Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari


aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik
sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap
individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun
banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa,
merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi
diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam
pengembangan dirinya, yaitu : 1) ia mau berubah, 2) ia harus harus
berubah, dan 3) ia dapat berubah. Oleh karena itu pengembangan
diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah (CHANGE).

Mengapa kita harus menjadi pribadi yang unggul? Sebab,


tantangan ke depan terus semakin berat. Sumber daya yang
semakin menipis dan jumlah manusia yang semakin banyak tentu
akan menumbuhkan persaingan. Bagi Anda yang sudah bekerja,
sudah banyak orang yang antri mengincar posisi Anda. Jika Anda
tidak memiliki keunggulan, maka bukan tidak mungkin posisi Anda
akan tergeser. Begitu juga, bagi Anda yang berbisnis. Lihatlah
perkembangan bisnis, produk, dan jasa. Setiap hari muncul produk-
produk baru, yang tentu akan menambah ketatnya persaingan. Jika
Anda tidak menghasilkan produk unggul, bisa jadi produk Anda akan
tersisih. Produk yang unggul, hanya akan dihasilkan oleh sumber
daya yang unggul. Tidak ada lagi, yang namanya asal-asalan. Anda
harus menampilkan dan memberikan yang terbaik, atau Anda akan

1
tersisih. Mental dan cara kerja juara harus melekat pada diri Anda.
Untuk menjadi pribadi unggul, ada dua hal yang harus Anda miliki.
Yang pertama, wawasan yang luas. Untuk hal ini, Anda cukup “tahu
saja” tidak harus mendalami semua bidang yang Anda ketahui.
Wawasan sangat penting, agar Anda lebih bijak, bisa melihat segala
hal dari berbagai sudut pandang. Namun tidak cukup dengan
wawasan saja. Anda perlu memiliki yang kedua, yaitu spesialisasi.
Pilih satu bidang yang paling strategis untuk kemampuan Anda,
kemu dian perdalam, kembangkan, dan jadilah yang terbaik di
bidang ini.

Anda harus menjadi juara. Anda tidak bisa juara di segala


bidang, pilih spesialisasi Anda. Memang, untuk menjadi juara
tidaklah mudah. Anda harus terus-menerus belajar dan berlatih
sampai benar-benar menguasai dan tidak terkalahkan oleh orang
lain. Anda harus memahami, bahwa setelah “bisa” ada kata “mahir”
dan setelah kata mahir ada kata “juara”. Semua butuh tahapan.
Untuk mencapainya membutuhkan kerja keras dan waktu. Butuh
kesabaran. Namun, dibalik semua itu hasilkan akan membayar,
melebihi pengorbananan Anda selama ini. “Kita tidak akan pernah
bisa menjadi orang lain, karena kita tidak perlu menjadi orang lain,
sebab kita harus menjadi diri sendiri yang sukses di jalan kita
sendiri!” Setiap manusia diturunkan ke bumi ini dengan dibekali
potensi masing-masing. Ada yang memanfaatkannya untuk meraih
kesuksesan, tapi ada juga yang tidak mau menggalinya dan hanya
bisa pasrah membiarkan hidup berjalan apa adanya. Jadi sangatlah
tidak mungkin jika kita tidak bisa apa-apa, bahkan sering kita lihat
orang yang cacat pun masih ada yang tetap semangat untuk
berkarya. Kalau tubuh kita sempurna tapi masih mengeluhkan tidak
bisa apa-apa, maka pertanyaannya adalah:

2
1. Sudahkah Anda belajar agar menjadi BISA melakukan
sesuatu?
2. Sudahkah Anda menggali apa potensi yang Anda miliki?
3. Bagaimana kalau ternyata Anda bisa menjadi lebih baik dan
lebih sukses?

Orang-orang sukses adalah orang yang percaya diri dengan


kemampuannya, bahkan meskipun ada yang awalnya ragu dan
tidak yakin bahwa mereka mampu, tapi setelah dicoba akhirnya
mereka tahu bahwa mereka ternyata mampu. Maka dari itu saya
menyusun makalah ini dengan judul “Pengembangan Diri”, untuk
lebih detailnya akan dipaparkan dalam bab pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa


permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja teori dasar pengembangan diri?


