Anda di halaman 1dari 31

BAB III

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

BAYI” S ” DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI

TANGGAL 26 JULI 2018

No register :

Tgl Lahir/Jam : jam: wita

Tgl pegkajian : jam: wita

A.LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Identitas

a) Identitas Bayi

Nama :

Tanggal Lahir/Jam : Jam: wita

Jenis Kelamin :

Anak ke :

b) Identitas Orang Tua (ibu/Ayah)

Nama :

Umur :
Nikah/Lamanya :

Suku :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

2. Data Biologis/Fisologis

a) Keluhan Utama :

1) Bayi mengalami asfiksia sedang, bayi tidak segera

menangis dengan spontan dan apgar score 4/6

2) Bayi belum dapat bernapas secara spontan, gerakan tidak

aktif, badan merah dan ekstremitas bawah biru

b) Riwayat Kehamilan :

(a) G1P0A0

(b) HPHT tgl 28 oktober 2017

(c) TP tgl 05 agustus 2018

(d) Masa Gestasi 38 minggu 4 hari

(e) ANC sebanyak 4 kali di PKM lahua

(f) Ibu mendapat suntikan tetanus texoid 1X di PKM lahua

c) Riwayat Persalinan :

(a) Tanggal Lahir 26 juli 2018

(b) Bayi lahir pervaginam PBK jam 10. 15 wita

(c) Plasenta lahir jam 10.20 wita


(d) Bayi tidak segera menangis

(e) BBL/PBL : 2800 gram/48 cm

(f) Keadaan umum asfiksia sedang

(g) Afgar skor 4/6

d) Perlangsungan Kala I sampai IV

(a) Kala I yaitu pembukaan 1-10 berlangsung selama 11 jam

(b) Kala II yaitu kala pembukaan lengkap sampai bayi lahir selama

dua jam

(c) Kala III yaitu lahirnya bayi sampai plasenta selama 30 menit

(d) Kala IV yaitu lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum

Tabel apgar score

Tanda 0 1 2 Angka

A: pucat Badan Seluruh tubuh 1 2

Appearance merah, kemerah-

(warna kulit) Ekstremitas merahan

biru

P : pulse Tidak ada Dibawah Diatas 100 1 2

(heart 100

date/frekuensi)

G : grimace Tidak ada Sedikit Menangis,batuk 1

(reaksi gerakan atau bersin

terhadap mimic
rangsangan)

A : activity lumpuh Esktremitas Gerakan aktiv 1

(tunos otot) dalam fleksi

sedikit

R : respiration Tidak ada Lemah tidak Menangis kuat 1

(usaha nafas) teratur

Jumlah :

e) Riwayat Sosial

(a) Ibu belum dapat berinteraksi dengan bayinya.

(b) Ibu dan keluarga senang dengan kelahiran bayinya.

f) Riwayat Ekonomi

Biaya perawatan ditanggung suaminya (Tn”S”)

3. Data Objektif

a) Pemeriksaan Umum

1) Berat Badan Lahir: 2800 gram

2) Panjang Badan Lahir: 48 cm

3) Jenis Kelamin: Laki-laki

4) Pemeriksaan Pengukur:

- Lingkar Kepala : 33

- Lingkar Dada : 34

- Lingkar Perut : 29

-
b) Pemeriksaan Fisik

1) Kepala : Simetris kiri dan kanan, tidak ada caput,

UUB belum menutup, rambut hitam, tipis dan halus.

2) Mata : Simetris kiri dan kanan, selera warna putih,

kunjungtiva warna merah muda.

3) Hidung : Simetris kiri dan kanan, cuping hidung

tidak bergerak saat bernapas, pernapasan mulai teratur.

4) Mulut dan Bibir : Refleks menghisap kurang baik, palatum

tidak ada kelainan, bibir lembab.

5) Telinga : Simetris kiri dan kanan.

6) Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada

pembengkakan.

7) Dada dan Perut : Tidak ada benjolan pada dada, gerakan otot

ada, bayi bernapas dengan pernapasan perut, tali pusat basah.

8) Ekstremitas

(a) Tangan : Pergerakan kurang baik, jari tangan kanan

dan kiri lengkap, reflex moro lemah.

(b) Kaki : Pergerakan baik, jari-jari kaki lengkap,

reflex babynsky lemah.

9) Anus : Labia mayora menutupi labia minora,

Nampak lubang anus.

c) Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan Laboratorium : Darah belum dilakukan.


d) Obat-obatan : Vit.K 0,5 ml dan Tetes mata

(chloramphenicol 0,5% pada tanggal 26-07-2018 jam: 10.00 wita.

B. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

AKTUAL

Bayi cukup bulan, asfiksia seda

ng.

DS : Ibu mengatakan HPHT 28-10/2017

Ibu melahirkan tanggal 26-07/2018

DO :

a. Masa Gestasi 38 minggu 4 hari

b. Berat badan 2800 gram

c. Panjang badan 48 cm

d. A/S : 4/6

e. Kala I yaitu pembukaan 1-10 berlangsung selama 11 jam

f. Kala II yaitu pembukaan lengkap sampai bayi lahir selama 2

jam

Analisa dan Interpretasi data

Dari HPHT tanggal 28.10.2017 sampai bayi lahir tanggal 18.07.2016 dengan BB:

2800 gram, PB: 48 cm, masa gestasi 38 minggu 4 hari (Winkjosastro H, 2011).

2. Asifikasi sedang
DS : Ibu mengatakan bayinya tidak bernapas secara spontan.

DO :

a. Bayi lahir tidak segera menangis

b. Pernapasan lambat, tidak teratur <35 x/menit

c. Denyut jantung 86 x/menit

d. Warna kulit tubuh kemerahan, Ekstremitas bawah biru

e. Apgar score 4/6

f. Bayi lahir dengan banyak lender dan hidung di mulut

Analisa dan Interpretasi data

Pada perlangsungan kala I dan II yang menyebabkan asifiksia neonaterum

terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin,

sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan dalam menghilangkan CO2,

salah satu penyebab adalah partus lama (Sudarti-Afroh. 2013).

C. LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Potensialnya terjadi Asfiksia Berat, terjadi Hipotermi pada bayi, dan terjadi

infeksi tali pusat.

DS :-

DO :

a. Bayi tidak segera menangis pada saat lahir, pernapasan lemah dan teratur

b. Frekuensi jantung 86 x/menit

c. Seluruh tubuh berwarna kemerahan dan Ekstremitas bawah biru


d. Suhu badan 36,5’C

e. Tampak lendir di mulut dan hidung

f. Apgar score 4/6

Analisa dan Interpretasi data

Bayi baru lahir segera menangis terjadi karena gangguan pertukaran gas

serta transfer O2 dan ibu ke janin sehingga terjadi gangguan dalam persedian O2

dan dalam menghilang CO2. Dan apabila Asfiksia sedang tidak dapat tertangani

secara tepat maka dapat mengakibatkan asfiksia berat (yuliastuti eka, 2010).

D. LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/EMERGENCY

Melakukan tindakan resusitasi pada bayi dan melakukan kolaborasi

dengan dokter untuk penangan asfiksia sedang.

E. LANGKAH V. INTERVENSI

Diagnosa Aktual : BCB, dengan asfiksia sedang

Tujuan :

1. Tidak terjadi asfiksia berat

2. Tidak terjadi hipotermi

3. Tidak terjadi infeksi pada tali pusat

Kriteria :

1. Bayi segera bernapas secara spontan, segera menangis.

2. Bayi bergerak aktif

3. Warna kulit kemerah-merahan


4. Tanda-tanda vital dalam batas normal

a. Pernapasan 40-60 x/menit

b. Frekuensi jantung 100-160 x/menit

c. Suhu 36,5’C-37’C

5. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat.

Intervensi

Tanggal : 26.07.2018 Jam : 10.20 WITA

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi hisokomial

2. Keringkan tubuh bayi, ganti kain yang basah dengan kain yang kering

dan bersih kemudian bedong bayi dengan baik.

Rasional : Untuk mencegah terjadinya kehilangan panas pada bayi

karena bayi yang baru lahir belum mampu secara sempurna

menyeimbangkan suhu tubuhnya sehingga penyesuaian diluar

kandungan sangat memerlukan pengawasan.

3. Atur posisi bayi dengan posisi kepala sedikit esktensi dan bersihkan

mulut hingga hidung

Rasional : Dengan membersihkan mulut hingga hidung mencegah

cairan tidak terspirasi kedalam saluran pernapasan dan posisi kepala

yang sedikit esktensi kelancaran pertukaran oksigen dan

karbondioksida.
4. Lakukan rangsangan taktil

Rasional : Rangsangan taktil membantu dalam proses merangsang

saraf-saraf bayi yang baru lahir.

