Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEPERAWATAN KRITIS

KONSEP DASAR KEPERWATAN KRITIS

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis

Dosen Pengampu : Eny Erlinda Widyastuti, M.Kep., Sp.Kep.MB

Disusun oleh

NAMA : DEWI APRILIANTI

NIM : 171440105

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2019
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KRITIS

A. Definisi
Menurut American Association of Critical Nursing (AACN)
mendefinisikan keperawatan kritis sebagai pasien yang beresiko tinggi untuk
masalah kesehatan aktual ataupun potensial yang mengancam jiwa. Semakin
kritis peyakit pasien, semakin besar kemungkinan untuk menjadi sangat
rentan, tidak stabil dan kompleks, membutuhkan tenaga yang intensif dan
asuhan keperawatan yang teliti. (Nurhadi, 2014).
Pasien kritis memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Prognosis
buruk setelah mengalami henti jantung paru dirumah sakit. Mengenali ciri-
ciri dengan segera dan penatalaksanaan yang sesuai secara dini pada pasien
kritis bersifat esensial untuk mencegah perburukan. (Jevon Filip & Bverli
Ewens. 2010)
B. Tujuan
Tujuan dari keperawatan kritis yaitu untuk memenuhu kebutuhan klien
dan keluarganya serta untuk mempertahankan hidup klien. Kemampuan
keperawatan kritis yaitu karena pasien yang dirawatpada area keperawatan
kritisuumnya memiliki masalah lebih dari satu system tubuh bahkan sistemik
maka perawat dituntu untuk dapat memiliki :
1. Pengetahuan tentang fisiologis dan patofisiologi tubuh manusia
2. Dasar pengetahuan untuk dapat menginspretasikan dan berespon terhadap
masalah-masalah klinis dengan keterampilan tinggi
C. AACN merumuskan kompetensi perawat esensial keperawatan kritis yaitu :
1. Penilaian klinis, merupakan alat klinis yang digunakan oleh tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan.
2. Advokasi, bekerja untuk kepentingan yang lainnya ketika yang lain tidak
mampu membela hak-hak yang dimilikinya.
3. Praktik keperawatan, gabungan dari intervensi keperawatan yang
menghasilkan rasa kasih sayang, dukungan serta lingkungan yang kondusif
4. Kolaborasi, merupakan kemampuan perawat dalam bekerja sama dengan
tenaga medis lainnya sehingga dapat mencapai tujuan secara optimal.
5. Berpikir sistematis, kemampuan dalam menggunakan alat dan
pengetahuan dalam mengetahui perjalanan penyakit baik
6. Toleransi dalam keberagaman merupakan sensitifitas dalam mengenali,
menghormati, serta berkolaborasi dengan mereka yang berbeda.
7. Investigasi klinis, merupakan kemampuan perawat untuk mempertanyakan
dan mengevaluasi setiap praktik kesehatan, menyediakan informasi yang
akurat serta melakukan inovasi melalui riset dan pengalaman.
Daftar Pustaka

Carolyn, et all. 2010. Critical Care Nursing. Jakarta. Depkes

Nuthadi. 2014. Gambaran Dukungan Perawat Pada Keluarga Pasien Krits di


Rumah sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi. Program Stud S1 Ilmu
Keperawatan, Universitas Diponegoro.

Jevon Filip & Bverli Ewens. 2010. Pemantuan Pasien Kritis Edisi 2. Jakarta.
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai