Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENELITIAN AKUNTANSI

“Ethics Issues in Research”

WIDIA DAMAYANTI (1505098)

Etika dapat didefinisikan sebagai suatu kebiasaan dan peraturan mengenai prilaku
yang berlaku dalam suatu masyarakat yang membantu dalam perumusan pedoman etis
dan norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Dalam penelitian, etika merupakan acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan
sebagai bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial serta ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

Mengetahui apa itu etika penelitian sangat penting bagi semua orang yang
melakukan proyek penelitian atau menggunakan dan menerapkan hasil dari temuan
penelitian. Semua peneliti harus terbiasa dengan prinsip etika dasar dan memiliki
pengetahuan terkini tentang kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk menjamin
keamanan subjek penelitian dan untuk meminimalisir kecerobohan atau sikap tidak
bertanggung jawab.

Berikut adalah beberapa etika penelitian yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh
seorang peneliti:

1. AUTHORSHIP (Kepengarangan)

Kepengarangan adalah proses menentukan nama siapa saja yang termasuk


dalam makalah penelitian. Dalam banyak kasus, penelitian berkembang dari
kolaborasi dan bantuan antara para ahli maupun rekan kerja. Beberapa bantuan
ini harus diakui. Setiap orang yang terdaftar sebagai penulis harus memiliki
kontribusi yang signifikan untuk penelitian dan penulisan. Selain itu, semua
pencipta yang terdaftar harus siap untuk menerima penuh tanggung jawab atas
isi artikel penelitian.

2. PLAGIARISM (Plagiarisme)
Plagiarisme adalah tindakan untuk meniru gagasan, pemikiran, gambar, teori,
kata-kata, atau cerita sebagai cerita Anda sendiri. Jika seorang peneliti
menjiplak kerja orang lain, integritas, etika, dan kepercayaan dari hasil
penelitiannya akan dipertanyakan. plagiarisme adalah tindakan ilegal dan dapat
dihukum, karena dianggap sama pada tingkat pencurian dari penulis lain.

3. PEER REVIEW (Publikasi Hasil Penelitian)


Merupakan proses di mana seorang penulis mengajukan manuskrip atau artikel
ke jurnal untuk publikasi dan editor jurnal mendistribusikan artikel kepada para
ahli yang bekerja dalam disiplin ilmu yang sama atau serupa. Prosesnya
meliputi:
1. Reviewer dan editor membaca dan mengevaluasi artikel
2. Reviewer mengirimkan ulasan mereka kembali ke editor jurnal
3. Editor jurnal mengambil semua komentar, termasuk komentar mereka
sendiri, dan mengkomunikasikan umpan balik ini kepada penulis asli
4. CONFLICTS OF INTEREST (Konflik Kepentingan)
Konflik kepentingan timbul ketika kewajiban seseorang (atau organisasi)
terhadap proyek penelitian tertentu bertentangan dengan kepentingan atau
kewajiban pribadi mereka. Seorang peneliti harus berusaha untuk
mengidentifikasi potensi konflik kepentingan agar dapat menghadapi isu-isu
tersebut sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan.
5. DATA MANAGEMENT (Manajemen Data)
Proses manajemen data menyangkut beberapa hal, diantaranya:
a. Data harus terpercaya dan jujur
b. Mempetanggungjawabkan pengumpulan data
c. Menyimpan data dan mempublikasikan ke rekan kerja
Pengumpulan data mengacu pada setiap informasi yang telah dikumpulkan
tanpa dimanupulasi atau diubah dengan cara apapun yang mungkin
berdampak atau merubah hasil. Tanggung jawab untuk mengumpulkan dan
memelihara data adalah satu pertimbangan etis yang paling penting saat
melakukan proyek penelitian. Tanggung jawab mencakup hal-hal penting
berikut ini:
a. Pengawasan terhadap rancangan metode pengumpulan data
b. Melindungi subjek penelitian dari bahaya
c. Mengamankan dan menyimpan data dengan aman untuk menjaga
integritas dan privasi data
d. Mendelegasikan pekerjaan dengan data kepada orang lain dan tanggung
jawab atas pekerjaan orang lain
e. Penggunaan data yang bertanggung jawab dan penggambaran data yang
benar
6. RESEARCH MISCONDUCT (Kesalahan Penelitian)
OSTP mendefinisikan kesalahan, dan komponennya, sebagai berikut:
Kesalahan penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, atau
plagiarisme dalam mengusulkan, melaksanakan, atau mengkaji penelitian, atau
dalam penelitian pelaporan hasil.
a. Fabrikasi adalah pembuatan data atau hasil dan pencatatan atau pelaporan
mereka.
b. Pemalsuan memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, atau
perubahan atau penghilangan data atau hasil sehingga penelitian tidak
terwakili secara akurat dalam catatan penelitian.
c. Plagiarisme adalah perampasan gagasan orang lain, proses, hasil, atau kata-
kata tanpa memberikan kredit yang sesuai.
d. Kesalahan penelitian tidak termasuk kesalahan atau perbedaan jujur dari
pendapat.

Sedangkan menurut PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU


PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2013 TENTANG KODE ETIKA
PENELITI, terdapat sembilan kode etik yang perlu diterapkan seorang peneliti dalam
melakukan proses penelitian.

1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan


ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi
peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.

2. Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang


diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan
kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya,
berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan
kebebasan-kebebasan mendasarnya.
3. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab,
terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya
sumber daya keilmuan baginya.
4. Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan
terhadap lingkungan penelitiannya.
5. Peneliti menghormati objek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan
non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan
karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa
merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan.
6. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama
Peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan
perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui
diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif.
7. Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya
secara bertanggung jawab, cermat, dan seksama.
8. Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi
pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan
diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali,
tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.
9. Peneliti memberikan pengakuan melalui: penyertaan sebagai penulis
pendamping; pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain; dan/atau dalam
bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada Peneliti yang memberikan
sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan
rancangan penelitian dimaksud, dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian
itu.

Dari kesembilan kode etik tersebut, dapat ditarik kesimpulan beberapa poin yang
perlu diperhatikan oleh seorang peneliti dalam menjalankan proses penelitian.
1. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan
metode serta publikasi hasil.
2. Objektivitas
Berupaya meminimalkan kesalahan dalam rancangan percobaan, analisis dan
interpretasi data, penilaian ahli, keputusan pribadi dan pengaruh sponsor.
3. Ketelitian
Untuk tetap menjaga ketelitian, peneliti sangat dianjurkan mencatat setiap
pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan proses penelitian. Misalnya,
kapan dan dimana pengumpulan data, alamat responden, jurnal atau agen
publikasi lainnya.
4. Keterbukaan
Seorang peneliti harus terbuka terhadap kritik dan saran dari pihak lain dan
berkenan untuk saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian
kepada pihak lain.
5. Integritas
Melakukan penelitian dengan tulus serta menjaga konsistensi.
6. Penghargaan terhadap HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Seorang peneliti hendaknya memperhatikan paten, copyright dan tidak
menggunakan data atau metode yang belum dipublikasikan tanpa seizin
peneliti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan seluruh narasumber
yang memberi kontribusi riset serta menghindari plagiasi.
7. Penghargaan terhadap kerahasiaan responden
Seorang peneliti tidak boleh mempublikasikan data pribadi, kesehatan, catatan
kriminal atau lainnya yang dianggap rahasia oleh responden.
8. Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama ke penerbit yang berbeda.
9. Pembinaan yang konstruktif
Memberikan bimbingan dan arahan kepada para peneliti muda (mahasiswa).
10. Penghargaan terhadap kolega
Bila penelitian dilakukan dalam tim, publikasi peneliti dengan kontribusi
terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama dan lainnya sebagai co-author.
11. Tanggung jawab sosial
Mengupayakan kebermanfaatan hasil penelitian bagi kemaslahatan masyarakat
luas sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
12. Tidak melakukan diskriminasi
Dalam proses penelitian harus menghindari perbedaan perlakuan karena alasan
SARA.
13. Kompetensi
Senantiasa meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam meneliti melalui
pendidikan dan pembelajaran seumur hidup.
14. Legalitas
Memahami dan mematuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah
yang berkaitan dengan penelitian.
15. Mengutamakan keselamatan manusia
Harus menghindari dampak negatif bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai