Anda di halaman 1dari 4

 

 
BAB I
 
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang

  Sistem interlocking merupakan sebuah sistem yang berfungsi sebagai


  monitoring kondisi teknis di lapangan , pengaman jalur, dan pengatur perangkat

 
yang menunjang keluar masuknya kereta pada sebuah stasiun, sistem interlocking
terdiri dari dua bagian yaitu vital dan non vital . perangkat yang termasuk bagian
 
vital dintaranya adalah motor wesel, lampu sinyal dan pendeteksi kereta pada
 
sebuah track. Semua perangkat yang termasuk dalam bagian vital tersebut
  terhubung langsung dengan room control yang berada di stasiun, pada room
control terdapat bagian non vital seperti LCP dan HMI sebagai perangkat yang
memonitoring keadaan di lapangan. Untuk menghubungkan antara bagian vital dan
non vital dibutuhkan suatu sistem transmisi atau sebuah sistem komunikasi yang
handal agar tidak terjadi kesalahan atau error yang bisa menyebabkan kecelakaan
pada lalu lintas kereta api di sebuah stasiun.

Dalam sebuah stasiun kereta api ,sistem transmisi data dari lapangan ke
room control sangat diperhatikan dan sistem yang digunakan saat ini pada
pengiriman datanya hanya menggunakan satu media transmisi bisa disebut media
transmisi tunggal, sehingga dengan hanya menggunakan media transmisi tunggal
sistem redudansi yang diterapkan menjadi kurang maksimal atau tidak tepat
penggunaannya, oleh karena itu untuk membuat sistem transmisi data lapangan ke
ruang pengontrol lebih terjamin dari kegagalan , maka akan ditambahkan media
transmisi yang mengirimkan data dari perangkat yang sama dilapangan, sehingga
akan ada dua buah data yang bisa dijadikan pembanding dan dengan adanya dua
media tersebut maka sistem tersebut bisa menggunakan sistem redudansi dengan
maksimal tanpa khawatir terjadi kegagalan pengiriman data dan dengan tingkat
akurasinya cukup tinggi.

Berdasarkan pada latar belakang dan uraian diatas , maka penulis mengangkat
judul “Sistem Interlocking Persinyalan Berbasis Plc Dengan Metode Hsb (Hot
Standby) Vital Safety Critical System” sebagai tugas akhir.

I-1
 
  I-2

 
1.2.Perumusan Masalah
 Adapun perumusan masalah yang akan diterapkan, antara lain sebagai berikut :

 1. Perlu dibuat system interlocking yang mampu mendeteksi kegagalan


pembacaan dan pengiriman data.
 
2. Sistem pengiriman data hanya menggunakan satu media transmisi
 
3. Perlu dibuat suatu topologi jaringan yang dapat menjamin terkirimnya data
  dari Remote ke LCP
 4. Implementasi sistem failsafe pada interlocking sebuah stasiun

1.3.Tujuan
1. Untuk merealisasikan sebuah sistem interlocking sebagai media
pembelajaran bagi pegawai baru.
2. Merealisasikan sebuah sistem interlocking yang mampu bekerja secara
optimal dan terus menerus saat terjadi gangguan sehingga tidak
menimbulkan bahaya bagi perjalanan kereta api

1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah tugas akhir ini adalah:
1. System interlocking ini akan digunakan pada stasiun yang menggunakan
single track.
2. Topologi jaringan yang digunakan berupa point to point antar PLC
3. Data yang akan dibandingkan adalah pembacaan sensor untuk motor wessel
dan catudaya pada track saat menditeksi adanya kereta api
4. Harus tersedia fitur copy block data sistem pada PLC yang akan digunakan

1.5.Luaran yang Diharapkan


1. Menghasilkan sebuah simulator yang mampu dipahami dengan cepat dan
mudah oleh para pegawai yang sedang mempelajari sistem interlocking
pada sebuah stasiun dengan sistem safety yang memenuhi standar
transportasi kereta api.

 
  I-3

 
1.6.Kegunaan
 
Adapun kegunaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
 
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai standr safety yang seharusnya
  digunakan
  2. Sebagai media pembelajaran bagi pegawai PT KAI (Persero) dalam sistem
persinyalan interlocking yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya
 
kereta pada sebuah stasiun agar tidak terjadi kecelakaan.
 

 
1.7.Sistematika Penulisan
  a) BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam pembuatan Tugas
Akhir, tujuan yang ingin dicapai, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat,
dan sistematika pembahasan laporan proyek akhir yang menjelaskan sekilas
mengenai isi yang dikandung pada setiap bab dalam laporan buku ini.
b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang digunakan dalam
penyelesaian masalah dalam pembuatan alat ini, sehingga dapat diketahui cara
atau teknik apa yang harus dilakukan sehingga hasil proyek akhir ini sesuai
dengan yang diharapkan. Adapun sebagai sumber acuan yang digunakan
adalah buku laporan proyek akhir, buku-buku pendukung lainnya, dan
informasi yang didapatkan dari media internet.
c) BAB III METODA DAN PROSES PENYELESAIAN
Pada bab ini terdapat uraian rinci tentang langkah-langkah dan metodologi
penyelesaian masalah, bahan atau materi TA, alat yang dipergunakan, metoda
pengambilan data atau metoda analisis hasil, proses pengerjaan dan masalah
yang dihadapi disertai dengan cara penyelesaiannya. Metoda penyelesaian
berupa uraian lengkap dan rinci mengenai langkah-langkah yang telah diambil
dalam menyelesaikan masalah dan dibuat dalam bentuk diagram alir (flow
chart).

 
  I-4

 
d) BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
 
Bab ini membahas tentang teknik pengujian yang digunakan serta hasil uji alat
 
berdasarkan data-data pengukuran terhadap alat yang diuji.
  e) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan proyek akhir
dan saran-saran untuk pengembangan proyek akhir ini.
 
f) REFERENSI
 
Bagian ini merupakan sumber dan teori pendukung yang dipakai untuk
  merancang tugas akhir.

Anda mungkin juga menyukai