Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN KERUKUNAN


Kata kerukunan berasal dari kata rukun mendapat awalan Ke dan akhiran
An disandikan menjadi kata kerukunan. Kerukunan adalah suatu
kehidupan yang baik dan damai, bersatu hati antar sesama guna
mewujudkan tujuan bersama. Secara umum kerukunan dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dimana tercipta suatu keseimbangan sosial dalam
masyarakat. Kerukunan ini juga bisa diartikan sebagai keadaan atau situasi
bebas konflik. Bila ditinjau lebih jauh terutama bila dilihat dari kata
dasarnya, rukun, maka kerukunan bukan hanya sebagai suatu situasi atau
kondisi semata tetapi lebih dari itu kerukunan mencerminkan suatu relasi
yang intim antar individu ataupun kelompok dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat atau beragama.

1
2.2 TRI KERUKUNAN

Tri kerukunan umat beragama merupakan Konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia
dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Tri
kerukunan ini meliputi tiga kerukuna yaitu :

2.21 Kerukunan intern umat beragama


Perbedaan pandangan dalam satu agama bisa melahirkan konflik di dalam tubuh suatu agama
itu sendiri, dari perbedaan tersebut kemudian lahir pula perbedaan ormas keagamaan,
perbedaan penafsiran, penghayatan, kajian. Konsep pertama ini mengupayakan berbagai cara
agar tidak saling klaim kebenaran, menghindari permusuhan, dan semuanya untuk
menciptakan kehidupan beragama yang tentram, rukun, dan penuh kebersamaan.

2.22 Kerukunan antar umat beragama


Konsep kedua dari tri kerukunan memiliki pengertian kehidupan beragama yang tentram
antar masyarakat yang berbeda agama dan keyakinan. Tidak terjadi sikap saling curiga
mencurigai dan selalu menghormati agama masing-masing. Berbagai kebijakan dilakukan
oleh pemerintah, agar tidak terjadi saling mengganggu umat agama lainnya. Semaksimal
mungkin menghindari kecenderungan konflik karena perbedaan agama. Semua lapisan
masyarakat bersama-sama menciptakan suasana hidup yang rukun dan damai di Negara
Republik Indonesia.

2.23 Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.


Pemerintahikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan antar umat
beragama dengan pemerintah sendiri. Semua umat beragama yang diwakili para pemuka dari
tiap-tiap agama dapat sinergis denagn pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan
pemerintah untuk menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa. Tri kerukunan umat
beragama diharapkan menjadi salah satu solusi agar terciptanya kehidupan umat beragama
yang damai, penuh kebersamaan, bersikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai
perbedaan

2
2.3 Apa Saja Perwujudan Nilai-nilai Budi Pekerti dalam
Kehidupan Sehari-hari

a. Terbiasa menjaga perasaan dalam pergaulan dengan teman


b. Menghindari sikap masa bodh dan tidak mengganggu orang lain
c. Bertutur kata tidak sampai menyinggung perasaan orang lain
d. Selalu menghargai seseorang dan tidak meremehkannya
e. Biasa memperlakukan seseorang sesuai martabatnya
f. Menghindari sikap sombong dan pembenci
g. Selalu memperlakukan seseorang sesuai harkat,derajat, dan martabatnya
h. Menghindari sikap sewenang-wenang terhadap seseorang
i. Menghindari sikap sewenang-wenang terhadap orang lain
j. Terbiasa menunjukkan sikap dan prilaku suka memberi maaf
k. Menghindari sikap dendam
l. Selalu cepat melupakan kesalahan seseorang
m. Menghindari permusuhan
n. Terbisa bersikap dan berprilaku suka menolong
o. Rela memberikan bantuan kepada seseorang
p. Menghindari sikap kikir
q. Selalu memberikan sebagian hartanya untuk seseorang yang memerlukan
r. Bersikap menyayangi seseorang seperti menyayangi diri sendiri
s. Menghindari rasa benci
t. Terbiasa bersikap menghargai seseorang
u. Menghindarkan diri dari sikap meremehkan seseorang
v. Selalu berperan serta dalam berbagai kegiatan kegotongroyongan
w. Tidak membiarkan keluarga atau teman melakukan hal yang buruk/salah
x. Bersikap mengutamakan hidup bersama’’berdiri sama tinggi dan duduk sama
rendah’’
y. Dan yang lain

3
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
sebelumnya kita telah banyak membicarakan mengenai kerukunan. Sebagi sebuah
kesimpulan dapat dikatakan bahwa kerukunan merupakan factor penting dalam kehidupan
masyarakat yang bernegara. Dikatakan factor penting karena kemajemukan berpotensi bagi
terciptanya konflik. Agar hal ini tidak sampai terjadi, maka kerukunan perlu untuk selalu
diusahakan. Kerukunan itu mencakup segala aspek kehidupan dan dalam berbagai ruang
lingkup kehidupan mulai dari individu itu sendiri sampai pada keberadaan individu tersebut
sebagi warga Negara.

4
http://fauzanazima25071995.wordpress.com/2014/06/08/kerukunan-umat-
beragama-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai