Anda di halaman 1dari 6

ANALISA HASIL SURVEY

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KELING II

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya perbaikan mutu pelayanan, pelanggan merupakan fokus utama yang
menjadi perhatian. Jadi dalam sistem manajemen mutu harus dapat menunjukkan keberadaan
dan fungsi mekanisme untuk mengidentifikasi persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan
yang kita berikan. Setiap pelanggan memiliki standar pembanding yang berbeda-beda untuk
menilai kinerja pelayanan yang diterimanya. Hasil penilaian tersebut menunjukkan persepsi
apakah kebutuhan dan harapan dipenuhi atau tidak, yang akan menghasilkan kepuasan dan
ketidakpuasan. Selain itu adanya variasi proses dalam penyelenggaraan pelayanan yang akan
menghasilkan luaran yang bervariasi juga.
Tanggapan pelanggan terhadap kinerja pelayanan yang diterima, baik puas atau tidak
puas perlu diukur, dievaluasi dan ditindaklanjuti. Data mengenai persepsi mutu pelayanan dan
kepuasan pelanggan dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dengan surveilens
kepuasan pelanggan. Ukuran-ukuran kepuasan pelanggan dapat meliputi lima faktor yaitu
kenyamanan untuk melakukan akses, luaran pelayanan, lingkungan, perilaku karyawan, dan
prosedur pelayanan (Pun, 2000). Tidak dianjurkan untuk melakukan surveilen dalam skala
besar, tetapi surveilen dalam skala kecil yang berkesinambungan.
Berkaitan dengan hal tersebut setiap Program Puskesmas Keling II bermaksud
mengadakan survey pelanggan untuk mengkaji mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan.

II. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan dari pelanggan sehingga dapat diketahui
kepuasan pelanggan Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas Keling II.

III. WAKTU PELAKSANAAN


Survei dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2015.

IV. METODE
Survey dilakukan dengan pengisian lembar kuesioner yang sudah disediakan terhadap
60 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu dengan
mengambil responden / sampel yang mengikuti kegiatan program Upaya Kesehatan
Masyarakat yang dilaksanakan di masyarakat.
Sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel dalam survey
identifikasi kebutuhan dan harapan Upaya Kesehatan Masyarakat dengan menggunakan rumus
Slovin.
Pengolahan Data dilakukan dengan menggunakan prosentasi jawaban terhadap beberapa item
pertanyaan. Yaitu Sangat Perlu : skor 3, Kurang Perlu : skor 2 dan Tidak Perlu : skor 1.

1
Sedangkan interpretasi data menggunakan pendekatan skala Likert, yaitu PERLU = jika skor ≥
66,7 % dan TIDAK PERLU = jika skor < 66,7 %.

V. PELAKSANA
Survey dilaksanakan oleh Pelaksana masing-masing program, yaitu:
1. Program KIA-KB oleh Isni Kurniawati, Satimah dan Alfiah.
2. Program Gizi oleh Kunarso, Anny Martanti dan Eni Mulyaningsih
3. Program P2P oleh Ngarsono, Sugiyono, Nurul Faizah dan Hanik Maria
4. Program Promosi Kesehatan oleh Astanti Hidayah dan Tri WIndiyanti
5. Program Kesehatan Lingkungan oleh Zulaihah, Ita Rahmawati dan Dewi Indrawati

VI. HASIL KEGIATAN


Berdasarkan data yang sudah diperoleh terhadap 60 responden diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Program KIA-KB
a. Pengetahuan
Dari 60 responden yang menjawab mengetahui tentang program kesehatan ibu dan
anak sebanyak 41 orang (68,3%), yang menjawab kurang mengetahui 13 orang
(21,6%), yang menjawab tidak mengetahui 6 orang (10%).
b. Kelas Ibu Hamil
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 60 orang (100%), yang
menjawab kurang perlu 0 orang (0%) atau tidak ada, yang menjawab tidak perlu 0
orang (0%) atau tidak ada.
c. Kunjungan Rumah Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 56 orang (93,3%), yang
menjawab kurang perlu 4 orang (6,7%), yang menjawab tidak perlu 1 orang (1,7%).
d. Kemitraan Dukun Bayi
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 47 orang (78,3%), yang
menjawab kurang perlu 12 orang (20 %), yang menjawab tidak perlu 2 orang (3,3%).
e. ANC Terintegrasi
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 60 orang (100%), yang
menjawab kurang perlu 0 orang (0%) atau tidak ada, yang menjawab tidak perlu 0
orang (0%) atau tidak ada.
f. Monitoring P4K
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 59 orang (98,3%), yang
menjawab kurang perlu 2 orang (3,3%), yang menjawab tidak perlu 0 orang (00%) atau
tidak ada.
g. PMT Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 58 orang (96,7%), yang
menjawab kurang perlu 2 orang (3,3%), yang menjawab tidak perlu 0 orang (00%).
h. Safari KB
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 51 orang (85%), yang
menjawab kurang perlu 9 orang (15%), yang menjawab tidak perlu 1 orang (1,7%).
i. Kelas Ibu Balita
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 59 orang (98,3%), yang
menjawab kurang perlu 0 orang (0 %), yang menjawab tidak perlu 1 orang (1,7 %).
j. Pembinaan Tumbang Balita Sehat ( Lomba Balita )
2
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 57 orang (95 %), yang
menjawab kurang perlu 2 orang (3,3 %), yang menjawab tidak perlu 1 orang (1,7%).
k. Kunjungan Resti Neonatal
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 50 orang (83,3%), yang
menjawab kurang perlu 4 orang (6,7%), yang menjawab tidak perlu 6 orang (10%).
l. PMT Bayi Bermasalah
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 56 orang (93,3%), yang
menjawab kurang perlu 3 orang (3,3 %), yang menjawab tidak perlu 3 orang (3,3%).
m. Autopsi kematian BayDari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak
45 orang (75 %), yang menjawab kurang perlu 10 orang (17%), yang menjawab
tidak perlu 5 orang (8,3%).
n. SDIDTK
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu sebanyak 55 orang (91,6 %), yang
menjawab kurang perlu 1 orang (1,7%), yang menjawab tidak perlu 4 orang (6,7 %).

Berdasarkan hasil kesimpulan Instrumen Kebutuhan dan Harapan ( IKH )


pelanggan, meskipun pengetahuan responden tentang program kesehatan ibu dan anak
sudah BAIK ( 68,3% ), tetapi responden masih menghendaki agar program-program
tersebut tetap di jalankan di tahun 2016.

2. Program Gizi

3. Program P2P
a. Pengetahuan responden tentang program
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu tentang program P2P sebanyak 14
orang (23%), yang menjawab kurang perlu tentang program P2P sebanyak 24 orang
(40%), yang menjawab tidak perlu 6 orang tentang program P2P sebanyak 22 orang
(37%).
b. Peningkatan CDR Tb
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk meningkatkan CDR (Case
Detection Rate ) Tb (100%).
c. Monitoring KIPI
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk memonitoring kasus KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sebanyak (100%).
d. Pelacakan kasus HIV / AID’S
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu pelacakan kasus HIV / AID’s sebanyak
59 orang (98 %), yang menjawab kurang perlu pelacakan kasus HIV / AIDs sebanyak 1
orang (2 %).
e. Kunjungan rumah kasus Malaria
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk kunjungan rumah kasus
Malaria (100 %)
f. Kunjungan rumah kasus Kusta
Dari 60 responden yang menjawab sangat perlu untuk kunjungan rumah kasus Kusta
sebanyak 59 orang (98 %), yang menjawab kurang perlu untuk kunjungan rumah kasus
Kusta hanya 1 orang (2 %).
g. Penyelidikan Epidemiologi / Surveilans

3
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk melakukan Penyelidikan
Epidemiologi / Surveilans (100%).
h. Penyuluhan Diare
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu dilaksanakan penyuluhan Diare
(100 %).
i. Penyuluhan ISPA
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk dilaksanakan penyuluhan
ISPA (100 %).
j. Pemantauan Jentik Bekal dan Abatesasi
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu di laksanakan pemantauan jentik
dan Abatesasi ( 100% )
k. Penyuluhan DBD
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu dilaksanakan penyuluhan DBD
(100%)
l. Penyuluhan Keliling DBD
Dari 60 responden semuanya menjawab sangat perlu untuk dilaksanakan penyuluhan
keliling DBD (100%).
m. Posbindu
n. BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah )
o. Penempelan Poster DBD ke sekolah
p. Dari 30 responden yang menjawab sangat puas 7 orang (23,3%), dan yang
menjawab puas 23 responden (76,7%).

4. Program Promosi Kesehatan


a. Pengetahuan responden tentang program Promosi Kesehatan
Berdasarkan hasil survey identifikasi kebutuhan dan harapan kegiatan Program Promosi
Kesehatan dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “Tahu” sebanyak 34
orang (57%). Sedangkan responden yang mejawab “tahu sebagian” sebanyak 20 orang
(33%). Dan sisanya sebanyak 6 orang (10%) menjawab “belum tahu”.

b. Pembinaan Kader Kesehatan Tingkat Puskesmas


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Pembinaan Kader Kesehatan
Tingkat Puskesmas dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat
penting” sebanyak 58 orang (97%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang
penting” sebanyak 2 orang (3%). Dan tidak ada responden yang menjawan program
tersebut “tidak penting”.

c. Pembinaan Kader Kesehatan Tingkat Desa


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Pembinaan Kader Kesehatan
Tingkat Desa dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting”
sebanyak 54 orang (90%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting”
sebanyak 6 orang (10%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut
“tidak penting”.

d. Orientasi Kader Posyandu


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Orientasi Kader Posyandu
dihasilkan bahwa dari 60 responden, seluruhnya menjawab “sangat penting” (100%).

4
Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “kurang penting” maupun
“tidak penting”.

e. Survey PHBS Rumah Tangga dan SMD (Survey Mawas Diri)


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Survey PHBS Rumah Tangga
dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 58
orang (97%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 2 orang
(3%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

f. Survey PHBS Tempat Kerja


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Survey PHBS Tempat Kerja
dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 55
orang (92%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 5 orang
(8%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

g. Survey PHBS Tempat-Tempat Umum


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan PHBS Tempat-Tempat Umum
dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 55
orang (92%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 5 orang
(8%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

h. Orientasi Dokter Kecil


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Orientasi Dokter Kecil
dihasilkan bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 58
orang (97%). Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 2 orang
(3%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

i. Orientasi Kader Kesehatan Guru SD/MI


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Orientasi Kader Kesehatan Guru
SD/MI dihasilkan bahwa dari 60 responden, seluruhnya menjawab “sangat penting”
(100%). Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “kurang penting”
maupun “tidak penting”.

j. Penjaringan SD/MI
Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Penjaringan SD/MI dihasilkan
bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 59 orang (98%).
Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 1 orang (2%). Dan
tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

k. Survey PHBS Sekolah


Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Survey PHBS Sekolah dihasilkan
bahwa dari 60 responden, yang menjawab “sangat penting” sebanyak 57 orang (95%).
Sedangkan responden yang mejawab “kurang penting” sebanyak 3 orang (5%). Dan
tidak ada responden yang menjawan program tersebut “tidak penting”.

l. Penjaringan siswa SMP/MTs

5
Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Penjaringan siswa SMP/MTs
dihasilkan bahwa dari 60 responden, seluruhnya menjawab “sangat penting” (100%).
Dan tidak ada responden yang menjawan program tersebut “kurang penting” maupun
“tidak penting”.

m. Sosialisasi KRR
Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Sosialisasi KRR dihasilkan
bahwa dari 60 responden, seluruhnya menjawab “sangat penting” (100%). Dan tidak
ada responden yang menjawan program tersebut “kurang penting” maupun “tidak
penting”.

n. Sosialisasi ABAT
Berdasarkan hasil survey tentang pentingnya kegiatan Sosialisasi ABAT dihasilkan
bahwa dari 60 responden, seluruhnya menjawab “sangat penting” (100%). Dan tidak
ada responden yang menjawan program tersebut “kurang penting” maupun “tidak
penting”.

Berdasarkan hasil analisis survey di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan


responden tentang program Promosi Kesehatan sebanyak 57%. Hal ini dapat
diinterpretasikan jika responden belum tahu tentang program promosi kesehatan.
Sedangkan dari 21 kegiatan di atas dapat diinterpretasikan jika seluruh kegiatan
promosi kesehatan perlu dilaksanakan.

5. Program Kesehatan Lingkungan

VII. PENUTUP
Demikian laporan hasil analisis survey identifikasi kebutuhan dan harapan kegiatan
Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Keling II semoga dapat memberikan manfaat bagi
perbaikan kegiatan yang berdasarkan aspirasi sasaran/pelanggan UKM demi meningkatkan
kesehatan masyarakat.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Keling II Penanggungjawab UKM

dr. FITRIN MIADIANTI, MM. drg. RIZKIA FEBRI N.


NIP : 19701228 200701 2 014

Anda mungkin juga menyukai