5. Nilai bayi dengan apgar score

Rasional : Membantu dalam upaya penilaian keadaan bayi dan

efektivitas upaya resusitasi.

6. Berikan injeksi vit.K 0,5 ml/1M

Rasional : Untuk mencegah pendarahan di otak

7. Perawatan tali pusat

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi tali pusat pada bayi

8. Beri intake yang adekuat sesuai dengan kebutuhan bayi setelah 2 jam

asfiksia sedang teratasi, pemberian diberikan setiap 2 jam dan dinaikan

setiap hari.

Rasional : Terpenuhi kebutuhan nutrisi bayi sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari dan dapat di ketahui perkembangan atau

kemampuan menghisap dan menelan bayi.

F. LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 26.07.2018 Jam : 10.20 WITA

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Hasil : Sudah dilakukan tindakan cuci tangan menggunakan teknik 6

langkah.
2. Mengeringkan tubuh bayi, ganti kain yang basah dengan kain yang kering

dan bersih kemudian bedong bayi dengan baik.

Hasil : Sudah dikeringkan dan mengganti kain yang kering dan bersih,

bayi sudah dibedong.

3. Mengatur posisi bayi dengan posisi kepala sedikit ekstensi dan bersihkan

mulut hingga hidung

Hasil : posisi bayi kepala sudah ekstensi

4. Melakukan rangsangan taktil

Hasil : rangsangan taktil sudah di lakukan dengan cara menyentil telapak

kaki bayi.

5. Menilai bayi dengan apgar score

Hasil : apgar score 4/6

6. Memberikan injeksi vit.K 0,5 ml/1M

Hasil : injeksi vit.K sudah diberikan di bagian paha kanan lateral

7. Merawat tali pusat

Hasil : sudah dilakukan perawatan tali pusat

8. Memberikan intake yang adekuat sesuai dengan kebutuhan bayi setelah 2

jam asfiksia sedang teratasi, pemberian diberikan setiap 2 jam dan

dinaikan setiap hari cc/kg BB

Hasil : sudah dilakukan pemberian nutrisi.


G. LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal : 26.07.2018 Jam : 10.25 WITA

1. Asfiksia sedang teratasi ditandai dengan:

a. Bayi bernapas secara spontan

b. Frekuensi jantung 140 x/menit

c. Pernapasan 60 x/menit

d. Apgar score 8/10

e. Suhu 37’C

2. Asfiksia berat tidak terjadi di tandai dengan:

a. Suhu 37’C

b. Pernapasan 60 x/menit

c. Warna kulit, tunos otot mengalami pergerakan

d. Reflex positif, reaksi melawan, bayi telah menangis

e. Apgar score 8/10


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU

LAHIR PADA BAYI “M” DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI RSUD

SYEKH YUSUF GOWA TANGGAL 26 JULI 2018

Nama: By “M”
No RM: 508XXX
Tanggal Lahir: 26 Juli
JK: Laki-laki
2018

Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Nama/Paraf

26 Juli 2018 S: Fadila Mubin

Jam: 10.20 WITA 1. HPHT Tgl 28-10-2018

O:

2. Bayi lahir tgl 26-06-

2018

3. BBL: 2800 gram

4. PB: 48 cm

5. Bayi tidak segera

menangis

6. APGAR score 4/6

7. TTV

8. DJ: 87 X/m

9. S: 36,5’C

10. P: 35 X/m

Jam: 10.20 WITA A: BCB, Asfiksia Sedang


P:

1. Cuci tangan sebelum

dan sesudah merawat

bayi

Hasil : Sudah

dilakukan tindakan cuci

tangan menggunakan

teknik 6 langkah.

2. Keringkan tubuh bayi,

ganti kain yang basah

dengan kain yang

kering dan bersih

kemudian bedong bayi

dengan baik.

Hasil : Sudah

dikeringkan dan

mengganti kain yang

kering dan bersih, bayi

sudah dibedong.

3. Atur posisi bayi dengan

posisi kepala sedikit

ekstensi dan bersihkan

mulut hingga hidung


Hasil: lender sudah

dibersihkan dari mulut

hingga hidung

menggunakan Dee Lee

4. Lakukan rangsangan

taktil

Hasil: rangsangan taktil

sudah dilakukan dengan

cara menyentil telapak

kaki bayi dan

menggosok punggung

bayi.

5. Nilai bayi dengan

Apgar score

Hasil: Apgar score 4/6

6. Berikan injeksi Vit.K

0,5 ml/IM

Hasil: Vit.K sudah

diberikan dipaha kanan

bawah leteral

7. Perawatan tali pusat

Hasil: sudah dilakukan

perawatan tali pusat


8. Beri intake yang

adekuat sesuai dengan

kebutuhan bayi 2 jam

setelah asfiksia sedang

taratasi, pemberian

dilakukan setiap 2 jam

dan dinaikan setiap hari

cc/kg BB

Hasil: sudah diberikan

CATATAN PERKEMBANGAN I

Nama: By “M” No RM: 508XXX

Tanggal Lahir: 26 Juli JK: Laki-laki

2018

Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Nama/Paraf

27 Juli 2018 S: Fadila Mubin

Jam: 08.00 WITA 1. HPHT Tgl 28-10-2018

O:

1. Umur: 1 hari

2. KU: Membaik

3. TTV

- DJ: 130X/menit
- S: 36,8’C

- P: 40X/menit

A: Bayi Baru Lahir Hari pertama

potensial terjadi Hipotermi dan

Infeksi tali pusat.

P:

Jam: 08.05 WITA 1. Mencuci tangan sebelum dan

sesudah merawat bayi

Hasil: sudah dilakukan cuci

tangan 6 langkah.

2. Mengobservasi TTV

Hasil: DJ: 130X/menit,

S: 37’C,

P: 40X/menit

3. Membungkus dan

mengeringkan bayi dengan

kain yang bersih dan kering

Hasil: Sudah diganti dengan

kain kering dan bersih

4. Mempertahankan Bayi dalam

keadaan Hangat

Hasil: Bayi sudah dibedong

dengan baik
5. Melakukan perawatan tali

pusat

Hasil: Sudah dilakukan

Perawatan tali pusat

Nama: By “M” No RM: 508XXX

Tanggal Lahir: 26 Juli JK: Laki-laki

2018

Tanggal/Jam Catatn Perkembangan Nama/Paraf

28 Juli 2018 S: Fadila Mubin

Jam: 08.00 WITA 1. Ibu mengatakan pengeluaran

ASI lancer

O:

1. KU: Baik

2. TTV

- DJ: 130X/m

- S: 36,8’C

- P: 40X/menit

3. Umur bayi 2 hari

4. Reflex hisap mulai baik

Jam: 08.00 WITA A: BCB, Keadaan Umum Bayi baik

P:
1. Mencuci tangan sebelum dan

sesudah merawat bayi

Hasil: sudah dilakukan 6

langkah.

2. Mengobservasi TTV

Hasil: DJ: 130X/menit,

S: 37’C,

P: 42X/menit

3. Membungkus dan

mengeringkan bayi dengan

kain yang bersih dan kering

Hasil: Sudah diganti dengan

kain kering dan bersih

4. Mempertahankan Bayi dalam

keadaan Hangat

Hasil: Bayi sudah dibedong

dengan baik dan suhu badan

bayi dalam keadaan normal

5. Menganjurkan ibu untuk

menyusui bayinya

Hasil: ibu sudah menyusui

bayinya.
CATATAN PERKEMBANGAN III

Nama: By “M” No RM: 508XXX

Tanggal Lahir: 26 Juli 2018 JK: Laki-laki

Tanggal/Jam Cara Perkembangan Nama/Paraf

29 Juli 2018 S: Fadila Mubin

Jam: 10.00 WITA 1. Ibu mengatakan senang karena

bayinya sudah keluar dari

ingkubator

2. Ibu mengatakan pengeluaran

ASI lancer

O:

1. KU: Baik

2. TTV

- DJ: 130X/m

- S: 36,8’C

- P: 40X/m

3. Reflex Hisap Baik

A: BCB, Keadaan Umum Bayi baik

P:

1. Mencuci tangan sebelum dan

Jam: 10.00 WITA sesudah merawat bayi

Hasil: sudah dilakukan 6


langkah.

2. Mengobservasi TTV

Hasil: DJ: 130X/menit,

S: 37’C,

P: 42X/menit

3. Membungkus dan

mengeringkan bayi dengan kain

yang bersih dan kering

Hasil: Sudah diganti dengan

kain kering dan bersih

4. Mempertahankan Bayi dalam

keadaan Hangat

Hasil: Bayi sudah dibedong

dengan baik dan suhu badan

bayi dalam keadaan normal

5. Menganjurkan ibu untuk

menyusui bayinya

Hasil: ibu berseda menyusui

bayinya.

BAB IV

PEMBAHASAN
Pada BAB ini akan membandingkan antara tinjauan pustaka

dengan tujuan kasus pada Bayi “M” dengan Asfiksia Sedang di RSUD

Syekh Yusuf Gowa.

Untuk memudahkan pembahasan ini, maka penulis akan

membahas berdasarkan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan yang

terdiri dari 7 langkah, yaitu:

A. LANGKAH I. PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

Dalam pengkajian ini diawali dengan pengumpulan data melalui

anamnesa yang meliputi identitas bayi dan orang tua bayi. Riwayat

kehamilan dan perasalinan sekarang serta pemeriksaan fisik yang

berpedoman pada format pengkajian yang tersedia namun tidak menutup

kemungkinan untuk menambah data-data lain yang ditemukan jika

dibutuhkan.

Menurut teori Asfiksia sedang adalah dimana bayi tidak dapat

segera bernapas spontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia sedang terjadi

karena gangguan pertukaran gas serta transport oksigen dari ibu ke janin

sehingga terjadi gangguan dalam persedian oksigen.

Data yang diperoleh pada kasus By “M” yaitu Asfiksia Sedang,

yang ditandai dengan bayi tidak segera menangis, gerak tunos otot tidak

aktif, warna kulit merah ekstremitas bawah biru. Dengan melihat data

yang diperoleh maka tidak terdapat perbedaan tinjauan pustaka dengan

kasus nyata pada Bayi “M” dengan sfiksia sedang.


Pada tahap pengkajian ini penulis tidak menemui hambatan yang

berarti karena adanya sikap kooperatif dari keluarga bayi “M” untuk

memberikan informasi yang diperlukan serta dapat menerima kehadiran

penulis serta pengumpulan sampai tindakan yang diberikan, mau

menerima anjuran serta saran yang diberikan oleh bidan.

B. LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Asfiksia dalam tinjauan pustaka adalah keadaan dimana bayi tidak

dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah bayi lahir.

Penilaian asfiksia terdapat tiga yaitu Bayi tidak segera menangis, warna

kulit biru/Sianosis, frekuensi jantung <100X/m.

Sedangkan pada kasus bayi “M” ditemukan bayi tidak segera

menangis, gerak tunos otot tidak aktif, warna kulit merah, ekstremitas biru

sehingga ditegakan diagnose Asfiksia Sedang dan potensial terjadi

Asfiksia Berat.

Demekian penerapan tinjauan pustaka dan study kasus pada bayi

“M” secara garis besar tampak adanya persamaan diagnose actual yang

ditegakan sehingga memudahkan memberikan tindakan selanjutnya.

C. LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

POTENSIAL

Pada tinjauan pustaka manajemen asuhan kebidanan

mengidentifikasi adanya masalah potensial yang mungkin teradi pada bayi

“M” berdasarkan pengumpulan data, pengamatan yang cermat dan


observasi serta evaluasi jika kondisi yang tidak normal yang apabila tidak

ditangani akan membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga

mengancam bayi “M”.

Pada tinjauan pustaka Asfiksia jika tidak ditangani segera dapat

mengkibatkan terjadinya Asfiksia sedang dengan potensial terjadi Asfiksia

berat, Hipotermi, dan infeksi pada tali pusat.

Sedangkan pada study kasus bayi “M” dengan asfiksia sedang

didapatkan data yang mendukung yaitu pada partus lama, pernapasan

lambat, warna kulit badan merah, ekstremitas bawah biru, sehingga

diidentifikasi diagnose/masalah potensial terjadi asfiksia berat yang

menunjukan tidak adanya kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi

kasus.

D. LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI

Tindakan segera yang diberikan pada kasus ini tidak ada

kesenjangan sesuai yang ditemukan teori, adapun tindakan yang diberikan

sesuai dengan keadaan bayi yaitu: melakukan resusitasi pada BBL,

menjaga kehangatan bayi, melakukan perawatan tali pusat.

