Anda di halaman 1dari 4

ARGUMENTASI ILMIAH

MANFAAT BABY MASSAGE BAGI SISTEM IMUN BAYI

DISUSUN OLEH :

NAILA MAHDIYAH ROZAIN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN
2019
Sejak awal kehidupan, seorang bayi (neonatal) mulai kontak dengan
berbagai jenis paparan dalam lingkungan kehidupannya seperti susu formula bayi
yang baru lahir, pengobatan antibiotika, penyakit pencernaan dan stres, paparan
virus, dan berbagai macam sumber penyakit lainnya. Daya tahan tubuh yang lemah
membuat bayi kurang mampu mengatasi berbagai jenis paparan dalam lingkungan
kehidupannya yang menyebabkan bayi jatuh sakit. Bayi yang sakit akan
menghambat proses perkembangan kognitifnya karena bayi berada pada masa
golden age dimana separuh dari perkembangan kognitif anak berlangsung dalam
kurun waktu antara konsepsi dan umur 4 tahun (Syarief, 2002)
Massage atau dalam Bahasa Indonesia disebut pijat merupakan salah satu
terapi sentuhan tertua di dunia. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktikkan sejak berabad-abad silam. Mungkin karena
pijat sangat erat kaitannya dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli,
2011). Pijat untuk orang dewasa tidak sama dengan pijat untuk bayi. Pijat untuk
bayi lebih banyak menekankan pada sentuhan lembut, karena itu pijat bayi biasa
disebut dengan stimulus touch (Prasetyono, 2013)
Baby Massage atau pijat bayi memiliki banyak manfaat salah satunya dapat
meningkatkan sistem imun bayi. Hal ini dikarenakan pijat dapat mengurangi stres,
meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotin, meningkatkan kapasitas sel
reseptor yang berfungsi meningkatkan glukokortikoid. Proses ini menyebabkan
terjadinya penurunan produksi hormon adrenalin, serta meningkatkan level dari
IgG, IgA dan IgM pada bayi (Prasetyono, 2013 dan Herminia, 2007). Dengan
meningkatnya daya tahan tubuh bayi, maka bayi tidak akan mudah terserang
penyakit, sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi akan berjalan optimal.
Perlu diperhatikan bahwa bayi harus dalam keadaan sehat ketika dipijat.
Bayi yang dipijat dalam keadaan demam dapat menambah parah demam karena
pada pemijatan dilakukan pengurutan yang menghasilkan gesekan antara kulit bayi
dengan tangan pemijat, sehingga suhu tubuh bayi menjadi bertambah tinggi. Pijat
bayi baik dilakukan pada pagi hari ketika bayi dan orang tua siap memulai hari baru
serta pada malam hari sebelum tidur guna membantu bayi tidur lebih nyenyak. Pijat
boleh dilakukan selam 10-15 menit untuk pemijatan pertama. Dan ditambah
dosisnya secara berkala bila bayi sudah merasa nyaman. Sebelum melakukan
pemijatan, pastikan tangan dalam keadaan bersih dan hangat, hindari kuku yang
panjang dan perhiasaan agar tidak meyakiti kulit bayi, usahakan bayi sudah selesai
makan atau tidak sedang lapar, baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata,
lembut dan bersih. Gunakan baby oil/lotion yang tidak iritatif sebagai pelumas.
Awali pemijatan dengan melakukan komunikasi dengan bayi lewat pandangan,
ucapan lembut, dan nyanian, lalu lakukan sentuhan lembut pada daerah yang kurang
sensitif misalkan kaki, kemudian secara bertahap lakukan pemijatan mulai dari
kaki, perut, dada, lengan, wajah, dan punggung (Roesli, 2001)
DAFTAR PUSTAKA

Herminia & Melanie. (2007). Massage Therapy With Preterm Infants and
Children With Chronic Illnesses. www.Touch-and-massage-in-Early-Child-
Development

Roesli, U. (2001). Pedoman Pijat Bayi, Edisi Revisi. Jakarta: Trubus


Agriwidya.

Prasetyono.(2013). Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta : Buku Biru

Syarief, Hidayat. 2002. “Pengembangan Anak Dini Usia: Memerlukan


Keutuhan”, Buletin Padu.

Anda mungkin juga menyukai