Anda di halaman 1dari 3

2.2.

1 Jenis-Jenis Imunisasi Dasar

Ada lima jenis imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah anatara lain :

1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan

aktif terhadap penyakit tuberculosos (TBC). Imunisasi ini diberikan hanya sekali

sebelum bayi berumum 2 bulan.

a. Efek Samping

Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada

imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam.

Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul benjolan kecil dan

kemerahan ditempat penyuntikan yang berubah menjadi pastula, kemudian

pecah menjadi luka. Luka akan sembuh sendiri.

b. Kontraindikasi imunisasi

1) Anak yang telah menderita penyakit TBC

2) Seorang anak yang sedang menderita penyakit kulit yang berat dan

menahun, seperti eksim, furunkulosis dan sebagainya (Marimbi, 2015)

2. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan

aktif terhadap beberapa penyakit yaitu : difteri, pertusis, tetanus. Imunisasi dapat

memberikan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan

sifat racunya akan merangsang pembentukan zat anti toxoid. Imunisasi ini diberikan 3

kali

a. Efek Samping

Biasanya gejala-gejala ringan seperti demam, rewel, selama 1-2 hari,

kemerahan pembengkakan agak nyeri atau pegal pada tempat sunikan yang
akan hilang pada bebrapa hari.

b. Kontraindikasi imunisasi

Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak-anak yang mempunyai atau

kelainan saraf bersifat keturunan atau bukan, seperti epilepsy, menderita

kelainan saraf atau habis dirawat karena infeksi otak, anak yang sedang

demam yang mudah mendapat kejang dan mempunyai alergi seperti penyakit

asma (Mulyani, 2013)

3. Imunisasi Campak

Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif teradap penyakit

campak. Campak, measles atau rubella adalah penyakit virus akut yang disebabkan

oleh virus campak. Imunisasi ini diberikan pada usia 9 bulan.

a. Efek Samping

Mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-

12 hari setelah vaksinasi, dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah

penyunyikan tetapi kejadian ini jarang terjadi.

b. Kontraindikasi imunisasi

Pemberian imunisasi tidak boleh dilakukan pada individu yang menduga

gangguan respon imun karena leukemia dan imfoma (Proverawati & Andhini,

2010)

4. Imunisasi Polio

Imunisasi polio adalah imunisasi yang dapat diberikan untuk menimbulkan kekebalan

terhadap penyakit poliomyelitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan

dapat mengakibatkan lumpuh.

5. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hapatitis B untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B


yang berakibat pada hati. Penyakit ini menular melalui darah atau cairanb tubuh.

Anda mungkin juga menyukai