(pesicarp) pecah dan lepas dari biji (nut). Jumlah pisau-pisau pengaduk pada
digester terdiri dari 6 pasang pisau pelumat (Stirring Arms), 5 set pisau pelumat
sebelah atas untuk mengaduk dan 1 set pisau buangan dibagian bawah untuk
serat dari ketel adukan, jarak pisau dengan dinding ketel maksimal 15 mm.
6
7
950C agar serat dapat terpisah dari biji yang diberikan dengan cara
Digester sering disebut sebagai alat aduk yang terdiri dari bejana yang
didasar digester semakin tinggi dan tahanan lawan terhadap pisau semakin tinggi
dan pemecahan kantong minyak dan pemisahan serat dengan serat yang lain
semakin sempurna, jadi isi dari digester minimal ¾ agar diperoleh hasil yang
mantel (steamjacket), suhu yang diharapkan adalah 90C dengan alasan pada suhu
tersebut minyak sudah mencair dan mudah keluar dari kantong-kantong minyak,
sedangkan yang masih berbentuk emulsi akan pecah menjadi minyak dan cairan
lainnya dan kerusakan minyak seperti oksidasi dan hidrolisa relatif belum terjadi.
8
3. Temperatur/ steam.
5. Kondisi digester.
7. Drain.
terpisah dari biji dan memudahkan pengerjaan pengepressan. Alat ini berupa
tabung dilengkapi 4 tingkatan pisau dengan 3 tingkat atas sebagai pengaduk dan 1
– 26 rpm.
1. Outer Plate
2. Wearing Plate
6. Chute
8. Base Plate.
Outer Plate adalah dinding bagian luar degester yang berguna untuk
elektromotor dan gear speed reducer sedangkan bagian bawah menumpu vertical
shaft. Sisi kanan dan kiri bagian atas outer plate dipasang "kupingan untuk
termasuk elektromotor dan gear speed reducer dan vertical shaft ditopang oleh
outer plate.
Wearing plate memiliki bentuk yang sama dengan outer plate namun terbuat dari
plat mild steel 5 mm. Ini akan mengakibatkan murahnya biaya penggantian spare
11
part. Beberapa PKS kadang mengganti wearing plate dari bahan mild steel
menjadi stainless steel plate yang membuat umur teknis wearing plate lebih lama.
memberikan efek penahan dari MPD saat diaduk sehingga MPD tidak ikut
berputar searah pergerakan stirring arm. Kondisi siku-siku penahan ini harus
setebal 50 mm, bagian terluar dilapisi dengan alluminium foil 0,8 mm thick.
Tujuan pemasangan isolator panas agar panas dari MPD yang bersumber dari live
dengan udara ambient. Dengan suhu pengadukan yang lebih cenderung konstan
degester namun masih diatas bottom plate. jadi ada celah antara perforasi bottom
plate dengan bottom plate sebesar 5 cm yang bertujuan agar minyak sawit yang
terpisah dapat mengalir keluar dari digester. Diameter lubang perforasi berkisar 4-
5 mm yang jumlah luasan nya lebih besar dari pipa pengeluaran minyak.
12
Selama proses pengadukan daging buah terlumat dan sell-sell minyak akan
terbuka sehingga minyak akan keluar dan memenuhi digester. Minyak sawit yang
keluar ini harus segera dikeluarkan agar memudahkan beban kerja screw press.
Jadi digester selain melumatkan juga memisahkan minyak dan screw press
melanjutkan proses yang tak mampu dicapai digester. Pengendalian lossis ampas
kempa sangat dipengaruhi oleh kinerja digester, semakin daging buah lumat
screw press.
bottom plate akibat tertutup fibre. Untuk mencegah tertutupnya lubang perforasi
bottom plate dengan menginjeksikan uap sebelum digester diisi sehingga tekanan
uap akan mendorong padatan yang ada dan diakhir olah degester harus benar-
Vertical shaft icw stirring arm merupakan alat untuk mengaduk MPD.
