Anda di halaman 1dari 5

The Determinants of Box Office Revenue for Horror Movies

Penulis : Neil Terry, Robert King, dan Jeri J. Walker


Tahun : 2010
Jurnal : Journal of Global Business Management

Latar Belakang
Pada awal kemunculannya, film horor dibuat untuk memberikan rasa takut dan kaget
kepada penontonnya sebagai perasaan yang jarang dijumpai di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat pada umumnya. Dahulu, film horor hanya menampilkan karakter-karakter seperti
Dracula, Zombie, Frankenstein, Mummy, dan Wolfman. Baru pada tahun 1937, rilis film horor
yang bersifat “kehantuan” seperti contoh The Exorcist, Amityville Horror dan Poltergeist. Selain
itu, pada masa ini juga hadir kemunculan sosok-sosok serial killer seperti Michael Myers dalam
film Halloween, Freddy yang membunuh dari dalam mimpi serta Jason yang berkeliaran
membunuh muda-mudi dalam film Friday the 13th. Film horor terus berkembang dan memiliki
tempat tersendiri di hati masyarakat. Sama seperti genre lainnya, film ini juga memiliki pasang
surut dan dapat terlihat dari seberapa banyak pendapatan dari film tersebut. Tidak banyak film
horor yang berhasil menjadi film blockbuster dan berpenghasilan di atas $100 juta dan oleh
sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
peningkatan penerimaan film horor.

Metodologi dan Data


Sampel yang digunakan dalam penelitian kali ini berasal dari 225 film yang rilis pada
rentang waktu 1978 hingga 2010 dan dikategorikan sebagai film horror oleh boxofficemojo.com
- sebuah website yang menyediakan data mengenai dunia box offices secara komprehensif.
Selain itu, untuk mendapatkan data mengenai pendapatan sebuah film, tanggal rilis, genre,
rating, dan variabel bebas lainnya, peneliti menggunakan website Movies.com, Oscars.org,
WorldwideBoxoffice.com, boxofficemojo.com, imdb.com, dan the-numbers.com sebagai
referensi.
Model yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
pendapatan dari film horror adalah sebagai berikut:

Dimana BOXOFFICE adalah pendapatan domestik dari sebuah film yang sudah disesuaikan
terhadap inflasi menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar. THEATRES adalah jumlah
teater yang menampilkan film tersebut di minggu pertama pembukaannya. HOLIDAY adalah
variabel kategori dimana 1 berarti film tersebut dirilis pada saat musim liburan saat/atau sebelum
halloween atau Jumat tanggal 13; 0 sebaliknya. CRITIC adalah persentase komposit rating yang
diberikan oleh sekelompok kritikus film. SEQUEL adalah variabel kategori dimana 1 berarti
film tersebut memiliki sekuel sedangkan 0 sebaliknya. Sedangkan COMEDY, SLASHER,
VAMPIRE, dan ZOMBIE merupakan variabel kategori yang menunjukkan genre dari sebuah
film dimana 1 berarti termasuk ke dalam genre tersebut dan 0 sebaliknya. RESTRICTED adalah
variabel kategori yang menunjukkan apabila film tersebut diberi rating R, 0 apabila sebaliknya.
NUDITY adalah variabel kategori dimana 1 menunjukkan apabila di film tersebut terdapat
ketelanjangan karakter perempuan yang dinilai frontal dan 0 sebaliknya. Terakhir, BUDGET
menunjukkan estimasi biaya produksi dan promosi yang telah disesuaikan terhadap inflasi
menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar.

Tabel di atas adalah deskripsi statistik setiap variabel yang digunakan di dalam model ini.
Film dengan pendapatan terbesar yang dijadikan sampel ini adalah Twilight: New Moon yang
rilis pada tahun 2009. Jumlah teater yang dibuka terbanyak pada minggu pertama perilisan film
jatuh kepada Twilight: Eclipse dan di posisi kedua ditempati oleh Twilight: New Moon. Dari sisi
kritik, Evil Dead 2 adalah film yang paling banyak mendapatkan ulasan positif tertinggi pada
tingkat 98% sedangkan yang terendah jatuh kepada One Missed Call tanpa adanya ulasan positif
satu pun. Pada data variabel anggaran untuk film, Paranormal Activity menempati posisi paling
minim dengan hanya menggunakan $15.355 dan yang memiliki anggaran paling besar adalah
Van Helsing dengan $198,4 juta.

