Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DENGAN


HIPERTENSI DI DESA NYIUR GADING
RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO
KECAMATAN BATHIN II BABEKO.
Posted on Juni 3, 2013 by dayatvetra

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II
BABEKO.

A. PENGKAJIAN.
Pengkajian pada keluarga Tn.A Dilakukan Hari Sabtu- minggu, 11- 12 mei 2013 di rumah Tn.A

I. Data Umum.
1. Nama KK : Tn. A
2. Umur : 45 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : TANI
5. Alamat : Ds. Nyiur Gading Rt 01 / Rw 00 Simpang Babeko
Kecamatan Bathin Ii Babeko.
6. Komposisi Keluarga.
NO NAMA J.K Hub dgn KK Pnddkn Umur STATUS IMUNISASI Ket
BCG POLIO DPT Hepatitis
1 Tn.A L Suami SD 45 Th
2 Ny.N P Istri SPMA 42 Th
3 An.M P Anak SMA 20 Th
4 An. J P Anak SD 11 Th
5 An.F L Anak TK 6 Th

7. Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki : Klien


: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumah : Meninggal
Tn. A kakak beradik 6 orang, 2 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, orang tua Tn. A 1 orang
perempuan meninggal yang laki-laki masih hidup, Tn. A ada 3 orang dari 6 saudara dan menikah
dengan Ny. N anak ke 6 dari 6 saudara, 2 orang anak laki-laki dan 3 orang perempuan dan 1
orang perempuan meninggal dunia.

8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A
sebagai kepala keluarga, Ny. N istri, An. M, J, F

9. Suku Bangsa.
Tn. A dari suku padang dan Ny. N dari suku melayu. Bahasa yang digunakan dalam keseharian
adalah bahasa daerah. Dalam keluarga Tn. A tidak ada pantangan atau kebiasaan yang mengikat,
terutama kaitannya dengan kesehatan.

10. Agama.
Keluarga Tn. A beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. A menganggap
bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai hambanya harus
mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Keyakinan yang
dianut dalam keluarga Tn. A tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp.2.000.000 perbulan yang diterima dan
pengeluaran Tn. A setiap bulan. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn. A menggunakannya
untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga.


Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. A adalah hanya mendengarkan musik dan
sesekali menonton TV di rumah bersama keluarga.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA.


1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang
dewasa. Hal ini didukung data masih ada anak Tn. A yang belum menikah yaitu An. M, An J,
An. F.

2. Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi.


Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri
sebagai keluarga baru di masyarakat.

3. Riwayat Keluarga Inti.


Keluarga Tn. A saat ini dalam keadaan sehat, hanya Ny. N yang menderita tekanan darah tinggi.
Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian. Ny. N sering mengalami kepala
terasa pusing dan berat secara tiba-tiba, Satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidur.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya.
Dari keluarga Tn. A tidak yang mengalami penyakit keturunan, Ny. N ada riwayat penyakit
keturunan. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. A dan Ny. N baik, tidak ada konflik.

III. Data Lingkungan.


1. Karakteristik Rumah.
Keluarga Tn. A didesa simpang babeko, dengan luas tanah ± 110 m2. Rumah milik sendiri,
bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 3 kamar tidur, ruang tamu,
dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat
jendela yang dibuka kadang-kadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang
mengalir pada jam-jam tertentu. Septic tank berada di samping rumah, jarak dengan sumber air
lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. A memiliki gentong
sebagai penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di
samping rumah, yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah
rumah tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. A mengetahui jika ada
lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu semua dapat
menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. A kebiasaan membersihkan rumah setiap hari
berupa menyapu lantai.

Denah Rumah :

Keterangan :
1. Pintu depan
2. Kamar tidur 1
3. Ruang tamu
4. Kamar tidur 2
5. Sumur
6. Wc

7. Kamar mandi
8. Meja makan
9. Dapur
10. Kamar tidur 3
11. Pintu belakang

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya.


Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. A tinggal berdekatan dengan tetangganya.
Hubungan dengan tetangga cukup baik. Kebanyakan tetangga bermata pencaharian sebagai
Petrawat.

3. Mobilitas Geografis Keluarga.


Tn. A bersama keluarga menempati rumahnya sudah 8 tahun. Letak rumah tepat di dekat jalan
raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek. Sedang untuk
mobilitas, keluarga menggunakan sepeda Motor. Jarak rumah ke puskesmas ± 7 km.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Keluarga Tn. A biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah ada
kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, pertemuan RT , kamling, posyandu dan kebersihan
lingkungan. Kadang-kadang Tn. A ikut pertemuan RT. Ny. N tidak pernah ikut kegiatan karena
takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik.
Tn. A, Ny. N An. M, dan Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau
kesehatan. Tetapi kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.

5. Sistem Pendukung Keluarga.


Keluarga Tn. A tidak memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat digunakan
untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.

IV. Struktur Keluarga.


1. Pola Komunikasi Keluarga.
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah
maka akan dirembuk bersama. Jika pagi tidak ada yang di rumah karena ada kesibukan
tersendiri, Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa
bercengkeramah di ruang tamu.

2. Struktur Kekuatan Keluarga.


Tn. A sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat
musyawarah keluarga.

3. Struktur Peran.
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk menghidupi
keluarganya. Ny. N berperan sebagai ibu istri, An.M sebagai anak bungsu yang masih tinggal
dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak Ny. S

4. Nilai dan Norma Budaya


Dalam keluarga Tn. A menekankan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan orang lain,
saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar.

V. Fungsi Keluarga.
1. Fungsi Afektif.
Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin baik. Antar
anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan menyayangi sehingga tidak ada
istilah pilih kasih.

2. Fungsi Sosialisasi.
Dalam keluarga Tn. A biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga baik, Tn. A
juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi dengan lingkungan jika
ada waktu senggang.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan.


a. Mengenal masalah kesehatan.
Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. N menderita tekanan darah tinggi. Keluarga hanya tahu
makanan yang harus dihindari oleh Ny. N yaitu makan yang asin-asin dan daging. Ny. N jarang
mengontrolkan kesehatannya dengan alasan tidak memiliki cukup uang. Ny. N juga tidak rutin
minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.
Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung dan makan obat herbal,
tetapi jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal maka
akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. N untuk memeriksa keadaannya Karena
Ny. N ada riwayat hipertensi maka Tn. A sudah berusaha untuk Ny. N Semua anggota keluarga
juga sangat memperhatikan kondisi Ny. N.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga kurang tahu
bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain
jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung dan obat herbal.
Tn. A dan Ny. N tidak memiliki kartu JPS atau Askes Gakin.

4. Fungsi Reproduksi.
Saat ini Ny. N sudah mengalami penyakit hipertensi. An. M belum menikah, kedua orang tua
berharap An.M segera mendapatkan pendamping hidup.

5. Fungsi Ekonomi
Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. Dari makan, listrik,
air, dan hal-hal yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang pas-pasan tersebut keluarga tidak
dapat menabung.

VI. Stress Dan Koping Individu.


1. Stressor Jangka Pendek dan jangka panjang.
Bagi keluarga Tn. A saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, An. M yang belum
menikah dalam usia 20 tahun. Tn. A maupun Ny. N ingin agar anaknya segera menikah.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor.


Terkadang Tn.A maupun Ny. N sedih jika memikirkan An. M yang belum menikah.

3. Strategi Koping Konstruktif Yang Digunakan.


Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap An. M segera menemukan jodohnya.

4. Strategi Adaptasi Fungsional.


Di keluarga Tn. A tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah tangganya.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga.


Pemeriksaan Fisik Hanya Dilakukan Pada Ny. N.
1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt, Rr 18
x/mnt, S 36 oC.
2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.
3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat, konjungtiva merah
muda, pupil isokor.
4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.
5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor, tampak serumen.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.
7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ I – II
murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor.
8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak kembung,
tidak teraba massa.
9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja.
10 Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.
11 Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada kedua
kaki, klien tampak susah berjalan.
12 Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.

VIII. Harapan Keluarga.


Tn. A berharap di dalam kelurganya dalam keadaan sehat.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA.


1. Analisa Dan Sintesis Data.
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS :
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
– Tn. A mengatakan Ny. N tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
– Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa
sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
DO :
– T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt. Risiko tinggi terhadap ketidak patuhan. Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah pengobat an yang diperlukan pada hipertensi.
2 DS :
– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
– Ny. N ke Puskesmas hanya jika sakitnya dirasa berat.
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
DO :
– Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan
daging.
Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif. Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarganya yg men derita hipertensi.
3. DS :
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
DO :
– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi. Risiko tinggi
cidera pd Ny. N. Ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan.


No Diagnosis Keperawatan
1. Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
2. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
3. Risiko tinggi cidera pd Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II
BABEKO.

DI SUSUSN OLEH :

NAMA : GUSTI YAWATI

NIM : 101009314401058

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO

MUARA BUNGO

TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI

No Implementasi Evaluasi
1.

2.

3. 1. bina ham dengan keluarga


2. kaji pengetahuan keluarga tentang pengetahuan hipertensi
3. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
4. diskusikan pengertian hipertensi dengan keluarga
5. beri kesemapatan keluarga bertanya
6. minta keluarga menyebutkan kembali
7. jawab pertanyaan keluarga

1. kaji pengethauan keluarga tentang penyebab hipertensi


2. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
3. diskusikan penyebab hipertensi
4. motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

1. Diskusikan tanda dan gejala hipertensi dengan keluarga


2. kesempatan keluarga bertanya
3. Jawab pertanyaan keluarga
4. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. Beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

S:
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
– Tn. A mengatakan Ny. N sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
– Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa
sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
O:
– TD 150/120 mmHg,
– N 96 x/mnt.
A : sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
P : lanjutkan intervensi

S:
– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
– Ny. N ke Puskesmas hanya jika
– sakitnya dirasa berat.
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
O:
Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan
daging.

