Anda di halaman 1dari 10

3

PEMAHAMAN TERHADAP KAK

DOKUMEN ADMINISTRASI DAN TEKNIS


Pekerjaan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SKTT 150 kV
Kembangan - Kembangan II (GIS)
3 PEMAHAMAN KAK

Bab ini menjelaskan Pemahaman Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja pekerjaan Penyusunan
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SKTT 150
kV Kembangan - Kembangan II (GIS), meliputi Latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, lokasi
proyek, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan, kebutuhan personil, dan laporan yang harus
diserahkan.

Usaha yang dilakukan Konsultan untuk memahami Kerangka Acuan


Kerja dilakukan dengan cara antara lain :
 Membaca dan mengkaji maksud yang terkandung dalam
Kerangka Acuan Kerja;
 Mengikuti rapat penjelasan yang diselenggaraan oleh Panitia
Pelelangan;
 Mengklarifikasi bagian-bagian yang belum dipahami;
 Membaca sumber/referensi lain yang berkaitan dengan materi yang dimaksud dengan Kerangka
Acuan Kerja dan Addendum RKS.

Berdasarkan upaya yang dilakukan tersebut di atas, maka Konsultan memahami Kerangka Acuan Kerja
pekerjaan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) SKTT 150 kV Kembangan - Kembangan II (GIS) sebagaimana diuraikan sebagai
berikut.

3.1 Pemahaman terhadap Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya kemajuan perekonomian di wilayah Provinsi Banten khususnya


Kabupaten Tangerang dan sekitarnya menyebabkan kebutuhan listrik meningkat, sehingga perlu
dilakukan upaya untuk peningkatan pelayanan kebutuhan energi listrik baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya, maka Pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) akan membangun Saluran Kabel Tanah
Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Kembangan-Kembangan II (GIS) yang akan dibiayai oleh APLN.

Pembangunan Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV yang akan menghubungkan eksisting
GIS 150 kV Kembangan yang berada di kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta ke
rencana GIS 150 kV Kembangan II yang berada di kawasan Metland Cyber Kecamatan Cipondoh Kota
Tangerang, Provinsi Banten dengan memanfaatkan sisi bahu jalan. SKTT ini ditujukan untuk menyuplai
energi dari eksisting Gardu Induk SF6 / Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV GIS 150 kV Kembangan
ke rencana GIS 150 kV Kembangan II dengan panjang jalur ± 3 km.

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 1 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
Pembangunan ketenagalistrikan adalah pembangunan berkesinambungan yang berwawasan
lingkungan, hal ini pula tersirat dalam UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Merujuk
pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL, maka kajian lingkungan untuk kegiatan tersebut di atas ini tidak
diwajibkan menyusun dokumen AMDAL melainkan cukup UKL-UPL. Penyusunan studi UKL-UPL lebih
menitikberatkan pada aspek sosial ekonomi budaya dan fisik yang berkaitan dengan pembangunan
SKTT 150 kV dan GlS 150 kV yang direncanakan.

3.2 Pemahaman terhadap Peraturan Perundangan

Konsultan memahami bahwa dalam penyusunan Dokumen UKL-UPL pembangunan Gardu Induk
Tersebar di Wilayah UPK JJB 3 (GI 150 kV Harapan Indah dan GI type SF6 150 kV Jatiwaringin)
berpedoman pada ketentuan pemerintah yang tertuang dalam peraturan perundangan yang berlaku,
yaitu:

 Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolan


Lingkungan;
 Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
 Undang-undang RI Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup;
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 08 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Laksana
Penilaian dan Pemerikaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penertiban Izin Lingkungan;
 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 18 Tahun 2015 tentang Ruang
Bebas dan Jarak Bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah untuk Penyaluran Tenaga Listrik;
 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 1457.K/28/MEM/2000 tentang
Pedoman Teknis Pengelolan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi;
 Peraturan-peraturan di Lingkungan Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pertambangan dan
Energi lainnya yang masih berlaku;
 Peraturan Daerah setempat.

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 2 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
3.3 Pemahaman terhadap Tujuan dan Kegunaan

Konsultan memahami bahwa Maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan GI
150 kV Pasar Kemis II Incomer adalah :

a. Mengidentifikasi rencana kegiatan pembangunan SUTT 150 kV dan Gl 150 kV pada setiap fase
pembangunan, mulai dari kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi terutama yang akan
menimbulkan dampak.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan awal, terutama yang diprakirakan akan terkena dampak.
c. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan.

Memberikan saran tindak lanjut dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Kegunaan UKL & UPL SUTT 150 kV dan Gl 150 kV ini adalah untuk membantu di dalam pengambilan
keputusan, perencanaan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan dari rencana kegiatan yang
bersangkutan.

Mengingat bahwa UKL & UPL ini dipergunakan terhadap kegiatan pada tahap detail design, maka
sasaran kegiatan lebih diutamakan pada tingkat tahapan kegiatan yang ada dan atau tahap kegiatan
yang akan datang, mulai tahap persiapan, konstruksi, operasi sampai pada tahap purna operasi.

3.4 Pemahaman terhadap Ruang Lingkup Studi

3.4.1 Pemahaman terhadap Pelaksanaan Penyusunan UKL-UPL

Konsultan memahami garis besar tahapan-tahapan kegiatan yang menjadi kewajiban Konsultan dalam
pelaksanaan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer antara lain :

1. Pengumpulan data-data baik primer maupun sekunder.

Pengumpulan data primer seperti kualitas udara dan kebisingan, komponen biologi,
pengukuran medan magnet dan medan lislrik, survei lalu lintas, kuesioner sosial, dan lain-lain.
Sedangkan data sekunder berupa data-data yang didapat di instansi seperti pengumpulan
peta-peta, demografi penduduk, dan lain-lain.

2. Analisa Data

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 3 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
Analisa data dapat berupa analisa laboratorium yang telah terakreditasi oleh Kementerian
Lingkungan Hidup untuk pengumpulan parameter kualitas udara dan kebisingan, sedangkan
untuk pengukuran medan magnet dan medan lislrik hanya melalui perhitungan teoritis

3. Penyusunan Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan dibuat maksimum 2 (dua) minggu setelah kick of meeting kontrak
sebagai sarana untuk penyamaan persepsi antara Pemrakarsa dan Konsultan terhadap ruang
lingkup proyek, metodologi studi, dan lain-lain.

4. Penyusunan Laporan Bulanan

Laporan bulanan diserahkan setiap bulannya selama kontrak berlangsung berisi progress setiap
bulan yang telah Konsultan.
5. Penyusunan Draft UKL-UPL

Dilakukan setelah Konsultan melakukan pengambilan data-data lapangan.


6. Proses Pembahasan Internal dengan Pemrakarsa (Laporan Pendahuluan dan UKL-UPL).

Pembahasan internal dimaksudkan untuk meluruskan hasil kajian Konsultan sebelum maju ke
Proses sidang di BLH setempat. Semua biaya terkait administrasi, konsumsi, dan lain-lain
menjadi tanggung jawab Konsultan.
7. Presentasi di BLH setempat

Presentasi dilaksanakan hanya 1 (satu) kali dengan hanya melibatkan unsur SKPD setempat.
Semua biaya terkait akomodasi, adminislrasi, konsumsi , dan lain-lain menjadi tanggung jawab
Konsultan.
8. Pengurusan Rekomendasi UKL-UPL dan Perizinan

Pengurusan yang menjadi tanggung jawab Konsultan demi kelancaran penyusunan UKL-UPL
antara lain Rekomendasi UKL-UPL dan Izin Lingkungan
9. Penggandaan dan Pendistribusian Laporan Final UKL-UPL
Pendistribusian Dokumen UKL-UPl dilakukan setelah mendapat rekomendasi persetujuan dari
instansi setempat. Pendistribusian dilakukan ke instansi yang terlibat dalam pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup seperti BLH Provinsi, BLH Kabupaten/Kota, Bappeda, Asbang LH,
Dinas ESDM, Dinas PU, Dinas Perhubungan, dan lain-lain.

3.4.2 Pemahaman terhadap Tahapan Kegiatan yang Diteliti

Konsultan memahami tahapan kegiatan yang diteliti meliputi :


a. Tahap Pra Konstruksi

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 4 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
1) Survey dan Perijinan
2) Pembebasan Lahan

3) Mobilisasi tenaga kerja (recruitment)


b. Tahap Konstruksi
1) Penggalian dan Pembangunan Pondasi Tower
2) Pembangunan Gardu Induk
3) Pembangunan/Pendirian Tower (Erection Tower)
4) Penyelesaian Kompensasi di bawah ROW
5) Pemasangan Konduktor dan Penarikan Kawat Penghantar (Stringging)
6) Final Check dan Uji coba (commissioning).

c. TahapOperasi
1) Pengoperasian Sistim SUTT 150 kV dan Gardu Induk 150 kV (energizing)
2) Pemeliharaan

3.4.3 Pemahaman terhadap Komponen Lingkungan yang Ditelaah

Konsultan memahami komponen lingkungan yang diteliti meliputi :

a. Geo Fisik Kimia


 Pengukuran kualitas udara dan kebisingan.
Pengukuran yang ditetapkan yaitu 2 (dua) titik di areal lahan Gardu Induk dan transmisi
150 kV sekitar, diutamakan yang berdekatan dengan pemukiman;
 Pengukuran medan magnet dan medan listrik

Pengukuran yang ditetapkan yaitu 2 (dua) titik di areal lahan Gardu Induk dan transmisi
150 kV sekitar, diutamakan yang berdekatan dengan pemukiman

 Survey Lalu Lintas

Pengamatan kondisi sepanjang jalan dan tingkat kepadatan lalu lintas yang menjadi rute
mobilisasi peralatan dan material.

b. Sosia! Ekonomi dan Sosial Budaya


 Inventarisasi keadaan struktur penduduk yang meliputi : Jumlah, kepadatan, umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, mata pencaharian dan penyebaran
penduduk;
 Kondisi tatanan kelembagaan dalam masyarakat, hubungan dengan daerah sekitarnya
dan masalah sosial yang ada;
 Uraian yang berkaitan pemukiman pekerja pendatang;
 Pelaksanaan wawancara I kuesioner untuk pengumpulan tanggapan masyarakat
terhadap pembangunan proyek yang akan dilaksanakan.

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 5 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
3.4.4 Pemahaman terhadap Lingkup Wilayah Studi

Konsultan memahami lingkup wilayah studi meliputi :

a. Batas proyek
Batas proyek SUTT 150 kV dan Gardu Induk 150 kV yang memotong dari SUTT 150 kV Sepatan
– Pasar Kemis, disertakan dengan peta pada lembar lampiran.

b. Batas Administratif
Yang dimaksud daerah administratif yakni batas wilayah menurut skala kegiatan sosial ekonomi
dan sosial budaya masyarakat di sekitar proyek atau masyarakat yang ada kaitannya dengan
Gardu Induk 150 kV tersebut.

c. Batas Ekologis
Secara ekologis, batasan studi ditentukan oleh batasan ekosistem yang bersifat batas alam
route dalam kawasan jalan raya, permukiman sebagainya.

d. Batas Soslal
Yang dimaksud dengan batas sosial disini adalah keterkaitan dengan kesatuan-kesatuan soslal
masyarakat lokal di sepanjang route Gardu Induk 150 kV dan sekitarnya, serta masyarakat
pendatang yang akan berinteraksi secara aktif dan berpotensi untuk mengalami perubahan
mendasar akibat adanya proyek pembangunan SUTT 150 kV dan Gardu Induk 150 kV tersebut.

e. Batas Teknis
Batas teknis yaitu batas wilayah studi yang dapat dijangkau secara teknis karena adanya
kendala alami, kemampuan biaya yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, maka batas teknis
yang ditentukan besarnya dampak yang ditimbulkan pada fase persiapan, konstruksi, operasi &
pemeliharaan dan pasca operasi.

3.5 Pemahaman terhadap Metode Studi

3.5.1 Pemahaman terhadap Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

Konsultan memahami dalam penyajian metoda pengumpulan dan analisis data, baik data primer dan
atau data sekunder yang dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan :

a. Menelaah, mengukur dan mengamati komponen lingkungan yang diperkirakan terkena


dampak penting.
b. Menelaah, mengukur dan mengamati komponen rencana usaha atau kegiatan yang
diperkirakan mendapat dampak penting dari lingkungan sekitarnya

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 6 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
3.5.2 Pemahaman terhadap Metode Evaluasi Dampak

Konsultan memahami metoda yang lazim digunakan dalam studi UKL-UPL untuk mengevaluasi dampak
penting usaha atau kegiatan terhadap lingkungan secara holistik untuk digunakan adalah sebagai :

a. Dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan dari berbagai alternatif usaha atau kegiatan;
b. Arah pengelolaan dampak penting lingkungan yang ditimbulkan.

3.6 Pemahaman terhadap Tenaga Ahli yang Dibutuhkan

Konsultan memahami bahwa untuk melakukan penyusunan UKL-UPL ini diperlukan tenaga ahli yang
berkaitan dengan parameter lingkungan dengan ketentuan spesifikasi sebagai berikut :

a. Ketua Tim
Harus memiliki sertiflkat pelatihan lingkungan dengan kualifikasi minimal S1, pengalaman kerja
sebagai ahli minimal 12 (dua betas) tahun atau yang sederajat.

b. TenagaAhli
Dalam membantu Ketua Tim disyaratkan melibatkan Tenaga Ahli yang sesuai dengan
komponen lingkungan yang akan dikaji, dengan kualifikasi min S1, pengalaman kerja sebagai
ahli min. 7 (tujuh) tahun atau yang sederajat antara lain :

 Ahli Listrik (diutamakan Sarjana Elektro atau yang terkait)


 Ahli Geo-Fisik-Kimia (diutamakan Sarjana Sains atau yang terkait)

 Ahli Sosial dan Kesehatan Masyarakat (diutamakan Sarjana Sosial, Kesmas, Kesling atau
yang terkait)

 Ahli Transportasi (diutamakan Sarjana Sipil atau yang terkait)

Adapun tenaga ahli yang ditunjuk untuk masing-masing komponen lingkungan diutamakan
yang pernah mengikuti pelatihan lingkungan.

3.7 Pemahaman terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan

Konsultan memahami bahwa waktu untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan GI 150 kV
Pasar Kemis II Incomer adalah selama 1200 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak kontrak
ditandatangani.

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 7 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
3.8 Pemahaman terhadap Pelaporan

Konsultan memahami bahwa Laporan yang perlu disusun untuk masing-masing lokasi pekerjaan dalam
studi ini meliputi :

1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan merupakan penyamaan prinsip antara Pemrakarsa dan Konsultan dalam
menanggapi rencana kerja yang disusun Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan. Laporan ini
berisi data/informasi yang diperoleh dari penelahan pustaka dan program kerja selanjutnya.

Adapun jumlah laporan yang disampaikan adalah :


 Draft Laporan Pendahuluan untuk : 2 (dua) buku

pembahasan internal (jilid soft cover)

 Laporan Pendahuluan yang disetujui oleh : 3 (tiga) buku

Pemrakarsa (jilid hard cover)

2. Laporan Kemajuan I Bulanan (progress report)


Laporan ini berisi hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan pada bulan berjalan serta
rencana kerja bulan berikutnya. Laporan ini disampaikan pada akhir bulan yang bersangkutan.

Adapun jumlah laporan yang disampaikan adalah :


 2 buku x 4 bulan : 8 (delapan) buku

3. Laporan KonseD I Draf


Laporan Konsep adalah laporan yang diajukan Konsultan ke Pemrakarsa sebelum dilaksanakan
pembahasan di instansi terkait.

SelanJutnya setelah Pemrakarsa menyetujui Laporan hasil diskusi internal tersebut, Laporan
inilah yang nantinya dijadikan bahan diskusi/presentasi di Instansi terkait.

Selelah diadakan presentasi di instansi terkait, maka Konsultan wajib menyerahkan laporan
hasil perbaikan ke Pemrakarsa untuk diperiksa dan selanjutnya diteruskan ke instansi terkait
untuk mendapat persetujuanlpengesahan UKL-UPL.

Adapun Draft Laporan UKL-UPL yang disampaikan (jilid soft cover) adalah :

 Bahan diskusi Internal : 4 (empat) buku


 Bahan presentasi di BLH setempat : 5 (lima) buku

4. Laporan Akhir (Final Report)


Laporan ini adalah hasil dari presentasi pembahasan di instansi terkait dan telah mendapat
persetujuanlpengesahan.

Adapun Laporan Final UKL-UPL yang lelah digandakan (jilid hard cover) adalah :

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 8 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer
 Didistribusikan ke Pemrakarsa : 3 (tiga) buku

 Didistribusikan ke Inslansi terkait : 5 (lima) buku

Konsultan wajib menyerahkan softfile/CD hasil penyusunan studi UKL-UPL ini beserta
lampiran-Iampirannya sebanyak 2 (dua) keping.

Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) 9 Bab 3


dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) SUTT 150 kV dan Pemahaman KAK
GI 150 kV Pasar Kemis II Incomer

Anda mungkin juga menyukai