Anda di halaman 1dari 8

PEMROSESAN ALAT-ALAT DAN TAHAPAN ERADIKASI

Posted on 18 September 2013 Updated on 9 April 2014

Oleh: Gita Kostania

Tabel: Jumlah Mikroorganisme yang dapat Dihilangkan pada


Setiap Tahapan Proses Eradikasi
Keterangan Dekontamina Pembilasan Pencucian DTT Sterilisasi
si

Tingkat Terutama 50% 80% 95% 100%


Eradikasi virus
Mikroorganis pathogen
me (Hepatitis B
dan
HIV/AIDS)

Proses Rendam Siram Pakai Rebus/ Panas 1700C


dalam dengan air sabun kukus & panas 1210
larutan klorin larutan 20 C, uap 106
0,5% antiseptic menit Kpa 60 menit
dan air dan 20-30
menit

Hasil Inaktivasi Hilangkan Pembersi Sisa Menghilangk


dan mikroorganis han kuman an semua
membunuh me secara dengan mikroorganis
virus fisik dengan endospo me
pathogen pembersihan ra
dan
beberapa
mikroorganis
me

Dekontaminasi

Semua peralatan, termasuk sarung tangan, harus dilakukan


dekontaminasi segera setelah digunakan agar aman untuk dikelola dan
dicuci. Petunjuk:
1. Proses dekontaminasi menggunakan larutan klorin 0,5%
2. Gunakan sarung tangan (sarung tangan tebal dari bahan karet atau
polivinil) untuk mengumpulkan dan memasukkan instrument ke dalam
larutan
3. Siapkan wadah khusus dan bahan anti karat (plastic, email atau
porselen) dengan ukuran yang memadai bagi sejumlah peralatan
instrument
4. Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh instrument
5. Rendam selama 10 menit
6. Gunakan larutan yang baru
7. Ganti larutan bila sudah digunakan berulangkali atau menjadi keruh,
kondisi larutan yang baik menjamin daya kerja yang efektif
8. Setelah semua instrument direndam, bersihkan sarung tangan di dalam
larutan klorin tersebut, lepaskan secara terbalik, kemudian rendam
dalam larutan yang sama
9. Cuci tangan dengan sabun/larutan antiseptic, bilas dengan air bersih
hingg bersih
10. Permukaan yang luas seperti meja periksa atau meja tindakan yang
terkena darah atau cairan tubuh pasien harus dilakukan dekontaminasi
dengan jalan menyeka permukaan atau benda-benda yang tercemar
dengan klorin 0,5%.

Petunjuk Pembuatan Larutan Klorin

Bagian air (H2O) = % konsentrat / sediaan –1

% pengenceran / diinginkan

Rumus untuk membuat larutan yang diencerkan dari larutan


KONSENTRAT/SEDIAAN

Contoh :

Membuat larutan klorin 0,5% dari klorin 5,25%

Hitung : Jumlah bagian air = 5,25% – 1 = 10 – 1 = 9

0,5%

Ambil 1 bagian larutan sediaan (5,25%), dan tambahkan


dengan 9 bagian air

Membuat larutan klorin 0,1 % dari konsentrat 5 %


Hitung : Jumlah bagian air = 5% – 1 = 50 – 1 = 49

0,1%

Ambil 1 bagian larutan sediaan (5%), dan tambahkan dengan


49 bagian air

Bila digunakan air matang, larutan klorin 0,1 % cukup baik. Bila dilarutkan
dalam air bersih tetapi belum matang atau difiltrasi dibutuhkan
konsentrasi 0,5%. Hal ini disebabkan sebagian klorin yang ada diinaktivasi
oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam air mentah.

Bubuk (g/l) = % pengenceran/diinginkan x


1000

% konsentrat/sediaan

Rumus untuk membuat larutan yang mengandung klorin dari BUBUK


KERING

Contoh:

Membuat larutan yang mengandung klorin 0,5 % dari bubuk kaporit


dengan konsentrat 35 %

Hitung : Bubuk (g/l) = 0,5 % x 1000

35 %

Tambahkan 14,2 g ( dibulatkan 14 gram ) dalam 1 liter


air

Pencucian

Petunjuk:
1. Pencucian tidak dianjurkan menggunkan air panas karena akan
mengkoagulasi protein (termasuk darah) sehingga menyulitkan
pembersihkan. Sabun atau detergen sangat membantu membersihkan
bagian-bagian yang mengandung lemak dan protein. Tidak
diperkenankan menggunakan sabun tangan karena meninggalkan
residu yang sulit dibersihkan.
2. Gunakan sarung tangan tebal/rumah tangga jangan yang mudah robek
atau sudah bocor. Dianjurkan menggunakan kaca mata pelindung
untuk melindungi mukosa mata dari percikan.
3. Buka semua instrument yang mempunyai engsel dari kunci. Lepaskan
bagian yang dapat dilepas atau dibongkar pasang. Bersihkan bagian
dalam dan luar dari sarung tangan
4. Masukkan instrument dari wadah dekontaminasi ke dalam wadah yang
berisi air dan sabun
5. Bersihkan bagian-bagian instrument yang kotor atau dicemari
darah/cairan tubuh
6. Lakukan penyikatan di dalam air rendaman untuk mengurangi percikan
bahan-bahan yang terlepas akibat penyikatan atau cairan pencuci
7. Untuk membersihkan darah atau jaringan dari ujung kanula : meghisap
dan mengeluarkan cairan sabun atau detergen berkali-kali hingga
kotoran hilang. Apabila belum bersih, pegang dan masukkan kanula ke
dalam air kocok maju mundur kuat-kuat (hati-hati jangan sampai
terkena percikan). Jangan menggunakan sikat untuk membersihkan
kotoran dalam kanula karena akan menggores dinding dalam kanula
dan menjadi tempat berlindung mikroorganisme
8. Sikat dan seka hingga jelas tampak bersih
9. Bilas dengan air mengalir agar bersih dari sisa bahan/kotoran dan
cairan pencuci/busa sabun, karena beberapa detergen dapat
menghambat kerja desinfektan kimiawi
10. Letakkan instrument di atas kain bersih, instrument yang akan
diproses lebih lanjut (DTT) dengan jalan perebusan, dapat langsung
dimasukkan ke dalam panic perebus.

Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT )

Panas Basah ( Perebusan atau Pengukusan ), petunjuk :


1. Proses dilakukan setelah dekontaminasi dan pencucian
2. Gunakan wadah dari bahan logam dan mempunyai penutup
3. Instrument harus terendam seluruhnya di dalam air (rebus) atau tidak
melebihi tingkat wadah pengukusan (kukus)
4. Usahakan agar jumlah instrument tidak terlalu banyak/penuh agar
pengurangan air akibat penguapan, tidak menyebabkan sebagian
instrument berada di atas permukaan air atau instrument memukul
dinding wadah/membuka tutup pada saat air bergolak (rebus)
5. Waktu 20 menit dihitung dari saat air mulai mendidih atau
terbentuknya uap yang diakibatkan oleh air yang mendidih. Tidak
diperkenankan menambah air atau apapun apabila proses perebusan
atau pengukusan belum selesai. Ingat : uap air panas pada 800 C,
membunuh semua bakteri, virus, parasit, dan jamur dalam 20 menit.
Kecuali bila ketinggian klinik di atas 5500 meter tidak perlu
memperpanjang waktu perebusan
6. Sesudah 20 menit, matikan api/pemutus arus listrik, pindahkan wadah
dan atau buka penutupnya, keluarkan instrument (pakai penjepit),
dinginkan, langsung pakai atau simpan di wadah DTT.

Kimiawi, petunjuk:
1. Sebelumnya instrument harus sudah melalui proses dekontaminasi
dan pencucian
2. Gunakan larutan: klorin 0,1 – 0,5 % (tergantung air pelarut);
Glutaraldehida 2 % atau sesuai dengan petunjuk penggunaan
3. Meskipun alcohol, iodine & iodophor relative murah, tidak
diklasifikasikan untuk DTT
4. Larutan klorin sangat efektif melawan virus Hepatitis B dan AIDS,
murah dan mudah diperoleh. Klorin sangat berguna untuk
dekontaminasi permukaan yang luas (meja periksa). Klorin besifat
korosif terhadap benda logam, namun instrument tahan karat cukup
aman untuk direndam (menggunakan wadah plastic) 20 menit. Klorin
cepat sekali berubah keadaannya sehingga harus dibuat larutan baru
atau harus selalu diganti. WHO (1989) menganjurkan proses
dekontaminasi dengan klorin 0,5 %, sedangkan DTT klorin 0,1 %,
dianggap cukup efektif dan pelarutnya dengan air matang.
Glutaraldehida dipakai sebagai sterilisator kimiawi dan DTT. Zat ini
kurang iritatifnya dibanding formaldehida. Larutan atau tablet
formaldehida untuk proses pencegahan infeksi harus dihindari karena
bersifat karsinogen.
5. Sebaiknya digunakan larutan yang baru dicampur atau masa
penggunaannya belum kadaluarsa
6. Gunakan wadah yang mempunyai penutup dan terbuat dari bahan non
korosif (plastic, kaca, email atau alumunium)
7. Digunakan untuk instrument yang tidak tahan panas (plastic, lensa
optic dan karet)
8. Instrument harus terendam dengan baik
9. Waktu untuk DTT adalah 20 menit
10. Setelah 20 menit, angkat instrument (pakai penjepit), bilas dengan air
DTT/steril hingga sisa larutan DTT dapat dihilangkan (karena iritatif)
langsung digunakan atau disimpan di dalam wadah DTT dapat
disimpan hingga 1 minggu.

Sterilisasi

Otoklaf ( Sterilisasi Uap ), petunjuk :


1. Instrument harus sudah diproses dekontaminasi dan pencucian
sebelum sterilisasi
2. Instrument sudah dibungkus (apabila diperlukan) dan disusun
sedemikian rupa sehingga panas dan uap bertekanan, dapat mencapai
semua bagian secara efektif. Periksa persiapan otoklaf ( listrik, jumlah
air, alat penera suhu dan tekanan, kunci penutup )
3. Setelah penyusunan selesai, tutup penutupnya dan lakukan
penguncian, hidupkan arus listrik atau pemanas, atur suhu hingga
1210 C (2500 F) dan tekanan 106 Kpa
4. Setelah kondisi tersebut tercapai, mulai dilakukan penghitungan atau
pengaturan waktu 20 menit ( untuk instrument yang tidak dibungkus )
dan 30 menit ( untuk instrument terbungkus )
5. Matikan arus listrik atau sumber pemanas, keluarkan sisa tekanan dan
uap air, keluarkan instrument yang diinginkan. Diamkan semua alat
sampai kering sebelum diangkat. Setelah dingin, instrument siap
dipergunakan, apabila tidak langsung dipakai, simpan di
tempat/tromol kecil.

Oven ( Sterilisasi Panas Kering ), petunjuk :


1. Sebelum dilakukan proses ini, instrument sudah melalui proses
dekontaminasi dan pencucian
2. Susun sedemikian rupa sehingga paparan panas mencapai seluruh
permukaan instrument secara efektif. Jangan mengisi terlalu penuh,
karena akan mempengaruhi penyaluran panas dan menambah waktu
yang diperlukan
3. Tutup oven, atur temperature pada suhu 1700 C
4. Setelah mencapai temperature tersebut, mulai dilakukan pengaturan
atau perhitungan waktu untuk 60 menit ke depan
5. Untuk alat-alat tajam ( gunting, jarum ), sterilisasi dilakukan dengan
suhu 1600 C, selama 2 jam tidak lebih dari 162,80 C (3250 F), bila tidak
bagian tajam akan rusak
6. Waktu dihitung sejak oven mencapai suhu yang diinginkan
7. Matikan arus listrik atau sumber pemanas setelah proses selesai, buka
penutup oven, ambil instrument ( pakai penjepit ), dinginkan, langsung
pakai/simpan di tempat steril
8. Alat yang sudah streril sebaiknya segera digunakan atau dibungkus 2
lapis dengan kain kassa, kertas atau lainnya sebelum disterilkan.
Pembungkus harus cukup berpori sehingga uap dapat masuk, namun
juga cukup rapat untuk melindungi agar partikel debu atau
mikroorganisme lainnya tidak dapat masuk. Alat-alat steril yang
dibungkus dapat disimpan lebih dari 1 minggu asal tetap kering dan
pembungkusnya utuh (Perkins, 1983). Penyimpanan dalam plastic
yang disegel dapat bertahan 1 bulan. Seluruh bungkusan diberi label
dan batas kedaluarsa.
Sterilisasi Kimiawi / Sterilisasi Dingin, petunjuk:
1. Sebelum proses ini, instrument sudah melalui proses dekontaminasi
dan pencucian
2. Gunakan larutan : Glutaraldehida (Cydex) 2 % atau sesuai petunjuk
penggunaan
3. Pakai larutan yang baru dicampur atau belum kedaluwarsa
4. Gunakan wadah non korosif dan mempunyai penutup
5. Pastikan instrument terendam secara baik
6. Waktu sterilisasi : direndam 8 – 10 jam (Glutaraldehida 2 %), 24 jam
(Formaldehida 8 %). Glutaraldehida membutuhkan tambahan
penanganan khusus karena meninggalkan endapan pada alat-alat
yang disterilkan, sehingga setelah digunakan harus dibilas bersih.
7. Apabila instrument ini ingin segera dipakai, setelah waktu tersebut
tercapai, angkat instrument (pakai penjepit), hilangkan sisa larutan
tersebut dengan air steril (pembilasan) den letakkan di tempat steril
8. Instrument dapat tetap disimpan dalam wadah yang berisi larutan
tersebut tetapi larutan ini harus diganti setiap 2 minggu. Apabila
instrument ingin digunakan, tetap harus dilakukan pembilasan dengan
air steril
9. Pembilasan ini sangat penting karena larutan yang digunakan dalam
proses ini bersifat iritatif terhadap mukosa dan jaringan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai