Anda di halaman 1dari 27

JURNAL BIOKIMIA

PENTINGNYA VITAMIN C DALAM

PERAWATAN KULIT

DISUSUN OLEH :

YULINDA (A1C116027)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. YUSNELTI, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, di mana atas
anugerahNya maka selesailah penulisan Makalah Biokimia yang berjudul Pentingnya
Vitamin C dalam perawatan kulit. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Biokimia, dimana Biokimia merupakan salah satu mata kuliah yang ada di program
studi pendidikan kimia Universitas Jambi. Makalah ini disusun sebagai upaya untuk
membantu mahasiswa dalam memahami masalah-masalah dan konsep-konsep yang
berhubungan dengan Pentingnya Vitamin C dalam perawatan kulit. Dengan adanya
makalah ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui bagaimana Pentingnya
Vitamin C dalam perawatan kulit.

Dengan mengetahui segala manfaat dari Vitamin C dalam perawatan kulit


tersebut, maka kita semua dapat menyadari besarnya keagungan tuhan yang maha
esa, yang menciptakan segalanya dimuka bumi pertiwi ini.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat-Nya dalam pembuatan
makalah ini.
2. Dosen pengampu Ibu Dr. Yusnelti, M.Si yang telah membimbing hingga
selesainya makalah ini.
3. Kedua orang tua yang telah memberi motivasi serta doa-doanya.
4. Serta teman-teman yang telah memberi bantuan berupa moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 01 Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Vitamin C ................................................................................. 4


2.2 Sejarah ditemukannya Vitamin C .............................................................. 5
2.3 Sifat-Sifat Vitamin C ................................................................................. 6
2.4 Proses Metabolisme Vitamin C dalam Tubuh ........................................... 6
2.5 Manfaat Vitamin C .................................................................................... 7
2.6 Sumber-sumber Vitaman C........................................................................ 10
2.7 Akibat Kekurangan Vitamin C .................................................................. 12
2.8 Akibat Kelebihan Vitamin C ..................................................................... 14

BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 17

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 18

BAB V PENUTUPAN ............................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini sering diperbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber
dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum menggerti tentang
vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang
penting makan. Mereka tidak menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan
vitamin ini. Maka vitamin sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang karena
bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya sangat merugikan manusia itu
sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic kimia berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolism setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Vitamin ada dua macam, yaitu larut dalam lemak (A,D,E, dan K) serta vitamin
yang larut dalam air (B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan
penting. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi
dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh
melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik didalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminonis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan
mengalami kerabunan. Disamping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan
karena dapat menyebabkan gangguan metabolism pada tubuh.

1
Oleh karena itu kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi dengan kata lain
tidak kurang dan tidak lebih. Dalam aktivitas sehari-hari tubuh sangat memerlukan
vitamin yang digunakan sebagai pengatur metabolism dalam tubuh terutama vitamin
C (asam askorbat). Dalam makalah ini yang akan dibahas yaitu vitamin C, atau salah
satu vitamin yang larut dalam air.
Melihat dari munculnya salah satu kasus yang ada di masyarakat ketika seseorang
mendapati dirinya menderita penyakit ginjal akibat dari mengkonsumsi vitamin C
dalam dosis yang sangat tinggi, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang vitamin C sehingga masalah ini dapat ditanggulangi dan tidak terjadi lagi
kejadian yang serupa di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari vitamin C ?
2. Bagaimana sejarah ditemukannya vitamin C ?
3. Apa sifat yang terdapat pada vitamin C ?
4. Bagaimana proses metabolism vitamin C dalam tubuh ?
5. Apa manfaat dari mengkomsumsi vitamin C ?
6. Apa saja sumber vitamin C ?
7. Apa akibat kekurangan vitamin C ?
8. Apa akibat kelebihan vitamin C ?
9. Seberapa penting Vitamin C dalam Perawatan kulit manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan makalah diatas, tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian vitamin C
2. Dapat mengetahui sejarah ditemukannya vitamin C
3. Dapat mengetahui sifat-sifat dari vitamin C
4. Dapat mengetahui proses metabolism vitamin C dalam tubuh

2
5. Dapat mengetahui manfaat vitamin C
6. Dapat mengetahui sumber-sumber vitamin C
7. Dapat mengetahui akibat kekurangan vitamin C
8. Dapat mengetahui akibat kelebihan vitamin C
9. Dapat mengetahui pentingnya Vitamin C dalam perawatan kulit manusia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin C


Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut didalam air dan penting untuk
kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama
kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan
antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan logam. Oleh
karena itu penggunaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.
Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada
suhu rengah. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin C yang sangat tinggi.
Kelebihan vitamin C dibuang melalui air kemih (Andarwulan, dan Sutrisno. 1992 :
92). 1

Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada
tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah
sariawan. Albert Szent-Gyorgy menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau
kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.

Gambar 2.1 Struktur kimia vitamin C

1
Andarwulan, dan Sutrisno. 1992. Kimia Vitamin. Jakarta : Rajawali Pers.

4
2.2 Sejarah Ditemukannya Vitamin C
Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke-15 yaitu penyakit yang banyak
diderita oleh pelaut yang berlayar selama berbulan-bulan serta bertahan dengan
makanan yang yang dikeringkan dan biscuit. Penyakit ini menyebabkan pucat, rasa
lelah berkepanjangan diikuti oleh pendarahan gusi, pendarahan dibawah kulit,
endema, tukak dan pada akhirnya kematian (Almatsier, S. 2003 : 73).2

Tahun 1750, Lind seorang dokter dari skotlandia menemukan bahwa scurvy dapat
dicegah dan diobati dengan memakan jeruk.

Tahun 1795, Admiral Inggris, menetapkan bahwa jeruk segar sebuah per hari harus
diberikan pada para pelaut yang berlayar dari Angkatan Laut Inggris.

Tahun 1865, Kamar Dagang Inggris, memberlakukan wajib untuk mengkonsumsi


jeruk segar bagi pelaut dari kapal dagang.

Tahun 1932, Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut
dari jaringan adrenal, jeruk dan kol yang dinamakan vitamin C. Albert Szent-Gyorgyi
menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937 untuk
penemuan ini. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan
Hirst sebagai asam askorbat.

Tahun 1936, Jacques Cartier dari Quebec City, Kanada. Menemukan cara untuk
menyembuhkan sariawan dengan the yang dibuat dari daun-daunan dan belakangan
diketahui daun-daunan tersebut kaya akan vitamin C.

2
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

5
Tahun 1911, Teori tentang vitamin, dipublikasikan oleh ahli biokimia Polandia
tntang 4 senyawa dalam makanan alami yang bermanfaat untuk mencegah beri-beri,
ricket, pellagra, dan skorbut.

Tahun 1918, E.V.Mc.Collum, seorang warga Amerika memulai pembauran system


penamaan vitamin, yakni “komponen A yang larut dalam lemak”.

2.3 Sifat-Sifat Vitamin C


1. Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.
2. Dalam keadaan kering vitamin C cuku stabil, tetapi dalam dalam keadaan
larut.
3. Mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas.
4. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.
5. Tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
6. Vitamin yang paling stabil.
7. Berat molekul 150.000.
8. Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga untuk setiap molekul protein.
9. Berperan dalam batas yang luas dari PH 4-7, tetapi pengaruh maksimal adalah
antara PH 5,6-6,0 jika PH diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.

2.4 Proses Metabolisme Vitamin C dalam Tubuh


Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata
absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi
sampai 12 gram wa ke semua jaringan. Konsentrasi (sebagai pil) hanya diabsorpsi
sebagai 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi

6
adalah di dalam jaringan adrenal, pituitary dan retina (Andarwulan, dan Sutrisno.
1992 : 92). 3

Tubuh dapat menyimpan hinggan 1500 mg vitamin C bila dikonsumsi mencapai


100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga bulan.
Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persendian tinggal 300 mg. Konsumsi melebihi
taraf kejenuhan berbagai jaringan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam
oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai
asam askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui pernapasan. Walaupun tubuh
mengandung sedikit vitamin C, sebagian tetap akan dikeluarkan. Makanan yang
tinggi dalam senga dan pectin dapat mengurangi absorpsi sedangkan zat-zat di dalam
ekstrak jeruk dapat meningkatkan absorpsi (Rahayu, I, D. 2010 : 103).4

Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran


kadar vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, pendarahan gusi dan
pendarahan kapiler dibawah kulit. Tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui
bila kadar vitamin C darah dibawah 0,20 mg/dl.

2.5 Manfaat Vitamin C


1. Antioksidan Terbaik
Vitamin C adalah antioksidan yang sangat penting dalam tubuh. Kita perlu
vitamin C sebagai garis depan pertahanan melawan radikal bebas. Disini, fungsi
utamanya adalah untuk menangkap radikal bebas dan menetralisirnya sebelum radikal
bebas itu bias merusak sel dalam tubuh kita. Dalah tubuh, radikal bebas ditangani
oleh banyak vitamin dan mineral dalam tubuh anda, apa yang membuat vitamin C
begitu penting ? . Pertama, karena vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air,
3
Andarwulan, dan Sutrisno. 1992. Kimia Vitamin. Jakarta : Rajawali Pers.

4
Rahayu, I, D. 2010. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin. Fakultas Pertanian Perternakan.
Malang : Universitas Muhammadiyah.

7
dan air ada di mana-mana di dalam tubuh kita, di dalam semua sel-sel tubuh dan
dalam ruang-ruang diantaranya. Karena radikal bebas ada di mana-mana di seluruh
tubuh, maka tubuh kita memerlukan vitamin C untuk selalu siaga dimana-mana untuk
menanganinya.
Kedua antioksidan kuat lain seperti vitamin E dan enzim antioksidan seperti
superoksida dismutase (SOD) dan glutathione perlu vitamin C untuk dapat
melakukan fungsinya dengan baik.
Vitamin C juga diperlukan oleh enzim-enzim lain dalam mengumpulkan dan
menyaring racun seperti timah dan zat polutan dalam tubuh anda. Sekarang ini
dampak polusi lingkungan hampir mustahil untuk dihindari. Semakin cepat racun
keluar dari dalam tubuh, semakin sedikit kerusakan yang bias ditimbulkan.
Perlindungan anda yang terbaik adalah vitamin C dosis tinggi (Anonim.1979).5

2. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung


Vitamin C sangat pnting untuk sintesis kolagen. Kolagen berbentuk serabut kuat
dan merupakan jaringan ikat penting untuk kulit, otot, pembuluh darah, dan bagian
tubuh penting lainnya. Kekurangan vitamin C cenderung melemahkan landasan
struktur untuk pembuluh darah, jantung dan otot jantung. Peran vitamin C dalam
pembentukan kolagen merupakan faktor positif untuk mencegah serangan penyakit
coroner. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin C menyebabkan
kerusakan susunan sel arteri sehingga dapat terisi kolesterol dan menyebabkan
aterosklerosis. Angka kecukupan gizi vitamin C ditetapkan sebesar 60 mg sehari.

