Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan perusahaan daerah percetakan karesidenan Banyumas. Penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah
153 karyawan di perusahaan daerah percetakan karesidenan Banyumas. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian Christi (2010), Kinman (2001) dan Riva’i
(2005). Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa: (1) motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja (β=0,312**) dan =0,078; (2) disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja, (β=0,388**) dan =0,117; (3) motivasi kerja (β=0,171**) dan disiplin kerja (β=0,306**)
berpengaruh positif terhadap kienerja dengan =0,135.
Abstract
This study aimed to determine the effect of job motivation and job discipline to the employee
performance company area printing residency of Banyumas. This research was an associative causal
using quantitative approach. The subjects were 153 employees in company area printing in residency
of Banyumas. The Data Collection was using a questionnaire which was adapted from Christi (2010),
Kinman (2001) and Riva’i (2005) research. Results of multiple linear regression analysis showed
that: (1) job motivation had positive effect on performance (β=0,312**) and =0,078; (2)
discipline had positive influence on performance, (β=0,388**) and =0,117; (3) job motivation
(β=0.171**) and discpline (β=0.306**) have positive effect on performance with =0,135.
Tabel 2
Kualitas Produk yang Dihasilkan Perusda Dari tabel-tabel di atas dapat terlihat
Percetakan Karesidenan Banyumas Tahun bahwa kinerja karyawan yang diharapkan
2013 dan 2014 belum dapat tercapai. Indikasi
No Tahun Produk yang dihasilkan Produk permasalahan kinerja karyawan Perusda
Reject (%) Percetakan Karesidenan Banyumas
disebabkan oleh kualitas alat kerja yang
1 2013 78.540 rim 4,76% dimiliki perusahaan sudah tidak memadai,
2 2014 63.760 rim 5,32%
Motivasi kerja dari karyawan belum
maksimal dan disiplin kerja yang kurang
(Sumber: Personalia Perusda Percetakan baik.
karesidenan Banyumas, 2015)
Kemudian kuantitas kerja karyawan Dari hasil wawancara karyawan,
ditunjukkan dari jumlah produksi Perusda motivasi kerja yang dimiliki karyawan
Percetakan Karesidenan Banyumas. Jumlah masih belum maksimal. Motivasi yang
permintaan dari konsumen tidaklah semua belum maksimal dapat dilihat dari sikap
diterima. Berikut adalah tabel jumlah karyawan yang cenderung kurang giat
produksi Perusda Percetakan Karesidenan dalam melakukan pekerjaannya, target
Banyumas. waktu penyelesaian pekerjaan tidak
Tabel 3
tercapai dan para karyawan kurang tertarik
Jumlah produksi Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas Tahun 2013 dan 2014 terhadap tugas yang diberikan kepada
No Tahun Jumlah Jumlah Jumlah mereka. Hal tersebut disebabkan oleh
permintaan permintaan permintaan pemberian motivasi oleh perusahaan
(rim) diterima (rim) diterima (%) tidaklah intensif dan perhatian perusahaan
1 2013 91.000 rim 78.540 rim 86,31% terhadap bawahan kurang. Sehingga,
2 2014 87.000 rim 63.760 rim 73,28% pemahaman yang dimiliki karyawan dan
dorongan untuk mencapai target produksi
(Sumber: Personalia Perusda Percetakan masih kurang (Sumber: Karyawan Perusda
karesidenan Banyumas, 2015) Percetakan Karesidenan Banyumas).
Selanjutnya dari sisi waktu kerja
karyawan ditunjukkan dari jumlah produksi Rasa disiplin kerja karyawan yang
yang dihasilkan per jamnya. Karyawan sebaik-baiknya itu harus ditanamkan dalam
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas diri setiap pegawai, sebaliknya bukan atas
belum dapat mencapai target yang paksaan atau tuntutan semata tetapi
ditentukan. Berikut adalah tabel waktu didasarkan atas kesadaran dari dalam diri
kerja karyawan Perusda Percetakan setiap pegawai. Untuk mendapatkan
Karesidenan Banyumas. disiplin kerja yang baik, pegawai harus taat
Tabel 4 terhadap aturan waktu, taat terhadap
Waktu kerja karyawan Perusda peraturan perusahaan, taat terhadap aturan
Percetakan Karesidenan Banyumas Tahun 2013 perilaku dalam bekerja dan taat terhadap
dan 2014
No Tahun Target waktu Realisasi aturan lainnya diperusahaan. Berikut
Waktu disajikan hasil rekapitulasi kehadiran tahun
1 2013 7 jam/rim 8,45 jam/rim 2014 Perusda Percetakan Karesidenan
Banyumas:
2 2014 7 jam/rim 8,87 jam/rim
berbagai keadaan dan perkembangan yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin
mempengaruhi kinerja tersebut. banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan individu, maka semakin
Secara umum tujuan dari penelitian
tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
kinerja adalah memberikan timbal balik
Menurut Hartline dan Ferrel (1996)
kepada pegawai dalam upaya memperbaiki
kepuasan kerja dapat diukur dengan lima
kerja pegawai, dan untuk meningkatkan
indikator, yaitu kepuasan terhadap
produktivitas organisasi. Secara khusus
pekerjaan, kepuasan terhadap atasan,
tujuan penilaian kerja adalah sebagai
pertimbangan keputusan organisasi kepuasan terhadap kebijakan organisasi,
terhadap pegawainya mengenai promosi, kepuasan terhadap dukungan organisasi
mutasi, kenaikan gaji, pendidikan dan dan kepuasan terhadap adanya kesempatan
pelatihan ataupun kebijakan manajerial untuk maju.
lainnya. Menurut Mangkunegara (2009:67), Indikator motivasi
Kinerja karyawan dapat dinilai dari;
Kualitas kerja, Kuantitas kerja, Tanggung Menurut Kinman (2001) indikator
jawab, Kerja sama, Inisiatif dari motivasi adalah ketertarikan terhadap
tugas yaitu Individu memiliki kepedulian
Indikator kinerja dan ketertarikan terhadap tugas yang
Menurut Riordan dalam Christi (2010), diberikan. Evaluasi yaitu seorang individu
indikator dalam kinerja adalah: akan meningkatkan kinerjanya apabila
1) Ketepatan Waktu adanya evaluasi dari atasan. Efisiensi yaitu
Suatu jenis pekerjaan tertentu seorang individu akan meningkatkan
menuntut kehadiran dalam kinerjanya apabila adanya evaluasi dari
mengerjakannya sesuai dengan atasan, uang dan penghargaan lainnya
waktu yang ditentukan. yaitu apabila seorang individu mau
2) Kuantitas melakukan pekerjaan tersebut hanya
Seseorang dapat menyelesaikan karena imbalan. Menghindari hukuman
pekerjaannya dalam periode waktu dari atasan yaitu seorang individu terpacu
yang telah ditentukan. untuk bekerja hanya untuk menghindri
3) Kualitas hukuman.
Setiap pekerja mengenal dan
menyelesaikan masalah yang Motivasi Kerja berpengaruh
relevan serta memiliki sikap kerja terhadap Kinerja karyawan Perusahaan
yang positif di tempat kerja. Daerah Percetakan Karesidenan Banyumas.
Motivasi karyawan di Perusda Percetakan
Karisedenan Banyumas masih rendah. Hal
Motivasi Kerja ini terlihat dari sikap karyawan yang
Menurut Rivai (2011:837) Motivasi kurang tertarik terhadap pekerjaannya dan
merupakan serangkaian sikap dan nilai-nilai kurang giat dalam bekerja. Oleh karena itu,
yang mempengaruhi individu untuk hal yang perlu dilakukan untuk dapat
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan meningkatkan kinerja para pegawai yaitu
tujuan individu. Setiap orang yang bekerja para pegawai membutuhkan motivasi yang
mengharapkan memperoleh kepuasan dari baik. Hal tersebut diharapkan agar dalam
tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan menjalankan setiap tugas dan pekerjaan
kerja merupakan hal yang bersifat yang diberikan mereka dapat mengerjakan
individual karena setiap individu akan dengan kepercayaan diri yang tinggi,
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda- disertai dengan semangat kerja yang tinggi
beda sesuai dengan nilai-nilai yang pula.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 178
pekerjaan hanya karena gaji. Dengan ada di perusahaan. Dengan kata lain, aturan
diberikannya gaji yang sesuai dengan yang telah ditetapkan di Perusda
keinginan atau harapan karyawan, itu akan Percetakan Karesidenan Banyumas harus
memotivasi karyawan untuk meningkatkan dipelihara dan dipertahankan untuk
kinerjanya. Selain itu motivasi karyawan menjaga tingkat kedisiplinan karyawan
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas sehingga hal ini akan berpengaruh positif
juga belum maksimal, motivasi yang belum terhadap kinerja karyawan.
maksimal dapat dilihat dari sikap karyawan Hasil penelitian ini menunjukkan
yang cenderung kurang giat dalam bahwa disiplin kerja berpengaruh positif
melakukan pekerjaannya, target waktu yang dan signifikan terhadap kinerja. Hasil ini
belum tercapai dan para karyawan kurang memiliki hasil yang sama dengan penelitian
tertarik terhadap tugas yang diberikan Yakub (2014). Yakub menyatakan bahwa
kepada mereka. Hal tersebut disebabkan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
oleh pemberian motivasi oleh perusahaan karyawan dengan cara mengubah perilaku
tidaklah intensif dan perhatian perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan
terhadap bawahan kurang. Hal ini diperkuat kesediaan karyawan untuk mentaati semua
oleh teori motivasi dari Kinsman (2001) peraturan dan norma- norma sosial yang
mengatakan bahwa uang atau umpan balik berlaku di perusahaan. Alasan ini diperkuat
merupakan salah satu faktor ektrinsik yang oleh teori Hasibuan (2004) yang
mempengaruhi motivasi seseorang berpendapat bahwa kedisiplinan adalah
sehingga memiliki tujuan yang jelas guna kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
meningkatkan kinerjanya. Selanjutnya semua peraturan perusahaan dan norma-
menurut Winardi (1992) faktor yang norma sosial yang berlaku. Selanjutnya
mempengaruhi motivasi adalah sistem dalam penelitian Rivai (2005) mengatakan
imbalan yang diterima yaitu sistem bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang
pemberian imbalan dapat mendorong digunakan para manajer untuk
individu untuk berperilaku dalam mencapai berkomunikasi dengan karyawan agar
tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, mereka bersedia untuk mengubah suatu
sehingga ketika tujuan tercapai maka akan perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
timbul imbalan. meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap perusahaan dan norma-norma sosial yang
Kinerja Karyawan Perusda Percetakan berlaku.
Karesidenan Banyumas
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Dari hasil penelitian menunjukkan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
bahwa terdapat pengaruh yang positif Perusda Percetakan Karesidenan
antara variabel Disiplin Kerja terhadap Banyumas.
kinerja karyawan Perusda Percetakan
Karesidenan Banyumas. Berdasarkan hasil Hasil penelitian ini menunjukkan
penelitian diketahui bahwa skor tertinggi bahwa motivasi dan disiplin kerja
terletak pada indikator kehadiran (3,50). berpengaruh positif terhadap kinerja
Perusda Percetakan Karesidenan Banyumas karyawan. Dengan dipenuhinya gaji yang
selalu berupaya untuk meningkatkan sesuai dengan harapan karyawan yang
tingkat kedisiplinan karyawan, salah memiliki disiplin kerja yang tinggi maka
satunya dengan upaya absensi atau karyawan akan memiliki kinerja yang
kehadiran yaitu menjaga agar karyawan tinggi. Dengan demikian, motivasi yang
selalu bekerja datang kekantor secara tertib, telah diberikan dan disiplin kerja yang tepat
tepat waktu dan teratur sesuai aturan yang akan meningkatkan kinerja karyawan. Dari
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 183
Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja 2) Saya masuk tepat waktu dalam bekerja.
Sumber Daya Manusia. Bandung: 3) Saya memahami pekerjaan yang
Refika Aditama. dilakukan.
Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber 4) Saya bertanggungjawab terhadap tugas
Daya Manusia Perusahaan. yang dilakukan.
Bandung : Remaja Rosdakarya. 5) Saya menetapkan prioritas kerja dalam
Puspitasari. (2009). Pengaruh Motivasi dan bekerja.
Kepuasan Kerja terhadap kinerja di 6) Saya bekerja sesuai dengan prosedur
Percetakan PT. Masa Kini Mandiri yang ditetapkan.
Lampung. Jurnal Ilmiah 7) Saya selalu menunjukkan sikap yang
Manajemen. positif.
Priyo. (2014). Pengaruh Motivasi Kerja 8) Saya mengidentifikasi masalah untuk
Dan Disiplin Kerja Terhadap mencari solusi yang tepat.
Kinerja Karyawan (Studi Kasus 9) Saya menyelesaikan semua tugas dalam
Pada PT. Stars International Kota waktu yang telah ditentukan.
Surabaya). Jurnal Ilmiah 10) Saya menyesuaikan diri dengan
Manajemen. Malang: Universitas perubahan yang tidak terduga dalam
Brawijaya. tuntutan pekerjaan untuk memenuhi
Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya jadwal.
Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Motivasi Karyawan
Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Berdasarkan penelitian dari Kinman (2010)
Manusia Untuk Perusahaan Dari maka instrumen yang digunakan sebagai
Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. berikut:
Rajagrafindo Persada. 1) Saya bekerja ekstra keras jika atasan
Siagian. (2006). Manajemen Sumber Daya akan mengevaluasi pekerjaan saya.
Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.. 2) Saya bekerja dengan jumlah waktu dan
Siagian. (2006). Sistem Informasi jumlah pekerjaan secara tepat.
Manajemen. Jakarta : PT. Bumi 3) Saya peduli dan tertarik dengan tugas-
Aksara. tugas yang diberikan kepada saya.
Yakub. (2014). Pengaruh Disiplin Kerja,
4) Saya mau melakukan pekerjaan ini
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap hanya karena gaji.
Kinerja Pegawai Pada PT Kertas
5) Saya berdisiplin tinggi dalam bekerja
Kraft Aceh (Persero). Jurnal Ilmiah untuk menghindari hukuman dari
Manajemen. atasan.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Disiplin Kerja
Jakarta : PT. Raja Grafindo Bedasarkan Penelitan dari Riva’i (2005)
Parsada. maka instrumen yang digunakan sebagai
berikut:
Winardi. (1992). Manajemen Prilaku 1) Saya selalu bekerja datang ke kantor
Organisasi. Bandung: PT secara tertib, tepat waktu dan teratur.
Citra Aditya Bakti. 2) Saya selalu berpakaian rapi dalam
bekerja.
Angket 3) menggunakan peralatan kantor dengan
baik dan benar.
Kinerja Karyawan
Berdasarkan penelitian dari Riordan
dalam Christi (2001) instrumen untuk
mengukur kinerja karyawan adalah:
1) Saya dapat mandiri dalam bekerja.
Pengaruh Motivasi Kerja. . . (Mukhlis Riyadi) 186