Hasil dan Kesimpulan


Tabel di atas menunjukkan hasil OLS dari model yang telah dibuat. Terdapat dua model
yang diregresi, pertama tanpa memasukkan variabel kontrol yakni anggaran dan kedua dengan
menginkorporasikan variabel anggaran (BUDGET) sebagai variabel kontrol. Dua model
digunakan untuk melihat robustness dari setiap variabel yang digunakan. Penjelasan hasil
variabel akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.

No Variabel Ekspektasi Hasil Regresi Penjelasan

1. Jumlah teater yang + + Semakin banyak teater yang dibuka,


dibuka pada awal Signifikan semakin besar pendapatan sebuah
kemunculan film film. Jumlah teater yang dibuka
THEATERS menunjukkan animo masyarakat
terhadap sebuah film.

2. Waktu perilisan film + + Apabila film dirilis pada waktu


HOLIDAY liburan atau waktu-waktu unik seperti
sebelum halloween atau pada saat
Friday the 13th maka akan menarik
minat masyarakat untuk menonton
film horor. Namun temuan ini tidak
mendukung hipotesis yang dibuat
oleh peneliti.

3. Persentase komposit + + Rating positif tinggi yang diberikan


rating yang diberikan Signifikan oleh masyarakat meningkatkan minat
oleh sekelompok dan keingintahuan seseorang untuk
kritikus film menyaksikan film tersebut.
CRITIC

4. 1= Film Sekuel + + Sama seperti film bergenre lain,


0= Bukan Film Sekuel Signifikan apabila suatu film memiliki sekuel
SEQUEL maka ceteris paribus film tersebut
berkemungkinan untuk memiliki fans
tetap yang akan menyaksikan
lanjutan dari film-film tersebut.

5. 1= Film Horror +/- - Meskipun tidak signifikan, hasil


Komedi negatif ini menunjukkan apabila
0= Bukan Film Horror masyarakat kurang menyukai film
Komedi horor yang bergenre komedi.
COMEDY

6. 1= Film Horror +/- + Selain karena 81 dari 225 sampel


Pembunuhan Signifikan yang digunakan merupakan film
0= Bukan Film Horror slasher. Dengan beberapa
Pembunuhan pengecualian, film horor biasanya
SLASHER tidak menggunakan aktor-aktor A-list
dengan pengakuan nama besar.
Bintang sejati dalam genre film horor
adalah karakter yang familiar seperti
Jason dan Jigsaw sehingga lebih
mendapatkan atensi dari masyarakat.

7. 1= Film Horror Vampir +/- + Meskipun pernah mengalami


0= Bukan Film Horror kejayaan dengan kehadiran series
Vampir film Twilight, genre vampir bukanlah
VAMPIRE yang paling diminati oleh masyarakat
dahulu, sehingga hasilnya tidak
signifikan.

8. 1= Film Horror +/- - Selain karena hanya 15% dari


Zombie Signifikan keseluruhan sampel, film bergenre ini
0= Bukan Film Horror bukanlah yang memberikan
Zombie pendapatan di atas $100 juta pada
ZOMBIE umumnya.

(Opini pengulas: belum memasukkan


keberhasilan film Resident Evil dan
World War Z karena data hanya
sampai 2010)

9. 1= Memiliki rating “R” - - Beberapa orang beranggapan bahwa


0= Bukan rating “R” Signifikan film bioskop adalah family product.
RESTRICTED Sehingga rating “R” membuat
produsen kehilangan beberapa pasar
orang dewasa karena larangan bagi
anaknya untuk dapat menyaksikan
sebuah film.

10. 1= Memiliki unsur + - Peneliti berekspektasi apabila aspek


ketelanjangan pada ketelanjangan pada karakter
karakter perempuan perempuan akan meningkatkan atensi
0= Sebaliknya penonton laki-laki, namun justru
NUDITY hasilnya adalah negatif meskipun
tidak signifikan.

11. Ongkos pembuatan + + Ongkos yang besar memiliki


film baik itu produksi Signifikan kemampuan untuk menarik perhatian
maupun promosi masyarakat. Film dengan ongkos
BUDGET yang besar menggunakan
anggarannya untuk menggunakan
artis yang terkenal, efek visual yang
mutakhir, dan promosi yang inklusif.

Anda mungkin juga menyukai