Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN HASIL

PERCOBAAN PRAKTIKUM

HUKUM ARCHIMEDES

DARI TELUR

Oleh

I PUTU ILHAM ARTHA DIPUTRA

No :14

Kelas : IX – G

SMP Negeri 2 JombangTahun Pelajaran 2019/2020

Jalan Bupati RAA Soeroadiningrat No. 10, Kecamatan Jombang, Telepon 861519

i
PERCOBAAN PRAKTIKUM

HUKUM ARCHIMEDES

DARI TELUR

Telahdisetujui dan disahkan pada hari………tanggal……

Mengetahui

KepalaSekolah Pembina

Karyono, S.Pd, M.M.Pd Suharti, M.Pd

NIP 196506171995011002 NIP 196607301929032009

ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena rahmat dan ridhoNya kami dapat
menyelesaikan laporan hasil percobaan mengenai Hukum Archimedes ini sesua dengan
waktu yang telah di tentukan, salawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Baginda
Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan yang pantas kita ikuti jejaknya dan kesehariannya.
Tak lupa pula kami ucapkan banyak terimah kasi kepada bapak/ibu guru yang selalu
memberi bimbingan kwpada kami
Mohon maaf yang sebesar-besarnya karna dalam penyusunan makalah ini masaih banyak
kekurangan . oleh karna itu saya mengharapkan saran atau masukan yang sifatnyan
tmembangun
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhususnya bagi saya .
amin……

Wassalamualaikum wr.wb

iii
Daftar Isi
COVER…………………………………………………………………………….i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………….ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………...iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………iv
Daftar Gambar……………………………………………………………………...v

Bab 1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………....
1.3 Tujuan…………………………………………………………………...
1.4 Manfaat………………………………………………………………....
Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori……………………………………………………….....
Bab 3. Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………….
3.2 Lokasi Penelitian……………………………………………………..…
3.3 Objek Penelitian…………………………………………………………
3.4 Subjek penelitian………………………………………………………...
Bab 4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Alat dan Bahan………………………………………………………….
4.2 Cara kerja………………………………………………………………...
4.2 Hasil…………….……………………………………………………......
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….
5.2 Saran……………………………………………………………………...

iv
iviv
Daftar Gambar

 Gambar telur tenggelam………

 Gambar telur mengapung……..

 Gambar telur terapung………..

v
iviv
Kata pengantar :
BAB 1
Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG :

Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa
lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat
cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu
besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda
yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang.
Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan
menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini
kita akan membahas hukum archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-
hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum archimedes
dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer , kapal laut, kapal selam, dan
balon udara.

1.2 RUMUSAN MASALAH :

a) Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas?

b) Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut?

1.3 TUJUAN PENELITIAN : Untuk dapat mengetahui hukum arcimedis telu1

1.4 MANFAAT PENELITIAN :


1. Dapat memahami definisi roket air.
2. Dapat membuat roket air dengan mudah.
3. Dapat memahami prinsip roket sehingga dapat terbang

1
BAB 2
Tinjauan Pustaka

2.1 LANDASAN TEORI :

Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse,
Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai
ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa
yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam
cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan
yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata
lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
sering disebut gaya Archimedes.

Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang
terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu
menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih
kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan
ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih
ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang
diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung.
Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu
tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan
fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu,
Fapung = gaya apung.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1).
Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah
batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).

2
Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan
fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa
benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil
daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat
sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari
dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada
Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada
bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas
benda. (perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang
di dalam air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar
daripada fluida yang terletak pada bagian atas normal.

3
BAB 3
Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian :


 Penulis melakukan percobaan secara langsung di rumah penulis karena bahan
dan alat yang digunakan untuk penelitian tersedia di lingkungan rumah.

3.2 Lokasi Penelitian :


 Penulis melakukan pengamatan dengan mata secara langsung dirumah penulis.

3.3 Objek Penelitian :


 Penulis mengumpulkan buku buku yang berkaitan dengan praktikum hukum
Archimedes telur ( telur,gelas,garam,sendok,dll ).
 Dari buku buku tersebut penulis mendapatkan pengetahuan dan ingin
melakukannya.
3.4 Subjek Penelitian :
 Penulis yang meneliti secara langsung tentang hukum Archimedes telur.

4
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan

4.1 ALAT DAN BAHAN :

No Alat Bahan Jumlah KET

250
1 Botol Akua Air 3
ml

2 Sendok Makan Telur Ayam 2 2

3 Tisu/Kain Lap Garam Dapur 1 1 bks

½
4 Batang Pengaduk Gula Pasir 2 kg

5 Backer Glass - 1 -

4.2 CARA KERJA :

1 Percobaan Dengan Menggunakan Air Biasa

1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.


2. Masukkan telur ke dalam wadah yang di isi air.
3. Di aduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.
2 Percobaan Dengan Menggunakan Garam Dapur Dalam Air
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Menambahkan garam dapur sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara perlahan sambil mengamati reaksi pada telur.
3 Percobaan Dengan Menggunakan Gula Pasir
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Tambahkan gula pasir ke dalam air sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara perlahan dan mengamati perubahan yang terjadi.

5
4.3 HASIL PENGAMATAN :

NO Bahan Jmlh/Sendok Hasil Keterangan

1. Air 200 mL Tenggelam

2. Garam 1 Tenggelam

- - 3 Melayang

- - 6 Mengapung

- - 8 Mengapung Terapung Tinggi

3. Gula 1 Tenggelam

- - 3 Tenggelam Tidak Sepenuhnya

- - 6 Melayang

- - 8 Mengapung

6
BAB V
Penutup

5.1 KESIMPULAN :

Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang
telah dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis air yang sebelumnya
lebih kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis telur akan bertambah apabilah
dicampurkan dengan garam (massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang
membuat massa jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan
telur menjadi terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan bahwa”apabilah
suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda tersebut akan
mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang
dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut.
Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis garam lebih
besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan enam
sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula delapan sendok makan baru dapat
menyebabkan telur menjadi terapung.

5.2 SARAN :
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum archimedes
ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya
lebih bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih
bisa mendalami lagi.Kemudian memperhatikan hal-hal brikut:

1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara perlahan-lahan
agar telurnya tidak pecah.
2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan tenggelam,
melayang dan terapung.
3) Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati percobaan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai