Pada tabel terlihat nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,745, hasil tersebut
memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan memiliki variasi kontribusi dalam mempengaruhi
terbentuknya kepuasan pasien menggunakan jasa Rumah Sakit BMC Padang sebesar 74,50%
sedangkan sisanya 25,50% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang berada diluar model pengujian
data. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang diberikan kualitas pelayanan dalam
mempengaruhi kepuasan relatif cukup besar. Di dalam tahapan pengujian diperoleh nilai koefisien
standardized coefficient sebesar 0,863 hasil tersebut memperlihatkan kualitas pelayanan memiliki
pengaruh langsung yang sangat kuat dalam mempengaruhi terbentuknya kepuasan pasien dalam
menggunakan jasa rumah sakit BMC Padang. Secara model pengaruh langsung yang terbentuk antara
kualitas pelayanan terhadap kepuasan tergambar pada gambar I dibawah ini:
Pada tahapan pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 dalam tahapan
pengujian data tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa
nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pasien rumah sakit umum BMC Padang (H1 diterima).
Pengujian Hipotesis II dan III
Secara umum tahapan pengujian hipotesis kedua dan ketiga dapat dilakukan dengan menggunakan
tahapan sebagai berikut:
1. Pengujian Model Regresi Jalur
Secara umum tujuan kedua dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien menggunakan jasa Rumah Sakit BMC Padang,
sedangkan tujuan ketiga adalah menguji kepuasan pasien sebagai variabel intervening antara
kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit BMC Padang. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel 4.16
yaitu:
Pada tabel terlihat bahwa kualitas pelayanan menghasilkan koefisien jalur sebesar 0,847 hasil
tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000 didalam tahapan pengolahan data
tingkat kesalahan yang digunakan adalah sebesar 0,05. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa
nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas pasien menggunakan Rumah Sakit BMC Padang. Pada tahapan pengolahan
data juga diperoleh nilai koefisien jalur untuk kepuasan sebesar 0,282 hasil tersebut diperkuat
dengan nilai signifikan sebesar 0,010. Didalam tahapan pengujian digunakan tingkat
kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut memperlihatkan bahwa nilai signifikan
sebesar 0,010 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
menggunakan jasa Rumah Sakit Umum BMC Padang.
2. Uji F-statistik
Menurut Ghozali (2011) pengujian F-statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (kualitas pelayanan dan kepuasan) terhadap variabel dependen (loyalitas pasien)
menggunakan jasa Rumah Sakit BMC Padang secara bersama sama. Sesuai dengan tahapan
pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.17 di
bawah ini:
Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,000
didalam tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
diperoleh memperlihatkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan dan kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien menggunakan jasa
Rumah Sakit BMC Padang.
3. Analisis Jalur (Path Analisys)
Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada
regresi berganda. Jika variabel-variabel bebasnya mempengaruhi variabel dependen tidak
hanya secara langsung akan tetapi juga berpengaruh secara tidak langsung (Robert D
Rethaford 1993). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terlihat masing-masing variabel
independen baik intervening berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen oleh sebab
itu tahapan pengujian analisis jalur dapat segera dilaksanakan. Secara umum tahapan
melakukan analisis jalur adalah sebagai berikut:
Tahapan pertama dari analisis jalur adalah menentukan koefisien jalur. Untuk menentukan
nilai koefisien jalur maka digunakan rumus sebagai berikut yaitu;
Tahapan kedua didalam tahapan analisis jalur adalah mencari nilai pengaruh langsung dan
tidak langsung antar masing-masing variabel. Secara umum tahapan pengolahan secara
manual dilakukan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pencarian nilai pengaruh langsung dan tidak langsung dapat disimpulkan
kontribusi pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung seperti terlihat pada tabel
4.18 dibawah ini:
Berdasarkan tabel terlihat bahwa total pengaruh langsung dan tidak langsung antara kualitas
pelayanan terhadap loyalitas yang mediasi oleh kepuasan menghasilkan total kontribusi
sebesar 56,50% sedangkan total pengaruh langsung antara kepuasan terhadap loyalitas yang
dimediasi oleh kualitas pelayanan adalah 23,60%. Jadi jika di akumulasikan total pengaruh
yang dapat diberikan kualitas pelayanan dan kepuasan baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam mempengaruhi loyalitas pasien menggunakan jasa Rumah Sakit BMC
Padang mencapai 80,10% sedangkan sisanya 19,90% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak digunakan didalam penelitian ini
Secara umum model struktural yang dapat dibentuk terlihat pada gambar II dibawah ini yaitu: