Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Motivasi Kerja. . .

(Mukhlis Riyadi) 173

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH PERCETAKAN
KARESIDENAN BANYUMAS

EFFECT OF JOB MOTIVATION AND DISCPLINE ON EMPLOYEE PERFORMANCE PERUSAHAAN


DAERAH PERCETAKAAN KARESIDENAN BANYUMAS

Oleh: Mukhlis Riyadi


Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Email: mukhlisriyadi08@gmail.com
Setyabudi Indartono, Ph. D
Staf Pengajar Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan perusahaan daerah percetakan karesidenan Banyumas. Penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah
153 karyawan di perusahaan daerah percetakan karesidenan Banyumas. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian Christi (2010), Kinman (2001) dan Riva’i
(2005). Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa: (1) motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja (β=0,312**) dan =0,078; (2) disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja, (β=0,388**) dan =0,117; (3) motivasi kerja (β=0,171**) dan disiplin kerja (β=0,306**)
berpengaruh positif terhadap kienerja dengan =0,135.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja

Abstract

This study aimed to determine the effect of job motivation and job discipline to the employee
performance company area printing residency of Banyumas. This research was an associative causal
using quantitative approach. The subjects were 153 employees in company area printing in residency
of Banyumas. The Data Collection was using a questionnaire which was adapted from Christi (2010),
Kinman (2001) and Riva’i (2005) research. Results of multiple linear regression analysis showed
that: (1) job motivation had positive effect on performance (β=0,312**) and =0,078; (2)
discipline had positive influence on performance, (β=0,388**) and =0,117; (3) job motivation
(β=0.171**) and discpline (β=0.306**) have positive effect on performance with =0,135.

Keywords: Job Motivation, Job Discpline, Performance


Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 174

PENDAHULUAN menengah maupun skala kecil.


Percetakan (printing) merupakan teknologi Perkembangan ini juga terjadi di
atau seni yang memproduksi salinan dari Karesidenan Banyumas, di mana terdapat
sebuah image dengan sangat cepat, seperti berbagai perusahaan percetakan dalam
kata-kata atau gambar-gambar (image) di jumlah yang cukup banyak. Perkembangan
atas kertas, kain, dan permukaan- jumlah perusahaan percetakan tersebut
permukaan lainnya. Setiap harinya, mengakibatkan semakin tingginya
milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk persaingan usaha di bidang tersebut. Untuk
buku, kalender, buletin, majalah, surat menghadapi persaingan yang ketat Perusda
kabar, poster, undangan pernikahan, percetakan memerlukan peningkatan
perangko, kertas dinding, dan bahan kain. kualitas kinerja sdm yang baik.
Ini karena hasil percetakan dapat dengan Indikator untuk melihat tingkat
cepat mengomunikasikan pemikiran dan keberhasilan kinerja dari Perusda
informasi ke jutaan orang. Percetakan percetakan Karesidenan Banyumas adalah
dianggap sebagai salah satu penemuan yang tingkat pencapaian target pendapatan dan
paling penting dan berpengaruh di dalam tingkat produk yang dihasilkan. Berikut
sejarah peradaban manusia. Sejak adalah tabel pencapaian target pendapatan
pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, dari Perusda Percetakan Karesidenan
percetakan merupakan satu-satunya bentuk Banyumas.
komunikasi massa. Pendidikan bergantung Tabel 1
pada ketersedian bahan bacaan, bahkan Target Pendapatan Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas Tahun 2013 dan 2014
setelah penemuan-penemuan seperti radio,
No Tahun Target Pendapatan Realisasi (Rp) (%)
televisi, dan gambar bergerak, hasil (Rp)
percetakan tetap menjadi sumber informasi 1 2013 Rp 265.000.000 Rp 235.732.483,62 88.9
utama bagi dunia. Pada masa sekarang ini, %
percetakan merupakan industri penting di
2 2014 Rp 280.000.000 Rp 247.376.875,11 88.34
setiap negara maju di dunia %
(www.wikipedia.co.id dikunjungi 8
Februari 2011). Keberhasilan suatu (Sumber: Personalia Perusda Percetakan
organisasi sangat di pengaruhi oleh kinerja karesidenan Banyumas, 2015)
pegawainya. Setiap organisasi akan selalu
meningkatkan kinerja pegawainya, dengan Kemudian kinerja karyawan Perusda
harapan apa yang menjadi tujuan instansi Percetakan Karesidenan Banyumas juga
dapat tercapai. suatu orgamisasi mampu dinilai dari produk yang dihasilkan dengan
meningkatkan kinerja pegawainya, maka mencakup kualitas, kuantitas dan waktu
organisasi akan memperoleh banyak kerja karyawan. Kualitas kerja karyawan
keuntungan. Pegawai yang mempunyai diindikasikan belum maksimal. Hal ini
kinerja tinggi, maka pekerjaan akan lebih ditunjukkan dengan produk reject yang
cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dihasilkan. Berikut adalah tabel kualitas
dikurangi, absensi akan dapat diperkecil, produk yang dihasilkan Perusda Percetakan
kemungkinan perpindahan pegawai dapat Karesidenan Banyumas.
diperkecil seminimal mungkin.

Perkembangan ilmu dan teknologi


semakin cepat kemajuannya, sehingga pada
saat ini industri percetakan sudah semakin
komplit dan modern. Perusahaan
percetakan di Indonesia berkembang
dengan pesat, baik dalam skala besar,
di) 175

Tabel 2
Kualitas Produk yang Dihasilkan Perusda Dari tabel-tabel di atas dapat terlihat
Percetakan Karesidenan Banyumas Tahun bahwa kinerja karyawan yang diharapkan
2013 dan 2014 belum dapat tercapai. Indikasi
No Tahun Produk yang dihasilkan Produk permasalahan kinerja karyawan Perusda
Reject (%) Percetakan Karesidenan Banyumas
disebabkan oleh kualitas alat kerja yang
1 2013 78.540 rim 4,76% dimiliki perusahaan sudah tidak memadai,
2 2014 63.760 rim 5,32%
Motivasi kerja dari karyawan belum
maksimal dan disiplin kerja yang kurang
(Sumber: Personalia Perusda Percetakan baik.
karesidenan Banyumas, 2015)
Kemudian kuantitas kerja karyawan Dari hasil wawancara karyawan,
ditunjukkan dari jumlah produksi Perusda motivasi kerja yang dimiliki karyawan
Percetakan Karesidenan Banyumas. Jumlah masih belum maksimal. Motivasi yang
permintaan dari konsumen tidaklah semua belum maksimal dapat dilihat dari sikap
diterima. Berikut adalah tabel jumlah karyawan yang cenderung kurang giat
produksi Perusda Percetakan Karesidenan dalam melakukan pekerjaannya, target
Banyumas. waktu penyelesaian pekerjaan tidak
Tabel 3
tercapai dan para karyawan kurang tertarik
Jumlah produksi Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas Tahun 2013 dan 2014 terhadap tugas yang diberikan kepada
No Tahun Jumlah Jumlah Jumlah mereka. Hal tersebut disebabkan oleh
permintaan permintaan permintaan pemberian motivasi oleh perusahaan
(rim) diterima (rim) diterima (%) tidaklah intensif dan perhatian perusahaan
1 2013 91.000 rim 78.540 rim 86,31% terhadap bawahan kurang. Sehingga,
2 2014 87.000 rim 63.760 rim 73,28% pemahaman yang dimiliki karyawan dan
dorongan untuk mencapai target produksi
(Sumber: Personalia Perusda Percetakan masih kurang (Sumber: Karyawan Perusda
karesidenan Banyumas, 2015) Percetakan Karesidenan Banyumas).
Selanjutnya dari sisi waktu kerja
karyawan ditunjukkan dari jumlah produksi Rasa disiplin kerja karyawan yang
yang dihasilkan per jamnya. Karyawan sebaik-baiknya itu harus ditanamkan dalam
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas diri setiap pegawai, sebaliknya bukan atas
belum dapat mencapai target yang paksaan atau tuntutan semata tetapi
ditentukan. Berikut adalah tabel waktu didasarkan atas kesadaran dari dalam diri
kerja karyawan Perusda Percetakan setiap pegawai. Untuk mendapatkan
Karesidenan Banyumas. disiplin kerja yang baik, pegawai harus taat
Tabel 4 terhadap aturan waktu, taat terhadap
Waktu kerja karyawan Perusda peraturan perusahaan, taat terhadap aturan
Percetakan Karesidenan Banyumas Tahun 2013 perilaku dalam bekerja dan taat terhadap
dan 2014
No Tahun Target waktu Realisasi aturan lainnya diperusahaan. Berikut
Waktu disajikan hasil rekapitulasi kehadiran tahun
1 2013 7 jam/rim 8,45 jam/rim 2014 Perusda Percetakan Karesidenan
Banyumas:
2 2014 7 jam/rim 8,87 jam/rim

(Sumber: Personalia Perusda Percetakan


karesidenan Banyumas, 2015)
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 176

bekerja secara maksimal diperusahaan


Tabel 5 (Priyo, 2014: 1).
Rekapitulasi Absensi 153 Karyawan
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas
Tahun 2014 Dari uraian diatas, jelas terlihat
No Bulan Jumlah Persentase bahwa pelaksanaan motivasi kerja dan
Ijin Tanpa disiplin kerja berhubungnan erat dengan
Keterangan
kinerja dan belum menjadi hal yang
1 Januari 7 1 8 5.22%
2 Februari 6 2 8 5.22% terbukti positif di Perusda Percetakan
3 Maret 8 1 9 5.88% Karesidenan Banyumas. Pada penelitian
4 April 7 3 10 6.53% sebelumnya, seperti penelitian yang
5 Mei 7 2 9 5.88% dilakukan Kurniasih (2013) menunjukan
6 Juni 7 2 9 5.88% adanya pengaruh positif motivasi terhadap
7 Juli 8 3 11 7.18%
8 Agustus 6 3 9 5.88%
kinerja. sedangkan pada penelitian Yakub
9 September 5 2 7 4.57% (2014) menunjukan adanya pengaruh yang
10 Oktober 8 2 10 6.53% positif dan signifikan terhadap kinerja
11 November 7 3 10 6.53% karyawan.Dari permasalahan permasalahan
12 Desember 8 5 13 8.49% yang telah diuraikan di atas secara jelas,
(Sumber: Personalia Perusda Percetakan maka peneliti akan melakukan penelitian
Karesidenan, 2014) ini dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja
Berdasarkan tabel hasil rekapitulasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
kehadiran pegawai selama tahun 2014. Karyawan pada Perusahaan Daerah
Jumlah pegawai yang tidak masuk kerja Percetakan Karesidenan Banyumas”.
dari bulan Januari-Desember 2014
mengalami peningkatan sebesar 2.57% Hal KAJIAN PUSTAKA
ini disebabkan tidak adanya sanksi tegas
dari instansi menyebabkan pegawai merasa Deskripsi Teori
hal yang wajar apabila tidak masuk kerja
tanpa memberitahu alasannya. Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja secara


Pencapaian kinerja yang belum kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
optimal diduga dikarenakan kurangnya seorang karyawan dalam melaksanakan
disiplin kerja pegawai dan belum tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
maksimalnya motivasi kerja karyawan. yang diberikannya (Mangkunegara,
Upaya untuk memberikan pendisiplinan 2011:9). Kinerja merupakan suatu proses
tersebut pada dasarnya merupakan upaya tentang bagaimana pekerjaan berlangsung
untuk peningkatan kinerja karyawan. untuk mencapai hasil kerja (Wibowo,
Peningkatan atas kinerja sangat tergantung 2007:81).
pada kesadaran dari tiap-tiap karyawan dan
peningkatan tersebut dapat dilihat pada Kinerja bisa mempengaruhi
perilaku pada suatu lingkungan kerja yang berlangsungnya kegiatan suatu organisasi
ada. Dalam upaya untuk meningkatkan perusahaan, semakin baik kinerja yang
kinerja para karyawan perusahaan wajib ditunjukan oleh para pegawai akan sangat
untuk menjaga keberadaan sumber daya membantu dalam perkembangan organisasi
manusia dengan mengefektifkan dan atau perusahaan tersebut. Kinerja karyawan
mengefisienkan sumber daya manusia yang pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan
telah dimilikinya, dimana salah satu selama periode tertentu. Pemikiran tersebut
kebijakan yaitu dengan pemberian Motivasi dibandingkan dengan target atau sasaran
Kerja dan Disiplin Kerja pada karyawan yang telah disepakati bersama. Tentunya
agar dalam penilaian tetap mempertimbangkan
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 177

berbagai keadaan dan perkembangan yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin
mempengaruhi kinerja tersebut. banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan individu, maka semakin
Secara umum tujuan dari penelitian
tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
kinerja adalah memberikan timbal balik
Menurut Hartline dan Ferrel (1996)
kepada pegawai dalam upaya memperbaiki
kepuasan kerja dapat diukur dengan lima
kerja pegawai, dan untuk meningkatkan
indikator, yaitu kepuasan terhadap
produktivitas organisasi. Secara khusus
pekerjaan, kepuasan terhadap atasan,
tujuan penilaian kerja adalah sebagai
pertimbangan keputusan organisasi kepuasan terhadap kebijakan organisasi,
terhadap pegawainya mengenai promosi, kepuasan terhadap dukungan organisasi
mutasi, kenaikan gaji, pendidikan dan dan kepuasan terhadap adanya kesempatan
pelatihan ataupun kebijakan manajerial untuk maju.
lainnya. Menurut Mangkunegara (2009:67), Indikator motivasi
Kinerja karyawan dapat dinilai dari;
Kualitas kerja, Kuantitas kerja, Tanggung Menurut Kinman (2001) indikator
jawab, Kerja sama, Inisiatif dari motivasi adalah ketertarikan terhadap
tugas yaitu Individu memiliki kepedulian
Indikator kinerja dan ketertarikan terhadap tugas yang
Menurut Riordan dalam Christi (2010), diberikan. Evaluasi yaitu seorang individu
indikator dalam kinerja adalah: akan meningkatkan kinerjanya apabila
1) Ketepatan Waktu adanya evaluasi dari atasan. Efisiensi yaitu
Suatu jenis pekerjaan tertentu seorang individu akan meningkatkan
menuntut kehadiran dalam kinerjanya apabila adanya evaluasi dari
mengerjakannya sesuai dengan atasan, uang dan penghargaan lainnya
waktu yang ditentukan. yaitu apabila seorang individu mau
2) Kuantitas melakukan pekerjaan tersebut hanya
Seseorang dapat menyelesaikan karena imbalan. Menghindari hukuman
pekerjaannya dalam periode waktu dari atasan yaitu seorang individu terpacu
yang telah ditentukan. untuk bekerja hanya untuk menghindri
3) Kualitas hukuman.
Setiap pekerja mengenal dan
menyelesaikan masalah yang Motivasi Kerja berpengaruh
relevan serta memiliki sikap kerja terhadap Kinerja karyawan Perusahaan
yang positif di tempat kerja. Daerah Percetakan Karesidenan Banyumas.
Motivasi karyawan di Perusda Percetakan
Karisedenan Banyumas masih rendah. Hal
Motivasi Kerja ini terlihat dari sikap karyawan yang
Menurut Rivai (2011:837) Motivasi kurang tertarik terhadap pekerjaannya dan
merupakan serangkaian sikap dan nilai-nilai kurang giat dalam bekerja. Oleh karena itu,
yang mempengaruhi individu untuk hal yang perlu dilakukan untuk dapat
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan meningkatkan kinerja para pegawai yaitu
tujuan individu. Setiap orang yang bekerja para pegawai membutuhkan motivasi yang
mengharapkan memperoleh kepuasan dari baik. Hal tersebut diharapkan agar dalam
tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan menjalankan setiap tugas dan pekerjaan
kerja merupakan hal yang bersifat yang diberikan mereka dapat mengerjakan
individual karena setiap individu akan dengan kepercayaan diri yang tinggi,
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda- disertai dengan semangat kerja yang tinggi
beda sesuai dengan nilai-nilai yang pula.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 178

