KESELAMATAN PERTAMBANGAN
DASAR HUKUM KESELAMATAN PERTAMBANGAN
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
KERJA
2. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
3. UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
4. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 1973 TENTANG
PENGATURAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA DI BIDANG
PERTAMBANGAN
5. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2010 PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
6. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 26
TAHUN 2018 PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
7. KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1827
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN
YANG BAIK
UU NO. 1 TH 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan keselamatan
dlm melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;
Pasal 3 Syarat-Syarat K2
Mencegah dan mengurangi kecelakaan, bahaya
peledakan, dan memadamkan kebakaran
Kesempatan penyelamatan pada waktu kebakaran
atau kejadian berbahaya yang lainnya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat
kerja.
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bewerja
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh Pengawas,
& Dapat dipertanggung jawabkan
• Ketentuan K3 Pertambangan
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan oleh
pemerintah provinsi, kabupaten/kota sesuai kewenangan.
• K3 Pertambangan
Pasal 2 :
Pengawasan K2 bidang Pertambangan oleh Menteri Pertambangan
berpedoman pada UU.No.1 & Peraturan Pelaksanaannya
Pasal 3:
Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2
kerjasama dengan Pejabat K2 Depnakertransko
PP NO. 19 TH 1973
Pasal 4:
Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan
pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, & 3
kepada Menakertransko
Pasal 5 :
PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk Ketel Uap sebagaimana
dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor
225).
PP NO.55 TH 2010
Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Usaha
Pertambangan Minerba
PENGAWASAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Kepala Teknik Tambang (KTT) adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi
dalam struktur organisasi lapangan pertambangan yang memimpin dan
bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan sesuai
dengan kaidah teknik pertambangan yang baik.
1. Cidera Ringan
Lebih dari 1 hari s.d kurang dari 3 minggu)
2. Cidera Berat
Sama dengan atau lebih 3 minggu; atau
Cacat tetap; atau
Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala, punggung, pinggul), pendarahan
dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati
Mengakibatkan pekerja tambang mati akibat kecelakaan.
KETENTUAN MELAPOR DAN PENYELIDIKAN
KECELAKAAN DAN KEJADIAN BERBAHAYA
Property, Process,
Material & Others Cost
$5-50 •Production
•Building or Plant
•Tool & Equipment
$1-3 •Legal Fees
•Emergency Supplies
•Lain-lain
Housekeeping
INTI
• Barang yang tidak diperlukan harus disingkirkan dari tempat kerja, sehingga
tempat kerja hanya menyimpan barang-barang yang perlu dan dalam jumlah
yang cukup. Tempat kerja hanya memuat benda-benda yang diperlukan
SEITON (PERAPIHAN)
• PENGERTIANNYA
• Menyimpan benda-benda yang diperlukan dengan rapi, sehingga
mudah ditemukan, mudah dikembalikan, aman, dan tersedia dalam
jumlah yang cukup
• INTI
• Setiap barang yang diperlukan untuk kerja ada tempatnya, tersimpan
rapi, mudah dikembalikan, aman, dan tersedia dalam jumlah yang
cukup
SEISO (PEMBERSIHAN)
• PENGERTIANNYA:
• Menghilangkan kotoran dan debu yang melekat
di ruangan, hasil kerja, serta peralatan kerja.
Kebersihan juga berarti pemeriksaan (inspeksi)
• INTI:
• Tempat kerja senantiasa bersih
SEIKETSU (PELESTARIAN)
PENGERTIANNYA:
• Ketertiban, Kerapian, serta Kebersihan adalah kegiatan, sedangkan
Kelestarian adalah suatu kondisi, yaitu kondisi dimana Ketertiban,
Kerapian, dan Kebersihan terjaga dengan baik, sesuai standar
INTI:
• Ketiga S pertama senantiasa terjaga
SHITSUKE (PENDISIPLINAN)
PENGERTIANNYA:
• adalah disiplin, yaitu biasa melakukan pekerjaan sesuai dengan
prosedur/standar
INTI:
• Pada dasarnya manusia tidak disiplin karena tidak tahu, tidak
mau, atau lupa.
• Tugas manajemen adalah memberitahu, memotivasi, dan
mengingatkan
PENEMPATAN MATERIALS
• Pelindung kepala
• Pelindung mata dan muka
• Pelindung pendengaran
• Pelindung pernapasan
• Pelindung tangan dan lengan
• Pelindung kaki
• Pakaian pelindung
Pelindung Kepala
• Penggunaan :
– Pelindung Pukulan/ benturan
– Bahaya Bahan Kimia
– Pelindung Radiasi
• Kedok las
• Kedok laser
• UV
• Infrared
Pelindung Mata - Pemilihan
EN
HE
YG
AT
OX
FUEL
Teori api
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Jenis Api
KELAS SUMBER CONTOH PEMADAM
API EFEKTIF
Kayu, kertas, kain,
KELAS A Bahan padat non logam AIR
plastik
Solar, bensin, oli,
KELAS B Bahan cair termasuk gas FOAM
grese, cat, thiner
motor- motor listrik,
kabel trolley,
KELAS C Listrik bertegangan peralatan baterai, CO2
transformator,
switch kontak
magnesium, Bubuk kering yang
titanium, zirconium, mengandung garam,
KELAS D Logam
sodium dan grafit atau grafit
potassium fosfor
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Jenis Peralatan Deteksi kebakaran
1. Smoke Detector
2. Heat Detector
3. Flame Detector
1. Jangan panik, usahakan tenang dan cari sumber api, besar/kecilnya kebakaran, alat
pemadam yang tepat. (padamkan apabila api masih kecil)
2. Bunyikan alarm kebakaran / tanda–tanda lain
3. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
4. Beritahukan ke Dinas Kebakaran / Emergency Respon
Sebutkan : Nama penpon; Alamat/bagian; Apa yang terbakar; Lokasi / dimana; Dsb
5. Evakuasi karyawan ke tempat berkumpul yang aman (assembly point )
6. Absen dan pastikan keberadaan para karyawan, dst
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAA
BANTUAN HIDUP DASAR
DAN
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
PENILAIAN KEADAAN
Bertujuan untuk memperoleh gambaran
secara umum tentang kejadian yang sedang
dihadapi.
Frekuensi pernafasan :
• Dewasa : 10 –12 X / menit
• Anak ( 1-8 th ) : 20 X / menit
• Bayi : lebih dari 20 X /menit
• Bayi baru lahir : 40 X/ menit
SKEMA TINDAKAN RJP
Pertahankan
Posisi yg Baik 2 X Nafas Buatan
Pernafasan
Buatan
* 12 - 20 X / Menit (Dewasa) RJ P
* 20 - 30 X / Menit ( Anak - Bayi ) 30 : 2
( 30 : 2 )
URUTAN TINDAKAN RJPMODEL 2010
D–R–C–A–B
1. DANGER
2. RESPON
Cek Nadi Carotis
Hubungi bantuan
3. CIRCULATION
4. AIRWAY
5. BREATHING
• Pengawasan intensif
Macam- macam Izin Kerja
1. Izin kerja Panas (Hot Permit)
2. Izin Kerja di Ruang Terbatas
(Confined Space)
3. Izin Kerja Ketinggian (Working at
Height)
4. Izin Kerja Galian (Digging Permit)
5. Izin kerja di Air
PEMBINAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Penyuluhan
2. Safety Talk
3. Safety Training
4. Safety Inspection
5. Safety Investigation
6. Safety Meeting
7. Pemantauan Lingkungan Kondisi Kerja
8. Penyediaan Alat-Alat Perlengkapan K3
9. Organisasi K3
10. Program K3 Tahunan
?
TERIMA KASIH