A:
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
P : intervensi di lanjutkan.

S:
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
O:
– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi.
A:
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
P : intervensi di lanjutkan.
ANALISA DATA
Masalah Kemungkinan Typologi
Data
Keperawatan Penyebab Masalah

Data Subyektif Resiko terjadinya Ketidakmampuan Resiko


1. Ny.MSN sudah menderita komplikasi keluarga merawat
tekanan darah tinggi sejak hipertensi anggotanya yang
berumur 40 tahun sakit
2. Ny.MSN sudah terbiasa dengan karena kurangnya
keadaannya(hipertensi) pengetahuan
3. Untuk menanggulangi TD nya keluarga
Ny.MSN mengurangi
pemakaian garam pada
makanannya.
4. Ny.MSN pergi ke dokter bila
sakitnya parah
5. Ny.MSN mengeluh kakinya
kadang kesemutan

Data Obyektif
1. KU baik temp: 36,3oC,Nadi 84x
/mnt,
TD 190/90mmHg,RR :20 x/mnt
2. Penglihatan baik,pendengaran
baik,sensasi rasa normal,reflek
normal

Data Subyektif Potensial Keadaan


1. Ny.MSN mengatakan peningkatan status sejahtera
bahwa anak-anaknya sehat kesehatan anggota
keluarga Ny.MSN
dan tidak pernah menderita
penyakit parah
2 Ny.MSN mengatakan bahwa
anak-anaknya semua ruku-
rukun.
3. Bila anaknya sakit Ny.MSN
memeriksakan anaknya ke
dokter

Data Obyektif
- Pemeriksaan fisik anggota
keluarga tidak diketemukan
adanya kelanan

III. PERENCANAAN
a. Diagnose Keperawatan
1. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny.MSN keluarga Ny.MSN
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena
kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2. Potensial penaingkatan sststus kesehatan anggota keluarga Ny.MSN.

b. Perencanaan Keperawatan
Tujuan Tujuan
No Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Dx Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)

1 Setelah Setelah Verbal Keluarga meng 1.Jelaskan dan diskusikan


diberi-kan dilakukan 5 kali Psikomotor erti tentang dengana keluarga
perawatan kunjungan - tentang penyakit
selama 1 keluarga dapat : Penyebab hipert hipertensi :
bulan kelu- 1. Memahami ensi - Pengertian
arga dapat tentang - Tanda dan gejala - Tanda dan gejala
merawat hipertensi hipertensi
anggota
hipertensi - Faktor - Faktor resiko hipertensi
keluarga yang 2.Dapat merawat yang mempeng - Penyebab hipertensi
menderita anggota keluarga aruhi hipertensi - Komplikasi
hipertensi hipertensi - Komplikasi - Cara pencegahan dan
sehingga 3.Tekanan Darah - Cara perawatan hipertensi.
tidak terjadi Ny.MSN pencegahan dan 2.Lakukan pengukuran
komplikasi terkontrol. perawatan Tekanan Darah
- Keluarga 3.Motivasi keluarga untuk
membawa membawa Ny.MSN
Ny.MSN berobat berobat ke Puskesmas
ke Puskesmas
2 Setelah Setelah Verbal - Anggota 1.Jelaskan pada keluarga
diberikan dilakukan 5 kali Psikomotor keluarga untuk tetap
kunjungan Ny.MSN tidak mempertahankan
perawatan keluarga dapat pernah kesehatan
1 bulan Mempertahan mengeluhkan 2.Jelaskan pada Keluarga
keadaan kan dan kesehatannya tentang pola hidup sehat
kesehatan meningkatkan - Makan teratur
anggota derajat - Istirahat cukup
kesehatannya - Olahraga
keluarga - Menghindari stres
Ny.MSN 2.Motivasi anggota klg
meningkat Ny.MSN untuk
memeriksakan kesehatan
secara teratur.
IV. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
No. Tindakan
Waktu Evaluasi
Dx Keperawatan

1 Jumat,9-05-2003 - Gali pengetahuan S : - Keluarga mengatakan bahwa hipertensi


Pk. 10.30 – keluarga tentang adalah penyakit keturunan yang sulit
11.00 WIB penyakit hipertensi untuk disembuhkan, keluarga sudah
- Diskusi dengan berobat ke dokter namun penyakitnya
keluarga tentang tidak ada perbaikan.
tindakan keluarga - Keluarga sudah merasa bosan untuk
yang sudah berobat namun tekanan darahnya naik
dilakukan turun sehingga memutuskan untuk
berobat bila ada keluhan

