Anda di halaman 1dari 18

KOMPRESOR

MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin-mesin fluida

Dosen pengampu :
Faisal, ST.,MT

Di susun oleh :
Nama :TRI WALUYO
Nim :160120067

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE 2019
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kepada Allah SWT yang selalu


mencurahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita, sehingga kita diberikan
kesehatan. terutama kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Mesin-mesin fluida yang berjudul Kompresor ini.
Adapun makalah Mesin-mesin fluida tentang kompresor ini telah penulis
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki makalah kompresor ini
dan menjadi lebih baik ke depannya.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca maupun penulis sendiri.

Lhokseumawe, 25 juni 2019

Penulis,
Tri waluyo

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ............................................................................................... 1

1.3. Batasan masalah .................................................................................................. 2

BAB II DASAR TEORI ...................................................................................... 3


2.1. Teori Kompresi ................................................................................................... 3

2.1.1. Hubungan antara tekanan dan volume ........................................................ 3

2.1.2. Hubungan antara temperatur dan volume ................................................... 3

2.2. Azas Pemampatan Zat ......................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 5


3.1. Pengertian Kompresor......................................................................................... 5

3.2. Klasifikasi Kompresor ........................................................................................ 5

3.2.1. Kompresor perpindahan positif(positive displacement compressor) .......... 6

3.2.2. kompresor dinamis(dynamic compressor/sentrifugal compressor)............. 8

3.3. Pemilihan kompresor .......................................................................................... 9

3.4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kompresor ....................................................... 10

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 12


4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 12

4.2. Saran ................................................................................................................. 12

Daftar pustaka.................................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kompresor aliran radial ................................................................... 8

Gambar 3. 2 Kompresor aliran aksial ................................................................... 9

Gambar 3. 3 Kompresor campuran ....................................................................... 9

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Ikhtisar pemeriksaan harian .............................................................. 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


kompresor dalam pengartian sederhana yaitu alat atau mesin yang bekerja
mengalirkan udara atau gas. Kompresor sering kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada pendingin ruangan, lemari es, kendaraan dan lain-lain.
Juga banyak digunakan pada industri-industri.
Secara umum kompresor berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor ini sering kita temukan pada mesin otomotif dan
perbengkelan, dimana udara bertekanan tersebut digunakan untuk memompa ban,
pemindah pneumatic, pembersih dan lain-lain. Funsi kedua dari kompresor ini
yaitu untuk mengalirkan udara tertentu dari satu tempat ke tempat yang lain,
seperti pada pertambangan, yang mana para pekerja tambang memerlukan
bantuan kompresor untuk bantuan pernafasan di dalam tanah.
. Kebutuhan manusia akan kompresor ini sangat lah tinggi, terutama pada
industri-industri. Namun banyak ditemukan instalasi kompresor yang tidak
bertahan lama, beberapa factor yang menyebabkan tidak bertahan lamanya sebuah
instalasi kompresor adalah desain instalasi yang tidak akurat, teknik pemeliharaan
yang kurang baik, perawatan yang tidak teratur dan penggunaan yang melebihi
kemampuan kompresor itu sendiri.
Dalam makalah ini akan dijelaskan cara pemilihan kompresor yang baik,
dan juga cara perancangan instalasi yang sesuai dengan kebutuhan agar
kompresor bekerja secara optimal dan dapat bertahan lama.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kompresor?
2. Apa saja klasifikasi dan jenis-jenis kompresor?
3. Bagaimana memilih kompresor ?
4. Bagaimana perawatan kompresor?

1
2

1.3. Batasan masalah


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor
2. Memahami klasifikasi dan jenis-jenis kompresor
3. Mengetahui cara memilih kompresor yang baik di pasaran.
4. Mengetahui cara-cara merawat kompresor yang baik
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Teori Kompresi


2.1.1. Hubungan antara tekanan dan volume
Jika sebuah alat penyuntik tanpa jarum dan berisi udara atau gas ditutup
ujungnya dengan jari telunjuk dan tangkainya didorong dengan ibu jari, maka
pada jari telunjuk akan terasa adanya tekanan yang bertambah besar. (hal yang
sama juga dapat dilakukan dengan pompa sepeda). Bertambahnya tekanan
tersebut adalah merupakan akibat dari mengecilnya volume udara didalam
silinder karena dimampatkan oleh torak. Jika volume semakin dikecilkan,
tekanan akan semakin besar.
Seperti pada pernyataan boyle “jika gas dikompresikan(atau di
ekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik
dengan volumenya”(sularso,181:2000).

2.1.2. Hubungan antara temperatur dan volume


Seperti halnya pada zat padat dan zat cair, gas akan mengembang jika
dipanaskan pada tekanan tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas
mempunyaii koefesien muai yang jauh lebih besar. Dari pengukuran koefesien
muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai berikut :“ semua macam gas
apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1°C pada tekanan tetap, akan
mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0°C.
sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1°C, akan mengalami
pengurangan volume dengan porsi yang sama. pernyataan diatas disebut hukum
Charles.

2.2. Azas Pemampatan Zat


Kompresor pada dasarnya bekerja memampatkan gas. Adapun zat yang
dapat dimampatkan bukan hanya gas saja melainkan juga zat padat (sularso,
2000:167). Benda padat dapat dimampatkan dan dapat menyimpan energi. Mudah
dilihat dengan jelas pada pemampatan sebuah pegas.

3
4

Energi regangan akan dapa diperoleh kembali jika pegas diberi


kesempatan ke keadaan semula. Namun energi regangan benda padat tidak mudah
disalurkan ke tempat lain yang memerlukan.
Adapun pemampatan fluida, yaitu gas an zat cair, dapat diterangkan
dengan cara yang sama engan zat padat. Namun, berbeda dengan zat padat, fluida
dapat menempati ruangan yang berbentuk apa saja serta dapat mengalir. Selain itu
fluida memenuhi hukum pascal di mana tekanan yang dikenakan pada satu bagian
fluida didalam bejana tertutup akan diteruskan ke segala arah.azas ini tidak
berlakubagi zat padat dimana tegangan terjadi searah dengan gaya p; untuk arah
lain
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Kompresor


Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor
udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini
kompresor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor
yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada atmosfir. Dalam hal
ini kompresor tersebut disebut pompa vakum.
Kompresor biasanya menggunakan penggerak motor listrik, mesin otto
atau mesin diesel sebagai tenaga penggeraknya. Kompresor berdaya rendah
menggunakan motor listrik dua phase atau motor bensin. Sedangkan kompresor
berdaya besar memerlukan motor listrik tiga phase atau mesin diesel. Penggunaan
mesin bensin atau diesel biasanya digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak
terdapat aliran listrik atau cenderung non-stationer. Kompresor yang digunakan di
pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat
instalasi listrik dan cenderung stationer(tidak dipindah-pindah) dan juga bekerja
dalam waktu yang lama.
Prinsip kerja kompresor yaitu menghisap udara dari saluran masuk
kemudian mengumpulkan udara tersebut pada sebuah tabung penampung udara
sehingga tekanan udara dapat meningkat akibat pemampatan yang terus menerus.
Udara bertekanan yang dihasilkan kompresor biasanya diaplikasikan atau
digunakan pada bidang otomotif untuk mengisi angin ban, pengecatan dengan
teknik spray/air brush, pebersihan, sistem pneumatic, gerinda udara(air grinde)
dan lain sebagainya.

3.2. Klasifikasi Kompresor


Kompresor terdapat dalam berbagai jenis model tergantung pada volume
dan tekananya. Atas dasar cara pemampatannya, kompresor dibagi atas jenis turbo
dan jenis perpindahan.

5
6

Jenis turbo(sentrifugal) menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan


gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller, atau dengan gaya angkat (lift)
yang ditimbulkan oleh sudu. Jenis perpindahan menaikkan tekanan dengan
memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap kedalam silinder atau
stator oleh torak atau sudu.

3.2.1. Kompresor perpindahan positif(positive displacement compressor)


Pada kompresor perpindahan positif tekanan gas atau udara dapat
bertambah dengan cara mengurangi volume gas yang dihisap masuk ke dalam
silinder. Adanya gaya yang diberikan penyekat pada gas atau udara akan
mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan yang akan memaksa gas atau
udara tersebut keluar melalui katup buang
Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi 2 yaitu:
1. kompresor torak (Reciprocating compressor)
Kompresor torak merupakan salah satu jenis kompresor yang telah
digunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Kecepatan alir masuknya dapat
mencapai 100 hingga 10000 cf/m (cubic feet per meter). Kompresor ini terdiri
dari serangkaian penggerak mekanis seperti dalam rangkaian mekanis motor
bakar. Terdapat kesamaan komponen-komponen utama antara kompresor
torak dengan motor bakar diantaranya piston, batang penggerak, silinder
piston, crank shaft, dan sebagainya. Prinsip kerja kompresor ini adalah sesuai
dengan prinsip kerja motor bakar, dimana pada saat piston ditarik volume
akan membesar, tekanan akan menurun. Pada saat tekanan menurun gas yang
memiliki tekanan lebih tinggi akan memasuki ruangan melalui katup isap.
Pada saat piston bergerak menekan, maka volume akan mengecil sehingga
tekanan akan membesar. Dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan diluar,
maka udara akan bergerak dari ruangan menuju keluar melalui katup tekan.
Kompresor jenis ini dilengkapi dua jenis katup yaitu katup isap dan katup
tekan. Katup isap berfungsi sebagai saluran masuk gas sebelum gas
dikompresi. Setelah gas dikompresi, gas tersebut akan dialirkan ke katup
tekan. Katup ini hanya berlaku satu arah. Karena itu katup tekan juga
berfungsi untuk mencegah gas mengalir kembali ke kompresor.
7

Kompresor torak tidak dapat melayani putaran tinggi, karena


kompresor ini dapat menghasilkan gaya inersia akibat gerak bolak-baliknya.
Sehingga dengan putaran yang sangat tinggi akan mengakibatkan gaya inersia
yang sangat tinggi, hal ini akan menimbulkan getaran yang tinggi dan dapat
memicu kerusakan komponen-komponen mekanis.
Kompresor yang kompresinya hanya pada satu sisi disebut single
acting compressor. Kompresor yang terdiri dari dua sisi kompresi
disebut double acting compressor. Susunan yang terdiri dari satu atau banyak
silinder dan dihubungkan secara paralel disebut single stage compressor.
Sebaliknya, kalau disusun seri dan biasanya dihubungkan
dengan cooler disebut multistage compressor.
2. kompresor rotari (Rotary compressor)
Kompresor putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi.
Pada kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan
dengan kompresor torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada kompresor
putar, yang merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang jauh
lebih kecil daripada torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan
katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan
kompresor torak.
Ada beberapa jenis kompresor putar, salah satunya adalah kompresor
sudu luncur. Kompresor sudu luncur mempunyai sebuah rotor yang memiliki
sudu-sudu. Rotor ini berputar didalam sebuah stator berbentuk silinder. Rotor
dipasang secara eksentrik terhadap stator. Sudu-sudu dipasang pada alur
disekeliling rotor dan ditekan kedinding silinder oleh pegas didalam alur.
Jika rotor berputar maka sudu akan ikut berputar sambil meluncur di
permukaan didalam silinder. Atas dasar hal tersebut kompresor ini
dinamakan kompresor sudu luncur.
Jenis kompresor putar lainnya adalah kompresor putar jenis sekrup.
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini
berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti
roda gigi. Putaran serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi
8

rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi penyerempak
putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai
performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan
maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur
rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa)
3.2.2. kompresor dinamis(dynamic compressor/sentrifugal compressor)
Kompresor dinamis bekerja dengan cara memindahklan energi pada
sudu dengan dasar pembelokan aliran sehingga energi kinetik dalam
kompresor akan bertambah seiring bertambahnya kecepatan alirannya.
Proses ini berlangsung pada bagian yang bergerak yang disebut impeler.
Setelah melewati impeler, gas tersebut akan dilewatkan pada rumah
kompresor yang berbentuk volut. Bentuk rumah kompresor ini akan
menurunkan kecepatan aliran gas atau dengan kata lain mengubah energi
kinetik menjadi energi tekanan.
Berdasarkan arah alirannya, dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kompresor aliran radial (Radial flow compressor)
Kompresor ini disebut kompresor sentrifugal. Pada kompresor jenis
ini, gas meninggalkan impeler dengan arah tegak lurus sumbu poros
kompresor. Ketika impeler berputar, gas dialirkan diantara sudu-sudu yang
berputar dari sisi isap ke sisi tekan kemudian diarahkan ke bagian statis yang
disebut difuser. Gas yang melewati difuser kecepatan alirannya akan
diperlambat, kemudian energi aliran akan dikonversikan ke energi tekanan
seiring dengan menurunnya kecepatan aliran. Semakin radial sudu kompresor
semakin sedikit tekanan pada impeler dan makin besar konversi energi pada
difuser.

Gambar 3.1. Kompresor aliran radial


9

2. Kompresor liran axial (Axial flow compressor)


Pada kompresor jenis ini gas meninggalkan impeler dengan arah
sejajar dengan sumbu poros kompresor. Kompresor ini beroperasi pada
kapasitas yang besar.

Gambar 3. 2 Kompresor aliran aksial

3. Kompresor arah Campuran (Mixed flow compressor


Pada kompresor jenis ini gas akan meninggalkan impeler dengan arah
aliran miring/diagonal terhadap sumbu poros. Impeler pada kompresor ini
membentuk sudut tertentu terhadap rotor.

Gambar 3. 3 Kompresor campuran

3.3. Pemilihan kompresor


Dalam pemilihan kompresor, angka yang terpenting adalah laju volume
gas yang dikeluarkan serta tekanan kerjanya. Karena itu, untuk dapat memilih
sebuah kompresor udara bagi sebuah keperluan misalnya, harus terlebih dahulu
diketahui jumlah udara dan tekanan yang diperlukan oleh peralatan yang akan
dilayaninya. Jika kebutuhan tersebut tidak ditentukan dengan benar, maka
kompresor yang dibeli dapat terlalu kecil sehingga tidak berguna, atau terlalu
besar sehingga menimbulkan pemborosan.
Berikut terdapat beberapa langkah dalam perancangan instalasi kompresor:
1. Tentukan kebutuhan dari penggunaan kompresor
10

2. Tentukan jenis dan sifat-sifat gas yang akan ditangani kompresor


3. Tentukan kapasitas aliran(volume) gas yang akan kerjakan
4. Tentukan jenis penggerak kompresor yang sesuai dengan lingkungan. Jika
di lingkungan tempat kompresor akan dipasang terdapat aliran listrik maka
yang sesuai adalah motor listrik, tetapi jika di lingkungan tersebut jauh
dari aliran listrik maka gunakanlah kompresor dengan motor bakar.
5. Tentukan jenis kompresor dan jumlah kompresor
Jika maksud kebutuhan kompresor sudah diketahui, langkah untuk
pembelian kompresor di pasaran adalah :
1. Ketahui kemampuan kompresor yang ada di pasaran
2. Sesuainkan kemampuan kompresor yang ada di pasaran dengan
kemampuan kompresor yang kita butuhkan.
3. Sesuaikan spesifikasi dalam pembelian kompresor dengan spesifikasi yang
kita butuhkan
4. Prediksi umur kompresor agar mudah dalam mengantisipasi kerusakan

3.4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kompresor


Kompresor mempunyai berbagai bagian yang mendapat beban tumbukan
dan bagian-bagian yang saling meluncur dengan tekanan permukaan yang besar.
Selain itu getaran mekanis serta denyutan tekan merupakan hal yang tak dapat
dihindari. Karena itu jika diingini umur yang panjang, performansi yang tetap
baik, kompresor harus dioperasikan dengan benar, serta dilakukan pemeriksaan
dan pemeliharaan dengan cermat. Setiap kompresor selalu dilengkapi dengan
buku petunjuk yang harus diikuti. Karena itu disini hanya akan diberikan
pedoman-pedoman dasar.
11

Tabel 3.1. Ikhtisar pemeriksaan harian


No Yang diperiksa Cara memeriksa
1. Permukaan Jagalah agar permukaan minyak pelumas ada
minyak dalam batas-batas yang ditentukan seperti terlihat
pada pengukur permukaan. Tambahkan minyak
jika permukaan sudah mencapai batas terendah.
2. Pembuang air Bukalah katup pembuang air dari tangki udara. (air
pengembunan akan mudah dikeluarkan jika tekanan didalam
tangki udara adalah 0,5-1,0 kg/cm2 atau 0,05-0,1
Mpa)
3. Pengukur Periksa apakah jarum manometer dapat bergerak
tekanan secara halus dan jarum menunjuk angka nol (atau
mendekati nol) bila tekanan didalam tangki adalah
nol.
4. Katup pengatur Periksalah dengan mengamati manometer apakah
kompresor bekerja pada daerah tekanan
sebagaimana ditetapkan pada pengatur tekanan.
5. Tombol tekanan Periksalah dengan mengamati manometer, apakah
kompresor bekerja pada daerah tekanan
sebagaimana ditetapkan pada tombol tekanan
6. Katup Tariklah sedikit jarum katup pengaman pada
pengaman keadaan tekanan mencapai maksimum(jarum
manometer menunjuk pada garis merah). Jika
dengan tarikan ringan saja katup sudah dapat
terbuka, maka katup dalam keadaan baik.
7. Lain-lain Periksalah bagian-bagiannya apakah ada bunyi atau
getaran yang luar biasa(tidak normal).
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Menurut teori ilmu fisika, gas terdiri dari molekul-molekul yang bergerak
terus-menerus secara sembarang. Jika suatu gas atau udara menempati suatu
bejana tertutup maka pada dinding bejana tersebut akan bekerja suatu gaya. Gaya
ini per satuan luas dinding disebut tekanan.
Pada kesimpulan ini untuk mempermudah pemahaman pembaca, sebagai
contoh sederhana dari kompresor yang paling umum adalah pompa ban untuk ban
sepeda atau mobil. Cara kerjanya adalah, jika torak ditarik keatas, tekanan dalam
silinder dibawah torak akan menjadi negatif(lebih kecil dari tekanan
atmosfir)sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap. Kemudian jika
torak ditekan kebawah, volume udara yang terkurung dibawah torak akan
mengecil sehingga tekanan akan naik. Jika torak ditekan terus, volume akan
semakin mengecil dan tekanan didalam silinder akan naik melebihi tekanan
angina di ban. Pada saat itu udara akan terdorong masuk ke dalam ban melalui
pentil(yang berfungsi sebagai katup keluar). Maka tekanan didalam ban akan
semakin bertambah besar.
Walaupun kompresor hanyalah peralatan yang sederhana, kompresor
adalah peralatan yang harus selalu diperhatikan, karena penggunaan nya yang
hampir di setiap industri membutuhkannya.

4.2. Saran
Dalam perancangan instalasi kompresor diharapkan pada analisa
kebutuhan kompresor benar-benar detail, agar tidak salah dalam menentukan jenis
kompresor. Dan selalu gunakan toleransi yang sesuai untuk meminimalisasi
kerugian.
Jangan pernah abaikan pemeriksaan dan pemeliharaan pada kompresor,
karena umur pakai kompresor tidak akan tahan lama jika tidak dilakukan
pemeliharaan terhadap kompresor itu.

12
Daftar pustaka

Sularso, Pompa dan kompresor. PT. PRADNYA PARAMITA,


JAKARTA,2000.

Dhani, (2010) kompresor perpindahan positif. Melalui


https://plethukpunyadhani.wordpress.com/tag/kompresor-perpindahan-positif/
[juni/25/2019].

Aditya, makalah kompresor. FKIP Teknik Mesin Universitas


Sarjanawinata,YOGYAKARTA,2013.

Unknown (2016) makalah kompresor torak melalui


https://teknikkendaraanringan-otomotif.blogspot.com/2016/01/makalah-
kompresor-torak.html[juni/25/2019].

13

Anda mungkin juga menyukai