Vertcal saft harus simetris dan terhubung dengan gear speed reducer melalui
kopling. Vertikal saft berpenampang wajik dan dilengkapi dengan alur untuk
mengunci stirring arm melalui baut dan mur. Pemasangan pisau pisau
pengaduk/stirring arm berbentuk letter huruf S dan berputar searah jarum jam.
Stirring arm juga akan mengalami aus akibat gesekan dan secara periodik harus
diganti sesuai dengan jam kerja alat yang tercantum dilabel pembelian.
13
Stirring arm terdiri dari 5 tingkat, tingkat paling bawah disebut expeller arm atau
pisau pelempar yang berfungsi mendorong digested MPD keluar menuju corong
3.2.6 Chute.
Chute merupakan jalur keluar digester MPD dari digester ke screw press.
pintu/klep berupa plat yang bergerak naik dan turun untuk membuka dan menutup
aliran digested MPD. Pada awal olah klep ini ditutup terlebih dahulu, kemudian
MPD dapat diolah secara kontiniu. Chute digester umum nya dilengkapi dengan
sight glass yang berguna melihat aliran digested MPD. Dibagian atas chute
dipasang pipa 1 inchi untuk memasukkan air panas kedalam corong. Air panas
dimasukkan jika umpan digested MPD macet dan diakhir olah untuk
membersihkan corong.
Palm Oil Out Let Pipe sebenarnya dapat dikatakan tambahan saja karena
berfungsi untuk mengalirkan minyak sawit yang keluar dari perforated palm oil.
Palm oil out let pipe dilengkapi dengan keran yang ukurannya sesuai dengan pipa
yaitu 4 inchi. Umumnya untuk mempercepat minyak keluar dibagian sisi inlet
pipe nya berbentuk huruf Y. Keran pipa harus terbuka kontiniu untuk melayani
aliran minyak, namun kadangkala beberapa digester akan semain "berat" untuk
14
mengaduk MPD jika minyak sawit terlalu banyak keluar. Untuk mengatasinya
dapat dengan mengatur bukaan keran atau keran dapat dibuka secara periodik
setiap 15 menit misalnya dan pastikan putaran vertical shaft 26 rpm. Out let pipa
ini terhubung langsung dengan oil gutter yan berada dibawah screw press menuju
sand trap.
tempatkan bearing penopang vertical saft. Selain vertical saft steam live injection
untuk bottom perforasi plate, juga ditempatkan palm oil out let pipe. Fungsi base
plate hanya untuk konstruksi tidak ada kaitannya dengan proses kerja degester.
tercapainya suhu kerja ideal. Posisi penempatan stean injeksi ada 2 titik yaitu di
dinding silinder sekitar 30 cm dari base plate yang terdustribusi minimal 4 titik
merata dan yang kedua dibase plate yang posisi nya terdistribusi merata 4 titik.
temperatur kerja lebih lama dicapai jika dibandingkan dengan injeksi langsung.
15
sampai temperatur 95oC +/- 2oC sehingga memenuhi kondisi untuk di press.
Digester juga berfungsi mendorong buah atau brondolan menuju mesin press.
Buah yang masuk kedalam digester akan dilumatkan oleh pisau-pisau (long arm
dan short arm) yang berputar, yang ada didalamnya. Oleh karena itu saat operasi
digester harus minimal ¾ penuh, agar buah atau brondolan mengenai keseluruh
Double screw terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang berbeda
tergantung kapasitas olah yang dilayani. Satuan kapasitas screw press adalah Ton
TBS/Jam. Umumnya dalam membeli spare part screw dipasaran ditentukan jam
kerja yang mampu dicapai alat tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali
jika screw patah). Umumnya screw yang dijual dapat bekerja dengan baik hingga
1000 jam kerja, Bentuk screw persis seperti ulir yang kita kenal namun dengan
bentuk penampang ulir persegi dengan ketebalan lebih dari 1,5 inchi (terutama
16
bagian ujung) dengan jarak pitch lebih kurang 10 cm atau dapat digambarkan
seperti conveyor yang dibuat dari baja tuang dengan ketebalan yang mampu
menerima tekanan nominal 60 bar secara kontiniu. Bagian tengah screw dibuat
lubang tempat as pikul menopang seluruh berat sendiri screw. ujung as pikul
dihubungkan ke primary shaft dan secondory shaft. Screw dapat berputar karena
bagian pangkal screw dilengkapi aur pasak yang bersesuaian dengan alur pasak di
primary dan secondary shaft. Primary dan secondary saft dihubungkan dengan
Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang
diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Press silinder berbentuk
kaca mata yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut
saringan, dimana fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak
yang telah dipress. Press silinder memiliki lubang yang sangat banyak, diameter
17
lubang bervariasi umumnya berdiameter antara 4-6 mm, Penahan press silinder
sering disebut (kacamata, karena memang seperti kaca mata) yang terbuat dari
plat baja dengan ketebalan 15 mm ditopang dengan sejumlah baut yang mampu
menopang tekanan 50-60 bar,jam kerja press silinder pada umumnya 4.000 jam
3.3.3. Casing/Body
Casing/Body screw press terbuat dari plat mild steel dengan tebal 10 mm
berbentuk kotak dengan dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian
atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu untuk melihat kondisi press silinder & satu
shaft yang harus ter seal dengan baik sehingga minyak pelumas dari gearbox tidak
bercampur dengan CPO. Body screw press harus ditumpu diatas pondasi yang
umumnya terbuat dari profil 100 mm. ada yang melapisi bagian lantai body screw
press yang berfungsi untuk menampung minyak sawit dengan plat stain less steel.
Bagian depan screw press dilengkapi body untuk menopang hydraulic double
Gear box terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya
terdapat primary dan secondary screw yang dihubungkan dengan gear agar
putaran double screw saling berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi di
gear box yaitu sering patahnya bearing as akibat over pressure/kelebihan tekanan,
minyak pelumas kurang bahkan mungkin juga akibat kualitas bearing yang tidak
sesuai. Di sisi gearbox umumnya dilengkapi dengan selang sight glass untuk
melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi dengan lubang intip dibagian atas
screw press untuk memberikan tekanan lawan terhadap daya dorong double screw
di fibre kempa,dengan ditekannya ampas kempa oleh hydraulic double cone maka
minyak akan keluar dari massa pressed melalui press silinder. Hydraulic double
cone perangkat penting untuk mengendalikan losis minyak namun disisi lain bisa
sudah otomatis berdasarkan amper meter elektromotor screw press yang diset
antara 30-35 amper atau berdasarkan tekanan hydraulic di barometer antara 50-60
bar.
19
jika rusak.
dipindahkan dengan belt, gigi dan hydraulic. Power dengan putaran sebesar 10-12
rpm untuk menggerakkan alat screw. Efektifitas tekanan ini tergantung pada
tekanan tahanan lawan pada adjusting cone. Tekanan pada Hydraulic Cone yang
sesuai untuk tekanan pada tahap awal 40-50 bar dan pada Double
Pressing menggunakan tekanan pertama 30-35 bar dan pada pengepressan kedua
dengan mengatur Cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukan
persentase Nut pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan Screw Press,
Tekanan kerja Cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar
minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab
masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka
b. Menurunkan jumlah biji pecah, semakin tinggi variasi tekanan dalam screw
press dan electromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik
dan mekanis.
mesin double screw press. Screw press dihidupkan melalui panel kendali
sekaligus system hidroliknya, lalu dimasukkan air panas dengan suhu 900C
melalui pipa masuk (pipe inlet). Motor listrik hidup memutar pulli melalui poros
motor dengan daya 30 KW dengan putaran 1475 rpm. Pulli menggerakkan sabuk
Pada bagian akhir ulir terdapat dua buah konus yang digerakkan dengan
bantuan sistem hidrolik dengan gerakan maju mundur sesuai dengan tekanan yang
screnn dan kemudian dialirkan ke crude oil tank untuk diproses lebih lanjut,
sedangkan serabut dan biji buah sawit yang masih mengandung 4% minyak
memutar poros screw press yang direduksi (dikurangkan) putarannya dari 1475
Pada mesin ini worm screw press memiliki peranan utama yang
mendorong dan menekan kelapa sawit supaya terjadi pemerasan. Buah sawit yang
telah dihancurkan pada digester diperas akibat gaya tekan yang ditimbulkan
antara screw, casing (press cage), dan cone. Screw press mendapatkan tenaga
putaran dari motor listrik berdaya 30 KW, putaran 1450 rpm yang direduksikan
melalui Gear Box hingga mencapai 9 -11 rpm dan disalurkan melalui 2 buah
worm screw press. Press cage atau casing memiliki lubang penyaringan sebanyak
22.000 buah diseluruh sisinya. Cone mendapatkan daya tekan dari pompa hidrolik
Dalam Menentukan kapasitas Screw Press Ada Beberapa hal yang perlu di
perhatikan yaitu:
Dari kondisi di atas maka kapasitas screw press dapat di hitung dengan
menggunakan rumus:
Misalkan % berondolan = 60 %
Q = 6 ton / jam
Selain itu kita juga harus mengetahui volume aliran, untuk mengetahui
volume aliaran Kita harus mengetahui berapa harga massa jenis buah kelapa
sawit, dari data yg di dapat harga massa jenis buah kelapa sawit = 641 kg/m3.
Valiran = Q /
=9.36 m3/jam
23
Cara- cara perawatan ini perlu diketahui dan di pelajari oleh operator agar
dapat berjalan agar Mesin berjalan dengan baik dan normal, operator di anjurkan
A. Fan Belt
Jaga jarak kekencangan dan kebersihan Fan Belt setiap hari,hindari dari
kotoran atau minyak yang dapat menyebabkan efesiensi Fan Belt berkurang.
B. Bearing
teratur menurut jam kerja yang dianjurkan pada saat penggantian Bearing
agar selalu dijaga kebersihan nya untuk menghidari pasir / kotoran lain yang
Setiap 1000 jam kerja Main Screw diperiksa kembali keausannya ganti bila
D. Press Cage
perlu dan dapat di balik posisinya tersebut apabila baru 1 x penggantian Main
Screw.
24
E. Oil Seal
Ganti apabila terjadi rembesan oli yang terdapat di celah Main Shaft,yang
Alat ini merupakan hal yang cukup pital pada mesin Screw Press,maka dari
Hydraulic Press.
Check keausan / jam kerja dari Screw Press (budget 1000 jam
kerja).
Check kondisi Press Cage, keausan lobang (budget 1000 jam) dan
Hydraulic Pump
Intermediate Gear
Bearing
Power pack
lumatan brondolan matang dengan sistem tekan dan digunakan untuk memisahkan
minyak kasar (crude oil) dari daging buah (mesocarp) dengan cara diperas.
Tekanan cone yang sebaiknya digunakan pada press adalah 30-40 BAR.
Tekanan cone yang kurang mangakibatkan losis minyak pada fiber tinggi tetapi
persentasi biji pecah kecil. Namun dengan tekanan cone yang terlalu tinggi
mengakibatkan biji pecah yang tinggi tetapi proses pemerasan minyak maksimal
dan mengisi worm, volume setiap space worm berbeda semakin mengarah ke
dengan mengatur cone. Tapi hal ini akan menyebabkan banyaknya persentase biji
Jumlah air pengencer yang diberikan tergantung pada suhu air pengencer, semakin
tinggi suhu air penhgencer maka semakin sedikit air pengencer yang diberikan,
2. Tekanan.
4. Sampah.
5. Air delusi.
setiap unit mesin Press dan dapat diselesaikan dengan persamaan berikut :
Jika diketahui Volume Digester 4,5 ton / jam,dapat di rumuskan sebagai berikut
Digester
× 60 Menit
Press / jam
4,5
= 0.3 Jam × 60 Menit=18 Menit
15
900
50 ton FFB x 18 menit = 900 menit = 100 Menit
9