Anda di halaman 1dari 6

Ayam kampong atau kita kenal dengan nama ayam buras (bukanras) merupakan salah satu potensi unggas

lokal, yang mempunyai prospek dikembangkan terutama masyarakat di perdesaan. Ayam buras, selain memiliki
daya adaptasi yang baik dengan lingkungan barunya, juga preferensi konsumen terhadap ayam tersebut cukup
tinggi, hal ini terbukti dengan permintaan konsumen akan produk unggas ini (daging dan telur) setiap tahunnya
mengalami peningkatan.

Di sisi lain, bahwa ayam buras lebih rentan terhadap serangan penyakit dibandingkan dengan jenis unggas
lainnya, seperti itik, entok, angsa dan lainnya. Kepekaan terhadap penyakit ini, membawa konsekuensi terhadap
lambatnya peningkatan populasi ayam buras tersebut. Beberapa jenis penyakit yang umum menyerang pada
ayam buras, baik yang bersifat menular (Infeksius) dan non infeksius (tidak menular) di antaranya :

1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease)

Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru.

Gejala klinis : Sesak nafas, terdengar bunyi ngorok, lesu, lemah, bulu kusam, sayap terkulai, leher sering
tertarik kebelakang, berputar-putar, nafsu makan menurun, jengger dan pial berwarna merah kebiru-biruan dan
akhirnya mati. Tingkat kematian 80 -100 %.

Penyebaran : Melalui kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi, dan dapat juga terjadi kontak dengan
ternak sakit, pakan, selama pengangkutan, tikus, keong dll. Penyakit ND ini menyerang disemua umur ayam.

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannnya, vaksinasi ND secara berkala.

Pengobatan : Belum ada pengobatan yang handal

2. Penyakit Cacing

Penyebab : Cacing

Gejala klinis : Lesu, lemah, bulu kusam, nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun.

Penyebaran : Terjadi pada saat makan pakan yang tercemar, kondisi kandang yang lembab, becek dan
berair.

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannya,

Pengobatan : Menggunakan preparat sulfa dan anti cacing. Obat tradisional bisa menggunakan biji pinang
atau daun papaya.

3. Penyakit Berak Darah (Coccsidiosis)

Penyebab : Koksidia (protozoa)

Gejalaklinis : Lesu, lemah, bulu kusam, nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun, sering berak
bercampur darah

Penyebaran: : Kontak langsung dengan ayam yang sakit, melalui pakan dan air minum

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannya, jauhkan ayam yang sakit dengan kelompok yang sehat.

Pengobatan : Menggunakan preparat sulfa dan koksidiostat dalam pakan dan air minum. Dosis sesuai
dengann petunjuk penggunaan yang tertera pada label obat tersebut.

4. Penyakit Mata (Oxypilurasis)

Penyebab : Koksidia (protozoa)

Gejalaklinis : Lesu, lemah, bulu kusam, nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun
Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannnya, hindari kontak langsung dengan ayam yang sehat.

Penyebaran : Kontak langsung dengan ayam yang sakit, peralatan kandang dan tempat pakan dan air
minum

Pengobatan : Menggunakan preparat antibiotik. Dosis sesuai dengann petunjuk penggunaan yang tertera
pada label obat tersebut.

5. Penyakit Berak Putih (Pullorum)

Penyebab : Bakteri (Salmonella pullorum)

Gejalaklinis : Lesu, lemah, bulu kusam, nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun, sering berak
putih seperti pengapuran, keluar cairan (eksudat putih kekuningan kental dari rongga hidung, dan akhirnya
mati. Tingkat kematian berkisar antara 20 – 40 %.

Penyebaran : Kontak lansung dengan ayam yang sakit

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannya, Jauhkan ayam yang sakit dengan yang sehat (tindakan
isolasi)

Pengobatan : Menggunakan preparat antibiotic terramicyn, oksitetrasiklin dan pemberian vitamin. Dosis
sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada label obat tersebut

6. Penyakit Bengkak Persendian Tulang Kaki

Penyebab : Kekurangan kalsium dan vitamin B kompleks

Gejalaklinis : Nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun, pincang dan kelumpuhan.

Penyebaran : -

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannnya, suplementasi kalsium dan pemberian vitamin B complex
dalam pakan,

Pengobatan : Menggunakan dosis sesuai dengann petunjuk penggunaan yang tertera pada label obat
tersebut.

7. Penyakit Pilek (Snot)

Penyebab : Bakteri Hemophillus gallinarum

Gejalaklinis : Ayam selalu gelisah, nafsu makan turun dan kurus bobot badan menurun, rongga hidung
mengeluarkan cairan kental (eksudat), kelopak mata menjadi lengket , penurunan produksi telur.

Penyebaran : Melalui kontak langsung dengan ternak yang sakit

Pencegahan : Sanitasi kandang dan lingkungannya, Jauhkan ayam yang terkena dengan yang sehat.

Pengobatan : Dapat diberi obat dari golongan sulfa dan antibiotika yang disesuaikan dengan jumlah
pemberian atau dosis yang tertera dalam kemasan obat.
Penyakit yang sering menyerang ayam kampung
Perlu anda ketahui bahwa banyak sekali penyakit yang sering menyerang
ayam, baik itu yang disebabkan oleh bakteri dan virus ataupun disebabkan
oleh factor lainnya, misalnya seperti berikut:

1. Penyakit Tetelo (ND)


Penyakit ND/Tetelo adalah termasuk salah satu penyakit yang sering
menyerang ayam kampung dan disebabkan oleh virus yang mematikan,
sehingga dari kebanyakan ayam yang terkena Nd/Tetelo akan berujung
pada kematian.
Tanda-tanda ayam yang terkena tetelo/ND adalah:

 Jalannya sempoyongan (kadang mundur),


 Tidak memiliki nafsu makan,
 Bulunya terlihat kusam,
 Biasanya disertai pilek dan mulut berlendir.

Cara mencegah penyakit tetelo (ND)

 Memberikan vaksin secara teratur,


 Kebersihan kandang selalu dijaga,
 Memberikan pakan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap,
 Jika ada ayam terkena Tetelo/ND harus dibakar atau dikubur.

Karena belum ada obat untuk penyakit tersebut, jadi sebaiknya lakukan
pencegahan dari dini untuk mengantisipasinya.

2. Ayam berak kapur


Berak kapur pada ayam juga disebabkan oleh virus, dan akan berbahaya
jika tidak segera anda lakukan penanganan yang benar.
Tanda-tanda ayam mengalami berak kapur:

 Fasesnya berwarna hijau atau keputihan,


 Ayam terlihat lesu,
 Nafsu makan berkurang,
 Kotoran menempel pada bulu dekat anus,
 Ayam bergerombol dibawah lampu penghangat.

Cara alami untuk mengobati ayam berak kapur adalah memberikan air
rebusan daun pepaya, temu ireng atau temu lawak, yang tujuannya agar
system pencernaanya kembali normal.
3. Tembolok ayam keras
Ayam kampung juga sering mengalami temboloknya atau tempat untuk
menyimpan makanannya keras, kemungkinan hal tersebut disebabkan
oleh makanan yang terlalu keras, sehingga tidak dapat dicerna.
Cara mencegahnya adalah jangan terlalu sering memberikan makanan
yang terlalu keras, agar system pencernaannya tidak terganggu.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan air rebusan daun pepaya,
karena air rebusan daun pepaya dipercaya mampu mengatasi masalah
pencernaan pada ayam.

Anda mungkin juga menyukai