Anda di halaman 1dari 7

‫‪Persiapan Menuju Hari Akhir‬‬

‫ُُ‬
‫ه‬ ‫ْن‬‫ِي‬‫َع‬‫نسْت‬ ‫ََ‬‫ه و‬ ‫دُ‬‫َُ‬‫ْم‬‫نح‬‫د ِلِلِ َ‬ ‫َْ‬‫َم‬‫الح‬‫ن ْ‬ ‫َِّ‬
‫إ‬
‫ْر‬
‫ِ‬ ‫ُو‬‫ْ شُر‬ ‫ِن‬ ‫ِاهللِ م‬‫ُ ب‬ ‫ْذ‬‫ُو‬‫نع‬‫ََ‬‫ه و‬ ‫ُُ‬ ‫ِر‬‫ْف‬‫َغ‬ ‫ََ‬
‫نسْت‬ ‫و‬
‫َا‬ ‫لن‬‫َاِ‬ ‫ْم‬‫َع‬‫َاتِ أ‬ ‫ْ سَي‬
‫ِّ‬
‫ِئ‬ ‫ِن‬ ‫َم‬‫َا و‬ ‫ِن‬‫ُس‬ ‫َْ‬
‫نف‬ ‫أ‬
‫ْ‬
‫من‬ ‫ََ‬‫ه و‬ ‫َّ َلُ‬ ‫ِل‬‫مض‬‫َالَ ُ‬ ‫ِ هللاُ ف‬ ‫ِه‬ ‫يْ‬
‫هد‬ ‫ْ َ‬ ‫من‬‫َ‬
‫ن الَ‬ ‫َْ‬‫د أ‬ ‫هُ‬ ‫َشَْ‬‫ه أ‬ ‫ِيَ َلُ‬ ‫هاد‬ ‫َالَ َ‬ ‫ْ ف‬ ‫ِل‬‫ْل‬
‫يض‬‫ُ‬
‫يكَ َلُ‬
‫ه‬ ‫ِْ‬‫ه الَ شَر‬ ‫دُ‬‫َْ‬‫َح‬‫ِالَّ هللاُ و‬
‫ه إ‬ ‫َِلـَ‬‫إ‬
‫ُْلُ‬
‫ه‬ ‫َسُو‬‫َر‬‫ه و‬ ‫دُ‬‫ُْ‬‫َب‬
‫دا ع‬ ‫ًَّ‬
‫َم‬‫مح‬‫ن ُ‬ ‫ََّ‬‫د أ‬ ‫هُ‬‫َشَْ‬
‫َأ‬‫و‬
‫ُوا‬ ‫ُوا َّ‬
‫اتق‬ ‫من‬‫َ آَ‬ ‫ين‬‫ِْ‬ ‫ها َّ‬
‫الذ‬ ‫يَ‬‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫َ‬
‫ِالَّ‬‫َّ إ‬ ‫تن‬‫ُْ‬‫ُو‬ ‫تم‬‫َالَ َ‬ ‫ِ و‬ ‫َات‬
‫ِه‬ ‫تق‬‫َّ ُ‬ ‫َق‬‫هللاَ ح‬
‫ْن‬ ‫ُو‬‫ِم‬‫مسْل‬‫ُّ‬ ‫ُم‬
‫ْ‬ ‫نت‬‫َْ‬
‫َأ‬‫و‬
‫ُم‬
‫ُ‬ ‫بك‬ ‫ُوا ر‬
‫ََّ‬ ‫َّاسُ َّ‬
‫اتق‬ ‫ها الن‬ ‫يَ‬‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫َ‬
‫ٍ‬
‫دة‬ ‫َاحَِ‬ ‫ْسٍ و‬ ‫نف‬‫ْ َ‬ ‫ِن‬‫ْ م‬ ‫ُم‬ ‫َك‬‫لق‬‫ََ‬‫ِي خ‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫َا‬ ‫هم‬‫ُْ‬‫ِن‬‫َّ م‬ ‫بث‬ ‫ََ‬‫ها و‬ ‫ََ‬‫ْج‬‫َو‬‫ها ز‬ ‫َْ‬‫ِن‬‫َ م‬ ‫لق‬‫ََ‬
‫َخ‬‫و‬
‫ُوا هللاَ‬ ‫اتق‬‫َ َّ‬ ‫ء و‬ ‫ِسَاً‬ ‫َن‬‫ًا و‬ ‫ِير‬ ‫َث‬‫َاالً ك‬ ‫ِج‬‫ر‬
‫َّ‬
‫ِن‬ ‫َ إ‬ ‫َام‬ ‫ْح‬ ‫ْألَر‬
‫َا‬‫ِ و‬ ‫ِه‬‫ن ب‬ ‫ءُلوَ‬ ‫تسَاَ‬ ‫ِي َ‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫ها‬ ‫يَ‬‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫ًاَ‬ ‫ِيب‬‫َق‬‫ْ ر‬ ‫ُم‬‫ْك‬‫لي‬‫ََ‬‫ن ع‬ ‫َاَ‬ ‫هللاَ ك‬
‫ولوا‬ ‫ُ ُ‬ ‫َق‬‫ُوا هللاَ و‬ ‫ُوا َّ‬
‫اتق‬ ‫من‬‫َ آَ‬ ‫ِين‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫ُم‬
‫ْ‬ ‫َ َ‬
‫الك‬ ‫ْم‬‫َع‬‫ْ أ‬ ‫ُم‬‫ْ َلك‬ ‫ِح‬‫ْل‬‫يص‬‫دا ُ‬ ‫ِيً‬ ‫ْالً سَد‬‫َو‬‫ق‬
َ‫ِ هللا‬
‫ِع‬ ُ ْ
‫يط‬ ‫من‬ََ
‫ْ و‬‫ُم‬
‫بك‬ ُُ
َ‫نو‬ ‫ُم‬
‫ْ ذ‬ ‫ْ َلك‬ ‫ْف‬
‫ِر‬ ََ
‫يغ‬ ‫و‬
‫ًا‬ ‫ِيم‬ ‫ًا ع‬
‫َظ‬ ‫َو‬
‫ْز‬ ‫َ ف‬‫َاز‬
‫د ف‬َْ
‫َق‬‫ه ف‬ َ ُ‫َس‬
ُ‫ول‬ ‫َر‬‫و‬
‫ْد‬
‫بع‬َ ‫ما‬ََّ
‫أ‬
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di manapun
kita berada. Baik ketika kita sedang bersama orang banyak, maupun ketika sendirian.
Dan marilah kita senantiasa takut akan azab-Nya, kapan dan di mana pun kita
berada. Karena, kewajiban menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya bukan hanya pada waktu dan saat-saat tertentu saja. Bahkan,
beribadah kepada-Nya adalah kewajiban yang harus dilakukan hingga ajal
mendatangi kita. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, dalam QS. al-
Hijr ayat 99)

