Anda di halaman 1dari 6

Sumber https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-filsafat.

html

Pengertian Filsafat: Arti, Ciri-Ciri, Tujuan,


dan Cabang Filsafat

Pengertian Filsafat Adalah


Daftar isi
Apa yang dimaksud dengan filsafat (philosophy)? Pengertian filsafat adalah
suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode, dan sistem untuk
mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai berbagai persoalan, seperti;
pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi, dan bahasa.

Pendapat lain mengatakan bahwa arti filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup
(filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup secara menyeluruh
berdasarkan refleksi terhadap pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah.
Dengan kata lain, dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi
mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta memberikan
argumentasi atas solusi tersebut.

Secara etimologi, istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani,


yaitu philosophia dan philoshophos. Philo artinya cinta, sedangkan shopia atau
shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Sehingga dalam hal
ini, pengertian filsafat adalah sejumlah gagasan yang penuh dengan
kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.

Baca juga: Pendidikan Karakter

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti filsafat, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:

1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik
dan estetika (filsafat keindahan).

2. Cicero
Menurut Cicero, filsafat adalah ‘ibu’ dari semua seni (the mother of all the arts)
dan merupakan seni kehidupan.

3. Plato
Menurut Plato, arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.

4. Imanuel Kant
Menurut Imanuel Kant, pengertian filsafat adalah suatu ilmu (pengetahuan)
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya
tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama, dan antropologi.
5. Johann Gotlich Fickte
Menurut Johann Gotlich Fickte, pengertian filsafat adalah dasar dari segala ilmu
yang membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.

Baca juga: Pengertian Konsep

Ciri-Ciri Filsafat
Seorang ahli logika bernama Clarence I. Lewis mengatakan bawah filsafat adalah
suatu proses refleksi dari bekerjanya akal yang di dalam prosesnya terkandung
berbagai kegiatan. Adapun ciri-ciri pemikiran filsafat adalah sebagai berikut:

1. Bersifat Universal
Pemikiran filsafat cenderung bersifat universal (umum) dan tidak bersangkutan
dengan objek-objek khusus. Misalnya pemikiran tentang manusia, keadilan,
kebebasan, dan lain-lain.

2. Tidak Faktual
Dalam hal ini, tidak faktual adalah sesuatu yang spekulatif dengan membuat
berbagai dugaan yang masuk akal tentang suatu hal, namun tanpa bukti karena
telah melampaui batas dari fakta-fakta ilmiah.

3. Berhubungan dengan Nilai


Menurut C. J. Ducasse, pengertian filsafat adalah upaya manusia untuk mencari
pengetahuan, berupa fakta-fakta yang disebut dengan penilaian. Dalam hal ini
penilaian yang dimaksud adalah sesuatu yang baik dan buruk, susila dan asusila,
dimana akhirnya filsafat menjadi suatu usaha untuk mempertahankan nilai-nilai.
4. Berhubungan dengan Arti
Mengacu pada poin 3, sesuatu yang memiliki nilai tentunya memiliki arti. Itulah
sebabnya para filsuf menciptakan berbagai kalimat yang logis dan bahasa yang
tepat (ilmiah), agar ide-idenya sarat dengan arti.

5. Implikatif
Pemikiran filsafat selalu terdapat implikasi (akibat), sehingga diharapkan akan
dapat melahirkan pemikiran baru yang dinamis dan menyuburkan intelektual.

Baca juga: Psikologi Pendidikan

Cabang-Cabang Filsafat
Secara umum, para ahli membagi bidang studi filsafat menjadi beberapa cabang
atau bagian. Adapun cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut:

1. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan.
Misalnya; asal mula, validitas, metodologi, bentuk atau struktur, yang secara
bersama-sama membentuk pengetahuan manusia (Ensiklopedia Indonesia).

2. Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas
hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.
Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar
mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji
(Wikipedia).
3. Logika
Logika (logike episteme) adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang
kecakapan dalam berpikir secara teratur, lurus, dan tepat (Wikipedia).

4. Etika
Etika adalah cabang filsafaat yang mempelajari tentang norma atau aturan yang
digunakan sebagai pedoman berperilaku di dalam masyarakat terkait dengan
sifat baik dan buruk.

5. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari dan membahas tentang
keindahan, bagaimana keindahan dapat terbentuk, dan bagaimana keindahan
tersebut dapat disadari dan dirasakan oleh manusia.

6. Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan menjawab berbagai
pertanyaan terkait hakikat ilmu, dan penerapan berbagai metode filsafat dalam
upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan
oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan.

Baca juga: Konsep Diri

Tujuan Filsafat
Keberadaan filsafat dapat membantu persoalan manusia di berbagai bidang
kehidupan. Mengacu pada pengertian filsafat, adapun tujuan filsafat adalah
sebagai berikut:
1. Agar manusia menjadi lebih terdidik dan memiliki pengetahuan,
serta mampu menilai hal-hal di sekitarnya secara objektif.
2. Agar manusia menjadi lebih bijaksana dalam menjalani
kehidupannya.
3. Agar manusia memiliki pandangan yang luas dan terhindar dari
sifat egosentrisme.
4. Agar manusia dapat berpikir sendiri, memiliki pendapat sendiri,
mandiri secara rohani, dan dapat bersikap kritis.
5. Agar manusia dapat mendalami unsur-unsur pokok ilmu
sehingga dapat memahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.
6. Agar manusia memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan,
dan kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
7. Agar tenaga pengajar dan siswa memiliki pedoman dalam
mendalami suatu ilmu pengetahuan, khususnya untuk membedakan
persoalan ilmiah dan non-ilmiah.
8. Agar para ilmuwan terdorong untuk mendalami dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai