PANCA INDRA
Oleh:
ABDUL AZIZ SYAHRUDDIN (24111001)
ASEP SOMANTRI ( - )
LESTARI REZA WIDYASTUTI (24111028)
SEMESTER IV
2013
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Shang Hyang Widhi
Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Panca Indra Manusia” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Sains, selain itu
untuk mengetahui dan memahami Panca Indra Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Penulis
BAB II PEMBAHASAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah di
atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera penglihat (mata) pada manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pembau (hidung) pada manusia.
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini,
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan
yang disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi
kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari
gangguan.
Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan
yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah
refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan
siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian
depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar
masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil
3. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin
membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu:
Tiga saluran setengah lingkaran
Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga
saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari
dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,
sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase
(ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak
kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah
bawah terdapat di bagian bawah lidah.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata manusia
pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Ada
berbagai macam kelainan pada mata, seperti: presbiopi, hipermetropi, miopi,
astigmatisma, katarak, imeralopi, xeroftalxni, keratomealasi, dan lain sebagainya.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai kelainan pada telinga, seperti: tuli,
congek, otitis eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis
dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit
yaitu: jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap
rasa dan sebagai pembantu dalam tindakan berbicara. Kelainan yang ada pada lidah
yaitu: oral candidosis, atropic glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis,
dan lain sebagainya.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung,
yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung yaitu:
angiofibroma juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma dan
influensa, anosmia, dan lain sebagainya.
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang.Jurusan Biologi
UM.