Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dan atas
segala Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan
judul
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Karya tulis ini menganalisa tentang pencegahan narkoba
yaitu maraknya anak remaja yang tercandu narkoba pada saat ini.
Saya selaku pembuat karya tulis ini menyadari bahwa karya tulis ini
masih terdapat kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, harap
dimaklum karena saya sendiri masih dalam tahap belajar dan masih butuh
pembelajaran yang banyak. Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada ibu Endang atas arahan dan bimbingannya dalam mengerjakan tugas
ini, dan orang tua saya yang memberi dukungan dalam mengerjakan tugas
ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi saya sendiri dan
bagi pembaca karya tulis ini.

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………..…… 1
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………... 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 3
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………… 4
BAB II Pembahasan
A. Sejarah Singkat Narkoba………………………………………….. 5
B. Pengertian Narkoba ……………………………………………….. 6
C. Jenis Narkoba………………………………………………………. 7
D. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda.…. 8
E. Remaja Dan Penyalahgunaan Narkoba…………………………. 9
F. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi
Muda……………………………………………………………….. 12
G. Tahap-Tahap Pemulihan Pecandu Narkoba…………………... 14
H. Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi
Muda...……………………………………………………………... 15
I. Penyebaran…………………………………………………………16
J. Manfaat...………………………………………………………...... 16
K. Tips Bebas Narkoba…………………………………………….... 17
BAB III Kesimpulan, Saran dan Penutup
A. Kesimpulan...……………………………………………………… 18
B. Saran………………………………………………………………. 18
C. Penutup……………………………………………………………. 18
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.


selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh departemen
kesehatan republik indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok
zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. menurut
pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah di luar batas dosis.
Permasalahan narkoba saat ini telah membahayakan remaja.
Pemberitaan di media massa tentang penangkapan produser narkoba yang
telah memproduksi ribuan narkoba membuat kita prihatin. Indonesia tidak
hanya menjadi daerah pemasaran gelap narkoba tetapi juga sebagai daerah
produser narkoba.
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Bandar
narkoba aktif mencari mangsa yang tidak hanya orang dewasa melainkan
telah menyebar didaerah sekolah, sehingga banyak pelajar yang terjerumus
narkoba. Jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang
dilaporkan terus meningkat, pada tahun 1999 berjumlah 1.833 kasus, tahun
2000 berjumlah 3.478 kasus dan pada tahun 2001 berjumlah 3.617 kasus
(sumber data Badan Narkotika Nasional). Tentu saja hal ini bisa membuat
para orang tua, serta pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang
begitu meraja rela.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dipaparkan penulis dalam karya tulis ini
adalah :
a. Pengertian narkoba
b. jenis-jenis narkoba
c. Apa saja dampak atau gejala yang ditimbulkan dari penggunaan Narkoba
d. Penyebab penyalahgunaan narkoba pada generasi muda
e. Apa saja Macam-macam manfaat dan kegunaan dari narkoba
f. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda
g. Kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.

C. Tujuan Penulisan

Penulisan karya ilmiah dimaksudkan untuk memberikan informasi


secara konferhensif kepada pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi
generasi muda. sehingga para generasi muda berpikir dua kali untuk
3
memakainya, sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda
yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama, bangsa dan negara.
disamping itu saya juga berharap

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Narkoba

Pada pemaparan kali ini penulis mencoba merangkum dari berbagai


sumber mengenai sejarah singkat tentang narkoba. karena dinilai penting
sekali masyarakat indonesia dari berbagai kalangan untuk mengetahui apa
sebenarnya dan berawal darimana narkoba itu berasal.
di awali dengan sejarah narkoba di indonesia di indonesia narkoba
merupakan singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh departemen kesehatan
republik indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika dan zat adiktif.
semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
penggunanya menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi
atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama dikenal di indonesia,
jauh sebelum pecahnya perang dunia ke-2 pada zaman penjajahan belanda
pada umumnya para pemakai candu (opium) tersebut adalah orang-orang
cina pemerintah belanda ,memberikan izin pada tempat - tempat tertentu
untuk menghisap candu dan pengadaan (supply) secara legal dibenarkan
berdasarkan undang-undang.
Orang - orang cina pada waktu itu menggunakan candu dengan cara
tradisional, yaitu dengan jalan menghisapnya melalui pipa panjang. hal ini
berlaku sampai tibanya pemerintah jepang di Indonesia pemerintah
pendudukan jepang menghapuskan undang-undang itu dan melarang
pemakaian candu.
Ganja (cannabis sativa) banyak tumbuh di aceh dan daerah sumatera
lainnya, dan telah sejak lama digunakan oleh penduduk sebagai bahan
ramuan makanan sehari-hari. tanaman erythroxylon coca (cocaine) banyak
tumbuh di jawa timur dan pada waktu itu hanya diperuntukkan bagi ekspor
untuk menghindari pemakaian dan akibat-akibat yang tidak diinginkan,
pemerintah belanda membuat undang-undang.
Meskipun demikian obat-obatan sintetisnya dan juga beberapa obat
lain yang mempunyai efek serupa (menimbulkan kecanduan) tidak
dimasukkan dalam perundang-undangan tersebut. setelah kemerdekaan,
pemerintah republik indonesia membuat perundang-undangan yang
menyangkut produksi, penggunaan dan distribusi dari obat-obat berbahaya.
masalah obat-obatan berbahaya jenis narkotika menjadi masalah besar dan
nasional sifatnya.
Pada waktu perang vietnam sedang mencapai puncaknya pada tahun
1970-an, maka hampir di semua negeri, terutama di amerika serikat
penyalahgunaan obat (narkotika) sangat meningkat dan sebagian besar
korbannya adalah anak-anak muda. N
ampaknya gejala itu berpengaruh pula di indonesia dalam waktu yang
hampir bersamaan. dan jauh sebelum indonesia mengenal narkoba, sekitar

5
tahun 2000 sm di samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal
opium (candu papavor somniferitum).
Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500
meter di atas permukaan laut. penyebaran selanjutnya adalah ke arah india,
cina dan wilayah-wilayah asia lainnya, cina kemudian menjadi tempat yang
sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena iklim dan
keadaan negeri).
Memasuki abad ke xvii masalah candu ini bagi cina telah menjadi
masalah nasional, bahkan di abad xix terjadi perang candu dimana akhirnya
cina ditaklukan inggris dengan harus merelakan hong kong.
Tahun 1806 seorang dokter dari westphalia bernama friedrich wilhelim
sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang
kemudian dikenal sebagai morphin (diambil dari nama dewa mimpi yunani
yang bernama morphius).
Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di a.s. morphin ini sangat
populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka – luka perang
sebahagian tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit
tentara".
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama alder wright dari london,
merebus cairan morphin dengan asam anhidrat cairan asam yang ada pada
sejenis jamur campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing
yaitu: anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah - muntah.
namun tahun 1898 pabrik obat "bayer" memproduksi obat tersebut dengan
nama heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer) tahun 60 - an -
70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah.

B. Pengertian Narkoba

Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif


berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh
manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

1) Yang termasuk jenis narkotika adalah :


Tanaman papaver, opium mentah, opium masak candu, jicing, jicingko, opium
obat,morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

2) Zat adiktif lainnya :


Yang termasuk zat adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika, meliputi :
1. Minuman alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan

6
manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. jika digunakan bersamaan
dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu
dalam tubuh manusia. ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( berbagai minuman anggur ).
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( whisky, vodca, manson house, johny
walker )

2 Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. yang sering
disalahgunakan adalah : lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.

C. Jenis-jenis Narkoba

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1) Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam


sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal / benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & lsd

2) Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu.

3) Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang
bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.

4) Adiktif , seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin


dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw jika terlalu lama dan
sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan
rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian.

Dari jenisnya, narkoba diantaranya adalah:


1) OPIAT (PUTAUW)
Nama lainnya adalah Pe-te, zat ini adalah turunan ke lima dan ke enam
dari Heroin yang dibuat dari bunga yang namanya Opium. Ada dua jenis
yaitu jenis Banana dan jenis Snow White yang berbentuk seperti bedak.
Ciri pengguna putaw:
Pada tahap awal biasanya pengguna akan terlihat tidak bersemangat,
mata sayu, pucat, tidak dapat berkonsentrasi, hidung sering terasa gatal,
mual dan selalu terlihat mengantuk. Kurus karena nafsu makan berkurang,

7
emosi sangat labil, sehingga sering marah dan sering pusing atau sakit
kepala. Sedangkan sakaw adalah terhentinya suplai PUTAUW sehingga
akan menimbul wajar dan pemakai terlihat menggigil seperti kedinginan.
2) AMFETAMIN (SHABU – SHABU)
Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine berbentuk kristal seperti
gula pasir atau seperti VETSIN (bumbu penyedapmakanan). Ada
beberapa jenis antara lain: Chystal, Coconut Gold River.
Ciri pengguna shabu-shabu:
Setelah menggunakannya ,pemakai akan terlihat bersemangat , tapi juga
cenderung Paranoid (suka curiga) ,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa
tidur karena cenderung untuk terus beraktivitas ,tapi tetap akan sulit
berfikir dengan baik.
3) BENZODIAZEPIN (ECSTASY)
Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar
dimasyarakat adalah : Alladin Apel , Electric , Butter fly dengan nama
Gaul yang bermacam - macam.
Ciri pengguna ectasy:
Setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan
pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Efek Negatif yang
dapat timbul adalah kerusakan saraf otak dehidrasi (kurang cairan)
,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos , kerusakan saraf mata dan tidak
nafsu makan.
4) CANNABIS (GANJA)
Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol
,adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat
pemakainya menjadi TELER atau FLY.
Ciri pengguna cannabis:
Biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung
mata terlihat bengkak merah dan berair , terlihat sering bengong
,pendengaran seperti berkurang , sulit berpikir perasaan gembira dan
selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak bergairah.

D. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat


disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. oleh
karena itu penulis akan memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut :

1. Faktor Internal : adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

a) Keluarga : jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (broken home)


maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan frustasi. akibat lebih
jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi
konsumen narkoba.

b) Ekonomi : kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja


menjadi pengedar narkoba. seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi
kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan
yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

8
c) Kepribadian :apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah
dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang. faktor yang cukup kuat
mempengaruhi seseorang.

a) Pergaulan : teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi


terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-
ikutan teman. terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian
cukup lemah, akan mudah terjerumus.

b) Sosial / Masyarakat : lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan


memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkoba.

c) Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan


dan penelitian. tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk
coba - coba, ikut trend / gaya, lambang status sosial, ingin melupakan
persoalan, dan lain lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan.
penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan
atau dependensi, disebut juga kecanduan.

a. Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:


1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

E. Remaja Dan Penyalahgunaan Narkoba

Permasalahan narkoba di indonesia masih merupakan sesuatu yang


bersifat urgen dan kompleks. dalam kurun waktu satu dekade terakhir
permasalahan ini menjadi marak terbukti dengan bertambahnya jumlah
penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya
pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam
polanya dan semakin massif pula jaringan sindikatnya.
Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam
kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja, namun juga
masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi,
usia maupun tingkat pendidikan. sampai saat ini tingkat peredaran narkoba
sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya pada daerah perkotaan
saja melainkan sudah menyentuh komunitas pedesaan.
Hal inilah yang menjadi kewaspadaan bagi kita, untuk selalu melakukan
upaya pencegahan pada berbagai tingkatan. permasalahan narkoba sudah
mewabah di hampir semua negara di dunia, akibatnya jutaan jiwa mengalami

9
ketergantungan narkoba, menghancurkan kehidupan keluarga, mengancam
keamanan dan ketahanan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan laporan badan dunia peserikatan bangsa-bangsa untuk
urusan narkoba dan kejahatan, unodc (united nations office on drugs crimes),
upaya pengawasan narkoba yang ketat oleh negara-negara di dunia telah
dapat mengendalikan peredaran narkoba di eropa, amerika dan asia.
Namun transaksi dan peredaran narkoba yang dilakukan oleh pelaku
kejahatan terorganisir (organized crime) ternyata terus meningkat sehingga
perlu diperlukan berbagai macam upaya untuk untuk melindungi masyarakat
dari bahaya penyalahgunaan narkoba penyalahguna narkoba menduduki
rangking 20 dunia sebagai penyebab angka kematian dan rangking ke 10 di
negara sedang berkembang, termasuk indonesia.
Penyalahgunaan narkoba diketahui sangat rentan dan mudah terjangkit
hiv, hepatitis dan tubercolis, yang kemudian dapat menular ke masyarakat
umum. atas dasar inilah unodc menganggap penyalahgunaan narkoba
merupakan masalah kesehatan dalam lingkup negara republik indonesia,
tingkat penyalahgunan narkoba memberikan dampak yang luar biasa
signifikan.
Baik dari sisi sosial maupun ekonomi berdasarkan data yang dihimpun
oleh bnn, dari tingkat pembiayaan urusan yang berkaitan dengan narkoba,
negara mengeluarkan anggaran sekitar 45 triliun, dengan perincian untuk
membiayai rehabilitasi, pengobatan maupun proses hukum.
Angka ini sangat fantastis untuk ukuran indonesia yang masih dalam
tataran berkembang oleh karenanya diperlukan kepedulian dari setiap
komponen untuk bersama melakukan pencegahan dan pemberantasan
peredaran gelap narkoba.

1. Remaja dan Perkembangannya.


Usia muda (remaja) merupakan usia produktif yang membutuhkan
perhatian khusus, karena pada posisi ini, taraf pencarian jatidiri dan
cenderung masih bersifat labil. pola pikir kaum muda kadang kala hanya
bersifat instan, dan mencari yang temudah mana kala menghadapi sesuatu
yang sulit. ada beberapa faktor sebagai penyebab atau yang mempengaruhi
perilaku seorang remaja, diantaranya :
a. Faktor Pertemanan
b. Perkembangan teknologi informasi
c. Pengaruh budaya
d. Gaya hidup hedonism
Beberapa faktor itulah sebagai pemicu dalam setiap pola hidup maupun dasar
pemikiran seseorang, termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba.
seringkali seorang anak muda terjebak kedalam lembah hitam narkoba hanya
karena faktor pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba.
Kalau kita analisa pengaruh teman sebaya menjadi metode paling
ampuh untuk urusan peredaran gelap narkoba.
Seseorang begitu mudah terpengaruh oleh teman yang dianggap selevel.
selain itu perkembangan teknologi yang semakin canggih, dari sisi negatifnya
juga memunculkan potensi-potensi negatif pula. pada masa seperti saat ini
adalah boleh dibilang the nations without state, arus informasi begitu deras
masuk tanpa melalui filter sehingga batas pergaulan boleh di bilang bebas
tanpa batas.

10
2. Narkoba dan Dampak Buruknya
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (narkoba) merupaka
extra ocdinary crime (kejahatan luar biasa). saat ini di indonesia ada 3
kejahatan besar yang membutuhkan perhatian intensif,di antaranya adalah
penyalahgunaan naroba, korupsi dan terorisme. penyalahgunaan narkoba
memang menjadi sesuatu yang menakutkan jika kalau tidak segera ditangani,
karena dampak yang dimunculkan adalah sangat mengerikan.
Akibat penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan atau
memunculkan kejahatan baru, seperti mencuri, merampok dan berbagai
tindak kekerasan maupun seks bebas. pada dasarnya, sifat umum dari
narkoba ada tiga, yaitu depresan, stimulan dan halusinogen. depresan adalah
bersifat menekan sistem syaraf hingga pengguna narkoba jenis ini bisa tidak
sadarkan diri, bahkan detak jantung semakin melemah.
Sifat yang kedua adalah stimulan, yaitu bersifat memberikan
rangsangan pada sistem syaraf sehingga memunculkan kebugaran yang
berlebih dan memiliki kecenderungan untuk selalu segar dan fit pada saat
menggunakan narkoba, misalnya penggunaan jenis shabu.
Yang ketiga adalah halusinogen sifat dari narkoba ini adalah bersifat
memunculkan angan-angan yang dipaksakan seolah - olah sesuai dengan
kenyataan walaupun hal itu tidak mungkin terjadi, contohnya penggunaan
ekstasi.
Dari ketiga sifat tersebut yang menjadi sasaran utama adalah sistem
syaraf yang tentu akan merubah tingkat pemikiran maupun kesadaran
seseorang dan yang lebih fatal lagi adalah mengakibatkan kerusakan pada
organ tubuh, mulai jantung, paru, hati dan ginjal jadi pada dasarnya yang
diserang adalah fisik maupun psikologis seorang pengguna dalam proses
medis, pelaksana kegiatan kedokteran akan selalu menggunakan jenis
narkotika maupun psikotropika akan tetapi dalam dosis maupun takaran
tertentu misalnya dalam proses anestesi maupun pengobatan yang akan
selalu membutuhkan jenis narkoba.
Taraf pengkonsumsian narkoba mengalami beberapa fase,
diantaranya pengguna coba-coba, pengguna tetap dan pengguna kecanduan.
pengguna tetap maupun pengguna kecanduan akan selalu melewati fase
coba-coba, dengan mencoba walaupun sedikit lama kelamaan akan terjadi
peningkatan dosis, hal inilah yang bisa berakibat fatal jika kalau terjadi.
Seorang pecandu narkoba, dalam kesehariannya akan mengalami
perubahan yang signifikan jika dibandingkan pada waktu belum
menggunakan narkoba. mulai dari sifat dalam pergaulan, cara berpakaian
hingga pergaulan, seorang pecandu hanya bergaul dengan sesama pecandu
dan memiliki sifat tertutup. ada beberapa hal yang harus diwaspadai dalam
setiap modus operandi peredaran narkoba. pertama para pengedar akan
memberikan tawaran secara gratis terhadap obyek sasarannya, dan lama -
kelamaan akan dijadikan pelanggan tetap dengan target memperoleh
keuntungan.

3. Harapan Terhadap Aturan Perundangan yang Berlaku


Tindak pidana narkoba di indonesia diatur dalam undang-undang no
35 tahun 2009 tentang narkotika. dalam undang-undang tersebut diatur
secara rinci berkaitan sangsi pidana maupun proses hukum dari para pelaku.

11
hal ini merupakan wujud penyempurnaan dari undang-udang tahun 1997
tentang psikotropika undang-undang no 35 bukti keseriusan negara dalam
upaya pemberantasan narkoba.
Tindak pidana narkoba merupakan lect specialist atau pengkhususan
jika dibanding dengan tindak pidana lainnya. dalam undang-undang tersebut
sangsi terberat adalah hukuman mati dengan berbagai pertimbangan tertentu.
Yang menjadi harapan besar adalah memberlakukan aturan perundangan
dengan sebenarnya untuk mampu menekan tingkat penyalahgunaan narkoba
di indonesia tercinta.
Dalam pasal 54 undang-undang no 35 tahun 2009 dijelaskan bagi para
pecandu/penguna wajib menjalani rehabilitasi baik medis maupun sosial,
tentunya dengan memperhatikan berbagai prasyarat yang ada. selain upaya
penegakan hukum dan rehabilitasi, diperlukan partisipasi aktif dari segenap
lapisan masyarakat untuk turut mendukung upaya penangulangan narkoba,
sebagaimana diatur dalam pasal 104 undang-undang no 35 tahun 2009
dalam pasal tersebut dijamin keterlibatan masyarakat dalam memberikan
informasi untuk masalah tindak pidana narkotika.
Sebuah harapan besar termaksud dalam amanat undang-undang ini
dalam menghambat peredaran gelap narkoba di bumi tercinta. pencegahan,
pemberantasan dan peredaran gelap narkoba, adalah meupakan tanggung
jawab bagi kita semua.
Untuk mewujudkan targed yang sudah dicanangkan, yakni menuju
indonesia bebas narkoba tahun 2015. dibutuhkan peran bebagai pihak
termasuk dalam hal ini masyarakat, untuk mampu berperan sentral dalam
kaitan tindak pidana narkotika. disisi lain sistem penegakan hukum harus
berjalan secara fair dan penerapan aturan perundangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kita sebagai generasi bangsa sudah selayaknya
untuk berfikir secara sistematis dan memiliki fisi kedepan yang lebih baik,
agar dapat mewujudkan sesuatu yang positif bagi bangsa dan negara
tercinta.

F. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran


yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. kecanduan inilah
yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (ssp) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal dampak penyalahgunaan narkoba pada
seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian
pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

a) Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

12
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis b,
c, dan hiv yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. over
dosis bisa menyebabkan kematian.

b) Dampak psikis dan sosial bagi pemakai narkoba antaralain :

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. ketergantungan fisik


akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat
(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest).
Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial
seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
manipulatif, dll. masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara
masa anak-anak dan masa dewasa. perkembangan seseorang dalam masa
anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di
masa dewasa.
Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba,
maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. pada masa remaja,
justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang - senang besar sekali. walaupun semua kecenderungan itu wajar-
wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba,
para remaja tertular dan menularkan hiv/aids di kalangan remaja hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian
bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya hiv/aids. kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

13
G. Tahap-Tahap Pemulihan Pecandu Narkoba

tahap-tahap rehabilitasi bagi pecandu narkoba :


1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh
kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. dokterlah yang
memutuskan apakah pecandu perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi
gejala putus zat (sakau) yang ia derita. pemberian obat tergantung dari jenis
narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. dalam hal ini dokter butuh
kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan
narkoba tersebut.
2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program
rehabilitasi. di indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai
contoh di bawah bnn adalah tempat rehabilitasi di daerah lido (kampus
unitra), baddoka (makassar), dan samarinda di tempat rehabilitasi ini,
pecandu menjalani berbagai program diantaranya program therapeutic
communities (tc), 12 steps (dua belas langkah, pendekatan keagamaan, dan
lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai
dengan minat dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat
kembali ke sekolah atau tempat kerja namun tetap berada di bawah
pengawasan. untuk setiap tahap rehabilitasi diperlukan pengawasan dan
evaluasi secara terus menerus terhadap proses pulihan seorang pecandu.
Dalam penanganan pecandu narkoba, di indonesia terdapat beberapa
metode terapi dan rehabilitasi yang digunakan yaitu :
1. Cold turkey; artinya seorang pecandu langsung menghentikan penggunaan
narkoba/zat adiktif. metode ini merupakan metode tertua, dengan mengurung
pecandu dalam masa putus obat tanpa memberikan obat-obatan. setelah
gejala putus obat hilang, pecandu dikeluarkan dan diikutsertakan dalam sesi
konseling (rehabilitasi nonmedis).
2. Terapi substitusi opioda; hanya digunakan untuk pasien-pasien
ketergantungan heroin (opioda). untuk pengguna opioda hard core addict
(pengguna opioda yang telah bertahun-tahun menggunakan opioda suntikan),
pecandu biasanya mengalami kekambuhan kronis sehingga perlu berulang
kali menjalani terapi ketergantungan. kebutuhan heroin (narkotika ilegal)
diganti (substitusi) dengan narkotika legal. beberapa obat yang sering
digunakan adalah kodein, bufrenorphin, metadone, dan nalrekson.
3. Therapeutic community (tc); metode ini mulai digunakan pada akhir 1950 di
amerika serikat tujuan utamanya adalah menolong pecandu agar mampu
kembali ke tengah masyarakat dan dapat kembali menjalani kehidupan yang
produktif. program tc, merupakan program yang disebut drug free self help
program. program ini mempunyai sembilan elemen yaitu partisipasi aktif,
feedback dari keanggotaan, role modeling, format kolektif untuk perubahan
pribadi, sharing norma dan nilai-nilai, struktur & sistem, komunikasi terbuka,
hubungan kelompok dan penggunaan terminologi unik. aktivitas dalam tc
akan menolong peserta belajar mengenal dirinya melalui lima area
pengembangan kepribadian, yaitu manajemen perilaku, emosi psikologis,
intelektual & spiritual, vocasional dan pendidikan, keterampilan untuk
bertahan bersih dari narkoba.
4. Metode 12 steps; di amerika serikat, jika seseorang kedapatan mabuk atau
menyalahgunakan narkoba, pengadilan akan memberikan hukuman untuk

14
mengikuti program 12 langkah. pecandu yang mengikuti program ini
dimotivasi untuk mengimplementasikan ke 12 langkah ini dalam kehidupan
sehari-hari.

H. Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar,


sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. dalam hal ini
semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan
aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin.kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu
sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada
siswa.karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang
mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka
jalani.

Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :


1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll instansi pemerintah, seperti halnya bkkbn, lebih banyak berperan
pada tahap intervensi ini kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi
melalui berbagai bentuk materi kie yang ditujukan kepada remaja langsung
dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment) fase ini meliputi: fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
mental, dan fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3
minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan - bahan adiktif
secara bertahap.
3. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. tahap ini biasanya terdiri atas fase stabilisasi,
antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,
dan fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. tahap ini
biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok - kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.dengan berbagai upaya
tersebut di atas, mari penulis optimisi anak didik akan terjaga dan terawasi
dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba sehingga harapan semua
komponen masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh
di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

15
I. Penyebaran
Penyebaran narkoba hingga kini sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari
bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik,
tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, pemerintah khawatir
akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas
narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga
saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba
pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat
mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

J. Manfaat
Manfaat dari tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan
digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya
kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian,
karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih
bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak
tempat disalahgunakan. Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya
dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk
kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam
harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama
sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun
ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya,
daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap
dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

1. Budidaya adalah tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis.


Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai
membudidayakannya dalam rumah kaca.
2. Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan
agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung
pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping
morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk,
lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan
ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga
dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Dan kata "morfin"
berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
3. Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi
sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari
tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan,
dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”. Saat ini Kokain masih
digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga

16
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama
dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

K. Tips Bebas Narkoba

Sobat, kita sebagai generasi muda dan komunitas masyarakat


indonesia harus cerdas dan tanggap dalam mengatasi bahaya
penyalahgunaan narkoba. langkah awal yang bisa kita lakukan diantaranya
dengan memperbanyak informasi mengenai bahaya penyalahgunaan serta
peredaran gelap narkoba semisal membaca artikel-artikel tentang bahaya
narkoba, berita-berita di media cetak maupun media elektronik bahkan lewat
pameran-pameran yang sering di lakukan oleh badan narkotika nasional.

Berikut ini beberapa tips bagi generasi muda serta masyarakat pada
umumnya agar terbebas dari narkoba dan dalam rangka mendukung program
nasional untuk menciptakan "indonesia bebas narkoba.

1. Tips menghindarkan diri dari narkoba :


a) Tingkatkan iman dan taqwa semua agama mengajarkan tentang kebaikan.
salah satu diantaranya adalah dengan menjauhkan diri dari barang haram
yaitu narkoba, obat - obatan terlarang dan minuman keras. dengan keimanan
dan ketaqwaan yang bersumber dari diri pribadi, kita akan mampu
menghindarkan diri dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
b) Siapkan diri dan mental untuk menolak apabila ditawari narkoba. kemampuan
diri dan mental dalam menghindari penyalahgunaan narkoba sejak dini bisa
terbentuk mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. dari
lingkungan yang baik akan timbul pribadi yang baik pula pada setiap
individunya.
c) Hati - Hati dalam memilih teman bergaul. dalam pergaulan kita juga harus
selektif dalam memilih teman. kita pilih teman atau kelompok yang dapat
meningkatkan pengetahuan kita dan yang menambah nilai positif bagi diri
kita. apalagi saat ini, pergaulan sudah dibilang "bebas", dalam arti tanpa ada
batasan-batasannya. padahal, pergaulan itu ada tata caranya. pergaulan
yang baik akan membentuk kita menjadi pribadi yang baik dan mampu
menangkal penyalahgunaan narkoba.
d) Belajar berkata "tidak" apabila ditawari dengan alasan yang tepat, kalau tidak
mampu segera tinggalkan tempat itu.

17
BAB III
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa


terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan
oleh dua faktor yakni faktor interna dan eksternal. tetapi pada akhirnya
narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan
kepedulian orang tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi
pemerintahan dalam membina generasi muda agar mereka bisa bebas dari
bahaya narkoba.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat,
negara dan agama sudah saatnya kita berkata,”katakan tidak pada narkoba”
atau say “ no to drugs” dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba
kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. jangan kita sia-siakan masa depan
yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat
mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba
coba menggunakan narkoba.

2. Saran
Upaya pencegahan akan bisa dioptimalkan apabila ada kerjasama
yang harmonis dan sinergis antara sekolah, masyarakat dan pemerintah. Bagi
guru yaitu memberikan penyuluhan atau mengadakan razia dadakan untuk
muridnya dan bagi siswa maupun pelajar tak ada gunanya menggunakan
narkoba karena itu membahayakan bagi tubuh dan menjerumuskan si
pengguna kedalam kehidupan kegelapan juga kesengsaraan yang
mengakibatkan kematian atau membunuh diri sendiri perlahan-lahan.

3. Penutup
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami.
oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat
membantu dalam penyempurnaan makalah ini.semoga kita senantiasa
terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan
kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. seperti
berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim pelajar (rohis) dan lain sebgainya.
dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua
orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan
mereka.
Demikian karya tulis iniuntuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca
pada umumnya mengenai pencegahan penggunaan narkoba yang dapat
merusak masa depan kita. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung mastar’ain h. ba. 2010. hidup indah tampa narkoba. edisi ke-2.
jakarta : letupan indonesia
Libertus jehani & antoro dkk. 2006. edisi ke-1 mencegah tterjerumus narkoba.
jakarta : visimedia
Suryono siswanto. 2001. penanggulangan bahaya narkoba : media informasi
dan edukasi penyalahgunaan narkoba. jakarta : kemitraan peduli
penanggulangan bahaya narkoba
Indonesia kepolisian : satgas luhpen narkoba. 2011. penanggulangan
penyalahgunaan bahaya narkoba : dengan teknik pendekatan yuridis,
psikologis, medis dan religius. jakarta : sekretariat subdit bintibmas ditbimmas
polri
Partodiharjo subagyo dr. 2006. kenali narkoba dan musuhi
penyalahgunaanya. jakarta : esensi
Darman flavianus. 2006. edisi ke-1. mengenali jenis dan efek buruk narkoba.
jakarta : visimedia
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/08/24/514/tahap-tahap-
pemulihan-pecandu-narkoba
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2011/10/31/189/sejarah-singkat-
narkoba
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/06/12/458/tips-bebas-narkoba
Majalah niat edisi ii/2013 penulis : anwar nuris state gazette no.278
juncto 536.
(Verdovende middelen ordonantie) yang mulai diberlakukan pada tahun 1927
(state gazette no.278 juncto 536).

19

Anda mungkin juga menyukai