ُ ‫َق‬
‫ِين‬ ْ َ‫َك‬
‫الي‬ ‫ِي‬‫ْت‬
‫يأ‬َ ‫َّى‬
‫َت‬ ‫بكَ ح‬
ََّ ُْ
‫د ر‬ ‫َاع‬
‫ْب‬ ‫و‬
Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai kematian mendatangimu.” (Al-Hijr: 99)

Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini ibarat tempat penyeberangan yang


sedang dilalui oleh orang-orang yang hidup di dalamnya. Setiap orang akan melewati
pintu kematian lalu menuju kehidupan yang sesungguhnya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala menjadikan dunia ini sebagai tempat beramal dan akhirat sebagai tempat
pembalasan amalan. Maka setiap orang yang beramal, dia akan melihat balasannya.
Dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya. Setiap orang yang menjalani
kehidupan dunia ini akan berakhir. Hari pembalasan pasti akan datang, dan apa saja
yang akan datang adalah sesuatu yang dekat. Maka, janganlah kita tertipu dengan
gemerlapnya kehidupan dunia yang sementara ini, sehingga melalaikan dari
kehidupan yang sesungguhnya yaitu akhirat.

Sidang Jama’ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah swt.


Ingatlah, bahwa kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorang.
Kematian akan memisahkan dirinya dari keluarga, harta, serta tempat tinggalnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitakan melalui firman-Nya, bahwa di antara
manusia ada yang akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan kabar gembira
pada saat kematiannya, serta ada pula yang merasakan ketakutan yang luar biasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan keadaan orang-orang yang bahagia saat
kematiannya dalam firman-Nya,
‫ُوا‬ ‫تخَاف‬ َ‫َآل‬
‫ة أ‬َُ ‫َالَئ‬
‫ِك‬ ْ ُ
‫الم‬ ‫ْه‬
‫ِم‬ ََ
‫لي‬ ‫ل ع‬َُّ
‫َز‬‫َن‬‫تت‬َ
‫ِي‬ َّ ِ
‫الت‬ ‫َّة‬
‫َن‬ ْ ‫ُوا ب‬
‫ِالج‬ ‫ِر‬ َْ
‫بش‬ ‫َأ‬
‫نوا و‬ َُ
‫ْز‬‫تح‬ََ‫َال‬
‫و‬
‫ُم‬
ْ ‫ُك‬‫َاؤ‬ ‫لي‬ِْ‫َو‬
‫ُ أ‬ ‫ْن‬
‫نح‬َ . ‫ن‬ َ‫دو‬َُ‫توع‬ُ ْ ‫ُم‬‫ُنت‬ ‫ك‬
‫َة‬
ِ ‫ْألَخِر‬
‫ِي ا‬ ‫َف‬
‫َا و‬ ‫ني‬ْ‫الد‬
ُّ ‫َاة‬
ِ ‫َي‬ ْ ‫ِي‬
‫الح‬ ‫ف‬
‫ُم‬
ْ ‫ُسُك‬‫َنف‬ ‫أ‬ ‫َه‬
‫ِي‬ ‫تشْت‬َ‫ما‬َ َ‫ِي‬
‫ها‬ ‫ْ ف‬ ‫ُم‬‫ََلك‬‫و‬
َ ُ
‫ون‬ ‫دع‬ َ‫ما‬
َّ‫ت‬ َ ‫ها‬ َ‫ِي‬‫ْ ف‬‫ُم‬‫ََلك‬‫و‬
Artinya: “Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih dan berbahagialah dengan surga yang telah
dijanjikan Allah kepada kalian.’ Kami adalah penolong-penolong kalian dalam
kehidupan dunia dan akhirat, di dalam (surga) kalian akan memperoleh apa yang
kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta.”
(Fushshilat: 30-31)
Sungguh, kita semua tentu mengharapkan kabar gembira di saat malaikat
maut hendak mencabut nyawa kita. Karena dengan itu seseorang akan mengawali
kehidupan bahagia di alam akhiratnya. Dimulai dengan kenikmatan di alam kuburnya
dan kemudahan-kemudahan yang akan terus dialami pada kehidupan akhiratnya.
Keutamaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan ini akan dirasakan oleh
orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga
menerima dan menjalankan syariat-Nya. Yaitu orang-orang yang senantiasa ikhlas
dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para ulama yang mengikuti jejaknya. Adapun orang-orang yang
menyerahkan dirinya kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga beribadah
kepada selain-Nya dan menyelisihi jalannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, serta jalan para ulama yang mengikutinya, maka dia akan merasakan siksa
yang sangat pedih. Dimulai dari saat kematiannya dan begitu pula ketika berada di
alam kuburnya serta kejadian-kejadian berikutnya.

Sidang Jama’ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah swt


Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan datang saatnya hari
kebangkitan. Seluruh manusia, sejak yang pertama kali diciptakan hingga yang
terakhir kali diciptakan akan dibangkitkan dari alam kuburnya, serta akan
dikumpulkan di padang mahsyar. Selanjutnya, kehidupan akhirat akan berujung pada
dua tempat tinggal yang sesungguhnya, yaitu surga atau neraka. Maka di antara
manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, akan menjadi penduduk surga
dan dikatakan kepada mereka:
‫ُم‬
ْ ‫ْت‬
‫لف‬َْ‫َس‬
‫َآأ‬
‫ِم‬‫ًا ب‬
‫ِيئ‬‫هن‬َ ‫بوا‬ ‫َاشْر‬
َُ ‫لوا و‬ ُُ
‫ك‬
‫َة‬
ِ ‫لي‬ ْ ِ
ِ‫الخَا‬ ََّ‫ْأل‬
‫يام‬ ‫ِي ا‬
‫ف‬
Artinya “Makan dan minumlah kalian dengan penuh kesenangan disebabkan amal
yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (saat di dunia).” (Al-
Haqqah: 24)

Akhirnya, marilah kita berlomba-lomba dalam beramal shalih dalam


kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita menjadi orang yang memiliki sifat
sombong sehingga menolak kebenaran yang datang kepada kita. Begitu pula,
janganlah kita menjadi orang-orang yang mendahulukan dunia dan mengikuti hawa
nafsunya, sehingga berani berbicara dan mengamalkan agama tanpa bimbingan para
ulama. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan dalam firman-Nya,

َ‫َا‬
‫ة‬ ‫َي‬ ْ َ
‫الح‬ َ ‫ء‬
‫اثر‬ ََ‫ و‬. ‫َى‬ ‫َغ‬
‫من ط‬ َ ‫ما‬ََّ
‫َأ‬ ‫ف‬
‫َ ه‬
َ‫ِي‬ ‫َحِيم‬ ْ ‫ن‬
‫الج‬ َِ
َّ‫إ‬ ‫ ف‬. ‫َا‬ ‫ني‬ْ‫الد‬
ُّ
‫َام‬
َ ‫مق‬َ َ ‫ْ خ‬
‫َاف‬ ‫من‬َ ‫ما‬ََّ
‫َأ‬‫ و‬. ‫َى‬ ‫ْو‬‫َأ‬
‫الم‬ْ
. ‫َى‬ ‫هو‬ ْ ِ‫َن‬
َ‫ال‬ ‫َّف‬
‫ْسَ ع‬ ‫هى الن‬ ََ
َ‫ن‬‫ِ و‬‫ِه‬‫ب‬َِّ
‫ر‬
‫ْو‬
‫َى‬ ‫َأ‬ ْ َ‫ِي‬
‫الم‬ ‫ة ه‬ََّ
‫َن‬ ْ ‫ن‬
‫الج‬ َّ‫إ‬َِ‫ف‬
Artinya “Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan
dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang
yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-41)

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita sebagai


hamba-hamba-Nya yang beruntung, sehingga mendapatkan surga-Nya dan
diselamatkan dari siksa api neraka.
‫ُوا‬ ‫َ‬
‫آثر‬ ‫ْ‬‫َّن‬
‫ِم‬ ‫َا م‬ ‫لن‬‫َْ‬ ‫َّ اج‬
‫ْع‬ ‫هم‬ ‫َّ‬
‫اللُ‬
‫ِي‬‫َا ف‬ ‫ِن‬ ‫َآت‬‫َا و‬ ‫الدْ‬
‫ني‬ ‫ُّ‬ ‫لى‬‫ََ‬
‫ة ع‬ ‫ََ‬ ‫ْ‬
‫اآلخِر‬
‫ًَ‬
‫ة‬ ‫َسَن‬
‫ِ ح‬ ‫َة‬ ‫ِي ْ‬
‫اآلخِر‬ ‫َف‬ ‫ة و‬ ‫ًَ‬‫َسَن‬‫َا ح‬ ‫ني‬‫الدْ‬
‫ُّ‬
‫لى‬‫ََ‬‫لى هللاُ ع‬‫ََّ‬
‫َص‬‫َّار و‬ ‫َ الن‬ ‫ذاب‬‫ََ‬‫َا ع‬ ‫ِن‬ ‫َق‬‫و‬
‫ِ‬
‫له‬‫آِ‬ ‫لى‬ ‫ََ‬
‫َع‬ ‫و‬ ‫َّد‬
‫ٍ‬‫َم‬ ‫مح‬‫ُ‬ ‫َا‬
‫ِن‬‫ِّ‬
‫ِي‬ ‫نب‬‫َ‬
‫ِي‬ ‫ع‬ ‫َ‬
‫م‬‫ْ‬‫ج‬‫َ‬
‫أ‬ ‫ِه‬
‫ب‬ ‫ا‬‫َ‬
‫ح‬ ‫ْ‬
‫ص‬ ‫َ‬
‫َأ‬‫و‬
‫ْ‬

‫ُ‬
‫َل‬ ‫ْب‬ ‫َ‪َ ،‬‬
‫يق‬ ‫ْن‬‫ِي‬ ‫َ َ‬
‫الم‬ ‫ِِّ ْ‬
‫الع‬ ‫َب‬
‫د ِلِلِ ر‬‫ُْ‬‫َم‬ ‫ْ‬
‫الح‬
‫َ‬
‫ْر‬ ‫َج‬‫ُ أ‬‫ْع‬‫ِي‬
‫يض‬‫َالَ ُ‬‫َ‪ ،‬و‬ ‫ْن‬ ‫ِب‬
‫ِي‬ ‫َّائ‬
‫ة الت‬ ‫بَ‬‫َْ‬ ‫َ‬
‫تو‬
‫ِالَّ‬‫ه إ‬‫َِلَ‬‫ن الَ إ‬‫َْ‬‫د أ‬ ‫هُ‬‫َشَْ‬
‫َ‪ ،‬أ‬ ‫ْن‬‫ِي‬‫ِن‬‫ْس‬‫ُح‬ ‫ْ‬
‫الم‬
‫ََّ‬
‫ن‬ ‫د أ‬ ‫َشَْ‬
‫هُ‬ ‫َأ‬‫ه و‬ ‫يكَ َلُ‬ ‫ه الَ شَر‬
‫ِْ‬ ‫َْ‬
‫دُ‬ ‫َح‬‫هللاُ و‬
‫لُ‬
‫ه‬ ‫َر‬
‫ْسََ‬ ‫ه‪ ،‬أ‬ ‫ُْلُ‬‫َسُو‬‫َر‬‫ه و‬ ‫ُْ‬
‫دُ‬‫َب‬‫دا ع‬ ‫ًَّ‬
‫َم‬ ‫ُ‬
‫مح‬
‫ِ‬
‫ِه‬ ‫َ ب‬ ‫َح‬ ‫َو‬
‫ْض‬ ‫َأ‬‫َ‪ ،‬ف‬ ‫ْن‬‫ِي‬ ‫َ َ‬
‫الم‬ ‫ة لْ‬
‫ِلع‬ ‫ًَ‬‫ْم‬‫َح‬
‫ر‬
‫ِ‬
‫ِه‬ ‫َ ب‬ ‫َام‬‫َق‬
‫َأ‬‫َ‪ ،‬و‬ ‫ْن‬‫ِي‬‫لك‬‫ِلسَّاِ‬
‫ة ل‬ ‫ََّ‬
‫َج‬‫َح‬‫الـم‬‫ْ‬
‫لى هللاُ‬‫ََّ‬
‫َ‪ ،‬ص‬ ‫ين‬‫ِْ‬‫ِد‬‫َان‬ ‫ُع‬ ‫لى ْ‬
‫الم‬ ‫ََ‬‫ة ع‬ ‫ََّ‬
‫ُج‬‫الح‬
‫ْ‬
‫من‬ ‫ََ‬‫ِ و‬‫ِه‬‫َاب‬‫ْح‬‫َص‬‫َأ‬‫ِ و‬ ‫له‬‫لى آِ‬ ‫ََ‬‫َع‬ ‫ِ و‬ ‫ْه‬‫لي‬‫ََ‬
‫ع‬
‫ْم‬
‫ِ‬ ‫يو‬‫َ‬ ‫َِلى‬‫إ‬ ‫ْسَانٍ‬‫إح‬‫ِِ‬
‫ب‬ ‫ْ‬
‫هم‬‫َُ‬‫ِع‬ ‫َ‬
‫تب‬
‫ُْ‬
‫د‪:‬‬ ‫بع‬‫ما َ‬‫ََّ‬
‫ينِ‪ ،‬أ‬ ‫ِْ‬‫الِّ‬
‫د‬
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan
senantiasa membersihkan dan menyucikan diri kita, dengan menjalankan ketaatan
kepada-Nya serta tidak mengotorinya dengan perbuatan kemaksiatan kepada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman
َْ
‫د‬ ‫َق‬
‫ و‬. ‫ها‬ ‫َك‬
َ‫َّا‬ ‫من ز‬َ َ‫لح‬ ‫َف‬
َْ ‫د أ‬َْ
‫ق‬
‫ها‬ َ ‫من‬
َ‫دسَّا‬ ‫َاب‬
َ َ ‫خ‬
Artinya : “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sungguh
merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams: 9-10)

Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah, berkaitan dengan ayat ini mengatakan,


“Maknanya adalah sungguh telah beruntung orang yang membersihkan dirinya
dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala, dan sungguh merugilah orang-orang yang
mengotori dirinya dengan bermaksiat (kepada-Nya)….”

َ
‫ِك‬ ‫ْد‬‫َب‬‫ع‬ ََ
‫لى‬ ‫ع‬ ْ
‫ِم‬َِّ‫َس‬
‫ل‬ ‫و‬ ِّ
‫َل‬
ِ ‫ص‬ َّ
‫هم‬ َّ
ُ‫الل‬
ِ
‫ِه‬ ‫َاب‬ ‫ْح‬‫َص‬‫َأ‬
‫ِ و‬ ‫له‬ ِ‫لى آ‬ ََ ‫َع‬‫ٍ و‬ ‫َّد‬
‫َم‬‫مح‬ ُ َ‫ِك‬‫ْل‬ ‫َسُو‬‫َر‬‫و‬
َ
‫ْم‬ ‫يو‬َ َ‫ِلى‬ ‫ْسَانٍ إ‬ ‫إح‬ِِ‫ْ ب‬ ُ‫َ َل‬
‫هم‬ ‫ْن‬‫ِي‬ ‫َّاب‬
‫ِع‬ ‫َالت‬ ‫و‬
‫ِسْالَم‬
َ ‫ْل‬‫ا‬ َّ
‫ِز‬ ‫َع‬
‫أ‬ َّ
‫هم‬ َّ
ُ‫الل‬ ،ِ‫ين‬ ِِّْ‫ال‬
‫د‬
َ
‫ْك‬ ‫ِّر‬
ِ‫الش‬ َّ‫َذ‬
‫ِل‬ ‫َأ‬‫و‬ َ‫ْن‬‫ِي‬ ‫ُسْل‬
‫ِم‬ ْ َ
‫الم‬ ‫و‬
‫ين‬ ِّ
ِ
‫د‬ ‫ال‬ َ
‫ء‬ ‫ا‬ َ
‫د‬ ْ
‫ع‬ َ
‫ْ أ‬ ‫ِر‬ ِّ‫د‬
‫م‬ ََ‫ و‬.َ ‫ْن‬‫ِي‬ ‫ُشْر‬
‫ِك‬ ْ َ
‫الم‬ ‫و‬
ِ
َّ
‫هم‬ َّ
ُ‫الل‬ .َ‫ِين‬ ‫ِد‬‫َح‬
ِّ ‫ُو‬
‫الم‬ْ َ ‫دك‬ َ‫َا‬ ‫ِب‬‫ْ ع‬ ‫ُر‬ ْ َ
‫انص‬ ‫و‬
ِّ
‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ِي‬
‫ف‬ َ
‫ِين‬ ‫م‬ ِ