H1 : Motivasi kerja berpengaruh terhadap 1) Kehadiran. Hal ini menjadi


Kinerja indikator yang mendasar untuk
Disiplin Kerja mengukur kedisiplinan, dan
biasanya karyawan yang memiliki
Pengertian Disiplin Kerja Secara disiplin kerja rendah terbiasa untuk
etimologis disiplin berasal dari bahasa terlambat dalam bekerja.
Inggris yaitu disciple yang artinya 2) Ketaatan pada peraturan kerja.
pengikut, atau penganut pengajaran, Karyawan yang taat pada peraturan
latihan dan sebagainya. Disiplin itu berarti kerja tidak akan melalaikan
kesediaan seseorang yang timbul dengan prosedur kerja dan akan selalu
kesadarannya sendiri untuk mengikuti mengikuti pedoman kerja yang
peraturan-peraturan yang berlaku dalam ditetapkan oleh perusahaan.
organisasi. Dalam pelaksanaan disiplin, 3) Ketaatan pada standar kerja. Hal
untuk memperoleh hasil seperti yang ini dapat dilihat melalui besarnya
diharapkan, maka seorang pemimpin tanggung jawab karyawan terhadap
dalam usahanya untuk Mendisiplinkan tugas yang diamanahkan
bawahannya perlu menggunakan pedoman kepadanya.
ataupun aturan-aturan tertentu sebagai 4) Tingkat kewaspadaan tinggi.
landasan pelaksanaan disiplin itu sendiri. Karyawan memiliki kewaspadaan
tinggi akan selalu berhati-hati,
Disiplin adalah pelatihan, penuh perhitungan dan ketelitian
khususnya pelatihan pikiran dan sikap dalam bekerja, serta selalu
untuk menghasilkan pengendalian diri, menggunakan sesuatu secara
kebiasaan-kebiasaan untuk mentaati efektif dan efisien.
peraturan yang berlaku. (Siagian, 5) Bekerja etis. Beberapa karyawan
2006:304). Organisasi akan mencapai mungkin melakukan tindakan yang
keberhasilan secara maksimal apabila tidak sopan ke pelanggan atau
didukung dengan kualitas mental individu terlibat dalam tindakan yang tidak
yang mempunyai disiplin kerja yang pantas. Hal ini merupakan salah
tinggi. Daft (1999) menjelaskan kunci satu bentuk tindakan indisipliner,
keberhasilan organisasi terletak pada sehingga bekerja etis sebagai salah
disiplin kerja anggotanya sehingga satu wujud dari disiplin kerja
mempengaruhi pada kelancaran dalam karyawan.
penyelesaian tugas sebagaimana yang
telah ditetapkan. Berdasarkan penjelasan Disiplin kerja berpengaruh terhadap
di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin Kinerja karyawan Perusahaan Daerah
kerja individu dalam organisasi akan Karesidenan Banyumas. Pada Perusda
menumbuhkan kesadaran pada ketepatan Percetakan Karesidenan Banyumas Disiplin
waktu, ketaatan terhadap peraturan dan karyawan masih terlihat kurang. Hal ini
semangat kerjanya baik. Hal tersebut terlihat dari tingkat absensi yang terjadi
mempunyai peranan yang cukup penting cenderung meningkat. Pelaksanaan disiplin
untuk mecapai keberhasilan salah satunya dengan dilandasi kesadaran dan keinsafan
adalah efektivitas organisasi. akan terciptanya suatu yang harmonis
Indikator disiplin kerja antara keinginan dan kenyataan. Untuk
menciptakan kondisi yang harmonis
Veithzal Rivai (2005) menjelaskan bahwa, tersebut terlebih dahulu harus diwujudkan
disiplin kerja memiliki beberapa keselarasan antara kewajiban dan hak
komponen seperti : karyawan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa disiplin merupakan sikap kesetiaan
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 179

dan ketaatan seseorang atau seseorang Peneliti menggunakan teknik penelitian


terhadap peraturan – peraturan baik tertulis populasi dengan responden sebanyak 153
maupun tidak tertulis yang tercemin dalam orang. Dengan karakteristik mayoritas
bentuk tingkah laku dan perbuatan. Hal karyawan yang bekerja di Perusda
demikian membuktikan bila kedisiplinan Percetakan Karesidenan Banyumaas adalah
memiliki pengaruh terhadap kinerja laki-laki yaitu sebanyak 99 orang (64,7%),
karyawan. rata-rata karyawan yang bekerja di Perusda
Percetakan Karesidenan Banyumas berusia
H2 : Disiplin kerja berpengaruh terhadap
Kinerja 53 tahun, rata-rata karyawan yang bekerja
di Perusda Percetakan Karesidenan
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Banyumas memiliki lama bekerja 17 tahun
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dan mayoritas karyawan yang bekerja di
Perusahaan Daerah Percetakan perusda percetakan Karesidenan Banyumas
Karesidenan Banyumas. Untuk membantu pendidikan terakhirnya adalah SMA yaitu
para pegawai agar dapat bekerja dengan 94 orang (41,4%).
semangat tinggi, memilki tingkat
kedisiplinan yang tinggi dan totalitas Teknik pengumpulan data dalam
dalam mengerjakan setiap pekerjaan yang penelitian ini menggunakan angket
diberikan guna tercapainya tujuan Perusda /kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-
Percetakan Karesidenan Banyumas, pertanyaan mengenai sebagai berikut:
diperlukan usaha yang keras dari pihak 1. Kinerja
instansi dalam pemberdayaan para
pegawai mereka misalnya dengan Berdasarkan penelitian dari Christi
pemberian motivasi kerja yang baik (2010) 10 item pertanyaan di jurnal untuk
kepada pegawai dan penetapan disiplin mengukur Kinerja. pernyataan “ saya selalu
kerja yang tepat di Perusda Percetakan menunjukan sikap yang positif”.
Karesidenan Banyumas. Dengan 2. Motivasi kerja
dilakukannya hal tersebut diharapkan
dapat membantu dalam meningkatkan Berdasarkan penelitian dari Kinman
kinerja para pegawai yang ada di instansi (2010) 5 item pertanyaan dijurnal untuk
tersebut. mengukur motivasi kerja. pernyataan “
Saya mau melakukan pekerjaan ini hanya
H3 : Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja karena gaji”.
berpengaruh terhadap Kinerja
3. Disiplin Kerja
METODOLOGI
Berdasarkan penelitian dari Riva’i
Penelitian ini merupakan penelitian (2005) 6 item pertanyaan dijurnal untuk
asosiatif kausal dengan menggunakan mengukur disiplin kerja. pernyataan “ Saya
pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif selalu bekerja datang ke kantor secara
kausal adalah penelitian yang bertujuan tertib, tepat waktu dan teratur”.
untuk mengetahui pengaruh antara dua
variabel atau lebih (Umar, 2005). Penelitian Uji validitas menggunakan
ini akan dilakukan di Perusahaan Daerah Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Percetakan Karesidenan Banyumas. Waktu Hasil uji validitas disajikan sebagai berikut:
penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
Maret 2015 sampai dengan selesai.
Populasi dalam penelitian ini adalah
153 orang karyawan di Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas.
Tabel 6. Rotated Component Matrix
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 180
Rotated Component Matrix Tabel 7. Mean, Standard Deviation (SD), AVE, Cronbach`s
value and Correlations
Component
No Variabel Mean SD AVE 1 2 3
1 2 3
MK_1 ,782 1 Motivasi 10,399 3,033 0,798 0,830
MK_2 ,826
MK_3 ,771 2 Disiplin 16,641 4,027 0,708 0,604** 0,809
MK_4 ,816
3 Kinerja 31,837 6,140 0,777 0,543** 0,352** 0,871
DK_1 ,861
DK_2 ,695 Sumber: Data diolah tahun 2015
DK_3 ,682 *Korelasi signifikan pada level 0.05.**Korelasi
DK_4 ,514 signifikan pada level 0.01. Nilai Cronbach` s
DK_5 ,774 Alpha pada angka bercetak tebal.
DK_6 ,728
KP_1 ,661
KP_2 ,728
Berdasarkan tabel di atas diketahui
KP_3 ,576 bahwa nilai AVE di atas 0,5. Dapat
KP_4 ,691 disimpulkan bahwa nilai satu kontruk dan
KP_5 ,709 konstruk lainnya sama sehingga nilai
KP_6 ,515 convergent validity diterima.
KP_7 ,690 b. Divergent Validity
KP_8 ,691
KP_9 ,777
Divergent validity diukur
KP_10 ,736
berdasarkan correlation matrix dan
Extraction Method: Principal Component Analysis.
discriminant validity. Divergent validity
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. digunakan untuk menguji apakah antar
a. konstruk signifikan berbeda. Nilai
Rotation converged in 4 iterations.
discriminant validity harus kurang dari 0.85
Berdasarkan hasil uji CFA diketahui (Campbell dan Fiske, 1959) dan
bahwa semua item telah mengelompok correlation matrix kurang dari 0,7.
sesuai dengan indikatornya dan berdasarkan
hasil di atas diketahui 20 item pernyataan Tabel 8. Average Variance Extracted, Square
dinyatakan valid dengan nilai loading Correlation and Dicsriminant Validity
factor di atas 0,50. N Variabel Mean SD 1 2 3
o
Tahap selanjutnya menguji 1 Motivasi Kerja 10,399 3,033 0,798 0,364 0,295
convergent validity dan divergent validity. 2 Disiplin Kerja 16,641 4,027 0,737 0,708 0,124
a. Convergent Validity
3 Kinerja 31,837 6,140 0,638 0,420 0,677
Convergent validity diukur Sumber: Data diolah tahun 2015
berdasarkan nilai faktor loading dan Nilai AVE ditunjukkan pada angka bercetak tebal
Discriminant validity ditunjukkan pada sisi kiri nilai AVE
Average Variance Extracted (AVE).
Convergent validity digunakan untuk
mengetahui atau menguji apakah satu Berdasarkan tabel 3 diketahui
konstruk dan konstruk yang lain adalah bahwa nilai discriminant validity kurang
sama. Nilai convergent validity diterima dari 0,85. Berdasarkan tabel 2 diketahui
jika nilai AVE diatas 0.5 (Fornell dan bahwa nilai correlation matrix kurang dari
Larcker, 1981). AVE value akan 0,7; sehingga dapat disimpulkan bahwa
ditunjukkan pada tabel berikut. antar konstruk signifikan berbeda dan tidak
terdapat konstruk yang saling tumpang
tindih.
Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS
20.00, yang akan memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 181

konstruk atau variabel dikatakan reliabel sebesar (β=0,312**). Kontribusi Motivasi


jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > kerja terhadap Kinerja Perusda Percetakan
0.70 (Ghozali, 2011: 48). Karesidenan Banyumas sebesar ( ) 0,078,
Tabel 4 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
pertama diterima.

Motivasi kerja 0,830 Reliabilitas Baik b. Uji Hipotesis II


Disiplin kerja 0,809 Reliabilitas Baik Dari hasil penelitian diketahui
Kinerja 0,871 Reliabilitas Baik bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif
terhadap Kinerja karyawan di Perusda
Dari tabel di atas dapat dilihat Percetakan Karesidenan Banyumas sebesar
bahwa variabel Motivasi, Disiplin kerja dan (β=0,388**). Kontribusi komitmen
Kinerja memiliki reliabilitas yang baik organisasi terhadap Kinerja sebesar ( )
dengan nilai cronbach`s alpha antara 0,80- 0,117, maka dapat disimpulkan bahwa
1,0. hipotesis kedua diterima.

Pengujian Hipotesis c. Uji Hipotesis III


Dari hasil penelitian diketahui
Analisis regresi berganda dipilih bahwa Motivasi kerja (β=0,171**) dan
untuk menganalisis pengajuan hipotesis Disiplin Kerja (β=0,306**) berpengaruh
dalam penelitian ini. Berikut ini hasil positif terhadap Kinerja karyawan di
analisis regresi berganda yang dilakukan Perusda Percetakan Karesidenan
dengan menggunakan program SPSS 20.00 Banyumas. Kontribusi Motivasi kerja dan
for Windows. Disiplin Kerja terhadap Kinerja sebesar (
Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Motivasi
) 0,135. Dengan demikian, dapat
Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja disimpulkan bahwa bahwa hipotesis ketiga
diterima.
Independent Kinerja Pegawai
Variabel
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Pembahasan
(β) (β) (β) (β) Penelitian ini bertujuan untuk
Variabel mengetahui pengaruh motivasi kerja dan
Kontrol 0,215** 0,167** 0,158** 0,143* disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di
Usia 0,291** 0,231** 0,257** 0,232** Perusahaan daerah Percetakan Karesidenan
Jenis kelamin 0,277** 0,231** 0,189** 0,182** Banyumas. Pembahasan masing-masing
Lama Bekerja 0,234** 0,175** 0,134* 0,122* variabel disajikan sebagai berikut:
Pendidikan
0,312** 0, 171*
Motivasi Kerja 0,388** 0, 306** Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Disiplin Kerja Kienerja Karyawan di Perusda
R2 0,439** 0,517* 0,556** 0,574* Percetakan Karesidenan Banyumas
∆ R2 0,439 0,078 0,117 0,135
Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Dari hasil penelitian menunjukkan
**p<0.01; *p<0.05.
bahwa terdapat pengaruh yang positif
antara variabel motivasi kerja terhadap
a. Uji Hipotesis I kinerja karyawan di Perusda Percetakan
Dari hasil penelitian diketahui Karesidenan Banyumas. Skor tertinggi
bahwa Motivasi kerja memiliki pengaruh variabel motivasi kerja terdapat pada
yang positif terhadap Kinerja karyawan di indikator uang dan penghargaan lainnya
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas (3,14). Karyawan Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas melakukan
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 182

pekerjaan hanya karena gaji. Dengan ada di perusahaan. Dengan kata lain, aturan
diberikannya gaji yang sesuai dengan yang telah ditetapkan di Perusda
keinginan atau harapan karyawan, itu akan Percetakan Karesidenan Banyumas harus
memotivasi karyawan untuk meningkatkan dipelihara dan dipertahankan untuk
kinerjanya. Selain itu motivasi karyawan menjaga tingkat kedisiplinan karyawan
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas sehingga hal ini akan berpengaruh positif
juga belum maksimal, motivasi yang belum terhadap kinerja karyawan.
maksimal dapat dilihat dari sikap karyawan Hasil penelitian ini menunjukkan
yang cenderung kurang giat dalam bahwa disiplin kerja berpengaruh positif
melakukan pekerjaannya, target waktu yang dan signifikan terhadap kinerja. Hasil ini
belum tercapai dan para karyawan kurang memiliki hasil yang sama dengan penelitian
tertarik terhadap tugas yang diberikan Yakub (2014). Yakub menyatakan bahwa
kepada mereka. Hal tersebut disebabkan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
oleh pemberian motivasi oleh perusahaan karyawan dengan cara mengubah perilaku
tidaklah intensif dan perhatian perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan
terhadap bawahan kurang. Hal ini diperkuat kesediaan karyawan untuk mentaati semua
oleh teori motivasi dari Kinsman (2001) peraturan dan norma- norma sosial yang
mengatakan bahwa uang atau umpan balik berlaku di perusahaan. Alasan ini diperkuat
merupakan salah satu faktor ektrinsik yang oleh teori Hasibuan (2004) yang
mempengaruhi motivasi seseorang berpendapat bahwa kedisiplinan adalah
sehingga memiliki tujuan yang jelas guna kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
meningkatkan kinerjanya. Selanjutnya semua peraturan perusahaan dan norma-
menurut Winardi (1992) faktor yang norma sosial yang berlaku. Selanjutnya
mempengaruhi motivasi adalah sistem dalam penelitian Rivai (2005) mengatakan
imbalan yang diterima yaitu sistem bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang
pemberian imbalan dapat mendorong digunakan para manajer untuk
individu untuk berperilaku dalam mencapai berkomunikasi dengan karyawan agar
tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, mereka bersedia untuk mengubah suatu
sehingga ketika tujuan tercapai maka akan perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
timbul imbalan. meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap perusahaan dan norma-norma sosial yang
Kinerja Karyawan Perusda Percetakan berlaku.
Karesidenan Banyumas
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Dari hasil penelitian menunjukkan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
bahwa terdapat pengaruh yang positif Perusda Percetakan Karesidenan
antara variabel Disiplin Kerja terhadap Banyumas.
kinerja karyawan Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas. Berdasarkan hasil Hasil penelitian ini menunjukkan
penelitian diketahui bahwa skor tertinggi bahwa motivasi dan disiplin kerja
terletak pada indikator kehadiran (3,50). berpengaruh positif terhadap kinerja
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas karyawan. Dengan dipenuhinya gaji yang
selalu berupaya untuk meningkatkan sesuai dengan harapan karyawan yang
tingkat kedisiplinan karyawan, salah memiliki disiplin kerja yang tinggi maka
satunya dengan upaya absensi atau karyawan akan memiliki kinerja yang
kehadiran yaitu menjaga agar karyawan tinggi. Dengan demikian, motivasi yang
selalu bekerja datang kekantor secara tertib, telah diberikan dan disiplin kerja yang tepat
tepat waktu dan teratur sesuai aturan yang akan meningkatkan kinerja karyawan. Dari
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 183

sisi motivasi, Locke (2008) menyebutkan


bahwa dengan adanya tujuan yang spesifik 2. Disiplin kerja memiliki pengaruh positif
akan menumbuhkan motivasi untuk terhadap kinerja karyawan di Perusda
menghasilkan kinerja yang tinggi. Dengan Percetakan Karesidenan Banyumas.
diberikannya gaji yang sesuai, bekerja Kinerja yang tinggi dari seorang karyawan
ekstra keras, bekerja dengan tepat dan dapat diperoleh dengan adanya tingkat
jumlah pekerjaan secara tepat, ketertarikan kedisiplinan yang tinggi yaitu terutama
kerja yang sesuai yang menghasilkan tujuan dengan adanya kesadaran dan kesediaan
dan keinginan dari karyawan untuk karyawan untuk mentaati semua peraturan
mendapatkan umpan balik dari perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku di
yang lebih akan membuat kinerja seorang perusahaan.
karyawan menjadi lebih tinggi lagi.
Kemudian dari sisi disiplin kerja 3. Terdapat pengaruh positif
Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto (2005 : variabel motivasi kerja dan variabel disiplin
291) menjelaskan bahwa disiplin kerja kerja terhadap kinerja karyawan di Perusda
merupakan suatu sikap menghormati, Percetakan Karesidenan banyumas. Jadi,
menghargai, patuh dan taat terhadap semakin tinggi tingkat motivasi seorang
peraturan-peraturan yang berlaku, baik karyawan yang didukung oleh disiplin kerja
yang tertulis maupun tidak tertulis serta yang dimiliki maka mendorong karyawan
sanggup menjalankannya dan tidak untuk melakukan kinerja yang lebih baik.
mengelak untuk menerima sanksi-sanksi Keterbatasan Penelitian
apabila ia melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya. Dengan adanya Berikut keterbatasan penelitian dalam
ketaatan dan kepatuhan karyawan terhadap penelitian ini, yaitu:
aturan perusahaan maka akan dapat 1. Hanya menggunakan dua variabel
meningkatkan kinerja karyawan. independen untuk memprediksi variable
Selanjutnya hal ini sesuai dengan hasil dependen. Jumlah variabel yang diambil
penelitian yang dilakukan oleh Yakub lebih banyak untuk peneliti selanjutnya
(2014) Penelitian Pengaruh Disiplin Kerja, dapat mengetahui lebih banyak faktor
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja terkait kinerja.
Pegawai Pada PT Kertas Kraft Aceh
(Persero), hasil penelitian ini menunjukkan 2. Waktu yang terbatas untuk responden
bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh mengisi kuesioner. Semakin lama waktu
yang positif dan signifikan terhadap kinerja yang diberikan maka hasil yang didapat
karyawan. lebih valid.

SIMPULAN DAN SARAN Saran


Simpulan Berdasarkan hasil penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan yang
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil diperoleh, maka saran yang dapat diberikan
analisis, maka dapat ditarik beberapa adalah sebagai berikut:
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagi Perusda Percetakan Karesidenan
1. Motivasi memiliki pengaruh positif Banyumas
terhadap kinerja karyawan di Perusda
Percetakan Karesidenan Banyumas.
Perusahaan diharapkan dapat
Dengan diberikannya gaji yang sesuai
dengan keinginan atau harapan karyawan, meningkatkan motivasi kerja dengan
itu akan memotivasi karyawan untuk memberikan kejelasan tentang tujuan
meningkatkan kinerjanya.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 184

perusahaan dengan penjelasan secara Saran bagi peneliti selanjutnya adalah


spesifik dan memberikan solusi tentang sebagai berikut:
pencapaian target.
Peneliti selanjutnya diharapkan
Perusahaan diharapkan dapat mengambil sampel yang lebih banyak
mempertegas pemberian sanksi kepada sehingga hasil penelitian lebih valid
karyawan yang tidak disiplin. Dengan
adanya sanksi tegas yang diberikan Menganalisis lebih lanjut pengaruh
terhadap kinerja dengan moderasi lain.
terhadap karyawan yang melanggar aturan
akan meminimalisir terjadinya 3. Bagi peneliti selanjutnya
kecemburuan sosial antar karyawan.
Menganalisis dengan variabel lain yang
memberikan kontribusi
perusahaan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan disiplin kerja DAFTAR PUSTAKA
dengan cara pimpinan harus lebih sering
memberikan motivasi kepada karyawan Christi. (2010). Impact of Participative
dengan lebih mementingkan potensi Management on Employee Job
individu, serta pengakuan kebijakan dan Satisfaction and Performance in
Pakistan. Journale. Language in
administrasi perusahaan agar lebih dapat
India Vol 10.
meningkatkan motivasi dan tujuan
Daft. (1998). Organization Theory and
perusahaan tercapai. Design. Sixth edition. Ohio. South
Western College Publishing.
2. Bagi Karyawan
Hidayati. (2014). Analisis Pengaruh
Karyawan diharapkan dapat Motivasi Dan Disiplin Kerja
meningkatkan kinerja dan kualitas kerjanya Terhadap Kinerja Karyawan PT
guna mencapai target perusahaan. Dengan Kemilau Indah Permana Kebak
menetapkan prioritaskan kerja dalam kramat Karanganyar. Jurnal Ilmiah
bekerja terhadap perusahaan, maka Manajemen. Surakarta: UMS.
karyawan diharapkan dapat meningkatkan Kinman, Gail and Russell. (2001). The
kinerja dan memaksimalkan pencapaian Role of Motivation to Learn in
target perusahaan. Management Education. Journal
of Workplace Learning. Vol. 3,
Karyawan diharapkan dapat No. 4.Muray, Richard A. 1999.
menentukan tujuan kerjanya sendiri dan Job Satisfaction of Professional
peduli terhadap pekerjaannya. Hal ini and Paraprofessional Library
diharapkan dapat meningkatkan motivasi Staff at the University of North
dalam diri karyawan. Carolina at Chapel Hill. Theses.
Kurniasih. (2013). Pengaruh Gaya
Karyawan diharapkan mampu Kepemimpinan Transformasional,
meningkatkan disiplin yang tinggi. Dengan
berpakaian rapi dalam bekerja maka
karyawan akan merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 185

Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja 2) Saya masuk tepat waktu dalam bekerja.
Sumber Daya Manusia. Bandung: 3) Saya memahami pekerjaan yang
Refika Aditama. dilakukan.
Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber 4) Saya bertanggungjawab terhadap tugas
Daya Manusia Perusahaan. yang dilakukan.
Bandung : Remaja Rosdakarya. 5) Saya menetapkan prioritas kerja dalam
Puspitasari. (2009). Pengaruh Motivasi dan bekerja.
Kepuasan Kerja terhadap kinerja di 6) Saya bekerja sesuai dengan prosedur
Percetakan PT. Masa Kini Mandiri yang ditetapkan.
Lampung. Jurnal Ilmiah 7) Saya selalu menunjukkan sikap yang
Manajemen. positif.
Priyo. (2014). Pengaruh Motivasi Kerja 8) Saya mengidentifikasi masalah untuk
Dan Disiplin Kerja Terhadap mencari solusi yang tepat.
Kinerja Karyawan (Studi Kasus 9) Saya menyelesaikan semua tugas dalam
Pada PT. Stars International Kota waktu yang telah ditentukan.
Surabaya). Jurnal Ilmiah 10) Saya menyesuaikan diri dengan
Manajemen. Malang: Universitas perubahan yang tidak terduga dalam
Brawijaya. tuntutan pekerjaan untuk memenuhi
Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya jadwal.
Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Motivasi Karyawan
Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Berdasarkan penelitian dari Kinman (2010)
Manusia Untuk Perusahaan Dari maka instrumen yang digunakan sebagai
Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. berikut:
Rajagrafindo Persada. 1) Saya bekerja ekstra keras jika atasan
Siagian. (2006). Manajemen Sumber Daya akan mengevaluasi pekerjaan saya.
Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.. 2) Saya bekerja dengan jumlah waktu dan
Siagian. (2006). Sistem Informasi jumlah pekerjaan secara tepat.
Manajemen. Jakarta : PT. Bumi 3) Saya peduli dan tertarik dengan tugas-
Aksara. tugas yang diberikan kepada saya.
Yakub. (2014). Pengaruh Disiplin Kerja,
4) Saya mau melakukan pekerjaan ini
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap hanya karena gaji.
Kinerja Pegawai Pada PT Kertas
5) Saya berdisiplin tinggi dalam bekerja
Kraft Aceh (Persero). Jurnal Ilmiah untuk menghindari hukuman dari
Manajemen. atasan.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Disiplin Kerja
Jakarta : PT. Raja Grafindo Bedasarkan Penelitan dari Riva’i (2005)
Parsada. maka instrumen yang digunakan sebagai
berikut:
Winardi. (1992). Manajemen Prilaku 1) Saya selalu bekerja datang ke kantor
Organisasi. Bandung: PT secara tertib, tepat waktu dan teratur.
Citra Aditya Bakti. 2) Saya selalu berpakaian rapi dalam
bekerja.
Angket 3) menggunakan peralatan kantor dengan
baik dan benar.
Kinerja Karyawan
Berdasarkan penelitian dari Riordan
dalam Christi (2001) instrumen untuk
mengukur kinerja karyawan adalah:
1) Saya dapat mandiri dalam bekerja.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 186

4) Dalam bekerja saya mengikuti cara


kerja perusahaan.
5) Bekerja secara memuaskan
merupakan bentuk disiplin saya
dalam bekerja.
6) Saya selalu bertanggung jawab
terhadap pekerjaan dan tugas.

Anda mungkin juga menyukai