Anda di halaman 1dari 3

BAB I

KABINET SUKIMAN – SUWIRJO

A. Prolog
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran
negara Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini bertugas pada masa bakti 27
April 1951 hingga 3 April 1952, tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemisionerkan pada
tanggal 23 Februari 1952.

B. Susunan Kabinet
Masa bakti: 27 April 1951-3 April 1952 (didemisionerkan pada tanggal 23 Februari
1952) :
No Jabatan Nama Mentri
1. Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo
Wakil Perdana Menteri Suwirjo
2. Menteri Luar Negeri Achnad Subardjo
3. Menteri Dalam Negeri Iskak Tjokroadisurjo
4. Menteri Pertahanan Sewaka
5. Menteri Kehakiman Mohammad Yamin
6. Menteri Penerangan Arnold Mononutu
7. Menteri Keuangan Jusuf Wibisono
8. Menteri Pertanian Suwarto
9. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Sujono Hadinoto
10. Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja
11. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Ukar Bratakusumah
12. Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana
13. Menteri Sosial Sjamsuddin
14. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wongsonegoro
15. Menteri Agama Wahid Hasjim
16. Menteri Kesehatan J. Leimena
A. Pellaupessy (urusan umum)
17. Menteri Negara Pandji Suroso (urusan pegawai)
Gondokusumo (urusan agraria)

1
2

C. Catatan
1. Sewaka ditunjuk pada 9 Mei 1951 setelah Sumitro Kolopakin menolak penunjukan.

2. Yamin mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara


merangkap Menteri Kehakiman. Pada 20 November 1951, posisi Menteri Kehakiman
diserahkan kepada Mohammad Nasrun.
3. Sujono Hadinoto digantikan Wilopo pada Juli 1951.

4. Ukar Bratakusumah merangkap Menteri Perhubungan sementara sewaktu Djuanda


berada di luar negeri.

5. Diangkat pada 20 November 1951, kemudian Gondokusomo meninggal pada tanggal 6


Maret 1952.

D. Program Kabinet
 Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan
negara.

 Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk
meningkatkan kehidupan sosial dan perekonomian rakyat serta memperbaharui hukum
agraria sesuai dengan kepentingan petani.
 Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan.

 Menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk dewan konstituante dan


menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu yang singkat serta mempercepat
terlaksananya otonomi daera.

 Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama


(collective arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, dan penyelesaian
pertikaian perburuhan.
 Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menuju perdamaian dunia,
menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya
berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional
biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar,
serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat dan
negara

 Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
3

Daftar Pustaka

 Simanjuntak, P. N. H. (2003), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal


Kemerdekaan Sampai Reformasi (dalam bahasa Indonesian), Jakarta: Djambatan,
hlm. 116–124, ISBN 979-428-499-8
 (Indonesia) Profil kabinet Sukiman-Suwirjo pada situs web Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia
 Marsono. 1987. Almanak Negara Republik Indonesia 1987. Jakarta: B.P. Alda

Anda mungkin juga menyukai