Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL


DENGAN ANEMIA
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh (Boedihartono, 1994).
Pengumpulan data klien baik subjektif maupun objektif pada gangguan sistem
reproduksi sehubungan dengan anemia tergantung pada penyebab dan adanya komplikasi
pada penderita. Pengkajian keperawatan anemia meliputi anamnesis riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik dan pengkajian psikososial.
1. Identitas Klien dan keluarga (penanggung jawab) :
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
Biasanya wanita lebih cenderung mengalami anemia ,disebabkan oleh kebutuhan zat
besi wanita yang lebih banyak dari pria terutama pada saat hamil.
d. Pekerjaan
Pekerja berat dan super ekstra dapat menyebabkan seseorang terkena anemia dengan
cepat seiring dengan kondisi tubuh yang benar-benar tidak fit.
e. Hubungan klien dengan penanggung jawab
f. Agama
g. Suku bangsa
h. Status perkawinan
i. Alamat
j. Golongan darah
2. Keluhan Utama
keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai, pandangan berkunang-kunang.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia, yang nantinya
membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi
terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi.
(Ignatavicius, Donna D, 1995).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia. Penyakit-penyakit
tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia. tulang
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan salah satu
faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara genetik
(Ignatavicius, Donna D, 1995).
6. Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-
harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995)
7. Riwayat Bio-psiko-sosial-spiritual
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan
semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan
istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik
diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan
kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat,
dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi
berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif
kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran
atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB).
Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut,
faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak
sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon
terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat
(penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah,
berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus, menipis,
tumbuh uban secara premature (AP).
c. Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
d. Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
e. Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk
sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring).
Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas
mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan
sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang
elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya
inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
f. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan,
keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi
manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis :
perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa
getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)

f. Pernapasan
Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
i. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada
radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak
toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan,
penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan
ekimosis (aplastik).
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan.


2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan menurunan kadar hemoglobin dalam
darah.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan isi lambung.

Diagnosa Keperawatan NOC / Tujuan Intervensi


KH NIC Aktivitas
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Management - Kaji TTV
berhubungan dengan asuhan keperawatan energi pasien,
hipoksia sel dan ...x... jam klien - Kaji penyebab
jaringan. mampu menoleransi keletihan
aktivitas yang bisa - Pantau asupan
dilakukan . nutrisi pasien
KH: - Ajarkan rentang
- Menyadari pengaturan
keterbatasan aktivitas dan
energi teknik
- Menyeimbangkan manajemen
aktivitas dan waktu untuk
istirahat mencegah
- Mengatur jadwal kelelahan.
aktivitas untuk - Bantu apsien
menghemat untuk
energi. mengidentifikasi
aktivitas pasien
- Bantu pasien
untuk mengubah
posisi secara
berkala, jika
perlu.
Gangguan perfusi Setelah dilakukan Managemen - Kaji TTV
jaringan berhubungan asuhan keperawatn sirkulasi - Kaji sirkulalsi
dengan menurunan kadar ...x... jam status ke jaringan
hemoglobin dalam sirkulasi normal. perifer
darah. KH: - Berikan diet
- Tekanan sistole tinggi Fe
dan diastole - Informasikan
dalam rentang pasien untuk
yang diharapkan istirahat total.
- Menunjukkan - Kolaborasikan
konsentrasi yang kedokter untuk
baik pemberian
- Tingkat oksigen
kesadaran baik - Kolaborasikan
untuk transfusi
Nutrisi kurang dari Setelah dilakuan Managemen - kaji faktor
kebtuhan berhubungan asuhan keperawatan nutrisi pencetus mual
...x... jam pasien dan muntah
dengan peningkatan isi mmemperlihatkan - kaji maknan
lambung. status gizi yang baik. kesukaan pasien
KH: - kaji riwayat
- Pasien akan alergi pasien
mempertahankan - berikan pasien
berat badan. makanan yang
- Menoleransi diet hangat
yang di anjurkan. - berikan pasien
- Memiliki tingkat makanan sedikit
energi yang tapi sering
adekuat - minimalkan
faktor yang
dapat
menimbulkan
mual muntah.
- Kolaborasikan
untuk
pemberian obat
antiemetik.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Prawirahardjo,Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Saifudin,A.B.2002. Buku Acuan Pelyanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:YBP-
SP.
Doenges, M.E ( 2001). Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk Perencanaan
& Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2. Jakarta : EGC
Manjoer,Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI:Media Aekulatius
Winkyosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta:YBP-SP
Bothamley, judy dan Maureen boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan.
Jakarta: EGC
M, Judith wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC
Kusuma, Hardi dan Amin Huda Nurarif. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosis Medis dan NANDA.

Anda mungkin juga menyukai