E. LANGKAH V RENCANA TINDAKAN

Pada tinjauan ini asuhan kebidanan suatu rencana tindakan

komprehensif tidak hanya indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi

klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi

meliputi antisipasi dengan bimbingan terhadap keluarga klien dan rencana


tindakan harus disetujui keluarga klien, semua tindakan harus berdasarkan

rasional yang relevan dan diakui kebenarannya satu situasi dan kondisi

tindakan harus secara teoritis.

Dalam tinjauan pustaka, tindakan yang harus diberikan pada bayi

yang mengalami asfiksia adalah: Cuci tangan sebelum dan sesudah

merawat bayi, keringkan tubuh bayi, ganti kain yang basah dengan kain

yang kering dan bersih kemudian bedong bayi dengan baik, atur posisi

bayi dengan posisi kepala sedikit lebih ekstensi dan bersihkan mulut

hingga hidung, lakukan rangsangan taktil, Nilai bayi dengan Apgar score,

dan Berikan injeksi Vit.K 0,5 ml/IM.

Sedangkan pada bayi “M” dilakukan rencana tindakan sesuai

dengan diagnose/masalah actual dan potensial sebagai berikut, rencana

tindakannya terdiri dari Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat

bayi, mengeringkan tubuh bayi dan mengganti handuk yang basah dengan

handuk yang kering, atur posisi bayi dengan kepala sedikit ekstensi,

bersihkan lender dari mulut dan hidung, lakukan rangsangan taktil, nilai

usaha bernapas bayi, warna kulit dan frekuensi jantung.

Hal ini menunjukan bahwa ada kesamaan antara tinjauan pustaka

dan tinjauan manajemen asuhan kebidanan pada penerapan studi kasus

dilahan praktek.

F. LANGKAH VI IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


Sesuai tinjauan asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana

tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman bayi. Pelaksanaan asuhan

kebidanan dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan serta bekerja sama

dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan rencana tindakan yang telah

direncakan.

Adapun rencana tindakan pada kasus bayi “M” adalah cuci tangan

sebelum dan sesudah merawat bayi, mengeringkan tubuh bayi, ganti kain

yang basah dengan kain yag kering dan bersih kemudian bedong bayi

dengan baik, mengatur posisi bayi dengan posisi kepala sedikit lebih

ekstensi dan bersihkan mulut hingga hidung, melakukan rangsangan taktil,

menilai bayi dengan Apgar score, memberikan injeksi Vit.K 0,5 ml/IM,

merawat tali pusat, setelah asfiksia sedang teratasi, pemberian dilakukan

setiap 2 jam dan dinaikan setiap hari cc/kg BB.

Pelaksanaan Implementasi asuhan kebidanan pada tinjauan kasus

Bayi “M” tidak terdapat kesenjangan.

G. LANGKAH VII EVALUASI

Sebagai langkah terakhir dalam kasus ini adalah melakukan

evaluasi terhaap hasil dan proses manajemen asuhan kebidanan yang

diterapkan. Mengevaluasi pencapaian dengan kriteria yang diidentifikasi

memutuskan apakah tinjauan telah tercapai.

Dalam evaluasi yang dilakukan selama 3 hari dari tanggal 26 juli

2018 sampai tanggal 29 juli 2018 diperoleh hasil yaitu Berat Badan tetap

2800 gram, tidak terjadi hipotermi ditandai dengan tanda-tanda vital dalam
batas normal yaitu suhu badan 37’C, denyut jantng 140x/menit,

pernapasan 45X/menit, dan tidak terjadi infeksi tali pusat.


BAB V

PENUTUP

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi “M” dengan

Asfiksia Sedang di RSUD Syekh Yusuf Gowa tanggal 26 juli 2018 s.d 29

juli 2018, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian pada bayi “M” maka diperoleh data

yang akurat dan dilakukan proses pemechan masalah dengan

menggunakan pola berpikir varney 7 langkah vaney:

1. Sebelum melakukan diagnose masalah actual, harus dilakukan

indetifikasi data dasar yang didapatkan yaitu bayi lahir tanggal 26 juli

2018 jam: 10.15 wita, JK: Laki-laki, A/S: 4/6. Maka disimpulkan bayi

“M” mengalami asfiksia sedang.

2. Setelah mengidentifikasi diagnose atau masalah actual pada bayi “M”

maka ditegakan diagnose bayi Baru Lahir Normal Aterm dengan

asfiksia sedang.

3. Setelah mengidentfikasi diagnose masalah actual pada bayi “M” maka

dapat ditegakan masalah potensial terjadinya afiksia berat sesuai data

yang diperoleh melalui observasi langsung keadaan bayi yaitu

ditemukan bayi tidak segera menangis, gerakan tunos otot tidak aktif,

warna kulit merah, ekstremitas biru.


4. Setelah mengantisipasi diagnose masalah potensial pada bayi “M”

maka harus melakukan tindakan segera untuk penatalaksanaan asfiksia

sedang yaitu bersihkan jalan napas, keringkan tubuh bayi, atur posisi

kepala dengan posisi defleksi pada saat penghisap lendir, lakukan

rangsangan taktil, lakukan ventilasi tekanan positif dengan

menggunakan ambubag, apabila bayi sudah bernapas secara spontan

dan frekuensi jantung sudah normal tetapi warna kulit masih biru

makan dilakukan pemberian O2.

5. Setelah melakukan tindakan segera atau kolaborasi pada bayi “M”

maka asfiksia yang dialami oleh bayi tersebut, ditandai dengan bayi

segera bernapas secara normal, menangis segera, bayi bergerak aktif,

warna kulit kemerahan, tanda-tanda vital dalam batas normal.

6. Setelah menyusun rencana asuhan kebidanan pada byi “M” maka

ditegakan diagnose bahwa bayi mengalami asfiksia sedang dan perlu

dilakukan penanganan pada bayi agar tidak terjadi asfiksia berat yaitu

mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi, mengeringkan

tubuh bayi, ganti kain yang basah dengan kain yang kering dan bersih

kemudian bedong bayi kemudian atur posisi bayi dengan posisi kepala

sedikit ekstensi dan bersihkan mulut hingga hidung, melakukan

rangsangan taktil, menilai bayi dengan apgar score, membersihkan

injeksi vit.K 0,5 ml/IM, merawat tali pusat, membersihkan intake yang

adekuat sesuai dengan kebutuhan bayi 2 jam setelah asfiksia sedang


sudah teratasi, pemberian dilakukan setiap 2 jam dan dinaikan setiap

hari cc/kg BB.

7. Setelah mengevaluasi tindakan asuhan yang dilakukan pada bayi “M”

maka bayi bias bernapas dengan teratur seperti bayi yang tidak

mengalami asfiksia sedang yang ditandai dengan: bayi dapat bernapas

secara spontan, frekuensi jantung 140X/menit, pernapasan 44X/menit,

apgar score 8/10, suhu 36,5C, warna kulit kemerahan, tunos otot aktif,

reflex positif, reaksi melawan, bayi telah menangis.

8. Setelah mendokumentasikan semua tindakan asuhan kebidanan pada

bayi “M” maka disimpulkan bahwa asfiksia sedang tidak berlanjut ke

asfiksia berat.

B. SARAN

1. Perlu menjalin hubungan yang baik antara sesame petugas kesehatan

dalam merencanakan asuhan kebidanan atau proses pemecahan

masalah. Selain itu hubungan antara klien dengan petugas juga harus

dibina agar dapat diperoleh hasil yang akurat dalam pengkajian data

subjektif maupun objektif.

2. Diharapkan ibu datang kembali untuk mengimunisasi bayinya agar

bayinya mempunyai kekebalan tubuh dan bias terhindar dari penyakit.

3. Diharapkan agar ibu menjaga personal hygine seperti mengganti

popok setiap kali basah atau kotor.

4. Diharapkan agar keluarga klien dapat menerima kondisi yang dialami

bayinya, bersedia membantu petugas dalam merawat bayinya.


5. Asfiksia merupakan suatu keadaan yang berbahaya dan harus segera

mendapatkan perawatan untuk diharapkan kepada petugas kesehatan

khususnya bidan agar mampu mendiagnosa terjadinya asfiksia sedang

sehingga tidak berlanjut asfiksia berat.

6. Dalam pemberian asuhan yang optimal dibutuhkan suatu langkah atau

pola piker yang dapat mengorganisasikan rencana asuhan yang akan

diberikan yaitu asuhan kebidanan sebagai suatu langkah-langkah yang

menuntutkan baik bagi klien maupun bagi bidan kemudian

didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai