PENDAHULUAN
Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital dalam aspek
sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang
lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila
sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mesti nya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai
wilayah di Indonesia.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
6) Angkutan penyeberangan;
3
8) Tata cara dan prosedur perizinan angkutan di perairan;
4
laut sudah semakin canggih. Kapal laut dilengkapi mesin bertenaga tinggi
sehingga dapat melaju dengan cepat.
2.3.1.1 Kano
5
Perahu mesir merupakan perintis-perintis kapal laut moderen
saat ini. Perahu ini sudah memiliki rangka yang terbuat dari kayu dan
sanggup mengangkut hingga 20 penumpang.
6
Gambar 1.3 Perahu romawi yang dikenal dengan galiun
7
Gambar 1.5 Salah satu contoh alat transportasi laut masa kini
8
2.3.2.3 Kapal penumpang
9
2.4 Karakteristik, Keunggulan, dan Kelemahan dari Transportasi Laut
10
2. Infrastruktur sungai hanya perlu dipelihara dengan biaya yang
murah sehingga kapasitas infrastruktur umumnya akan
mencukupi.
3. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil
(remote area) dimana konstruksi jalan belum atau mahal untuk
dibangun.
4. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi
dibandingkan angkutan jalan dari aspek kecepatannya yang
rendah, terutama bila dilengkapi dengan peralatan keselamatan
yang memadai.
5. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai
dikembangkan di sungai-sungai besar kalimantan maupun di
sungai Musi.
6. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang
kedalaman dan lebar alur sesuai dengan kapal yang
digunakan.
7. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin
tinggi kecepatan kapal, penggunaan bahan bakar akan
meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan perairan
lebih sesuai untuk barang dengan nilai rendah dan volume
besar.
11
5. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah (catchement
area) disepanjang aliran alur saja.
6. Aksesibilitas rendah karena terkadang sulit dijangkau dari
jalan.
7. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity.
8. Investasi tinggi untuk kapal baru.
9. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan
penumpang.
10. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi.
11. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit
berlayar dengan sarana bantu navigasi yang terbatas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
5. Karakteristik transportasi laut:
a. Perairan pedalaman merupakan koridor yang mencakup
beberapa wilayah.
b. Dermaga dibutuhkan untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang atau barang.
c. Rute yang dilalui biasanya tunggal.
d. Perlu dilakukan pengendalian navigasi.
6. Keunggulan transportasi laut:
a. Pada daerah yang mempunyai sungai yang bisa digunakkan
transportasi.
b. Untuk pemeliharaan infrastruktur sungai hanya memerlukan
biaya yang murah.
c. Sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil.
d. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi.
e. Sebagai angkutan wisata.
f. Mampu mengangkut dengan volume besar.
g. Penggunaan bahan bakar lebih efisien.
7. Kelemahan transportasi laut:
a. Mempunyai hambatan alam.
b. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai.
c. Kecepatan relatif lebih rendah.
d. Tingkat reliabilitas kurang terjaga.
e. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah.
f. Aksesibilitas rendah.
g. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity.
h. Investasi tinggi untuk kapal baru.
i. Tingkat kenyamanan rendah.
j. Peran yang kecil pada sistem transportasi.
k. Waktu operasi terbatas.
14
3.2 Saran
Kami menyarankan kepada pembaca dan mahasiswa pada umumnya,
untuk lebih memperhatikan masalah maritim. Karena indonesia
merupakan negara Maritim.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://perkembangankapallautdarimasakemasa.html
https://perbedaansaranaprasaranatransportasilautdahuludansekarang.html
16