Anda di halaman 1dari 12

RPP Simulasi Materi Pecahan di Kelas 3 SD

Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai
landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,
tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang
mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal,
dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah
kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Bilangan
Geometri dan pengukuran
Pengolahan data.

KURIKULUM MATEMATIKA
Kelas III Sekolah Dasar
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang
Geometri dan Pengukuran
2. Menggunakan pengu-kuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
2.3 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat

Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
3.1 Mengenal pecahan sederhana*
3.2 Membandingkan pecahan sederhana
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
Geometri dan Pengukuran
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya
4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang

*Kompetensi Dasar yang akan disimulasikan

Pecahan
Pengertian Pecahan
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilsutrasi gambar, bagian
yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian
inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap
satuan, dan dinamakan penyebut.
Pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang
bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan sulitnya pengadaan media
pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan angka, seperti pada
pecahan 1/2, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.

Pembelajaran Pecahan
Pembelajaran pecahan dimulai di kelas III semester 2. Adapun langkah-langkah pembelajaran
pecahan diawali dengan penanaman konsep, kemudian pemahaman konsep, dan pembinaan
keterampilan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : III/2
Pertemuan :
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi
Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar
Mengenal pecahan sederhana

Indikator
3.1.1 Mengenal pecahan sebagi bagian dari sesuatu yang utuh.
3.1.2 Membaca dan menulis lambang pecahan.
3.1.3 Menyajikan nilai pecahan dengan menggunakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya.
3.1.4 Membilang dan menuliskan pecahan dalam kata-kata dan dalam lambang.

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
2. Siswa dapat membaca dan menuliskan lambang pecahan.
3. Siswa dapat menyajikan nilai pecahan dalam bentuk gambar dan sebaliknya.
4. Siswa dapat membilang dan menuliskan pecahan dengan kata-kata dan lambang.

Materi Pokok
Pecahan

Metode Pembelajaran
Inkuiri
Diskusi
Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru mengingatkan siswa tentang materi perkalian dan pembagian, dan memberikan apersepsi
yang berkaitan dengan materi pecahan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Kegiatan Inti

Guru mengawali dengan memberikan contoh menggunakan benda kongkrit (misalnya,


sebungkus coklat silver quen, donat, jeruk) untuk menjelaskan konsep pecahan sederhana.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. (jumlah
kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas.
Guru membagikan kertas hvs dan kertas warna dalam berbagai bentuk bangun datar (persegi
panjang, lingkaran, segi tiga, dan persegi); karton, gunting; penggaris, dan lem kertas.
Setiap kelompok berdiskusi untuk memotong kertas yang berwarna ke dalam beberapa bentuk
bangun datar, dan kemudian membaginya menjadi 2, 3, 4, 5, dan 6 bagian.
Setiap kelompok memperlihatkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Kelompok yang lain
memberikan komentar kepada kelompok yang sedang memperlihatkan hasil kerja kelompoknya.
(ketika kegiatan ini berlangsung akan ada proses apersepsi pada diri siswa)
Kemudian guru menjelaskan konsep pecahan sederhana kepada siswa dengan menggunakan
benda kongkrit dan hasil kerja siswa.
Guru menugaskan setiap kelompok untuk menuliskan bentuk pecahan di setiap bagian bangun
datar yang telah dipotong.
Kegiatan Akhir
Guru mengarahkan pemahaman siswa untuk bisa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan melalui kegiatan LKS.

Alat dan Sumber Belajar


Buku paket kelas III semester 2
LKS
Benda-benda kongkrit (coklat, jeruk, donat)
Kertas hvs putih, warna, karton.
Contoh 2

RPP KELAS 3 K13 TEMA 2 SUB TEMA 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Makarti Mulya


Kelas / Semester : 3 /1
: Perkembangbangan Teknologi (Tema 2)
: Perkembangbangan Teknologi Pangan(Sub Tema 1)
Pembelajaran ke :
Alokasi waktu :

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
serta dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Indikator
3.3 Mengemukakan isi teks surat  Mengidentifikasi teks surat
tanggapan pribadi tentang tanggapan pribadi tentang
perkembangan teknologi produksi, perkembangan teknologi
komunikasi, dan transportasi serta produksi secara lisan atau
permasalahan dan lingkungan sosial di tulis.
daerah dengan bantuan guru dan  Mengelompokkan hasil
teman dalam bahasa Indonesia lisan teknologi pangan dan yang
dan tulis yang dapat diisi dengan bukan pada teks surat
kosakata bahasa daerah untuk tanggapan pribadi tentang
membantu pemahaman. perkembangan teknologi
4.3 Mengolah dan menyajikan teks surat produksi secara tertulis.
tanggapan pribadi tentang  Membaca teks surat
perkembangan teknologi tanggapan pribadi tentang
produksi,komunikasi, dan perkembangan teknologi
transportasi serta permasalahan dan produksi.
lingkungan sosial di daerah secara  Menceritakan kembali isi teks
mandiri dalam bahasa Indonesia surat tanggapan pribadi
lisan dan tulis yang dapat diisi dengan tentang perkembangan
kosakata bahasa daerah teknologi produksi secara
untuk membantu penyajian. lisan atau tulis dengan tepat..

Muatan : Matematika
No Kompetensi Indikator
3.3 Memahami konsep pecahan sederhana Menyebutkan lambang pecahan biasa
menggunakan benda-benda yang berdasarkan gambar.

konkrit/gambar, serta menentukan nilai Menentukkan pecahan biasa sebagai
terkecil dan terbesar. bagian dari sesuatu yang utuh dengan
Merumuskan dengan kalimat sendiri, benar.
4.2 membuat model matematika, dan  Menuliskan lambang pecahan pecahan
memilih strategi yang efektif dalam biasa berdasarkan gambar..
memecahkan masalah nyata sehari-
hari yang berkaitan dengan
penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian bilangan bulat,
waktu, panjang, berat benda, dan uang,
serta memeriksa kebenaran
jawabnya.

Muatan : SBdP
No Kompetensi Indikator
3.1 Mengenal karya seni gaya dekoratif.  Mengidentifikasi karya seni gaya
4.1 Menggambar dekoratif dengan dekoratif.
mengolah perpaduan garis, warna,  Membuat pola untuk membuat gambar
bentuk, dan tekstur berdasarkan dekoratif sesuai contoh..
hasil pengamatan di lingkungan
sekitar.

C. TUJUAN
1. Dengan memperhatikan tanda baca, siswa dapat membaca teks surat tanggapan pribadi
dengan intonasi yang tepat.
2. Melalui pengamatan teks surat tanggapan pribadi, siswa dapat mengidentifikasi surat
tanggapan pribadi tentang perkembangan teknologi pangan dengan benar.
3. Melalui pengamatan teks surat tanggapan pribadi, siswa dapat mengelompokkan hasil
teknologi pangan dan yang bukan dengan tepat.
4. Melalui pengamatan teks surat tanggapan pribadi, siswa dapat menceritakan isi teks surat
tanggapan pribadi tentang perkembangan teknologi pangan secara lisan dengan lengkap.
5. Dengan mengamati penjelasan guru tentang membaca bilangan pecahan, siswa dapat
menyebutkan lambang pecahan berdasarkan gambar dengan tepat.
6. Dengan mengamati bagian daerah yang diwarna atau diarsir siswa dapat menentukkan
pecahan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan lambang pecahan dengan tepat.
8. Berdasarkan pengamatan gambar, siswa dapat mengidentifikasi karya seni gaya dekoratif
dengan aspek simetris.
9. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat membuat pola untuk membuat gambar
dekoratif sesuai dengan contoh..

D. MATERI
1. Bacaan teks surat tanggapan pribadi
2. Bilangan pecahan
3. Karya seni gaya dekoratif dengan aspek simetris

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode :, Pengamatan, tanya jawab, diskusi, presentasi dan praktek

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa 10 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing,
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak,
bernyanyi lagu yang relevan, game opening dan kata-
kata positif yang memotivasi.
4. Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam
mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa
kesiapan siswa.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Inti Membaca: 150 menit


1. Siswa dikenalkan dengan kata teknologi pangan dan
proses pengalengan.Guru dapat menjelaskan
pengertian teknologi pangan dengan penjelasan
sederhana yang mudah dipahami siswa.Teknologi
pangan adalah suatu teknologi yang menerapkan ilmu
pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah
panen. Teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan
(kbbi.web.id).

Catatan:
Guru menjelaskan kata teknologi kepada siswa
dengan sederhana namun benar. Tujuan teknologi
pangan adalah memperoleh manfaat seoptimal
mungkin dan sekaligus dapat meningkatkan nilai
dari pangan tersebut.
Penerapan ilmu pangan adalah untuk memilih,
mengawetkan, memproses, mengemas, mendistri-
busikan, hingga menggunakan bahan pangan yang
aman dan bernutrisi. Contoh produk makanan hasil
teknologi pangan adalah: susu bubuk, yogurt, susu
cair dalam kemasan, keju, sosis, tahu, kecap, dsb.
Proses pengalengan yaitu langkah-langkah penyim-
panan dan pengawetan bahan pangan yang dikemas
dalam sebuah wadah dari kaleng dan kemudian
disterilkan sehingga dapat tahan lama dan tidak
mengalami kerusakan.
2. Siswa membaca teks secara bergantian dengan
suara lantang. Setiap siswa membaca satu paragraf.
Pada kegiatan ini guru melakukan penilaian.Siswa
menunjukkan kata-kata pada teks bacaaan yang
berkaitan dengan teknologi pangan.Siswa dan guru
mendiskusikan kata-kata yang belum dipahami siswa.
Berikut ini contoh kata-kata yang mungkin belum
dipahami siswa:
produk = barang yang dibuat dan ditambah
gunanya dalam proses produksi dan
menjadi hasil akhir dari proses produksi
itu.
pangan = makanan.
tauco = nama makanan berasal dari kedelai
yang difermentasi.
Tauco sebaiknya dibawa ke kelas agar memudahkan
siswa memahami benda yang di maksud. (jika
ada).

Bercerita:

1. Siswa diminta menceritakan kembali isi bacaan


dengankalimatnya sendiri secara bergantian
dengan percayadiri. Guru melakukan penilaian
kemampuan siswa bercerita..

Mengamati:

1. Siswa mengamati gambar jenis-jenis makanan


yang ada pada buku siswa.
2. Siswa mengelompokkan makanan yang
termasuk hasil teknologi pangan dan yang
bukan pada buku siswa. Guru menilai
kemampuan siswa dalam mengelompokkan
makanan berdasarkan hasil teknologi pangan
dan yang bukan hasil teknologi pangan.

Belajar:

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang


tahu yang merupakan salah satu produk
teknologi pangan. Guru dapat mengganti
dengan produk teknologi pangan yang ada pada
kondisi lokal..
2. Siswa diajak berimajinasi bahwa mereka
adalah penjual tahu. Setiap siswa diberi 1
lembar kertas HVS yang diimajinasikan
sebagai tahu. Kertas dilipat dan digunting
sesuai dengan pecahan yang disebutkan guru.

Gambar berikut ini mendeskripsikan pecahan biasa:

Gambar berikut ini bukan pecahan biasa karena tidak


semua bagian sama besar:
Syarat terbentuknya pecahan biasa adalah semua
bagian sama besar.

Berlatih:
Siswa mengerjakan latihan soal tentang pengenalan
pecahan biasa dan menentukkan pecahan biasa
berdasarkan gambar yang diarsir. Guru menilai hasil
pekerjaan siswa.

Berkarya:
1. Siswa mengamati motif dekoratif pada gambar kue.
2. Siswa menirukan salah satu motif dekoratif pada
gambar kue. Guru berkeliling kelas untuk mengamati
siswa yang sedang bekerja. Hasil pekerjaan siswa ini
masuk dalam penilaian guru.
3. Setelah kegiatan ini selesai, seluruh siswa
mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru dan
merapikan alat-alat tulis mereka dan membersihkan
sampah-sampah yang ada di kelas.

Penutup A. Refleksi 15 menit


Dalam kegiatan refleksi guru memberikan salah satu
pertanyaan berikut ini:

a. Apa yang kamu pelajari hari ini?


b. Bagaimana perasaanmu saat kegiatan
bercerita/mengerjakan soal-soal
pecahan/menirukan motif dekoratif gambar
kue?
c. Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
d. Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih
lanjut?
e. Bagaimana caramu untuk mendapatkan
informasi tersebut?
f. Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan
refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau
tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis
jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.
g. Kegiatan kelas diakhiri dengan berdoa bersama
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu siswa petugas
piket..

B. Salam dan do’a penutup.

G. SUMBER DAN MEDIA

1. Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 3 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Media Ajar Guru Indonesia SD/MI untuk kelas 3 dari JGC Software
3. Media Ajar Motivasi Guru Indonesia dari JGC Software
4. Tempe, tahu, kecap, tauco, susu kental manis, dsb. (dapat diganti bahan lain sesuai
dengan kondisi lokal)
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI online (http://kbbi.web.id)
6. Gambar-gambar karya seni gaya dekoratif
7. Kertas HVS
8. Gunting .

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi
ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap

Keterangan:
K = Kurang; C = Cukup; B = Baik; SB = Sangat Baik
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis: Skor
a. Mengelompokkan hasil teknologi pangan dan yang bukan hasil teknologi
pangan.
Jumlah soal: 1 buah
Skor maksimal: 5
Skor setiap jawaban: 5
b. Melengkapi titik-titik yang ada pada soal-soal pecahan biasa
Jumlah soal: 3 buah
Skor Maksimal: 30
Skor setiap jawaban: 10
c. Menentukkan nilai pecahan biasa sesuai dengan gambar.
Jumlah soal: 3 buah
Skor Maksimal: 75
Skor setiap jawaban: 25
3. Penilaian Keterampilan :
a. Penilaian: Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian Membaca Teks Surat

b. Rubrik Penilaian Bercerita Isi Teks Surat

c. Penilaian: Unjuk Kerja


Rubrik Penilaian Kemampuan Menirukan Motif Dekoratif Gambar Kue

4. Catatan Guru
1. Hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu selama pembelajaran?
2. Siswa mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus?
3. Hal-hal apa saja menjadi catatan keberhasilan pembelajaran yang telah Bapak/Ibu lakukan?
4. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar pembelajaran yang Bapak/Ibu
lakukan menjadi lebih efektif?

Mengetahui Makarti Mulya, ............................


Kepala Sekolah, Guru Kelas 3 ,

NARWANTO, S.Pd Drs. RASTUN


NIP. 1969110891992081001 NIP. 196509111992081001

Anda mungkin juga menyukai