 1.75 %.

BAB III

GAMBAR ALAT

3.1. PROSEDUR KERJA


1. Buah dari digester dibawa ke screw press. Ampas yang keluar dari dalam

screw press jatuh ke cake breaker conveyor (CBC)menuju polishing drum

dan fyber cyclon.

18
2. Fraksi ringan berupa ampas daging buah yang telah dipress (fiber) terhisap

menuju fiber cyclon.


3. Fraksi ringan yang terhisap oleh fiber cyclon masuk ke dalam shell hopper

dan dibawa menuju blower.


4. Fraksi yang berat berupa biji (kernel) jatuh menuju polishing drum melalui

depericarfer kemudian biji yang keluar dari polishing drum akan dikirim

ke nut silo sebelum masuk ke kernel silo melalui fruit elevator.


5. Dikernel silo biji dipecah dari cangkangnya. Cangkang akan terkelupas

dari inti sehingga didapat produk berupa kernel yang keluar di rippel mill.
6. Kernel yang keluar dari rippel mill di angkut melalui screw conveyer

menuju clay bath.


7. Padaclay bath cangkang dipisah dari inti berdasarkan berat jenisnya.

Cangkang akan masuk melalui saluran vibrating screen.

3.3. KETERANGAN GAMBAR


1. CBC (Cake Breaker Conveyor)
2. Elevator
3. Motor Elevator
4. Gear Box Elevator
5. Ripple Mill
6. Polishing Drum
7. Depricaper
8. Motor Polishing Drum
9. Gear Box Polishing Drum
10. Motor Ripple Mill
11. Cyclone

3.4. FUNGSI ALAT


1. CAKE BREAKER CONVEYOR (CBC)
Alat untuk membawa ampas yangkeluar dari crew press.
2. ELEVATOR
Untuk mengangkut kernel ke ripple mill.

19
3. MOTOR ELEVATOR
Untuk menggerakkan gear box fruit elevator.
4. GEAR BOX ELEVATOR
Untuk meneruskan putaran, merubahkecepatan putaran, merubah arah

putaran fruit elevator.

5. RIPPLE MILL
Untuk memecahkan cangkang biji.
6. POLISHING DRUM
Untuk membersihkan fiber yang masihmelekat pada biji.
7. DEFERICAPER
Untuk memisahkan serabut dan kerneldanmembawa serabut untuk

menjadibahan bakarboiler.
8. MOTOR POLISHING DRUM
Untukmenggerakkan gear box polhising drum.
9. GEAR BOX POLISHING DRUM
Untuk meneruskan putaran, merubahkecepatan putaran, merubah arah

putaran polishing drum.


10. MOTOR RIPPLE MILL
Untuk menggerakkan ripple mill.
11. FIBER CYCLON
Tempat penghisapan fiber.

3.5. SPESIFIKASI ALAT

Motor Polishing Drum


Western Electric Motor
IP : 55
50 HZ IMB ∆ :/γ3
220/380 38,4 KG BRG DE 6306 C3 BRG NDE : 6306440 Y
60 Hz
C3THCL.F

4 KW 15,24/8,82 A 4,8 KW 8,82A

EFF.84% Cos ∅ 0,82 1430r/Min EFF,84% Cos ∅ 1716

r/min
20

210- 230/360-400V ∆ /Y 4POLE 420- 460 ∆ /Y 4 POLE


Gear box Polishing Drum

WESTAR

WORM GEAR SPEED REDUCER

MODEL TYPE RATIO

WEB 120 30

MEG. NO.1206

Motor Ripple Mill

3-PHASE INDUCTION MOTOR

TYPE BT-1324-4 Fr ≠ 132

4POLE 10 HP 7,5KW CLF IP.55

50Hz 388/660 V 1440 rpm 13,6/6,14 A

BPG.DEG 6208

SERIAL NO. 2013100201 COS T ∆ /Y


BAB IV
M CODE PT.ELECTRIM

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

1. Cepat lambatnya putaran motor ripple mill sangat menentukan hasil


pemecahan dan pemisahan cangkang dan kernel.

21
2. Tebal tipisnya cangkang pada kernel sangat mempengaruhi proses
pemecahan cangkang.
3. Ripple Mill adalah mesin pengolahan kelapa sawit yang berfungsi
memecahkan dan memisahkan cangkang kelapa sawit dengan intinya.

4.2. SARAN

1. Agar mendapatkan hasil yang lebih baik, maka kedisiplinan tenaga kerja
harus diperhatikan serta pengoperasian alat agar sesuai dengan standar
operasional pabrik yang telah ditentukan.
2. Sebaiknya dilakukan pengawasan sebelum proses, proses dilakukan
dengan lebih baik dan teliti. Agar rendemen yang diinginkan dapat
tercapai dengan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Adlin U. Lubis, 1992.Kelapa Sawit (Elais Guenensis Jacq) di Indonesia.Pusat


Penelitian Perean Marihat Pematang Siantar, Sumatera Utara
Fauzi Yan, 2002. Budidaya Pemanfaatan Dan Limbah Analisis Usaha dan
Pemasaran, Penebar Suara, Jakarta
Lubis,AU. 1992. Kelapa Sawit (Elais Guenensis Jacq) di Indonesia. Pusat
Penelitian Perean Marihat Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Mashuri, 2010, Standard Operating Procedure Pabrik Kelapa Sawit, Medan

22
23

Anda mungkin juga menyukai