Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM ELEKTIF

SEMINAR ILMIAH DAN WORKSHOP

“OBESITAS PADA ANAK DAN PENATALAKSANAAN DENGAN


PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF”

ADIB DANURDIPTA

201810401011016

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatNya

penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Elektif Seminar dan Workshop

“Obesitas pada Anak”.

Laporan ini disusun dalam rangka menjalani kepaniteraan klinik elektif.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini, terutama kepada dr. Pertiwi

Febriana, M.Sc, Sp.A selaku dokter pembimbing yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis dalam penyusunan dan penyempurnaan laporan kasus

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.

Kediri, 28 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1


1.2 Informasi Materi Seminar dan atau Workshop ..................................................3

BAB 2. PROGRAM KEGIATAN ...........................................................................5

2.1 Catatan Harian ....................................................................................................5

2.2 Refleksi ..............................................................................................................7

2.3 Pengembangan Diri ............................................................................................8

BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................9

3.2 Saran ...................................................................................................................9

LAMPIRAN ...........................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan
seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah
yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang
menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan
kesehatan dunia.
WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia. Data yang
dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
prevalensi overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini
diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.
Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat (de Onis, 2010).Jika keadaan
ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia
akan menjadi obes (de Onis, 2010). Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua
negara dengan prevalensi obesitas tertinggi di dunia, yakni sekitar 37%. Setelah
itu Peru (32%) dan Amerika Serikat (31%). Di Brasil, kenaikan kasus obesitas
terjadi pada anak-anak sebesar 239%.
Obesitas di Indonesia sudah mulai dirasakan secara nasional dengan semakin
meningginya angka kejadiannya. Selama ini, kegemukan di Indonesia belum
menjadi sorotan karena masih disibukkan masalah anak yang kekurangan gizi.
Meskipun obesitas di Indonesia belum mendapat perhatian khusus, namun kini
sudah saatnya Indonesia mulai melirik masalah obesitas pada anak. Jika
dibiarkan, akan mengganggu sumber daya manusia (SDM) di kemudian hari.
Prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan mencapai tingkat yang
membahayakan. Berdasarkan data SUSENAS tahun 2004 prevalensi obesitas
pada anak telah mencapai 11%. Di Indonesia hingga tahun 2005 prevalensi gizi

1
baik 68,48%, gizi kurang 28%, gizi buruk 88%, dan gizi lebih 3,4% (Dewi MR,
2013).
Sedangkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007,
prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah
10,3% terdiri dari (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%). Sedangkan prevalensi
berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-laki 9,5% dan pada
perempuan 6,4%. Angka ini hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10%
pada anak usia 5-17 tahun (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Melihat angka diatas, masalah obesitas ini sudah dapat dikatakan berada pada
taraf yang mengkhawatirkan, baik pemerintah, masyarakat maupun para orang
tua masih belum memahami bahaya dari kondisi ini pada si anak. Sebagian
besar dari mereka tidak atau belum mengerti bahwa obesitas pada anak dapat
membawa dampak yang sangat serius bagi si penderitanya.
Pada saat mereka masih bayi, gemuk akan membuatnya tampak lucu. Akan
tetapi, apabila menginjak usia prasekolah (4-6 tahun) status gizi anak masih
obesitas, maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus orang tua. Apabila hal ini
tidak teratasi, berat badan berlebih (bahkan obesitas) akan berlanjut sampai
anak beranjak remaja dan dewasa. Konsekuensi kelebihan berat badan pada
anak juga menyangkut kesulitan-kesulitan dalam psikososial, seperti:
diskrikminasi dari teman-teman, self-image negatif, depresi, dan penurunan
sosialisasi. Bahkan penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa banyak anak-
anak overweight memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti:
hyperlipidemia, hipertensi, atau hyperinsulinemia (Sjarif DR, 2011).
Karena terlalu gemuk, proses perkembangan bayi bisa terlambat, misalnya
terlambat untuk duduk dan berjalan, dibandingkan dengan bayi yang beratnya
normal. Kaki bayi yang kelewat gemuk tidak mampu menahan berat badannya.
Selain itu, kegemukan diperkirakan dapat menimbulkan penyakit pernapasan
dan umumnya kegemukan ini akan dibawa sampai dewasa jika sejak dini cara
pencegahannya tidak diupayakan.

1.2 Informasi Materi Seminar dan atau Workshop

2
Mengenai materi seminar dan narasumbernya adalah sebagaimana berikut:

1. Seminar 1: Patofisiologi dan Obesitas pada pendekatan klinis,

disampaikan oleh dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, Sp. A dan dr. Feny

Tunjungsari, M.Kes sebagai moderatornya.

2. Seminar 2: Obesitas pada Pendekatan Gizi, disampaikan oleh dr. Ade

Erni, M. Gizi, Sp.GK dan dr. Feny Tunjungsari, M.Kes sebagai

moderatornya.

3. Seminar 3: Obesitas pada Pendekatan Psikobiologi, Sosial, Budaya,

Ekonomi, dan dr. Feny Tunjungsari, M.Kes sebagai moderatornya.

Mengenai materi workshop dan fasilitatornya adalah sebagaimana berikut:

1. Workshop 1: Teknik Anamnesis Fundamental Four – Secret Seven

Obesitas, difasilitasi oleh dr. Feny Tunjungsari, M.Kes

2. Workshop 2: Penatalaksanaan Obesitas dengan Pendekatan Nutrisi,

difasilitasi oleh dr. Ade Erni, M. Gizi, Sp.GK.

3. Workshop 3: Penatalaksanaan Obesitas dengan Pendekatan Klinis,

difasilitasi oleh dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, Sp.A

3
BAB 2

PROGRAM KEGIATAN

2.1 Catatan Harian

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM ELEKTIF


TOPIK : ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM : SEMINAR ILMIAH DAN WORKSHOP “OBESITAS
PADA ANAK DAN PENATALAKSANAAN DENGAN
PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF”
FASILITATOR :
1. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, Sp.A
2. dr. Ade Erni, M.Gizi, Sp.GK
3. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
4. dr. Feny Tunjungsari, M.Kes
LOKASI : AUDITORIUM KAMPUS 2 UMM

PARAF
HARI /
NO URAIAN KEGIATAN FASILITATOR /
TANGGAL
STEMPEL
1. Sabtu, 16 07.30 – 08.30 : Registrasi
Maret 2019 08.30 – 09.00 : Pembukaan
09.00 – 10.30 : Seminar 1:
Patofisiologi dan Obesitas pada
pendekatan klinis
10.30 – 12.00 : Seminar 2: Obesitas
pada pendekatan gizi
12.00 – 12.45 : ISHOMA
12.45 – 14.15 : Seminar 3: Obesitas
pada pendekatan psikobiologi,
sosial, budaya, ekonomi
14.15 – 15.00 : Penutupan seminar

4
2. Minggu, 17 07.30 – 08.00 : Registrasi
Maret 2019 08.00 – 09.30 : Workshop 1:
Teknik anamnesis fundamental
four-sacred seven obesitas
09.30 – 11.00 : Workshop 2:
Penatalaksanaan obesitas dengan
pendekatan nutrisi
11.00 – 12.30 : Workshop 3:
Penatalaksanaan obesitas dengan
pendekatan klinis
12.30 – 13.30 : Penutupan dan
ishoma

Malang, Maret 2019


Fasilitator program

……………………

2.2 Refleksi

Untuk tugas elektif, saya mengikuti Seminar Ilmiah dan Workshop “Obesitas
pada Anak dan Penatalaksanaan dengan Pendekatan Holistik Komprehensif”. Pada
hari pertama, saya mengikuti seminar dan saya mengkuti workshop di hari kedua.

Saya mengalami kesultan ketika menggali informasi pasien obesitas saat


melakukan anamnesis. Banyak pion yang saya lewatkan sebelum pemateri, seperti
riwayat keluarga, riwayat konsumsi makanan pasien, dan riwayat gizi anak
terdahulu. Dalamplotting penentuan BBI pun saya mengalami kebingungan,
walaupun saat kuliah saya sudah mendapatkan materi itu. Menentukan menu pasien

5
dan jumlah kalori pun tidak kalah membingungkan. Perlu banyak pertimbangan
dalam menyusun menu. Kebiasaan makan anak obes yang salah sebelum berobat
tidak serta merta kita hilangkan. Perlu penurunan asupan kalori perlahan sampai
anak terbiasa dengan porsi makan yang ideal.

Dari kegiatan ini saya dapat belajar bahwa belajar adalah proses yang harus
dilalui semua manusia sepanjang usianya. Meskipun pernah mendapat materi
sebelumnya di perkuliahan, sebagai calon dokter harus selalu mengulang kembali
ilmunya agar dapat dipahami dan diterapkan dikemudian hari setelah menjadi
dokter. Jangan pernah merasa terlalu sombong untuk mengulang kembali pelajaran
yang telah diterima sebelumnya, karena semakin diasah ilmu, akan semakin tajam
pemahamannya.

Rencana yang akan dilakukan penulis adalah harus seing mengaplikasikan


ilmu ini karena bila tidak dipraktikan, ilmu bisa hilang.

2.3 Pengembangan Diri

Sebagai garda terdepan kesehatan, peran dokter umum sangat penting dalam

mendiagnosis dan menentukan apakah seseorang harus dirujuk atau ditatalaksana

sendiri. Banyak persoalan mengenai anak yang perlu diselesaikan, salah satunya

adalah obesitas.

Sayabelajar memperdalam tentang obesitas anak dalam kegiatan ini. Awalnya

saya hanya mengerti sedikit mengenai penentuan status gizi anak, penghitungan

kebutuhan kalori untuk anak obesitas, pengaplikasian kebutuhan kalori dalam

bentuk menu makanan sehari-hari, pendekatan holistik komprehensif untuk

menanggulangi anak obesitas. Sekarang saya mendapatkan pemahaman yang lebih

dalam setelah mengikuti seminar dan workshop tersebut.

Saya harus memanfaatkan ilmu ini.

6
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan yang telah penulis laksanakan, dapat disimpulkan:

1. Penghitungan status gizi anak sangat penting, karena dalam masa

pertumbuhan, anak membutuhkan gizi yang cukup namun tidak berlebihan.

2. Untuk mendalami obesitas, kita harus paham mengenai etiopatogenesis dari

obesitas agar dapat melakukan tatalaksana dengan baik

3. Perhitungan kebutuhan kalori pada anak dengan status gizi normal dan obesitas

adalah berbeda, pengaplikasiannya dalam menu makan sehari-hari pun harus

menjadi perhatian, karena anak cenderung sulit diatur untuk masalah makanan,

disinilah peran orang tua sangat penting.

4. Dalam mengatasi obesitas pada anak, perlu memandang anak secara utuh dan

memberikan tatalaksana secara simultan.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis memberikan rekomendasi berupa saran


sebagai berikut:

1. Peran fasilitator sangat penting sehingga mahasiswa harus memiliki


kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
2. Untuk meningkatkan efisiensi dan kesesuaian dengan kegiatan perkoasan di
rumah sakit penempatan masing-masing, sebaiknya jadwal pelaksanaan elektif
tidak berdekatan dengan jadwal ujian, dan dalam pelaksanaannya diharapkan
dapat tepat waktu sebagaimana yang tertera di rundown.

7
3. Sosialisasi program ini penting diberikan lebih intensif baik dari segi
pelaksanaan serta pelaporan, sehingga mahasiswa dapat melakukan kegiatan
dengan baik serta memperoleh manfaat seperti yang diharapkan.

8
LAMPIRAN

Foto Tugas Workshop 1: Teknik Anamnesis Fundamental Four – Secret Seven


Obesitas

9
Foto Tugas Workshop 2: Penatalaksanaan Obesitas dengan Pendekatan

Nutrisi

10
Foto Tugas Workshop 3: Penatalaksanaan Obesitas dengan Pendekatan

Klinis

Kasus 1: Anak laki-laki, berusia 12 tahun, BB 40 kg, TB 125 cm, tentukan status

gizi anak tersebut.

Langkah 1: menentukan persentase BB actual dibandingkan dengan BB ideal

BB aktual 40
x 100 % = 24 x 100 % = 160 % (obesitas)
BB ideal

Langkah 2: Mencari IMT

BB (aktual (kg)) 40
IMT = TB (aktual (m2))=1,25 x 1,25 = 25,6 (obesitas)

Langkah 3: Plot di table CDC (BMI/Usia)

Interpretasi : Obesias

Edukasi: dikontrol pertambahan berat badannya, diet sekeluarga.

11
12
Kasus 2: Bayi perempuan, 18 bulan, BB 14 kg, PB 84 cm, tentukan status gizi bayi

tersebut!

Langkah 1: Menentukan IMT anak tersebut

BB (aktual (kg)) 14
IMT = TB (aktual (m2))=0,84 x 0,84 = 19,48 (obesitas)

Langkah 2: Plotting di table WHO 0-2 tahun dengan pengukuran IMT/usia

Interpretasi: Overweight

13

Anda mungkin juga menyukai