Anda di halaman 1dari 3

TUGAS STUDI DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAF PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER


(PJK)

1. Definisi PJK

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kondisi dimana ketidakseimbangan antara
suplai darah ke otot jantung berkurang sebagai akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri
koronia dengan penyebab tersering adalah aterosklerosis (Wijaya dkk, 2013). PJK merupakan
gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah dari penyempitan pembuluh darah
koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada terasa tidak nyaman di dada atau dada terasa
tertekan berat ketika sedang mendaki juga pada kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada
saat berjalan datar atau berjalan jauh (RISKESDAS, 2013).

Penyakit Jantung Koroner adalah suatu penyakit pada jantung akibat penimbunan plak
berupa lipid atau jaringan fibrosa yang menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke bagian otot
jantung sehingga menimbulkan kelemahan otot bahkan kerusakan yang biasanya diproyeksikan
sebagai rasa tidak enak oleh klien secara subyektif seperti rasa ditekan benda berat, ditindih dan
ditusuk.

2. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan ECG 12 lead yang dikerjakan waktu


istirahat pemeriksaan radiologis.

3. Teknik Pemeriksaan ECG

A. Alat dan Bahan :


1) Mesin ECG dilengkapi dengan :
a. Set kabel power
b. Set kabel ground
2) Sandapan atau Electrode terdiri dari :
a. Elektrode ekstremitas : 4 set kabel dan plat elektrode
b. Elektrode prekordial : 6 set kabel dan knob elektrode prekordial
3) Jelly electrode
4) Kertas ECG
5) Kertas tissue
6) Nierbekken
B. Instruksi Kerja
1) Cek alat ECG beserta kelengkapan dan pastikan mesin bekerja dengan
baik dan benar
2) Dekatkan mesin ke pasien
3) Cuci tangan
4) Mengucapkan salam
5) Menjelaskan tujuan pemeriksaan
6) Menjelaskan langkah dan prosedur pemeriksaan (informed concent)
7) Menanyakan kesiapan pasien
8) Pasang sketsel
9) Menyalakan mesin ECG
10) Baringkan pasien terlentang, tangan dan kaki tidak bersentuhan
11) Pastikan tidak ada alat elektronik atau logam lain yang bersentuhan
dengan badan klien
12) Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dalam tangan dan kaki
menggunakan kapas alkohol
13) Oleskan jelly elektrode pada area pemasangan elektrode
14) Pasang elektrode ekstremitas dengan susunan :

Elektrode Area
Kode Eropa Kode USA Pemasangan
Kabel merah (R) Kabel putih (RA) Pergelangan lengan
tangan
Kabel kuning (L) Kabel hijau (LA) Pergelangan lengan kiri
Kabel hitam (N) Kabel Hijau (RL) Pergelangan kaki kanan
Kabel hujau (F) Kabel merah (LL) Pergelangan kaki kiri
15) Pasang elektrode prekordial dengan susunan :

Elektrode Area
Kode Eropa Kode USA Pemasangan
Kabel putih-merah (C1) Kabel coklat-merah (V1) ICS-4 parasternal kanan
Kabel putih-kuning Kabel coklat-kuning (V2) ICS-4 parasentral kiri
(C2)
Kabel putih-hijau (C3) Kabel coklat-hijau (V3) Ditengah V2 dan V4
Kabel putih-coklat (C4) Kabel coklat-biru (V4) ICS-5 mid clavikula kiri
Kabel putih-hitam (C5) Kabel coklat-orange (V5) ICS-5 anterior axilla
kiri, setinggi V4
Kabel putih-ungu (C6) Kabel coklat-ungu (V6) ICS-5 mid-axilla kiri
setinggi V5
16) Rekam setiap lead 3-4 beat (setelan manual atau otomatis)
17) Lepas elektrode

18) Bersihkan jelly pada tubuh klien dan rapikan klien

19) Beritahu klien pemeriksaan sudah selesai

20) Matikan mesin ECG

21) Catat nama klien, umur, jam dan tanggal pemeriksaan

22) Bereskan alat dan cuci tangan

4. Mengapa dilakukan pemeriksaan ECG?

Untuk mendiagnosis kondisi klien. Mengetahui fungsi kerja otot jantung klien.

5. Manfaat untuk mendiagnosa

a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis : iskemia jaringan miokard terhadap sumbatan
arteri koronaria d.d pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah,
takikardi, sulit tidur.

Anda mungkin juga menyukai