PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG LANJUT
Semester 4
Oleh :
Syaprudin, ST., MKom.
NIP. 19590503 198803 1003
KATA PENGANTAR
Depok 2012
Penyusun.
.
ii
.
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan ………………………………………………………………. i
Kata Pengantar ……………………………………………………………... ii
Daftar Isi …………………………………………………………………... iii
iv
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 1
KARAKTERISTIK DAN PARAMETER OP-AMP
MATERI
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu mengenal karakteristik
komponen elektronika analog dan merencanakan, merealisasikan rangkaian-
rangkaian elektronika analog sesuai spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan
datasheet dari komponen-komponen terkait.
3 Deskripsi.
Syaprudin_PREanalog_2012
2
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi
modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
Syaprudin_PREanalog_2012
3
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
4
TEORI DASAR
KARAKTERISTIK DAN PARAMETER
______________________________________________________
1 Operational-Amplifier
Operasinal Amplifier (Op-Amp) adalah Rangkaian Integrasi (IC), pada
dasarnya op-Amp terbagi menjadi tiga bagian utama yakni bagian input penguat
yang berupa penguat differensial, bagian tengah yang terdiri dari penguat
penyangga atau buffer dan bagian output yaitu penguat driver. Gambar symbol
dan bentuk fisik untuk tipe single Op-Amp ditunjukan pada gambar 2.1. Op-amp
741 memiliki dua input dan satu output dan op-amp ideal memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Open Loop gain tak terhingga 2
_ 7
b. Input resistansi tak terhingga 6
c. Output resistansi nol IC 741
d. Tidak ada arus dan tegangan driff 3
+
e. Band width (BW) tak terhingga. 4
Keterangan Terminal :
1 8
1. Offset null
2. Inverting 2 7
3. Non Inverting 3 6
4. –Vcc atau ground. 4 5
5. Offset null
6. Output
7. +Vcc
8. NC Non Conect Gambar 2.2. Bentuk Fisik Op-Amp
Supply Voltage 22 V
Internal Power Dissipation 500 mW
Syaprudin_PREanalog_2012
5
Differential Input Voltage 30 V
Input Voltage 15 V
2 Electrical Characteristics.
Karakteristi elektrik Operasional Amplifier (Op-Amp) diberikan dalam
kombinasi harga typikal, minimum atau maksimum ditunjukan dalam table 2.2.
ro Output resistansi 75
RI RO
8 Parameter Operasi.
Parameter Operasi diberikan dalam harga typikal, ditunjukan dalam table 2.3.
Tabel 2.3. Karakteristik Kerja Op-Amp 741. Vcc = 15 V, TA = 25C
9 Gain-Bandwidth.
Penguatan tegangan akan berkurang apabila frekuensi bertambah besar
dikarenakan adanya rangkaian kompensasi internal didalam op-amp. Gambar 2.3.
menunjukan plot gain fungsi frekuensi untuk typical op-amp, pada frekuensi
rendah penguatan adalah Penguatan tegangan differensial (A D) dan apabila
frekuensi diperbesar mengakibatkan penguatan berkuran sampai 2.3. (unit),
frekuensi pada gain 1 disebut unity gain frekuensi (f1) dan lebar band pada
frekuensi ini disebut unity gain bandwidth ( B1).
Syaprudin_PREanalog_2012
8
AD
0,707 AD
f1 = B 1
f1 = AD fc ………..( 5 )
0,707 = -3dB
0 fc f1
B1
1
Gambar 2.3. Gain Versus Frekuensi
VIN VO
VO
T(s) T(s)
t
Gambar 2.4. Slew Rate, Perubahan Input menjadi Output
ΔVo
SR ( V/ μs ) .................( 6 )
Δt
Syaprudin_PREanalog_2012
9
PERCOBAAN 1.1
TEGANGAN DAN ARUS OFFSET
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
100K 100K
_ _
+ Rp +
Rp IIN
–Vcc –Vcc
SW SW
22 22 VO
VO
K K VIN
V1 + V1 +
_ _
Gambar 1.1. (a) Current input Offset (b) Voltage input Offset
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Nama Jumlah Nama Jumlah
IC Op-Amp 741 1 PSU Dual Trace 1
Syaprudin_PREanalog_2012
10
Resistor 22K, 100K @1 Multimeter 2
Papan Percobaan 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1. (a). Vcc= ±15 V dan V1=1,5 V SW=OFF.
2. Ukurlah arus input dan tegangan output (Vo) dan catatlah dalam table 1.1.
3. Hubungkan SW=ON, aturlah Rp sampai Vo = 0 volt
4. Ukurlah arus input ( Current input offset) dan catatlah dalam table 1.1.
5. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(b). Vcc= ±15 V dan V1= 1,5 V SW=OFF.
6. Ukur tegangan input dan tegangan output (Vo) dan catatlah dalam table
1.2.
7. Hubungkan SW=ON, aturlah Rp sampai Vo = 0 volt
8. Ukur tegangan input ( Voltage input offset) dan catatlah dalam table 1.2.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah Arus dan
tegangan input offset dalam table 3.3.
Tabel 1.3. Data Spesifikasi Tegangan dan Arus Offset
Iin (offset) Vin (offset) Vout (offset)
Syaprudin_PREanalog_2012
11
Vin (offset)
Vout (offset)
b.
c.
d.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
Syaprudin_PREanalog_2012
12
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 1.2
RESISTANSI INPUT DAN OUTPUT
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1.
(a) Resistansi input Offset
(b) Resistansi output
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Syaprudin_PREanalog_2012
13
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
IC Op-Amp 741 1 PSU Dual Trace 1
Dekade Resistor 1 Osiloskop 1
Resistor 10K, 100K @1 Fungsi Generator 1
Kapasitor 1F 1 Papan Percobaan 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(a). Vcc = ±15 volt. SW=ON.
2. Hubungkan FG ke Vin dan hubungkan Osilskop ke Vout
3. Setting Frekuensi 100Hz Gelombang sinus, dan aturlah amplitudo
maximum Vout normal. Catatlah besar Vo 1 (Vpp) dalam table 1.1.
4. SW=OFF, aturlah decade resistor sehingga Vo 2 = ½ Vo 1
5. Catatlah besar resistansi decade yang ditunjukan ( Resistansi input
op-amp) catatlah dalam table 1.1.
6. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(b). Vcc = ±15 volt. SW=OFF
7. Ukurlah Vin dan Vo 1 dan catatlah dalam table 1.2.
8. Hubungkan SW=ON, aturlah decade resistor sehingga Vo 2 = ½
Vo 1
9. Catatlah besar resistansi decade yang ditunjukan ( Resistansi
output op-amp) catatlah dalam table 1.2.
d. Pengelolaan Data
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah Rin dan
Rout dalam table 1.3.
Tabel 1.3. Data Spesifikasi Rin dan Rout
Rin (K) Rout ()
Syaprudin_PREanalog_2012
14
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4. Pembahasan Teori dan Praktek Slew Rate
(%)
Besaran Teori Praktek Keterangan
Kesalahan
Rin (K)
Rout ()
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Apa yang dimaksud amplitudo maximum Vout normal.
b. Mengapa decade resistor diatur sehingga Vo 2 = ½ Vo 1
c. Jelaskan, mengapa pada op-amp memiliki Rin >> Rout
b.
c.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
15
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 1.3
COMMON MODE REJECTION RATIO
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
16
Gambar 1.1.
(a) Diffrensial Mode
(b) Common Mode
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1.(a). Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VD) dan CH2 output (Vo)
3. Hubungkan Fungsi Generator gelombang sinus dan Frekuensi (F) =
1 KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, sehingga output full bentuk sinus.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VD dan Vo catatlah volt/ div dan
time/ div.
6. Ulangi untuk gambar 1.1. (b). mengukur VC dan Vo.
Syaprudin_PREanalog_2012
17
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VD dan VO Diffrensial-Mode
Dari keempat gambar diatas Hitunglah VD, VC dan Vo dalam besaran Vpp
Hitunglah Penguatan Differensial mode (AD), penguatan Common mode (AC)
dan CMRR (dB) dengan rumus 4.
Tabel 1.1. Pengukuan Diffrensial Mode dan Common Mode
CMRR
VD (Vpp) VO (Vpp) AD VC (Vpp) VO (Vpp) AC
(dB)
d. Pengelolaan Data.
Syaprudin_PREanalog_2012
18
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan diketahui untuk
besaran besaran AD dan CMRR (dB) Hitunglah Secara Teori besaran AC dan catat
dalam table 1.2. Perhitungan Differensial Mode dan Common Mode.
AD
AC
CMRR (dB)
Syaprudin_PREanalog_2012
19
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 1.4
GAIN DAN BANDWIDTH
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggambarkan kurva bandwidth dari rangkaian loop terbuka
(AVOL) dan loop tertutup (AVCL).
b. Dapat menentukan frekuensi cut-off (fc) dan membandingkan dengan
parameter data sheet.
2. Rangkaian Praktek.
Gambar 1.1.
(a) Rangkaian loop terbuka AVOL
(b) Rangkaian loop tertutup AVCL.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
Resistor 10K, 100K @1 Fungsi Generator 1
BNC to Crocodile 2 Osiloskop 1
Socet T BNC 1 Papan Percobaan 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1(a). loop terbuka AVOL dan Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VIN) dan CH2 output (Vo)
Syaprudin_PREanalog_2012
21
3. Hubungkan Fungsi Generator gelombang sinus dan Frekuensi (F) = 1
KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, sehingga output full bentuk sinus.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VIN dan Vo catatlah volt/ div dan time/
div.
6. Aturlah Frekuensi FG seperti dalam table 1.1, catatlah VIN dan Vo
7. Ulangi untuk gambar 1.1. (b) loop tertutup AVCL. (gambar 1.3. table 1.2.)
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
Syaprudin_PREanalog_2012
22
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VIN dan VO Penguat Loop Terbuka
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
Syaprudin_PREanalog_2012
23
Hitunglah Penguatan loop tertutup AVCL dan AVCL.(dB)
Syaprudin_PREanalog_2012
24
Gambar 1.5. kurva bandwidh Penguatan loop tertutup
Dari kedua gambar kurva penguatan tentukan frekuensi unity (f1) dan frekuensi
cutoff (fc). Catatlah dalam table 1.3.
Tabel 1.3. Data Pengukuran frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc).
Loop Tertutup
d. Pengelolaan Data.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah besaran
frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc). Catatlah dalam table 1.4.
Tabel 1.4. Data Spesifikasi frekuensi unity (f1) dan frekuensi cutoff (fc).
Loop Tertutup
Tabel 1.5. Pembahasan Teori dan Praktek untuk Gain dan Bandwidth
Syaprudin_PREanalog_2012
25
(%)
Besaran Teori Praktek Keterangan
Kesalahan
f1
(Hz)
Loop Terbuka
fc
(Hz)
f1
(Hz)
Loop Tertutup
fc
(Hz)
b.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
26
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 1.5
SLEW RATE (SR)
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
27
Gambar 1.1. Rangkaian loop tertutup
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
IC Op-Amp 741 1 PSU 1
Resistor 10K, 100K @1 Fungsi Generator (FG) 1
BNC to Crocodile 2 Osiloskop 1
Socet T BNC 1 Papan Percobaan 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 1.1. loop terbuka AVOL dan Vcc = ±15
volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 Input (VIN) dan CH2 output (Vo)
3. Hubungkan FG gelombang segiempat dan Frekuensi (F) = 10 KHz.
4. Aturlah Amplitudo FG, VIN = 1 Vpp.
5. Gambarkan Bentuk Gelombang VIN dan Vo catatlah volt/ div dan
time/ div.
6. Ulangi untuk Frekuensi (F) seperti dalam table 1.1.
Syaprudin_PREanalog_2012
28
Gambar 1.2. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 100 Hz.
Syaprudin_PREanalog_2012
29
Gambar 1.4. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 10 KHz.
Gambar 1.5. Bentuk Gelombang VIN dan VO Frekuensi (F) = 100 KHz.
Dari keempat gambar Vo, hitunglah SR. Catatlah dalam table 1.1.
Tabel 1.1.
Data Pengukuran Slew Rtae
SR
Syaprudin_PREanalog_2012
30
d. Pengelolaan Data.
Dari data sheet atau spsifikasi op-amp yang dipergunakan catatlah dalam
table 1.2 besaran SR.
SR
f = 100 Hz
f = 1 KHz
f = 10 KHz
f = 100 KHz
Syaprudin_PREanalog_2012
31
6. Jawaban Tugas dan Kesimpulan.
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
Syaprudin_PREanalog_2012
32
NIP : NIM :
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 2
RANGKAIAN DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER
MATERI
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Op-Amp Dasar.
Syaprudin_PREanalog_2012
34
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian
elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop,
fungsi generator, Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
Syaprudin_PREanalog_2012
35
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
36
TEORI
RANGKAIAN OP-AMP DASAR
____________________________________________
1. Differensial Operasional.
Penguat differesial adalah rangkain pre-amp yang ada dalam blok diagran
op-amp atau rangkaian input op-amp, bentuk dasar rangkaian ditunjukan pada
gambar 2.1. rangkaian ini terdiri dari dua rangkaian switching transistor (praktek
KPEA1 modul 3), apabila komponen ideal V1=V2 maka Vo = 0, tetapi dalam
praktek tidak akan terjadi dimana Vo 0 atau disebut dalam praktek dibutuhkan
tegangan offset (praktek modul 1).
VCC
IC IC
VO
IB IB
VI V2
a. Komparator.
Syaprudin_PREanalog_2012
37
Rangkaian komparator akan membandingkan besaran tegangan input V1
dengan tegangan input V2. dalam konfigurasi yang paling sederhana yaitu mode
open loop gambar 2.2.a. apabila ada sedikit perbedaan (differnsial) diantara V1
dan V2 maka tegangan output akan menuju saturasi (+Vcc atau –Vcc) arah
saturasi ditentukan oleh selisih polaritas sinyal input. Visualisasi proses terjadi Vo.
Dimana V1 = gelombang sinus (pp) dan V2=0V gambar 2.2.b.
(a) (b) VO
+Vcc +VCC
R1 VI
VI _
VO
IC 741 V2
V2 R2 +
–Vcc -VCC
b. Subtraction.
Rangkaian komparator bekerja apabila ada selisih tegangan input, maka
rangkaian komparator dapat dipergunakan sebagai rangkaian pengurang
(subtraction) skematik rangkaian ditunjukan pada gambar 2.3.
Rf
Rf Rg R1 Rf
Vo V1 V2 +Vcc
R1 R2 Rg R1 R1
VI _
Bilamana nilai R1=R2=Rf=Rg VO
IC 741
maka Vo = -V1 + V2 R2
V2 +
atau Vo= V2 – V1………….. (2 )
–Vcc
Rg
c. Differensial Amplifier.
Rangkaian subtraction apabila nilai Rf dan Rg diperbesar maka berfungsi
sebagai differensial amplifier.
Vo= ( V2 – V1 ) Av ………….. (3 )
Syaprudin_PREanalog_2012
38
2. Op-Amp Dasar
Karakteristik operasional amplifier yang menguntungkan, sehingga Op-
Amp dapat dioperasikan dalam bermacam-macam bentuk rangkaian aplikasi yang
bermanfaat. Rangaian Op-Amp dasar merupakan rangkaian praktis sebagai dasar
untuk rangkaian-rangkaian aplikasi selanjutnya.
Gambar 2.4
(a) Inverting
(b) Non Inverting
(c) Voltage Follower
a. Inverting Amplifier.
Rangkaian Op-Amp dengan penguatan yang konstan dimana sinyal input
diberikan ke input inverting (-) dan input non inverting (+) dihubungkan ke
grounded disebut inverting amplifier, ditunjukan pada gambar 2.4.a tegangan
output merupakan hasil kali tegangan input dengan penguatan yang konstan.
Pengaturan input resistor (R1) dan feedback resistor (Rf), tegangan keluaran (Vo)
merupakan kebalikan (inverted atau tanda negatif) dari tegangan input. Besaran
penguatan (Av) dan tegangan output diberikan oleh persamaan 4.
Rf Rf
Av Vo Vi .......... ....... (4 )
R1 R1
b. Non-Inverting Amplifier.
Rangkaian gambar 2.4.b. adalah rangkaian Non-Inverting amplifier
dimana sinyal input diberikan ke non-input inverting (+) dan input inverting (-)
dihubungkan ke grounded. Sinyal output tidak membalik. Besaran tegangan
output diberikan oleh persamaan 5.
Syaprudin_PREanalog_2012
39
Rf Rf
Av 1 Vo 1 Vi ................. ( 5 )
R1 R1
R1 Rf
Va
R
+Vcc
R2
Vb +Vcc
_ R
R3 _
Vc IC 741 Vout 2
+ Vout 1 IC 741
R4 +
Vd
–Vcc
–Vcc
Va Vb Vc Vd
Vout 1 - Rf
R1 R2 R3 R4
Va Vb Vc Vd
Vout 2 Rf .............(7.)
R1 R2 R3 R4
a. Summing.
Rangkaian Summing atau Rangkaian penjumlahan biasa, berfungsi untuk
menjumlahkan bebrapa tegangan input yang tak tergantung satu dengan lainnya,
Syaprudin_PREanalog_2012
40
persyaratan yang harus dipenuhi adalah R1=R2=R3=R4=Rf, maka persamaan 7.
menjadi sebagai berikut:
Vout = Va + Vb + Vc + Vd ………. (8)
b. Summing Amplifier.
Rangkaian Summing amplifier adalah rangkaian penjumlah dengan
penguatan dapat dirakit dengan memperbesar nilai resistansi Rf, apabila
diinginkan penguatan dimisalkan 5x maka perbandingan Rf/R = 5 dan untuk
besaran R1=R2=R3=R4=R maka Vout menjadi :
Rf
Vout Vout 2 ............... ( 9.)
R
c. Summing dengan Skala.
Pemakaian summing amplifier dapat digunakan sebagai isyarat untuk
besaran inputyang konstan dimana memberikan respon outputyang berbeda dari
input input lainnya rangkaian ini dinamakan summing dengan skala dimana
rangkaian perlu diberikan penguatan yang berbeda sesuai dengan urutan skala
(dimisalkan 1 ; 2 ; 4 dan 8) urutan skala ini merupakan perbandingan antara
Rf/R= Av. Rumus yang dipergunakan ialah rumus 7.
Vin Vout
Vin Vout
Syaprudin_PREanalog_2012
41
+Vcc +Vcc
C
Vin R Vin
_ _
IC 741 IC 741
+ Vout + Vout
–Vcc –Vcc
a. Integrator.
Rangkaian integrator secara kontinyu menjumlahkan besaran yang akan
diukur selama selang waktu yang diberikan. Rangkaian integrator dasar gambar
2.8. tegangan input (Vi) bentuk pulsa atau segi empat, menyatakan tegangan yang
tetap selama perioda (t) menghasilkan tegangan output (Vo) segi tiga.
Disaat tegangan input tinggi kapasitor akan mulai mengisi secara linier
selama perioda (t). disaat tegangan input nol, tegangan output juga akan menurun
secara linier. Karena op-amp bekerja pada mode inverting Tegangan output akan
berbalik fasa. Besarnya tegangan output diberikan dengan persamaan berikut:
t
1
RC 0
Vout dVin dt...............(10)
b. Differensiator
Kebalikan konsep integrator adalah differensiator. Rangkaian
differensiator dasar gambar 2.9. tegangan input (Vi) bentuk ) segi tiga,
menyatakan tegangan yang tetap selama perioda (t) menghasilkan tegangan output
Syaprudin_PREanalog_2012
42
(Vo) pulsa atau segi empat Besarnya tegangan output diberikan dengan persamaan
berikut:
dVi
Vout RC ...............(11)
dt
PERCOBAAN 2.1
DIFFERENSIAL OPERASIONAL
__________________________________________________________________
+Vcc
R1
_
VI
VO
R2 IC 741
V2
+
Rf
–Vcc
+Vcc
Gambar 2.1. Rangkaian Komparator R1
+Vcc VI
_
VO
V2 IC 741
R2 +
15KΩ VA
–Vcc
Rg
Syaprudin_PREanalog_2012
10KΩ V B
43
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±12 volt. R1=R2=10KΩ
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus 1 Vpp.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.4.
5. Catatlah volt/ div dan time/div.
6. Rakitlah rangkaian gambar 2.2. dan 2.3. Vcc=±12 volt.
R1=R2=Rf=Rg=10KΩ
7. Ukurlah tegangan V1, V2 dan Vo catatlah dalam table 2.1.
8. Ulanglah langkah 6 s/d 7. nilai Rf=Rg= 22KΩ.
Syaprudin_PREanalog_2012
44
Gambar 2.4. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Inverting Amplifier. No: 1
Differensial
10K 22K
Amp
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran V1, V2, Vo dan Av pada rangkaian
subtractor dan differensial Amplifier, catalah hasil perhitungan dalam table 2.2.
Tabel 2.2. Data Perhitungan Subtractor dan Differensial Amplifier
R1=R2 Rf=Rg V2 V1 Vo
Rangkaian Av
(Ω) (Ω) (Volt) (Volt) (Volt)
Differensial
10K 22K
Amp
Subtarctor V2
Av
V1
Differensial
V2
Amp
Av
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
46
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 2.2
OP-AMP DASAR
__________________________________________________________________
+Vcc
R1
_
VO
VI IC 741
+
Syaprudin_PREanalog_2012
47
–Vcc
+Vcc +Vcc
R1 _
_ VO
VO IC 741
IC 741
+
+ VI
VI
–Vcc
–Vcc
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±15 volt. R1=10KΩ dan Rf=100KΩ
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Aturlah amplitudo FG sehingga bentuk gelombang Vo sempurna (sinus).
5. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.4.
6. Catatlah volt/ div dan time/div.
Syaprudin_PREanalog_2012
48
7. Ulangilah langkah 1, 2, 3, dan 4 untuk nilai R1 dan Rf yang berbeda (lihat
table 2.1) catatlah Vi (pp) dan Vo (pp)
8. Ulanglah langkah 1 s/d 7 untuk rangkaian gambar 2.2.
9. Rakitlah rangkaian gambar 2.3. Vcc = ±15 volt.
10. Ulanglah langkah 2 s/d 6.
1 10K 100K
2 1K 100K
3 100K 10K
4 10K 10K
1 10K 100K
Syaprudin_PREanalog_2012
49
2 1K 100K
3 100K 10K
4 10K 10K
Syaprudin_PREanalog_2012
50
Gambar 2.6. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT Voltage Follower
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran penguatan (Av) dari ketiga rangkaian, dan
catalah hasil perhitungan dalam table 2.4.
2 1K 100K
3 100K 10K
4 10K 10K
a.
Syaprudin_PREanalog_2012
52
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 2.3
SUMMING DENGAN OP-AMP
__________________________________________________________________
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla
Nama Nama Jumlah
h
Resistor 10 KΩ 7 PSU Dual Trace 1
Resistor 22KΩ, 27KΩ, 18KΩ PSU Single Trace 1
@1
33KΩ, 68KΩ, 100KΩ Multimeter 1
IC Op-Amp 741 2 Proto Board 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor sama R=10KΩ
(penjumlahan biasa)
2. Hubungkan Vcc = ±15 volt. dan +V=1,5 volt
3. Mulailah dengan kondisi 1. ( 0V=Ground dan 1,5V = +V)
4. Ukurlah Vout 1 dan Vout 2, catatlah hasil pengukuran pada table 2.1.
5. Ulangilah untuk kondisi 2, 3, 4, 5. Seperti dalam table 2.1.
6. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor sama R=10KΩ
kecuali Rf=22 KΩ (penjumlahan dengan penguatan)
7. Ulangilah untuk langkah 2 s/d 5
Syaprudin_PREanalog_2012
54
8. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. dengan nilai resistor R=10KΩ, Rf=27KΩ
R1=18KΩ R2=33KΩ R3=68KΩ R4=100KΩ (penjumlahan dengan
skala)
9. Hubungkan Vcc = ±16 volt. dan +V=5 volt
10. Mulailah dengan kondisi 1. ( 0V=Ground dan 5V = +V)
11. Ukurlah Vout 1 dan Vout 2, catatlah hasil pengukuran pada table 2.2.
12. Ulangilah untuk kondisi 2 s/d 16 Seperti dalam table 2.2.
1 0 0 0 0
2 1,5 0 0 0
3 1,5 1,5 0 0
Syaprudin_PREanalog_2012
55
8 7 0 5 5 5
9 8 5 0 0 0
10 9 5 0 0 5
11 10 5 0 5 0
12 11 5 0 5 5
13 12 5 5 0 0
14 13 5 5 0 5
15 14 5 5 5 0
16 15 5 5 5 5
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk kondisi 1, 2, 3, 4 dan 5.
dengan rumus 8. dan Vout dengan rumus 9. (Rf=22KΩ) catalah hasil perhitungan
dalam table 2.2.
Tabel 2.3. Data Perhitungan Summing Amplifier
Vout 1 Vout 2 Vout
Kondisi Va Vb Vc Vd
(V) (V) (V)
1 0 0 0 0
2 1,5 0 0 0
3 1,5 1,5 0 0
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk kondisi 1 s/d 16. dengan
rumus 7. catalah hasil perhitungan dalam table 2.4.
2 1 0 0 0 5
Syaprudin_PREanalog_2012
56
3 2 0 0 5 0
4 3 0 0 5 5
5 4 0 5 0 0
6 5 0 5 0 5
7 6 0 5 5 0
8 7 0 5 5 5
9 8 5 0 0 0
10 9 5 0 0 5
11 10 5 0 5 0
12 11 5 0 5 5
13 12 5 5 0 0
14 13 5 5 0 5
15 14 5 5 5 0
16 15 5 5 5 5
Dari table 2.2. dan 2.4. gambarkan kurva ladder (tangga) teori dan praktek
Syaprudin_PREanalog_2012
57
Gambar 2.2. Kurva Ladder Teori dan Praktek Summing berskala.
Vout1
Vout2
Syaprudin_PREanalog_2012
58
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 2.4
INTEGRATOR DAN DIFFERENSIATOR
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
C R
+Vcc +Vcc
C
Vin R Vin
_ _
IC 741 IC 741
FG + Vout FG + Vout
–Vcc –Vcc
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 2.1. Vcc = ±15 R=1KΩ dan C=0,1F
2. Hubungkan FG ke Vi dengan F= 1KHz bentuk gelombang sinus.
3. Hubungkan Osiloskop CH1 ke Vin dan CH2 ke Vo.
4. Aturlah amplitudo FG = 2 Vpp.
5. Gambarkan bentuk gelombang Vi dan Vout pada format gambar 2.3.
6. Catatlah volt/ div dan time/div.
7. Ulangilah langkah 2, 3, 4, 5 dan 6 untuk Bentuk gelombang segi-tiga.
Syaprudin_PREanalog_2012
60
8. Ulangilah langkah 2, 3, 4, 5 dan 6 untuk Bentuk gelombang segi-empat.
9. Ulanglah langkah 1 s/d 8 untuk rangkaian gambar 2.2.
Syaprudin_PREanalog_2012
61
Gambar 2.5. Bentuk Gelombang VIN (segi-empat) dan VOUT Integrator
Syaprudin_PREanalog_2012
62
Gambar 2.7. Bentuk Gelombang VIN (segi-tiga) dan VOUT Differensiator
Dari semua gambar hitunglah Vin (pp) dan Vout (pp) catatlah pada table 2.1.
Tabel 2.1. Data Pengukuran Vin dan Vout rangkaian Integrator dan Differensiator
Rangkaian Bentuk Gelombang Vin Vin (Vpp) Vout (Vpp)
Sinus
Integrator Segi Tiga
Segi empat
Sinus
Differensiator Segi Tiga
Segi empat
Syaprudin_PREanalog_2012
63
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout untuk semua bentuk gelombang
dengan besar Vin = 2Vpp dan F=1KHz, catalah hasil perhitungan dalam table
2.2.
Tabel 2.2. Data Perhitungan Vin dan Vout rangkaian Integrator dan Differensiator
Rangkaian Bentuk Gelombang Vin Vin (Vpp) Vout (Vpp)
Sinus
Integrator Segi Tiga
Segi empat
Sinus
Differensiator Segi Tiga
Segi empat
Hitunglah Secara rinci besar tegangan output untuk rangkaian integrator dengan
Vin = 2 Vpp, bentuk gelombang segi tiga. Seperti urutan dalam table 6.3.
Langkah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Vin (v) 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
t (mS) 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5
Vout (v) 0
Langkah 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Vin (v) -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0
t (mS) 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 1
Vout(v)
Syaprudin_PREanalog_2012
64
Vin Vout
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1 0 0,1 0,2 0,3 0.4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 (ms)
Gambar 2.9. Bentuk gelombang hasil perhitungan rangkaian Integrator.
Segi empat
Sinus
Segi empat
Syaprudin_PREanalog_2012
65
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
Syaprudin_PREanalog_2012
66
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Modul 3
PEMBANGKIT SINYAL
(OSILATOR)
MATERI
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Pembangkit Sinyal (Osilator)
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi
modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
Syaprudin_PREanalog_2012
69
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
70
TEORI DASAR
PEMBANGKIT SINYAL ATAU OSILATOR
____________________________________________
1. Osilator Relaksasi Op-Amp 741
Osilator Relaksasi dengan op-amp termasuk dalam jenis multivibrator,
dalam rangkaian multivibrator Op-Amp bekerja sebagai astable multivibrator
dimana keluarannya selalu bergantian antara tinggi dan rendah dalam waktu
tertentu. Op-Amp 741 dapat dipergunakan sebagai osilator, konsep yang
dipergunakan adalah beda tegangan (penguat differensial) dan prinsif komparator.
R1
(a) (b) +VCC
+Vcc
VC
_ +VT
VT IC 741
C1 + 0
Vo VC
–Vcc tC tD
R2
-V
-VCCT
R3
Gambar 2.2. (a) Osilator Relaksasi 741 (b) Bentuk gelombang VO ,VT dan VC
R3
Vo Vc - VT dimana VT β x Vo dan β .........(4)
R3 R2
Vo Vsaturasi Vcc dan Vc VT
Syaprudin_PREanalog_2012
71
Perioda (T = tC + tD) tergantung pada kombinasi R1C1 terjadi pada saat Vo saturasi
dan lamanya pengisian (tC) dan lamanya pengosongan (tD) diberikan oleh rumus :
Jika output segiempat dari rangkaian osilator relaksai op-amp (VA), dilewatkan
pada rangkaian integrator pertama maka output integrator (VB) berbentuk segitiga
dengan besar tegangan output diberikan oleh rumus :
1 VA
R4C2
VB VA dt atau VB t ........(6)
R4C2
dan besaran output integrator ke dua (VC) adalah :
1 VB
R5 C3
VC VB dt atau VC t ........(7)
R5C3
Syaprudin_PREanalog_2012
72
Rangkaian RC Phase Shiff Osilator gambar 2.4. terdiri dari rangkaian
penguat (inverting amplifier) dan rangkaian umpan balik, rangkaian penguat
inverting memiliki beda fasa antara sinyal input dan sinyal output sebesar 180º,
sehingga untuk memperoleh beda fasa 360º yaitu syarat osilasi maka rangkaian
umpan balik harus mempunyai beda fasa 180º untuk itu dapat diperoleh dengan
merangkai tiga tingkat RC yang identik, dimana setiap pasangan RC memberikan
beda fasa 60º. Besar frekuensi osilator yang di hasilkan adalah sebagai berikut :
1
Av > 29 Fo ................(8)
2 π RC 6
Rf
Ri +Vcc
_ C C C
IC 741
+
R R R
–Vcc
dan C1 = C2 = C IC 741
R2 + FO
R4
maka Fo menjadi : –Vcc
C2
Syaprudin_PREanalog_2012
Gambar 2.5. Wien Bridge Osilator 73
R3
11 2
R4
1
Fo .................(9)
2 RC
PERCOBAAN 3.1
OSILATOR RELAKSASI OP-AMP
__________________________________________________________________
Tujuan :
a. Mempraktekkan dan mengukur bentuk gelombang.rangkaian osilator
relaksasi Op-Amp.
b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian osilator relaksasi
b. Memanfaatkan keluaran dan karakteristik dalam rangkaian osilator
relaksasi
2. Rangkaian Praktek.
R1
+Vcc
VC _
IC 741
VT +
C1 VO
–Vcc
R2
R3
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Syaprudin_PREanalog_2012
74
Resistor = 100 KΩ, 68 KΩ @ 1 bh PSU Dual Trace 1
47 KΩ, 22 KΩ Osiloskop 1
10 KΩ, 2,2 KΩ, Proto Board 1
Kapasitor = 0,01µF, = 0,22 µF @ 1 bh BNC-Crocodile Kabel
IC Op-Amp 741 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. Hubungkan Vcc = ±12 volt.
2. Mulailah dengan nilai komponen pada No 1 tabel 3.1.
3. Amati dan gambarlah bentuk gelombang Vt, VC dan Vout.
4. Hitung dan catatlah nilai dari Vt, VC , Vo, T dan F pada table 3.1.
5. Ulangi langkah 4 untuk nilai komponen pada No 2 dan 3.
Syaprudin_PREanalog_2012
75
Gambar 3.2. Gambar 3.3.
Bentuk Gelombang VC Bentuk Gelombang Vt
Gambar 3.4.
Bentuk Gelombang VO
d. Pengelolaan Data.
Dari persamaan 4 dan 5, hitunglah T, F, Vc, Vt dan Vo.
Tabel 3.2. Data Teori Osilator Relaksasi.
Syaprudin_PREanalog_2012
76
C1 = 0,22 µF
R1 = 68 KΩ
1
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ
C1 = 0,01 µF
R1 = 100 KΩ
2
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
C1 = 0,01 µF
R1 = 47 KΩ
3
R2 = 22 KΩ
R3 = 10 KΩ
Vc(pp)
1
Vt(pp)
Vo(pp)
F (KHz)
Vc(pp)
2
Vt(pp)
Vo(pp)
3
F (KHz)
Vc(pp)
Syaprudin_PREanalog_2012
77
Vt(pp)
Vo(pp)
b.
c.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
78
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 3.2
FUNGSI GENERATOR OP-AMP
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian fungsi generator.
b. Memanfaatkan karakteristik keluaran dalam rangkaian fungsi generator
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
79
Gambar 3.1. Fungsi Generator Op-Amp 741
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor 68 KΩ, 1,2 KΩ @ 1 bh PSU Dual Trace 1 buah
Resistor 22 KΩ 10 KΩ @ 2 bh Osiloskop 1 buah
Resistor 2,2 KΩ 3 bh Proto Board. 1 buah
Kapasitor 0,22 µF 2,2 µF, 10
@ 1 bh Kabel BNC to Crocodel 1 buah
µF
Kapasitor 1 µF 2 bh Kabel Penghubung 1 buah
IC Op-Amp 741 3 buah
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. Hubungkan Vcc = ±12 volt.
2. Gunakan Komponen seperti dalam table 3.1.
3. Amati dan catatlah Perioda, Frekuensi (time/div) dan tegangan amplitude
(volt/div)
4. Amati dan catatlah bentuk gelombang VA, VB dan VC yang ditampilkan
layer osiloskop,
Syaprudin_PREanalog_2012
80
Gambar 3.2. Bentuk Gelombang VA Gambar 3.3. Bentuk Gelombang VB
2
C2 = 1 µF
C3 = 1 µF
R4 = 10 KΩ
R5 = 10 KΩ
Syaprudin_PREanalog_2012
81
C2 = 10 µF
C3 = 1 µF
3 R4 = 2,2 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran VA (pp), VA (pp) dan VA (pp) dengan persamaan 4,
6 dan 7. catatlah dalam table 3.2
Tabel 3.2. Data Perhitungan Fungsi Generator Op-Amp 741
Komponen Komponen
No VA (pp) VB (pp) VC (pp)
Osilator Integrator
C2 = 10 µF
C3 = 2,2 µF
1 R4 = 1,2 KΩ
R5 = 22 KΩ
C1 = 0,22 µF C2 = 1 µF
R1 = 68 KΩ C3 = 1 µF
2 R4 = 10 KΩ
R2 = 22 KΩ
R3 = 2,2 KΩ R5 = 10 KΩ
C2 = 10 µF
C3 = 1 µF
3 R4 = 2,2 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
VB (pp)
Syaprudin_PREanalog_2012
82
VC (pp)
VA (pp)
2 VB (pp)
VC (pp)
VA (pp)
3 VB (pp)
VC (pp)
Syaprudin_PREanalog_2012
83
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 3.3
RC PHASE SHIFF OSILATOR
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1. R= 1KΩ dan C=0,5F Vcc = ±15 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH 1 pada Vout.
3. Catatlah dan gambarkan bentuk gelombang yang ditampilkan.
4. Catatlah volt/ div dan time/ div
5. Ulangi Langkah 1 s/d 4 untuk C = 10 nF
Dari Gambar 3.2. dan 3.3. hitunglah Frekuensi Osilasi dan Tegangan output,
catatlah dalam table 3.1.
Tabel 3.1. Data pengukuran Frekuensi Osilasi RC Phase Shiff
C Fo (Hz) Vo (Vpp)
0,5F
Syaprudin_PREanalog_2012
86
10nF
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Frekuensi Osilasi, catalah hasil perhitungan
dalam table 3.2.
Tabel 3.2. Data Perhitungan Frekuensi Osilasi RC Phase Shiff
C Fo (Hz)
0,5F
10nF
0,5F
10nF
Syaprudin_PREanalog_2012
87
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 3.4
WIEN BRIDGE OSILATOR
__________________________________________________________________
Syaprudin_PREanalog_2012
88
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Merencanakan frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
b. Mengukur frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Osilator Wien Bridge.
b. Dapat menjelaskan cara kerja Wien Bridge Osilator dengan Op-Amp
2. Rangkaian Praktek.
R C +Vcc
_
IC 741
+ FO
C R –Vcc
10KΩ
4,7KΩ
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Syaprudin_PREanalog_2012
89
5. Ulangi Langkah 1 s/d 4 untuk C = 0,015F
Gambar 3.2. Bentuk Gelombang VOUT Wien Bridge Osilator dengan C=0,1F
Gambar 3.3. Bentuk Gelombang VOUT Wien Bridge Osilator dengan C= 0,015F
Dari Gambar 3.2 dan 3.3. hitunglah Frekuensi Osilasi dan Tegangan output,
catatlah dalam table 3.1.
Tabel 3.1. Data pengukuran Frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
C Fo (Hz) Vo (Vpp)
Syaprudin_PREanalog_2012
90
0,1F
0,015F
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Frekuensi Osilasi, catalah hasil perhitungan
dalam table 3.2.
Tabel 3.2. Data Perhitungan Frekuensi Osilasi Wien Bridge Osilator
C Fo (Hz)
0,1F
0,015F
0,1F
0,015F
Syaprudin_PREanalog_2012
91
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
Syaprudin_PREanalog_2012
92
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 4
RANGKAIAN DETEKTOR DAN DRIVER
MATERI
Driver Display
Window Detektor
Driver Motor DC
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
Syaprudin_PREanalog_2012
93
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Detektor dan driver
Syaprudin_PREanalog_2012
94
teknologi elektronika yang semakin cepat.
4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator, Power
Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan setiap
peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang dapat
disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan motivasi
peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang telah
dipraktekkan.
Syaprudin_PREanalog_2012
95
6 Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi
penting untuk mengetahui kete;itian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan
yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Langkah yang perlu untuk
mengurangi kesalahan adalah mempelajari kesalahan kesalahan tersebut, dari hal
ini dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. Kesalahan kesalahan yang terangkum
dalam data akhir pengukuran umumnya disebabkan dalam tiga jenis kesalahan
yaitu :
a. Gross Error (kesalahan umum)
b. Systematic Error (kesalahan sistematis)
c. Random Error ( kesalahan kesalahan yang disengaja)
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
96
TEORI DASAR
DRIVER DAN DETEKTOR
____________________________________________
1. Komparator sebagai Driver.
Op-Amp dalam konfigurasi komparator dapat dimanfaatkan sebagai
indicator ON-OFF untuk rangkaian display, detector level atau pengendalian
motor. Karena komparator bekerja dengan membandingkan antara input-inputnya,
input inverting sebagai input referensi (VREF) dan input non inverting sebagai
input kendalinya (Vin), jika Vin = Vref beban output akan “off”, kenaikan Vin
menghasilkan selisih maka beban output akan “on” , bilamana pemakaian input
inverting sebagai input kendali dan input non inverting sebagai input referensi
(VREF), maka bila Vin = Vref beban output akan “off”, penurunan Vin
menghasilkan selisih maka beban output akan “on”
a. Driver Display.
Gambar 2.1. menunjukan rangkaian op-amp yang digunakan untuk
mendrive sebuah lampu atau LED. Jika input non inverting dalam rangkaian
gambar 1a lebih tinggi dari pada input inverting, maka output level akan menjadi
positif saturasi, dan transistor akan terhubung (conduct) sehingga lampu akan
menyala. Yang penting diperhatikan pertama adalah kebutuhan arus beban (IL)
dalam hal ini arus lampu, LED. Kedua arus output op-amp (IOL), bilamana IOL >
IL maka tidak lagi dibutuhkan rangkaian penguat arus ( transistor).
+Vcc
_ 20 mA
_ 30 mA 600 mA
+
>20
+
Syaprudin_PREanalog_2012
97
Gambar 2.1. Rangkaian Driver Display (a) Driver Lampu (b) Driver LED
b. Driver Relay.
Gambar 2.2. menunjukan output komparator mendriver relay. Bilaman
input dibawah 0 Volt, maka output komparator rendah, dan relay akan aktif
menutup (closing).
NO Contacts
+Vcc
+V +V
+Vcc
Vin
R1 _
R1 Vout
+Vcc
VREF VREF
_ +
Vout
R2 R2
+ - Vcc
Vin
- Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
98
Gambar 2.3. Driver LED dengan VREF (a) Inverting (b) Non Inverting.
Bilamana tegangan input (Vin) lebih posistif daripada VREF maka Vout akan
mengaktifkan LED (ON). Gambar 2.3.b. alternatif rangkaian dimana VREF
diberikan ke input non-inverting, bilamana tegangan input (Vin) lebih negatif
daripada VREF maka Vout akan mengaktifkan LED (ON).
2. Window Detector.
Operasi dua rangkaian komparator pada gambar 2.3. dapat dijadikan
sebagai pendeteksi suatu level oleh karena itu dinamakan window detector
skematik rangkaian lengkap ditunjukan pada gambar 2.4.a. dan gambar 2.4.b.
menunjukan level output yang ditampilkan.
+V +Vcc
R1 _ Vout
VREF(1)
+
Output OFF
R2
- Vcc VREF (1)
+V
Output ON
R3 +Vcc
VREF(2)
_ VREF (2)
Output OFF
R4
+
Vin - Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
99
3. Driver Motor DC.
Gambar 2.5. menunjukan rangkaian op-amp yang digunakan untuk mendrive
sebuah motor DC. Bilamana tegangan input (Vin) lebih negatif daripada V REF
maka output akan menuju saturasi positif dan men-drive transistor NPN dan
tegangan output ber-polaritas positif (+Vout) sehingga motor akan mergerak
searah jarum jam. Bilamana tegangan input (Vin) lebih Posistif daripada VREF
maka output akan menuju saturasi Negatif dan men-drive transistor PNP dan
tegangan output ber-polaritas negatif (-Vout) sehingga motor akan mergerak
berlawanan arah jarum jam.
+Vcc
+V
IM
R1 β
IOL
VREF IOL IMOTOR
+
M
R2 _ Vout
Vin
- Vcc
Gambar 2.5. Driver Motor DC
Syaprudin_PREanalog_2012
100
PERCOBAAN 4.1
DRIVER DISPLAY
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp untuk rangkaian indicator level tegangan
dalam rangkaiaan driver display.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter op-amp dan komponen
pendukung.
2. Rangkaian Praktek.
+V +V
(a) (b) +Vcc
Vin
R1 R1 _
10KΩ +Vcc 10KΩ Vout
VREF VREF
_ +
Vout
R2 R2 470Ω
4,7KΩ + 4,7KΩ - Vcc
Vin 470Ω
- Vcc
Gambar 3.1. Driver LED dengan VREF (a) Inverting (b) Non Inverting.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Syaprudin_PREanalog_2012
101
Resistor 470Ω 4,7KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
LED 1 PSU 2
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 3.1.a. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref dan Vout, amatilah kondisi LED, catatlah dalam table 3.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 3.1, ukurlah
Vout, amatai kondisi LED, catatlah dalam table 3.1.
4. Ulangilah langkah 1 s/d 3 untuk rangkaian gambar 3.1.b. (table 3.2.)
c. Data Hasil Pengamatan.
Tabel 3.1. Data Pengukuran Driver LED Inverting.
Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
0
1
2
3
4
5
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref dengan persamaan (1)
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 3.3. dan 3.4.
Tabel 3.3. Data Perhitungan Driver LED Inverting.
Syaprudin_PREanalog_2012
102
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
Vin >Vref
Vin =Vref
Vin <Vref
Tabel 3.4. Data Perhitungan Driver LED Non Inverting.
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vout (volt) Kondisi LED
Vin >Vref
Vin =Vref
Vin <Vref
(%)
Besaran Teori Praktek Keterangan
Kesalahan
Vref
Vin >Vref
Vout (volt)
Vin =Vref
Vout (volt)
Vin <Vref
Vout (volt)
Tabel 3.6. Pembahasan Teori dan Praktek Driver LED Non Inverting.
(%)
Besaran Teori Praktek Keterangan
Kesalahan
Vref
Vin >Vref
Vout (volt)
Vin =Vref
Vout (volt)
Vin <Vref
Vout (volt)
b.
c.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Syaprudin_PREanalog_2012
104
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM
PERCOBAAN 4.2
WINDOWS DETEKTOR
__________________________________________________________________
2. Rangkaian Praktek.
+V +Vcc
R3 _ Vout
8,2KΩ
VREF(1)
+
R4 470Ω
2,2KΩ
- Vcc
+V
R3 +Vcc
8,2KΩ
VREF(2)
_
R4
10KΩ
+
Vin - Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
Gambar 4.1. Windows Detector. 105
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor 470Ω 2,2KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
Resistor 8,2KΩ 2 PSU 2
LED 1 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 4.1. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref1, Vref2 dan Vout, amati kondisi LED. Catat dalam table 4.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 4.1, ukurlah
Vout, amati kondisi LED, catatlah dalam table 4.1.
Vin (volt) Vref 1 (volt) Vref 2 (volt) Vout (volt) Kondisi LED
Syaprudin_PREanalog_2012
106
8
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref1 dan Vref2. Jelaskan secara teori bilamana :
a. Vin < Vref1, Vin=Vref1 dan Vin > Vref1.
b. Vin < Vref2, Vin=Vref2 dan Vin > Vref2.
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 4.2.
Vin =Vref 1
Vin >Vref 1
Vin <Vref2
Vin =Vref 2
Vin >Vref 2
Syaprudin_PREanalog_2012
107
Vin <Vref 2
Vout (volt)
Vin =Vref 2
Vout (volt)
Vin >Vref 2
Vout (volt)
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Syaprudin_PREanalog_2012
108
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM
PERCOBAAN 4.3
DRIVER MOTOR DC
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp untuk mengatur arah perputaran motor
dengan rangkaian driver motor DC.
b. Dapat menggunakan parameter-parameter op-amp dan komponen
pendukung.
2. Rangkaian Praktek.
+V
3. Metoda Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
109
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor 4,7KΩ 10KΩ @1 Multimeter 1
Transistor NPN dan PNP @1 PSU 2
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Motor DC 12V 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 4.1. dengan Vcc = +V = ±12 volt (PSU1)
2. Ukurlah Vref, Vo1, Vo2 dan amatilah Arah putaran motor, catatlah dalam
table 4.1.
3. Hubungkan PSU2 ke Vin, dan aturlah Vin sesuai dengan table 4.1.
4. Ukurlah Vo1 dan Vo2, dan amatilah Arah putaran motor, catatlah dalam
table 4.1.
Vin Vref
Vo1 (volt) Vo2 (volt) Arah Putaran
(volt) (volt)
0 Kiri - kanan
1 Kiri - kanan
2 Kiri - kanan
3 Kiri - kanan
4 Kiri - kanan
5 Kiri - kanan
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vref.
Jelaskan secara teori bilamana Vin > Vref, Vin=Vref dan Vin < Vref.
Pelajari penjelasan komparator. Catatlah hasil analisa dalam table 5.2
Besaran Vin (volt) Vref (volt) Vo1 (volt) Vo1 (volt) Arah Putaran
Syaprudin_PREanalog_2012
110
Vin >Vref Kiri - kanan
b.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
111
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 5
MATERI
Low Pass Filter
High Pass Filter
Band Pass Filter
Stop Band Pass Filter
Syaprudin_PREanalog_2012
112
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1.1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
1.2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
1.3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Filter Aktif
Syaprudin_PREanalog_2012
113
e. Manfaat di industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik
diharapkan trampil untuk dapat
1. Berintegrasi dengan teknologi yang telah
diterapkan di industri dengan mudah
2. Melaksanakan jenis-jenis pekerjaan yang
dibutuhkan di industri.
3. Mengembangkan kemampuan diri secara
mandiri untuk mengikuti perkembangan
teknologi elektronika yang semakin cepat.
1.4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
Syaprudin_PREanalog_2012
114
b. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
c. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
115
TEORI DASAR
FILTER AKTIF
____________________________________________
Filter dalam rangkaian elektronika bertujuan untuk melewatkan dan
menghalingi tegangan pada frekuensi frekuensi tertentu atau range frekuensi
frekuensi tertentu. Rangkaian filter dibagi dua tipe yaitu fasif dan aktif, rangkaian
filter fasif hanya terdiri dari komponen R dan C, sedangkan filter aktif terdiri dari
komponen R, C dan Op-Amp. Dasar dasar filter terdiri dari empat jenis rangkaian
yaitu low pass filter, high pass filter, band pass filter dan stop band pass filter.
Respon filter ideal dari keempat jenis filter ditunjukan pada gambar 2.1.
SBPS
LPF HPF
f
Syaprudin_PREanalog_2012 fOH fOL
116
Gambar 2.1. Respon Filter Ideal
1. Low Pass Filter.
Orde kesatu Low Pass Filter (LPF) menggunakan satu resistor dan satu
kapasitor lihat gambar 2.2, memiliki respon frekuensi dengan sudut kemiringan
-20 dB per decade. dan gambar 2.3, Orde kedua Low Pass Filter (LPF)
menggunakan dua resistor dan dua kapasitor memiliki respon frekuensi dengan
sudut kemiringan -40 dB per decade. Penguatan (Av) akan konstan dibawah harga
frekuensi cut-off (fOH). Persyaratan untuk menetukan pengatan (Av) dan
komponen pendukung adalah sebagai berikut:
Rg Rf Vo/Vi
Rg Rf Vo/Vi
1
fOL ...............( 3 )
2 R1C1
Rg Rf
Vo/Vi
+Vcc
-20dB/ decade
_
C1 741
+ VO
VI
R1 –Vcc
f
fOL
Gambar 2.4. Orde kesatu High Pass Filter (HPF)
Rg Rf Vo/Vi
+Vcc
_
C1 C2 -40dB/ decade
741
+ VO
VI
R1 R2 –Vcc
f
fOL
Syaprudin_PREanalog_2012
118
3. Band Pass Filter.
Gambar 2.6. memperlihatkan Band Pass Filte ( BPF ) menggunakan 2
tingkat rangkaian yaitu tingkat pertama HPF dan tingkat kedua LFP, kombinasi
keduanya disebut BPF. Ketentuan untuk band pass filter dimana f OL< fOH untuk
menhitung penguatan tegangan ( Av) sama dengan rumus 1, sedangkan frekuensi
cut-off rendah dan tinggi adalah sebagai berikut :
1 1
fOL fOH ...................( 4 )
2 R1C1 2 R 2C 2
Vo/Vi
f
fOL fOH
Gambar 2.7. Kurva Respon BPF
Syaprudin_PREanalog_2012
119
Stop Band Pass Filter gambar sama dengan rangkaian Band Pass Filte
( BPF ) gambar 2.6. Tetapi ketentuan untuk Stop Band Pass Filter adalah f OL> fOH
untuk menhitung penguatan tegangan ( Av) sama dengan rumus 1, sedangkan
frekuensi cut-off rendah dan tinggi sama dengan rumus 4. dan gambar 2.8.
memperlihatkan respon frekuensi SBPF.
Vo/Vi
f
fOH fOL
PERCOBAAN
Gambar 2.8. Kurva Respon5.1
SBPF
LOW PAS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan macam-macam Op-Amp untuk rangkaian Low Pass
Filter Orde 1 dan 2
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Low Pass Filter Orde 1 dan 2 untuk
kepentingan rangkaian control elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
120
Gambar 5.1. LPF Orde 1 Gambar 5.2. LPF Orde 2.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor Rf=100KΩ 1 PSU 1
Resistor Rg=R1=R2=10KΩ 3 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1=C2= 200 nF 2 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. Low pass filter orde 1 dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout pada
gambar 5.3 dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
5. Rakitlah rangkaian gambar 5.2. Low pass filter orde 2 dengan Vcc = ±12 volt.
6. Ulangi langkah 2, 3, dan 4
Gambar 5.3. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT LPF pada F= 1KHz
Syaprudin_PREanalog_2012
121
0
5
10
50
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) perubahan f (Hz), data dari table 5.1.
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.2.
Data Pengukuran Respon LPF orde 1
fOH
Slop
Syaprudin_PREanalog_2012
123
Gambar 5.6. kurva Respon LPF orde 2
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.4. Data Pengukuran Respon LPF orde 2
fOH
Slop
e. Pengelolaan Data.
1. Hitunglah Secara Teori besaran fOH dengan persamaan 1.
Syaprudin_PREanalog_2012
124
(%)
Besaran Teori Praktek Keterangan
Kesalahan
fOH
a.
b.
c.
Syaprudin_PREanalog_2012
125
d.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 5.2
HIGH PASS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av (dB) fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian High Pass Filter Orde
1.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian High Pass Filter Orde 1. untuk
kepentingan rangkaian elektronika.
Rg Rf
_
Syaprudin_PREanalog_2012 C1 741
+ VO 126
VI
R1 –Vcc
Gambar 5.1. High Pass Filter Orde 1 (HPF)
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor Rf=100KΩ 1 PSU 1
Resistor R1 = Rg=10KΩ 2 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1 = 0,15 F 1 Osiloskop 1
IC Op-Amp 741 1 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati
gelombang output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin
dan Vout dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin
dan Vout.
Syaprudin_PREanalog_2012
127
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT HPF 1 pada F= 1KHz
Syaprudin_PREanalog_2012
128
Gambar 5.3. kurva Respon HPF .
Dari kurva respon, catat fOH (-3 dB) dan sudut kemiringan.
Tabel 5.2. Data Pengukuran Respon HPF orde 1
fOH
Slop
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOH dengan persamaan 1.
Syaprudin_PREanalog_2012
129
a. Bila diinginkan fOH = 2 KHz hitunglah R dan C.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana nilai R1 dan C1 diperkeil.
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 5.3
Syaprudin_PREanalog_2012
130
BAND PAS FILTER
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Band Pass
Filter.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Band Pass Filter. untuk
kepentingan rangkaian elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor Rf=22 KΩ 2 PSU 1
Resistor R1=R2=Rg=2,2 KΩ 4 Fungsi Generator 1
Kapasitor C1=0,15F
@1 Osiloskop 1
C2=0,001F
IC Op-Amp 741 2 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
Syaprudin_PREanalog_2012
131
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=1 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati gelombang
output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin dan Vout dan
hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin dan Vout.
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT BPF pada F= 1KHz
Syaprudin_PREanalog_2012
132
10M
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhadap f (Hz), data dari table 5.1.
fOH
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOL dan fOH dengan persamaan 4.
fOH
Syaprudin_PREanalog_2012
133
fOH
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
Syaprudin_PREanalog_2012
134
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 5.4
STOP BAND PAS FILTER
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output (Vo) yang dipengaruhi perubahan frekuensi.
b. Menggambarkan kurva respon Av (dB) fungsi F.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian Stop Band Pass Filter.
b. Dapat mengaplikasikan rangkaian Stop Band Pass Filter. untuk
kepentingan rangkaian elektronika.
2. Rangkaian Praktek.
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Syaprudin_PREanalog_2012
135
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor Rf=22 KΩ 2 PSU 1
Resistor R1=R2=Rg=2,2 KΩ 4 Fungsi Generator 1
Kapasitor C2=0,15F
@1 Osiloskop 1
C1=0,001F
IC Op-Amp 741 2 Papan Percobaan 1
Socet T 1 BNC kabel 2
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 5.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Hubungkan Osiloskop CH1 input dan CH2 output.
3. Hubungkan FG dengan F=10 KHz, Aturlah amplitudo FG, amati
gelombang output (maksimum tidak cacat) catatlah bentuk gelombang Vin
dan Vout dan hitung beasar tegangan peak to peak (Vpp).
4. Variasikan Frekuensi seperti dalam table 5.1. catatlah besaran Vin
dan Vout.
Gambar 5.2. Bentuk Gelombang VIN dan VOUT SBPF pada F= 10KHz
Syaprudin_PREanalog_2012
136
100
500
1K
5K
10K
50K
100K
500K
1M
5M
10M
Menghitung Av dan Av(dB).
Menggambar kurva perubahan Av(dB) terhadap f (Hz), data dari table 5.1.
fOH
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran fOL dan fOH dengan persamaan 4.
Syaprudin_PREanalog_2012
137
fOH
fOH
a.
b.
c.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
138
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA 2
Semester 4
Modul 6
RANGKAIAN SINYAL KONDISI DAN KONTROL
MATERI
Zero Span
Voltage to Current Conventer
Current to Voltage Conventer
Error Amplifier
ON-OFF Controller
Syaprudin_PREanalog_2012
139
Oleh :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________
1.1. Tujuan.
Menghasilkan teknisi elektronika yang kompeten dalam memilih,
merencanakan dan merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai
spesifikasi dan fasilitas yang dipersyaratkan datasheet dari komponen-komponen
terkait.
1.2 Sasaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta mampu merencanakan,
merealisasikan rangkaian-rangkaian elektronika analog sesuai kebutuhan
peralatan di dunia industri.
1.3 Deskripsi.
a. Nama Modul : Rangkaian Sinyal Kondisi dan Kontrol
Syaprudin_PREanalog_2012
140
c. Kaitan Modul : Modul ini digunakan sebagai modul aplikasi Op-
Amp untuk rangkaian sinyal kondisi dalam mata
kuliah Praktek Rangkaian Elektronika 2
1.4 Prasyarat
Pengetahuan
a. Gambar teknik elektronika
b. Komponen elektronika diskrit (pasif dan aktif)
c. Rangkaian listrik ac dan dc
d. Teknik Ukur dan Pengukuran rangkaian listrik
Ketrampilan
a. Menggambar membaca rangkaian skematik rangkaian elektronika.
b. Menggunakan peralatan ukur (multimeter, Osiloskop, fungsi generator,
Power Supply Unit)
c. Merakit rangkaian pada papan percobaan.
Untuk Instruktur
a. Dosen pembimbing atau instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul.
e. Dosen pembimbing atau instruktur harus mempunyai catatan kemajuan
setiap peserta didik dan dapat memikirkan sumber informasi lain yang
dapat disarankan kepada peserta didik.
f. dosen pembimbing atau instruktur hendaknya dapat meningkatkan
motivasi peserta didik setiap saat awal praktek pertengahan dan terakhir.
g. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang
telah dipraktekkan.
Untuk mendapatkan nilai kesalahan dari data akhir pengukuran atau yang
terbaca umumnya data actual dikurangi data terbaca di bandinkan dengan data
actual, bentuk kesalahan umumnya ditulis dalam persentase yaitu:
actual terbaca
% kesalahan x100%
actual
Syaprudin_PREanalog_2012
142
TEORI DASAR
RANGKAIAN SINYAL KONDISI DAN KONTROL
____________________________________________
2.1. Zero Span
Output transduser atau sensor ada kemungkinan tidak sesuai dengan range
yang diinginkan sebagai input untuk controller, komputer atau display. Misalnya
untuk input ADC dibutiuhkan sinyal dari 0 volt sampai 5 volt, sedangkan output
tranduser atau sensor hanya 2,48 V-3,9V. rangkaian zero span memungkinkan
adanya pengkonversian terhadap kondisi yang terjadi diatas. Suatu sinyal linier
melalui konventer span (slope) dan zero (sumbu koorditat Y) memungkinkan
adanya suatu parameter tegangan yang diinginkan. Sinyal yang dikonversikan
dengan rangkaian zero span akan menghasilkan sinyal yang paralel dengan sinyal
aslinya.
Sinyal yang dikondisikan merupakan sinyal input Vin, sinyal ini mendapat
penguatan sebesar –Rf/Ri. Tegangan referensi sebesar ±V diberikan pada input
Syaprudin_PREanalog_2012
143
yang lain yang kemudian mendapat penguatan sebesar –Rf/Ros. Sehingga output
dari Vout1 adalah sebagai berikut :
Rf Rf
Vout1 ( )Vin ( )V ........(1)
Ri Ros
Sinyal Vout1 kemudian diberikan kesuatu inverting amplifier dengan penguatan
(gain) sebesar -1, sehingga persamaan berubah menjadi:
Rf Rf
Vout1 ( )Vin ( )V ........(2)
Ri Ros
Persamaan 1 dapat ditulis sebagai persaman garis lurus y = mx + b
y Rf
m (span)
Ri
Rf x
b V
Ros
(offset nol)
±V 10KΩ RF =10KΩ
R=10KΩ
+Vcc
Ros
R +Vcc
Vin 1KΩ
_ 10KΩ
IC 741 _
Ri + Vout1 IC 741
y = – (mx + b) + Vout2
Rcomp -Vcc ½R y = + (mx + b)
=15KΩ –Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
144
Vo Vo(mak) - Vo(min)
A
Vin Vin(min) - Vin(mak)
Rf Rf
A Ri .......... .........................(3)
Ri A
Vout2 A Vin b
Rf
b V .................... ............................(4)
Ros
Vin Vin(min)
Vout2 xVo(mak) Vo(min)
Vin(mak) Vin(min)
Vout2 mVin b dimana m A ...........(5)
+Vcc
Vref R
Rv1 +Vcc
Vin R
+
Vx
IC 741 I out
– BC107
–Vcc R beban
VR
R1
Rspan = Rv2+R3
Rv2
Syaprudin_PREanalog_2012
145
Rf
+Vcc
I Ri >> Rspan Ri
_
IC 741
Rspan Ri
+ Vout
Rf –Vcc
Rpot << Rf
+Vcc
+Vcc _
Vz
IC 741
Rpot +
Syaprudin_PREanalog_2012
–Vcc –Vcc
146
Gaambar 2.5. Rangkaian Floating I to V
V
b
Vb
Rf
Vout I Rspan Vz ........( 9 )
Ri a
Va
Ia Ib I
Rf Rf
Vb - Va ( Ib Rspan ) - ( Ia Rspan )
Ri Ri
Rf
Vb - Va Rspan ( Ib - Ia)
Ri
Vb - Va
Rspan ..........( 12 )
Rf
Ib - Ia
Ri
Rf
Vz Va - Ia Rspan ........( 13 )
Ri
Syaprudin_PREanalog_2012
147
besar dari nilai yang direncanakan. Rangkaian sinyal error dapat dirancang dengan
beberapa cara, diantaranya dengan rangkaian differensial amplifier seperti
ditunjukan pada gambar 2.1, rangkaian differensial amplifier memiliki dua input
yaitu SP yang menandakan nilai proses yang direncanakan, kemudian PV nilai
yang sebenarnya atau actual dari hasil output rangkaian sensor.
R2
R2 +Vcc
Verror (VSP VPV) ........(2)
R1
R1
Jika R R1 R2 ±VPV
_
maka Verror VSP VPV
R Rpot IC 741
R1 +
+Vcc Verror
R
VSP –Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
a b c
148
E 0 +E Error
Jika Verror < Vsat, Vo1 akan saturasi Positif dan Vo2 saturasi negatif
R2
R 2 R1
Vo1 = -Vo2
Pemasangan dioda zener pada output Vo2 bertujuan untuk membatasi tegangan
keluaran output Vo2 menjadi :
Vo2 positif maka dioda bekerja pada mode reverse bias dimana tegangan
keluaran sama dengan Vz. Pada saat Vo2 negatif maka dioda bekerja forward bias
dimana tegangan keluaran merupakan tegangan dioda Vd = 0,7 V.
Syaprudin_PREanalog_2012
149
Bentuk rangkaian elektronik dari ON/OFF controller dapat dilihat pada
gambar 2.3. Op-amp pertama adalah error amplifier, untuk menghasilkan output
sinyal error yang diberikan kepada op-amp kedua. Op-Amp kedua adalah
komparator dengan hysteresis dan op-amp ketiga adalah inverting untuk
membalikan level tegangan.