2. Apa saja kelebihan yang ada dalam diri sendiri?
3. Apa saja kekurangan yang ada dalam diri sendiri?
4. Apa saja upaya yang sudah dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan diri?
5. Bagaimana pengembangan diri yang sudah dilakukan?
6. Apa saja hambatan yang ditemukan?
7. Bagaimana hasil yang sudah dicapai?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teori dasar pengembangan diri.

3
2. Untuk mengetahui kelebihan yang ada dalam diri sendiri.
3. Untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam diri sendiri.
4. Untuk mengetahui upaya yang sudah dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan diri sendiri.
5. Untuk mengetahui pengembangan diri yang sudah dilakukan.
6. Untuk mengetahui hambatan yang ditemukan.
7. Untuk mengetahui hasil yang sudah dicapai.

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara


teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran bagi dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis

Menambah wawasan penulis mengenai konsep


pengembangan diri.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga


dapat memperkaya dan menambah wawasan dalam
mengenal diri sendiri.

c. Bagi Pembaca

Menambah pengetahuan pembaca dan memahami


bagaimana pengembangan diri yang terjadi dalam diri sendiri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Dasar Pengembangan Diri


a. Pengertian pengembangan diri

Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan


kemampuan diri, berdasarkan pemahaman tentang potensi
diri yang positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri.
Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang sebelumnya
hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi
orang banyak. Setiap orang tidak ada yang sama persis satu
dan lainnya. Setiap orang juga menginginkan ‘menjadi diri
sendiri’ dan semua orang mendambakannya. Kita ternyata
adalah pribadi yang ‘unik’, ‘khas’, dan ‘istimewa’. Kita sebagai
manusia masih dalam proses yang berkembang untuk
menjadi semakin ‘unik’, ‘khas’, atau ‘istimewa’.

Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar


kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita
‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang unik. Kita bukan orang
lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh
karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang juga,
karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal terulang
kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan. Hidup adalah
hari ini dan mengarah ke hari esok, maka jadilah diri yang
khas dengan membiarkan diri kita berkembang mulai
sekarang juga.

5
b. Strategi pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran


yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada konselor untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap konseli sesuai dengan
kondisi Sekolah/Madrasah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir konseli.

Dari penjelasan yang disebutkan itu ada beberapa hal


yang perlu memperoleh penegasan dan reposisi terkait
dengan pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur
pendidikan formal, sehingga dapat menghindari kerancuan
konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor.

1) Pengembangan diri bukan sebagai mata pelajaran,


mengandung arti bahwa bentuk, rancangan, dan
metode pengembangan diri tidak dilaksanakan sebagai
sebuah adegan mengajar seperti layaknya
pembelajaran bidang studi. Namun, manakala masuk
ke dalam pelayanan pengembangan minat dan bakat
tak dapat dihindari akan terkait dengan substansi
bidang studi dan/atau bahan ajar yang relevan dengan
bakat dan minat konseli dan disitu adegan
pembelajaran akan terjadi. Ini berarti bahwa pelayanan
pengembangan diri tidak semata-mata tugas konselor,

6
dan tidak semata-mata sebagai wilayah bimbingan dan
konseling.
2) Pelayanan pengembangan diri dalam bentuk ekstra
kurikuler mengandung arti bahwa di dalamnya akan
terjadi diversifikasi program berbasis minat dan bakat
yang memerlukan pelayanan pembina khusus sesuai
dengan keahliannya. Inipun berarti bahwa pelayanan
pengem-bangan diri tidak semata-mata tugas konselor,
dan tidak semata-mata sebagai wilayah bimbingan dan
konseling.
3) Kedua hal di atas menunjukkan bahwa pengembangan
diri bukan substitusi atau pengganti pelayanan
bimbingan dan konseling, melainkan di dalamnya
mengandung sebagian saja dari pelayanan (dasar,
responsif, perencanaan individual) bimbingan dan
konseling yang harus diperankan oleh konselor.

Telaahan di atas menegaskan bahwa bimbingan dan


konseling tetap sebagai bagian yang terintegrasi dari sistem
pendidikan (khususnya jalur pendidikan formal). Pelayanan
pengembangan diri yang terkandung dalam KTSP merupakan
bagian dari kurikulum. Sebagian dari pengembangan diri
dilaksanakan melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
Dengan demikian pengembangan diri hanya merupakan
sebgian dari aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling
secara keseluruhan. Jika dilakukan telaahan anatomis
terhadap posisi bimbingan dan konseling pada jalur
pendidikan formal.

Dapat ditegaskan di sini bahwa KTSP adalah salah satu


subsistem pendidikan formal yang harus bersinergi dengan

7
komponen/subsitem lain yaitu manajemen dan bimbingan dan
konseling dalam upaya memfasilitasi konseli mencapai
perkembangan optimum yang diwujudkan dalam ukuran
pencapaian standar kompetensi. Dengan demikian
pengembangan diri tidak menggantikan fungsi bimbingan dan
konseling melainkan sebagai wilayah komplementer dimana
guru dan konselor memberikan kontribusi dalam
pengembangan diri konseli.

Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan


di ambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam
bukunya 6 Cara Pengembangan Diri, yaitu :

1) Menjadi diri sendiri yang khas tidak ada seorangpun di


dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya
tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru
secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis
orang lain, kita adalah diri sendiri yang mempunyai
khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri
kita berkembang dengan ke khususan dan ke
unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar
untuk meraih kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri
sendiri yang khas dan unik adalah pilihan tepat.
2) Berkembang terus adalah bagian dari lingkungan kita,
mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan
menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh-
tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang
tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan
apa sebabnya. Bunga-bunga liarpun bisa bermekaran
menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah kita.
Kita adalah bunga itu. Kita ajak sesama kita untuk

8
bertukar pikiran, bertukar impian, maupun bertukar
pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang
mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti
penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita
mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti akan
ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
3) Menjadi menarik ,untuk menjadi menarik kita harus
mengenali potensi dalam diri kita. Manarik tidak mesti
harus cantik dan ganteng, akan tetapi lebih pada
pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk
menjadi seseorang yang menarik kita bisa
mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan
kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih
untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi menarik
adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan
memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung
dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-
betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang
kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga bukan orang yang
paling tampan di seluruh negeri, tetapi percayalah
bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan
pernah merasa minder. Kita hanya perlu mengenal
keindahan diri kita. Kita hanya perlu meyakinkah diri
kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat menarik”
Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan
mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani
mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak
layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior
lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri

9
yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya
diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala
sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya
(Gunawan, 2005).
4) Bersahabat, pribadi mampu bersahabat dengan kita,
dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga
keutamaan diperlukan dalam membangun
persahabatan, Iman, harapan, dan kasih sayang.
Tuhan yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada
waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut
harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap
dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan
menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya
sahabat tergantung pada sikap kita terhadap diri
sendiri.
5) Mendukung orang lain, jika pekerjaan kita kurang
mendapatkan penghargaan barangkali kita masih
mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan
mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada
seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi kita
akan menjadi macet, malas, enggan bekerja. Ini
berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil
dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda
dukungan, dia pasti akan semakin berkembang.
Misalnya Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah
memberikan pujian dan dukungan dengan tulus
terhadap anak buah apapun keberhasilannya,
seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat
yang paling ampuh. Namun jika perhatian dan
dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa.

10
Oleh karena itu kita perlu berusaha membri dukungan
dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih,
apalagi tersirat keirian.
6) Mengembangkan talenta. Tidak pernah ada kata
terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita
inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali
mSemang sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’
(misalnya) seusia kita, Tapi itu kekecualian. Kita perlu
menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ’ke bangku
sekolah atau kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar
ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau
kita selenggarakan sendiri. Bidang apa yang kita
kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa
kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan
menikmatinya demikian pula pendengarnya. Talenta
seseorang tidaklah sama, namun masing- masing
orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana
kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk
kemudian kita memetik hasilnya.

c. Manajemen kepribadian

Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis


sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan
kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap
lingkungannya (Alport, 1937).

Kepribadian itu merupakan perangsang atau stimulus


sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya itulah
pribadi saya (pendapat May Morton dalam Kartono, 2005).

11
Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari
manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini
mencakup setiap fase karakter manusiawinya, intelektual,
temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap,
yang telah terbentuk sepanjang hidupnya, jadi mencakup
seluruh kemampuan manusia dan segenap pengalaman
sepanjang hidupnya (Warpen dalam Kartono, 2005)

Dari tiga pengertian tentang kepribadian tersebut tampak


bahwa kepribadian bukanlah konsep tunggal, melainkan
sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri kita, dalam
hidup kita. Oleh karenanya diperlukan keterampilan untuk
mengelolanya agar kita menjadi pribadi yang menarik,
bermanfaat, dan memepesona.

d. Metode pengembangan diri

Beberapa metode pengembangan diri. Selain metode-


metode formal seperti misalnya kursus-kursus dan program-
program pelatihan, ada berbagai macam metode yang dapat
digunakan dan diatur oleh individu itu sendiri. Metode yang
paling umum digunakan adalah:

1) Observasi seseorang dapat memulai belajar banyak


hanya dari mengamati prilaku orang lain. Sebagai
contoh adalah area kemampuan interpersonal di mana
mengamati kemampuan seorang negosiator yang
efektif akan sangat bermanfaat. Target-target
pengamatan dapat dimulai dari manajer, rekan-rekan
dan bawahan-bawahan individu tersebut.

12
2) Refleksi metode ini mengacu pada memikirkan dan
menganalisis hasil observasi. Ini juga mencakup
refleksi pada prilaku, kinerja dan alasanalasan utama
dari individu itu sendiri.
3) Bacaan penuntun membaca buku-buku teks, jurnal-
jurnal, dan artikel-artikel merupakan cara yang mudah
untuk meningkatkan pengetahuan. Meminta saran dari
orang yang lebih berpengalaman akan sangat
bermanfaat dalam penghematan waktu, uang dan
usaha. Seperti misalnya jika kita mengalami kesulitan
dalam pengontrolan keuangan, maka saran seorang
akuntan haruslah menjadi acuan, disamping bacaan
tentang keuangan.
4) Kunjungan/ikatan menggunakan waktu sehari atau dua
hari untuk mengamati dan mengadakan pemasaran,
pembicaraan ataupun dengan keuangan staf akan di
bagian meningkatkan personalia, pengetahuan
mengenai fungsi-fungsi tersebut maupun pengertian
akan kontribusi mereka.
5) Mencari umpan balik. Mencari umpan balik merupakan
hal yang penting dalam proses belajar dan
pengembangan diri, khususnya dalam pengembangan
keterampilan walaupun metode ini sedikit lebih
beresiko. Umpan balik juga dapat digunakan untuk
memonitor kemajuan individu. Satu hal yang penting
dalam metode ini adalah memilih target-target umpan
balik dengan hati-hati.
6) Mencari tantangan jika individu tidak yakin dengan
kemampuannya, biasanya dia akan menghindari
aktivitas tersebut. Tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan

13
terus kalau individu itu tidak ingin pengembangan
dirinya terhambat. Untuk itu diperlukan usaha-usaha
lain untuk lebih sering ikut terlibat dalam aktivitas
tersebut. Jika didukung dengan persiapan, misalnya
melalui bacaan penuntun, dan dengan analisis kinerja,
metode ini akan menjadi metode yang paling pas untuk
pengembangan diri, misalnya memberikan presentasi
dan memimpin pertemuan-pertemuan.

e. Solusi mengatasi hambatan dalam pengembangan diri

Memang banyak aspek penghambat pengembangan


kepribadian kita, namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi
dengan cara: Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya
bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat
segalanya menjadi lebih baik. Anda tidak akan dapat
mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu
dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus
sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa
kurang nyaman. Anda harus berusaha menghentikan
kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh.

Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang


merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang
untuk menghentikannya. Menghindari tindakan yang anda
kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan
anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini
justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik
menghadapinya, ketimbang mengindar. Makin sering anda
berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah
mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai

14
keberhasilan. Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan
kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau
ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk
melakukannya.

2.2 Kelebihan Diri Sendiri

Menurut saya, kelebihan saya yaitu:

1) Ramah, saya ramah kepada semua orang. Saya suka


menyapa orang jika bertemu di jalan atau di suatu tempat
tertentu. Untuk orang yang belum saya kenal, biasanya
saya melontarkan senyum kepadanya.
2) Dapat menyimpan rahasia, saya dapat menjaga rahasia
teman/kerabat/orang tua saya. Saya bukan orang yang
suka membeberkan rahasia orang lain kepada orang-
orang sekitar saya dan saya bisa menjamin itu.
3) Suka membantu orang yang sedang membutuhkan
pertolongan, saya sebenarnya adalah orang yang peka.
Jika saya melihat orang yang sedang membutuhkan
bantuan tanpa ia mengatakan terlebih dahulu biasanya
saya langsung membantunya. Setidaknya bisa dikatakan
ringan tangan. Walaupun begitu, saya bukan orang yang
pamrih.
4) Rendah hati, saya adalah orang yang rendah hati. Saya
tidak menyombongkan kemewahan yang saya miliki. Saya
juga tidak memamerkannya kepada orang lain. Jika saya
mendapat sanjungan, saya selalu berkata bahwa itu hanya
hal yang biasa dan ada yang lebih baik dari itu.

15
5) Suka mendengarkan curhatan teman, saya adalah
pendengar yang baik. Saya biasanya senang
mendengarkan curhatan dari teman saya. Saya tidak
pernah mengeluh jika teman saya ingin mengutarakan isi
hatinya kepada saya.
6) Mudah memaafkan, saya memang orang yang mudah
kesal. Tetapi, saya mudah memaafkan kesalahan orang
lain dengan cepat.

2.3 Kekurangan Diri Sendiri

Menurut saya, kekurangan saya yaitu:

1) Tidak percaya diri, saya adalah orang yang tidak percaya


diri. Saya kurang percaya diri dengan apa yang saya
gunakan. Saya juga tidak percaya diri dengan proporsi
tubuh saya. Setiap saya menggunakan sesuatu, saya
harus bercermin berulang kali untuk memantapkan
keyakinan saya bahwa hal itu bagus untuk saya gunakan.
Saya juga bukan orang yang pintar berias, maka dari itu
saya kurang percaya diri dengan penampilan saya.
2) Tidak tetap pendirian, saya adalah orang yang plin-plan.
Saya tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat. Saya
tidak bisa menguatkan keputusan yang saya ambil. Saya
juga tidak dapat mempertahankan perkataan saya dalam
mengambil sebuah keputusan. Saya adalah orang yang
mudah tertarik akan suatu hal yang unik. Jika saya disuruh
memilih sesuatu saya pasti bingung, saya kerap
mengatakan bahwa kedua benda tersebut bagus.
3) Sensitif, saya adalah orang yang mudah tersinggung. Jika
ada orang yang membicarakan saya atau yang mengejek

16
dan menjelek-jelekkan saya tanpa sebab, biasanya saya
marah. Saya bisa merasakan jika orang tersebut
membicarakan saya dari lirikan matanya. Setelah saya
tahu itu benar, saya biasanya langsung kesal.
4) Mudah jengkel kepada orang, jika ada orang yang
menghancurkan mood saya, biasanya saya langsung
kesal kepadanya. Saya langsung marah dan tidak bicara
kepada orang tersebut.
5) Saya suka memendam perasaan, saya adalah orang yang
sulit mengungkapkan perasaan saya. Saya lebih suka
memendam perasaan saya. Jika ada masalah yang
menurut saya orang lain tidak perlu mengetahuinya saya
lebih suka memendamnya. Saya biasanya tidak ingin
orang lain tahu jika saya dalam keadaan tertentu.
6) Tidak mengerjakan sesuatu dengan baik, saya adalah
orang yang jika mengerjakan sesuatu itu terkadang tidak
terselesaikan dengan baik. Misalkan jika saya disuruh
merapikan alat-alat dapur, biasanya ada saja alat yang
jatuh karena saya senggol.

2.4 Upaya yang Sudah Dilakukan untuk Memperbaiki


Kekurangan Diri Sendiri

Upaya-upaya yang sudah saya lakukan untuk memperbaiki


kekurangan yang saya miliki yaitu:

1) Tidak percaya diri


a. Mengenali pikiran negatif dalam diri. Pikiran negatif
biasanya berwujud dalam kalimat “aku tidak bisa”, “aku
pasti gagal”. Suara-suara ini pesimis, tidak membantu dan

17
akan menghalangi untuk memiliki harga diri yang tinggi
dan rasa percaya diri yang besar.
b. Saya biasanya mencari sumber kurangnya percaya diri.
Lalu, mencari tahu kenapa saya kurang percaya diri.
c. Saya selalu melihat cermin. Memandang diri sendiri di
cermin dan mencoba melihat pikiran-pikiran apa yang
muncul di benak saya, dengan pemikiran: Apakah otot
saya benar-benar lebih besar daripada kebanyakan orang
lain? Apakah pinggul saya benar-benar sebesar itu?
Apakah saya benar-benar lebih gemuk daripada orang
lain? Apakah hal-hal itu benar-benar penting?
d. Untuk memantapkan keyakinan saya, saya sering
bertanya kepada teman saya, apakah sesuatu yang saya
gunakan itu bagus atau tidak.

2) Tidak tetap pendirian


a. Saya berusaha untuk menguatkan mental saya. Saya
mencoba untuk memberanikan diri dalam mengambil
suatu keputusan dan berani mengambil risiko dari
keputusan tersebut.
b. Saya berusaha menghilangkan pikiran-pikiran negatif
dalam mengambil keputusan tersebut.
c. Saya mempertimbangkan keputusan tersebut kepada
orang yang dekat dengan saya.
3) Sensitif
a. Saya mencoba menerima kritikan dan saran dari teman
saya.
b. Saya berusaha untuk mengontrol emosi yang muncul.
c. Saya menguatkan perasaan saya akan perkataan yang
orang lontarkan kepada saya.

18
4) Mudah jengkel kepada orang
a. Saya berusaha menghadapi dengan sabar.
b. Saya menahan dan mengontrol perasaan dan amarah
yang muncul.
c. Berusaha untuk dapat memaafkan tindakan yang telah
dilakukan oleh seseorang kepada saya.
5) Saya suka memendam perasaan
a. Belajar mengungkapkan perasaan kepada teman.
b. Saya sering bercerita kepada teman saya tentang sesuatu
yang saya alami setiap harinya.
6) Tidak mengerjakan sesuatu dengan baik
a. Belajar dari kesalahan sebelumnya yang telah saya
perbuat.
b. Berusaha dalam mengerjakan sesuatu itu dengan teliti
dan tidak ceroboh sehingga barang-barang yang saya
ambil tidak berantakan.

2.5 Pengembangan Diri yang Sudah Dilakukan


Pengembangan diri yang sudah saya lakukan yaitu, saya
berusaha untuk percaya diri dengan sesuatu yang saya gunakan,
saya memberanikan diri dalam mengambil keputusan dan
menerima risiko yang terjadi dalam keputusan tersebut, saya
berusaha mengontrol emosi saya, saya menerima kritikan dari
orang lain, saya memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh
orang lain kepada saya, saya lebih sering bercerita kepada teman
saya tentang apa yang saya alami, dan saya berusaha untuk
mengerjakan sesuatu dengan teliti.

19
2.6 Hambatan yang Ditemukan
Seringkali upaya untuk meraih prestasi bukan suatu jalan
yang mudah untuk dilalui. Kadang hambatan muncul
menghadang, aral melintang. Hal yang demikian menuntut kita
untuk bekerja keras untuk menyingkirkan rintangan dan
meminimalkan kekurangan diri. Jika hal tersebut dapat kita
lakukan, maka langkah selanjutnya akan lebih ringan. Dua aspek
ini sangat berpengaruh dalam proses pengembangan diri saya.
Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam
upaya untuk mengembangkan potensi diri.

a. Hambatan yang berasal dari lingkungan, yaitu hambatan yang


disebabkan antara lain oleh Iingkungan belajar yang kurang
nyaman, pengaruh teman yang tidak sejalan dengan
pemikiran saya, kebiasaan atau budaya tertentu dalam
lingkungan masyarakat.
b. Hambatan yang berasal dan individu sendiri, merupakan
faktor penghambat yang muncul dari sikap negatif seseorang,
inisalnya berprasangka buruk, tidak memiliki tujuan yang jelas,
enggan mengenal diri sendiri. Hal lain adalah tidak mau
menerima umpan balik, kurang mau mengambil risiko, takut
situasi baru, sikap acuh tak acuh. Disamping itu, saya harus
lebih meningkatkan motivasi saya dan saya tau hidup itu
butuh atau memerlukan motivasi dalam hidup diri kita sendiri.
Itulah yang menghambat saya dalam perkembangan sehingga
berinteraksi dengan teman-teman kurang. Kadang saya
berpikir untuk lebih maju lagi, lebih berusaha dan memikirkan
apa yang saya lakukan pada waktu besok. Saya akan
mencoba menghilangkan sifat dan sikap saya yang negatif

20
dalam diri saya atau kehidupan saya. Berubah sedikit demi
sedikit agar merasahkan apa yang merubah dalam diri kita.

2.4 Hasil yang Sudah Dicapai


Hasil dari pengembangan diri yang telah saya lakukan adalah
saya mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,
dapat lebih menjadi pribadi yang lebih berani dan tidak mudah
putus asa, memiliki banyak interaksi dengan orang lain, mampu
diterima dalam lingkungan sosial, serta saya menjadi lebih
banyak mengetahui potensi dalam diri saya, hanya tinggal
dikembangkan untuk mencapai tujuan, perlu suatu usaha yang
benar-benar nyata untuk mewujudkannya.
Pengembangan diri saya tidak dapat menjadi maksimal jika
saya hanya berdiam diri dan tidak mengubah kepribadian saya
menjadi pribadi yang terbuka. Saya memiliki sahabat yang
mampu menerima diri saya, dan saya pun mampu
mengembangkan potensi yang ada didalam diri saya yaitu
kepribadian yang lebih baik dan lebih unik dibandingkan orang
lainnya, sehingga kelak saya mampu menjadi seorang perawat
yang provesional melalui pengembangan diri yang baik. Dengan
kelebihan yang saya miliki saya dapat meminimalisasi
kekurangan diri, seperti kelebihan yang saya miliki yaitu seorang
pendengar yang baik, hal tersebut dapat menutupi kekurangan
diri saya yang merupakan seorang yang tidak percaya diri dalam
mengemukakan pendapat dan berbicara dimuka umum.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari paparan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan


bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan tidak dalam
keadaan kosong seperti kertas putih. Namun ia sudah
memiliki potensi dan kecenderungan tertentu yang apabila
di dukung oleh lingkungan yang positif, maka ia akan
berkembang sesuai dengan potensinya tersebut. Tidak
ada satupun manusia yang dilahirkan dengan tidak
memiliki sebuah kelebihan. Artinya, semua orang pasti
memiliki potensi dan bakatnya masing-masing. Potensi diri
adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang
masih terpendam didalam diri dan menunggu diwujudkan
untuk menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia.
Potensi ini meliputi jangka pendek, menengah dan
panjang. Semuanya harus saling melengkapi satu sama
lain.

3.2 Saran

Saran saya adalah jika memang kita sudah


menetapkan planning kita untuk masa depan hendaknya
sesegera mungkin direalisasikan. Jangan terlalu banyak
menunggu, karena sesungguhnya masa depan kita
tergantung dari apa yang kita rencanakan dan seberapa
serius kita dalam mengejar impian kita. Waktu tidak akan
kembali lagi, jadi pergunakanlah waktu ini semaksimal
mungkin untuk mengejar impian kita, karena semuanya

22
bukan untuk orang lain akan tetapi untuk kita sendiri.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

23

Anda mungkin juga menyukai