Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu, keluarga, maupun masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya serta dengan biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan
nasib sendiri ( Nasrul Effendi, 1998 ).
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama
untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki
derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global
diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang
rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan
kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai
kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan
kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal. (DEPKES
RI, 1992).
Strategi pelayanan kesehatan utama adalah memotivasi masyarakat
agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan.
Ada 8 (delapan) unsur utama pelayanan kesehatan utama yaitu; peningkatan
pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan
gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang
mempunyai syarat kesehatan, sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan
preventif dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat
terhadap penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam
masyarakat.

4
5

Prinsip dalam pelayanan kesehatan utama berorientasi pada distribusi


pelayanan kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat, menggunakan
teknologi tepat guna (menggunakan sarana atau fasilitas yang ada didalam
masyarakat itu sendiri), berfokus pada pencegahan dan pendekatan multi
sektoral. Kegiatan dalam pelayanan kesehatan utama meliputi; pendidikan
kesehatan terhadap kesehatan yang pokok, cara penanggulangan dan
pencegahan serta pengobatannya, imunisasi, KIA, KB, perbaikan gizi,
pencegahan penyakit menular, pengadaan obat essensiel, sanitasi dan
pengadaan air bersih.
Hubungan konsep pelayanan kesehatan utama dan komunitas adalah
untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu atau keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh masyarakat), tingkat rujukan
pertama (rumah sakit tipe A dan B), serta menyelenggarakan kerjasama lintas
sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran
serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai
subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan
kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan
meningkatkan status kesehatan masyarakat dimana mereka tinggal.

B. CIP-IPEC
1. Definisi
CIP-IPEC adalah program magang di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan dengan pendekatan Interprofesi dan lintas program.
Interprofessional education adalah merupakan pendekatan proses
pendidikan dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda berkolaborasi dalam
proses belajar-mengajar dengan tujuan untuk membina interdisipline atau
interaksi interprofesional yang meningkatkan praktik disiplin masing –
masing.
Comunity internship program dengan model interprofessional
education and colaboration (CIP-IPEC) merupakan pengembangan dari
6

praktik kerja lapangan (PKL) terpadu dan kuliah kerja nyata (KKN)
terpadu yang selama ini sudah secara periodik dilakukan oleh Poltekkes
Surakarta.
Penyelenggaraan pendidikan profesi kesehatan yang ada saat ini
sering kali masih bersifat eksklusif sesuai dengan profesinya masing-
masing. Mahasiswa tidak memiliki banyak kesempatan untuk menimba
ilmu mengenai atau bersama-sama dengan mahasiswa dari profesi lain.
Untuk dapat berfungsi secara efektif sebagai sebuah tim, diperlukan
strategi dan upaya dimana para anggota profesi baik yang masih dalam
tahap pendidikan maupun yang sudah bekerja harus terlebih dahulu
memahami peran serta tugas dan kewajiban profesi lain dalam bentuk
kerjasama interdisiplin - interprofesional.
Mulai tahun 2015 pendekatan KKN di Poltekkes Surakarta dirubah
design-nya dengan berorientasi pada kerjasama terintegrasi
Interprofesional atau Interdisiplin sehingga terjadi sinergi interaksi secara
internship antar profesi dalam bentuk Community Internship Program
dengan Interprofesional Education Collaboration (CIP-IPEC), yaitu
merupakan salah satu bentuk Program Magang Kerja mahasiswa di
Masyarakat yang berorientasi pada layanan Keluarga sebagai klien dengan
konsep “One Student – One Family” dengan pendekatan kerjasama dua
atau lebih disiplin ilmu yang berbeda berkolaborasi dengan tujuan untuk
membina interdisipliner interprofessional dalam meningkatkan praktek
profesinya masing-masing. Kegiatan CIP-IPEC dilaksanakan secara
kelompok karena realitas kegiatan baik dilayanan primer di masyarakat
maupun di klinik dilakukan oleh tim kesehatan maka diperlukan
pendidikan interprofesi serta pembentukan teamwork seawal mungkin
bahkan dapat dilakukan semenjak mahasiswa masih di semester awal
sampai dengan selesai.
Poltekkes Surakarta sejak tahun 2006 telah mempunyai
pengalaman menyelenggarakan Internship program atau program
magang namun pelaksanaannya terbatas dibeberapa Rumah Sakit
bertaraf Internasional di Indonesia selama tiga bulan yang awalnya hanya
7

diperuntukan bagi mahasiswa Keperawatan Kelas Unggulan bertaraf


Internasional yang telah menyelesaikan seluruh program akademiknya
sebagai hasil rekomendasi kerjasama Sister School Program dengan
Melbourne University, sehingga Program Magang yang dijalankan di
masyarakat dalam bentuk CIP-IPEC tersebut merupakan perpaduan
bagian dari Program Magang yang selama ini telah dilaksanakan dengan
Program Pengabdian Masyarakat yang berorientasi pada Kerjasama
Interprofesional di lingkungan Poltekkes Surakarta. Mahasiswa yang
telah menyelesaikan program CIP-IPEC akan mendapatkan sertifikat
CIP-IPEC sebagai prasyarat mengikuti wisuda dan pengambilan
ijazah.Unit Pengabdian Masyarakat (UPM) Poltekkes Surakarta merupakan
Unit yang mengelola CIP-IPEC dibawah tanggung jawab Pembantu
Direktur bidang akademik.
Pendidikan Interprofesional merupakan suatu proses dimana
sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan
latar belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode
tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi
dalam upaya promotif dan preventif.
2. Tujuan CIP-IPEC
a. Memberikan bekal kepada mahasiswa dalam praktik kolaborasi
interprofesi dalam pendekatan masyarakat dan membentuk sikap serta
perilaku untuk senantiasa peka terhadap persoalan kesehatan yang
dihadapi masyarakat.
b. Menambah pengalaman mahasiswa menyiapkan diri dalam
menjalankan profesinya bekerjasama dengan profesi lain dalam
pemberdayaan kehidupan bermasyarakat.
c. Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa
dalam praktik kolaborasi interprofesi dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
d. Memberdayakan masyarakat melalui kerjasama untuk menggali dan
mengembangkan potensi yang ada di masyarakat dalam berbagai aspek
8

sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan mencapai kesejahteraan


masyarakat.

C. Lingkungan Sehat
Lingkungan bersih hidup sehat mempunyai arti lingkungan yang jauh
dari kondisi yang menimbulkan penyakit. Lingkungan yang bersih akan
menunjang terwujudnya hidup sehat. Makna dari lingkungan bersih hidup
sehat ialah lingkungan yang kita tempati memberikan kesan baik terhadap
indra dan memberikan makna kesehatan.
Lingkungan yang ditempati dapat mendukung dan mempengaruhi
kehidupan diri manusia. Jika lingkungan yang ditempati, masyarakatnya
membiasakan hidup sehat, tentunya ini akan menimbulkan kesan yang baik
bagi diri sendiri dan masyarakat. Tetapi sebaliknya jika anda tinggal di
sekitar masyarakat yang membiasakan hidup kotor dan suka mabuk-mabukan
hal ini akan mempengaruhi psikis dan mental anda, kondisi seperti ini harus
anda hindari jika sudah berkeluarga karena lingkungan seperti ini dapat
mempengaruhi pergaulan anak anda.
Tingkat kesehatan lingkungan dapat diukur dengan parameter sebagai
berikut : penyediaan air bersih terlindung, drainase air limbah yang
memenuhi persyaratan kesehatan, penyediaan dan pemanfaatan tempat
pembuangan kotoran serta cara buang kotoran manusia yang sehat,
penyediaan dan pemanfaatan tempat pembuangan sampah rumah tangga dan
tempat-tempat umum yang memenuhi persyaratan kesehatan, penyediaan
sarana pengawasan penyehatan makanan penyediaan sarana perumahan yang
memenuhi persyaratan kesehatan, penyediaan sarana pengawasan
pencemaran udara oleh industri, dan sebagaianya.

D. Masyarakat
1. Definisi
Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal dan
berinteraksi yang dibatasi oleh wilayah geografis tertentu seperti desa,
kelurahan, kampung, RT (arti sempit).
9

Masyarakat (society) adalah interaksi kompleks sejumlah orang


yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama, meskipun tidak bertempat
tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu.Misalnya masyarakat ilmiah,
masyarakat bisnis, dan lain sebagainya (arti luas).
2. Fungsi Masyarakat
Masyarakat suatu tipe sistem sosial dapat dianalisis dari empat
fungsinya yang diperlukan yakni:
a. Fungsi pemeliharaan pola, fungsi ini berkaitan dengan hubungan
antara masyarakat sebagai suatu sistem sosial dengan subsistem
kultural. Fungsi ini mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi
masyarakat sambil menyediakan dasar dalam berperilaku menuju
realitas yang tinggi.
b. Fungsi interaksi, fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan
antara unit-unit yang menjadi bagian dari suatu sistem sosial.
Khususnya yang berkaitang dengan kontribusi unit-unit pada
organisasi dan fungsinya unit-unit terhadap keselurahan sistem.
c. Fungsi untuk tujuan/pencapaian tujuan, fungsi ini mengatur hubungan
antar masyarakat sebagai sistem sosial dengan subtansi kepribadian.
Fungsi ini tercemin dalam penyusunan skala prioritas dari segala
tujuan yang hendak dicapai dan menentukan bagaimana suatu sistem
mobilitas sumber daya serta tenaga yang bersedia untuk mencapai
tujuan tersebut.
d. Fungsi adaptasi, menyangkut hubungan antara masyarakat dengan
sistem sosial dengan subsistem organisasi tindakan dengan alam
psiko-organik Secara umum fungsi ini menyangkut hubungan
kemampuan masyarakat menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup.
3. Pentingnya Masyarakat
Perlunya memahami masyarakat dari :
a. Karakteristik dan kebutuhannya
1) Identifikasi populasi
2) Pahami karakteristik anggota populasi sasaran
10

3) Identifikasi kebutuhan populasi sasaran (bagaimana cara


mengumpulkan data kebutuhan, bagaimana mereka melihat
masyarakat dan responnya terhadap kebutuhan, bagaimana
kebutuhan diekspresikan oleh orang-orang dalam masyarakat, data
faktor yang mempengaruhi kehidupan sasaran)
b. Tentukan karakteristik masyarakat
1) Identifikasi batas-batas masyarakat
2) Rumusan masalah
3) Pahami nilai-nilai dominan (kebudayaan, nilai-nilai, tradisi,
keyakinan, yang penting dan dianut masyarakat). Siapa yang
menaati, dan yang menentang. Konflik nilai di masyarakat,perasaan
masyarakat dalam memberi dan menerima pertolongan,
keterlibatan populasi dalam pengambilan keputusan.
c. Pahami perbedaan masyarakat
1) Identifikasi mekanisme yang tampak dan yang tersembunyi.
2) Kenali potensi diskriminasi, hambatan yang menyebabkan sulit
berintegrasi dengan masyarakat.
d. Identifikasi struktur masyarakat
1) Kenali lokasi kekuasaan dan adanya sumber daya
2) Pelajari unit pemberi pelayanan, identifikasi pola pemberian dan
pengontrol pelayanan.
3) Hubungan antar unit terkait tugas dan kepentingan.

E. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


1. Definisi PHBS
PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
memahami dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Tujuan PHBS
a. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat
11

b. Masyarakat dapat berperan serta aktif dalam mewujudkan derajat


kesehatan yang optimal
3. Jenis tatanan PHBS
a. PHBS Tatanan Rumah Tangga
b. PHBS Tatanan Sekolah
c. PHBS Tatanan Tempat-tempat Umum
d. PHBS Tatanan Tempat Kerja
e. PHBS Tatanan Institusi Kesehatan
4. Indikator PHBS
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, mengurangi AKI
dan AKB dalam persalinan.
b. ASI eksklusif
Memberikan bayi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif
memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Bayi tumbuh sehat
2) Meningkatkan kekebalan sehingga bayi tidak mudah sakit.
3) Mengandung banyak gizi
4) ASI murah karena tidak memerlukan biaya dalam pemberiannya
Cara menyimpan ASI saat bekerja :
a) ASI diperah sebelum berangkat ke tempat kerja
b) ASI perah dapat bertahan dalam suhu rungan selama 6-8 jam.
c) Dalam suhu lemari es dapat ASI perah dapat bertahan 24 jam.
d) Dalam suhu freezer dapat bertahan selama kurang lebih 6
bulan.
e) ASI perah yang di simpan dapat diberikan kepada bayi dengan
cara dihangatkan (direndam dalam air hangat) atau didiamkan
dalam suhu ruangan dan diberikan menggunakan sendok.
c. Penimbangan bayi dan balita rutin setiap bulan
Penimbangan berat badan bertujuan untuk memantau pertubuhan dan
perkembangan bayi secara periodik setiap bulan, penimbangan dapat
12

dilakukan di posyandu dan hasil dari penimbangan berat badan tercatat


dalam kartu menuju sehat (KMS).
d. Anggota rumah tangga menggunakan atau memanfaatkan air bersih
untuk keperluan sehari hari.
e. Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat
f. Anggota rumah tangga membuang sampah pad tempatnya
g. Anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9m2
h. Anggota rumah tangga menempati ruangan rumah yang berlantai kedap
air (bukan tanah dan dalam keadaan bersih)
i. Anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas melakukan
aktivitas fisik atau olahraga secara terukur 30 menit/hari dan dilakukan
3-5 kali semingggu
j. Anggota rumah tangga yang tidak merokok
k. Anggota rumah tangga yang mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah buang air besar
l. Anggota rumah tangga menggosok gigi 2 kali sehari
m. Anggota rumah tangga memahami bahaya penyakit TB paru serta
antisipasi terhadap penularan TB paru.
n. Anggota rumah tangga menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK)
o. Anggota rumah tangga melakukan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) minimal seminggu sekali
p. Ketersediaan air bersih di lingkungan

Anda mungkin juga menyukai