O :- Keluarga nampak tertarik dengan


beberapa masukan dari mahasiswa
- Keluarga berharap dapat dijelaskan
secara rinci tentang penyakit hipertensi.
- Kurangnya pengetahuan penderita
tentang Hipertensi.
A : Penyuluhan tentang Hipertensi

P :

1 Rabu,14-05-2003
1.Memberikan S : - Keluarga mengatakan paham
penyuluhan
Pk.11.00-11.30 dengan penjelasan yang disampaikan
tentang
WIB hipertensi O :- Keluarga dapat menjelaskan
- Pengertian
kembali tentang Pengertian,Tanda dan
-Tanda dan gejala
gejala hipertensi,faktor resiko hipertensi
hipertensi
dan penyebab hipertensi
- Faktor resiko
- Tekanan Darah Ny.MSN
hipertensi
190/110mmHg
- Penyebab hipertensi
Pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2.Melakukan A : bertambah
pemeriksaan
Pantau Tekanan darah penderita
tekanan darah
P : Motivasi Ny.MSN untuk berobat ke
Puskesmas

Selasa,20-05-2003
1.Memberikan S : - Keluarga mengatakan paham
1
penyuluhan
Pk.11.30-12.00 dengan penjelasan yang disampaikan
tentang
WIB hipertensi O :- Keluarga dapat menjelaskan
- Komplikasi
kembali tentang komplikasi dancara
- Cara pencegahan
pencegahan dan perawatan hipertensi
dan perawatan
- Ny.MsN sudah berobat ke dokter,
hipertensi
Tekanan Darah Ny.MSN
2.Melakukan 170/100mmHg
pemeriksaan
Pengetahuan keluarga tentang
tekanan darah
A : komplikasi dan cara
pencegahan/perawatan hipertensi
bertambah
Pantau Tekanan darah penderita

P :

2 Rabu,21-05-2003 1.Memberi S : - Keluarga mengatakan paham


Pk.11.00-11.30 penyuluahan dengan penjelasan yang disampaikan
WIB. tentang pola hidup - Keluarga dapat menjelaskan
sehat : kembali tentang mengatur makan,
O :
-Mengatur Makan mengatur istirahat, berolah Raga teratur
-Mengatur istirahat dan Cara Menghindari stres
-Olah Raga teratur - TD Ny.MSN 160/100 mmHg
-Menghindari stres A : - Pengetahuan keluarga tentang pola
2.Mengukur TD hidup sehat bertambah
Ny.MSN Lanjutkan intervensi masalah lain
- Pantau status kesehatan anggota
P :
keluarga Ny.MSN

1 Kamis,22-05-2003 1.Memberi S : - Keluarga mengatakan paham


Pk.11.30-12.00 penyuluhan tentang dengan penjelasan yang disampaikan
WIB terapi dan cara O : - Keluarga dapat menjelaskan
minum obat anti kembali tentang macam-macam obat
hipertensi dan efek anti hipertensi dan khasiatnya, cara dan
samping obat aturan minum obat dan efek samping
2.Mengukur TD obat.
Ny.MSN - TD Ny.MSN 150/100 mmHg
- Pengetahuan keluarga tentang pola

A : hidup sehat bertambah


- Pantau setiap hari tekanan darah
Ny.MSN
P :

1 Sabtu,24-05-20031. Memberi S : - Keluarga mengatakan paham


Pk.11.30-12.00 penyuluhan tentang dengan penjelasan yang disampaikan
WIB Diit penderita O : - Keluarga dapat menjelaskan
hipertensi kembali tentang diit hipertensi.
2. Mengukur TD - TD Ny.MSN 150/90 mmHg
Ny.MSN - Pengetahuan keluarga tentang diet
A :
hipertensi meningkat
- Pantau setiap hari tekanan darah Ny.MSN
P :

1 Selasa,27-05-2003 Mengevaluasi S : -
Pk.10.30-11.00 O : - Selama dalam perawatan keluarga
kunjungan
WIB Ny.MSN sudah
perawatan
memeriksakan/mengontrol tekanan
keluarga darahnya ke fasilitas kesehatan
sebanyak 3 kali. Dan mendapat terapi
Anti Hipertensi :
HCT 2x1/2 dan Captopril 2x 25 mg
- Tekanan Darah Ny.MSN 150/90
mmHg.
Tekanan Darah Ny.MSN
terkontrol
A :
- Lanjutkan motivasi Ny.MSN untuk
P :
tetap mengontrol TD secara teratur.
- Koordinasi dengan petugas PHN
Puskesmas untuk memantau kesehatan
NY.MSN
- Terminasi

kunjungi juga laporan pendahuluan Askep Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai