Anda di halaman 1dari 9

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di
dunia dengan lebih dari 2/3 luas wilayahnya adalah perairan. Dilihat dari
peta dunia Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.504 pulau (http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1366).
Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki armada maritim
yang maju, oleh karena itu kebutuhan prasarana dan sarana kelautan akan
semakin tinggi.
Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah ± 61.841,29 km2 terdiri
dari 12 kabupaten dan 1 Kota. Morowali Utara khususnya Kota Kolonodale
merupakan kota kecil yang ada di Sulawesi Tengah yang belum lama ini
menjadi ibu kota Kabupaten Morowali Utara (yang merupakan pemekaran
dari Kabupaten Morowali Induk). Kolonodale juga merupakan sebuah kota
yang mempunyai potensi alam dan laut yang kaya baik dalam sektor Industri
maupun kelautan yang berada di pesisir Timur Pulau Sulawesi. Kolonodale
bergerak pada jasa pengolahan Industri (pertambangan), sehingga mampu
menghasilkan berjuta kubik hasil tambang jenis Nikel, begitu pula dengan
hasil laut yang melimpah dengan jenis-jenis ikan beragam dan salah-satu
jenis ikan lokal “Boto-boto” adalah ikan endemik di Kolonodale yang
menjadi jenis ikan andalan untuk di kirim ke daerah-daerah di sekitarnya.
Pentingnya transportasi laut dalam menunjang mobilitas dan aksesbilitas
serta perekonomian di wilayah Morowali Utara mendorong pemerintah
memasukan masalah transportasi laut ke dalam salah satu issue pokok dalam
usaha pengembangan Kota Kolonodale.
Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)
Ganda-Ganda terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah,
dengan Luas site 8.100 m2 yang merupakan salah satu pelabuhan

1
penghubung jalur transportasi laut antara Kolonodale dan Baturube yang
berhubungan langsung dengan Kabupaten Banggai. Selain itu juga
merupakan pintu gerbang menuju ke Taman Laut Tomori atau Kawasan
Cagar Alam Morowali. Sejak adanya prasarana dan sarana penyeberangan
kapal feri dari Kolonodale ke Baturube yang beroperasi pada Februari 2014,
terasa sekali adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dimana para
petani sawit yang berada di Mamosalato dan dataran Toili, lebih suka
menjual sawitnya di Kolonodale karena harganya lebih tinggi, sehingga
diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi di Morowali Utara.
Berdasarkan kondisi pelabuhan yang ada bahwa fasilitas terminal
pelabuhan fery Ganda-Ganda yang ada saat ini belum memenuhi standar
pelabuhan ASDP Kelas III, yakni kurangnya fasilitas penunjang seperti
Mushollah, area rental umum, ruang tunggu penjemput, counter biro
perjalanan, toilet Umum, ruang pengelolah yang masih minim dan arah
sirkulasi baik pejalan kaki maupun kendaraan belum terpola dengan baik
serta kurangnya vegetasi tumbuhan sebagai pengarah sirkulasi kendaraan
parkir. Selain itu jalur sirkulasi masuk kepintu gerbang terminal hanya
memiliki satu jalur dimana yang ada saat ini kurang baik ini dikarenakan letak
jalan raya lebih tinggi 7 m dari pelabuhan ferry itu sendiri sehingga dapat
membahayakan bagi pengguna kendaraan terutama kendaraan truck dan
kendaraan besar lainya. Guna memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana
yang ada di Pelabuhan Penyebrangan di Ganda-ganda maka dibutuhkan
kembali Rancangan Fasilitas Terminal Pelabuhan Penyebrangan Ganda-
ganda yang berada di Kabupaten Morowali Utara dengan mengoptimalkan
lahan yang ada.
Menurut sumber dari kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD)
pelabuhan penyeberangan Ganda-Ganda, jumlah penumpang yang
berangkat dari pelabuhan ferry Ganda-Ganda pada hari-hari biasa yaitu rata-

2
rata 60-80 orang, kendaraan roda 2 dan kendaraan roda empat yaitu rata-
rata antara 10-20 unit kendaraan, diluar pada hari-hari besar seperti lebaran
Idul Fitri, Idhul Adha, Natal dan lain-lain yang mengalami kepadatan
penumpang maupun kendaraan selama dua tahun terahir. Kapasitas dari
terminal penumpang pelabuhan ferry Ganda-ganda hanya dapat
menampung 40 penumpang dan itu belum termasuk pengantar dan
pengunjung. Sehingga perencanaan nanti akan meredesain kembali terminal
penumpang yang tadinya hanya satu lantai menjadi bangunan bertingkat
dengan mempertimbangkan lahan yang ada di pelabuhan terminal hanya
seluas 8.100 m2.
Mengingat pentingnya sistem transportasi dalam proses perkembangan
suatu wilayah, permasalahan yang ada perlu penyelesaian, terlebih
keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Ganda-Ganda yang belum memenuhi
standar klasifikasi fasilitas dan pengamatan kondisi pelabuhan saat ini
menjadi pertimbangan utama, untuk merancang kembali fasilitas pelabuhan
penyeberangan Ganda-Ganda yang mampu mendukung perkembangan
daerah Kabupaten Morowali Utara. Dalam rencana tata ruang wilayah
Kabupaten Morowali yang ingin meningkatkan jaringan-jaringan pelayanan
dan prasarana transportasi menjadi dasar dan pengamatan kondisi
pelabuhan saat ini menjadi pertimbangan utama, untuk merencanakan
sebuah fasilitas pelabuhan yang mampu mendukung perkembangan dearah.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana REDESAIN FASILITAS PELABUHAN ANGKUTAN SUNGAI
DANAU DAN PENYEBERANGAN (ASDP) GANDA-GANDA DI KABUPATEN
MOROWALI UTARA dengan tetap memperhatikan penataan pola sirkulasi
penumpang serta dapat mengoptimalkan lahan yang ada di Pelabuahan
Penyeberangan Ganda-Ganda.

3
1.3 Tujuan dan Saran
1.3.1 Tujuan
Tujuan penilitian ini yaitu merumuskan landasan konseptual untuk
merancang kembali bangunan fasilitas pelabuhan Angkutan Sungai Danau
dan Penyeberangan yang ada di Ganda-Ganda bagi pengguna jasa
tranportasi laut yang ada saat ini masih minim.
1.3.2 Sasaran
Sasaran yang akan di capai adalah mewujudkan desain fasilitas
terminal penumpang Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)
di Ganda-Ganda dengan memperhatikan kebutuhan aktivitas pelaku yaitu
penumpang, pengunjung dan para pengguna lainya, sehingga terpenuhi
sebagai pelabuhan kelas III di Kab. Morowali Utara.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.4.1 Ilmu Pengetahuan
Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu teknik khususnya di
bidang arsitektur yang dapat berguna bagi penelitian yang sama pada
masa-masa yang akan datang.
1.4.2 Pemerintah Daerah
Menjadi salah satu bentuk inventarisasi pengembangan sarana dan
memadukannya dalam bidang Arsitektur, serta mendorong tindakan
peningkatan sarana pelayanan pelabuhan di Indonesia khususnya di Kota
Kolonedale dan Kab. Morowali Utara pada umumnya.
1.4.3 Praktisi Arsitektur
Tulisan dan rekomendasi hasil penelitian ini dapat menjadi masukan
dan sumber informasi bagi peneliti-peneliti untuk dapat diterapkan pada

4
daerah-daerah yang lain dirasakan perlu untuk dijadikan acuan sebuah
perancangan pelabuhan khususnya Terminal Penumpang.

