Anda di halaman 1dari 15

NAVIGASI DARAT

I. PENDAHULUAN
Navigasi darat, adalah bagian dari ilmu untuk menentukan posisi suatu objek dan arah
perjalanan serta menggambarkan kondisi fisik daerah pegunungan baik pada medan sebenarnya
maupun pada peta. Kemampuan membaca dan memahami peta, menggunakan alat navigasi untuk
menentukan posisi serta menganalisa dan memberikan asumsi awal terhadap medan yang dilalui
merupakan salah satu dari keahlian dasar yang perlu dimiliki oleh setiap penggiat alam bebas.
Sebagai orang yang dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta penggunaannya
mutlak harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat jauh dan tidak dikenal akan lebih mudah.
Pengetahuan bernavigasi darat ini juga berguna bila suatu saat tenaga kita diperlukan untuk
usahausaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat digunung dan hutan, serta
bencana alam.

A. TUJUAN NAVIGASI
Dalam kegiatan alam bebas, selalu diperlukan pengetahuan tentang navigasi dengan tujuan :
- Menentukan tanda-tanda di alam untuk menentukan posisi kita di peta atau di alam.
- Menentukan arah dan tujuan dalam perjalanan.
- Mengetahui keadaan alam yang akan kita hadapi. - Dapat membaca peta dan menggunakan
kompas.

B .DASAR ILMU MEDAN 1. Ilmu Medan yang Sebenarnya


Adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang susunan, bagian dan nana-nama yang dipergunakan
dalam ilmu medan. Dalam ilmu medan dibagi menjadi 4 bagian :
- Geologi : mempelajari lapisan kulit bumi.
- Morfologi : mempelajari bentuk permukaan bumi.
- Hidrografi : mempelajari perairan (laut, sungai dan danau).
- Topografi : mempelajari uraian tempat dan daerah.

2. Ilmu Membayangkan Medan


Adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas
tentang suatu medan. Ilmu medan dapat dibagi dalam :
- Menggunakan peta topografi memerlukan pengetahuan mengukur dengan menggunakan
alat-alat sederhana untuk mendapatkan bayangan dari suatu medan yang jelas.
- Uraian mengenai medan yaitu cara menguraikan suatu medan secara sepintas, lalu termasuk
ukuranserta pembuatan suatu medan di atas bidang datar.

3. Ilmu Pengintaian
Adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang baik untuk melakukan pengintaian terhadap
suatu medan. Menurut kepentingannya, pengintaian dapat di bagi menjadi :
- Pengintaian umum bertujuan untuk mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentng
suatu negara, pulau atau daerah tertentu yang akan dijadikan sebagai bahan tindakan
dalampeperangan yang mungkin terjadi.
- Pengintaian khusus bertujuan mendapatkan keterangan secepat mungkin untuk segera
dipergunakan. Luas daerah dan waktu bersifat terbatas karena untuk mengambil tindakan
yang garis besarnya telah direncanakan.
-
C. SKEMA ILMU MEDAN

ILMU MEDAN

Mengenal Medan Membayangkan Mengintai Medan

Gambar Uraian Umum Khusus

Nama dan Pengertian

Peta Topografi Buat Sendiri Strategi Taktik

Ilmu Medan Sebenarnya Ilmu Membayangkan Ilmu Pengintaian

Bagan Ilmu Medan

C. TANDA DAN KUALIFIKASI MEDAN 1. Tanda-Tanda Medan


a. Tanda medan dari alam sebagian dari bentuk bumi yang tidak dapat
dipisahkan dari bumi. Misal : gunung, lembah, danau, sungai, dsb.
b. Tanda medan buatan manusia suatu tanda medan yang berada diatas
bumi yang bukan bagian dari bumi. Misal : jalan, bangunan, pagar,
jembatan, dsb.
c. Titik tanda bagian atau tanda lapanganyang jelas kelihatan dari bentuk
dan warnanya.

2. Klasifikasi Medan
a. Dataran rendah dataran yang letaknya 0 mdpl – 400 mdpl.
b. Dataran tinggi dataran yang letaknya mulai dari 400 mdpl dan lebih
tinggi dari itu. c. Igir gunung dataran yang menghubungkan antara
bukit dengan bukit atau gunung dengan gunung lain. d. Lembah
sebagian medan yang merupakan dataran yang terjurung atau
dikelilingi oleh bukit-bukit. e. Hutan bagian medan yang ditumbuhi
pohon-pohon yang rendah dan tinggi.
f. Hutan sagu, bambu, rotan dan aneka hasil hutan merupakan daerah yang sering dirambahi
manusia dan dekat dngan pemukiman. g. Rimba hutan primer yang sukar atau sama sekali tidak
pernah dilalui oleh manusia. h. Perkebunan daerah atau dataran yang ditanami dengan tanaman
tertentu secara teratur dan terpelihara. i. Rawa dataran yang digenangi oleh air laut, sungai atau
danau.

II. PEMBAHASAN PETA


A. PENGERTIAN
Peta adalah merupakan gambaran permukaan Bumi yang di perkecil. seperti kenampakan yang
dilihat dari atas,disertai dengan simbol yang mewakili kenampakan di permukaan Bumi & tulisantulisan
sebagai tanda pengenal. Secara umum peta dinyatakan sebagai penggambaran dua dimensi (pada
bidang datar) dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas dan diperkecil atau
diperbesar dengan perbandingan tertentu. Kenampakan di permukaan Bumi yang bulat,pada sebuah
peta digambarkan dengan bidang datar sehingga diperlukan proyeksi. Peta sendiri kemudian
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya. Pembuatan peta dapat dilakukan dengan
pengukuran, penggunaan citra penginderaan jauh dan SIG.
Ilmu yang membahas tentang peta di sebut dengan kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam
membuat peta disebut sebut kartografer. Peta dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu peta
berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuany.

B. JENIS PETA 1. Peta Topografi


Peta Topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari
permukaan laut menjadi bentuk-bentuk garis kontur. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Pada
peta Topografi disertakan pula berbagai keterangan yang akan membantu mengetahui secara lebih
jauh mengenai daerah permukaan bumi yang terpetakan.

2. Peta chorografi
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan
dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di
antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis
pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata
warna.

C. SKALA PETA
Skala peta adalah perbandingan antara jarak antara dua titik pada peta dengan jarak dua titik
horizontal di lapangan. Skala ada dua macam, yaitu :
1) Skala Numerik, dinyatakan dengan angka Contoh :
1 : 50.000 berarti 1 cm = 50.000 cm atau 1 cm = 500 m atau 2 cm = 1 km
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.

Gb. 1 Skala Numerik

2) Skala Grafis, dinyatakan dengan unit batang disertai nilai, berguna ketika
terjadi perubahan ukuran peta pada saat penggandaan /info skala
numerik tidak tercantum.

D. ARAH PETA
Yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta. Cara yang paling mudah yaitu dengan
memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Untuk keperluan yang lebih teliti, perlu
dipertimbangkan adanya ikhtilap peta, ikhtilap magnetis, ikhtilap peta magnetis dan varasi magnetis.

UP = Utara peta, yaitu arah yang ditunjukkan garis grid tegak peta yang
menuju ke atas.
US = Utara sebenarnya, yaitu arah yang ditunjukkan kutub utara bumi.
UM = Utara magnetis, yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh jarum
kompas yang menunjukkan arah utara magnetis.
Gb.2 Arah Peta
1. Arah Utara
a. Utara Sebenarnya / Utara Geografi (Truth North / Geographical North, US / TN) diberi simbol * ,
arah utara yang ditunjukan garis bujur (meridian) dan menuju ke kutub utara bumi atau titik
pertemuan garis bujur bumi.

atau

b. Utara peta / Utara Grid (Grid North, UP / GN) diberi simbol GN, arah utara yang ditunjukan garis
koordinat tegak peta ke arah atas
Y
atau

c. Utara magnetik (Magnetic North, UM) diberi simbol T (anak panah separuh) , arah utara yang
ditunjukan jarum kompas menuju kutub utara magnetik bumi
T

atau
2. Iktilaf
Adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara peta. Hal ini terjadi karena perataan
jarak pararel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang digambarkan pada peta.
a. Iktilaf Peta / Konvergensi Meredian, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan
utara peta baik ke barat maupun ke timur.