+Vcc
VPV R
_ +Vcc
_ +Vcc
R IC 741 V01
+ VERROR IC 741 _ V02
+ IC 741
1 K R –Vcc
VSP R1 +
–Vcc
–Vcc
R2
PERCOBAAN 6.1
ZERO SPAN
__________________________________________________________________
Syaprudin_PREanalog_2012
150
Tujuan :
a. Mempraktekkan cara kerja dari zero span dalam rangkaian summing
inverting.
b. Membuat diagram alir cara kerja dari zero span.
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengkondisian sinyal
analog dalam rangkaian zero-span.
2. Rangkaian Praktek.
±V 10KΩ RF =10KΩ
R=10KΩ
+Vcc
Ros
R +Vcc
Vin 1KΩ
_ 10KΩ
IC 741 _
Ri + Vout1 IC 741
y = – (mx + b) + Vout2
Rcomp -Vcc ½R y = + (mx + b)
=15KΩ –Vcc
b. Langkah Praktek.
1. Buatlah rangkaia seperti gambar 6.1. di papan percobaan.
2. Spesifikasi rangkaian, Variasi Vin 1 s/d 3 volt dan variasi Vout 0 s/d 5 volt
Syaprudin_PREanalog_2012
151
3. Hitunglah besar harga Ros dan Rin sesuai spesifikasi rangkaian yang
direncanakan dengan persamaan (3 dan 4). Catatlah dalam table 6.2.
4. Atur potensiometer Ros dan Rin sesuai hasil perhitungan no 3.
5. Hubungkan PSU dengan Vcc ±12Volt dan tegangan offset V = -12V
6. Vin = 1 volt ukurlah Vout2 dan catatlah pada table 6.1. pengumpulan data.
7. Ulangi no 6. untuk Vin seperti dalam table 6.1.
1 1
2 1,25
3 1,5
4 2
5 2,25
6 2,5
7 2,75
8 3
d. Pengelolaan Data.
Tabel 6.2. Harga Ros dan Rpv hasil perhitungan.
Ros Rpv
Hitunglah Secara Teori besaran Vout2 untuk besaran Vin dalam table 6.3. dengan
rumus dari persamaan (5) catalah hasil perhitungan dalam table.
Syaprudin_PREanalog_2012
152
1 1
2 1,25
3 1,5
4 2
5 2,25
6 2,5
7 2,75
8 3
1,25
1,5
2,25
2,5
2,75
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 6.2
VOLTAGE TO CURREN CONVENTER
Syaprudin_PREanalog_2012
154
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengubah tegangan
menjadi arus
b. Menentukan dan memilih komponen berdasarkan standar.
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
155
2. Hitunglah besaran Nilai Rspan dan Vref pergunakan persamaan (6) dan
(7)
3. Rakitlah rangkaian gambar 6.1. pada protoboard.
4. Hubungkan Vcc = ±15 volt. dan atur Rspan dan Vref sesuai perhitungan
(2)
5. Mulailah dengan kondisi Vin = -5V
6. Ukurlah Tegangan Iout, catatlah hasil pengukuran pada table 6.1. data
pengukuran .
7. Ulangi untuk kondisi Vin seperti dalam table 6.1.
Vin
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(volt)
Iout
(mA)
d. Pengelolaan Data.
Rsapan (Ω)
Vref (Volt)
Menghitung Iout untuk variasi tegangan seperti dalam table 6.3. dengan
Persamaan 8.
Vin
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(volt)
Iout
(mA)
-5
-4
-3
-2
-1
10
Syaprudin_PREanalog_2012
157
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
Syaprudin_PREanalog_2012
158
PERCOBAAN 6.3
CURREN TO VOLTAGE CONVENTER
FLOATING
__________________________________________________________________
1. Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan :
a. Mengukur tegangan output dari variasi arus input.
b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan.
Manfaat :
a. Dapat Memahami cara kerja rangkaian pengubah arus menjadi tegangan
b. Dapat mengaplikasikan Op-Amp 741 untuk rangkaian pengubah arus
menjadi tegangan
c. Mengetahui karakteristik dalam rangkaian pengubah arus menjadi
tegangan
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
159
IC Op-Amp 741 2 buah Kabel Penghubung 1 buah
b. Langkah Praktek.
1. Spesifikasi rangkaian, Arus sinyal 4 s/d 20 mA dan voltage sinyal 0 s/d 5
2. Hitunglah besaran nilai Rspan, Rpot dan Vz catatlah dalam table 6.2.
3. Hitunglah tegangan output untuk arus I = 4 mA s/d 20 mA, isilah table 6.3.
4. Rakitlah rangkaian gambar 6.1 pada protoboard, Aturlah Vcc = ±12 volt.
5. Setting Rspan sesuai perhitungan (2)
6. Setting Rpot sehingga Vz = sesuai dengan perhitungan (2)
7. Mulailah dengan kondisi I = 4 mA dan ukurlah tegangan output, catatlah
dalam table 6.1.
8. Ulangi untuk nilai I seperti dalam table 6.1.
I
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(mA)
Vo
(Volt)
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Rsapn dan Vz dengan Persamaan 12 dan 13.
Mencari harga Rspan dan Vz, catatlah dalam table 6.2
Rspan (Ω)
Vz (Volt)
I
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(mA)
Vo
(Volt)
Syaprudin_PREanalog_2012
160
4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Tabel 6.4. Pembahasan Teori dan Praktek I to V
Vo (Volt) (%)
I (mA) Keterangan
Teori Praktek Kesalahan
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Menggambar kurva Transfer I to V hasil perhitungan dan pengukuran
Syaprudin_PREanalog_2012
161
Gambar 6.2. kurva transfer I to V
5. Tugas Hasil Praktek.
a. Jelaskan apa yang terjadi bilamana Ri < Rspan.
b. Jelaskan apa yang terjadi bilamana Rpot > Rf.
b.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
162
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 6.4
ERROR AMPLIFIER
__________________________________________________________________
R2
+Vcc
R1
±VPV
_
IC 741
R1 +
+Vcc Verror
Syaprudin_PREanalog_2012
R 163
VSP –Vcc
Syaprudin_PREanalog_2012
164
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran Vout untuk Vsp = 3 Volt dan Vsp = 5 Volt
dengan rumus dari persamaan 1 dan 2. catalah hasil perhitungan dalam table 6.2.
7
3.4. Hasil Praktek dan Pembahasan.
Ketelitian dari hasil praktek adalah sebagai berikut:
Syaprudin_PREanalog_2012
165
Teori Praktek Kesalahan
b.
7. Kesimpulan
Syaprudin_PREanalog_2012
166
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
PERCOBAAN 6.5
ON-OFF CONTROLLER
__________________________________________________________________
Manfaat :
a. Dapat menggunakan Op-Amp 741 untuk rangkaian ON/OFF controller
b. Dapat menggambarkan bentuk deadband atau hysteresis rangkaian
ON/OFF controller
2. Rangkaian Praktek.
Syaprudin_PREanalog_2012
167
Gambar 4.1. Rangkaian ON/OFF Controller
3. Metoda Praktek.
a. Bahan dan Alat.
Bahan / Komponen Alat / Instrumen
Jumla Jumla
Nama Nama
h h
Resistor 22 KΩ 4 Multimeter 1
Resistor 100 KΩ 10 KΩ @1 PSU 1
Potensiometer 5 KΩ 2 Papan Percobaan 1
IC Op-Amp 741 3
Dioda Zener 9,1 1
b. Langkah Praktek.
1. Rakitlah rangkaian gambar 6.1. dengan Vcc = ±12 volt.
2. Atur potensiometer Vsp, Tentukan Tegangan Vsp sebesar 5 volt
3. Variasikan Tegangan Vpv sesuai table 6.1.
4. Ukurlah Tegangan Vo1, Vo2, Verror dan catatlah pada table 6.1
Syaprudin_PREanalog_2012
168
5
d. Pengelolaan Data.
Hitunglah Secara Teori besaran deadband atau histeresis untuk rangkaian
ON/OFF controller dengan persamaan 3, Hitunglah Secara Teori besaran Verror,
Vo1 dan Vo2 untuk rangkaian ON/OFF controller, dengan persamaan 4. catalah
hasil perhitungan dalam table 6.2.
Tabel 6.2. Data Perhitungan ON/OFF Controller
Deadband Vpv (V) Verror(V) Vo1 (V) Vo2 (V)
0
2
3
5
6
7
8
Syaprudin_PREanalog_2012
170
a.
b.
7. Kesimpulan
Mengetahui : Depok,
Dosen Pembimbing. Praktikan.
( …………………………….. ) ( ………..…………........……….. )
NIP : NIM :
DAFTAR PUSTAKA
Syaprudin_PREanalog_2012
171
Philadelphia.
Robert B, 1992 Electronic Device and Circuit Theory, fifth Edition, New Jersey
J. Michael 1989 Industrial Control Electronics, Aplications and Design, USA
LAPORAN
PRAKTEK RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG 2
Semester 4
Syaprudin_PREanalog_2012
172
Modul 1
KARAKTERISTIK DAN PARAMETER OP-AMP
Praktikan :
Anggota 1:
Anggota 2:
Anggota 3:
Kelas :
Tanggal Praktek :
Tanggal Penyerahan Laporan :
Dosen Pembimbing :
Syaprudin, ST., Mkom.
NIP. 19590503 198803 1003
Syaprudin_PREanalog_2012
173