Anda di halaman 1dari 3

Fitokimia dan Farmakologi dari Mangifera pajang:

Buah Khas dari Sabah, Malaysia

Mangifera pajang adalah famili dari Anacardiaceae yang merupakan endemik di dataran
rendah dari hutan Borneo pada Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan. Buah ini disebut
dengan Borneon mango atau yang biasa dikenal dengan mangga bambangan.
Pohon Mangifera pajang dapat tinggi lebih dari 30 m, dengan diameter batang 30-70 cm,
dan memiliki lekukan dalam berwarna abu-abu pada batangnya. Daunnya yang tua berbentuk
elips, dengan warna hijau tua, sedangkan daun muda berwarna tembaga kearah merah muda.
Bunga memiliki lima buah kelopak yang berwarna merah degradasi merah muda pada bagian
dalam dan merah muda degradasi putih pada bagian luarnya. Buahnya dengan berat 0,5-1 kg
dengan bentuk oval dan kulit buah yang kasar berwarna kecoklatan.

FITOKIMIA
Penemuan fitokimia Mangifera pajang sebagian besar dari ekstrak buahnya. Dua buah
komponen besar yang biasa terdapat pada kulit buah, biji dan bubur buah adalah flavonoids
dan phenolic acids. Jenis flavonoids yang terkandung adalah flavonols, flavones, flavanones,
flavanols, anthocyanins, dan isoflavones. Phenolic acids yang terkandung adalah
hydroicbenzoic acids (HBAs) dan hydroxicinnamic acid (HCAs).
Kulit dari Mangifera pajang sangat kaya flavonoids (catechin, daidzein, diosmin,
epicatechin, hesperidin, kaempferol, naringin, luteolin, morin, quercetin dan rutin) dan
dphenolic acids (chlorogenic acids, p-coumaric acid, ellagic acid, ferulic acid, gallic acid,
vanilic acid). Phenolic acid yang dominan pada kulit adalah gallic acid (21mg/g) dan p-
coumaric acid (13mg/g). Carotenoids dan xanthophylls juga terkandung pada kulitnya.
Biji Mangifera pajang mengandung phenolic acids (caffeic acid, chlorogenic acid, p-
coumaric acid, ferulic acid, gallic acid, sinapic acid) dan flavanoids (diosmin, hesperidin,
naringin, dan rutin). Hasil analisis fitokimia didapatkan yang dominan pada biji Mangifera
pajang adalah ferulic acid (5334μg/g) dan diosmin (2386μg/g).
Pada edible pulp, mengandung flavanoids (daidzen, genistein, hesperidin, kaempferol,
naringin, luteolin, dan quercetin), phenolic acids (caffeic acid, chlorogenic acid, dan p-
coumaric acid), carotenoid (α- carotene dan β-carotene), xanthophylls (cryptoxanthin dan
cis-cryptoxanthin). Analisis fitokimia pada jus Mangifera pajang mengandung gallic acid
(1,7 mg/100mL), vanillic acid (0,5mg/ 100mL) dan trans-cinnamic acid (0,2 mg/100mL).
Daun Mangifera pajang mengandung methyls gallate, quercitrin, lopenone, dan lupeol.
Sedangkan batangnya mengandung β-sitosterol, stigmasterol, mangiferoic acid, trans-
sobrerol, lupeol, 3β,23-hydroxy-cycloart-24-ene-26-oic acid dan 3β-hydroxy-cycloart-24-
ene-26-oic acid.
Polisakarida dari ekstrak bubur buah Mangifera pajang telah diisolasi dan dipisahkan
menjadi komponen netral dan asam. Berat molekul dari fraksi netral polisakarida (F1) adalah
7 kDa, sedangkan fraksi asam polisakarida (F2, F3, dan F4) adalah 13, 24 dan 9 kDa.
Komponen monosakarida mayor adalah mannosa, arabinosa, dan glukosa pada F1 dan F4;
arabinose dan rhamnose pada F2; dan glukosa dan fruktosa pada F3.

FARMAKOLOGI
Antioksidan
Ekstrak methanol pada buah Mangifera pajang dilaporkan mengandung total phenolic
content (TPC) dan free radical scavenging (FRS) yang tertinggi pada bijinya. Dibandingkan
terhadap kulit dan bubur buah, TPC dari biji adlah 4,5 dan 17 kali lebih tinggi, sedangkan
FRS pada biji adalah 1,3 dan 2,3 kali lebih kuat.
Komponen antioksidan pada buah yang difermentasi menunjukkan, fermentasi pada suhu
yang meningkat dari 35ºC mengandung komponen phenolic dan natioksidan yang lebih kuat
dari pada fermentasi pada suhu ruangan 28ºC. Pada suhu 35ºC, fermentasi lebih cepat dan
penyimpanan pada 4ºC dapat bertahan selama tiga bulan.

Antibakteri
Hasil penelitian menunjukkan pada ekstrak dan komponen isolasi tidak menunjukkan
aktivitas hambatan yang signifikan pada methicillin-resistant Staphylococcus Aureus
(MRSA), Psudomonas aeroginesa, Salmonella choleraesuis dan Bacillus subtilis. Yang
menarik adalah, hanya methyl gallate adalah satu-satunya komponen yang menghambat
aktivitas antibakteri yang sangat kuat terhadap MRSA dengan zona hambat (DIZ) 22mm,
dibandingkan streptomisin dengan DIZ 23mm. Tidak ada ekstrak dan komponen isolasi yang
menunjukkan aktivitas melawan Candida albican, Aspergillus ochraceus dan Saccharomyces
cerevisiae.

Antikanker
Hanya ekstrak biji dan kulit yang menunjukkan efek sititoksik. Ekstrak tersebut
menghambat proliferasi sel pada kanker hati dan ovarium dengan nilai IC50 35-92μg/mL.
Proliferasi sel kanker kolon dapat dihambat oleh ekstrak biji (63μg/mL). Pada ekstrak
ethanol, biji menunjukkan efek sitotoksik pada MCF-7 dan MDA-MB 231 pada kanker
payudara dengan IC50 dengan nilai 23 dan 31 μg/mL).
Ekstrak biji memiliki aktivitas sitotoksik yang paling kuat, kemudian kulit batang,
kemudian daun. Ekstrak biji dapat menghambat aktivitas sitotoksik dengan nilai IC50 krang
dari 10μg/mL adalah methanol (sel MCF-7, Hela dan IIT-29) dan ethyl asetat (sel MCF-7 dan
Hela). Berdasarkan kekuatan aktivitas sitotoksik dapat diurutkan sebagai berikut: 3β-
hydroxy-cyloart-24-ene-oic acid>mathyl gallate > mangiferoni acid > lupeol > lupenone.

Efek Sitoprotektif
Hanya ekstrak biji dan quercetin (kontrol positif) yang menunjukkan aktivitas
sitoprotektif pada sel HepG2 dengan EC50 pada nilai 1,2 dan 5,3 μg/mL. Ekspresi glutathion
reductase dan methionine sulphoxide reductase A secara signifikan ditingkatkan oleh ekstrak,
oleh karena itu terlibat sebagai sitoprotektif.

Anda mungkin juga menyukai