Ss
Ss
a. Perencanaan ( Planing)
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi. Tanpa perencanaan atau planing pelaksanaan suatu kegiatan akan
mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama
kegiatan administrasi berlangsung. Didalam setiap perencanaan ada dua faktor yang
harus diperhatikan yaitu faktor Tujuan dan faktor sarana baik saran personal (SDM)
maupun material. Adapun langkah –langkah dalam perencanaan meliputi hal –hal
sebagai berikut :
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan –pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Mengumpulkan dara dan informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahapan –tahapan atau rangkaian tindakan.
5. Merumuskan bagaiamana masalah –masalah itu akan dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan –pekerjaan itu akan dilaksanakan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan –
hubungan kerja antara orang –orang,sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan –tujuan yang telah diterapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat
adanya pembagian tugas –tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperici
menurut bidang –bidang dan bagian –bagian,sehingga terciptalah adanya hubungan –
hubungan kerjasama yang harmonis dan lacar menuju pencapaian tujuan yang telah
diterapkan.
c. Pengkoordinasian.
Adanya bermacam –macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pimpinan. Adanya koodinasi yang baik
dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau
kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian
dan personal dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Kita mengetahui bahwa rencana atau program –program pendidikan yang harus
dilaksanakan di sekolah –sekolah sifatnya sangat komplek dan mengandung banyak
segi yang saling bersangkut paut satu sama lain. Sifatnya kompleks yang dimiliki oleh
program pendidikan di sekolah menunjukan sangat perlunya tindakan –tindakan yang
yang dikoordinasikan. Koordiansi ini perlu untuk mengatasi batas –batas perencanaan
maupun batas –batas personil seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi
dalam tugas, perebetuan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat
ringannya pekerjaan,kesimpang siuran dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
d. Komunikasi
Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan
menyampaikan gagasan –gagasan dan maksud keseluruh struktur organisasi sangat
penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari sekedar
menyalurkan pikiran –pikiran atau gagasan dan maksud secara lisan atau tertulis.
Menurut sifatnya komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan terbatas.
Dalam komunikasi bebas, setiap individu atau anggota dapat berkomunikasi dengan
setiap anggota yang lain. Sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota hanya
dapat berhubungan dengan beberapa anggota saja. Untuk melaksanakan suatu
program atau rencanam dalam batas –batas tertentu komunikasi bebas lebih baik dari
komunikasi terbatas.Kesimpulannya komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang –orang dalam struktur
organisasi.
e. Suvervisi atau pengawasan
Setiap pelakasanaan dari program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang aktivitas dari program itu. Oleh
karen itu maka suvervisi haruslah teliti ada atau tidaknya kondisi –kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan –tujuan pendidikan.
f. Evaluasi.
Evaluasi mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program, diperlukan adanya
penilaian atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana tujuan yang hendak
dicapainya, atau dengan kata lain setiap tujuan merupakan kriteria penilaian.
Oleh karen itu penilaian terhadap pekerjaan seorang guru dalam usaha mendidik dan
mengajar murid –muridnya, tidak dapat disamakan dengan penilaian terhadap
pekerjaan tukang menjahit dalam membuat pakaian langganannya, atau pekerjaan
arsitek dalam membangun sebuah gedung.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan, tidak didirikan orang untuk memperoleh
penghasilan,melainkan untuk memelihara dan memajukan kebudayaan. Dengan
demikian penilaiaan tentang efisiensi pendidikan bukanlah untuk menentukan untung
rugi secara finansial. Berhasil atau tidak berhasil pendidikan harus dinilai dari sudut
keuntungan –keuntungan atau kerugian masyarakat. Demikian pula penilaian terhadap
hasil pendidikan pada seorang anak, bukan hanya dilihat dari salah satu segi saja,
umpanya dari intelegensi atau kecerdasan saja, melainkan dari keseluruhan anak itu
sebagai pribadi yang utuh.
Administrasi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan sumber daya manusia. Jika
dikaitkan dengan pendidikan, maka administrasi pendidikan merupakan ”kegiatan yang
ditujukan untuk mengoptimalkan (efektif dan efisien) pencapaian tujuan pendidikan
melalui penataan berbagai sumber daya, manusia, kurikulum dan fasilitas”
(Engkoswara, dalam Burhanuddin, 1998:12).
Kegiatan administrasi pendidikan melibatkan banyak pihak seperti kepala sekolah, para
pembina, pengawas, serta pejabat departemen pendidikan. Keterlibatan tersebut
meliputi fungsi dan tugas masing. Semua unsur yang terlibat berkontribusi terhadap
peningkatan dan pencapaian tujuan pendidikan. Boleh dikatakan bahwa semua unsur
tersebut adalah bagian dari administrator pendidikan.
Dalam rangka peningkatan kinerja berbagai sumber daya dalam kegiatan administrasi
pendidikan, maka administrator pendidikan perlu memperhatikan beberapa prinsip
administrasi. Menurut Burhanuddin (1998:16), ada lima prinsip yang harus diperhatikan:
1. Prinsip efisiensi;
2. Prinsip pengelolaan;
3. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan;
4. Prinsip kepemimpinan yang efektif;
5. Prinsip kerjasama.
Keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan dalam jangka panjang dapat dilihat dari
sejauh mana tujuan pendidikan dapat diwujudkan. Untuk mencapai hasil yang maksimal
tersebut dibutuhkan tenaga administrator pendidikan yang handal dan bertanggung
jawab. Dalam kaitan ini administrasi pendidikan berfungsi untuk mengkordinasikan
perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan
sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.
Secara garis besar komponen administrasi pendidikan dapat digolongkan menjadi:
1. Administrasi personil sekolah;
2. Administrasi kurikulum;
3. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan;
4. Administrasi siswa;
5. Administrasi sekolah dan masyarakat (Burhanuddin, 1998)
Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi
sekolah. Istilah administrasi sekolah umumnya dipahami lebih sempit dari administrasi
pendidikan. Administrasi pendidikan mencakup semua unsur yang terlibat dalam
berbagai kegiatan pendidikan, sedangkan administrasi sekolah hanya meliputi tugas
tata usaha sekolah.
Namun demikian, tidak berarti bahwa administrasi sekolah bukan sesuatu yang penting.
Kegiatan administrasi sekolah sebagai bahagian dari administrasi pendidikan justru
memiliki peran yang sangat penting di sekolah. Dalam arti bahwa kegiatan administrasi
sekolah merupakan ujung tombak kegiatan administrasi pendidikan secara
keseluruhan.
Di dalam lingkungan sekolah terdapat berbagai unsur yang tiada lain adalah komponen-
komponen kegiatan administrasi administrasi pendidikan. Ini berarti bahwa kegiatan
administrasi sekolah tiada lain adalah pelaksanaan administrasi pendidikan secara
langsung di lapangan pendidikan.
DEFINISI
“Administrasi adalah ilmu atau seni yang mempelajari kerjasama sekelompok orang
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama (White)”
Kesekretariatan dapat diartikan sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan perkantoran (surat-menyurat) dan tugas-tugas bantuan lainnya
dalam rangka menunjang kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian Administrasi Kesekretariatan adalah keseluruhan proses pelaksanaan
rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan tugas-tugas bantuan
lainnya, dalam rangka menunjang kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
Lazim pula diIndonesia bahwa penggunaan administrasi kesekretariatan dapat
digantikan dengan kata ketatausahaan. Tata Usaha berarti segenap rangkaian kegiatan
menghimpun, mencatat, mengolah, mengendalikan, mengirim dan menyimpan
informasi atau keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama (Liang Gie).
TUJUAN
Pelaksanaan Administrasi Kesekretariatan memiliki tujuan antara lain :
1. Memperlancar lalu-lintas dan distribusi informasi ke segala pihak baik internal
maupun eksternal.
2. Mengamankan rahasia organisasi.
3. Mengelola dan memelihara seluruh dokumentasi organisasi yang berguna bagi
kelancaraan pelaksanaan fungsi manajemen.
FUNGSI
Adapun fungsi dasar Administrasi Kesekretariatan adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan pencatatan atau recording semua kegiatan manajemen.
2. Sebagai alat pelaksanaan pusat ketatausahaan.
3. Pengendali informasi internal dan eksternal organisasi
4. Sebagai alat komunikasi organisasi.
5. Sebagai alat pelaksana pemegang rahasia organisasi.
6. Sentral teknologi transfer informasi.
Sebagai pusat dokumentasi atau master file
PRINSIP
Berikut ini beberapa prinsip dasar sebagai pedoman guna menjalankan kegiatan
administrasi kesekretariatan dengan baik adalah antara lain :
1. Jelas. Memiliki maksud, tujuan dan arah yang tepat guna dan masuk akal.
2. Sederhana. Ciptakan proses administrasi kesekretariatan yang praktis.
3. Fleksibel. Bersifat tidak kaku dan memungkinkan adanya improvisasi.
4. Bermetode. Dilandasi perhitungan matang demi tercapainya tujuan.
5. Sistem Kesatuan. Berada dalam suatu lingkaran sistem komando organisasi
Sexy Secretary
”Apabila kita mencari seorang sekretaris setidak-tidaknya dia adalah seorang
bodyguard, seorang pengawal gerbang, seorang diplomat, ataupun seorang yang
berjiwa jenderal (Mafia Marchiavelli)”
DEFINISI
Banyak buku-buku hasil pemikiran para pelopor perkembangan manajemen ilmiah
memberikan batasan yang berbeda mengenai administrasi dan sering memberikan
pemahaman yang rumit untuk membedakan antara definisi administrasi dan
manajemen.
“Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Muninjaya, 2004)”
Istilah administrasi berasal dari kata latin ”ad + ministered” yang mempunyai pengertian
membantu, melayani, atau memenuhi. Administrasi (Administration atau Administratie)
adalah rangkaian kegiatan penataan yang dilakukan oleh sekelompok orang melalui
usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
“Administrasi adalah ilmu atau seni yang mempelajari kerjasama sekelompok
orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama (White)”
Sedangkan Kesekretariatan dapat diartikan sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan perkantoran (surat-menyurat) dan tugas-tugas bantuan
lainnya dalam rangka menunjang kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu pengertian Administrasi Kesekretariatan adalah keseluruhan proses
pelaksanaan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan tugas-
tugas bantuan lainnya, dalam rangka menunjang kelancaran pencapaian tujuan
organisasi.
Lazim pula diIndonesia bahwa penggunaan administrasi kesekretariatan dapat
digantikan dengan kata ketatausahaan. Tata Usaha berarti segenap rangkaian kegiatan
menghimpun, mencatat, mengolah, mengendalikan, mengirim dan menyimpan
informasi atau keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama (Liang Gie).
”Empat aktor utama Organisasi adalah Kepemimpinan, Kesekretarian,
Keuangan dan Sumber Daya ~ pram160506”
POKOK PIKIRAN
Dari pembahasan pengertian diatas, maka dapat disarikan beberapa pokok pikiran
dalam Administrasi Kesekretariatan antara lain :
1. Rangkaian Penataan
Ciri yang membedakan kegiatan administrasi umumnya dengan aktivitas lainnya yang
dilakukan sekelompok orang. Ketatausahaan merupakan proses penyelenggaraan
dan penyediaan keterangan adalah wujud rangkaian dari beberapa kegiatan dan tidak
mungkin bersifat tunggal. Adapun bentuk-bentuk pola penataan, yaitu
1. Merencanakan (Planning)
2. Menyusun (Arranging)
3. Menghimpun (Collecting)
4. Mencatat (Recording)
5. Mengolah (Processing)
6. Mengendalikan (Controlling)
7. Mengirim (Transfering)
8. Menyimpan (Filing)
2. Sekelompok Orang (Organisasi)
Merupakan unsur terpenting dalam kehidupan administrasi kesekretariatan khususnya
dan organisasi pada umumnya. Berupa kumpulan sumber daya manusia dengan
jumlah minimal dua orang dan maksimal tidak terbatas.
3. Usaha Kerjasama
Adalah upaya bersama yang dilakukan sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk
suatu maksud tertentu dan tidak akan berhasil apabila hanya dilakukan oleh satu orang
saja. Didalam usaha kerjasama ini akan tampak suatu hierarki organisasi, perencanaan
program dan arah kebijakan yang jelas.
4. Orientasi Tujuan
Yang dimaksud dengan tujuan dalam administrasi kesekretariatan adalah orientasi
dengan perbuatan-perbuatan nyata untuk memenuhi pencapaian target yang
diperjuangkan bersama, berupa kebutuhan rohani dalam pemberian jasa dan
kebutuhan jasmani (kualitas output).
Dengan demikian tampak jelas bahwa Administrasi Kesekretariatan tidak hanya
sekedar pekerjaan membuat, mengirim dan menyimpan surat-surat saja. Akan tetapi
lebih dari itu yang meliputi segenap proses penyelenggaraan, penataan dan
penyusunan pekerjaan yang menunjang kehidupan organisasi untuk mencapai suatu
tujuan.
Dari pokok-pokok pikiran tersebut, maka dapat digambarkan proses penerapan
Administrasi Kesekretariatan, yakni sebagai berikut :
TUJUAN
Pelaksanaan Administrasi Kesekretariatan memiliki tujuan antara lain :
1. Jelas. Memiliki maksud, tujuan dan arah yang tepat guna dan masuk akal.
2. Sederhana. Ciptakan proses administrasi kesekretariatan yang praktis.
3. Fleksibel. Bersifat tidak kaku dan memungkinkan adanya improvisasi.
4. Bermetode. Dilandasi perhitungan matang demi tercapainya tujuan.
5. Sistem Kesatuan. Berada dalam suatu lingkaran sistem komando organisasi.
TATA LAKSANA
Dalam pembahasan kali ini, fokus dari pembahasan penatalaksanaan Administrasi
Kesekretariatan adalah mengenali, mengerti dan memahami hal-hal yang mencangkup
penjelasan dinamika peranan dari Sekretaris, seluk-beluk kegiatan surat-menyurat,
penanganan ekspedisi surat, pengarsipan dokumen organisasi dan sistem transfer
informasi.
Dinamika Sekretaris
Secara tidak langsung dalam kesuksesan perjalanan suatu organisasi sangat
tergantung dari peran yang dilakoni oleh individu seorang Sekretaris beserta perangkat
sumber daya kesekretariatannya. Seorang Sekretaris adalah aktor utama sebagai
konseptor (Initiator) dalam dunia ketatausahaan dimana dalam melakukan
kewajibannya haruslah didukung anggota kesekretariatan yang bertindak sebagai
pekerja (Worker) dan memiliki fasilitas sekretariat organisasi atau teknologi penunjang
lainnya.
Pada dasarnya, pekerjaan Sekretaris dapat dibagi menjadi tiga tugas, yaitu :
1. Tugas Rutin
Adalah tugas-tugas umum yang hampir setiap hari dihadapi tanpa menunggu instruksi
khusus dari pimpinan atau sudah harus dilaksanakan tanpa menunggu waktu, sesuai
dengan yang telah diterapkan dalam uraian deskripsi tugas yang meliputi :