ALKALOIDA
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya lah dan
karunia-Nya penulisan makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah yang berjudul “Alkaloida ”
Makalah ini disusun secara khusus dan sistemika untuk memenuhi tugas dari Mata
Kuliah “Fitokimia 2”. Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal dari beberapa
referensi buku dan literatur-literatur lain. Sistematika penyusunan makalah ini terbentuk
melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau sumber dari buku maupun literatur-literatur
lainnya.
Makalah yang berjudul “Alkaloida” ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran
bagi mahasiswa, dosen atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan
makalah lain yang secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari konstruksi yang
ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah “Fitokimia 2” banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap diberikan kritikan yang membangun kepada
para pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................14
BAB V PENUTUPAN.............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
BAB I
4
PENDAHULUAN
teh, tuan atau tapal, dan racun selama 4000 tahun. Tidak ada usaha untuk mengisolasi
komponen aktif dari ramuan obat-obatan hingga permulaan abad ke sembilan belas.
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa senyawa padat, berbentuk
kristal tidak berwarna (berberina dan serpentina berwarna kuning). Alkaloid sering
kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai di alam,
meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satu
tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung
enantiomernya (Padmawinata, 1995).
Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina, nikotina, dan higrina.
Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid juga mempunyai sifat
farmakologi. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat
penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal,
dan strisina sebagai stimulan syaraf.
1. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam
urat dalam hewan (salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang
tidak dianut lagi).
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen
meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih
lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
3. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur,
beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid
merangasang perkecambahan yang lainnya menghambat.
a. Alkaloida alisiklik yang berasal dari asam-asam amino ornitin dan lisin.
a. Main Alkaloid
b. Protoalkaloid
c. Pseudoalkaloid
9
a) Reaksi Pengendapan
1. Reaksi Meyer
2. Reaksi Bauchardat
b) Reaksi Warna
1. Reaksi dengan asam kuat
Asam kuat seperti H2SO4 pekat dan HNO3 pekat menghasilkan warna kuning
atau merah.
2. Reaksi Marquis
BAB III
METODOLOGI
11
Bahan
1. Daun tempuyang
2. Etanol 96%
3. Etil asetat
4. Asam asetat
5. Ammonium hidroksida
6. Aquadest
7. Pereaksi Dragendorrf
Alat
1. Alat maserasi
2. Erlenmeyer
3. Corong pemisah
4. Tabung reaksi
5. Mikro pipet
6. pH meter
7. Pipet tetes
8. Pipet gondok
9. Botol vial
10. Beaker glass
11. Cawan perselin
12. Evaporator
13. Chamber
14. Lampu UV
15. Spektrofotometer
Metode Kerja
PEMBAHASAN
Hasil KLT dan KLT preparatif dengan eluen n-heksan:etil asetat: etanol (30:2:1)
Noda 6
Noda 5
Noda 4
Noda 3
Noda 2
Noda 1
Pada gambar di atas menunjukan isolat yang dihasilkan sudah murni. Hal
ini dapat dilihat dari hasil KLT dengan berbagai campuran eluen (A) n-heksan :
etil asetat : etanol (30:2:1), (B) kloroform : aseton : methanol (20:3:2), dan KLT
dua dimensi dengan eluen (1) n-heksan : etil asetat : etanol (30:2:1), (2)
kloroform : aseton : methanol (20:3:2) pada lampu UV λ365 nm menghasilkan noda
tunggal yang berwarna biru.
Isolat alkaloid murni kemudian dianalisis menggunakn spektrofotometer
UV-Vis, FTIR, dan LC-MS. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-
Vis didapatkan serapan pada panjang gelombang 225 nm, 253 nm, 352 nm
merupakan serapan dari ikatan terkonjugasi dan merupakan serapan alkaloid yang
mempunyai kerangka dasar isokuinolin, menurut cordrell (1981) alkaloid yang
mengandung kerangka dasar isokuinolin mempunyai panjang gelombang pada
daerah 230 nm, 266 nm, 351 nm. Hasil spektrofotometer UV-Vis dapat dilihat
pada gambar di bawah ini sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
edition).
Pranata, F. Sinung. 2012. Isolasi Alkaloid dari Bahan Alam (Alkaloid Insulation of
Natural Materials). Yogyakarta : Fakultas Biologi Universitas Atma Jaya.
Murtadlo, Yazid. 2013. Isolasi, Identifikasi Senyawa Alkaloid Total Daun Tempuyung
(Sonchus arvensis Linn) Daun Uji Sitotoksik Dengan Metode BSLT (Brine Shrimp
Lethality Test). Semarang : Jurusan Kimia Universitas Diponegoro.