Anda di halaman 1dari 2

Instalasi HVAC Rumah Sakit

Rumah sakit atau health care facility adalah suatu fasilitas kesehatan
yang membutuhkan perhatian sangat khusus dalam perencanaan,
pengoperasian dan pemeliharanya, terutama dalam bidang VAC (Ventilation &
Air Conditioning).
Rumah sakit adalah tempat yang penuh dengan sumber penyakit,
sumber infeksi, bakteri, virus, microorganism yang berterbangan (airborne
microorganism), jamur, dan sumber sumber penyakit lainya yang dapat
menular merupakan hal yang harus menjadi perhatian dalam system VAC, dan
dalam suatu penelitian membuktikan bahwa 5% dari pasien rumah sakit rata-
rata menularkan dan menginfeksi kepada para pengunjung rumah sakit lainya.
Kebutuhan kualitas udara yang bersih yang berbeda-beda dari suatu ruang
keruang yang berbeda dengan sistim filtration yang dirancang khusus akan
menghindarkan adanya kontaminasi dan mengeliminasi sumber-sumber
penyakit
Penggunaan filter dengan effesiensi tinggi seperti HEPA (High
Efficiency Particulate Air) filter dengan efficiency 99,97 % dapat menyaring
partikel dengan ukuran sampai 0,3 µm dan lebih besar. Standard ASHRAE
62.1-2007 “Ventilation for Indoor Air Quality dan Standard ASHRAE 1702008
“Ventilation of Healthcare Facility” dapat digunakan sebagai acuan bagi system
VAC dibangunan rumah sakit.
Ukuran bakteri berkisar antara 0,5 s/d 10 µm sedangkan untuk bakteri
TBC (tubercolosis) berukuran antara 1 s/d 5 µm. Dan dari hasil penelitian dari
seluruh bakteri dirumah sakit dapat dihindarkan dengan menggunakan HEPA
filters (ASHRAE standard 52.1)
Hal yang perlu diperhatikan dari filter adalah pemeliharaan/penggantian
secara berkala sesuai dengan petunjuk dari pembuat filter atau sesuai hasil uji
air quality secara periodic sehingga udara yang dihasilkan dapat terjaga sesuai
standard.
Salah satu untuk meningkatkan kualitas udara rumah sakit dengan
meningkatkan Air Change per hour (ACH). Makin tinggi ACH, makin baik
kualitas udaranya.

Pergerakan udara ( Air Movement) pada ruang bedah dan ruang isolasi:

Pergerakan udara direncanakan seteliti mungkin dimana kecepatan


udara harus serendah mungkin dengan arah aliran udara yang tepat. Letak
outlet dari supply air, inlet untuk return air atau exhaust air menjadi sangat
menentukan dalam menghasilkan pola aliran udara (air flow pattern) yang
dapat menghindarkan airbone microorganism. Seperti pada ruang bedah
(operasi) aliran udara sejajar dengan arah kebawah (laminar flow) dengan
kecepatan 0,15 s/d 0,18 m/s dapat menghindarkan airbone microorganism
yang membahayakan karena adanya bukaan pada tubuh pasien pada saat
pembedahan.
Untuk ruang bedah atau ruang operasi selain suhu dan kelembaban
yang dikontrol maka tidak kalah penting adalah perbedaan tekanan udara
antara ruangan dengan koridor harus lebih posistip minimal memiliki
perbedaan tekanan sebesar 10 paskal.
Berbeda dengan ruang operasi (bedah), ruang isolasi atau negative
pressure memiliki tekanan udara lebih negative dengan area koridor hal ini
untuk menghindari penyakit dari ruangan tersebut tidak dapat menyebar ke
ruangan lain maupun koridor. Dan tekanan udara ruangan isolasi minimal
memiliki perbedaan tekanan minus 2,5 paskal terhadap koridor.

Anda mungkin juga menyukai