Prisip dari pengelasan OAW ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan mengatur besarnya
gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka akan
timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus diatur sedemikian rupa
dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit. Apabila gas asetilen saja yang
dihidupkan maka nyala apinya berupa nyala biasa dengan mengeluarkan jelaga. Apabila
gas asetilennya terlalu sedikit yang diputar, maka las tidak akan menyala.
Kecepatan penarikan kembali gas per jam dari sebuah silinder asetilen tidak boleh
lebih besar dari 20% (seperlima) dari isinya, agar gas aseton bisa dialirkan (silinder
asetilen haruslah selalu tegak lurus). Nyala hasil pembakaran dalam las oksi-asetilen dapat
berubah bergantung pada perbandingan antara gas oksigen dan gas asetilennya.
Bekerja dengan menggunakan las OAW harus sesuai dengan prosedur, agar
didapatkan hasil lasan yang baik dan orang yang bekerja dapat selamat serta sehat. Di
bawah ini akan diuraikan prosedur mengelas bila menggunakan las OAW.
Kelebihan
1. Effisiensi sambungan yang baik dapat digunakan pada temperatur tinggi dan tidak
ada batas ketebalanlogam induk.
2. Geometri sambungan yang lebih sederhana dengan kekedapan udara, air dan
minyak yang sempurna.
3. Fasilitas produksi lebih murah, meningkatkan nilai ekonomis, produktivitas, berat
yang lebih ringan dan batas mulur (yield) yang lebih baik
4. Dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam.
5. Peralatan lebih sederhana, murah dan mudah dipindah (portable) sehingga banyak
digunakan untuk tujuan pemeliharaan (maintenance) dan reparasi repair.
Kekurangan
1. Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam induk
pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las berubah secara
kontinyu.
2. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) oleh pemanasan dan
pendinginan cepat.
3. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau retak
pada bagian las.
4. Kerentanan terhadap retak rapuh dari sambungan las lebih besar dibandingkan
dengan sambungan keling yang disebabkan metode konstruksi.
5. Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas sambungan
las tergaantung pada ketrampilan (skill) yang melakukan.
Oksigen diperoleh dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen
komersil umumnya berasal dari proses pencairan udara dimana oksigen dipisahkan dari
nitrogen. Oksigen ini disimpan dalam silinder baja pada tekanan 14 MPa. Gas asetilen (C2H2)
dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-gelembung gas naik dan
endapan yang terjadi adalah kapur tohor. Reaksi yang terjadi dalam tabung asetilen adalah :
CaC2 + 2H2O ® Ca(OH)2 + C2H2 kalsium karbida air tohor Kapur gas asetilen
Oksigen dapat disimpan dengan aman didalam silinder sampai tekanan ± 150 bar(kg/cm²)
Gas Asetilen diproduksi melalui reaksi antara Kalsium Karbit (CaC2) dengan air
(H20).
Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen
yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam
pengelasan.
Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-
orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke
dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk
mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.
Bab 2 Perlengkapan OAW
2.1 Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas
yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai
berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung
gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung tersebut.
2.1.1 Oksigen
Digunakan untuk menyimpan oksigen dengan tekana sampai dengan 151 bar.
Di atas tabung terpasang keran yang didalamnya ada sumbat pengaman. Bila tekanan
gas di dalam botol naik karena pengaruh panas, maka sumbat akan pecah dan gas akan
keluar. Kapasitas yang dapat ditampung sebanyak 74,5 m2 dengan kadar oksigen
murni 99,5%. Kadar oksigen dalam tabung gas sangat berperan dalam penghematan,
kecepatan, dan efisiensi kerja pada waktu pengelasan. Apabila oksigen dengan kadar
90% maka baja akan sukar untuk dilas. Kadar oksigen 88% tidak dapat untuk
mengelas baja, bahkan dengan perbedaan 0,5% saja akan menghasilkan lasan yang
berbeda. Jadi untuk melakukan pengelasan kadar oksigen harus selalu tinggi, sebab
ketidakmurnian oksigen akan menyebabkan turunnya suhu pengelasan. Tapi
meskipun begitu, kita dapat melakukan pengelasan dengan cara memperlambat
gerakan pengelasan.
2.1.2 Asetilin
Dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya
didekatkan dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen
dan oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit
demi sedikit. Apabila gas asetilen saja yang dihidupkan maka nyala apinya berupa
nyala biasa dengan mengeluarkan jelaga. Apabila gas asetilennya terlalu sedikit yang
diputar, maka las tidak akan menyala.
Gas asetilin yang digunakan sebagai bahan bakar utama pengelasan asetilin
dapat duperoleh dengan cara :
a. Membeli gas asetilin yang telah dimampatkan dalam tabung
b. Membuat gas asetilin di dalm sebuah generator asetilin
Generator Asetilin
Gas asetilin dapat dibuat dengan cara sederhana yaitu mencampur
air dan karbit (calzium carbide),
2.3 Manometer
Manometer adalah alat yang menggunakan kolom cairan untuk mengukur tekanan
Sebuah pengukur vakum digunakan untuk mengukur tekanan dalam ruang hampa-yang
selanjutnya dibagi menjadi dua subkategori, tinggi dan rendah vakum (vakum dan kadang-
kadang ultra-tinggi). Satuan dari alat ukur tekanan ini biasanya berupa psi (pound per square
inch), psf (pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch of mercury),
bar, atm (atmosphere), N/m^2 (pascal).Banyak teknik telah dikembangkan untuk pengukuran
tekanan dan vakum. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan disebut alat
pengukur tekanan atau alat pengukur vakum.
Hose ini digunakan untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch.
Untuk memenuhi keamanan, selang harus mampu menahan tekanan kerja dan tidak mudah
bocor. Dalam pemakaianya, warna selang juga dibedakan berdasarkan jenis gas yang dipakai.
Untuk memudahkan untuk mengetahui gas yang dipakai, maka harus melihat kode – kode
warna yang terdapat pada selang. Ada beberapa jenis gas dengan kode warna selang yang
berbeda:
Jenis gas Kode warna Contoh
Oksigen Biru Oksigen
Gas bahan bakar Merah Asetilin
Gas cair Jingga Propane (LPG)
Gas tak mudah terbakar Hitam Udara bertekanan.
Hose clamp biasanya digunakan untuk klem atau pengaman ujung selang ke regulator.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran gas oksigen maupun asetilin ke udara terbuka.
2.6 Torch
Elektroda atau logam pengisi ialah suatu benda yang dipergunakan untuk melakukan
pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur nyala.
Elektroda pada prinsipnya terbagi tiga kelompok yaitu :
Ignitor ini biasa digunakan untuk menaikan teganyan voltase listrik yang dibutuhkan
dengan cara menaikan frekuensi listriknya. Pada proses pengelasan, ignitor atau biasa disebut
spark plug digunakan untuk memercikan bunga api kedalam combustion chamber sehingga
campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
Helm las maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata
dari sinar las (sinar ultraviolet dan ultra merah) yang dapat merusak mata maupun
kulit. Sinar las yang sangat terang tidak boleh dilihat dengan mata langsung sampai
jarak 16 meter. Helm las dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangis sinar
ultraviolet dan ultramerah tersebut.
Nomor Penggunaan
5 Las ringan atau las listrik
6 dan 7 Las listrik dengan kasitas sampai 30
8 30 – 75 A
10 75 – 200 A
12 200 – 400 A
14 400 A ke atas
2.9.2 Sarung Tangan Kulit
Merupakan salah satu kebutuhan di dalam bidang kerja. Alat ini berguna
untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera saat sedang
kerja, ketika memilih glove ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan antara
lain bahaya terpapar, benda yang dihadapi / dikerjakan apakah bahan korosif, panas,
dingin, tajam atau kasar karena alat pelindung tangan berbeda-beda dapat terbuat
dari karet, kulit maupun kain katun.
Untuk dapat mengelas atau memotong ataupun fungsi lainya dari proses las gas
maka diperlukan peralatan yang dapat menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan
yang digunakan dalam gas ini adalah :
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi
bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak
tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam
bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat
berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas
yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas
Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada
tabung itu. Table berikut ini menunjukan kode warna tabung gas untuk berbagai
jenis warna.
3.1.2 Katup Tabung
Pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini
ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup
biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen,
katup ini terbuat dari material baja.
3.1.3 Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekann hingga mencapai
tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya
tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan
dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.
Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja,
katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan
katup pengatur keluar gas menuju selang.
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur
didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas,
toch memiliki dua fungsi yaitu :
a. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar.
b. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
2. Bukalah katup gas asetilen sedikit lebih besar daripada gas oksigen,
Gambar 4. Membuka katup gas asetilen
Dengan prosedur mematikan busur api las seperti di atas, maka tidak akan timbul jelaga.
5.1.3 karburasi
Nyala Karburasi terjadi apabila terdapat kelebihan asetilen dan pada nyala
akan dijumpai tiga daerah dimana antara kerucut nyala dan selubung luar akan
terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan.
Nyala Karburasi digunakan untuk pengelasan logam Monel, Nikel, berbagai jenis
baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan nonferous.
Butt joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja berada pada
bidang yang sama dan disambung pada ujung kedua benda kerja yang saling
berdekatan.
Benda Kerja dengan Ketebalan Hingga 5 mm. Benda kerja dengan ketebalan
sampai 5 mm tidak perlu persiapan khusus. Benda kerja dengan ketebalan tersebut
dapat disambung dengan jenis kampuh atau alur persegi (square groove weld).
Bersihkan benda kerja dari kerak hasil pembuatan kampuh (bila anda
menggunakan oxyacetylene atau plasma cutting).
Melakukan tack weld dengan posisi benda kerja yang benar.
Membersihkan benda kerja dari terak hasil tack weld.
Melakukan pengelasan akhir. Tentu saja dengan parameter yang benar seperti besaran
arus, arc length, travel angle,work angle, dll.