Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fasilitas kesehatan semakin bertambah akibat cepatnya
pertumbuhan penduduk di wilayah perkotaan. Seiring cepat bertumbuhnya
penduduk dan banyaknya penyakit yang mungkin muncul di antara
masyarakat, menurut pemerintah kota dan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan khususnya rumah
sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Dari berbagai kegiatannya, rumah sakit menghasilkan berbagai
macam limbah baik berupa limbah padat, limbah cair dan limbah gas serta
limbah B3. Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber
pencemaran lingkungan yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena
air limbah rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi,
juga kemungkinan mengandung senyawa-senyawa patogen yang dapat
menyebabkan penyakit terhadap masyarakat sekitarnya. Teknik pelayanan
kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan
terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana
sanitasi yang masih buruk juga merupakan penyebab tersebarnya penyakit.
(Said, 1999)
Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam
mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan
yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium,
klinik, dan lain-lain). Air limbah rumah sakit juga mengandung berbagai
macam kandungan racun seperti limbah farmasi, radio-nuklida, pelarut
dan desinfektan untuk keperluan medis dengan konsentrasi yang tinggi
karena kegiatan laboratorium (Verlicchi, 2010). Tentu saja dari jenis-jenis
mikrorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit
seperti halnya limbah lain mengandung bahan-bahan organik dan

I-1
anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air
limbah pada umumnya seperti BOD, COD, pH, mikrobiologis, TSS dan
lain-lain (Arifin.M, 2008).
Pengelolaan dan penanganan limbah rumah sakit sudah sangat
mendesak dan menjadi perhatian internasional. Isu ini telah menjadi
agenda pertemuan internasioanal yang penting. Tanggal 18 Oktober 2013
telah dilakukan pertemuan High Level Meeting on Environmental and
Health South-East and East Asean Contries di Bangkok. Salah satu
pertemuan awal oleh Solid Hazardous Waste yang akan menindaklunjuti
tentang penanganan limbah yang berkaitan dengan limbah domestik dan
limbah medis.
Sejak beberapa dasawarsa terakhir masyarakat semakin menyadari
pentingnya upaya mengatasi masalah-masalah lingkungan hidup.
Masalah-masalah lingkungan yang banyak mendapat perhatian publik
adalah menipisnya sumber daya alam dan tingginya pencemaran. Hal
tersebut menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Bahwa untuk
melestarikan lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Bahwa kegiatan rumah
sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan hidup. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengendalian terhadap pembuangan limbah cair yang dibuang ke
lingkungan. Sehingga sangat perlu mengurangi pencemaran tersebut
dengan pengelolaan limbah yang baik dan sesuai peraturan perundang-
undangan.
Penelitian ini didasari pada peraturan perundang-undangan yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 Pasal 15 tentang Baku Mutu
Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit dan Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan No. 69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu dan Kriteria
Kerusakan Lingkungan Hidup. Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, suatu
kegiatan diwajibkan untuk mengolah dan mengelola limbah hasil

I-2
kegiatannya dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup dan limbah
yang diolah dan dikelola tersebut wajib memenuhi standar baku mutu
yang berlaku. Dari Undang-Undang ini dijadikan dasar untuk mengolah
limbah yang dihasilkan rumah sakit sampai memenuhi baku mutu
lingkungan hidup yang berlaku.
Rumah sakit dan institusi kesehatan lain adalah sebuah bentuk
industri jasa yang tidak berbeda dengan industri barang. Komponen
manusia, mesin, dan peralatan serta energi merupakan aset industri yang
akan menentukan tujuan perusahaan. Fasilitas dalam rumah sakit dan
institusi kesehatan lain sangat kompleks bagi dihasilkannya output yang
memenuhi baku mutu dan tentunya dari proses kerja yang sehat dan
selamat.
Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan terhadap
individu, pasien dan masyarakat dengan inti pelayanan medik baik
pencegahan, pemeliharaan, pengobatan dan penyembuhan yang diproses
secara terpadu agar mencapai pelayanan kesehatan paripurna. Disamping
kegiatan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan pasien, rumah sakit
juga menjadi media pemaparan dan atau penularan penyakit bagi para
pasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat sekitar yang tinggal
dekat rumah sakit yang disebabkan oleh agent (komponen penyebab
penyakit) yang terdapat di lingkungan rumah sakit. Rumah sakit juga
menghasilkan sampah atau limbah yang dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan, baik lingkungan rumah sakit itu sendiri
maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, didalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan rumah sakit perlu menerapkan upayanya untuk
meniadakan atau meminimalkan sekecil mungkin dampak negatif.
Berdasarkan latar belakang ini, penulis menganggap perlu
melakukan penelitian dengan judul “Perencanaan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Zanur International Kabupaten
Bulukumba”.

I-3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan informasi yang
diperoleh dari survei pendahuluan, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana jenis-jenis air limbah untuk rumah sakit.
2. Bagaimana Sistim Instalasi Pengolahan Air Limbah pada Rumah
Sakit Zanur International ?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian


Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji Sistim Perencanaan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Zanur
International Kabupaten Bulukumba dengan tujuan utama penulisan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis jenis-jenis air limbah rumah sakit.
2. Merencanakan Sistim Instalasi Pengolahan Air Limbah pada
Rumah Sakit Zanur International

D. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil pembatasan yang maksimal maka
penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Sesuai dengan tujuan
dari penulis tugas akhir ini, maka batasan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Studi IPAL Rumah Sakit Zanur International
2. Analisis jenis-jenis air limbah yang masuk ke IPAL.
3. Menganalisis dan merencanakan sistim pengolahan limbah Rumah
Sakit Zanur International
4. Menentukan dimensi unit - unit sistim air limbah dan peralatan
yang diperlukan.
5. Gambar perencanaan unit-unit sistim pengolahan.

I-4
E. Sistematika Penulisan
Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini:
Bab I. Pendahuluan
Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi
latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teoritis
Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian
agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan
digunakan dalam menganalisis masalah.
Bab III.Metodelogi Perencanaan
Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana
kerja dari perencanaan yang akan dilakukan.
Bab IV. Hasil Perhitungan dan Perencanaan
Bab ini menguraikan tentang hasil perhitungan serta hasil perencanaan
terhadap masalah yang ada di lokasi perencanaan.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari butir-butir kesimpulan hasil perhitungan dan
perencanaan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan
rekomendasi saran yang ditujukan untuk perencanaan selanjutnya atau
untuk penerapan hasil perencanaan di lapangan.

I-5

Anda mungkin juga menyukai