1.5 Ruang Linkup Pembahasan


1.5.1 Ruang Linkgup Substansional
Redesain Fasilitas Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan (ASDP) di Ganda-Ganda adalah suatu perancangan
kembali suatu Infrastruktur transportasi sebagai prasarana dalam sistem
transportasi yang aman, nyaman, dan lancar serta efisien dari segi
operasional dan biaya secara kualitas maupun kuantitas dengan fasilitas-
fasilitas yang mendukung kegiatan pelayanan transportasi.
1.5.2 Ruang Lingkup spasial
Secara administratif daerah pengembangan fasilitas pelabuhan
penyeberangan di Desa Ganda-Ganda Kecamatan Petasia yaitu Kawasan
pengembangan dengan luas site sekitar ± 8.100 m2.

1.6 Studi Relevan


1.6.1 Pius Honggo Wijoyo, 2012, Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan
Harbour Bay Pulau Batam
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelabuhan Kapal Laut
Harbour Bay Pulau Batam ini dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu
Penumpang/Pengguna Jasa Pelabuhan, Pengelola Terminal Pelabuhan,
Pengelola Fasilitas Penunjang Terminal Pelabuhan, Pengunjung Non–
Pengguna Jasa Pelabuhan. Pengelompok kan zona baru dibagi
berdasarkan jenis tipe penumpang sehingga menciptakan tiga area zona
utama yakni: zona embarkasi, zona debarkasi dengan zona pendukung
yaitu : zona pelayanan pengelola dan operasional terminal, zona

5
penunjang, dan zona transportasi darat. Model penataan masaa
bangunan secara umum adalah faktor perancangan tapak yang
diprioritaskan dan difokuskan untuk menyelesaikan desain, antara lain
meliputi, Penyelesaian terhadap sirkulasi kendaraan maupun pejalan
kaki serta tata letak beserta jalur-jalur parkir menjadi sangat penting.
1.6.2 Andri anggreawan, 2013, Redesain Terminal Penumpang Angkutan
Sungai Danau Dan Penyebrangan (asdp) di Taipa
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelabuhan Angkutan Sungai
Danau dan Penyebrangan Taipa untuk menunjang aktifitas yang ada agar
terminal pelabuhan mampu menciptakan sistem integrasi angkutan laut,
maka diperlukan penataan ruang-ruang dan pola sirkulasi penumpang
dengan tinjauan terhadap sistem struktur yang digunakan sehingga
diharapkan dapat mewadahi semua aktifitas yang ada serta memberikan
kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan.
1.6.3 Dwi Sely Natalia, 2016. Redesain Kawasan Pelabuhan Laut Kolonodale,
Tahun 2016
Pelabuhan Kolonodale merupakan pelabuhan campuran kelas III.
Terjadi beberapa pencampuran aktivitas yang memiliki fungsi berbeda
dalam kawasan pelabuhan ini. Dengan meredesain kawasan pelabuhan
laut Kolonodale, aktivitas pengguna (penumpang dan barang) dapat
terwadahi. Terminal pelabuhan ini akan terbagi dalam 2 area, yaitu area
terminal penumpang dan ter minal barang. Terminal penumpang
terbagi lagi dalam beberapa zona, yaitu zona pelayanan Embarkasi,
Debarkasi, zona penunjang, zona pelayanan perkantoran dan
oprasional. Pada terminal barang adalah lapangan tumpuk dan gudang
penyimpanan. Pada tapak tersedia zona pelayanan kendaraan dan ruang
hijau. Menata sirkulasi dalam bangunan sesuai zona yang ada. Pada
tapak, dengan pemisahan antar sirkulasi kendaraan (penumpang

6
maupun bongkar muat barang) dan pejalan kaki, diharapkan dapat
memperlancar sirkulasi. Mendesain kembali kawasan pelabuhan ini
berdasarkan standar-standar yang berlaku, selain untuk mewadahi
segala aktivitas pengguna, mendesain dengan memperhatikan wujud
tampilan yang menarik sehingga kawasan ini dapat menjadi icon
landmark ketika memasuki daerah Kolonodale.
1.6.4 Wahyudin.T,2016 Rancangan Fasilitas terminal pelabuhan ASDP Ganda-
Ganda
Dalam hasil penelitian ini pada Pelabuhan Angkutan Sungai Danau
dan Penyeberangan (ASDP) Ganda-Ganda yang merupakan salah satu
Pelabuhan penghubung jalur transportasi Laut antara Kolonodale dan
Baturube yang berhubungan langsung dengan Kabupaten Banggai. Dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, terminal pelabuhan memerlukan
fasilitas yang menunjang sehingga dapat memberikan layanan optimal,
efektif dan efisien. kondisi terminal Pelabuhan pada saat ini belum
mewadahi beberapa aktivitas dalam memberikan pelayanan jasa
terhadap penumpang, barang, kendaraan dan pengunjung. Kondisi
terminal pelabuhan kurang memadai yakni kurangnya Fasilitas
Penunjang seperti Mushollah, Toilet Umum dan Arah Sirkulasi baik
Pejalan Kaki maupun Kendaraan belum terpola dengan baik sehingga
arah sirkulasi parah penumpang yang datang dan pergi menggunakan
kendaraan tidak terpola dengan baik. Berdasarkan standar yang telah
diputuskan dalam keputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 tahun
2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional, pada umumnya pelabuhan
penyebrangan Ganda-ganda belum memenuhi standar fasilitas dari
pelabuhan Penyebrangan kelas III tersebut.

Tabel 1. Studi Pembanding Penelitian

7
Nama Penulis, Tahun dan Judul Penelitian
No. Aspek
Arsitektur Pius Honggo Wijoyo, Andri anggreawan, Dwi Sely Natalia, 2016. Wahyudin, 2016
al 2012 2013, Redesain Redesain Kawasan Redesain Fasilitas
Terminal Penumpang Terminal Penumpang Pelabuhan Laut pelabuhan ASDP
Kapal Laut Pelabuhan Angkutan Sungai Kolonodale, Tahun Ganda-ganda
Harbour Bay Pulau Danau Dan 2016
Batam Penyeberangan
(asdp) di Taipa
1. Aspek Dalam bangunan Dalam bangunan Terminal pelabuhan ini Pada terminal
Ruang terminal, memiliki terminal, memiliki akan terbagi dalam pelabuhan ini akan
zona pelayanan zona pelayanan Dalam beberapa zona, mewadahi beberapa
Embarkasi, penumpang, zona yaitu zona pelayanan zona pelayanan yang
Debarkasi, zona pengantar penumpang, zona yang akan memisahkan
penunjang, zona pengantar/penjempu pengantar pengantar antara zona Pelayanan
pelayanan t, zona penunjang, /penjemput, zona penumpang,
perkantoran dan pada luar bangunan, penunjang, pada luar pengantar/penjemput
oprasional, pada luar memiliki zona bangunan, memiliki dan zona pengelolah
bangunan, memiliki pelayanan kendaraan zona pelayanan pelabuhan berada di
zona pelayanan dan zona penunjang. kendaraan dan zona lantai 2 terminal serta
kendaraan Zona pelayanan penunjang. Zona pada pada luar
perkantoran pelayanan perkantoran bangunan, memiliki
menyatuh dengan berada di lantai 2 zona pelayanan
bangunan terminal terminal. kendaraan
pelabuhan
2. Aspek Sirkulasi yang jelas, Mementingkan Menata sirkulasi dalam Mengutamakan
Sirkulasi berdasarkan pola sirkulasi, dalam bangunan sesuai zona sirkulasi pengunjung
aktivitas, pengunjung bangunan,yaitu yang ada. Pada tapak, dan pengelolah
dengan pengelolah melalui penataan dengan pemisahan pelabuhan dalam
pelabuhan. pada luar ruang dan antar sirkulasi bangunan sesuai zona
bangunan sirkulasi, di penempatan bukaan. kendaraan yang ada serta pada
tata bagi pejalan kaki Dan pada luar (penumpang maupun luar tapak menata
dan kendaraan bangunan, terhadap bongkar muat barang) sirkulasi bagi pejalan
penataan pejalan dan pejalan kaki, kaki , keluar masuknya
kaki, kendaraan diharapkan dapat kendaraan yang masuk
beserta Jalur- jalur memperlancar dalam pelabuhan
parkir juga ruang sirkulasi. dengan pengarah
hijaunya. vegetasi agar terpola
dengan jelas antara
kendaran yang masuk
maupun kendaraan
yang keluar pelabuhan.
3. Aspek Fisik Dirancang sebagai Bangunan terminal Merancang Terminal Merancang bangunan
bangunan calon icon-landmark penum pang ini pelabuhan ini, dengan terminal dengan
dan pintu gerbang berlantai dua, pada memperhatikan wujud berlantai agar terpisah
masuk di Pulau bagian atapnya tampilan yang menarik antara aktivitas parah
Batam, terlihat sistem sehigga dapat menjadi penumpang/pengunju
memperhatikan struktur(rangka icon landmark ketika ng dan pengelolah

8
bentuk, warna, ruang) yang tidak di memasuki daerah pelabuhan dengan
tekstur, pro porsi, bungkus, Kolonodale memperhatikan fungsi
skala, jenis material, memperlihatkan utama dari pelayanan
sebagai penunjang kekokohan bangunan terminal penumpang
fungsi, mewujudkan ini.
tampilan yang
menarik.
4. Aspek Sub Struktur : Sub Struktur : Pemilihan struktur Pemilihan struktur
Struktur pondasi tiang sistem pondasi yang sub,super dan up yang ialah pondasi tiang
Bangunan pancang dan pondasi diguna kan adalah akan digunakan adalah pancang dan struktur
menerus sederhana, sistem pondasi struktur yang sesuai yang sesuai dengan
Super Sruktur : footplate, sistem dengan fungsi, juga fungsi utama dari
sistem grid dan slab pondasi sumuran, bentuk dari rancangan bentuk rancangan
flor, Up Sruktur : Super Sruktur : terminal pelabuhan ini. terminal pelabuhan.
menggunakan sistem digunakan sistem
rangka ruang. rigid frame, (beton
bertulang dan atau
beton komposit),
selain itu pada massa
bangunan yang
relatif kecil
digunakan struktur
rangka kolom balok
dengan ikatan kaku
Up Sruktur : sistem
struktur atap yang di
gunakan adalah
struktur cangkang,
sistem rangka truss
baja dan space
frame.
5. Aspek Sistem sanitasi(air Sistem sanitasi(air Sistem sanitasi(air Sistem sanitasi(air
Utilitas bersih, air kotor, dan bersih, air kotor, dan bersih, air kotor, dan listrik, air kotor,
bersih, sistem
dan
sampah) sistem sampah) sistem sampah) sistem komuni
sampah) kasi dan
sistem
pencahayaan, sistem jaringan listrik, pencahayaan, sistem informasi,
jaringan sistem
peng hawaan, sistem sistem komuni kasi peng hawaan, sistem penanggulangan
mekanikal dan dan informasi, sistem mekanikal dan dan per lindungan
elektrikal, sistem penanggulangan dan elektrikal, sistem Kebakaran, Sistem
komunikasi dan per lindungan komunikasi dan Penangkal Petir,
informasi, sistem Kebakaran, Sistem informasi, sistem Sistem Fasilitas
pencegahan Penangkal Petir, pencegahan Kelengkapan
kebakaran, sistem Sistem Fasilitas kebakaran, Sistem Keamanan (CCTV).
pengamanan( Kelengkapan Penangkal Petir, sistem
melalui CCTV dan Keamanan (CCTV). pengamanan (
secara langsung) melalui CCTV dan
secara langsung)
Sumber : Analisis Penulis (Tahun 2016)

Anda mungkin juga menyukai