‫ل‬ ْ
‫س‬ ُ
‫م‬ ْ
‫ال‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫و‬ ْ
‫ح‬ َ
‫أ‬ ْ‫ح‬ ِ
‫ل‬ ْ
‫ص‬ َ
‫أ‬
ِ
‫ًّا‬‫َق‬‫َّ ح‬ ‫َق‬ ْ
‫الح‬ ‫نا‬َِ‫َر‬‫َّ أ‬ ‫هم‬ َّ
ُ‫الل‬ .ٍ‫َان‬ ‫مك‬َ
َ
‫ِل‬ ‫َاط‬ ‫ْلب‬‫نا ا‬ َِ‫َر‬‫َأ‬ ‫ه و‬ َُ ‫َاع‬‫ِب‬ ِّ‫َا ا‬
‫ت‬ ‫ْن‬‫ُق‬ ‫ْز‬‫َار‬ ‫و‬
َ‫َا ال‬ ََّ
‫بن‬ ‫ ر‬.‫ه‬ ُ‫ب‬َ‫َا‬ ‫ِن‬‫ْت‬‫َا اج‬ ‫ْن‬‫ُق‬‫ْز‬ ‫َار‬‫ِالً و‬ ‫باط‬ َ
ْ
‫هب‬ ََ‫َا و‬ ‫َن‬‫يت‬ َ‫ه‬
ْ‫د‬ َ ْ ‫ِذ‬‫د إ‬ َْ َ ‫َا‬
‫بع‬ ‫بن‬ َْ
‫لو‬ُُ‫ْ ق‬ ‫ِغ‬‫تز‬ُ
َ
‫نت‬ َْ‫نكَ أ‬ َِّ
‫ة إ‬ ًَ‫ْم‬‫َح‬‫نكَ ر‬ ْ‫د‬ُ‫ْ َّل‬ ‫ِن‬‫َا م‬ ‫َلن‬
‫َا‬ ‫ني‬‫الدْ‬
‫ُّ‬ ‫ِي‬‫َا ف‬ ‫ِن‬‫َا آت‬ ‫بن‬‫ََّ‬
‫ُ‪ .‬ر‬ ‫هاب‬‫ََّ‬ ‫ْ‬
‫الو‬
‫َا‬ ‫َق‬
‫ِن‬ ‫ة و‬ ‫ًَ‬ ‫َسَن‬‫ِ ح‬ ‫َة‬‫ْآلخِر‬
‫ِي ا‬ ‫َف‬
‫ة و‬ ‫ًَ‬ ‫َسَن‬
‫ح‬
‫َب‬
‫ِِّ‬ ‫ِكَ ر‬ ‫ب‬‫َِّ‬‫ن ر‬ ‫َاَ‬‫ْح‬‫ِ‪ .‬سُب‬ ‫َّار‬
‫َ الن‬ ‫ذاب‬ ‫ََ‬
‫ع‬
‫لى‬ ‫ََ‬
‫ٌ ع‬ ‫َسَالَم‬ ‫ن‪ ،‬و‬ ‫ُوَ‬ ‫ِف‬ ‫َّا َ‬
‫يص‬ ‫َم‬‫ِ ع‬ ‫َّة‬
‫ِز‬ ‫الع‬
‫َب‬
‫ِِّ‬ ‫ر‬ ‫ِلِلِ‬ ‫ُْ‬
‫د‬ ‫َم‬ ‫َ ْ‬
‫الح‬ ‫و‬ ‫َ‬
‫ِين‬‫ْسَل‬
‫ُر‬ ‫ْ‬
‫الم‬
‫َ‪.‬‬
‫ِين‬‫لم‬‫َاِ‬ ‫ْ‬
‫الع‬

Anda mungkin juga menyukai