3. Menyembuhkan Flu Lebih Cepat


Apakah vitamin C dapat mencegah kita dari masuk angina, flu, bronkitis, atau
pneumonia? Tidak. Apakah vitamin C dapat membantu menyembuhkan lebih cepat
dari masuk angina, flu, bronchitis atau pneumonia? Ya. Jika anda pada dasarnya sehat

5
Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.

8
dan mengkonsumsi 1.000 hingga 2.000 mg ekstrak vitamin C, gejala flu, demam atau
masuk angina tadi mungkin tidak akan terlalu mmperparah kondisi bias sembuh lebih
cepat. Bagi kaum lanjut usia, semakin banyak mengkonsumsi ekstrak vitamin C
sangat baik bagi kesehatan. Asupan vitamin C yang rendah membuat lebih rentan
terhadap penyakit, sedangkan tubuh membutuhkan banyak vitamin C ketika sel-sel
tubuh bekerja melawan penyakit. Konsumsi vitamin C 1000 mg sehari akan
meningkatkan system kekekalan tubuh.

4. Menurunkan Kadar Kolesterol


Penelitian menunjukkan bahwa orang yang biasa mengkonsumsi vitamin C dosis
tinggi memiliki kadar kolesterol yang rendah. Mereka juga memiliki kadar kolesterol
LDL rendah (kolesterol jahat) dan kolesterol HDL yang lebih tinggi (kolesterol baik).
Jadi jika kolesterol total tinggi, apakah dapat menurunknnya dengan mengkonsumsi
vitamin C ? Tergantung jika sekarang konsumsi vitamin C rendah, meningkatkan
konsumsi vitamin C akan membantu menurunkan kadar kolesterol total dengan
meningatkan tingkat HDL. Jika sekarang tingkat konsumsi vitamin C anda sudah
tinggi, misalnya mengkonsumsi 2.000 mg per hari, hal ini tidak akan berpengaruh
terhadap kadar kolesterol (Anonim.1979).6

5. Menurunkan Tekanan Darah


Tekanan darah tinggi (di atas 140/90) adalh factor resiko besar untuk penyakit
jantung dan stroke dan juga untuk penyakit ginjal. Banyak studi menunjukkan bahwa
orang dengan kadar tinggi vitamin C memiliki tekn darah yang sedikit lebih rendah
dibandingkan orang dengan vitamin C tingkat rendah. Perbedaannya sekitar empat
point dalam diastolic (ketika jantung santai antara ketukan). Mungkin kedengarannya
tidak banyak, tetapi menurunkan tekanan darah diastolik dengan hanya dua titik saja,
dapat mengurangi kemungkinan penyakit jantung sebanyak 8%. Ini salah satu alas an

6
Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.

9
mengapa para lansia yang biasa mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi hidup
memiliki resiko lebih sedikit dari serangan jantung dan stroke.

2.6 Sumber-Sumber Vitamin C


1. Sayur-Sayuran yang Mengandung Vitamin C
Ada brokoli, kembang kol, kubis, dan paprika merah. Seperti paprika merah yaitu
tanaman sejenis cabai yang mana dulunya ditanam di Amerika. Buahnya yang besar
dan warnanya tidak hanya merah, ada hijau dan kuning juga (seperti cabai). Ada yang
mengatakan tanaman ini pedas, ada yang tidak tetapi manis. Buah ini bias
dibudidayakan dimanapun. Bahkan kandungannya 100 gram paprika merah
terkandung 190 miligram vitamin C. Kubis sendiri yaitu sayuran daun yang
berbentuk bola. Kubis ini ditanam di Eropa pertama kali. Kubis sendiri ada tiga
macam yang berwarna hijau pucat, hijau segar, dan keunguan. Dan banyak
dibudidayakan di daerah perbukitan atau pegunungan. Karena jika ditanam di dataran
rendah, daun kubis tidak dapat berkembang maksimal dan mudah terserang penyakit.
Kubis sendiri dapat mencegah sariawan karena kandungan vitamin C dalam
kubis 100 gram adalah 161 miligram vitamin C. Lalu ada juga brokoli yaitu tanaman
sayuran yang termasuk kubis-kubisan dan sudah sejak lama di daerah laut tengah dan
masuk ke Indonesia setelah masa penjajahan. Brokali ini murni hidup di cuaca yang
dingin. Kemudian warnanya hanya satu yaitu hijau dan mirip dengan bunga kol.
Brokoli yang baik dalam satu sajian sekitar 140 gram brokoli mengandung sekitar
130 miligram vitamin C (Pilliang, W. G. 2001 : 102).7

2. Buah-Buahan yang Kaya Vitamin C


Buah yang banyak dengan vitamin C antara lain papaya, stroberi, jeruk, dan kiwi.
Yang biasanya lebih dikenal memang buah jeruk yang mengandung vitamin C. buah
jeruk mengandung vitamin C yang betina. Sedangkan 50 miligram seriap 100 gram

7
Pilliang, W. G. 2001. Nutrisi Vitamin. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

10
buah jeruk. Jeruk pun banyak macamnya. Jeruk sendiri sudah lama tumbuh di
Indonesia. Seperti jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk nipis merupakan buah yang
banyak tumbuh di Asia Tenggara. Sedangkan papaya yaitu tanaman buah yang
berasal dari Negara Meksiko yang sekarang sudah banyak ditanam di Indonesia.
Pepayah adalah tanaman buah berumah tunggal sehingga ada tanaman yang jantan
dan ada yang betina. Sedangkan yang betina lah yang menghasilkan buah. Dalam 100
gram buah papaya mengandung 62 miligram vitamin C.

3. Sumber Hewani Vitamin C


Tidak hanya pada buah dan sayuran, pada sumber makanan hewan punterdapat
vitamin C. Untuk hati ayam setiap 100 gram terkandung vitamin C 33,8 miligram.
Tidak ada keterangan lebih lanjut tentang sumber hewani ini yang mengandung
vitamin C. malah ada beberapa sumber artikel yang mengatakan untuk
mengkonsumsi vitamin C beriringan dalam konsumsi daging-dagingan. Sehingga
jumlah zat besi yang diserap dalam tubuh bias maksimal.

4. Sumber Makanan Lain yang Banyak Mengandung Vitamin C


Buah yang masih mengandung vitamin C yang belum tercantum yaitu jambu biji,
kelengkeng, melon, mangga, nanas, pisang dan alpukat. Kalau sayuran yang
mengandung vitamin C selain yang telah disebutkan diatas seperti cabai rawit, bayam
mentah, sawi, seledri dan mentimun. Seperti susu sapi juga mengandung vitamin C.
Atau produk olahan lainnya seperti minuman bervitamin C dengan rasa buah-buahan
atau susu olahan dengan rasa buah-buahan juga mengandung vitamin C (Helmiyesi,
Hastuti, R.B. dan Prihastanti, E. 2008 : 35).8

8
Helmiyesi, Hastuti, R.B. dan Prihastanti, E. 2008. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar
Gula dan Vitamin C pada Buah Jeruk Siam. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. XVI. 2 :
33-37.

11
Tabel 2.1 Nilai Vitamin C Berbagai Bahan Makanan (mg/100 gram)

Bahan Makanan Mg Bahan Makanan Mg


Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197
Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110
Daun melinjo 150 Jambu biji 95
Daun papaya 140 Papaya 78
Sawi 102 Manga muda 65
Kol 50 Manga masak pohon 41
Kol kembangbayam 65 Durian 53
Bayam 60 Kedondong (masak) 50
Kemangi 50 Jeruk manis 49
Tomat masak 40 Jeruk nipis 27
Kangkung 30 Nanas 24
Ketela pohon kuning 30 Rambutan 58

2.7 Akibat kekurangan Vitamin C


Berikut ini merupakan dampak kekurangan vitamin C. dampak yang diberikan
yaitu berupa munculnya beberapa penykit. Umumnya orang awam akan mengatakan
tanda-tanda kekurangan vitamin C adalah munculnya sariawan. Tetapi pada
kenyataannya, kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit yang lebih
berbahaya. Diantaranya yaitu :
1. Anemia
Salah satu dampak yang diberikan akibat kekurangan konsumsi vitamin C yaitu
anemia. Anemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah.
Umumnya wanita yang sadang menstruasi ataupun hamil akan lebih beresiko untuk
terkkena anemia. Untuk mengatasi masalah anemia maka anda dapat mengkonsumsi
zat besi.
Manfaat dari vitamin C yang dapat membantu dalam proses penyerapan zat besi.
Zat besi sendiri dapat diperoleh dari ikan, sayuran dan juga daging. Anemia sendiri

12
memiliki gejala seperti lemas, kurang energy, dan mudah mengantuk. Bahkan jika
kondisinya sudah parah dapat menyebabkan terasa tersengal-sengal kemudian
pingsan.
2. Mudah Lelah
Saat seseorang kekurangan vitamin C maka tubuh akan merasa mudah lelah. Hal
tersebut sudah termasuk hitungan kronis.

3. Kemampuan Melawan Infeksi Menurun


Dampak lain kekurangan vitamin C yaitu kemampuan melawan infeksi yang
menurun. Dengan begitu, maka tubuh akan mudah memar dn jika terdapat luka maka
akan menyebabkan luka lama disembuhkan. Penyebab kekurangan vitamin C
tentunya karena kurang mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C. Oleh
sebab itu, sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C yang
tinggi. Kekurangan vitamin C dapat membuat system inmun tubuh kita menjadi
menurun. Hal tersebut mengakibatkan infeksi akibat virus ataupun bakteri sulit untuk
diatasi.

4. Masalah Gusi dan Gigi


Dampak lain dari kekurangan kandungan vitamin C yaitu adanya masalah gusi
dan juga gigi. Jika kekurangan vitamin C maka dapat menyebabkan pendarahan gusi
dan gigi tanggal. Hal ini dikarenakan vitamin C dapat membantu mensintesis kolagen
yang dibutuhkan oleh jaringan gusi dan gigi. Jika kandungan vitamin C kurang maka
dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan juga gusi.

5. Nyeri Sendi
Nyeri sendi juga merupakan salah satu dampak dari kurangnya vitamin C dalam
tubuh. Saat tubuh kekurangan vitamin C maka tulang akan menjadi kurang stabil.
Kekurangan vitamin C juga dapat mempengaruhi kekuatan tulang dan juga sendi.

13
6. Kerusakan Jaringan Jantung
Dengan mengkonsumsi vitamin C yang cukup dan rutin maka jantung juga akan
menjadi lebih kuat. Kekurangan vitamin C akan membuat kerusakan pada sel-sel
pembuluh darah. Kerusakan tersebut biasanya akan terisi oleh kolesteerol dan
menyebabkan jantung menjadi terganggu. Vitamin C membantu menjaga kesehatan
jantung.

7. Kulit Kering dan Kasar


Vitamin C juga terkenal sebagai antioksidan bagi tubuh. Jika kekurangan vitamin
C maka kulit akan terasa kering dan juga kasar. Hal tersebut juga dapat terlihat di
sela-sela jari yang terlihat keriput. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kekurangan
vitamin C. akibat kekurangan vitamin C memang cukup membahayakan. Oleh sebab
itu, sebaiknya penuhi kebutuhan vitamin C untuk kesehatan tubuh kita.

2.8 Akibat Kelebihan Vitamin C


Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi
konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan
beberapa penyakit, diantaranya :
1. Penyakit Batu Ginjal
Akibat dari kelebihan vitamin C yaitu beratnya kerja ginjal. Tidak hanya resiko
batu ginjal juga akan meningkat. Konsumsi vitamin C yang berlebihan dapat
meningkatkan oksalat dalam urin. Hal tersebut dapat menghasilkan batu ginjal
kalsium oksalat.

2. Gejala Alergi
Bagi yang mengalami gangguan gejala alergi sebaiknya periksa kandungan
suplemen vitamin C yang dikonsumsi. Pasalnya beberapa suplemen vitamin C
tersebut dari tanaman jagung.

14
3. Penyakit Jantung
Dampak lain dari kelebihan konsumsi vitamin C yaitu resiko kematian akibat
penyakit jantung. Hal ini lebih beresiko terjadi pada kaum wanita. Terlebih lagi
wanita yang dalam masa post menopause dan menderita diabetes. Jika konsumsi
vitamin C lebih dari 300 mg per harinya, maka dapat menyebabkan penyakit jantung
serta resiko kematian.

4. Darah Encer
Kelebihan vitamin C juga dapat menyebabkan darah menjadi encer. Pasalnya
vitamin C memiliki sifat antikoagulan yang dapat mengencerkan darah.

5. Penyakit Diabetes
Penyakit kelebihan vitamin C yang cukup parah dan perlu diwaspadai yaitu
penyakit diabetes. Bagi yang memiliki penyakit diabetes sebaiknya lebih selektif
dalam memilih suplemen vitamin C. ada baiknya jika berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter. Pasalnya vitamin C memiliki dampak pada kadar gula dalam darah.

6. Diare dan Muntah-Muntah


Masalah lain yang disebabkan oleh kelebihan vitamin C yaitu diare dan muntah-
muntah, ini karena vitamin C merupakan zat yang mudah larut. Vitamin C akan
dilarutkan melalui air seni. Jika konsumsi vitamin C berlebih maka dapat
menyebabkan diare dan juga muntah-muntah. Tidak hanya itu, gejala lain yaitu
adanya perasaan mual dan pusing. Bahkan tidak jarang disertai dengan kram pada
perut.

7. Tubuh Menjadi Mudah Lemah


Karena kelebihan vitamin C tubuh akan merasa lemah serta otot-ototnya juga
terasa lelah. Walaupun tubuh merasa lemah tetapi akan memiliki gangguan sulit tidur
atau biasanya disebut dengan insomnia. Ini karena konsumsi vitamin C yang
berlebihan.

15
8. Gangguan pada Proses Pengobatan Penyakit Kanker
Vitamin C memang diketahui sebagai pencegah kanker. Tetapi jika dikonsumsi
secara berlebihan vitamin C malah menjadi penghambat proses penyembuhan
penyakit kanker.

9. Kulit menjadi Kemerahan


Dampak lain kelebihan vitamin C yaitu kulit akan tampak kemerahan.

10. Masalah Fisiologis


Jika kelebihan vitamin C maka tubuh manusia akan terlihat terdapat beberapa
masalah fisiologi. Pada dasarnya vitamin C merupakan zat yang dibutuhkan oleh
tubuh. Tetapi karena setiap orang memiliki porsi kebutuhan yang berbeda-beda maka
setiap orang harus menjaganya hidupnya. Dengan begitu, vitamin C yang seharusnya
bermanfaat tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Penyakit akibat
kelebihan vitamin C cukup berbahaya, konsumsilah dengan porsi yang tepat.

16
BAB III

METODOLOGI

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan motode study literatur yaitu
dengan cara mencari berbagai sumber baik dari jurnal maupun dari sumber lainnya.
Jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif karena hanya menggambarkan
mengenai pentingnya vitamin C dalam perawatan kulit.

Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah menganalisis jurnal penelitian
mengenai pentingnya vitamin C dalam perawatan kulit. Analisisnya berupa
perencanaan, pencarian data kemudian pembahasan.

1. Perencanaan

Peneliti merencanakan akan meneliti berdasarkan pustaka mengenai pentingnya


vitamin C dalam perawatan kulit..

2. Pencarian Data

Pencarian data pada penelitian kali ini dilakukan dengan membaca jurnal hasil
penelian orang yang berkaitan dengan pentingnya vitamin C dalam perawatan kulit.
Sehingga peneliti dapat menemukan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
jurnal ilmiah ini.

3. Pembahasan

Setelah menemukan data yang dicari peneliti akan membahas data tersebut
berdasarkan hal-hal yang akan diteliti berupa pentingnya vitamin C dalam perawatan
kulit.

17
BAB IV

PEMBAHASAN

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang paling efektif dan komposisi penting
bagi ahli kecantikan untuk mengobati sejumlah masalah kulit, termasuk punuaan
kulit, jerawat dan gangguan pigmentasi. Sangat penting untuk memahami dasar kimia
dan fisiologi vitamin C untuk mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaannya.
Vitamin C adalah agen perawatan yang hebat dan membutuhkan pengetahuan dan
pengalaman untuk menggunakannya secara efektif dan aman.

Kolagen adalah protein yang paling berlimpah dalam tubuh, kolagen membentuk
70% dari bobot kering kulit manusia dan merupakan komponen penting dari system
vascular dan otot. Vitamin C sangat penting dalam pembentukan kolagen.

Pengetahuan yang cukup tentang peran vitamin C dalam kulit dibutuhkan agar
dapat vitamin C digunakan dengan efektif dalam perawatan kulit. Peran vitamin C ini
melibatkan hubungan antara fibroblast dan keratinosit. Vitamin C diduga mempunyai
beberapa efek yang mengontrol proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Penambahan
25 µg / mL vitamin C pada suatu susunan keratinosit yang rusak dalam kultur lapisan
epidermis segera diikuti oleh hilangnya kerusakan dan munculnya ekspresi sebuah
penandaan diferensiasi yang mirip dengan yang dikulit normal (Gropper, S.S, Smith,
J.L and Groff, J.L. 2005 : 26).9

Vitamin C bersamavitamin A, dapat melibatkan perubahan kulit pada photoaging


dan chronological aging. Telah diketahui bahwa plasma antioksidan menurun pada
actinic keratosis dan karsinoma sel basal, yang kemungkinan besar disebabkan oleh
paparan lama iradiasi ultraviolet (UV), factor utama dalam penyebab penyakit ini.
Penurunan kadar alfa tokoferol dan GSH juga ditemukan dalam sel basal karsinoma.

9
Gropper, S.S, Smith, J.L and Groff, J.L. 2005. Advanced Nutrition and Human Metabolism (Fourth
ed). Wadsworth : Thomson Wadsworth.

18
Fungsi pertahanan adalah bagian penting dari tugas stratum corneum. Dalam
studi kultur jaringan dengan keratinosit, setelah dua minggu pertumbuhan, sebuah
epidermis yang ter-orthokeratinisasi berkembang dengan lapisan suprabasal
menunjukkan tanda diferensiasi normal. Sel-sel granular dengan butiran-butiran
keratohyalin dan tubuh lamellar, dan korneosit terbungkus dan filament keratin yang
dikemas rapat semuanya ada (IUPAC. 2009).10

Perhatikan bahwa tanda-tanda penuaan kulit berhubungan dengan kehilangan


produksi kolagen dan kolagen yang rusak. Penggunaan vitamin C adalah garis
pertahanan utama serta pengobatan penuaan kulit. Warna mengalami secara bertahap
hilangnya integritas dan produksi kolagen sepanjang tahun yang berhubungan dengan
aliran dalam sirkulasi kolagenase karna tingkat siklik ditentukan oleh siklus
menstruasi.

Dokter peter dalam artikelnya menyarankan beberapa cara untuk mengatasi


penuaan. Beberapa cara tersebut yaitu mengkonsumsi diet yang baik, hindari gula dan
yang manis-manis, makan banyak buah-buahan dan sayuran, memilih daging tak
berlemak dan ikan, dan menghindari makanan gorengan, panggang dan bakar. Selain
menyarankan untuk mengkonsumsi multivitamin setiap hari, misalnya dengan 100
mg OPC dan 500 mg vitamin C setiap hari.

Vitamin C dapat memblokir tirosinase, yang sangat penting dalam pembentukan


melanin. Mungkin diperlukan waktu selama 4-12 minggu untuk mengurangi bercak
pigmen. Vitamin C berfungsi baik dengan asam laktat sebagai obat kombinasi.
Magnesium ascorbyl fosfat, L-asam askorbat, ascorbyl glukosamin dan asam
askorbat adalah berbagai bentuk vitamin C yang dianggap antioksidan yang stabil dan
efektif untuk kulit. Dibutuhkan asam askorbat tingkat tinggi untuk mengurangi
pigmen, sampai 10% dari beberapa bentuk. Umumnya asam askorbat bekerja lebih
baik dengan agen lainnya. Pigmen kulit didiagnosis dengan lampu wood. Sebuah
10
IUPAC. 2009. Systematic IUPAC Name. in Vitamin C : Wikipedia [Online].
Tersedia:hhtp://www.en.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C. Diakses pada 01 Mei 2018.

19
pengamatan baru menunjukkan bahwa lampu wood dapat digunakan untuk
menentukan kedalam pigmentasi melanin dalam kulit. Kombinasi asam mandelat 5%
dengan asam askorbat 5-10% sering efektif untuk pigmentasi dermal. Selalu yang
terbaik untuk merujuk klien dengan pigmentasi dermal ke dokter spesialis kulit.
Lampu wood adalah salah satu alat diagnostic terbaik yang dapat dimiliki.

Bekas luka wajah tidak mudah untuk diobati. Luka parut adalah hasil dari proses
penyembuhan luka yang merangsang pembentukan kolagen. Vitamin C sangat
penting dalam proses ini, tetapi terkadang hal itu membuat kelebihan produksi
kolagen, sehingga membentuk luka parut.

Bekas luka hipertrofik adalah benjolan/bengkakan merah pada kulit yang terbatas
pada batas-batas luka asli. Meskipun beberapa bersifat permanen, mereka dapat
hampir hilang setelah beberapa tahun. Keloid adalah bekas luka yang besar yang terus
tumbuh dan sering berubah bentuk menjadi besar, seperti tumor, tumbuh jinak dan
paling sering terjadi pada orang yang berkulit gelap. Mereka dapat disebabkan oleh
opersi, cidera, masalah kulit seperti jerawat atau tindikan dibadan, terutama pada
lobus telinga. Tempat tersering untuk keloid adalah bahu dan dada (Whitney, E dan
Rolfes, S.R. 2005 : 93).11

Bekas luka berbintik-bintik bekas luka yang berbentuk cekung relung di kulit
yang disebabkan hilangnya struktur-struktur pendukung kulit, seperti lemak atau otot
dan yang paling sering dikaitkan dengan jerawat dan ayam pox.

Usia rata-rata onset untuk keloid telah diperkirakan sekitar 22 tahun bagi
perempuan dan laki-laki. Daerah tubuh tertentu yang lebih rentan terhadap
lukamencakup wilayah dengan kelenjar sebasea yang mensekresikan minyak atau
daerah yang ketegangan kulitnya tinggi termasuk bahu, dada, leher, punggung atas,
telinga dan lengan atas.

11
Whitney, E dan Rolfes, S.R. 2005. Understanding Nutrition (Tenthed). Wadsworth : Thomson
Wadsworth.

20
Tanda regang atau striae adalah luka yang dapat mempunyai banyak bentuk juga.
Mereka terjadi lebih sering pada wanita selama masa remaja dan penambahan berat
badan.

Bebrapa pengobatan untuk bekas luka dikembangkan beberapa tahun yang lalu
dengan menggunakan pita silicon. Perawatan yang dilakukan tampaknya adalah
menghindrasikan bebas luka, secara parsial melarutkan kolagen dan merangsang
pembentukan kolagen baru. Ini penjelaskan sederhana untuk suatu proses yang
sebenarnya sangat kompleks. Meskipun hal itu dapat memperbaiki bekas luka, tetapi
kulit tidak pernah kembali ke keadaan semula.

Berikut adalah beberapa saran dokter Peter untuk bekas jerawat, bekas luka
bedah dan bekas luka bakar. Perawatan akan memakan waktu beberapa minggu
hingga berbulan-bulan tergantung pada ukuran dan umur bekas luka. Gunakan
vitamin C dengan pemakaina oklusi, seperti bungkus plastic atau jeli berminyak.
Dibutuhkan 3-5% konsentrasi asam askorbat. Jika ada iritasi, ubah asam askorbat
Kristal jadi magnesium ascorbyl fosfat. Jika sudah berpengalaman konsentrasi asam
askorbat dapat ditingkatkan, meskipun tidak boleh melebihi 10% (Naidun,KA.
2003).12

Beberapa hasil penelitian menunjukkan vitamin C atau L-ascorbic acid dapat


menjadi agen topical yang efektif untuk keriput dan garis halus. Karena vitamin C
penting untuk produksi kolagen dan mereduksi radikal bebas. Jika radikal bebas
dibiarkan dapat merusak sekitar sel yang sehat dan mempercepat penuaan. Oksidasi
dapat dipicu oleh polusi, sinar matahari, stress, merokok, dan konsumsi alcohol yang
berlebih.

12
Naidun,KA. 2003. Vitamin C in human healt and disease is still a mystery? An overview. J. Nutr.
[Online]. Tersedia : hhtp://www.nutritionj.com/ content/pdf/1475-2891-2-7.pdf. Diakses
pada 01 Mei 2018.

21
L-asam askorbat larut dalam air dianggap sebagai bentuk yang paling aktif dari
vitamin itu, tetapi tidak stabil untuk preparat topical. Vitamin C larut dalam lemak
lebih stabil dan juga cenderung rendah iritasi.

Vitamin C topical memiliki efek fotoprotektif melalui kandungan


antioksidannya, tetapi dapatkah membalikan kerusakan yang dibuat sinar matahari
tersebut ? Mempertahankan vitamin C aktif yang diolesi di kulit adalah tantangan
karena sensitivitasnya pada cahaya dan oksigen.

Pada suatu penelitian placebo-controlled, double-blind, 10 orang menerima


vitamin C topical selama tiga bulan pada sebagian wajahnya dan medium jel sendiri
pada bagian satunya. Senyawa aktifnya mengandung 10% vitamin C (larut air) dan
7% tetrahexyldecyl ascorbate (analog vitamin C larut lemak) dalam gel polisilikon
anhydrous, dimana kandungan aktifnya dapat dilepas perlahan. Keriput dinilai dengan
skala 9 (Schiffenberger. 2006).13

Keriput menunjukkan perbaikan secara signifikan pada bagian yang diberi


vitamin C 15% disekitar mulut, 13% pada pipi, dan 18,6% pada daerah sekitar mata.
Gel-nya sendiri secara statistic menghasilkan perbaikan signifikan hanya keriput di
sekitar mata (14,5%). Tidak ada perbaikan yang signifikan pada daerah dahi pada
kedua bagiannya. Hidrasi membaik sampai batas normal pada kedua sisi tersebut
pada 6 orang yang sebelumnya dikategorikan kulit kering pada awal penelitian. Tidak
ada perbaikan yang signifikan pada dispigmentasi kulit. Sampel biopsy diambil pada
12 minggu pada 4 orang menunjukkan ketebalan median Grenz-zone 52 µmon pada
sisi diberi vitamin C dan 37µmon pada sisi gelnya sendiri, mRNA kolagen tipe I lebih
menonjol pada sisi yang diberi perlakuan dibandingkan dengan sisi satunya.

13
Schiffenberger. 2006. History of hight-dose Vitamin C. [Online]. Tersedia :
hhtp://www.pascoe.global.com/sites/vc/content/e4279/e4289/index_eng.html. Diakses pada
01 Mei 2018.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah mengenai vitamin C ini adalah merupakan
vitamin yang larut dalam air dan paling stabil yang berfungsi sebagai antioksidan.
Konsentrasi tertinggi vitamin ini berada di dalam jaringan adrenal, pituitary dan
retina. Sumber dari vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk,
stroberi dan lain-lain. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah
penyakit skorbut dan jika kelebihan mengkonsumsi suplemen vitamin C akan
menderita penyakit batu ginjal.
Dari berbagai penelitian vitamin C (asam askorbat) yang telah dilakukan
diketahui vitamin C memiliki peran dan fungsi yang cukup berharga bagi kehidupan
kita sehari-hari. Salah satunya adalah bersifat antioksidan. Vitamin C sebagai
antioksidan diakui sebagai senyawa penting dalam produk-produk antioksidan baik
itu berupa suplemen yang diminum, topical yang dioleskan ataupun cairan sespensi
yang disuntikan.
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang paling efektif dan komposisi penting
bagi ahli kecantikan untuk mengobati sejumlah masalah kulit. Sangat penting untuk
memahami dasar kimia dan fisiologi vitamin C untuk mendapatkan manfaat
maksimal dari penggunanya. Vitamin C adalah agar perawatan yang hebat dan
membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk menggunakannya secara efektif
dan aman.

5.2 Saran
Dalam makalah ini telah membahas pentingnya vitamin C bagi tubuh manusia.
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Penulis mengharapkan kritik
dan saran dari teman-teman demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

23
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Andarwulan, dan Sutrisno. 1992. Kimia Vitamin. Jakarta : Rajawali Pers.

Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia Jakarta.

Gropper, S.S, Smith, J.L and Groff, J.L. 2005. Advanced Nutrition and Human
Metabolism (Fourth ed). Wadsworth : Thomson Wadsworth.

Helmiyesi, Hastuti, R.B. dan Prihastanti, E. 2008. Pengaruh Lama Penyimpanan


Terhadap Kadar Gula dan Vitamin C pada Buah Jeruk Siam. Buletin
Anatomi dan Fisiologi. Vol. XVI. 2 : 33-37.

IUPAC. 2009. Systematic IUPAC Name. in Vitamin C : Wikipedia [Online].


Tersedia:hhtp://www.en.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C. Diakses pada 01
Mei 2018.

Naidun,KA. 2003. Vitamin C in human healt and disease is still a mystery? An


overview. J. Nutr. [Online]. Tersedia : hhtp://www.nutritionj.com/
content/pdf/1475-2891-2-7.pdf. Diakses pada 01 Mei 2018.

Pilliang, W. G. 2001. Nutrisi Vitamin. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, I, D. 2010. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin. Fakultas


Pertanian Perternakan. Malang : Universitas Muhammadiyah.

Schiffenberger. 2006. History of hight-dose Vitamin C. [Online]. Tersedia :


hhtp://www.pascoe.global.com/sites/vc/content/e4279/e4289/index_eng.htm
l. Diakses pada 01 Mei 2018.

Whitney, E dan Rolfes, S.R. 2005. Understanding Nutrition (Tenthed). Wadsworth :


Thomson Wadsworth.

24

Anda mungkin juga menyukai