Barat Timur
b. Iktilaf Magnetik / Deklinasi, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya
dengan utara magnetik baik ke barat maupun ke timur.

Barat Timur

c. Iktilaf Utara Peta – Utara Magnetik / Deviasi, merupakan sudut yang dibentuk utara peta dengan
utara magnetis baik ke barat maupun ke timur.

Barat Timur
3. Variasi Magnetik yaitu perbedaan besar ikhtilaf magnetik pada waktu yang berlainan. Dalam variasi
ini dikenal dua istilah :
- Increase: bilamana variasi magnetis bertambah hingga setiap tahunnya semakin besar.
- Decrease: bilamana variasi magnetis bertambah hingga setiap tahunnya semakin kecil.

E. KONTUR
Kontur adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik- titik yang tingginya
sama sehingga dapat mengetahui bentuk medan yang sebenarnya (menunjukan ketinggian, perbedaan
ketinggian, kemiringan, proyeksi 3D). Yang terpenting dalam navigasi adalah kemampuan
menginterpretasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan membayangkan keadaan
sebenarnya. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa sifat garis kontur, sebagai berikut :

Gb.3 Kontur Gunung

Garis-garis kontur merupakan garis-garis yang kontinu dan tidak dapat bertemu atau memotong
garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis kontur yang lain, kecuali pada hal
kritis seperti jurang atau tebing.

Gb.4 Jarak Kontur

Keterangan : A adalah daerah curam karena jarak antara garis konturnya rapat.
B adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang.
C adalah daerah depresi (lubang/cekungan) di puncak karena diberi tanda bergerigi.
D adalah daerah curam karena jarak konturnya rapat.
E adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang.

Gb.5 Lembah Gb.6 Perbukitan


Sifat-sifat garis kontur :
• Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi,
kecuali bila disebutkan khusus untuk hal-hal tertentu, seperti kawah.
• Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.
• Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatan kedua garis
berubahubah.
• Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedang daerah terjal/curam mempunyai kontur
rapat.
1. Titik Ketinggian
Titik ketinggian merupakan suatu titik yang telah ditentukan ketinggiannya dari permukaan laut
dengan menggunakan alat. Titik ketinggian ada 3 macam, yaitu :
► Tinggi Mutlak adalah tinggi yang diukur dari pemukaan laut, merupakan standarisasi
pengukuran. Tinggi mutlak digunakan untuk menentukan tinggi sebenarnya dari permukaan
laut.
► Tinggi Nisbi adalah tinggi yang diukur dari tempat dimana bendaitu berada, biasanya diukur dari
permukaan tanah.
► Titik Triangulasi adalah titik atau tanda yang merupakan pilar / tonggak yang menyatakan tinggi
mut lak suatu tempat dari permukaan laut . Titik ini digunakan oleh jawatan topografi untuk
menentukan tinggi suatu tempat atau letak suatu tempat dalam pengukuran secara ilmu pasti
pada waktu pembuatan peta.
1. Garis Ketinggian
Garis ketinggian adalah suatu garis yang dapat memberikan gambaran ketidakrataan suatu medan
diatas peta sekaligus dapat membayangkan bentuk medan yang sebenarnya, seperti pada gambar
dibawah.

Gb.7 Garis Ketinggian

Gb.8 Garis Ketinggian Lembah Gb.9 Garis Ketinggian Punggungan

Sifat garis ketinggian :


• Perbedaan tinggi antara dua garis ketinggian yang berurutan adalah separuh dari bilangan angka
ribuan pada sekala yang dinyatakan dalam meter.
• Ketinggian lebih rendah lebih selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih tinggi letaknya kecuali
pada kawah.
• Garis ketinggian yang menjorok kedalam (mendekati puncak) merupakan suatu lembah akan
berbentuk “V” bila dilihat dari puncak.
• Garis ketinggian yang menjorok keluar (menjauhi puncak) merupakan suatu punggungan dan akan
berbentuk “n” dila dilihat dari puncak.
• Garis ketinggian kelipatan sepuluh digambar dengan garis tebal.
• Garis ketinggian yang satu dengan yang lainnya tidak akan saling bersilangan, kecuali pada lembah
yang sangat curam dan terdapat air terjun.
• Garis ketinggian yang rapat menggambarkan medan terjal.
• Garis ketinggian yang berhimpit menggambarkan tebing.
• Garis ketinggian yang berjauhan menggambarkan medan landai.

2. Penggambaran Kontur
1. Tarik garis transis yang dikehendaki diatas peta, bisa berupa garis lurus maupun mengikuti rute
perjalanan.
2. Beri tanda (huruf atau angka) pada titik awal dan akhir.
3. Buat grafik pada milimeter blok.untuk sumbu x dipakai sekala horizontal dan sumbu y sekala
vertikal.
4. Ukur pada peta jarak sebenarnya (jarak pada peta x angka penyebut skala peta) dan ketinggian
(beda tinggi) pada jarak yang diukur tadi.
5. Pindahkan setiap angka beda tinggi dan jarak sebenarnya tadi sebanyak-banyaknya pada grafik.
6. Hubungkan setiap titik pada grafik (lihat gambar)

Gb.10 Penggambaran Kontur

3. Menghitung Sudut Tanjakan

AC = jalan sebenarnya
AB = alas
BAC = sudut tanjakan

Gb.11 Menghitung Sudut

Cara menghitung :
• Dengan perbandingan tinggi dan alas Sudut tanjakan = tinggi / alas
• Dengan persen
Sudut tanjakan = tinggi / alas x 100%
• Dengan derajad
Sudut tanjakan = cotangen tinggi / alas
F. ORENTASI PETA
Oientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis
menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal
tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Untuk keperluan praktis utara kompas (utara magnetis) dapat
dianggap satu titik dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.
Langkah-langkah orientasi peta adalah sebagai berikut :
• Cari tempat yang berpandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
• Letakkan peta pada bidang datar.
• Kompas dibuka penuh sehingga sumbu kompas membentuk sudut 180°.
• Letakkan kompas pada peta dan himpitkan garis rambut pada kompas dan takik pada cincin jempol
dengan sumbu Y peta.
• Samakan utara peta dengan utara kompas gengan menggeser/ putar putarkan peta tanpa merubah
posisi kompas sampai jarum kompas dengan garis rambut sejajar dengan sumbu Y Petas, sehingga
dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
• Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di
dalam peta. Lanjutkan untuk beberapa tanda medan.
• Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat halhal
yang khas dari setiap tanda medan.

G. LEGENDA PETA
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini memuat symbol-simbol
yang dipakai pada peta tersebut. Yang penting diketahui adalah triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
sungai, desa, pemukiman dan sebagainya Warna yang terdapat pada peta :.
• Coklat untuk daerah yang mempunyai tanah biasa dan dan pemukiman penduduk.
• Hijau digunakan untuk menggambarkan daerah yang banyak tumbuhan atau hutan.
• Hitam digunakan untuk menggambarkan daerah yang penuh bebatuan.
• Putih digunakan untuk menggambarkan daerah yang diliputi salju atau es.
• Biru digunakan untuk menggambarkan perairan atau sungai.

Contoh legenda yang terdapat pada peta :


: jalan raya
: jalan licin keras / jalan gerobag
: jalan setapak
Gb.12 Legenda Peta

III. PEMBAHASAN KOMPAS


A. PENGERTIAN
Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin.
Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan selalu menunjuk arah Utara-Selatan (jika tidak
dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Akan tetapi perlu diingat
bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnetis bumi, jadi bukan
bumi utara sebenarnya.
B. JENIS KOMPAS
Jenis-jenis Kompas banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Kompas
yang baik pada bagian ujung jarumnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam gelap. Pada umumnya
dipakai dua jenis kompas, yaitu :
1. Kompas Bidik (missal kompas prisma)
Kompas bidik mudah untuk membidik tapi dalam pembacaan di
peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris
segitiga atau dengan protaktor.

Gb.12 Kompas Prisma

Gb.13 Kompas Silva

2. Kompas Orienteering (missal kompas silva).


Kompas silva kurang akurat jika dipakai untuk membidik tetapi
banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta

.
C. BAGIAN KOMPAS
1. Kotak kompas dengan pembagian arah mata angin dan cincin
kawat.
2. Kaca kompas dapat berputar dengan pembagian derajat.
3. Plat kaca dengan garis tanda dan garis rambut.
4. Jarum bercahaya penunjuk arah utara kompas.
5. Lingkaran kompas dengan pembagian derajat.
6. Gelang kaca dari tembaga.
7. Tutup kompas dengan kaca penutup, garis rambut, garis tanda
yang bercahaya, garis pelindung yang dilengkapi takik.
8. Pelindung kaca.
9. Sekrup pengunci.
10. Prisma dengan kaca pembesar dan lubang tempat membidik.
11. Cincin ibu jari.
12. Plat atau garis penunjuk.
13. Plat atau garis penunjuk pada lingkaran kaca.
14. Sumbu utama kompas

Gb.14 Bagian-Bagian Kompas

D. PEMAKAIAN KOMPAS
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam
memakai kompas perlu dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logan seperti pisau, golok dan
sebagainya. Benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan
berkurang.
Cara Mempergunakan Kompas :
• Buka tutup kompas tegak lurus dengan kotak atau badan kompas
(90 derajat).
• Masukkan ibu jari kecincin kompas.
• Kompas diletakkan mendatar diatas jari telunjuk dan ibu jari.
• Pegang kompas sejajar atau sebatas mata.
• Bidik sasaran melalui takik pertengahan prisma dan rambut
ditengah tutup kompas.
• Setelah sasaran dibidik dengan tepat, bacalah angka yang
tertera dibawah garis tanda diatas plat yang bercahaya dan Gb.15 Cara
Penggunaan Kompas angka itu menunjukkan besarnya arah sudut bidikan.

E. TEKNIK PETA KOMPAS 1. Azimuth dan Back Azimuth


- Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita
tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.
A 60°

Maka azimuth nya adalah 60°


- Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth.

A
240°
60°
Cara menghitungnya :
• bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, (X – 180°)
• bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth ditambah 180 derajat, (X +
180°)
• bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau 360 derajat.

(0° – 180° = X + 180°)


2. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka
untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita
berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu
tanda medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah resection :
1. Lakukan orientasi peta;
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
3. Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
4. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas
itu disebut azimuth;
5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
contoh :

Gb.16 Back Azimuth

Misalkan kita berada pada posisi x. Dari x melakukan bidikan ke titik – titik A, B, C
Azimuth A = 3050, back azimuthnya = 1250
Azimuth B = 400, back azimuthnya = 2200
Azimuth C = 700, back azimuthnya = 2500
3. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan
untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar
untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta.
Langkah-langkah melakukan intersection :
1. lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
2. bidik obyek yang kita amati;
3. pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
4. bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah 2 dan 3;
5. perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang
dimaksud.
Contoh :

Gb.17 Azimuth

Misalkan kita berada pada posisi x. Dari x melakukan bidikan ke titik – titik A, B, C
Azimuth A = 3050,
Azimuth B = 400,
Azimuth C = 700,
Dalam intersection ini kita tidak perlu mencari back azimuthnya, karena hasil bidikan yang didapat
langsung ditarik garis, perpotongan garis – garis tersebut adalah posisi x di peta.
F. MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Apabila kita berjalan tanpa kompas maka kita dapat menggunakan beberapa cara untuk
menentukan arah,yaitu :
1. Dengan Tanda-Tanda Medan
a. kuburan islam selalu menuju arah utara.
b. arah masjid selalu menghadap kiblat (untuk kiblat Indonesia kearah Barat Laut).
c. pohon yang berlumut tebal biasanya menunjukkan arah timur.
2. Dengan Bantuan Peralatan
a. Arloji
1. Letakkan arloji mendatar diatas telapak tangan.
2. Arahkan angka atau titik 12 searah posisi matahari (bisa menggunakan arah bayangan benda
yang lurus dan tegak).
3. Tarik garis khayal melalui pusat dan titik 12 sehingga terbentuk sudut antara jarum pendek
dan titik 12.
4. Buat garis pembagi sudut, hingga sudut tersebut terbagi menjadi dua sama besar.
5. Garis bagi tersebut akan menunjukkan arah utara (arah utara sebenarnya).

Catatan :prehitungan ini masih dipengaruhi adanya titik pusat


pembagian waktu Indonesia, sehingga arah utara tidak dapat

tepat/valid.
b. Silet
1. Siapkan air dalam tempat tidak terlalu kecil dan airnya tenang.
2. Letakkan silet diatas permukaan air, usahakan jangan sampai tenggelam.
3. Tunggu sampai silet diam.
4. Arah yang ditunjukkan ujung silet arah utara dan selatan.
c. Jarum Jahit
1. Siapkan air dalam tempat yang tidak terlalu kecil dan airnya tenang.
2. Tusukkan jarum pada gabus yang tipis.
3. Letakkan jarum tersebut diatas permukaan air dan usahakan jangan sampai tenggelam.
4. Tunggu sampai jarum diam.
5. Arah yang ditunjukkan ujung jarum adalah arah utara.
d. Perbintangan
1. Matahari
Matahari terbit (arah timur) dan terbenam (arah barat).
2. Bulan
- bulan muda : lengkungan disebelah kiri, menunjukkan arah barat.
- bulan pertengahan : hampir penuh, menunjukkan arah timur.
- bulan tua : lengkungan disebelah kanan, menunjukkan arah timur.
3. Bintang
Bintang lebih tepat untuk dijadikan patokan arah mata angin karena kedudukannya yang bersifat
tetap. Beberapa bintang yang cukup dikenal sebagai patokan arah mata angin, yaitu
G. CARA BERJALAN DENGAN KOMPAS 1. Metode Pergerakan Sudut Kompas ( Passing Compass
/ Man to Man)
Yaitu membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke
depan dan ke belakang pada jarak tertentu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Tentukan titik awal dan titik akhir perjalanan dan plot pada peta, tarik garis lurus dan hitung
sudut yang menjadi arah perjalanan / azimuth dan back azimuth nya.
2) Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain
pada lintasan yang dilalui.
3) Bidikkan kompas seusai dengan azimuth, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan / titik
bidik sebagai penunjuk.
4) Pergi ke tanda medan di tersebut, dan bidik kembali ke titik awal tadi. Jika arah perjalanan benar
maka sudut ini akan sama dengan back azimuth.
5) Sering terjadi tidak ada benda / tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran.
Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda (Man to Man) .

IV. PENBAHASAN PROTAKTOR A. PENGERTIAN PROTAKTOR

B. CARA MENENTUKAN KOORDINAT


Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan
system sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. System koordinat yang resmi
dipakai ada dua macam, yaitu :
1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate/LCO)
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus
terhadap khatulistiwa, dan garis lintang (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan
khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik,seperti 11108’44”
BT, 7034’55” LS.

Cara membaca koordinat.


Misalkan dicari koordinat titik A,
Untuk bujur = 111000’30” + (2,4 cm / 3,7 cm) x 30” BT = 19,45” =
111000’49,45” BT
Untuk lintang = 07043’00” + (1,7 cm / 3,7 cm) x 30” LS = 13,78” =
07043’13,78”
LS
2. Koordinat Grid (Grid Coordinate/UTM)
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik
acuan. Untuk wilayah Indonesia titik acuan nol ini terletak di sebelah barat Jakarta. Garis vertikal
diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari barat ke
timur. System koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka, 6 angka atau 8 angka. Sistem
penomeran 4 angka dikenal dengan istilah karvak / bujur sangkar (KV/ BS). Untuk luas karvak adalah
1 km2.
Sistem 4 angka.

Caranya :
Tentukan 2 angka terakhir dari garis tegak sebelah kiri dan garis
mendatar sebelah bawah untuk daerah yang dimaksud.Untuk
menuliskan, sebutkan dulu nomor lembar peta, selanjutnya baru
karvaknya, misal LP 49/XLI-D KV 6842.

Jika daerah yang dimaksud melebihi 1 Kv, maka cara penyebutannya


misal LP 49/XLI-D KV GT 67-69, GD 41-43.
Keterangan :
GD = Garis Datar
GT = Garis Tegak
LP = Lembar Peta

Sistem 6 angka.
Caranya :
Tiap karvak panjang sisinya dibagi menjadi 10 bagian yang sama.
Cara pembacaan :
Baca angka garis grid tegak dari kiri ke kanan.
Baca angka garis grid datar dari bawah ke atas.
Bacaan dimulai dari perpotongan garis tegak dan garis datar,
titik koordinat yang dimaksud, dari kiri ke kanan an dari bawah
Contoh : koordinat x 686 ; 404 ke atas.

Caranya :
Tiap
karvak
Sistem 8 angka panjang
sisinya
dibagi menjadi 100 bagian sama panjang. Cara
pembacaannya seperti sistem 6 angka. Untuk koordinat 6 angka
maupun 8 angka, pembacaannya menggunakan
protaktor.

Contoh : x = 6866 ; 4042


V. GPS (GLOBAL POSITION SYSTEM) A. PENGERTIAN
GPS (Global Positioning System) adalah alat navigasi yg
elektronik. Dia menerima informasi dari 4 - 12 satelit-satelit (bagiaan
dari 27+ satelite-satelit GPS yg pemerintah Amerika S. punya)
sehingga dia bisa memperhitungkan posisi Anda....dia mana Anda
berada di Bumi! Satelit-satelit ini memutarkan 20,000 km diatas bumi.

Bagiamana alat ini bisa membantu saya ?


Anda bisa membaca koordinate posisi Anda berada di dunia, ingat tempat-tempat yg Anda menunjungi
(sehingga Anda bisa balik nanti), membaca kecepatan jalan, lihat arah dan jarak antara tempat-tempat
(waypoint), jarak dan arah antara Anda dan waypoint.
Ketelitian: +/- Sekitar 5 -100 m (kebiasaan sekitar +/-15m). Ada khusus survei yg ketelitian <1cm!

Waypoint – GPS dapat ingat sekitar 250-500 tempat. Tempat yg di ingat, atau Anda memasukan koordinat
sendiri, punya istilah "waypoint". GPS bisa beri tanda arah dan jarak dari tempat alat berada ke waypoint.
Route (Rute) atau jalur buat antara waypoint - Kalau GPS di mode route dia akan memberi info jarak dan
arah ke waypoint pertama, setelah datang di waypoint yg pertama tanda GPS langsung ke waypoint
berikutnya.
Trackback (Lintasan balik) - Kalau Anda tidak mematikan alatnya pada saat jalan, alatnya otomatis
ingatkan jalur. Dia bisa beri tanda arah untuk lintas balik.
MOB "Man over board" - Fungsi untuk ingat tempat dan lansung beri tanda arah untuk lintas balik.
(Biasanya fungsi ini baik di atas kapal.... kalau ada yg jatuh di laut)
Speed (Kecepatan)
ETA (Estimated Time of Arrival) - Hitungan sampai tujuan dengan kecepatan sebenarNya sampai waypoint
tujuan (hitungan memakai jalur langsung).
Jam tentu - GPS menerima jam dari satellite yg sangat cermat.
Apakah kelemahan GPS ?
Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS
tidak punya format ini sehingga Anda harus memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca
GPS dan langsung lihat posisi di peta.

Langit langsung - GPS butuh kontak langsung dengan satelit-satelit untuk menerima informasi..
Bahasa - Dengan GPS Garmin Anda bisa memilih bahasa yg dipakai. - Tetapi belum bahasa
Indonesia/Melayu.
Bateri - bateri habis, tidak ada cadangan.....bantuan navigasi selesai! Kebiasan alat GPS memakai 4 bateri
AA alkaline dan cepat habis kalau memakai alat GPS terus (10 - 36 jam yg tergangtung model).
Elektronik - sama semua alat elekronik, jatuh mungkin rusak, basah mungkin rusak
Walaupun alat GPS bisa hitung ketinggian, biasanya kesalahan cukup besar, dan kurang cocok untuk
membantu sebagai informasi navigasi di daerah pergunungan.

Anda mungkin juga menyukai